2
Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Bengkulu
5
Kelompok Praktikum SPH II Angkatan 2019 Kelas A
ABSTRAK
Praktikum ini bertujuan untuk membuat preparat awetan embrio puyuh dan menghitung
panjang tulang yang menulang.Telur puyuh yang telah diinkubasi umur 11 hari dipecahkan
dan dibersikan dari bulu-bulunya dan organ dalamnya, dimasukan kedalam botol film yang
berisi alkohol 70% untuk difiksasi selama 7 hari. Kemudian embrio dipindahkan kedalam
botol film yang berisi alician blue selama 3 hari. Kemudian dilakukan rehidrasi
menggunakan alkohol masing-masing selama 3 jam, dan direhidrasi dengan aquades selama
15 menit. Selanjutnya dilakukan transparansi I dengan KOH 1% selama 2 hari. Embrio
diwarnai dengan alizarin red selama 3 hari. Dilakukan transparansi II dengan KOH 1%
selama 2 hari. Kemudian dilakukan penjernihan dengan KOH dan gliserin dengan
perbandingan 3:1, 1:1, dan 1:3 masing-masing 1 hari.Terakhir penyimpanan dengan
menggunakan gliserin murni. Dihitung panjang tulang dengan jangka sorong. Hasil yang
didapat pada praktikum terdapat dua warna pada tulang yaitu biru dan merah, dimana tulag
yang berwarna biru adalah tulang rawan (kartilago) dan yang berwarna merah adalah tulang
kompak. Dari hasi tersebut maka perkembangan embrio pada setiap inkubasi bebeda-beda.
Panjang tulang cranium embrio puyuh yang terpanjang pada rentang 5,3-13,8 mm, tulang
ekstremitas anterior dengan rentang dan panjang tulang ekstremitas posterior pada rentang.
tulang terjadi dengan 2 cara yaitu melalui sel-sel mesenkim berdeferensiasi lebih
osifikasi intra membrane dan osifikasi dahulu menjadi kartilago (jaringan rawan)
dari jaringan mesenkim menjadi jaringan panjang, ruas tulang belakang, dan pelvis.
HASIL
Setelah melakukan penetasan telur puyuh maka di dapat hasil sebagai berikut.
Cr
Cr Cr
Cx Cx
Cx
Ea Ea
Ea
Ep
Ep
Ep
Cr Cr Cr Cx
Cx
Cx
Ea
Fm
Fm
Tb
Ph
Ph
Ph
Gambar 1.Keseluruhan embrio puyuh. Masa inkubasi 11 hari (a), masa inkubasi 12 hari (b),
masa inkubasi 13 hari (c), masa inkubasi 14 hari (d), masa inkubasi 15 hari (e), masa inkubasi
16 hari (f). Cr: cranium; Cx: cervix; Ea: extremitas atas; Ep: extremitas bawah; Ph: palanges;
Fm: femur; Tb: tibia.
Setelah dibandingkan panjang tulang cranium embrio puyuh maka didapat hasil
sebagai berikut.
a b c
d e f
Hasil bagian extremitas atas embrio puyuh pada seluruh inkubasi adalah sebagai
berikut.
a b c
d e f
a b c
d e f
Gambar 4. Bagian extremitas bawah embrio puyuh a. 11 hari; b. 12 hari; c. 13 hari; d. 14 hari;
e. 15 hari; f. 16 hari.
Setelah dilakukan pengukuran panjang tulang pada seluruh masa inkubasi maka di
dapat hasil sebagai berikut.
Masa PF PT PT PP PH PR PU PC P JR JV J J
inkuba m 1 2 3 m M C C
si S V
12 14
Panjang Tulang (mm)
10 12
12 Hari
8 10 12 Hari
14 Hari
6 8
14 Hari
15 Hari
4 6
15 Hari
2 4
0 2
0 PF PT PTm PP 1 PP 2 PP 3 PH PR PU PCm PM JR JV JCS JCV
PF PT PTm PP 1 PP 2 PP 3 PH PR PU PCm
Parameter pengukuran tulang PM JR JV JCS JCV
Parameter pengukuran tulang
1 1 1
13 hari 8,2 10, 5,4 1, 2, 1, 3,5 3,4 2,7 2,1 5,3 7 10 9 9
6 4 0 2 4
14 hari 11, 13, 11, 9, 6, 9, 7,1 4,5 4,5 4,1 8,5 7 20 1 8
1 6 3 7 4 5 5 0
15 hari 11, 14, 8,3 3, 3, 4, 6,3 5,2 6,1 4,6 12, 8 25 1 1
2 5 1 2 5 1 1 0
16 hari 11, 12, 6,6 3, 2, 3, 6,6 4,8 4,5 2,2 13, 8 7 1 7
6 7 5 1 3 8 4
Keterangan: PF: panjang tulang femur (mm); PT: panjang tulang tibiotarsus (mm);
PTm: panjang tulang tarsometatarsus (mm); PH: panjang tulang humerus (mm); PU: panjang
tulang ulna (mm); PCm: panjang tulang carpometacarpus (mm); PM: panjang tulang
mandibula (mm); JP: jumlah tulang rusuk; JCv: jumlah tulang ekor; JCs: jumlah tulang ekor;
JV: jumlah tulang belakang.
Grafik 1. Pertumbuhan panjang tulang embrio puyuh PF: panjang tulang femur (mm);
PT: panjang tulang tibiotarsus (mm); PTm: panjang tulang tarsometatarsus (mm); PH:
panjang tulang humerus (mm); PU: panjang tulang ulna (mm); PCm: panjang tulang
carpometacarpus (mm); PM: panjang tulang mandibula (mm); JP: jumlah tulang rusuk; JCv:
jumlah tulang ekor; JCs: jumlah tulang ekor; JV: jumlah tulang belakang.