Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah : Psikologi

Dosen : Yantimala, S.Sos, SKM., M.Kes

INTELEGENSI DAN KREATIVITAS

OLEH :
Kelompok 5
Ainun. N (19.002)
Asdar (19.003)
Aswidayanti (19.007)
Fitriani S. Dentika (19.014)
Siti Nurhalisa (19.027)

AKADEMI KEPERAWATAN MAKASSAR


YAYASAN PENDIDIKAN MAKASSAR (YAPMA)
T.A. 2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah tentang Intelegensi dan Kreativitas ini.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Intelegensi dan
Kreativitas ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
Aammiin.

penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
2.1 Definisi Intelegensi ............................................................................................. 2
2.2 Ciri-Ciri Intelegensi ............................................................................................ 2
2.3 Macam-Macam Intelegensi ................................................................................. 3
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inteligensi ................................................... 3
2.5 Defnisi kreativitas ............................................................................................... 4
2.6 Aspek-aspek Kreatifitas ...................................................................................... 5
2.7 Dimensi Kreativitas ............................................................................................ 5
2.8 Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas.............................................................. 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 8
3.2 Saran ................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan zaman di era globalisasi semakin pesat dikarenakan
pertukaran informasi yang juga semakin cepat. Hal ini menyebabkan
pembelajaran setiap siswa di bumi semakin mudah dalam meningkatkan
pengetahuannya. Setiap negara mempersiapkan generasinya dengan berbagai
macam metode pendidikan untuk meningkatkan kualitas bangsanya. Bukan
hanya pendidikan yang meningkatkan kualitas secara akademisnya, tetapi
juga meningkatkan intelegensinya.
Intelegensi adalah hal yang sangat penting dalam persaingan global ini.
Seseorang dengan intelegensi yang lebih tinggi mampu mempengaruhi orang-
orang dengan inteegensi yang lebih rendah darinya. Intelegensi tidak dapat
diukur dengan tinggi rendahnya tingkat akademisnya. Intelegensi seseorang
berkembang seiring dengan kemampuan seseorang dalam menghadapi
masalah. Ketika seseorang memperolah informasi baru dan menerapkannya
dalam memecahkan masalah yang dihadapinya maka intelegensi orang
tersebut telah meningkat, dan begitu seterusnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya yaitu sebagai
berikut:
1. Definisi intelegensi
2. Ciri-ciri intelegensi
3. Macam-macam intelegensi
4. Faktor yang mempengaruhi intelegensi
5. Definisi kreativitas
6. Aspek-aspek kreativitas
7. Dimensi kreativitas
8. Faktor yang memprngaruhi krativitas

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Intelegensi
intelegensi adalah kesanggupan mental untuk memahami, menganalisis
secara kritis, cermat, dan teliti, serta menghasilkan ide baru secara efektif dan
efisien.Menurut Chaplin dalam Rufaidah intelegensi diartikan sebagai: (1)
Kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara
cepat dan efektif. (2) kemampuan .menggunakan konsep abstrak secara
efektif. Garrt menyatakan bahwa inteligensi setidak-tidaknya mencakup
kemampuan yang diperlukan untuk pemecahan masalah-masalah yang
memerlukan pengertian serta menggunakan simbol-simbol. Bischop
mengatakan bahwa inteligensi adalah kemampuan untuk memecahkan
berbagai jenis masalah. Alfred menyatakan ntelegensi sebagai penilaian atau
disebut juga akal yang baik (good sense), berfikir praktis (practical sense),
inisiatif, kemampuan untuk menyesuaikan diri sendiri pada keadaan serta
kritik pada diri sendiri.
Menurut Stern dalam Sujanto intelegensi adalah kesanggupan jiwa untuk
dapat menyesuaikan diri dengan cepat dan tepat dalam suatu situasi yang
baru. V. Hees menyatakan bahwa intelegensi adalah sifat kecerdasan jiwa.
Pengertian intelegensi secara singkat adalah kemampuan seseorang dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Lingkungan baru yang
dimaksud adalah kondisi yang orang tersebut belum pernah alami,
dengan demikian kondisi tersebut bisa dikatakan dengan masalah baru.

2.2 Ciri-Ciri Intelegensi


Dari beberapa pengertian intelegensi yang dsajikan diatas, dapat
disimpulkan ciri-ciri intelegensi, diantaranya yaitu:
1. Intelegensi tidak bisa dilihat secara langsung, melainkan harus
disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari
proses berpikir rasional itu.

2
2. Intelegensi tercermin dari tindakan yag terarah pada penyesuaian diri
terhadap lingkungan dan pemecahan masalah yang timbul dari padanya.

