Anda di halaman 1dari 12

MENGANALISA PETA TANGAN KANAN DAN TANGAN KIRI PROSES

PENIRISAN BAKSO SIOMAY PADA PEMBUATAN BAKSO SIOMAY

Muhamad Dicky Hendry1, Kamudin B. C Gultom2, Samuel Vijai Panjaitan3, Toni


Padosi4.
1,2,3,4
Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Medan.

Abstrak
Peforma suatu sistem kerja dapat di ukur menggunakan beberapa keriteria, yaitu
waktu, tenaga, dampak psikologis dan sosiologis. Dengan demikian, suatu sistem
kerja di nilai baik jika sistem ini memungkinkan waktu penyelesaian yang singkat,
tenaga yang di perlukan untuk menyelesaikan sangat dengan akibat psikologis dan
sosiologis yang juga minim. Analisa dalam membagi proses operasi kedalam
stasiun kerja menggunakan teori pendekatan daerah dimana dilakukan zoning
terhadap masing – masing proses operasi. Setelah dilakukan pengolahan serta
analisa data, maka kami menyimpulkan bahwa proses operasi akan berjalan lebih
efektif jika dibagi menjardi 3 stasiun kerja. Ini dibuktikan dengan hasil
perhitungan dari efisiensi lintasan dimana efisiensi lintasan memiliki nilai 2.33%.

Kata Kunci : peta tangan kanan dan tangan kiri, studi gerakan

I. PENDAHULUAN
Analisis perancangan kerja dan ergonomi bertujuan untuk mendapatkan
rancangan kerja yang baik antara manusia, mesin, dan perlengkapan kerja lainnya.
Peta-peta kerja merupakan alat analisis yang biasa digunakan pada analisis
perancangan kerja dan ergonomi.

Dengan adanya peta-peta kerja, maka pekerjaan dalam proses produksi


dapat lebih cepat selesainya seperti bisa menghilangkan operasi-operasi yang
tidak perlu, menggabungkan suatu operasi dengan operasi lainnya, menemukan
suatu urutan kerja atau proses produksi yang lebih baik, menentukan mesin yang
lebih ekonomis dan menghilangkan waktu menunggu antar operasi, sehingga
dapat mengurangi biaya produksi secara keseluruhan.

Maksud dan Tujuan Praktikum


Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui perbaikan yang dapat
dilakukan dengan menggunakan peta-peta kerja. Sedangkan tujuan dari percobaan
ini adalah :
1. Memahami pembuatan peta kerja sebagai suatu alat komunikasi secara
sistematis baik peta kerja setempat ataupun keseluruhan.
2. Mengenal proses produksi sederhana dalam perancangan sistem kerja yang
baik.
3. Mampu melakukan tata cara pengukuran waktu pengerjaan tiap jenis
pekerjaan serta dapat menentukan jumlah stasiun kerja yang optimal.

Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari percobaan ini adalah:
1. Apa itu peta kerja?
2. Apa saja pembagian peta kerja?
3. Bagaimana cara membuat peta kerja?

II. LANDASAN TEORI

Peta kerja merupakan alat yang secara sistematis mengumpulkan informasi


dari sistem kerja serta mengkomunikasikan faktor-faktor pada peta kerja, dan peta
kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan
jelas.
Peta- peta kerja dapat melibatkan semua langkah atau kejadian yang dialami
oleh suatu benda kerja dari mulai masuk pabrik (berbentuk bahan baku) kemudian
menggambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti: transportasi, operasi
mesin, pemeriksaan, perakitan, sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk
lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk lengkap.

