Anda di halaman 1dari 13

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia (disingkat HAM, bahasa Inggris: human rights, bahasa
Prancis: droits de l'homme) adalah sebuah konsep hukum dan normatif yang
menyatakan bahwa manusia memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah
seorang manusia. Hak asasi manusia berlaku kapanpun, di manapun, dan kepada
siapapun, sehingga sifatnya universal. HAM pada prinsipnya tidak dapat dicabut. Hak
asasi manusia juga tidak dapat dibagi-bagi, saling berhubungan, dan saling
bergantung. Hak asasi manusia biasanya dialamatkan kepada negara, atau dalam kata
lain, negaralah yang mengemban kewajiban untuk menghormati, melindungi, dan
memenuhi hak asasi manusia, termasuk dengan mencegah dan menindaklanjuti
pelanggaran yang dilakukan oleh swasta. Dalam terminologi modern, hak asasi
manusia dapat digolongkan menjadi hak sipil dan politik yang berkenaan
dengan kebebasan sipil (misalnya hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
dan kebebasan berpendapat), serta hak ekonomi, sosial, dan budaya yang berkaitan
dengan akses ke barang publik (seperti hak untuk memperoleh pendidikan yang
layak, hak atas kesehatan, atau hak atas perumahan).

Secara konseptual, hak asasi manusia dapat dilandaskan pada keyakinan


bahwa hak tersebut "dianugerahkan secara alamiah" oleh alam semesta, Tuhan,
atau nalar. Sementara itu, mereka yang menolak penggunaan unsur alamiah meyakini
bahwa hak asasi manusia merupakan pengejawantahan nilai-nilai yang disepakati
oleh masyarakat. Ada pula yang menganggap HAM sebagai perwakilan dari klaim-
klaim kaum yang tertindas, dan pada saat yang sama juga terdapat kelompok yang
meragukan keberadaan HAM sama sekali dan menyatakan bahwa hak asasi manusia
hanya ada karena manusia mencetuskan dan membicarakan konsep tersebut. Dari
sudut pandang hukum internasional, hak asasi manusia sendiri dapat dibatasi atau
dikurangi dengan syarat-syarat tertentu. Pembatasan biasanya harus ditentukan oleh
hukum, memiliki tujuan yang sah, dan diperlukan dalam suatu masyarakat
demokratis. Sementara itu, pengurangan hanya dapat dilakukan dalam keadaan
darurat yang mengancam "kehidupan bangsa", dan pecahnya perang pun belum
mencukupi syarat ini. Selama perang, hukum kemanusiaan internasional berlaku
sebagai lex specialis. Walaupun begitu, sejumlah hak tetap tidak boleh
dikesampingkan dalam keadaan apapun, seperti hak untuk bebas
dari perbudakan maupun penyiksaan.

HAM adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan
yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Sebagai
warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia tanpa
membedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan sebagainya. Hak asasi
manusia adalah hak dasar yang dimiliki setiap manusia sajak lahir sebagai anugrah
dari Tuhan YME; bukan dari pemberian manusia atau lembaga kekuasaan. Hak dasar
meliputi hak hidup, hak merdeka dan hak milik. Hak yang dimiliki manusia menurut
kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya, singga sifatnya suci.

B. Perkembangan Hak Asasi Manusia

a. Dibagi dalam 4 generasi, yaitu :

1. Generasi pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada


bidang hukum dan politik. Fokus pemikiran HAM generasi pertama pada
bidang hukum dan politik disebabkan oleh dampak dan situasi perang dunia
II, totaliterisme dan adanya keinginan Negara-negara yang baru merdeka
untuk menciptakan sesuatu tertib hukum yang baru.
2. Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis melainkan
juga hak-hak sosial, ekonomi, politik dan budaya. Jadi pemikiran HAM
generasi kedua menunjukan perluasan pengertian konsep dan cakupan hak
asasi manusia. Pada masa generasi kedua, hak yuridis kurang mendapat
penekanan sehingga terjadi ketidakseimbangan dengan hak sosial-budaya, hak
ekonomi dan hak politik.
3. Generasi ketiga sebagai reaksi pemikiran HAM generasi kedua. Generasi
ketiga menjanjikan adanya kesatuan antara hak ekonomi, sosial, budaya,
politik dan hukum dalam suatu keranjang yang disebut dengan hak-hak
melaksanakan pembangunan. Dalam pelaksanaannya hasil pemikiran HAM
generasi ketiga juga mengalami ketidakseimbangan dimana terjadi penekanan
terhadap hak ekonomi dalam arti pembangunan ekonomi menjadi prioritas
utama, sedangkan hak lainnya terabaikan sehingga menimbulkan banyak
korban, karena banyak hak-hak rakyat lainnya yang dilanggar.
4. Generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat dominant
dalam proses pembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi dan
menimbulkan dampak negative seperti diabaikannya aspek kesejahteraan
rakyat. Selain itu program pembangunan yang dijalankan tidak berdasarkan
kebutuhan rakyat secara keseluruhan melainkan memenuhi kebutuhan
sekelompok elit. Pemikiran HAM generasi keempat dipelopori oleh Negara-
negara di kawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan deklarasi hak asasi
manusia yang disebut Declaration of the basic Duties of Asia People and
Government.
b. Perkembangan pemikiran HAM dunia bermula dari:

