Anda di halaman 1dari 11

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan pertambangan menurut UU No 4 tahun 2009 pasal 1 ayat 1
yang didalamnya mencakup kegiatan mulai dari proses mencari bahan galian,
pengupasan tanah penutup untuk tambang terbuka (surface mining) dan
pembuatan lubang bukaan pada tambang bawah tanah (underground mining)
proses produksi, kegiatan pengolahan hingga sampai proses pemasaran. Untuk
dapat melakukan kegiatan pertambangan tentunya harus terdapat sumberdaya
bahan galian. Maka dari itu untuk dapat melakukan kegiatan penambangan
dilakukan kegiatan eksplorasi sebagai upaya untuk mencari dan menemukan
kerterdapatan bahan galian.
Kegiatan eksplorasi merupakan salah satu kegiatan dalam usaha untuk
mencari, menemukan, mengidentifikasi, mengetahui bentuk, mengetahui ukuran,
mengetahui seberan secara menyeluruh serta mengetahui jumlah dan kualitas
dari endapan bahan galian. Dengan demikian dari hasil eksplorasi tersebut dapat
dilakukan studi kelayakan guna menentukan endapan bahan galian tersebut
layak atau tidaknya dilakukan kegiatan pertambangan, maka dari itu kegiatan
ekplorasi memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan pertambangan.
Untuk mendukung dalam kegiatan eksplorasi dibutuhkan beberapa pengetahuan
dasar yang harus diketahui seperti jenis, tipe serta bentuk endapan dari bahan
galian yang akan dicari.
Dalam kegiatan eksplorasi endapan bahan galian terdapat tahapan
eksplorasi yang yang digunakan sebagai penuntun dalam mencari, menemukan
sampai mengestimasi bahan galian. Tahapan eksplorasi terbagi menjadi tiga
tahapan yaitu propeksi, eksplorasi umum, dan eksplorasi rinci. Tahapan propeksi
merupakan tahapan awal dimana data-data dasar yang berkaitan dengan
kegiatan eksplorasi dikumpulkan untuk dikaji dan dianalis. Secara garis besar
data-data dasar yang dibutuhkan ialah peta sebaran endapan bahan galian
dimana data tersebut digunakan sebagai acuan serta penuntun selama kegiatan
eksplorasi berlangsung.

1
2

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Mengetahui dan mengenal lebih kegunaan tentang kegiatan eksplorasi
khususnya di dunia pertambangan dengan mempelajari peta sebaran endapan
bahan galian yang didalamnya akan membahas peta, rekonstruksi pemetaan dari
endapan bahan galian dan pemercontohan besersa teknik-teknik yang digunakan
dalam pemercontohan.
1.2.2 Tujuan
Pada praktikum kali ini ini akan membahas peta sebaran endapan bahan
galian. Agar suatu pokok bahasan lebih terarah berikut tujuan – tujuan pada
praktikum ini, diantaranya :
1. Mengetahui dan memahami pemetaan endapan bahan galian.
2. Mengetahui dan memahami rekonstruksi pemetaan bahan galian.
3. Mengetahui dan memahami pemercontohan beserta macam-macam
teknik yang umum digunakan.

2
3

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pemetaan Endapan Bahan Galian


Pemetaan endapan bahan galian merupakan peta-peta dasar yang umum
digunakan dalam kegiatan eksplorasi dalam usaha untuk mencari, menemukan
serta mengestimasi endapan bahan galian. Dalam pemetaan endapan bahan
galian terdapat beberapa cara dalam pembuatan peta sebaran endapan bahan
galian seperti pengindraan jarak jauh. Agar pemetaan endapan bahan menjadi
maksimal dibutuhkan beberapa pengetauhan dasar mengenai pemetaan
endapan bahan galian diantaranya :
1. Petunjuk dari arah bijih, artinya untuk mempermudah dalam menemukan
endapan bahan galian harus mengetahui jenis, tipe serta bentuk dari
endapan bahan galian sehingga memudahkan dan memperlancar dalam
kegiatan eksplorasi
2. Mengetahui asosiasi dari batuan, merupakan mineral atau batuan yang
dapat mengindikasikan terdapatnya mineral atau batuan yang akan dicari.
Sebagai contoh ialah mineral pyrite yang dapat mengindikasian adanya
emas.
3. Kemudian terdapat beberapa pilar-pilar yang harus diperhatikan dalam
pemetaan endapan bahan galian diantaranya :
a. Proses mineralisasi
b. Keterdapatan struktur
c. Adanya air tanah
d. Biokimia ataupun geokimia
e. Litologi dan stratigrafi dari endapan bahan galian
2.1.1 Macam-macam Pemetaan Endapan Bahan Galian
Secara garis besar untuk pemetaan endapan bahan galian dikelompokan
menjadi dua seperti pemetaan yang dilakukan di permukaan atau dikenal dengan
surface mapping dan pemetaan yang dilakukan dibawah permukaan atau dikenal
dengan underground mapping. Dalam surface mapping dapat diperoleh hasil
berupa kondisi geologi serta adanya pemineralan dari daerah yang diamati. Pada

