Makalah Imhem Tes Serologi Kel 5 2B2
Makalah Imhem Tes Serologi Kel 5 2B2
Transfusi Darah
Oleh :
1
BAB II
ISI
2
e. Prosedur kerja
1) Sampel (200 ul) dicampur dengan butiran polisteren yang
dilapisi IgG anti-HIV manusia, dan diinkubasikan selama
semalam pada suhu ruangan.
2) Setelah tahap pencucian, ditambahkan IgG anti-HIV poliklonal
dari kelinci, dan diinkubasi selama 4 jam pada suhu 40 C.
3) Setelah dicuci, untuk memisahkan bagian yang terikat dari yang
bebas, di tambahkan goat antirabbit IgG berlabel horse-radish
peroxidase, dan diinkubasi selama 2 jam pada suhu 240 C.
4) Setelah itu, beats dicuci dengan PBS-T
5) Selanjutnya ditambahkan subtract O-phenylenediamine
dihydrochloride, dan diinkubasikan selama 30 menit pada suhu
ruangan. Reaksi dihentikan dengan penambahan 1 M sulfuric
acid.
6) Pembacaan dilakukan dengan microELISA reader pada 1.492
nm.
f. Interpretasi Hasil
Kadar antigen dalam sampel ditentukan dengan mengeluarkan
absorban pada kurva baku yang dibuat dari berbagai serum standar
yang mengandung antigen gp 24 dengan konsentrasi yang diketahui.
3
A. Pemeriksaan ELISA ( Enzym Linked Imuno Sorbent Assay ) HBsAg
1. Tujuan : Untuk mengetahui sekaligus menentukan titer dari
antibodi pada serum tes terhadap Hepatitis B Surface Antigen (
HBsAg ).
2. Specimen : Serum atau plasma.
3. Prinsip : Double Sandwich Ag Assay Lubang plate ( phase
padat) (HbsAg ) + spesimen ( anti -HBs ) + HbsAg – HRPO
HbsAg anti – HBs HbsAg - HRPO sandwich kompleks.
Sandwich kompleks + substrat TMB warna biru.
Warna biru + H2SO4 2N ( stop solution ) kuning sampai coklat.
Baca absorben dengan panjang gelombang 450 nm.
4. Kit : Pasific Biotekindo
5. Reagen
Plate HBsAg ( solid phase coated Hbs Ag )
Larutan HBsAg Peroksidase ( konjugat)
Kontrol positif anti-HBs
Kontrol negatif anti-HBs
Larutan substrat TMB ( Tetra Methyl Benzidine ) A
Larutan substrat TMB ( Tetra Methyl Benzidine ) B
Larutan pencuci dengan pengenceran 20X
H2SO4 2 N ( Stopping solution )
6. Alat – alat :
Mikropipet 50µl dan 100µl
Inkubator dengan kontrol temperatur 37°C
Lempeng pencuci
ELISA Reader
Well
4
7. Cara kerja :
1) Masukan 50µl control positive, control negative dan sample
dalam masing-masing well.
2) Tambahkan 50µl anti-HBS peroxidase solution (conjugate)
kedalam masing-masing well, di rotator selama 2 detik.
3) Inkubasi pada suhu 37ºc selama 80 menit.
4) Well di cuci 6 kali dengan larutan pencuci.
5) Tambahkan masing-masing TMB substrate solution A 50µl dan
B50µl, dirotator selama 2-3 detik.
6) Tutup dengan cover hitan, inkubasi suhu kamar selama 30 menit.
7) Tambahkan 100 µl larutan stop solution H2SO4 2 N.
8) Baca pada ELISA reader dengan panjang gelombang 450 atau
650 nm
8. Interpretasi Hasil :
Hasil Negatif
Spesimen dari pasien dengan nilai absorben lebih kecil dari
nilai cut off disebut non-reaktif dan berarti HBsAg negative.
Hasil Positif
Spesimen dari pasien dengan nilai absorben lebih besar atau
sama dengan nilai cut off disebut reaktif.
5
bergerak sepanjang strip membran untuk berikatan dengan
antibody spesifik pada daerah tes, sehingga akan menghasilkan
garis warna.
4. Alat dan Bahan
Tabung reaksi
Serum
Strip HBsAg atau strip ACON
5. Cara kerja :
1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Siapkan serum dalam tabung reaksi
3) Keluarkan strip HBsAg dari kemasannya
4) Celupkan kedalam seru, biarkan selama 15 menit
5) Amati hasil test yang terjadi
6. Interpretasi Hasil
Positif (+) : terdapat 2 garis pada daerah control dan test
Invalid : tidak terjadi garis merah pada control test
Negatif (-) : terdapat satu garis pada control
6
Reagen HCV / buffer HCV
5. Cara kerja :
1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Tempatkan kemasan strip pada temperature ruangan sebelum
dibaca
3) Siapkan serum dalam tabung reaksi kemudian diambil kurang
lebih satu tetes serum, lalu masukan strip HCV setelah itu
masukan buffer HCV kurang lebih 2 tetes.
4) Tunggu sampai muncul garis merah pada strip
6. Interpretasi Hasil
Positif (+) : terdapat 2 garis pada daerah control dan test
Invalid : tidak terjadi garis merah pada control test
Negatif (-) : terdapat satu garis pada control
7
yang mengindikasikan adanya antibody yang dicari dalam sampel
yang diperiksa.
3. Alat dan Bahan :
Rotator
Kertas plat
Lidi
Serum
reagen VDRL
dropper pipet
4. Prosedur :
a. Cara Kualitatif
1) Siapkan plat kertas penguji, letakkan secara berurutan
pada plat tersebut control positif, control negatif dan
sampel.
2) Pada masing-masing plat, tambahkan satu tetes reagen
VDRL, homogenkan dengan ujung lidi atau stik.
3) Rotator dengan kecepatan 100 rpm selama 8 menit.
4) Baca hasil tepat 8 menit.
5) Interpretasi hasil :
(+) terjadi flokulasi hitam dalam waktu 8 menit.
(-) tidak terjadi flokulasi hitam dalam waktu 8 menit.
b. Cara Semi kuantitatif
1) Masukkan 50 mikroliter NaCl 0,9% dengan clinipet ke
empat lingkarankertas uji.
2) Tambahkan 50 mikroliter sampel serum ke lingkaran 1,
homogenkan.
3) Dari lingkaran 1 ambil 50 mikroliter letakkan pada
lingkaran 2, homogenkan.
4) Lakukan hal yang sama sampai ke lingkaran 4, dari
lingkaran 4 ambil 50 mikroliter, buang.
8
5) Pada masing-masing lingkaran tambahkan 1 tetes reagen
VDRL, homogenkan.
6) Rotator selama 8 menit dengan kecepatan 100 rpm.
7) Baca hasil tepat 8 menit.
8) Interpretasi hasil :
(+) terjadi flokulasi hitam dalam waktu 8 menit.
(-) tidak terjadi flokulasi hitam dalam waktu 8 menit.
9
4. Cara kerja :
a. Cara Kualitatif
1) Masing- masing sampel menggunakan tiga lubang pada
mikroplate
2) Pada lubang1 tambahkan 190 mikroliter diluen dan 10
mikroliter sampel.
3) Dengan menggunakan mikropipet homogenkan campuran
tersebut. Pindahkan campuran tersebut ke lubang 2 dan 3
sebanyak 25 mikroliter.
4) Lubang 2 ditambah 75 mikroliter control sel.
5) Lubang 3 ditambah 75 mikroliter test sel.
6) Homogenkan.
7) Inkubasi 45-60 menit pada suhu kamar.
8) Baca adanya aglutinasi.
9) Interpretasi hasil :
(+) menyebar atau tidak terbentuk titik ditengah
lubang dalam waktu 1 jam.
(-) terbentuk titik ditengah lubang dalam waktu 1
jam.
Lakukan hal yang sama untuk control positif dan control
negatif (sampel diganti control positif dan control negatif)
b. Cara Semi Kuantitatif
1) Tambahkan 25 mikroliter diluen ke dalam lubang 4-9.
2) Ambil 25 mikroliter dari lubang 1 (tes kualitatif)
masukkan ke lubang 4, homogenkan.
3) Ambil 25 mikroliter dari lubang 4 encerkan berturut turut
ke lubang berikutnya sampai dengan lubang 9. Pada
lubang 9 ambil 25 mikroliter, lalu buang.
4) Tambahkan masing-masing lubang dari 4 sampai 9
dengan 75 mikroliter test sel, homogenkan.
5) Inkubasi 45-60 menit pada suhu kamar.
10
6) Baca adanya aglutinasi.
7) Interpretasi hasil :
(+) menyebar atau tidak terbentuk titik ditengah
lubang dalam waktu 1 jam.
(-) terbentuk titik ditengah lubang dalam waktu 1
jam.
V. Pemeriksaan Crossmatch
Crossmatch atau eaksi silang adalah suatu jenis pemeriksaan yang
dilakukan sebelum pelaksanaan transfusidarah.Tujuannya adalah untuk
melihat apakah darah dari pendonor cocok dengan penerima (resipien)
sehingga dapat mencegah terjadinya reaksi transfusi hemolitik. Selain itu
juga untuk konfirmasi golongan darah.
1. Tujuan : untuk mengetahui apakah darah donor compatible atau
incompatible dengan darah resipien.
2. Prinsip :
- Reaksi Mayor : reaksi antara sel darah donor dengan plasma
resipien.
- Reaksi minor : reaksi antara sel darah resipien dengan plasma
donor.
3. Alat dan bahan :
Centrifuge
Anti A,B, O
Pipet tetes
Lidi
Sampel darah
Tabung serologi
NaCl 0,9%
Objek glass
Anticoagulan Na2EDTA
11
4. Cara kerja :
1) Siapkan 2 tabung beri tanda R (resipien) dan D (Donor) masing-
masing tambahkan 2 tetes Na2EDTA dan 2ml darah, homogenkan
2) Pusing dengan kecepatan 3000rpm selama 10 menit
3) Plasma dipisahkan dari darah, masukkan dalam tabung serologi
lain
4) Endapan sel darah di tambah NaCl 0,9% sama banyak (1:1)
5) Pusing selama 10 menit pada kecepatan 3000rpm, akan terbentuk
2 lapisan, buang lapisan supernatan
6) Siapkan 2 tabung untuk membuat suspensi 5% .masing-masing
ambil 1 tetes lapisan bawah tambahkan 19 tetes NaCl 0,9%,
homogenkan
7) Siapkan 2 tabung serologi beri tanda Mayor dan Minor
- Mayor : 1 tetes suspensi sel darah donor + 2 tetes plasma
resipien
- Minor : 1 tetes suspensi sel darah resipien + 2 tetes plasma
donor
8) Pusing kedua tabung tersebut dengan kecepatan 1000rpm selama 1
menit
9) Baca hasil :
(+) terjadi aglutinasi
(-) tidak terjadi aglutinasi
10) Interpretasi hasil:
Compatible : Reaksi silang mayor (-) dan minor (-)
Reaksi silang mayor (-) dan minor (+)
Incompatible : Reaksi silang mayor (+) dan minor (+)
Reaksi silang mayor (+) dan minor (-)
12
VI. Faktor-faktor yang harus diperhatikan pada uji serologi
a. Pra Analitik
Syarat sampel serum
tidak lisis, tidak ikterik, tidak lipemik/keruh
Pada pengembilan darah tidak boleh terlalu lama memasang
tourniquet karena dapat menyebabkan hemokonsentrasi
Reagen :
tidak memiliki inhibitor spesifik, tidak toksik, memiliki aglutinin ,
Kontrol antigen, Kontrol pelarut,Antisera standar.
Peralatan yang digunakan harus bersih dan kering
Pelabelan harus benar
b. Analitik
Cara kerja harus sesuai dengan prosedur
Memilih metode yang tepat dan sesui dengan pemeriksaan
Teliti dan hati hati
Memperhatikan teknik yang benar dan faktor yang dapat
memepengaruhi pemeriksaan.
c. Pasca Analitik
Pembacaan hasil harus tepat dan benar
Pelaporan hasil dan kesimpulan harus benar
13
BAB III
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Lesmana LA, Soewignyo, Akbar HN. Sulaiman HA, dan Noer HNS.1990
Steroid Withdrawal dan Interferon Alfa Rekombinan pada Hepatitis B
Kroniik.Jakarta:PPHI
Handojo dan. Indro.2004. Immunoassai Terapan Pada Beberapa Penyakit
Infeksi. Surabaya : Airlangga University Press.
Hardjoeno. 2007. Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik. Cet 5.
Makassar : Hasanuddin University Press.
http://www.indpretest.com/IVD_tests_kits_pic/Medical_diagnostics_samp
les/IVD_HCT_tes diakses 17 Maret 2014 pukul 20.34 WIB
15