a) Magna Charta

Pada umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM di


kawasan Eropa dimulai dengan lahirnya magna Charta yang antara lain memuat
pandangan bahwa raja yang tadinya memiliki kekuasaan absolute (raja yang
menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak terikat dengan hukum yang dibuatnya),
menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai dapat diminta pertanggung jawabannya
dimuka hukum(Mansyur Effendi,1994).

b) The American declaration

Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The American


Declaration of Independence yang lahir dari paham Rousseau dan Montesquuieu.
Mulailah dipertegas bahwa manusia adalah merdeka sejak di dalam perut ibunya,
sehingga tidaklah logis bila sesudah lahir ia harus dibelenggu.

c) The French declaration

Selanjutnya, pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration (Deklarasi


Perancis), dimana ketentuan tentang hak lebih dirinci lagi sebagaimana dimuat dalam
The Rule of Law yang antara lain berbunyi tidak boleh ada penangkapan tanpa alasan
yang sah. Dalam kaitan itu berlaku prinsip presumption of innocent, artinya orang-
orang yang ditangkap, kemudian ditahan dan dituduh, berhak dinyatakan tidak
bersalah, sampai ada keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang
menyatakan ia bersalah.

d) The Four Freedom


Ada empat hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat, hak kebebasan
memeluk agama dan beribadah sesuai dengan ajaran agama yang diperlukannya, hak
kebebasan dari kemiskinan dalam Pengertian setiap bangsa berusaha mencapai
tingkat kehidupan yang damai dan sejahtera bagi penduduknya, hak kebebasan dari
ketakutan, yang meliputi usaha, pengurangan persenjataan, sehingga tidak satupun
bangsa berada dalam posisi berkeinginan untuk melakukan serangan terhadap Negara
lain ( Mansyur Effendi,1994).

c. Perkembangan pemikiran HAM di Indonesia:

Pemikiran HAM periode sebelum kemerdekaan yang paling menonjol pada


Indische Partij adalah hak untuk mendapatkan kemerdekaan serta mendapatkan
perlakukan yang sama hak kemerdekaan.

Sejak kemerdekaan tahun 1945 sampai sekarang di Indonesia telah berlaku 3


UUD dalam 4 periode, yaitu:

1. Periode 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949, berlaku UUD 1945


2. Periode 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950, berlaku konstitusi
Republik Indonesia Serikat
3. Periode 17 Agustus sampai 5 Juli 1959, berlaku UUD 1950
4. Periode 5 Juli 1959 sampai sekarang, berlaku kembali UUD 1945

C. Ciri-Ciri Pokok Hakikat HAM

Berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, dapat ditarik kesimpulan


tentang beberapa ciri pokok hakikat HAM yaitu:

1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis.
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras,
agama, etnis, pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa.
3. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk
membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM
walaupun sebuah Negara membuat hukum yang tidak melindungi atau
melanggar HAM (Mansyur Fakih, 2003).