3
4

umumnya terdapat beberapa metode yang sering digunakan untuk surface


mapping salah satunya ialah penelusuran sungai dimana pada daerah sungai
terdapat banyak singkapan yang telah tersingkap akibat dari erosi sehingga
memudahkan dalam penelitian. Sedankan pada underground mapping data yang
diperoleh tidak jauh berbeda atau sama dengan surface mapping, akan tetapi
underground mapping digunakan dalam usaha membuat bukaan untuk tambang
bawah tanah (mining underground). Peta-peta dasar yang umum digunakan
pada proses pemetaan endapan bahan galian yaitu peta topografi, peta morfologi
dan peta geologi.

Sumber: Naila, 2013


Gambar 2.1
Peta Geologi
2.1.2 Tahapan Pemetaan
Tahapan pemetaan merupakan langkah-langkah dalam pembuatan peta
yang bertujuan untuk menyakinkan inforomasi yang akan diberikan dari peta.
Berikut merupakan tahapan pemetaan diantaranya :
1. Persiapan, pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data-data dasar
seperti peta topografi, peta geologi dan laporan terdahulu sebagai acuan
yang nantinya akan di kaji serta dianalisis.
2. Penyelidikan lapangan, untuk surface mapping salah satu caranya ialah
penelusuran sungai dimana pada daerah sungai terdapat banyak sekali
singkapan yang telah tersingkap akibat dari erosi sehingga memudahkan
dalam penelitian.
3. Proses pengolahan data, merupakan data-data yang diperoleh dari hasil
pengukuran serta pengamatan akan diolah salah satunya ialah dikalukan
analisis laboratorium

4
5

4. Proses pembuatan laporan, merupakan laporan yang didalamnya berisi


mengenai kegiatan pemetaan sampai ke tahap analisis sehingga dapat
memperoleh kesimpulan dari kegiatan pemetaan.

2.2 Rekonstruksi Pemetaan Endapan Bahan Galian


Rekonstrusi pemetaan endapan bahan galian merupakan gambaran yang
menjelaskan mengenai penyebaran batuan dari data-data yang telah diperoleh
dari lapangan seperti data kedudukan dari endapan bahan galian tersebut.
Berikut merupakan beberapa metode yang umum digunakan dalam rekonstruksi
pemetaan endapan bahan galian diantaranya :
2.2.1 Metode 1 Titik
Metode 1 titik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam
proses pembuatan peta sebaran endapan bahan galian. terdapat syarat untuk
dapat menggunakan metode satu titik diantaranya memiliki data singkapan
berupa strike dan dip. Berikut merupakan cara dalam proses pembuatan peta
sebaran endapan bahan galian menggunakan metode 1 titik diantaranya:
1. Langkah awal adalah mengeplot data singkapan pada peta topografi
2. Dari data yang di plot kemudian taris garis searah dengan data dari strike
secara tegak lurus (garis strike)
3. Sedangkan untuk dapat mencari garis strike yang lainnya menggunakan
penampang untuk mendapatkan jarak dari setiap garis potensial. Rumus
umum yang digunakan ialah beda tinggi dibagi tegan tan dip.
4. Hasil dari perhitungan menggunakan rumus diatas kemudian di plot pada
peta topografi. Dari hasil plot data tersebut kemudian taris garis searah
dengan data dari strike secara tegak lurus (garis strike)
5. Beri tanda dapat berupa silang pada garis yang berpotongan antara garis
kontur dengan garis stirke.
6. Dari tada silang yang merupakan hasil perpotongan kemudian dideliniasi
untuk mendapatkan garis cropline.
7. Arah sebaran endapan bahan galian disesuaikan dengan kemiringan
yang dimiliki oleh endapan bahan galian.
2.2.2 Metode 2 titik
Metode 2 titik sebenarnya tidak jauh berbeda dengan metode 1 titik, akan
tetapi pada metode 2 titik terdapat dua data singkapan yang keduanya memiliki