2.3 Macam-Macam Intelegensi


1. Intelegensi Terikat dan Bebas
Intelegensi terikat adalah intelegensi suatu makhluk yang bekerja
dalam situasi-situasi pada lapangan pengamatan yang berhubungan
langsung dengan kebutuhan vital yang harus segera dipuaskan. Dalam
situasi yang sewajarnya boleh dikatakan tetap keadaanya, maka dikatakan
terikat. Perubahan mungkin dialami juga, kalau perbuatannya senantiasa
diulang kembali. Intelegensi bebas dimiliki oleh manusia yang berbahasa
dan berbudaya. Dengan intelegensi yang dimilikinya, seseorang selalu
ingin membuat perubahan-perubahan untuk mencapai suatu tujuan. Kalau
tujuan telah dapat dicapai, manusia ingin mencapai tujuan yang lain lebih
tinggi dan lebih maju.
2. Intelegensi Menciptakan (Kreatif) dan Meniru (Eksekutif)
Intelegensi mencipta adalah kesanggupan menciptakan tujuan-
tujuan baru dan mencari alat-alat yang sesuai guna mencapai tujuan itu.
Intelegensi kreatif menghasilkan pendapat-pendapat baru seperti, kereta
api, radio, listrik, kapal terbang dan sebagainya. Intelegensi meniru adalah
kemampuan untuk menggunakan serta mengikuti pikiran atau hasil
penemuan orang lain, baik yang diucapkan, dibuat, ataupun ditulis.

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inteligensi


Pendidikan memiliki kewajiban dan tugas untuk mengembangkan
intelegensi peserta didik agar berfungsi secara optimal. Sujanto
mengidentifikasikan beberapa faktor yang mempengaruhi intelegensi yaitu:
a. Pembawaan, ialah segala kesanggupan kita yang telah kita bawa sejak
lahir, dan yang tidak sama pada tiap orang.
b. Kemasakan, ialah saat munculnya suatu daya jiwa kita yang kemudian
berkembang dan mencapai saat puncaknya.

3
c. Pembentukan, ialah segala faktor luar yang mempengaruhi intelegensi di
masa perkembangannya. Minat, inilah yang merupakan motor penggerak
dari inelegensi kita.

Menurut Kohnstamm dalam Sujianto intelegensi itu dapat


dikembangkan. Tetapi harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Dan
hanya mengenai segi kwalitasnya saja. Syarat-syarat itu ialah:

a. Bahwa pengembangan itu hanya sampai pada batas kemampuannya


saja. Pengembang tidak dapat melebihi batas itu. Dan setiap orang
mempunyai batas-batas yang berlainan.
b. Terbatas juga pafa mutu intelegensi. Artinya seseorang tidak akan
selesai mengerjakan sesuatu diatas mutu intelegensinya.
c. Perkembangan intelegensi, bergantung pula kepada cara berfikir
yang metodis.

2.5 Defnisi kreativitas


Secara umum kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuuan untuk
berpikirsesuatu yang baru dan tidak biasa dan menghasilkan penyelesaian
yang unik terhadap berbagai persoalan.
Munandar (1999) mendefinisikan bahwa kreativitas adalah kemampuan
untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-
unsur yang ada. Secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai
orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi.
Kim (2007) mengungkapkan bahwa kreativitas adalah fenomena antara
individu dan kebudayaan yang memungkinkannya untuk mengubah
kemungkinan menjadi kenyataan. Ketika seorang individu menemukan
wawasan atau menghasilkan bentuk-bentuk seni yang baru dan diterima dari
orang lain, maka temuan tersebut menjadi bagian dari tradisi budaya, tercatat,
dan dikirim ke generasi selanjutnya.
Hurlock (1999) menambahkan mengenai kreativitas, menurutnya
kreativitas adalah proses mental yang unik, suatu proses yang semata-mata

4
dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda, dan orisinal.
Begitu juga Sternberg (2008) yang juga menyatakan bahwa kreativitas
sebagai proses memproduksi sesuatu yang orisinil dan bernilai. Sesuatu yang
dimaksud adalah berupa sebuah teori, tarian, zat kimia, suatu proses atau
prosedur, cerita, simfoni, dan lain-lain. Lalu
Santrock (2007) menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan
untuk berpikir dalam cara-cara yang baru dan tidak biasa serta
menghasilkan pemecahan masalah yang unik. Maksud dari definisi tersebut,
kreativitas adalah bagaimana seseorang berfikir dengan cara baru yang
menghasilkan pemecahan masalah yang belum ada sebelumnya sehingga
seseorang dapat menemukan produk atau solusi yang belum pernah
ditemukan orang lain.

2.6 Aspek-aspek Kreatifitas


Guilford (dalam Munandar, 2009) mengemukakan aspek-aspek dari
kreativitas antara lain:
a. Fluency of Thinking, kelancaran berpikir dalam menghasilkan ide-ide
baru yang berkualitas.
b. Flexibility keluwesan berpikir, yaitu kemampuan untuk memproduksi
sejumlah ide yang bervariasi, mampu mencari alternatif atau arah yang
berbeda.
c. Elaboration, yaitu kemampuan dalam mengembangkan ide sehingga
menjadi lebih menarik. Originality yaitu kemampuan untuk mencetuskan
ide unik.