D. Macam-Macam Bentuk HAM

1. Menurut rumusan hak asasi manusia menurut piagam hak asasi manusia
sedunia universal deklarasion of human rights yang di tetapkan PBB pada 10
Desember 1948. Hak Asasi Manusia terbagi kedalam beberap jenis, yaitu hak
personal( hak jaminan pribadi), hak legal ( hak jaminan perlindungan hokum),
hak sipil dan politik, hak subtensi(hak jaminan adanya sumber daya untuk
menunjang kehidupan ) serta hak ekonomi, sosial dan budaya. Hak personal,
hak legal, hak sipil, dan politik yang terdapat dalam pasal 3 -21 dalam
DUHAM tersebut memuat :
 Hak bebas dari perbudakan dan penghambaan
 Hak untuk hidup, kebebasan dan keamanan pribadi
 Hak bebas penyiksaan
 Hak untuk memperoleh pengakuan hukum dimana saja secara pribadi
 Hak bebas dari penangkapan penahanan atau pembuangan yang sewenang-
wenang
 Hak untuk pengampunan hukum secara efektif
 Hak untuk peradilan yang indefenden dan tidak memihak
 Hak untuk praduga tak bersalah sampai terbukti bersalah
 Hak bebas dari campur tangan yang sewenang-wenang terhadap kekuasaan
pribadi, keluarga, tempat tinggal, maupun surat-surat
 Hak bebas dari serangan terhadap kehormatan dan nama baik
 Hak bergerak
 Hak atas satu kebangsaan
 Hak memperolah suaka
 Hak untuk mempunyai hak milik
 Hak untuk menikah dan membentuk keluarga
 Hak untuk berhimpun dan berserikat
 Hak bebas berfikir dan menyatakan pendapat
 Hak bebas berfikir, berkesadaran, dan beragama
 Hak untuk mengambil bagian dalam pemerintahan dan hak atas akses yang
sama terhadap pelayanan masyarakat.

2. Secara umum hak-hak asasi manusia dapat dikelompokkan menjadi enam


macam:
a. Hak asasi pribadi (personal rights) :
 Hak menikah
 Hak mengeluarkan pendapat
 Hak untuk kebebasan untuk bergerak
 Hak untuk memeluk agama

b. Hak asasi politik


 Hak mendirikan, menjadi anggota dan simpatisan parpol
 Hak ikut pemilu dan kampanye dalam pemilu
 Hak ikut berpartisipasi dalam pembentukan kebijakan umum

c. Hak asasi ekonomi


 Hak mendirikan koperasi
 Hak menjual, membeli, dan menyimpan barang
 Hak mengadakan transaksi bisnis
 Hak mendirikan badan usaha swasta
d. Hak mendapatkan persamaan hukum dan pemberitahuan (rights of legal
quality)
 Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hokum
 Hak untuk menjadi pejabat
 Hak perlindungan hukum

e. Hak sosial budaya (sosial and cultural rights)


 Hak mendapatkan pendidikan
 Hak menikmati hasil kebudayaan
 Hak untuk mengembangkan kebudayaan
 Hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak

f. Hak untuk mendapatkan prosedur hukum yang benar (procedural rights)


 Hak untuk mendapatkan prosedur hukum yang benar dalam penahanan,
penangkapan, penggeledahan dan razia
 Hak untuk mendapatkan prosedur yang benar dalam proses pengadilan

3. Sementara itu dalam UUD 1945 (amandemen I-IV UUD 1945) memuat hak
asasi manusia yang terdiri dari hak:
 Hak kebebasan untuk mengeluarkan pendapat
 Hak kedudukan yang sama didalam hokum
 Hak kebebasan berkumpul
 Hak kebebasan beragama
 Hak penghidupan yang layak
 Hak kebebasan berserikat
 Hak memperoleh pengajaran atau pendidikan
4. Sementara itu secara operasional beberapa bentuk ham yang terdapat dalam
UU No.39 tahun 1999 tentang HAM sebagai berikut:
 Hak untuk hidup
 Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
 Hak mengembangkan diri
 Hak memperoleh keadilan
 Hak atas kebebasan pribadi
 Hak atas rasa aman
 Hak atas kesejahteraan
 Hak turut serta dalam pemerintahan
 Hak wanita
 Hak anak

E. Pelanggaran dan Pengadilan HAM

Secara jelas UU No. 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM mendefinisikan


hal tersebut. Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau
kelempok orang termasuk aparat negara baik di sengaja ataupun tidak disengaja atau
kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan mencabut
hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang,
dan tidak didapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian
hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

Pelanggaran HAM dikelomokkan pada dua bentuk, yaitu: (1) pelanggaran


HAM berat; dan (2) pelanggaran HAM ringan. Pelanggaran HAM berat meliputi
kejahatan genosida dan kejahatan kemanusiaan. Sedangkan, bentuk pelanggaran
HAM ringan selain dari kedua bentuk pelanggaran HAM berat tersebut. Kejahatan
genosida adalah perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan
atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, dan
kelompok agama. Sedangkan kegiatan kemanusiaan adalah satu perbuatan yang
dilakukan dengan serangan yang meluas dan sistematis.

F. Upaya Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM

Berikut beberapa langkah penegakan dan perjuangan HAM bagi masyarakat,


bangsa dan negara indonesia adalah:

1. Sosialisai hak asasi manusia

Adalah memasyarakatkan hak asasi manusia di tengah-tengah masyarakat


dengan tujuan adalah:

 Agar manusia respek terhadap hak asasi manusia dan menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia
 Mempercepat proses demokratisasi sehingga dapat mencegah munculnya
kekuasaan sewenang-wenang
 Tumbuhnya kesadaran rakyat tentang hak asasi manusia

2. Pendidikan HAM

Dalam rangka internalisasi nilai-nilai hak asasi manusia perlu dikembangkan


dalam kehidupan sehari-hari manusia sejak dini, pada sekolah, kampus, dan media
massa.