5
6

ketinggian yang sama. Berikut merupakan cara dalam proses pembuatan peta
sebaran endapan bahan galian menggunakan metode 2 titik diantaranya:
1. Langkah awal adalah mengeplot dua data singkapan pada peta topografi
yang memiliki ketinggian yang sama
2. Dari dua data yang di plot kemudian taris garis searah dengan data dari
strike secara tegak lurus (garis strike)
3. Sedangkan untuk dapat mencari garis strike yang lainnya menggunakan
penampang untuk mendapatkan jarak dari setiap garis potensial. Rumus
umum yang digunakan ialah beda tinggi dibagi tegan tan dip.
4. Hasil dari perhitungan menggunakan rumus diatas kemudian di plot pada
peta topografi. Dari hasil plot data tersebut kemudian taris garis searah
dengan data dari strike secara tegak lurus (garis strike)
5. Beri tanda dapat berupa silang pada garis yang berpotongan antara garis
kontur dengan garis stirke.
6. Dari tada silang yang merupakan hasil perpotongan kemudian dideliniasi
untuk mendapatkan garis cropline.
7. Arah sebaran endapan bahan galian disesuaikan dengan kemiringan
yang dimiliki oleh endapan bahan galian.
2.2.3 Metode 3 Titik
Metode 3 titik sebenarnya tidak jauh berbeda dengan metode 1 titik dan
metode 2 titik, akan tetapi pada metode 3 titik terdapat tiga data singkapan yang
keduanya memiliki ketinggian dan data kedalaman. Berikut merupakan cara
dalam proses pembuatan peta sebaran endapan bahan galian menggunakan
metode 3 titik diantaranya:
1. Langkah awal adalah mengeplot tiga data singkapan pada peta topografi
yang memiliki ketinggian yang berbeda.
2. Dari tiga data yang di plot kemudian taris garis sehingga akan
membentuk segetiga tegak lurus.
3. Sedangkan untuk dapat mencari garis strike yang lainnya menggunakan
penampang untuk mendapatkan jarak dari setiap garis potensial. Rumus
umum yang digunakan ialah beda tinggi dibagi tegan tan dip.
4. Hasil dari perhitungan menggunakan rumus diatas kemudian di plot pada
peta topografi. Dari hasil plot data tersebut kemudian taris garis searah
dengan data dari strike secara tegak lurus (garis strike)

6
7

5. Beri tanda dapat berupa silang pada garis yang berpotongan antara garis
kontur dengan garis stirke.
6. Dari tada silang yang merupakan hasil perpotongan kemudian dideliniasi
untuk mendapatkan garis cropline.
7. Arah sebaran endapan bahan galian disesuaikan dengan kemiringan
yang dimiliki oleh endapan bahan galian.

Sumber: Naila, 2013


Gambar 2.2
Metode 3 Titik

2.3 Pemercontoan
Pemercontoan atau lebih dikenal dengan sebutan sampling merupakan
sampel yang diambil dari endapan bahan galian digunakan untuk analisis.
Sampel yang diambil memiliki beberapa kriteria seperti bagain sampel yang
diambil haruslah representatif artinya sampel harus dapat menggambarkan
keadaan sebenarnya dilapangan. Dalam pemercontoan terdapat bebeberapa hal
yang memungkinkan akan menyebabkan kesalahan selama proses pengambilan
sampel diantaranya :
1. Salting, merupakan kondisi dimana sampel mengalami kanaikan kadar
umumnya dikarenakan terdapat metarial lain yang mungkin masuk pada
sampel.
2. Dilution, merupakan kondisi dimana sampel mengalami penurunan kadar
umumnya dikarenakan waste yang mungkin masuk pada sampel.
3. Erratic hight assay, merupakan salah satu kesahalan yang sering terjadi
dikarenakan tidak memperhatikan keadaan geologi pada tempat sampel
4. Kesalahan analisis kimia, faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
kesalah ketika analisis kimia salah satunya pengambilan sampel yang
tidak mewakili keadaan sebenarnya.