Lambang-Lambang Yang Digunakan


Pada tahun 1947 American Society of Mechanical Engineers (ASME)
membuat standar lambang-lambang yang terdiri atas 5 macam lambang yang
merupakan modifikasi dari yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Gilberth.
Lambang-lambang yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. OPERASI
Suatu kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan
sifat baik fisik maupun kimiawi. Operasi merupakan kegiatan yang paling banyak
terjadi dalam suatu proses, dan biasanya terjadi pada suatu mesin atau sistem
kerja. Contohnya:
a. Memaku.
b. Mengetik.
c. Mengebor benda kerja.
d. Menyerut kayu dengan mesin serut.
e. Mengeraskan logam.
f. Merakit.
Dalam praktiknya, lambang ini juga bisa digunakan untuk menyatakan aktivitas
administrasi, misalnya aktivitas perencanaan atau perhitungan.
2. PEMERIKSAAN / INSPEKSI
Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan
mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas. Lambang ini
digunakan jika melakukan pemeriksaan terhadap suatu objek atau
membandingkan objek tertentu dengan suatu standar. Suatu pemeriksaan tidak
menjuruskan bahan menjadi suatu barang jadi. Contohnya:
a. Menguji kualitas atau kuantitas bahan.
b. Membaca skala pengukur temperatur.
c. Meneliti informasi.
d. Mengukur dimensi benda.
e. Memeriksa warna benda.
f. Memeriksa alat ukur tekanan uap pada suatu mesin uap.
3. TRANSPORTASI
Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau
perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari
suatu operasi. Contohnya:
a. Memindahkan bahan dengan kereta dorong.
b. Mengangkat benda dengan alat penarik.
c. Memindahkan tanpa bantuan alat angkutan.
d. Memindahkan benda kerja dari satu mesin ke mesin lainnya.
e. Suatu objek dipindahkan dari lantai ataslewet elevator.
Suatu pergerakan yang merupakan bagian dari operasi atau disebabkan oleh
petugas pada tempat bekerja sewaktu operasi atau pemeriksaan berlangsung,
bukanlah merupakan transportasi, contohnya keramik yang mengalami pemanasan
suhu tinggi sambil bergerak di atas ban berjalan merupakan kegiatan operasi.
Walaupun keramik tersebut mengalami perpindahan tempat tetapi perpindahan
tersebut merupakan bagian dari kegiatan pemanasan.
4. MENUNGGU
Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan
tidak mengalami kegiatan apa-apa selain menunggu (biasanya sebentar). Kejadian
ini biasanya menunjukkan bahwa suatu objek ditinggalkan untuk sementara waktu
tanpa pencatatan sampai diperlukan kembali. Contohnya:
a. Bahan dalam kereta dorong menunggu untuk diproses lebih lanjut.
b. Menunggu elevator.
c. Surat tunggu disimpan.
d. Objek menunggu untuk diproses atau diperiksa.
e. Peti menunggu untuk dibongkar.
f. Bahan menunggu untuk diangkut ke tempat lain.
5. MENYIMPAN
Proses menyimpan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk jangka waktu
yang cukup lama. Jika benda kerja tersebut akan diambil kembali, biasanya
memerlukan suatu prosedur perizinan tertentu. Lambang ini digunakan untuk
menyatakan suatu objek yang mengalami penyimpanan permanen, yaitu ditahan
atau dilindungi terhadap pengeluaran tanpa izin tertentu. Prosedur perizinan dan
lamanya waktu adalah dua hal yang membedakan antara kegiatan menunggu dan
penyimpanan. Contohnya:
a. Tumpukan bahan mentah digudang.
b. Barang jadi tersusun ditempatnya.
c. Penyimpanan surat-surat.
d. Dokumen-dokumen atau catatan-catatan disimpan dalam
brankas.
e. Bahan baku disimpan dalam gudang.
6. AKTIFITAS GABUNGAN
Kegiatan ini terjadi apabila antara aktifitas operasi dan pemeriksaan
dilakukan bersamaan atau dilakukan pada suatu tempat kerja.