3. Advokasi HAM

Adalah dukungan, pembelaan, atau upaya, dan tindakan yang terorganisir


dengan menggunakan peralatan demokrasi untuk menegakkan dan melaksanakan
hukum dan kebijakan yang dapat menciptakan masyarakat yang adil dan sederajat.

4. Kelembagaan
Dalam rangka menegakkan hak asasi manusia, maka pemerintah membentuk
komisi nasional hak asasi manusia (KOMNASHAM). Komisi ini dimaksudkan untuk
membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia
guna mendukung terwujudnya pembangunan nasional.

5. Pelestarian Budaya (tradisi lama)

Keberhasilan penguasaan dan pemberdayaan hak asasi manusia suatu bangsa


sangat ditentukan oleh pemantapan budaya hak-hak asasi manusia dan bangsa
tersebut melalui usaha-usaha secara sadar kepada seluruh masyarakat.

6. Pemberdayaan Hukum

Untuk menegakkan hak asasi manusia harus ada kesiapan struktural dan
kultur politik yang lebih demokratis.

7. Rekonsiilasi Nasional

Cara lain yang di tempuh untuk menegakkan hak asasi manusia adalah
membentuk komisi kebendaharaan dan rekonsiliasi yang di bentuk berdasarkan
undang-undang. Komisi ini berfungsi lembaga ekstra yuridis untuk menegakkan
kebenaran mengungkap penyalahgunaan kekerasan dan pelanggaran HAM dimasa
lampau demi kepentingan bangsa dan Negara.

G. Hambatan dan Tantangan Penegakan HAM di Indonesia

Hambatan dan tantangan utama dalam penegakan hak asasi manusia di


Indonesia adalah masalah ketertiban dan keamanan nasional, rendahnya kesadaran
hak asasi manusia, dan minimnya perangkat hukum dan perundang-undangan.
Namun, secara umum hambatan dan tantangan tersebut dikelompokkan menjadi tiga
macam, yaitu secara ideologis, ekonomis, dan teknis.
1) Secara Ideologis. Perbedaan ideologi sosialis dengan liberalis membuat
perbedaan yang tajam dalam memandang hak asasi manusia. Pandangan
ideologi liberal lebih mengutamakan penghormatan terhadap hak pribadi,
sipil, dan politik. Pandangan sosialis mengutamakan peran negara dan
masyarakat.
2) Secara Ekonomis. Penegakan hak asasi manusia memiliki hubungan dengan
kondisi ekonomi masyarakat. Makin tinggi ekonomi masyarakat, maka makin
tinggi pula upaya penegakan hak asasi manusia.
3) Secara Teknis. Penegakan hak asasi manusia secara teknis mengalami kendala
karena belum diratifikasinya berbagai instrumen hak asasi manusia
internasional.

Dengan banyaknya hambatan dan tantangan penegakan hak asasi manusia maka
bangsa Indonesia berupaya keras untuk melakukan proses penegakan hak asasi
manusia. Proses penegakan hak asasi manusia di Indonesia dilakukan dengan
beberapa langkah dan upaya dengan harapan dapat menegakkan asasi manusia di
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Mahfud, Asrul, dkk. 2016. Hak Asasi Manusia. Makalah. Dikutip 25 Oktober 2019 dari:
https://www.academia.edu/33006752/Makalah_Pendidikan_Kewarganegaraan_Hak_Asasi_Man
usia?auto=download

Ramadhan,Amirullah,dkk.2011. Hak Asasi Manusia.Makalah.Dikutip 25 Oktober 2019 dari:


https://makalah-update.blogspot.com/2012/11/makalah-hak-asasi-manusia-ham.html

Wikipedia. Hak Asasi Manusia.Dikutip 25 Oktober 2019 dari:


https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia

Aprianti,Tya.(__). Hak Asasi Manusia. Makalah. Dikutip 25 Oktober 2019 dari:


https://www.academia.edu/30847935/Pengertian_Dan_Ciri_Pokok_Hakikat_HAM?email_work_
card=view-paper

Anonim. 2013. Hambatan dan Tantangan Penegakan HAM. Dikutip 29 Oktober 2019 dari:
http://layanan-guru.blogspot.com/2013/08/hambatan-dan-tantangan-penegakan-hak.html

Anda mungkin juga menyukai