7
8

2.4 Macam-macam Teknik Pemercontoan


Teknik pemercontoan merupakan metode yang digunakan dalam proses
pengambilan sampel berdasarkan seberan, jenis, tipe serta bentuk dari endapan
bahan galian sehingga pengambilan sampel menjadi efektif dan efisien. Berikut
merupakan bebepa metode yang umum digunakan dalam proses pengambilan
sampel diantaranya:
2.4.1 Channel Sampling
Channel sampling merupakan salah satu metode yang umum digunakan
dalam proses pengambilan sampel. Metode ini dapat digunakan ketika terdapat
zona mineralisasi yang kemudian dibuat alur sepanjang zona mineralisasi. Pada
umumnya pembuatan alur sering menggunakan lebar 3 – 10 cm dengan rata-rata
kedalaman mencapan 3 – 5 cm baik secara tegak lurus, vertikal ataupun secara
horizontal dari data dip endapan bahan galian. terdapat beberapa kriteria dalam
pembuatan alur salah satunya harus secara teratur dan homogen.

Sumber: Aziiz, 2015


Gambar 2.3
Channel Sampling
2.4.2 Grab Sampling
Grab sampling merupakan salah satu metode yang umum digunakan
dalam proses pengambilan sampel. Metode ini dapat digunakan hampir pada
setiap sampel dengan cara mengambil salah satu bagian atau fragmen dengan
ukuran yang relatif besar dari bantuan induknya. Pada umumnya metode grab
sampling digunakan pada kondisi dimana terdapat mineralisai secara acak. Akan
tetapi ketelitian dari metode ini relatif kecil. Dikarenkan terdapatnya zona
mineralisasi yang acak sehingga ditakutkan terjadi kesalahan ketika pengambilan
sampel dilakukan.

8
9

Sumber: Yuli, 2017


Gambar 2.4
Grab Sampling
2.4.3 Bulk Sampling
Bulk sampling merupakan salah satu metode yang umum digunakan
dalam proses pengambilan sampel. Pada metode ini sampel yang diambil relatif
memiliki volume yang banyak. Metode bulk sampling hampir selalu digunakan
diseluruh proses kegiatan eksplorasi.

Sumber:Indra, 2013
Gambar 2.4
Bulk Sampling

9
10

BAB III
KESIMPULAN

Setelah pemaparan berupa materi pemetaan sebaran endapan bahan


galian. Dapat disimpulkan beberapa simpulan agar lebih mudah dalam
memahami secara singkat pemetaan sebaran endapan bahan galian, yaitu :
1. Pemetaan endapan bahan galian merupakan peta-peta dasar yang umum
digunakan dalam kegiatan eksplorasi dalam usaha untuk mencari,
menemukan serta mengestimasi endapan bahan galian. Secara garis
besar terdapat dua peta sebaran endapan bahan galian yaitu peta yang
berada di permukaan dan dibawah permukaan sedangkan tahapan dalam
pemetaan ialah persiapan, penyelidikan lapangan, pengolahan data serta
proses pembuatan laporan.
2. Rekonstrusi pemetaan endapan bahan galian merupakan gambaran yang
menjelaskan mengenai penyebaran batuan dari data-data yang telah
diperoleh dari lapangan seperti data kedudukan dari endapan bahan
galian tersebut. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan yaitu
metode 1 titik, 2 titik dan metode tiga titik. Pemilihan metode dapat
berdasarkan data yang diperoleh dilapangan.
3. Pemercontoan atau lebih dikenal dengan sebutan sampling merupakan
sampel yang diambil dari endapan bahan galian digunakan untuk analisis.
Sampel yang diambil memiliki beberapa kriteria seperti bagain sampel
yang diambil haruslah representatif artinya sampel harus dapat
menggambarkan keadaan sebenarnya dilapangan. Terdapat beberapa
metode yang dapat digunakan dalam pengambilan sampel diantaranya
channel sampling, grab sampling, dan bulk sampling

10
11

DAFTAR PUSTAKA

1. Fauzi, Fi. 2017. “Pemetaan Endapan Bahan Galian dan Pemercontoan”.


Scribd.com. Diakses pada tanggal 26 Februari 2019 pukul 20.10
WIB. (Referensi internet).

2. Khairuna, Nurida. 2016. “Teknik Pemercontoan”. Academia.edu. Diakses


pada tanggal 26 Februari 2019 pukul 20.45 WIB. (Referensi internet).

3. Nasrudin, Dudi. 2014. “Pemercontoan”. Academia.edu. Diakses pada


tanggal 26 Februari 2019 pukul 21.00 WIB. (Referensi internet).

11

Anda mungkin juga menyukai