Peta Proses Operasi


Peta Proses Operasi ini merupakan suatu diagram yang menggambarkan
langkah-langkah proses yang akan dialami bahan-bahan baku mengenai urutan-
urutan operasi dan pemeriksaan. Sejak dari awal sampai akan menjadi produk jadi
utuh maupun sebagai komponen dan juga membuat informasi-informasi yang
diperlukan untuk analisa lebih lanjut, seperti waktu yang dihabiskan, material
yang digunakan, dan tempat atau alat atau mesin yang dipakai, jadi dalam suatu
peta proses, yang dicatat hanyalah kegiatan-kegiatan operasi dan pemeriksaan
saja, kadang-kadang pada akhir proses dicatat tentang penyimpangan.
Informasi-informasi yang dicatat melalui Peta Proses Operasi, banyak
manfaatnya, diantaranya bisa mengetahui tenteng mesin dan penganggarannya,
sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik, sebagai alat untuk latihan kerja,
sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sering dipakai, dan lain-
lain.
Beberapa prinsip yang perlu diikuti untuk menggambar Peta Proses Operasi
ialah pertama-pertama pada baris paling atas dinyatakan kepalanya “Peta Proses
Operasi” Peta Proses Operasi yang diikuti oleh identifikasi lain seperti nama
objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan cara lama atau cara sekarang, nomor
peta dan nomor gambar.
Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
Peta tangan kiri-tangan kanan merupakan suatu alat dari studi gerakan untuk
mengetahui gerakan-gerakan yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan
dalam melakukan pekerjaan yang biasanya adalah proses perakitan1 . Peta ini
menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang
dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga menunjukkan perbandingan
antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri-dan tangan kanan. Peta ini
menggambarkan operasi secara cukup lengkap. Peta ini sangat praktis untuk
memperbaiki suatu pekerjaan manual, yakni saat setiap siklus dari pekerja terjadi
dengan cepat terus berulang. Peta ini sangat baik untuk menganalisis suatu sistem
kerja sehingga memperoleh perbaikan tata letak peralatan, pola gerakan pekerja
yang baik, urut-urutan pekerjaan yang baik.
Dengan menggunakan peta ini dapat dilihat dengan jelas pola-pola gerakan
yang tidak efisien maupun gerakan-gerakan yang tidak perlu. Dan untuk menjaga
agar pekerjaan tetap berada dalam wilayah kerja yang normal maka tidak cukup
dengan mengoptimasi lay out saja, namun perlu tambahan pertimbangan anatomi.
Jadi Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan adalah peta kerja setempat yang
bermanfaat untuk menganalisa gerakan tangan manusia di dalam melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang bersifat manual. Peta ini akan menggambarkan semua
gerakan maupun delay yang terjadi yang dilakukan oleh tangan kanan maupun
kiri secara mendetail.

Kegunaan Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan


Pada dasarnya Peta tangan kiri dan tangan kanan berguna untuk
memperbaiki sistem kerja. Peta ini pun mempunyai kegunaan yang lebih khusus,
diantaranya:
a. Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.
Dengan bantuan studi gerakan dan prinsip-prinsip ekonomi gerakan maka
bisa menguraikan suatu pekerjaan lengkap menjadi elemen-elemen gerakan yang
terperinci. Setiap elemen gerakan dari pekerjaan ini dibebankan ke setiap tangan
sedemikian rupa sehingga seimbang dan memenuhi prinsip ekonomi gerakan. Bila
suatu pekerjaan sudah memenuhi prinsip-prinsip ekonomi gerakan, berarti akan
mengurangi kelelahan.
b. Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan
tidak produktif, sehingga akan mempersingkat waktu kerja.
Keadaan ini juga bisa dicapai dengan bantuan studi gerakan dan prinsip-
prinsip ekonomi gerakan. Kemahiran untuk menguraikan suatu pekerjaan menjadi
elemen-elemen gerakan dan kemudian memilih elemen-elemen mana saja yang
efektif dan tidak efektif, tentu akan mempengaruhi efisiensi dan produktivitas
kerja. Jika suatu pekerjaan sudah bisa dilaksanakan dengan efisien dan produktif,
otomatis waktu penyelesaian pekerjaan tersebut merupakan waktu tersingkat saat
itu.
c. Sebagai alat untuk menganalisis tata letak sistem kerja.
Tata letak tempat kerja juga merupakan faktor yang mempengaruhi lamanya
waktu penyelesaian. Percobaan dengan mengubah-ubah tata letak peralatan selain
dapat menentukan tata letak yang baik ditinjau dari waktu dan jarak, juga bisa
menemukan urutan-urutan pengerjaan yang baikdengan prinsip ekonomi gerakan.
d. Sebagai alat untuk melatih pekerja yang baru, dengan cara kerja yang ideal.
Kiranya sudah jelas, peta tangan kanan-tangan kiri menunjukkan urut-urutan
pengerjaan yang terbaik untuk saat itu. Peta ini berfungsi sebagai penuntun
terutama bagi pekerja-pekerja baru sehingga akan mempercepat proses belajar.