2.7 Dimensi Kreativitas


Kreativitas memiliki dimensi dalam pengembangan kreativitas. Menurut
Utami Munandar (2009), bakat kreatif dapat dan perlu ditingkatkan dan
dikembangkan. Kreativitas diidentifikasi dari 4 dimensi, yaitu:

5
1. Person
Kreativitas tidak berhenti pada tataran person saja, tetapi person
yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru.
2. Press
Untuk mewujudkan bakat kreatif seseorang diperlukan dorongan dan
dukungan dari lingkungan (motivasi eksternal) yang berupa apresiasi,
dukungan, pemberian penghargaan, pujian, insentif, dan dorongan
dari dalam diri sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu.
3. Process
Kegiatan yang penting adalah memberi kebebasan kepada seseorang
untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif. Hal yang perlu adalah
proses bersibuk diri secara kreatif tanpa perlu selalu atau terlalu cepat
menuntut dihasilkan produk kreatif yang bermakna.
4. Product
Selanjutnya dijelaskan oleh Munandar (2002) definisi produk
kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses
kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna. Interaksi
dari ketiga P (Pribadi, Pendorong, Proses) di atas menghasilkan produk-
produk kreativitas yang konstruktif.

2.8 Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas


Hurlock (1999) menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi
kreativitas, diantaranya;
a. Jenis Kelamin
Anak laki-laki lebih kreatif dibandingkan dengan anak perempuan. Hal
tersebut disebabkan karena anak laki-laki lebih diberi kesempatan untuk
mandiri, bahkan didesak oleh teman sebayanya untuk bertindak suatu hal
yang beresiko, dan juga anak laki-laki didorong oleh para orang tua
danguru untuk menunjukkan inisiatif dan orisinalitas.

6
b. Status Sosioekonomi
Seseorang yang memiliki status sosioekonomi lebih tinggi cenderung
lebih kreatif dari yang lebih rendah status sosioekonominya. Hal tersebut
disebabkan karena status sosioekonomi yang lebih tinggi memberikan
lebih banyak kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan
pengalaman yang diperlukan bagi kreativitas.
c. Urutan kelahiran
Anak dengan urutan kelahiran tengah, belakang dan anak tunggal,
mungkin lebih kreatif dari yang lahir pertama, karena pada
umumnya anak.
d. Ukuran keluarga
Dalam ukuran keluarga yang kecil, lebih memungkinkan anak untuk
lebih kreatif dibandingkan ketika anak berada dalam ukuran keluarga
yang besar, terlebih jika anak terdidik secara otoriter dan kondisi
sosioekonomi yang rendah.
e. Lingkungan kota versus lingkungan desa
Lingkungan kota cenderung lebih memungkinkan anak untuk kreatif
dibandingkan anak dari lingkungan desa. Disebabkan, karena dalam
lingkungan desa pada umumnya anak dididik secara otoriter yang kurang
merangsang kreativitas.
f. Inteligensi
Setiap anak yang pandai menunjukkan kreativitas yang lebih besar.
Hal ini disebabkan, karena mereka mempunyai lebih banyak gagasan baru
untuk menanganiih besar. Hal ini disebabkan, karena mereka mempunyai
lebih banyak gagasan baru untuk menangani suasana konflik sosial dan
mampu merumuskan lebih banyak penyelesaian pada konflik tersebut.

7
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Kreativitas, disamping bermakna untuk pengembangan diri maupun
pembangunan masyarakat, juga merupakan salah satu kebutuhan pokok
manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan
paling tinggi manusia ( Maslow, 1968 ).
Definisi mengenai produk kreativitas menekankan bahwa apa yang
dihasilkan dari proses kreativitas, ialah sesuatu yang baru, orisinalitas, dan
bermakna. Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya
memerlukan dorongan internal maupun eksternal dari lingkungannya.
Jadi peranan Intelegensi / kecerdasan setiap orang sangat mempengaruhi
kreativitas, bakat , dan prestasi belajarnya. Seseorang yang Tingkat
intelegensinya (IQ) tinggi belum tentu memiliki kreativitas, bakat, dan prestasi
belajarnya tinggi pula karena setiap individu memiliki motivasi yang berbeda.
Tetapi individu yang memiliki IQ lebih tinggi akan lebih mudah berkreativitas
dan meraih prestasi belajar yang tinggi dibandingkan dengan yang memiliki
IQ rendah.

1.2 Saran

8
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock. Child development, Perkembangan anak. Meitasari Tjandrasa.


Terj.1999. Jakarta : Erlangga.
Kim, U. (2007). Creating a world of possibilities: indigenous and cultural
perspectives. Dalam Ai-Girl Tan (ed). Creativity a handbook for teacher
(11- 16). Singapore: World Scientific.
M. Suyanto, 2005. Strategi Perancangan Iklan. Yogyakarta: Andi Offset.
Munandar, S.C.U. (1999). Mengembangkan bakat dan kreativitas anak sekolah.
Jakarta: PT Gramedia Widiasarna Indonesia.
Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas AnakBerbakat. Jakarta:
Rineka Cipta
Rufaidah, Anna. 2015. Pengaruh Intelegensi dan Minat Siswa terhadap Putusan
Pemilihan Jurusan. Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan.
Stenberg, Robert J. 2003. Wisdom, Intelligence, and Creativity Synthesized. New
York: Cambridge University Press.
Sujanto, Agus. 2006. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai