Anda di halaman 1dari 162

Standar 9: Standar Pendidikan

Komponen Standar 9.1: Standar Pengembangan Kurikulum

98 Ketua Jurusan/Program Studi mengembangkan kurikulum melalui tahapan analisis


nilai-nilai inti UNAND dan visi ilmiah program studi, tracer study dan need
assessment sebagai dasar pengembangan kurikulum.

EKA
4 mengembangkan kurikulum melalui tahapan analisis nilai-
nilai inti UNAND dan visi ilmiah program studi, tracer
study dan need assessment sebagai dasar
pengembangan kurikulum.

3 mengembangkan kurikulum melalui tahapan analisis nilai-


nilai inti UNAND dan visi ilmiah program studi dan tracer
study.

2 mengembangkan kurikulum melalui tahapan analisis nilai-


nilai inti UNAND dan visi ilmiah program studi.

1 mengembangkan kurikulum hanya mempertimbangkan


visi ilmiah program studi.

0 Mengembangkan kurikulum berdasarkan kurikulum yang


sudah digunakan oleh prodi yang lain.

99 Ketua Jurusan/Program Studi merumuskan profil lulusan, capaian pembelajaran


lulusan, bahan kajian, mata kuliah dan struktur kurikulum agar tersusun dokumen
kurikulum yang menjadi rujukan bagi semua mata kuliah.

ada
4 merumuskan profil lulusan, capaian pembelajaran
lulusan, bahan kajian, mata kuliah dan struktur kurikulum
sehingga tersusun dokumen kurikulum yang menjadi
rujukan bagi semua mata kuliah.

3 merumuskan profil lulusan, capaian pembelajaran


lulusan, bahan kajian, mata kuliah dan struktur kurikulum
sehingga tersusun dokumen kurikulum yang belum
menjadi rujukan bagi semua mata kuliah.

2 merumuskan profil lulusan, capaian pembelajaran


lulusan, bahan kajian, mata kuliah dan struktur kurikulum
tetapi belum tersusun dokumen kurikulum.

1 merumuskan profil lulusan, capaian pembelajaran


lulusan, bahan kajian, mata kuliah dan belum ada
struktur kurikulum.

0 Kurikulum belum dirumuskan sesuai dengan SN-Dikti


(masih menggunakan kurikulum lama)

100 Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi aktif mengikuti pertemuan berkala tentang
pengembangan kurikulum yang dilaksanakan oleh perhimpunan/konsorsium program
studi sejenis dan hasilnya disosialisasikan kepada dosen.

ada
4 Minimal melakukan pertemuan > 2 kali pertahun

3 Melakukan pertemuan 2 kali pertahun

2 Melakukan pertemuan 1 kali pertahun

1 Tidak pernah melakukan pertemuan.

0 Tidak ada nilai nol

101 Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi menyusun kurikulum program studi yang
memenuhi SN-Dikti dan standar akreditasi/sertifikasi nasional, regional dan
internasional.

eka
4 menyusun kurikulum program studi yang memenuhi SN-
Dikti dan standar akreditasi/sertifikasi nasional, regional
dan internasional.

3 menyusun kurikulum program studi yang memenuhi SN-


Dikti dan standar akreditasi/sertifikasi nasional dan
regional.

2 menyusun kurikulum program studi yang memenuhi SN-


Dikti dan standar akreditasi nasional.

1 menyusun kurikulum program studi yang memenuhi SN-


Dikti.

0 belum menyusun kurikulum program studi yang


memenuhi SN-Dikti.

102 Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi/ Ketua Bagian mengembangkan kurikulum
dengan memperhatikan: a) level KKNI; b) naskah akademik
perhimpunan/konsorsium program studi sejenis; c) nilai-nilai inti UNAND; d) visi
program studi; e) kebutuhan stakeholders; dan f) capaian pembelajaran yang
diharapkan sesuai dengan kriteria akreditasi/sertifikasi regional/ internasional.

eka
4 mengembangkan kurikulum dengan memperhatikan: a)
level KKNI; b) naskah akademik perhimpunan/konsorsium
program studi sejenis; c) nilai-nilai inti UNAND; d) visi
program studi; e) kebutuhan stakeholders; dan f) capaian
pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan kriteria
akreditasi/sertifikasi regional/ internasional.
3 mengembangkan kurikulum dengan memperhatikan: a)
level KKNI; b) naskah akademik perhimpunan/konsorsium
program studi sejenis; c) nilai-nilai inti UNAND; d) visi
program studi; dan e) kebutuhan stakeholders.

2 mengembangkan kurikulum dengan memperhatikan: a)


level KKNI; b) naskah akademik perhimpunan/konsorsium
program studi sejenis; c) nilai-nilai inti UNAND; dan d) visi
program studi.

1 mengembangkan kurikulum dengan memperhatikan: a)


level KKNI; b) naskah akademik perhimpunan/konsorsium
program studi sejenis; dan c) visi program studi.

0 Belum mengembangkan kurikulum berdasarkan aspek di


atas.
103 Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi/ Ketua Bagian menyusun profil lulusan, CPL,
bahan kajian dan pokok bahasan, matakuliah dan struktur kurikulum yang
terdokumentasi dengan baik.

ada
4 menyusun profil lulusan, CPL, bahan kajian dan pokok
bahasan, matakuliah dan struktur kurikulum yang
terdokumentasi sangat baik.

3 menyusun profil lulusan, CPL, bahan kajian dan pokok


bahasan, matakuliah dan struktur kurikulum yang
terdokumentasi dengan baik.

2 menyusun profil lulusan, CPL, bahan kajian dan pokok


bahasan, matakuliah dan struktur kurikulum yang belum
terdokumentasi dengan baik.

1 menyusun profil lulusan, CPL, bahan kajian dan pokok


bahasan, matakuliah dan struktur kurikulum yang tidak
ada didokumentasikan.

0 Belum ada disusun.

104 Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi/ Ketua Bagian menetapkan CPL yang terdiri
dari unsur: a) sikap; b) penguasaan pengetahuan; c) keterampilan khusus; dan d)
keterampilan umum.

ada
4 menetapkan CPL yang terdiri dari unsur: a) sikap
melebihi standar SN-Dikti; b) penguasaan pengetahuan;
c) keterampilan khusus; dan d) keterampilan umum.

3 menetapkan CPL yang terdiri dari unsur: a) sikap sama


standar SN-Dikti; b) penguasaan pengetahuan; c)
keterampilan khusus; dan d) keterampilan umum.

2 menetapkan CPL yang terdiri dari unsur: a) sikap; b)


penguasaan pengetahuan; c) keterampilan khusus; dan
d) keterampilan umum. Untuk penguasaan pengetahuan
dan keterampilan khusus belum mempertimbangkan
naskah akademik dari perhimpunan /konsorsium program
studi sejenis.
1 CPL ditetapkan belum memenuhi ke empat unsur di atas.

0 Belum ada CPL.


105 Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi/ Ketua Bagian menyampaikan CPL kepada
dosen untuk digunakan sebagai rujukan dalam penyusunan capaian pembelajaran
matakuliah (CPMK).

eka
4 Lebih 90% CPL sudah digunakan oleh dosen sebagai
rujukan dalam penyusunan capaian pembelajaran
matakuliah (CPMK).

3 Lebih 75% CPL sudah digunakan oleh dosen sebagai


rujukan dalam penyusunan capaian pembelajaran
matakuliah (CPMK).

2 Lebih 60% CPL sudah digunakan oleh dosen sebagai


rujukan dalam penyusunan capaian pembelajaran
matakuliah (CPMK).

1 Lebih 50% CPL sudah digunakan oleh dosen sebagai


rujukan dalam penyusunan capaian pembelajaran
matakuliah (CPMK).

0 Kurang dari 50% CPL sudah digunakan oleh dosen


sebagai rujukan dalam penyusunan capaian
pembelajaran matakuliah (CPMK).

106 Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi/ Ketua Bagian menetapkan matakuliah dan
bobot sks dalam kelompok bidang keahlian berdasarkan bahan kajian yang dirinci
dalam pokok bahasan.

eka
4 menetapkan matakuliah dan bobot sks dalam kelompok
bidang keahlian berdasarkan bahan kajian yang dirinci
dalam pokok bahasan.

3 menetapkan matakuliah dan bobot sks dalam kelompok


bidang keahlian berdasarkan bahan kajian yang belum
rinci dalam pokok bahasan.

2 menetapkan matakuliah dan bobot sks dalam kelompok


bidang keahlian bukan berdasarkan bahan kajian.

1 menetapkan matakuliah dan bobot sks dalam kelompok


bidang keahlian berdasarkan kesepakatan.

0 Bobot sks ditetapkan sesuka hati.


107 Ketua Jurusan mengajukan rancangan kurikulum kepada dekan untuk mendapat
masukan oleh senat fakultas dan ketetapan oleh rektor.

eka
4 mengajukan rancangan kurikulum kepada dekan untuk
mendapat masukan oleh senat fakultas dan ketetapan
oleh rektor. Kurikulum saat ini sudah ada ketetapan
Rektor

3 mengajukan rancangan kurikulum kepada dekan untuk


mendapat masukan oleh senat fakultas dan ketetapan
oleh rektor. Kurikulum saat ini sedang dalam proses
penetapan Rektor

2 mengajukan rancangan kurikulum kepada dekan untuk


mendapat masukan oleh senat fakultas dan ketetapan
oleh rektor. Kurikulum saat ini masih dalam proses
mendapat masukan dari senat fakultas.

1 mengajukan rancangan kurikulum kepada dekan untuk


mendapat masukan oleh senat fakultas dan ketetapan
oleh rektor. Kurikulum saat ini sedang dibahas di jurusan.

0 Kurikulum dijalankan tanpa persetujuan dari senat


Fakultas

108 Ketua Jurusan mengajukan perbaikan/revisi kurikulum yang sedang berjalan kepada
dekan dengan melampirkan notulen rapat jurusan.

eka
4 mengajukan perbaikan/revisi kurikulum yang sedang
berjalan kepada dekan dengan melampirkan notulen
rapat jurusan dengan memberikan alasan yang sangat
jelas.

3 mengajukan perbaikan/revisi kurikulum yang sedang


berjalan kepada dekan dengan melampirkan notulen
rapat jurusan dengan memberikan alasan yang tidak
jelas.

2 mengajukan perbaikan/revisi kurikulum yang sedang


berjalan kepada dekan dengan tidak melampirkan
notulen rapat jurusan .

1 mengajukan perbaikan/revisi kurikulum yang sedang


berjalan kepada dekan tanpa melalui rapat jurusan .

0 Tidak ada nilai nol


109 Ketua Jurusan/Bagian memastikan bahwa Dosen menyusun CPMK yang mencakup
unsur: a) sikap; b) penguasaan pengetahuan; c) keterampilan khusus; dan d)
keterampilan umum, dengan memperhatikan CPL yang ditetapkan oleh program
studi.
eka
4 CPMK disusun mencakup unsur: a) sikap; b)
penguasaan pengetahuan; c) keterampilan khusus; dan
d) keterampilan umum, dengan memperhatikan CPL yang
ditetapkan oleh program studi terhadap matakuliah yang
bersangkutan.
3 CPMK disusun mencakup unsur: a) sikap; b)
penguasaan pengetahuan; c) keterampilan khusus; dan
d) keterampilan umum, tanpa memperhatikan CPL yang
ditetapkan oleh program studi terhadap matakuliah yang
bersangkutan.
2 CPMK disusun mencakup 4 unsur: a) sikap; b)
penguasaan pengetahuan; c) keterampilan khusus; dan
d) keterampilan umum

1 CPMK disusun mencakup 3 dari 4 unsur: a) sikap; b)


penguasaan pengetahuan; c) keterampilan khusus; dan
d) keterampilan umum

0 CPMK disusun berdasarkan penguasaan pengetahuan


saja.

110 Ketua Jurusan/bagian meastikan bahwa Dosen menuangkan CPMK dalam


rancangan pembelajaran semester (RPS) yang divalidasi oleh ketua bidang keahlian
dan disetujui oleh ketua program studi.

eka
4 menuangkan CPMK dalam rancangan pembelajaran
semester (RPS) yang divalidasi oleh ketua bidang
keahlian dan disetujui oleh ketua program studi.

3 menuangkan CPMK dalam rancangan pembelajaran


semester (RPS) yang divalidasi oleh ketua bidang
keahlian dan belum disetujui oleh ketua program studi.

2 menuangkan CPMK dalam rancangan pembelajaran


semester (RPS) yang belum divalidasi oleh ketua bidang
keahlian dan disetujui oleh ketua program studi.

1 belum menuangkan CPMK dalam rancangan


pembelajaran semester (RPS).

0 Tidak ada nilai nol


111 Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi memiliki kebijakan pengembangan kurikulum
yang mempertimbangkan keterkaitan dengan visi dan misi (mandat) perguruan
tinggi, pengembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan stakeholders yang
komprehensif dan mempertimbangkan perubahan dimasa depan.
eka
4 memiliki kebijakan pengembangan kurikulum yang
mempertimbangkan keterkaitan dengan visi dan misi
(madat) perguruan tinggi, pengembangan ilmu
pengetahuan dan kebutuhan stakeholders yang
komprehensif dan mempertimbangkan perubahan dimasa
depan.
3 memiliki kebijakan pengembangan kurikulum yang
mempertimbangkan keterkaitan dengan visi dan misi
(madat) perguruan tinggi, pengembangan ilmu
pengetahuan dan kebutuhan stakeholders yang
komprehensif dan tanpa mempertimbangkan perubahan
dimasa depan.
2 memiliki kebijakan pengembangan kurikulum yang
mempertimbangkan keterkaitan dengan visi dan misi
(madat) perguruan tinggi, pengembangan ilmu
pengetahuan dan kebutuhan stakeholders yang tidak
komprehensif.
1 memiliki kebijakan pengembangan kurikulum yang
mempertimbangkan keterkaitan dengan visi dan misi
(madat) perguruan tinggi, pengembangan ilmu
pengetahuan dan tanpa mempertimbangkan kebutuhan
stakeholders.
0 Hanya mempertimbangkan pengembangan ilmu
pengetahuan saja.

112

Ketua jurusan/ bagian memastikan Peta kurikulum harus menunjukkan keterkaitan


antar rnata kuliah dari semester awal dengan semester berikutnya atau blok pertama
eka dengan dengan blok berikutnya.
4 Prodi mempunyai peta kurikulum yang menunjukkan
dengan jelas hubungan dan tingkatan antar kelompok
mata kuliah/ blok dasar, menengah dan khusus, yang
tersusun secara logis, berurutan dan terintegrasi.
Hubungan dan tingkatan antar mata kuliah/ blok tersebut
tergambar dengan jelas pada deskripsi mata kuliah/ blok
3 Prodi mempunyai peta kurikulum yang menunjukkan
yang memuat prasyarat untuk mengikuti mata kuliah/ blok
dengan jelas hubungan dan tingkatan antar kelompok
bersangkutan.
mata kuliah/ blok dasar, menengah dan khusus, yang
tersusun secara logis, berurutan dan terintegrasi. Namun,
hubungan dan tingkatan antar mata kuliah/ blok tersebut
tidak tergambar dengan jelas pada deskripsi mata kuliah/
2 Peta kurikulum prodi tidak menunjukkan dengan jelas
blok yang memuat prasyarat untuk mengikuti mata kuliah/
hubungan dan tingkatan antar kelompok mata kuliah/ blok
blok bersangkutan.
dasar, menengah dan khusus, yang tersusun secara
logis, berurutan dan terintegrasi. Namun, deskripsi mata
kuliah/ blok memuat prasyarat telah mengikuti/
menyelesaikan mata kuliah/ blok tertentu untuk mengikuti
1 Peta kurikulum prodi tidak menunjukkan dengan jelas
mata kuliah/ blok bersangkutan.
hubungan dan tingkatan antar kelompok mata kuliah/ blok
dasar, menengah dan khusus, yang tersusun secara
logis, berurutan dan terintegrasi. Deskripsi mata kuliah/
blok juga tidak memuat prasyarat telah mengikuti/
menyelesaikan mata kuliah/ blok tertentu untuk mengikuti
0 Prodi tidak mempunyai peta kurikulum
mata kuliah/ blok bersangkutan.
Komponen Standar 9.2: Standar Kompetensi Lulusan

113 Ketua Program Studi/Kajur/ harus menetapkan CP lulusan unsur sikap yang
mengacu pada SN Dikti, dan ditambah dengan tata nilai yang berlaku pada UNAND
dan/atau fakultas.

eka
4 menetapkan CP lulusan unsur sikap yang mengacu pada
SN Dikti, dan ditambah dengan tata nilai yang berlaku
pada UNAND dan/atau fakultas.

3 menetapkan CP lulusan unsur sikap yang mengacu pada


SN Dikti, dan tidak ditambah dengan tata nilai yang
berlaku pada UNAND dan/atau fakultas.

2 menetapkan CP lulusan unsur sikap yang tidak


seluruhnya mengacu pada SN Dikti.

1 menetapkan CP lulusan unsur sikap yang sebagian


kecil mengacu pada SN Dikti.

0 menetapkan CP lulusan unsur sikap yang tidak mengacu


pada SN Dikti.

114 Ketua Program Studi/ Kajur/ Ka bagian harus menetapkan CPL unsur penguasan
pengetahuan yang mengacu pada deskripsi dan kesetaraan dengan jenjang
kualifikasi (KKNI) pengetahuan yang telah ditetapkan oleh
ada, tapi asosiasi/konsorsium/perhimpunan prodi sejenis, dan ditambah dengan penguasan
minta pengetahuan yang terkait dengan penjabaran visi dan misi program studi.
surat
sama eka
4 menetapkan CPL unsur penguasan pengetahuan yang
mengacu pada deskripsi dan kesetaraan dengan jenjang
kualifikasi (KKNI) pengetahuan yang telah ditetapkan oleh
asosiasi/konsorsium/perhimpunan prodi sejenis, dan
ditambah dengan penguasan pengetahuan yang terkait
dengan penjabaran visi dan misi program studi.
3 menetapkan CPL unsur penguasan pengetahuan yang
mengacu pada deskripsi dan kesetaraan dengan jenjang
kualifikasi (KKNI) pengetahuan yang telah ditetapkan oleh
asosiasi/konsorsium/perhimpunan prodi sejenis, dan
belum ditambah dengan penguasan pengetahuan yang
terkait dengan penjabaran visi dan misi program studi.
2 menetapkan CPL unsur penguasan pengetahuan yang
mengacu pada deskripsi dan kesetaraan dengan jenjang
kualifikasi (KKNI) pengetahuan tetapi belum mengacu
kepada pengetahuan yang telah ditetapkan oleh
asosiasi/konsorsium/perhimpunan prodi sejenis.
1 menetapkan CPL unsur penguasan pengetahuan yang
belum mengacu pada deskripsi dan kesetaraan dengan
jenjang kualifikasi (KKNI) pengetahuan.

0 Belum menetapkan CPL unsur penguasaan pengetahuan.

115 Ketua Program Studi/ Kajur/ Kabagian harus menetapkan CPL unsur keterampilan
khusus yang mengacu pada deskripsi dan kesetaraan dengan jenjang kualifikasi
(KKNI) kemampuan kerja yang telah ditetapkan oleh
asosiasi/konsorsium/perhimpunan prodi sejenis, dan ditambah dengan kemampuan
ada kerja yang terkait dengan penjabaran visi dan misi program studi.
4 menetapkan CPL unsur keterampilan khusus yang
mengacu pada deskripsi dan kesetaraan dengan jenjang
kualifikasi (KKNI) kemampuan kerja yang telah ditetapkan
oleh asosiasi/konsorsium/perhimpunan prodi sejenis, dan
ditambah dengan kemampuan kerja yang terkait dengan
penjabaran visi dan misi program studi.
3 menetapkan CPL unsur keterampilan khusus yang
mengacu pada deskripsi dan kesetaraan dengan jenjang
kualifikasi (KKNI) kemampuan kerja yang telah ditetapkan
oleh asosiasi/konsorsium/perhimpunan prodi sejenis, dan
belum ditambah dengan kemampuan kerja yang terkait
dengan penjabaran visi dan misi program studi.
2 menetapkan CPL unsur keterampilan khusus yang
mengacu pada deskripsi dan kesetaraan dengan jenjang
kualifikasi (KKNI) kemampuan kerja tetapi belum
mengacu kepada keterampilan khusus yang telah
ditetapkan oleh asosiasi/konsorsium/perhimpunan prodi
sejenis.
1 menetapkan CPL unsur keterampilan khusus yang belum
mengacu pada deskripsi dan kesetaraan dengan jenjang
kualifikasi (KKNI) kemampuan kerja.

0 Belum menetapkan CPL unsur keterampilan khusus.

116 Ketua Program Studi harus menetapkan CPL unsur keterampilan umum yang
mengacu pada SN Dikti.

eka
4 menetapkan CPL unsur keterampilan umum yang
mengacu pada seluruh SN Dikti

3 menetapkan CPL unsur keterampilan umum yang


mengacu pada sebagian besar SN Dikti
2 menetapkan CPL unsur keterampilan umum yang
mengacu pada sebagian kecil SN Dikti

1 menetapkan CPL unsur keterampilan umum yang tidak


mengacu pada SN Dikti

0 Belum menetapkan CPL unsur keterampilan umum.

ada,
( mahasis 117 Ketua Program Studi/ Kajur/ Kabagian mensosialisasikan CPL yang terdiri dari unsur
wa ) sikap, penguasan pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus
dosen kepada dosen dan mahasiswa.
tanya ke
eka
4 mensosialisasikan CPL yang terdiri dari unsur sikap,
penguasan pengetahuan, keterampilan umum, dan
keterampilan khusus kepada dosen dan mahasiswa
secara periodik.

3 mensosialisasikan CPL yang terdiri dari unsur sikap,


penguasan pengetahuan, keterampilan umum, dan
keterampilan khusus kepada dosen dan mahasiswa tidak
secara periodik.

2 mensosialisasikan CPL yang terdiri dari unsur sikap,


penguasan pengetahuan, keterampilan umum, dan
keterampilan khusus kepada dosen dan mahasiswa
hanya sekali saja.

1 belum pernah mensosialisasikan CPL yang terdiri dari


unsur sikap, penguasan pengetahuan, keterampilan
umum, dan keterampilan khusus kepada dosen dan
mahasiswa.

0 Tidak ada nilai nol

118 Kompetensi umum (etika, komunikasi patient safety, kerjasama tim).

skill kan et
Nilai Akhir = (Skor etika + Skor komunikasi + Skor kerjasama + Skor patient
safety) / 4.

Etika
Etika profesionalisme peserta didik Ilmu Bedah adalah untuk menjadi dokter spesialis
Ilmu Bedah yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat yang mempunyai
kemampuan yang baik:

Skor etika = Skor (Sp + Ss + Sn + Dtj + Kdm + Ktg + Kpp)/ 7.

1. Sikap terhadap penderita (Sp)

4 Jika Sp ≥ 80, maka skor 4.

2
Jika 50 < Sp < 80, maka skor (Sp – 40)/ 10.
*Misal:
Jika nilai Sp = 60, maka skor (60 – 40)/ 10 = Skor 2

0 Jika Sp ≤ 50, maka skor = 1.

2. Sikap terhadap staf pendidik & kolega (Ss)

4 Jika Sst ≥ 80, maka skor 4

Jika 50 < Ss < 80, maka skor (Ss – 40)/ 10


2

Jika 50 < Ss < 80, maka skor (Ss – 40)/ 10

0 Jika Ss ≤ 50, maka skor = 1.

3. Sikap terhadap paramedis dan non paramedis (Sn)

4 Jika Sn ≥ 80, maka skor 4

Jika 50 < Sn < 80, maka skor (Sn – 40)/ 10

0 Jika Sn ≤ 50, maka skor = 1.

4. Disiplin dan tanggung jawab (Dtj)

4 Jika Dtj ≥ 80, maka skor 4

Jika 50 < Dtj < 80, maka skor (Dtj – 40)/ 10


2

Jika 50 < Dtj < 80, maka skor (Dtj – 40)/ 10

0 Jika Dtj ≤ 50, maka skor = 1.

5. Ketaatan pengisian dokumen medik (Kdm)

4 Jika Kdm ≥ 80, maka skor 4

Jika 50 < Kdm < 80, maka skor (Kdm – 40)/ 10

0 Jika Kdm ≤ 50, maka skor = 1.

6. Ketaatan pada tugas yang diberikan (Ktg)

4 Jika Ktg ≥ 80, maka skor 4

Jika 50 < Ktg < 80, maka skor (Ktg – 40)/ 10


2

Jika 50 < Ktg < 80, maka skor (Ktg – 40)/ 10

0 Jika Ktg ≤ 50, maka skor = 1.

7. Ketaatan melaksanakan pedoman penggunaan obat dan alat bedah (Kpp)

4 Jika Kpp ≥ 80, maka skor 4

Jika 50 < Kpp < 80, maka skor (Kpp – 40)/ 10

0 Jika Kpp ≤ 50, maka skor = 1.

Komunikasi : Komunikasi efektif:

Skor komunikasi = Skor (Ktp + Kts + Ktpp)/ 3.

1. Terhadap penderita (Ktp)


4 Jika Ktp ≥ 80, maka skor 4

Jika 50 < Ktp < 80, maka skor (Ktp – 40)/ 10

0 Jika Ktp ≤ 50, maka skor = 1.

2. Terhadap staf pendidik & kolega (Kts)

4 Jika Kts ≥ 80, maka skor 4

Jika 50 < Kts < 80, maka skor (Kts – 40)/ 10

0 Jika Kts ≤ 50, maka skor = 1.

3. Terhadap paramedis dan non paramedis (Ktpp).


4 Jika Ktpp ≥ 80, maka skor 4

Jika 50 < Ktpp < 80, maka skor (Ktpp – 40)/ 10

0 Jika Ktpp ≤ 50, maka skor = 1.

Kerjasama tim:

Skor kerjasama tim = Skor (Kth + Kto) / 2.

1. Hubungan yang baik antara dokter, perawat dan karyawan kesehatan, dan pasien
serta keluarga pasien (Kth)

4 Jika Kth ≥ 80, maka skor 4

Jika 50 < Kth < 80, maka skor (Kth – 40)/ 10

1
0 Jika Kth ≤ 50, maka skor = 1.

2. Bisa bekerjasama dalam bentuk tim secara harmonis untuk pelayanan optimal
(Kto)

4 Jika Kto ≥ 80, maka skor 4

Jika 50 < Kto < 80, maka skor (Kto – 40)/ 10

0 Jika Kto ≤ 50, maka skor = 1.

Patient safety (Ps)

4 Jika Ps ≥ 80, maka skor 4

Jika 50 < Kto < 80, maka skor (Kto – 40)/ 10

1
0 Jika Ps < 50, maka skor = 1.

119 Prosedur Pencapaian Kompetensi Dasar

ada (list in
Nilai akhir = (Jumlah skor 8 butir) / 8.

1. Apendektomi (open)

4 Jika KD1 ≥ 60, maka skor = 4.

Jika 30 < KD1 < 60, maka


skor = (0,100 x KD1) - 2.
2

1 Jika KD1 ≤ 30, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

2. Reseksi usus

4 Jika KD2 ≥ 20, maka skor = 4.

Jika 5 < KD2 < 20, maka


skor = (0,2 x KD2)
Jika 5 < KD2 < 20, maka
2 skor = (0,2 x KD2)

1 Jika KD2 ≤ 5, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

3. Laparotomi

4 Jika KD3 ≥ 30, maka skor = 4.

Jika 20 < KD3 < 30, maka


2 skor = (0,3 x KD3) - 5.

1 Jika KD3 ≤ 20, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

4. Biopsi insisional dan eksisional

4 Jika KD4 ≥ 30, maka skor = 4.

Jika 1 < KD4 < 30, maka


skor = (0,103 x KD4) - 0,897.
Jika 1 < KD4 < 30, maka
2 skor = (0,103 x KD4) - 0,897.

1 Jika KD4 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

5. Eksisi tumor jinak mamma

4 Jika KD5 ≥ 20, maka skor = 4.

Jika 1 < KD5 < 20, maka


2 skor = (0,158 x KD5) + 0,842.

1 Jika KD5 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

6. Insersi Pipa Intrathorakal + WSD

4 Jika KD6 ≥ 20, maka skor = 4.

Jika 1 < KD6 < 20, maka


skor = (0,158 x KD6) + 0,842
Jika 1 < KD6 < 20, maka
2 skor = (0,158 x KD6) + 0,842

1 Jika KD6 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

7. Splenektomi

4 Jika KD7 ≥ 3, maka skor = 4.

Jika 2 < KD7 < 3 maka


2 skor = (3 x KD7) - 5.

1 Jika KD7 ≤ 2, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

8. Vesicolithotomi

4 Jika KD8 ≥ 3, maka skor = 4.

Jika 2 < KD8 < 3 maka


skor = (3 x KD8) - 5.
Jika 2 < KD8 < 3 maka
2 skor = (3 x KD8) - 5.

1 Jika KD8 ≤ 2, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

9. Herniorrhapy

4 Jika KD9 ≥ 20, maka skor = 4.

Jika 1 < KD9 < 20, maka


skor = (0,158 x KD9) + 0,842.
2

1 Jika KD9 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

10. Bypass enterotomi

4 Jika KD10 ≥ 3, maka skor = 4.

Jika 2 < KD10 < 3 maka


skor = (3 x KD10) - 5.
Jika 2 < KD10 < 3 maka
2 skor = (3 x KD10) - 5.

1 Jika KD10 ≤ 2, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

11. Perawatan luka bakar

4 Jika KD11 ≥ 20, maka skor = 4.

Jika 1 < KD11 < 20, maka


2 skor = (0,158 x K11) + 0,842

1 Jika KD11 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

12. Orchidectomi

4 Jika KD12 ≥ 3, maka skor = 4.

Jika 1 < KD12 < 3, maka


skor = (1,5 x KD12) – 0,5
Jika 1 < KD12 < 3, maka
2 skor = (1,5 x KD12) – 0,5

1 Jika KD12 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

13. Penutupan perforasi usus

4 Jika KD13 ≥ 3, maka skor = 4.

Jika 1 < KD13 < 3, maka


2 skor = (1,5 x KD13) – 0,5.

1 Jika KD13 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

14. Ileostomi dan Kolostomi

4 Jika KD14 ≥ 5, maka skor = 4.

Jika 1 < KD14 < 5, maka


skor = (0,75 x KD14) + 1/4.
Jika 1 < KD14 < 5, maka
2 skor = (0,75 x KD14) + 1/4.

1 Jika KD14 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

15. Release Torsio Testis

4 Jika KD15 ≥ 2, maka skor = 4.

Jika 1 < KD15 < 2, maka


2 skor = (3 x KD15) - 2.

1 Jika KD15 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

16. Herniotomi anak

4 Jika KD16 ≥ 3, maka skor = 4.

Jika 2 < KD16 < 3 maka


skor = (3 x KD16) - 5.
Jika 2 < KD16 < 3 maka
2 skor = (3 x KD16) - 5.

1 Jika KD16 ≤ 2, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

17. Hemorhoidektomi

4 Jika KD17 ≥ 10, maka skor = 4.

Jika 5 < KD17 < 10, maka


2 skor = (0,6 x KD17) - 2.

1 Jika KD17 ≤ 5, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

18. Sistostomi

4 Jika KD18 ≥ 4, maka skor = 4.

Jika 1 < KD18 < 4, maka


skor = (1 x KD18)
Jika 1 < KD18 < 4, maka
2 skor = (1 x KD18)

1 Jika KD18 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

19. Nefrostomi

4 Jika KD19 ≥ 5, maka skor = 4.

Jika 1 < KD19 < 5, maka


2 skor = (0,75 x KD19) + 1/4.

1 Jika KD19 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

20. Operasi repair buli buli

4 Jika KD20 ≥ 4, maka skor = 4.

Jika 1 < KD20 < 4, maka


skor = (1 x KD20)
Jika 1 < KD20 < 4, maka
2 skor = (1 x KD20)

1 Jika KD20 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

120 Prosedur Pencapaian Kompetensi Lanjut

1. Appendektomi per laparoskopi

4 Jika KL1 ≥ 3, maka skor = 4.

Jika 1 < KL1 < 3,


2 maka skor = (1,5 x KL1) - 0,5

1 Jika KL1 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

2. Penanggulangan trauma hepar (darurat)

4 Jika KL2 ≥ 3, maka skor = 4.


3

Jika 1 < KL2< 3,


2 maka skor = (1,5 x KL2) - 0,5

1 Jika KL2 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

3. Kolesistektomi per laparoskopi

4 Jika KL3 ≥ 3, maka skor = 4.

Jika 1 < KL3 < 3,


2 maka skor = (1,5 x KL3) - 0,5

1 Jika KL3 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

4. Drenase pankreatitis (darurat/ Trauma)

4 Jika KL4 ≥ 3, maka skor = 4.


3

Jika 1 < KL4 < 3,


maka skor = (1,5 x KL4) - 0,5
1 Jika KL4 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

5. Pankreatektomi distal (darurat/ Trauma)

4 Jika KL5 ≥ 3, maka skor = 4.

Jika 1 < KL5 < 3,


2 maka skor = (1,5 x KL5) - 0,5

1 Jika KL5 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

6. Torako-laparotomi (darurat dan elektif) (+ Trauma)

4 Jika KL6 ≥ 3, maka skor = 4.


3

Jika 1 < KL6 < 3,


2 maka skor = (1,5 x KL6) - 0,5

1 Jika KL6 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

7. Cholecystectomy terbuka

4 Jika KL7 ≥ 3, maka skor = 4.

Jika 1 < KL7 < 3,


2 maka skor = (1,5 x KL7) - 0,5

1 Jika KL7 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

8. Mastektomi radikal

4 Jika KL8 ≥ 3, maka skor = 4.


3

Jika 1 < KL8 < 3,


2 maka skor = (1,5 x KL8) - 0,5

1 Jika KL8 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

9. ORIF tulang panjang

4 Jika KL9 ≥ 3, maka skor = 4.

Jika 1 < KL9 < 3,


2 maka skor = (1,5 x KL9) - 0,5

1 Jika KL9 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

10. Amputasi ekstremitas

4 Jika KL10 ≥ 3, maka skor = 4.


3

Jika 1 < KL10 < 3,


2 maka skor = (1,5 x KL10) - 0,5

1 Jika KL10 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

11. Reposisi fraktur impresi cranium (darurat/ Trauma)

4 Jika KL11 ≥ 3, maka skor = 4.

Jika 1 < KL11 < 3,


2 maka skor = (1,5 x KL11) - 0,5

1 Jika KL11 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

12. Kraniotomi

4 Jika KL12 ≥ 3, maka skor = 4.


3

Jika 1 < KL12 < 3,


2 maka skor = (1,5 x KL12) - 0,5

1 Jika KL12 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

13. Labioplasty

4 Jika KL13 ≥ 3, maka skor = 4.

Jika 1 < KL13 < 3,


2 maka skor = (1,5 x KL13) - 0,5

1 Jika KL13 ≤ 1, maka skor = 1.

Tidak ada skor 0.


14. Operasi A-V Shunt

4 Jika KL14 ≥ 5, maka skor = 4.


3

Jika 2 < KL14 < 10, maka


2 skor = (0,75 x KL14) + 1/4.

1 Jika KL14 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

15. Total Thyroidectomy

4 Jika KL15 ≥ 3, maka skor = 4.

Jika 1 < KL15 < 3,


2 maka skor = (1,5 x KL15) - 0,5

1 Jika KL15 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

16. Open prostatektomi

4 Jika KL16 ≥ 3, maka skor = 4.


3

Jika 1 < KL16 < 3,


2 maka skor = (1,5 x KL16) - 0,5

1 Jika KL16 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

17. Fiksasi eksternal tulang panjang

4 Jika KL17 ≥ 3, maka skor = 4.

Jika 1 < KL17 < 3,


2 maka skor = (1,5 x KL17) - 0,5

1 Jika KL17 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

18. Reseksi Abdomino- perineal

4 Jika KL18 ≥ 3, maka skor = 4.


3

Jika 1 < KL18 < 3,


2 maka skor = (1,5 x KL18) - 0,5

1 Jika KL18 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

19. Hemikolektomi

4 Jika KL19 ≥ 5, maka skor = 4.

Jika 2 < KL19 < 10, maka


2 skor = (0,75 x KL19) + 1/4.

1 Jika KL19 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

20. Nefrektomi total/partial (trauma)

4 Jika KL20 ≥ 3, maka skor = 4.


3

Jika 1 < KL20 < 3,


2 maka skor = (1,5 x KL20) - 0,5

1 Jika KL20 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

21. Release kontraktur

4 Jika KL21 ≥ 3, maka skor = 4.

Jika 1 < KL21 < 3,


2 maka skor = (1,5 x KL21) - 0,5

1 Jika KL21 ≤ 1, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

121 Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi memastikan Sistem monitoring dan evaluasi
(monev) kurikulum untuk menjamin terlaksananya program pendidikan sehingga
mampu mencapai kompetensi yang diharapkan.

ada
4 Ada proses monev dan tindak lanjut disertai dokumen
pendukung yang lengkap.
3 Ada proses monev dan tindak lanjut, dan dokumen
pendukung sebagian besar lengkap.

2 Ada proses monev dan tindak lanjut, dan dokumen


pendukung sebagian lengkap.

1 Ada proses monev dan tindak lanjut, namun dokumen


pendukung kurang.

0 Tidak ada proses monev.

122 Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi memastikan Sistem supervisi pendidikan untuk
menjamin terlaksananya program pendidikan sehingga mampu mencapai
kompetensi yang diharapkan

eka
4 Jika NB ≥ 140, maka skor = 4.

Jika 80 < NB < 140, maka


2 skor = (NB/20) – 3.

1 Jika NB ≤ 80, maka skor = 1.

0 Tidak ada skor 0.

Penjelasan

NB = Rata-rata jumlah bimbingan operasi/tindakan per tahun.


Catatan: Jenis operasi/tindakan pada butir.
NB = Rata-rata jumlah bimbingan operasi/tindakan per tahun.
Catatan: Jenis operasi/tindakan pada butir.

123 Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi memastikan Sistem evaluasi peserta didik dan
kriteria kelulusan untuk menilai kompetensi peserta didik

ada
4 Sistem evaluasi dan kriteria kelulusan telah mampu
menilai ketiga kompetensi peserta didik dengan baik.

3 Sistem evaluasi dan kriteria kelulusan telah mampu


menilai dua dari tiga kompetensi peserta didik dengan
baik.

2 Sistem evaluasi dan kriteria kelulusan telah mampu


menilai satu dari tiga kompetensi peserta didik dengan
baik.

1 Sistem evaluasi dan kriteria kelulusan tidak mampu


menilai ketiga kompetensi peserta didik.

0 Tidak ada skor 0.

Penjelasan

Kompetensi peserta didik:


1. Kemampuan kognitif
2. Keterampilan
3. Perilaku

• Kemampuan kognitif: ujian tertulis, presentasi kasus.


• Keterampilan: ujian operasi/tindakan
• Perilaku: presensi, morbiditas
Catatan: dinilai dalam evaluasi rutin.
Komponen Standar 9.3: Standar Isi Pembelajaran

124 Dosen menetapkan kedalaman dan keluasan materi pembelajaran dengan mengacu
pada capaian pembelajaran menurut KKNI

4 menetapkan kedalaman dan keluasan materi


pembelajaran dengan mengacu pada capaian
pembelajaran menurut KKNI

3 menetapkan kedalaman dan keluasan materi


pembelajaran melebihi capaian pembelajaran menurut
KKNI

2 menetapkan kedalaman dan keluasan materi


pembelajaran lebih rendah dari capaian pembelajaran
menurut KKNI

1 menetapkan kedalaman dan keluasan materi


pembelajaran dengan tidak mengacu pada capaian
pembelajaran menurut KKNI

0 Tidak menetapkan kedalaman dan keluasan materi


pembelajaran.

125 Dosen memanfaatkan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam
materi pembelajaran.

ada
4 90 % dosen telah memanfaatkan hasil penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat dalam materi
pembelajaran.

3 75 % dosen telah memanfaatkan hasil penelitian dan


pengabdian kepada masyarakat dalam materi
pembelajaran.

2 60 % dosen telah memanfaatkan hasil penelitian dan


pengabdian kepada masyarakat dalam materi
pembelajaran.

1 Lebih dari 50 % dosen telah memanfaatkan hasil


penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam
materi pembelajaran.

0 kurang dari 50 % dosen telah memanfaatkan hasil


penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam
materi pembelajaran.

126 Dosen mempertimbangkan asas kumulatif dan/atau integratif dalam penetapan


kedalaman dan keluasan materi pembelajaran.

eka
4 telah mempertimbangkan asas kumulatif dan/atau
integratif dalam penetapan kedalaman dan keluasan
materi pembelajaran.

3 belum sepenuhnya mempertimbangkan asas kumulatif


dan/atau integratif dalam penetapan kedalaman dan
keluasan materi pembelajaran.

2 sebagian telah mempertimbangkan asas kumulatif


dan/atau integratif dalam penetapan kedalaman dan
keluasan materi pembelajaran.

1 belum mempertimbangkan asas kumulatif dan/atau


integratif dalam penetapan kedalaman dan keluasan
materi pembelajaran.

0 Tidak ada nilai nol

127 Ketua Program Studi memastikan Tim Kurikulum menuangkan materi pembelajaran
dalam bahan kajian yang distrukturkan dalam bentuk matakuliah.

ada
4 telah menuangkan materi pembelajaran dalam bahan
kajian yang distrukturkan dalam bentuk matakuliah.

3 telah menuangkan materi pembelajaran dalam bahan


kajian yang belum distrukturkan dalam bentuk
matakuliah.

2 belum menuangkan materi pembelajaran dalam bahan


kajian.

1 Materi pembelajaran langsung dituangkan dalam


matakuliah.

0 Tidak ada nilai nol

Komponen Standar 9.4: Standar Proses Pembelajaran

128 Ketua Prodi membuat pedoman tentang perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
peningkatan proses pembelajaran

ada
4 telah tersedia pedoman tentang perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan peningkatan proses
pembelajaran

3 telah tersedia tetapi belum lengkap pedoman tentang


perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan peningkatan
proses pembelajaran

2 Sedang disusun pedoman tentang perencanaan,


pelaksanaan, evaluasi dan peningkatan proses
pembelajaran

1 belum tersedia pedoman tentang perencanaan,


pelaksanaan, evaluasi dan peningkatan proses
pembelajaran
0 Tidak ada nilai nol

129 Dosen mengembangkan rencana pembelajaran semester (RPS) secara mandiri atau
bersama dalam kelompok keahlian sesuai dengan format yang dikeluarkan oleh
LP3M.

eka
4 telah mengembangkan rencana pembelajaran semester
(RPS) secara mandiri atau bersama dalam kelompok
keahlian sesuai dengan format yang dikeluarkan oleh
LP3M.

3 telah mengembangkan rencana pembelajaran semester


(RPS) secara mandiri atau bersama dalam kelompok
keahlian tidak sesuai dengan format yang dikeluarkan
oleh LP3M.

2 tidak semua dosen mengembangkan rencana


pembelajaran semester (RPS) secara mandiri atau
bersama dalam kelompok keahlian.

1 belum mengembangkan rencana pembelajaran semester


(RPS) secara mandiri atau bersama dalam kelompok
keahlian.

0 Tidak ada nilai nol.

130 Dosen melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPS.

ada
4 Lebih dari 90% dosen telah melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan RPS.

3 Lebih dari 80% dosen telah melaksanakan proses


pembelajaran sesuai dengan RPS.

2 Lebih dari 75% dosen telah melaksanakan proses


pembelajaran sesuai dengan RPS.

1 Lebih dari 50% dosen telah melaksanakan proses


pembelajaran sesuai dengan RPS.
0 Kurang dari 50% dosen telah melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan RPS.

131 Dosen membuat Perencanaan pembelajaran setiap mata kuliah dari kurikulum suatu
program studi harus dituangkan ke dalam rencana pembelajaran semester (RPS)
atau rencana pembelajaran blok (RPB), yang minimal memuat deskripsi singkat
mata kuliah, tujuan atau capaian pembelajaran, metode pembelajaran, metoda
ada penilaian, referensi, dan rencana kegiatan pembelajaran mingguan.
4 Prodi memiliki RPS/ RPB ≥ 90% untuk semua mata
kuliah/ blok dalam kurikulum yang memuat secara
lengkap 6 komponen minimal RPS/ RPB tersebut di atas

3 Prodi memiliki RPS/ RPB ≥ 75% untuk mata kuliah/ blok


dalam kurikulum yang memuat secara lengkap 6
komponen minimal RPS/ RPB tersebut di atas

2 Prodi memiliki RPS/ RPB ≥ 50% untuk mata kuliah/ blok


dalam kurikulum yang memuat secara lengkap 6
komponen minimal RPS/ RPB tersebut di atas

1 Prodi memiliki RPS/ RPB ≥ 50% untuk mata kuliah/ blok


dalam kurikulum namun tidak memuat secara lengkap 6
komponen minimal RPS/ RPB tersebut di atas

0 Prodi memiliki RPS/ RPB kurang dari 50% mata kuliah/


blok dalam kurikulum

132
Dosen telah membuat Perencanaan pembelajaran setiap mata kuliah dari kurikulum
suatu program studi yang sudah dilengkapi dengan bahan ajar berupa power point,
modul, diktat atau buku ajar.
ada
4
Kelengkapan bahan ajar ≥ 90 % untuk seluruh mata
kuliah sudah ada power point, modul, diktat atau buku
ajar.

3 ≥ 75 % Kelengkapan bahan ajarbseluruh matakuliah


sudah ada power point, modul, diktat atau buku ajar.

2 ≥ 50 % Kelengkapan bahan ajar seluruh matakuliah


sudah ada power point, modul, diktat atau bahan ajar.

1 ≥ 25 % Kelengkapan bahan ajar seluruh matakuliah


sudah ada power point, modul, dan dikatat atau buku ajar.
0 Hanya beberapa matakuliah yang memiliki kelengkapan
bahan ajar di atas.

133
Dosen pengampu Mata kuliah berupa Kerja Praktek/Magang, dan Tugas
Akhir/Skripsi harus dilengkapi dengan panduannya.
eka
4 Prodi memiliki buku panduan kerja praktik/lapangan,
magang, tugas akhir lengkap dengan uraian outcome dan
penilaiannya

3 Prodi memiliki buku panduan kerja praktik/lapangan,


magang, tugas akhir, tetapi tidak disertai uraian outcome
dan penilaiannya

2 Prodi memiliki buku panduan kerja praktik/lapangan,


magang, tugas akhir hanya sebagian, tetapi lengkap
dengan uraian outcome dan penilaiannya

1 Prodi memiliki buku panduan kerja praktik/lapangan,


magang, tugas akhir hanya sebagian, tanpa uraian
outcome dan penilaiannya

0 Prodi tidak memiliki buku panduan

134
Dosen telah telah membuat RPS/RPB, bahan ajar, panduan Kerja Praktek/Magang
dan Tugas Akhir/Skripsi harus diunggah ke laman I-Learning atau website agar
efektif diakses oleh mahasiswa.
eka
4 Rencana pembelajaran semester dapat diperoleh dari
dosen pada awal semester, dari website, dan mahasiswa
diberikan dokumen terkait dalam bentuk hardcopy atau
softcopy.

3 Rencana pembelajaran semester diperoleh hanya dari


dosen pada awal semester.

2 Rencana pembelajaran semester dapat diperoleh hanya


dari website.

1 Rencana pembelajaran semester hanya dapat diperoleh


dari dokumen kurikulum.
0 Rencana pembelajaran semester tidak tersedia

Penjelasan:

Rencana pembelajaran semester dapat berupa buku-buku panduan untuk kegiatan seperti magang, kuliah
lapangan, dll.

135
Dosen memastikan RPS/RPB harus disampaikan kepada mahasiswa pada
pertemuan pertama perkuliahan sebagai pedoman belajarnya dalam bentuk kontrak
perkuliahan.
eka
4 ≥ 90% mahasiswa memiliki akses terhadap RPS/RPB
dalam bentuk kontrak perkuliahan atau nama lain yang
sesuai.

3 ≥ 75% mahasiswa memiliki akses terhadap RPS/RPB


dalam bentuk kontrak perkuliahan atau nama lain yang
sesuai.

2 ≥ 50% mahasiswa memiliki akses terhadap RPS/RPB


dalam bentuk kontrak perkuliahan atau nama lain yang
sesuai.

1 Hanya sebagian kecil mahasiswa memiliki akses


terhadap RPS/RPB dalam bentuk ontrak kuliah atau
panduan untuk mahasiswa

0 RPS/RPB tidak tersedia bagi mahasiswa

136
Ketua Jurusan Memastikan Proses pembelajaran di setiap mata kuliah seharusnya
dilaksanakan sesuai RPS atau RPB
eka
4 Metode pembelajaran sesuai untuk seluruh outcome yang
dimuat dalam matakuliah/unit/blok tersebut

3 Metode pembelajaran sesuai hanya untuk sebagian


outcome yang dimuat dalam matakuliah/unit/blok tersebut
2 Tidak ada skor 2

1 Metode pembelajaran tidak mengacu pada outcome

0 Tidak ada skor 0

137
Ketua Jurusan/bagian memastikan Pembelajaran harus mencakup 1) interaktif, 2)
holistik, 3) integratif, 4) saintifik, 5) kontekstual, 6) tematik, 7) efektif, 8) kolaboratif,
dan 9) berpusat pada mahasiswa.
eka
4 Pembelajaran telah mencakup 9 poin diatas

3 Pembelajaran baru mencakup 6-8 poin diatas

2 Pembelajaran baru mencakup 3-5 poin diatas

1 Pembelajaran baru mencakup 1-2 poin diatas

0 Tidak ada skor 0

138
Dosen harus memenuhi persyaratan minimal 90% dari jumlah kehadiran perkuliahan
dan disiplin terhadap jadual waktu yang ditetapkan.
eka
4

Dosen telah memenuhi persyaratan minimal 90% dari


jumlah kehadiran perkuliahan dan disiplin terhadap jadual
waktu yang ditetapkan.
3

Dosen telah memenuhi persyaratan minimal 90% dari


jumlah kehadiran perkuliahan dan tapi tidak disiplin
terhadap jadual waktu yang ditetapkan.
2

Dosen tidak memenuhi persyaratan minimal 90% dari


jumlah kehadiran perkuliahan dan tapi disiplin terhadap
jadual waktu yang ditetapkan.
1

Dosen tidak memenuhi persyaratan minimal 90% dari


jumlah kehadiran perkuliahan dan tapi juga tidak disiplin
terhadap jadual waktu yang ditetapkan.
0 Tidak ada skor 0

139 Dosen melaksanakan proses pembelajaran dengan metode: diskusi kelompok,


simulasi, studi kasus, pembelajaran koloboratif, pembelajaran kooperatif,
pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah atau metode
pembelajaran lain yang efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran.

eka
4 telah melaksanakan proses pembelajaran dengan
metode: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus,
pembelajaran koloboratif, pembelajaran kooperatif,
pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis
masalah atau metode pembelajaran lain yang efektif
memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran.
3 telah melaksanakan proses pembelajaran dengan
metode: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus,
pembelajaran koloboratif, pembelajaran kooperatif,
pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis
masalah.
2 telah melaksanakan proses pembelajaran dengan
metode: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus,
pembelajaran koloboratif, dan pembelajaran kooperatif.

1 telah melaksanakan proses pembelajaran dengan


metode: diskusi kelompok, simulasi, dan studi kasus.

0 Belum melaksanakan proses pembelajaran dengan


metode di atas.

140 Dosen melaksanakan bentuk pembelajaran berupa : kuliah, responsi dan tutorial,
seminar, praktikum/praktek studio/praktik bengkel/praktik lapangan.

add
4 telah melaksanakan bentuk pembelajaran berupa : 1)
kuliah, 2). responsi dan tutorial, 3) seminar, 4)
praktikum/praktek studio/praktik bengkel/praktik lapangan.

3 telah melaksanakan 3 dari 4 bentuk pembelajaran


berupa : 1). kuliah, 2). responsi dan tutorial, 3). seminar,
4). praktikum/praktek studio/praktik bengkel/praktik
lapangan.
2 telah melaksanakan 2 dari 4 bentuk pembelajaran
berupa : 1). kuliah, 2). responsi dan tutorial, 3). seminar,
4). praktikum/praktek studio/praktik bengkel/praktik
lapangan.

1 telah melaksanakan bentuk pembelajaran berupa :


kuliah saja.

0 Tidak ada nilai nol.

141 Ketua prodi melakukan pemantauan dan evaluasi proses pembelajaran secara
periodik dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran dan
mendokumentasikan.

Keterangan:
Harus ada kuisioner
ada
4 melakukan pemantauan dan evaluasi proses
pembelajaran secara periodik melalui survey secara
periodik dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu
proses pembelajaran dan mendokumentasikan.

3 melakukan pemantauan dan evaluasi proses


pembelajaran secara periodik melalui survey tidak
periodik dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu
proses pembelajaran dan mendokumentasikan.

2 melakukan pemantauan dan evaluasi proses


pembelajaran secara periodik melalui survey dalam
rangka menjaga dan meningkatkan mutu proses
pembelajaran dan tidak mendokumentasikan dengan
baik.
1 Melakukan pemantaun melalui survey dan tidak
melakukan evaluasi

0 Tidak pernah melakukan.

142 Ketua Jurusan/Bagian memastikan Pembelajaran dirancang berdasarkan


pendekatan Student-Centered Learning (SCL) dan modelnya disesuaikan dengan
karakteristik mata kuliah.

eka
4 Banyak bukti RPS/RPB bahwa pembelajaran telah
dirancang menggunakan pendekatan SCL.
3 Cukup bukti RPS/RPB bahwa pembelajaran telah
dirancang menggunakan pendekatan SCL.

2 Sedikit bukti RPS/RPB bahwa pembelajaran telah


dirancang menggunakan pendekatan SCL.

1 Sangat sedikit bukti RPS/RPB bahwa pembelajaran telah


dirancang menggunakan pendekatan SCL.

0 Tidak ada bukti RPS/RPB bahwa pembelajaran telah


dirancang menggunakan pendekatan SCL.

Penjelasan:

a. Metoda pembelajaran pada RPS/RPB berpusat pada mahasiswa, sedangkan dosen sebagai fasilitator,

b. Metode pembelajaran untuk SCL, diantaranya:

(1). Small Group Discussion (SGD);


Discussion;

(2). Role-Play and Simulation (RPS);

(3). Case Study (CS);

(4). Discovery Learning (DL);

(5). Self-Directed Learning (SDL);


(6). Cooperative Learning (CL);

(7). Collaborative Learning (CbL);

(8). Contextual Instruction (CI);

(9). Problem Based Learning and Inquiry (PBL);

(10). Project Based Learning (PjBL); dan

(11). Metode active learning lainnya

143 Dosen membuat Setiap matakuliah (MK) memiliki bahan ajar.

sekre
bagian
4 Sangat banyak (> 90%) mata kuliah telah memiliki bahan
ajar.

3 Banyak (75% < MK < 90%) telah memiliki bahan ajar.

2 Sebagian ( 40% < MK < 75%) telah memiliki bahan ajar.

1 Sedikit (< 40%) mata kuliah telah memiliki bahan ajar.

0 Tidak ada bahan ajar.


Penjelasan:

Bahan ajar yang dimaksud dapat berupa: hand-out, slide power point, diktat, modul dan atau buku ajar yang
ditulis oleh dosen pengampu matakuliah.

144 Ketua Jurusan/Bagian memastikan Substansi praktikum (pertanyaan khusus untuk


program studi esakta).

mini c ex
4 Semua mata kuliah yang memiliki bobot sks
praktikum/praktek bahwa substansinya telah dirancang
untuk dipraktikumkan/ dipraktekkan

3 Lebih dari 90% mata kuliah yang memiliki bobot sks


praktikum/praktek bahwa substansinya dirancang untuk
dipraktikumkan/ dipraktekkan

2 Lebih dari 70% sampai 90% mata kuliah yang memiliki


bobot sks praktikum/praktek bahwa substansinya telah
dirancang untuk dipraktikumkan/ dipraktekkan

1 Lebih dari 50% sampai 70% mata kuliah yang memiliki


bobot sks praktikum/praktek bahwa substansinya telah
dirancang untuk dipraktikumkan/ dipraktekkan

0 Kurang atau sama denga 50% mata kuliah yang memiliki


bobot sks praktikum/praktek bahwa substansinya telah
dirancang untuk dipraktikumkan/ dipraktekkan

Penjelasan:

Substansi praktikum selayaknya dibuktikan pada modul/penuntun praktikum/praktek atau minimal pada
berita acara pelaksanaannya.

145 Dosen membuat RPS/RPB dan bahan ajar diunggah ke laman Interactive-Learning
(I-Learning) atau pada website fakultas/program studi.

eka
4 Hampir semua (> 90%) RPS/RPB dan bahan ajar telah
diunggah ke laman Interactive-Learning (I-Learning) atau
website.
3 Banyak (75% < MK < 90%) RPS/RPB dan bahan ajar
telah diunggah ke laman Interactive-Learning (I-Learning)
atau website.

2 Sebagian ( 40% < MK < 75%) RPS/RPB dan bahan ajar


telah diunggah ke laman Interactive-Learning (I-Learning)
atau website.

1 Sedikit ( < 40%) RPS/RPB dan bahan ajar telah diunggah


ke laman Interactive-Learning (I-Learning) atau website.

0 RPKPS dan bahan ajar belum diunggah ke laman


Interactive-Learning (I-Learning) atau website.

146 Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi memastikan Program studi memiliki:

ada
4 Pedoman proses pembelajaran mencakup panduan tugas
akhir, panduan praktikum dan kerja praktek lapangan
yang dilaksanakan secara konsisten.

3 Pedoman proses pembelajaran mencakup panduan tugas


akhir, panduan praktikum dan kerja praktek lapangan
tetapi belum dilaksanakan secara konsisten.

2 1 atau 2 dari 3 pedoman proses pembelajaran dan


dilaksanakan secara konsisten.

1 1 atau 2 dari 3 pedoman proses pembelajaran tetapi


belum dilaksanakan secara konsisten.

0 Belum memiliki satupun pedoman proses pembelajaran.

Komponen Standar 9.5: Standar Penilaian Pembelajaran


147 Ketua Prodi membuat pedoman yang komprehensif dan rinci tentang perencanaan
penilaian, pelaksanaan penilaian, umpan balik hasil penilaian, mendokumentasikan
sekre hasil penilaian dan mengevaluasi soal dan hasil penilaian pembelajaran.
bagian /
eka Keterangan:
Perencanaan Penilaian mencakup menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap,
4 membuatdan pedoman yang komprehensif dandan
rinciyang
tentang
teknik, indikator, kriteria, instrumen, bobot penilaian antara penilai
perencanaan penilaian, pelaksanaan penilaian, umpan
dinilai sesuai dengan rencana pembelajaran.
balik hasil penilaian, mendokumentasikan hasil penilaian
dan mengevaluasi soal dan hasil penilaian pembelajaran.

3 membuat pedoman yang komprehensif dan rinci tentang


perencanaan penilaian, pelaksanaan penilaian, umpan
balik hasil penilaian, mendokumentasikan hasil penilaian
dan belum mengevaluasi soal dan hasil penilaian
pembelajaran.
2 membuat pedoman yang komprehensif dan rinci tentang
perencanaan penilaian, pelaksanaan penilaian, umpan
balik hasil penilaian, belum mendokumentasikan hasil
penilaian.

1 membuat pedoman yang komprehensif dan rinci tentang


perencanaan penilaian, pelaksanaan penilaian, dan
belum ada umpan balik hasil penilaian.

0 Belum membuat pedoman yang komprehensif.

148 Dosen melakukan penilaian unsur sikap, keteraampilan umum, keterampilan khusu
dan pengeuasan pengetahuan.

Keterangan:
Unsur sikap dinilai dengan teknik observasi dan keterampilan umum, khusus dan
pengetahuan dinilai melalaui observasi, partisipasi, unjuk kerja, tet tertulis, tes lisan
4 telah melakukan penilaian unsur sikap, keterampilan
dan angket.
umum, keterampilan khusus dan pengeuasan
pengetahuan denggan menggunakan metode
assessment yang tepat.

3 telah melakukan penilaian unsur sikap, keterampilan


umum, keterampilan khusus dan pengeuasan
pengetahuan denggan menggunakan metode
assessment yang belum tepat.

2 Baru melakukan sepenuhnya penilaian unsur sikap,


keterampilan umum, keterampilan khusus dan
pengeuasan pengetahuan.

1 Hanya melakukan penilaian unsur pengetahuan dan


keterampilan khusus.

0 Hanya melakukan penilaian unsur pengetahuan dan


keterampilan khusus.
149 Dosen melakukan penilaian proses pembelajaran menggunakan rubrik dan penilaian
hasil pembelajaran menggunakan portofolio atau karya desain.

4 90 % dosen telah melakukan penilaian proses


pembelajaran menggunakan rubrik dan penilaian hasil
pembelajaran menggunakan portofolio atau karya desain.

3 80 % dosen telah melakukan penilaian proses


pembelajaran menggunakan rubrik dan penilaian hasil
pembelajaran menggunakan portofolio atau karya desain.

2 75 % dosen telah melakukan penilaian proses


pembelajaran menggunakan rubrik dan penilaian hasil
pembelajaran menggunakan portofolio atau karya desain.

1 lebih dari 50 % dosen telah melakukan penilaian proses


pembelajaran menggunakan rubrik dan penilaian hasil
pembelajaran menggunakan portofolio atau karya desain.

0 kurang dari 50 % dosen telah melakukan penilaian proses


pembelajaran menggunakan rubrik dan penilaian hasil
pembelajaran menggunakan portofolio atau karya desain.

150 Dosen menetapkan nilai akhir pembelajaran dari integrasi dari berbagai teknik
instrumen penialain yang digunakan.

4 telah menetapkan nilai akhir pembelajaran dari integrasi


dari berbagai teknik instrumen penilaian yang digunakan.

3 telah menetapkan nilai akhir pembelajaran dari integrasi


dari beberapa teknik instrumen penilaian yang
digunakan.

2 telah menetapkan nilai akhir pembelajaran dari integrasi


dari sebagain kecil teknik instrumen penilaian yang
digunakan.

1 belum menetapkan nilai akhir pembelajaran dari integrasi


dari berbagai teknik instrumen penilaian yang digunakan.

0 Tidak ada nilai nol.


151 Dosen menyampaikan umpan balik hasil penialain kepada mahasiswa sebelum
diinput ke Potal Akademik

4 Lebih dari 90% dosen telah menyampaikan umpan balik


hasil penialain kepada mahasiswa sebelum diinput ke
Potal Akademik

3 Lebih dari 80% dosen telah menyampaikan umpan balik


hasil penialain kepada mahasiswa sebelum diinput ke
Potal Akademik

2 Lebih dari 75% dosen telah menyampaikan umpan balik


hasil penialain kepada mahasiswa sebelum diinput ke
Potal Akademik

1 Lebih dari 50% dosen telah menyampaikan umpan balik


hasil penialain kepada mahasiswa sebelum diinput ke
Potal Akademik

0 kurang dari 50% dosen telah menyampaikan umpan


balik hasil penialain kepada mahasiswa sebelum diinput
ke Potal Akademik

152 Ketua Prodi meyampaikan hasil penilaian pembelajaran kepada stakeholders yang
terkait.

4 telah meyampaikan hasil penilaian pembelajaran kepada


stakeholders yang terkait secara reguler.

3 telah meyampaikan hasil penilaian pembelajaran kepada


stakeholders yang terkait belum reguler.

2 Sudah ada rencana meyampaikan hasil penilaian


pembelajaran kepada stakeholders yang terkait.

1 belum meyampaikan hasil penilaian pembelajaran


kepada stakeholders yang terkait.

0 Tidak ada nilai nol.


153 Ketua prodi mengevaluasi hasil penilaian pembelajaran setiap semester untuk
semua matakuliah.

4 telah mengevaluasi hasil penilaian pembelajaran setiap


semester untuk semua matakuliah.

3 telah mengevaluasi hasil penilaian pembelajaran setiap


semester hanya untuk beberapa matakuliah.

2 telah mengevaluasi hasil penilaian pembelajaran belum


setiap semester untuk semua matakuliah.

1 telah mengevaluasi hasil penilaian pembelajaran belum


setiap semester dan untuk semua matakuliah.

0 belum pernah mengevaluasi hasil penilaian belajar.

154
Ketua Jurusan / Bagian meastikan Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa
harus mencakup: 1) prinsip penilaian; 2) teknik dan instrumen penilaian; 3) dalam
bentuk kontrak perkuliahan mekanisme dan prosedur penilaian; dan 4) pelaksanaan
penilaian.
4 Pembelajaran telah mencakup 4 poin diatas

3 Pembelajaran baru mencakup 3 poin diatas

2 Pembelajaran baru mencakup 2 poin diatas

1 Pembelajaran baru mencakup 1 poin diatas

0 Tidak ada skor 0


155

Ketua Jurusan /Bagian Memastikan Mekanisme dan pelaksanaan penilaian harus


sesuai dengan kontrak perkuliahan dalam RPS atau RPB, dan memberikan umpan
balik kepada mahasiswa.
4 Mekanisme dan pelaksanaan penilaian sudah sesuai
dengan kontrak perkuliahan dalam RPS atau RPB, dan
telah memberikan umpan balik dengan melampirkan bukti
(seperti; PR, tugas, jawaban ujian dsb) kepada
mahasiswa
3 Mekanisme dan pelaksanaan penilaian sudah sesuai
dengan kontrak perkuliahan dalam RPS atau RPB, dan
telah memberikan umpan balik dan belum melampirkan
bukti (seperti; PR, tugas, jawaban ujian dsb) kepada
mahasiswa
2 Mekanisme dan pelaksanaan penilaian sudah sesuai
dengan kontrak perkuliahan dalam RPS atau RPB, dan
belum memberikan umpan balik dengan melampirkan
bukti (seperti; PR, tugas, jawaban ujian dsb) kepada
mahasiswa
1 Mekanisme dan pelaksanaan penilaian belum sesuai
dengan kontrak perkuliahan dalam RPS atau RPB, dan
belum memberikan umpan balik dengan melampirkan
bukti (seperti; PR, tugas, jawaban ujian dsb) kepada
mahasiswa
0 Belum ada kontrak perkuliahan dibuat

Penjelasan:

Prinsip penilaian harus objektif, dimana penilaiaan didasarkan pada standar yang disepakati antara dosen
dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh subjectivitas penilai dan yang dinilai. Disamping itu menganut
prinsip akuntabel, yaitu penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas,
disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa.

156

Dosen melakukan penilaian pembelajaran harus mencakup penilaian formatif dan


sumatif.
4
Penilaian sistem pembelajaran telah mencakup penilaian
formatif dan sumatif.

Penilaian sistem pembelajaran telah mencakup penilaian


sumatif dan belum melakukan penilaian formatif.
2

Penilaian sistem pembelajaran hanya sumatif tetapi


belum menyeluruh
1

Penilaian sistem pembelajaran hanya secara formatif.


0 Tidak melakukan penilaian pada sistem pembelajaran.

Penjelasan:

Sistem penilaian pembelajaran terdiri dari penilaian formatif dan sumatif. Teknik penilaian terdiri atas
observasi, partisipasi, unjuk kerja,tes tertulis, tes lisan, dan angket. Prinsip penilaian harus edukatif, dimana
penilaiaan yang memotivasi mahasiswa agar mampu: (a) memperbaiki perencanaan dan cara belajar; dan
(b) meraih capaian pembelajaran lulusan.

157

Ketua Program Studi memastikan hasil penilaian proses dan penilaian UTS harus
disampaikan kepada mahasiswa sebagai umpan balik bagi mahasiswa dalam
perbaikan capaian pembelajarannya.
4

Hasil penilaian proses dan penilaian UTS telah


disampaikan ke mahasiswa dan dilengkapi dengan
umpan balik yang ditunjukkan dengan bukti lengkap.
3

Hasil penilaian proses dan penilaian UTS telah


disampaikan ke mahasiswa tapi hanya sebagian
dilengkapi dengan umpan balik.
2

Hanya penilaian UTS telah disampaikan ke mahasiswa


tapi hanya sebagian dilengkapi dengan umpan balik.
1

Hanya hasil penilaian proses yang diperlihatkan kepada


mahasiswa
0

Hasil penilaian proses dan penilaian UTS tidak


disampaikan ke mahasiswa
Penjelasan:

Prinsip penilaian harus otentik, dimana penilaian yang berorientasi pada proses belajar yang
berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan pada saat proses berlangsung.
158
Ketua Program Studi memastikan hasil kemajuan studi mahasiswa harus dievaluasi
oleh fakultas/program studi sebagai dasar pembimbingan dan konseling.

4 Fakultas atau program studi sudah membuat mekanisme


untuk melakukan evaluasi kemajuan studi mahasiswa dan
sudah diimplementasikan dengan menyediakan tenaga
profesional (physikolog) untuk mahasiswa yang
bermasalah
3

Fakultas atau program studi sudah membuat mekanisme


untuk melakukan evaluasi kemajuan studi mahasiswa
hanya memakai tenaga pembimbing akademik
2

Fakultas atau program studi sudah membuat mekanisme


untuk mengevaluasi kemajuan studi.mahasiswa.tetapi
belum diimplementasikan.
1

Fakultas atau program studi belum membuat mekanisme


untuk mengevaluasi kemajuan studi.mahasiswa.
0 Fakultas atau prodi tidak pernah melakukan evaluasi studi
mahasiswa

Penjelasan:

Kemajuan studi mahasiswa harus dievaluasi agar capaian pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan yang
telah ditetapkan oleh prodi dan menjamin agar capaian pembelajarandapat dicapai berdasarkan waktu
yang telah ditetapkan.

159
Ketua Jurusan memastikan hasil kemajuan studi mahasiswa harus dapat diakses
oleh orangtua atau instansiterkait secara berkala.

4
Fakultas atau prodi telah membuat mekanisme agar
orang tua atau instansi terkait dapat mengakses secara
berkala hasil kemajuan studi mahasiwa dan telah di
implementasikan dengan baik dan telah disosialisasikan

3
Fakultas atau prodi telah membuat mekanisme agar
orang tua atau instansi terkait dapat mengakses secara
berkala hasil kemajuan studi mahasiwa tetapi telah di
implementasikan tetapi belum disosialisasikan.

2
Fakultas atau prodi telah membuat rencana mekanisme
agar orang tua atau instansi terkait dapat mengakses
secara berkala hasil kemajuan studi mahasiwa tetapi
belum di implementasikan.
1
Fakultas atau prodi belum membuat rencana sebuah
mekanisme agar orang tua atau instansi terkait dapat
mengakses secara berkala hasil kemajuan studi
mahasiwa.

Fakultas atau prodi belum melakukan apapun

Penjelasan:

Prinsip penilaian harus trasparan, dimana penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses
oleh semua pemangku kepentingan.

Komponen Standar 9.6: Standar Dosen dan Tenaga Kependidkan Dalam Pembelajaran

Program Spesialis dan Sub Spesialis

160 Ketua Jurusan memastikan semua dosen program spesialis dan subspesialis harus
berkualifikasi lulusan subspesialis, lulusan doktor atau lulusan doktor terapan yang
relevan dengan program studi dan berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun

4 Semua dosen program spesialis dan subspesialis harus


berkualifikasi lulusan subspesialis, lulusan doktor atau
lulusan doktor terapan yang relevan dengan program
studi dan berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua)
tahun
3 beberapa dosen program spesialis dan subspesialis
harus berkualifikasi lulusan subspesialis, lulusan doktor
atau lulusan doktor terapan yang relevan dengan program
studi dan berpengalaman kerja paling sedikit 1 (satu)
tahun
2 beberapa dosen program spesialis dan subspesialis
harus berkualifikasi lulusan subspesialis, lulusan doktor
atau lulusan doktor terapan yang tidak relevan dengan
program studi dan berpengalaman kerja paling sedikit 2
(dua) tahun
1 beberapa dosen program spesialis dan subspesialis
harus berkualifikasi lulusan subspesialis, lulusan doktor
atau lulusan doktor terapan yang tidak relevan dengan
program studi dan berpengalaman kerja paling sedikit 1
(satu) tahun
0 beberapa dosen program spesialis dan subspesialis ada
yang tidak berkualifikasi lulusan subspesialis, lulusan
doktor atau lulusan doktor terapan yang tidak relevan
dengan program studi dan berpengalaman kerja paling
sedikit 2 (dua) tahun
161 Ketua Jurusan memastikan semua dosen program Spesialis dan Subspesialis
memiliki sertifikat profesi yang relevan dengan program studi dan masih berlaku

4 Semua dosen program Spesialis dan Subspesialis


memiliki sertifikat profesi yang relevan dengan program
studi dan masih berlaku

3 ada beberapa dosen program Spesialis dan Subspesialis


memiliki sertifikat profesi yang relevan dengan program
studi dan sudah expire.

2 ada beberapa dosen program Spesialis dan Subspesialis


memiliki sertifikat profesi yang tidak relevan dengan
program studi dan masih berlaku

1 ada beberapa dosen program Spesialis dan Subspesialis


memiliki sertifikat profesi yang tidak relevan dengan
program studi dan sudah expire.

0 ada beberapa dosen program Spesialis dan Subspesialis


tidak memiliki sertifikat profesi yang tidak relevan
dengan program studi..

162 Ketua Jurusan memastikan semua dosen program magister / magister terapan telah
memiliki sertifikat Pekerti dan AA

4 Semua dosen Program diploma tiga telah memiliki


sertifikat Pekerti, AA dan pelatihan profesional pendidikan
lainnya.

3 semua dosen Program diploma tiga telah memiliki


sertifikat Pekerti dan AA.

2 lebih dari 90% dosen Program diploma tiga telah


memiliki sertifikat Pekerti dan AA.

1 lebih dari 80% dosen Program diploma tiga telah


memiliki sertifikat Pekerti dan AA.
0 lebih dari 75 % dosen Program diploma tiga telah
memiliki sertifikat Pekerti dan AA.

Beban Kerja Dosen

163 Ketua Jurusan/Program Studi mendistribusikan dosen sebagai Pembimbing Utama


Tugas Akhir/Tesis/Disertasi (S1, S2 dan S3, profesi dan spesialis) maksimal 10
mahasiswa.

4 Beban 1 (satu) orang dosen sebagai pembimbing utama


Tugas Akhir/Tesis/Doisertasi (S1, S2, dan S3, profesi,
dan spesialis) sama dengan 10 0rang

3 Beban 1 (satu) orang dosen sebagai pembimbing utama


Tugas Akhir/Tesis/Doisertasi (S1, S2, dan S3, profesi,
dan spesialis) besar dari 10 0rang

2 Beban 1 (satu) orang dosen sebagai pembimbing utama


Tugas Akhir/Tesis/Doisertasi (S1, S2, dan S3, profesi,
dan spesialis) besar dari 15 0rang

1 Beban 1 (satu) orang dosen sebagai pembimbing utama


Tugas Akhir/Tesis/Doisertasi (S1, S2, dan S3, profesi,
dan spesialis) besar dari 20 0rang

0 Beban 1 (satu) orang dosen sebagai pembimbing utama


Tugas Akhir/Tesis/Doisertasi (S1, S2, dan S3, profesi,
dan spesialis) besar dari 30 0rang

164 Ketua Jurusan/Program Studi mendistribusikan beban tugas pendidikan dan


pengajaran dosen pada program sarjana, profesi, magister, spesialis, subspesialis,
dan doktor minimal 6 SKS per semester

4 beban tugas pendidikan dan pengajaran dosen pada


program sarjana, profesi, magister, spesialis,
subspesialis, dan doktor minimal 6 SKS per semester.

3 beban tugas pendidikan dan pengajaran dosen pada


program sarjana, profesi, magister, spesialis,
subspesialis, dan doktor lebih dari 6 SKS per semester.

2 beban tugas pendidikan dan pengajaran dosen pada


program sarjana, profesi, magister, spesialis,
subspesialis, dan doktor lebih dari 8 SKS per semester.
1 beban tugas pendidikan dan pengajaran dosen pada
program sarjana, profesi, magister, spesialis,
subspesialis, dan doktor lebih dari 10 SKS per semester.

0 beban tugas pendidikan dan pengajaran dosen pada


program sarjana, profesi, magister, spesialis,
subspesialis, dan doktor lebih dari 15 SKS per semester.

Beban Kerja Tenaga Kependidikan

165 Ketua Jurusan memastikan tenaga kependidikan memiliki kualifikasi akademik paling
rendah lulusan program diploma 3 (tiga) yang dinyatakan dengan ijazah sesuai
dengan kualifikasi tugas pokok dan fungsinya, kecuali tenaga administrasi yang
berkualifikasi akademik paling rendah SMA atau sederajat

4 memiliki kualifikasi akademik paling rendah lulusan


program Strata 1 (satu) yang dinyatakan dengan ijazah
sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan fungsinya,
kecuali tenaga administrasi yang berkualifikasi akademik
paling rendah Diploma D3 (tiga) atau sederajat
3 memiliki kualifikasi akademik paling rendah lulusan
program diploma 3 (tiga) yang dinyatakan dengan ijazah
sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan fungsinya,
kecuali tenaga administrasi yang berkualifikasi akademik
paling rendah SMA atau sederajat
2 memiliki kualifikasi akademik paling rendah lulusan
program diploma 1 (satu) yang dinyatakan dengan ijazah
sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan fungsinya,
kecuali tenaga administrasi yang berkualifikasi akademik
paling rendah SMP atau sederajat
1 memiliki kualifikasi akademik paling rendah lulusan SMA
atau sederajat yang dinyatakan dengan ijazah sesuai
dengan kualifikasi tugas pokok dan fungsinya, kecuali
tenaga administrasi yang berkualifikasi akademik paling
rendah SD.
0 Tidak ada nilain nol.

166 Ketua Jurusan memastikan tenaga kependidikan yang memerlukan keahlian khusus
wajib memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya.

4 memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang


tugas dan keahliannya.

3 tidak memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang


tugas dan keahliannya tetapi mendapat pelatihan
sesuai dengan bidang keahliannya.
2 memiliki sertifikat kompetensi yang tidak sesuai dengan
bidang tugas dan keahliannya.

1 tidak memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan


bidang tugas dan keahliannya.

0 Tiidak ada nilai nol.

Komponen Standar 9.7: Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

167 Program studi memiliki lingkungan yang nyaman secara ekologis, sehat, dan aman
untuk menunjang proses pembelajaran.

4 memiliki lingkungan yang nyaman secara ekologis, sehat,


dan aman untuk menunjang proses pembelajaran.

3 memiliki lingkungan yang nyaman secara ekologis dan


sehat untuk menunjang proses pembelajaran.

2 memiliki lingkungan yang nyaman secara ekologis dan


kurang sehat sehat.

tidak memiliki lingkungan yang nyaman secara ekologis.


0

168 Program studi memiliki sarana toilet yang memadai di setiap gedung yang mencakup
paling sedikit tersedianya air dan bersih.

4 memiliki sarana toilet yang sangat memadai di setiap


gedung yang mencakup paling sedikit tersedianya air dan
bersih.
3 memiliki sarana toilet yang memadai di setiap gedung
yang mencakup paling sedikit tersedianya air dan bersih.

2 memiliki sarana toilet yang memadai di setiap gedung


yang mencakup paling sedikit tersedianya air dan tidak
bersih.

1 memiliki sarana toilet yang memadai di setiap gedung


yang air tidak tersedia setiap saat.

0 tidak memiliki sarana toilet.

169 Program studi memiliki fasilitas parkir yang memadai, tertib dan aman serta dikelola
dengan baik

4 memiliki fasilitas parkir yang sangat memadai, tertib dan


aman serta dikelola dengan baik.

3 memiliki fasilitas parkir yang memadai, tertib dan aman


serta dikelola dengan baik.

2 memiliki fasilitas parkir yang memadai, tertib dan aman


serta tidak dikelola dengan baik.

1 memiliki fasilitas parkir yang memadai, tertib dan tidak


aman aman.

0 memiliki fasilitas parkir yang tidak memadai dan kurang


tertib dan aman.

170 Program studi memiliki prasarana dan sarana yang dapat diakses oleh sivitas
akademika yang berkebutuhan khusus

4 memiliki prasarana dan sarana yang dapat diakses oleh


sivitas akademika yang berkebutuhan khusus diseluruh
gedung.
3 memiliki prasarana dan sarana yang dapat diakses oleh
sivitas akademika yang berkebutuhan khusus hanya
dibeberapa gedung (kuliah, perpustakaan,
laboratorium).

2 memiliki prasarana dan sarana yang dapat diakses oleh


sivitas akademika yang berkebutuhan khusus hanya
salah satu gedung (kuliah atau perpustakaan atau
laboratorium).

1 tidak memiliki prasarana dan sarana yang dapat diakses


oleh sivitas akademika yang berkebutuhan khusus
diseluruh gedung.

0 Tidak ada nilai nol.

171 Program studi memiliki prasarana yang menjamin keselamatan seperti tersedianya
racun api dan jalur evakuasi yang jelas.

4 memiliki prasarana yang menjamin keselamatan seperti


tersedianya racun api dan jalur evakuasi yang jelas.

3 memiliki prasarana yang menjamin keselamatan seperti


tersedianya racun api yang sudah expire dan jalur
evakuasi yang jelas.

2 memiliki prasarana yang menjamin keselamatan seperti


tersedianya racun api yang sudah expire dan jalur
evakuasi yang kurang jelas.

1 tidak memiliki prasarana yang menjamin keselamatan.

0 tidak ada nilai nol.

172 Program studi menyediakan fasilitas WIFI yang memadai di semua ruang kelas
perkuliahan dan laboratorium/bengkel/studio.

4 menyediakan fasilitas WIFI yang sangat memadai di


semua ruang kelas perkuliahan dan
laboratorium/bengkel/studio.
3 menyediakan fasilitas WIFI yang memadai di semua
ruang kelas perkuliahan dan laboratorium/bengkel/studio.

2 menyediakan fasilitas WIFI yang kurang memadai di


semua ruang kelas perkuliahan dan
laboratorium/bengkel/studio.

1 menyediakan fasilitas WIFI yang tidak memadai di semua


ruang kelas perkuliahan dan laboratorium/bengkel/studio.

0 Tidak ada nilai nol.

173 Program studi menyediakan peralatan perkuliahan, praktikum, laboratorium, bengkel,


dan studio yang memadai dan selalu diperbarui sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan

4 menyediakan peralatan perkuliahan, praktikum,


laboratorium, bengkel, dan studio yang memadai dan
selalu diperbarui sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan

3 menyediakan peralatan perkuliahan, praktikum,


laboratorium, bengkel, dan studio yang memadai dan
diperbarui sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan

2 menyediakan peralatan perkuliahan, praktikum,


laboratorium, bengkel, dan studio yang memadai.

1 menyediakan peralatan perkuliahan, praktikum,


laboratorium, bengkel, dan studio yang belum memadai.

0 belum menyediakan peralatan perkuliahan, praktikum,


laboratorium, bengkel, dan studio.

Komponen Standar 9.8: Standar Pengelolaan Pembelajaran


Pelaksanaan

174 Ketua Program Studi mengelola program studi dalam mengimplementasikan


kurikulum sesuai dengan standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran,
standar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, dan standar dosen
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana pembelajaran, dan standar
pembiayaan pembelajaran
4 telah mengimplementasikan kurikulum sesuai dengan
standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran,
standar proses pembelajaran, standar penilaian
pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana pembelajaran, dan standar
pembiayaan pembelajaran.
3 telah mengimplementasikan kurikulum 6 dari 7 standar
berikut: standar kompetensi lulusan, standar isi
pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar
penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana
pembelajaran, dan standar pembiayaan pembelajaran.
2 telah mengimplementasikan kurikulum 5 dari 7 standar
berikut: standar kompetensi lulusan, standar isi
pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar
penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana
pembelajaran, dan standar pembiayaan pembelajaran.
1 telah mengimplementasikan kurikulum 4 dari 7 standar
berikut: standar kompetensi lulusan, standar isi
pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar
penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana
pembelajaran, dan standar pembiayaan pembelajaran.
0 belum mengimplementasikan kurikulum berdasarkan
standar di atas.

175 Ketua Program Studi mengimplementasikan kurikulum sesuai dengan standar


kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar
penilaian pembelajaran, dan standar dosen.

4 telah mengimplementasikan kurikulum sesuai dengan


standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran,
standar proses pembelajaran, standar penilaian
pembelajaran, dan standar dosen.

3 telah mengimplementasikan kurikulum hanya 4 dari 5


staandar berikut: standar kompetensi lulusan, standar isi
pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar
penilaian pembelajaran, dan standar dosen.

2 telah mengimplementasikan kurikulum hanya 3 dari 5


staandar berikut: standar kompetensi lulusan, standar isi
pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar
penilaian pembelajaran, dan standar dosen.

1 telah mengimplementasikan kurikulum hanya 2 dari 5


staandar berikut: standar kompetensi lulusan, standar isi
pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar
penilaian pembelajaran, dan standar dosen.
0 telah mengimplementasikan kurikulum hanya 1 dari 5
staandar berikut: standar kompetensi lulusan, standar isi
pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar
penilaian pembelajaran, dan standar dosen.

Evaluasi

176 Ketua GKM melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap ketersediaan RPS,
kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPS, kesesuaian penilaian
pembelajaran dengan RPS, dan jaminan mutu tugas akhir

4 telah melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap


ketersediaan RPS, kesesuaian pelaksanaan
pembelajaran dengan RPS, kesesuaian penilaian
pembelajaran dengan RPS, dan jaminan mutu tugas
akhir.
3 telah melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap 3
dari 4 hal berikut: ketersediaan RPS, kesesuaian
pelaksanaan pembelajaran dengan RPS, kesesuaian
penilaian pembelajaran dengan RPS, dan jaminan mutu
tugas akhir.
2 telah melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap 2
dari 4 hal berikut: ketersediaan RPS, kesesuaian
pelaksanaan pembelajaran dengan RPS, kesesuaian
penilaian pembelajaran dengan RPS, dan jaminan mutu
tugas akhir.
1 telah melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap 1
dari 4 hal berikut: ketersediaan RPS, kesesuaian
pelaksanaan pembelajaran dengan RPS, kesesuaian
penilaian pembelajaran dengan RPS, dan jaminan mutu
tugas akhir.
0 Belum melaksanakan monitoring dan evaluasi.

Pengendalian

177 Ketua Program Studi mengendalikan pelaksanaan tindak lanjut dari temuan audit
mutu internal terhadap mengimplementasikan kurikulum sesuai dengan standar
kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar
penilaian pembelajaran, dan standar dosen

4 telah mengendalikan pelaksanaan tindak lanjut dari


temuan audit mutu internal terhadap
mengimplementasikan kurikulum sesuai dengan standar
kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar
proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran,
dan standar dosen
3 4 dar 5 standar telah dilakukan pengendalian
pelaksanaan tindak lanjut dari temuan audit mutu internal
terhadap mengimplementasikan kurikulum sesuai dengan
standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran,
standar proses pembelajaran, standar penilaian
pembelajaran, dan standar dosen
2 3 dar 5 standar telah dilakukan pengendalian
pelaksanaan tindak lanjut dari temuan audit mutu internal
terhadap mengimplementasikan kurikulum sesuai dengan
standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran,
standar proses pembelajaran, standar penilaian
pembelajaran, dan standar dosen
1 2 dar 5 standar telah dilakukan pengendalian
pelaksanaan tindak lanjut dari temuan audit mutu internal
terhadap mengimplementasikan kurikulum sesuai dengan
standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran,
standar proses pembelajaran, standar penilaian
pembelajaran, dan standar dosen
0 belum dilakukan pengendalian pelaksanaan tindak lanjut.

Komponen Standar 9.9: Standar Pembiayaan Pembelajaran

Standar 10: Standar Suasana Akademik

Komponen Standar 10.1: Standar Dukungan Biaya dan Untuk Suasana Akademik

178 Ketua Program Studi menganggarkan biaya untuk kegiatan suasana akdemik
memadai.

kps
4 menganggarkan biaya untuk kegiatan suasana akdemik
sangat memadai.

3 menganggarkan biaya untuk kegiatan suasana akdemik


memadai.

2 menganggarkan biaya untuk kegiatan suasana akdemik


kurang memadai.
1 menganggarkan biaya untuk kegiatan suasana akdemik
tidak memadai.

0 tidak ada anggran biaya untuk kegiatan suasana


akademik.

179 Ketua jurusan harus berkomitmen menumbuhkan budaya akademik dan


menciptakan suasana akademik, dalam bentuk: a) dukungan dana oleh pimpinan
fakultas atau jurusan untuk terselengggaranya kegiatan akademik; dan b)
ketersediaan fasilitas yang mendukung terselenggaranya kegiatan kegiatan
standar 5 akademik.
4 berkomitmen menumbuhkan budaya akademik dan
menciptakan suasana akademik, dalam bentuk: a)
dukungan dana oleh pimpinan fakultas atau jurusan untuk
terselengggaranya kegiatan akademik; dan b)
ketersediaan fasilitas yang mendukung terselenggaranya
kegiatan kegiatan akademik.
3 berkomitmen menumbuhkan budaya akademik dan
menciptakan suasana akademik, dalam bentuk: a)
dukungan dana oleh pimpinan fakultas atau jurusan untuk
terselengggaranya kegiatan akademik; dan b) belum
tersedianya fasilitas yang mendukung terselenggaranya
kegiatan kegiatan akademik.
2 berkomitmen menumbuhkan budaya akademik dan
menciptakan suasana akademik, dalam bentuk: a) belum
ada dukungan dana yang memadai oleh pimpinan
fakultas atau jurusan untuk terselengggaranya kegiatan
akademik; dan b) belum tersedianya fasilitas yang
mendukung terselenggaranya kegiatan kegiatan
1 belum ada komitmen dalm menumbuhkan budaya
akademik.
akademik dan menciptakan suasana akademik.

0 tidak ada nilai nol.

180 Ketua jurusan harus memfasilitasi pelaksanaan kegiatan akademik berupa


penyelenggaraan seminar/konferensi/ simposium ilmiah, atau bedah buku minimal
satu kali dalam satu tahun.

eka
4 telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan akademik
berupa penyelenggaraan seminar/konferensi/ simposium
ilmiah, atau bedah buku minimal satu kali dalam satu
tahun.

3 telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan akademik


berupa penyelenggaraan seminar/konferensi/ simposium
ilmiah, atau bedah buku lebih dari satu kali dalam satu
tahun.

2 telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan akademik


berupa penyelenggaraan seminar/konferensi/ simposium
ilmiah, atau bedah buku tidak menentu.
1 belum memfasilitasi pelaksanaan kegiatan akademik
berupa penyelenggaraan seminar/konferensi/ simposium
ilmiah, atau bedah buku .

0 Tidak ada nilai nol.

181 Ketua jurusan harus memfasilitasi dosen untuk mempresentasikan hasil


penelitiannya pada seminar/konferensi/ simposium ilmiah yang diselenggarakan oleh
institusi lain pada tingkat nasional dan internasional.

eka
4 telah memfasilitasi dosen untuk mempresentasikan hasil
penelitiannya pada seminar/konferensi/ simposium ilmiah
yang diselenggarakan oleh institusi lain pada tingkat
nasional dan internasional.

3 telah memfasilitasi dosen untuk mempresentasikan hasil


penelitiannya pada seminar/konferensi/ simposium ilmiah
yang diselenggarakan oleh institusi lain pada tingkat
nasional..

2 telah memfasilitasi dosen untuk mempresentasikan hasil


penelitiannya pada seminar/konferensi/ simposium ilmiah
yang diselenggarakan oleh institusi sendiri.

1 belum memfasilitasi dosen untuk mempresentasikan


hasil penelitiannya pada seminar/konferensi/ simposium
ilmiah.

0 Tidak ada nilai nol.

182 Ketua jurusan harus melaksanakan kuliah tamu tentang perkembangan ilmu
pengetahuan dan/atau penerapannya, yang relevan dengan bidang ilmu program
studi minimal 4 (empat) kali dalam satu tahun.

ada
4 melaksanakan kuliah tamu tentang perkembangan ilmu
pengetahuan dan/atau penerapannya, yang relevan
dengan bidang ilmu program studi lebih dari 4 (empat)
kali dalam satu tahun.

3 melaksanakan kuliah tamu tentang perkembangan ilmu


pengetahuan dan/atau penerapannya, yang relevan
dengan bidang ilmu program studi minimal 4 (empat) kali
dalam satu tahun.

2 melaksanakan kuliah tamu tentang perkembangan ilmu


pengetahuan dan/atau penerapannya, yang relevan
dengan bidang ilmu program studi kurang 4 (empat) kali
dalam satu tahun.
1 melaksanakan kuliah tamu tentang perkembangan ilmu
pengetahuan dan/atau penerapannya, yang relevan
dengan bidang ilmu program studi minimal 3 (tiga) kali
dalam satu tahun.

0 melaksanakan kuliah tamu tentang perkembangan ilmu


pengetahuan dan/atau penerapannya, yang relevan
dengan bidang ilmu program studi minimal 1 (satu) kali
dalam satu tahun.

183 Dosen harus menciptakan suasana akademik yang kondusif dengan mahasiswa
melalui proses pembelajaran yang interaktif dan mengarah ke pembelajaran
sepanjang hayat (lifelong learning).

ada
4 Dosen telah menciptakan suasana akademik yang
kondusif dengan mahasiswa melalui proses pembelajaran
yang interaktif dan mengarah ke pembelajaran sepanjang
hayat (lifelong learning).

3 Dosen telah menciptakan suasana akademik yang


kondusif dengan mahasiswa melalui proses pembelajaran
yang belum sepenuhnya interaktif dan belum mengarah
ke pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning).

2 Dosen telah menciptakan suasana akademik yang


kondusif dengan mahasiswa melalui proses pembelajaran
yang belum interaktif.

1 Dosen belum menciptakan suasana akademik yang


kondusif .

0 tidak ada nilai nol.

184 Dosen harus menciptakan suasana akademik yang kondusif dengan melibatkan
mahasiswa dalam penelitian dan publikasi ilmiah bersama.

ada
4 telah menciptakan suasana akademik yang kondusif
dengan melibatkan mahasiswa dalam penelitian dan
publikasi ilmiah bersama secara terstruktur.

3 telah menciptakan suasana akademik yang kondusif


dengan melibatkan mahasiswa dalam penelitian dan
publikasi ilmiah bersama yang belum terstruktur.

2 telah menciptakan suasana akademik yang kondusif


dengan melibatkan mahasiswa dalam penelitian.
1 belum menciptakan suasana akademik yang kondusif.

0 Tidak ada nilai nol.

185 Dosen harus menciptakan suasana akademik yang kondusif dengan melibatkan
mahasiswa dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

ada
4 telah menciptakan suasana akademik yang kondusif
dengan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan
pengabdian kepada masyarakat secara reguler.

3 telah menciptakan suasana akademik yang kondusif


dengan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan
pengabdian kepada masyarakat secara insidentil.

2 telah menciptakan suasana akademik yang belum


kondusif dengan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.

1 belum menciptakan suasana akademik yang belum


kondusif.

0 tidak ada nilai nol.

186 Ketua Jurusan harus memberikan penghargaan bagi dosen yang memperoleh
capaian H-index tinggi dan memperoleh HaKI atau paten.

eka
4 telah memberikan penghargaan bagi dosen yang
memperoleh capaian H-index tinggi dan memperoleh
HaKI atau paten.

3 telah memberikan penghargaan bagi dosen yang


memperoleh capaian H-index tinggi tidak setaip tahun
dan memperoleh HaKI atau paten.

2 telah memberikan penghargaan bagi dosen yang


memperoleh capaian H-index tingg saja.
1 belum memberikan penghargaan bagi dosen.

0 tidak ada nilai nol.

187 Ketua Jurusan harus memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang


memperoleh prestasi akademik pada tingkat nasional dan/atau internasional.

ada
4 telah memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang
memperoleh prestasi akademik pada tingkat nasional
dan/atau internasional setiap tahun .

3 telah memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang


memperoleh prestasi akademik pada tingkat nasional
dan/atau internasional tidak setiap tahun .

2 telah memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang


memperoleh prestasi akademik pada tingkat
internasional.

1 belum memberikan penghargaan kepada mahasiswa


yang memperoleh prestasi akademik.

0 tidak ada nilai nol.

Komponen Standar 10.2: Standar Kuantitas Interaksi Kegiatan Akademik

188 Ketua program studi menciptakan suasana akademik yang kondusif sesama dosen
melalui tim teaching, tim riset, seminar ilmiah dan kuliah tamu,
seminar/simposium/workshop/lokakarya/bedah buku dan bentuk kegiatan ilmiah
lainnya secara rutin.
ada ( foto)
4 telah menciptakan suasana akademik yang kondusif
sesama dosen melalui tim teaching, tim riset, seminar
ilmiah dan kuliah tamu,
seminar/simposium/workshop/lokakarya/bedah buku dan
bentuk kegiatan ilmiah lainnya secara rutin.
3 telah menciptakan suasana akademik yang kondusif
sesama dosen melalui tim teaching, tim riset, seminar
ilmiah dan kuliah tamu,
seminar/simposium/workshop/lokakarya/bedah buku dan
bentuk kegiatan ilmiah lainnya secara tidak rutin.
2 telah menciptakan suasana akademik yang kondusif
sesama dosen melalui tim teaching, tim riset, seminar
ilmiah dan kuliah tamu.

1 telah menciptakan suasana akademik yang kondusif


sesama dosen melalui tim teaching, tim riset, seminar
ilmiah.

0 telah menciptakan suasana akademik yang kondusif


sesama dosen melalui tim teaching dan tim riset.

189 Ketua program studi menciptakan suasana akademik yang kondusif antara dosen
dan mahasiswa dalam pembelajaran dan bimbingan tugas akhir dengan melibatkan
mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan
dosen serta bimbingan Program Kreativitas Mahasiswa setiap tahun.
eka
4 telah menciptakan suasana akademik yang kondusif
antara dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran dan
bimbingan tugas akhir dengan melibatkan mahasiswa
dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
yang dilaksanakan dosen serta bimbingan Program
Kreativitas Mahasiswa setiap tahun.
3 telah menciptakan suasana akademik yang kondusif
antara dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran dan
bimbingan tugas akhir dengan melibatkan mahasiswa
dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
yang dilaksanakan dosen.
2 telah menciptakan suasana akademik yang kondusif
antara dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran dan
bimbingan tugas akhir dengan melibatkan mahasiswa
dalam penelitian.

1 telah menciptakan suasana akademik yang kondusif


antara dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran dan
bimbingan tugas akhir.

0 Tidak pernah melibatkan mahaiswa.

190 Ketua program studi menfasilitasi pengembangan perilaku kecendekiawanan di


antara mahasiswa, pembentukan dan pembinaan kelompok studi mahasiswa serta
penyelenggaraan dan pembimbingan pelaksanaan seminar dan diskusi ilmiah di
kalangan mahasiswa setiap tahun.
ada ( foto)
4 menfasilitasi pengembangan perilaku kecendekiawanan
di antara mahasiswa, pembentukan dan pembinaan
kelompok studi mahasiswa serta penyelenggaraan dan
pembimbingan pelaksanaan seminar dan diskusi ilmiah di
kalangan mahasiswa setiap tahun.
3 menfasilitasi pengembangan perilaku kecendekiawanan
di antara mahasiswa, pembentukan dan pembinaan
kelompok studi mahasiswa serta penyelenggaraan dan
pembimbingan pelaksanaan seminar dan diskusi ilmiah di
kalangan mahasiswa tidak dilakukan setiap tahun.
2 menfasilitasi pengembangan perilaku kecendekiawanan
di antara mahasiswa, pembentukan dan pembinaan
kelompok studi mahasiswa.

1 menfasilitasi pengembangan perilaku kecendekiawanan


di antara mahasiswa, pembentukan dan belum ada
pembinaan kelompok studi mahasiswa.

0 belum menfasilitasi pengembangan perilaku


kecendekiawanan di antara mahasiswa.

191 Ketua Program Studi memiliki bukti sahih tentang tingkat kepuasan dan umpan bali
dari stakeholders internal tentang terbangunnya suasana akademik yang sehat dan
kondusif, yang disurvey menggunakan instrumen yang sahih, andal, dan mudah
digunakan serta dilakukan setiap tahun yang hasilnya (umpan balik) ditindak lanjuti
kuesioner bersesuaian dengan rencana strategis pengembangan suasana akademik
4 memiliki bukti sahih tentang tingkat kepuasan dan umpan
bali dari stakeholders internal tentang terbangunnya
suasana akademik yang sehat dan kondusif, yang
disurvey menggunakan instrumen yang sahih, andal, dan
mudah digunakan serta dilakukan setiap tahun yang
hasilnya (umpan balik) ditindak lanjuti bersesuaian
3 memiliki bukti sahih tentang tingkat kepuasan dan umpan
dengan rencana strategis pengembangan suasana
bali dari stakeholders internal tentang terbangunnya
akademik
suasana akademik yang sehat dan kondusif, yang
disurvey menggunakan instrumen yang sahih, andal, dan
mudah digunakan serta dilakukan setiap tahun yang
hasilnya (umpan balik) belum ditindak lanjuti bersesuaian
2 memiliki bukti sahih tentang tingkat kepuasan dan umpan
dengan rencana strategis pengembangan suasana
bali dari stakeholders internal tentang terbangunnya
akademik
suasana akademik yang sehat dan kondusif, yang
disurvey menggunakan instrumen yang sahih, andal, dan
mudah digunakan serta dilakukan tidak setiap tahun.
1 memiliki bukti sahih tentang tingkat kepuasan dan umpan
bali dari stakeholders internal tentang terbangunnya
suasana akademik yang sehat dan kondusif, yang
disurvey menggunakan instrumen yang belum sahih,
andal, dan mudah digunakan.
0 belum memiliki bukti sahih tentang tingkat kepuasan dan
umpan bali dari stakeholders internal.

Komponen Standar 10.3: Standar Keikutsertaan Sivitas Akademika Dalam Kegiatan Akademik
192 Ketua program studi memfasilitasi dosen dan mahasiswa untuk ikut serta dalam
kegiatan akademik setiap semester.

ada
4 telah memfasilitasi dosen dan mahasiswa untuk ikut serta
dalam kegiatan akademik setiap semester.

3 telah memfasilitasi dosen dan mahasiswa untuk ikut serta


dalam kegiatan akademik.

2 telah mempunyai rencana memfasilitasi dosen dan


mahasiswa untuk ikut serta dalam kegiatan akademik.

1 belum mempunyai rencana memfasilitasi dosen dan


mahasiswa untuk ikut serta dalam kegiatan akademik.

0 Tidak ada nilai nol.


3.27
2.00

2.00
3.00

3.00
4.00
4.00
3.00
3.00
3.

4.00
4.00
3.00
4.00
3.00
3.00
4.00
4.00
4.00

Anda mungkin juga menyukai