Prinsip-Prinsip Pembuatan Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan


Prinsip-prinsip pembuatan peta tangan kiri dan tangan kanan sebagai
berikut:
a. Berbeda dengan peta-peta yang lain, untuk membuat peta tangan kanan-
tangan kiri , lembaran kertas dibagi dalam tiga bagian.
b. Pada bagian kepala, dibaris paling atas ditulis ”PETA TANGAN KANAN-
TANGAN KIRI”.
c. Pada bagian yang membuat bagan, digambarkan sketsa dari sistem kerja
yang memperlihatkan skala, sesuai dengan tempat kerja sebenarnya.
d. Bagian badan dibagi dalam dua pihak, sebelah kiri kertas digunakan untuk
menggambar kegiatan yang dilakukan tangan kiri dan sebaliknya, sebelah
kanan kertas digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan
tangan kanan pekerja.
e. Langkah selanjutnya, diperhatikan urutan-urutan gerakan yang dilaksanakan
operator.
III. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Pengumpulan Data
Tabel 1. Pengambilan Data Tiap Stasiun
Stasiun Kegiatan Lambang Waktu (s) Jarak (m)

Inspeksi 24

Pemotongan
620
ayam

Penggilingan 300

Stasiun 1 Delay 20

Pencampuran
900
adonan

Inspeksi 20

Transportasi ke
430 430
Stasiun 2
Inspeksi 10
Pembentukan
1500
bakso
Stasiun 2 Inspeksi 15

Merebus bakso 900


Transportasi ke
20 1
stasiun 3
Penirisan 150

Inspeksi 29
Stasiun 3
Pendinginan 900

Inspeksi 42
Transportasi ke
47 6
stasiun 4

Penyusunan 1800

Inspeksi 42
Stasiun 4
Delay 125

Penyimpanan

Keterangan :

Operasi :8

Pemeriksaan :7

Transportasi :3

Menunggu :2

Penyimpanan :1

Total Kegiatan : 21

Total Waktu : 7894 detik

Total Produksi Per-Hari : 15 Kg

Pengolahan Data
Dari pratikum yang dilakukan, Produksi dibagi menjadi 4 stasiun kerja
dengan 9 operasi yaitu sebagai berikut :

Tabel 2. Operasi
Stasiun Kerja Operasi
I 1,23
II 4,5
III 6,7
IV 8
Tabel 3. Keterangan Operasi
Operasi Keterangan
1 Pemotongan Ayam
2 Penggilingan
3 Pencampuran Adonan
4 Pembentukan Bakso
5 Merebus Bakso
6 Penirisan
7 Pendinginan
8 Penyusunan

Tabel 4. Data Hasil Perhitungan


Stasiun Operasi Jumlah Operasi (X)
I 1,2,3 1820
II 4,5 2400
III 6,7 1050
IV 8 1800
∑ 7070

Tabel 5. Data Hasil Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal dan Waktu
Baku
Waktu Siklus Waktu Normal Waktu Baku
Stasiun
(Ws) (Wn) (Wb)
I 260 325 326
II 342,85 428,26 429,26
III 150 187,5 188,5
IV 257,14 321,42 322,42

Tabel 6. Peta Tangan Kiri Tangan Kanan


NO Tangan Kanan Tangan Kiri
1 Memegang saringan Hold
2 Memasukan saringan ke dandang Memegang dandang
3 Mengaduk bakso Memegang dandang
4 Mengangkat saringan berisi bakso Hold
5 Meletakan bakso ke dalam keranjang Hold
6 Meratakan bakso dengan saringan Hold
Gambar 1. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
Gambar 2. Peta Aliran Proses

Anda mungkin juga menyukai