Anda di halaman 1dari 11

ANALISA SWOT

No Analisa SWOT Bobot Rating BxR IFAS/EFAS


1. Sumber Daya Manusia (MAN) S–W
Internal Faktor (IFAS) 3.5– 3.1 = 0.4
Strength
- Sudah diterapkan model MKAP 0.3 3 0.9
moduler atau MAKP primer
- Hampir semua (76,2%) tenaga kerja 0.3 4 1.2
sudah mengikuti pelatihan
- Masa kerja > 15 tahun sebanyak 1 0.2 3 0.6
orang, 5-15 tahun sebanyak 14 orang,
<5 tahun sebanyak 6 orang
- 80% pasien puas terhadap pelayanan 0.2 4 0.8
kebidanan

Total 3.5
Weakness
- Jumlah tenaga bidan lulusan D4/S1 0.3 4 1.2
Kebidanan masih 3 orang
- Sebagian besar bidan merasa tidak 0.4 3 1.2
puas karena tidak ada fasilitas kamar
mandi, parkir, dan kantin
- Hanya 8 bidan yang sudah mengikuti 0.1 3 0.3
pelatihan APN
- Tidak memiliki Tenaga Non 0.2 2 0.4
Kebidanan Tata Usaha

Total 3.1
Eksternal Faktor (EFAS) O–T
Opportunity 3.4– 3.2 = 0.2
- Adanya kesempatan melanjutkan 0.3 4 1.2
pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi
- Adanya kesempatan mengikuti 0.2 4 0.8
pelatihan
- Adanya kerjasama yang baik antara 0.1 2 0.2
mahasiswa dan bidan klinik
- Adanya kebijakan pemerintah tentang 0.2 3 0.6
profesionalitas bidan
- Adanya program akreditasi RS 0.2 3 0.6

Total 3.4
Treatened
- Ada tuntutan tinggi dari masyarakat 0.2 4 0.8
untuk pelayanan yang lebih
profesional
- Makin tingginya kesadaran 0.2 4 0.8
masyarakat akan hukum
- Makin tinggi kesadaran masyarakat 0.2 4 0.8
akan pentingnya kesehatan
- Persaingan antar RS yang semakin 0.2 2 0.4
kuat
- Terbatasnya kuota tenaga kerja yang 0.2 2 0.4
melanjutkan pendidikan tiap tahun.

Total 3.2
2. MATERIAL S–W
Internal Faktor (IFAS)
3.0– 2.8= 0.2
Strength
- Alat non medis di ruang nifas 0.2 2 0.4
fisiologis sudah baik
- Fasilitas ruangan tenaga kesehatan 0.2 3 0.6
sudah baik
- Administrasi penunjang sudah cukup 0.2 2 0.4
lengkap
- Pengaturan obat sudah baik dengan 0.4 4 1,6
metode sentralisasi obat
3.0
Total
Weakness
- Lokasi dan denah tidak dideskripsikan 0.1 2 0.2
secara jelas.
- Jumlah tempat tidur dan jumlah 0.3 4 1.2
pasien per harinya tidak memadai.
- Alat medis yang kurang 0.2 3 0.6
- Tidak ada buku timbang terima dan
instrumen penilaian kepuasan pasien 0.2 2 0.4
- Alat pencatatan dan pelaporan kurang
lengkap 0.1 2 0.2
- Tidak ada deskripsi mengenai rekam
medis 0.1 2 0.2
Total 2.8
Eksternal Faktor (EFAS) O–T
Opportunity 3.6 –3.5 = 0.1
- Penambahan tempat tidur pada kelas 0.4 4 1.6
tiga terutama pada ruang nifas
patologis
- Penambahan alat medis dan non medis 0.2 4 0.8
agar dalam penanganan lebih efektif
dan efisien
- Instrumen penilaian kepuasan pasien
sebagai sarana evaluasi tenaga 0.2 3 0.6
kesehatan mengenai pelayanannya
- Di ruangan terdapat poster sebagai 0.2 2 0.6
media penambahan ilmu bagi pasien

3.6
Total
Treatened
- Kekecewaan pasien: 0.5 4 2
Jumlah tempat tidur yang kurang
akan berakibat pasien di titipkan ke
ruangan lain dulu, atau sementara
berada di Recovery room sambil
menggu pasien yang lain pulang.
Jumlah tempat tidur yang kurang
akan berakibat pada pemindahan
kelas, karena kelas 3 penuh jadi
pasien akan dipindah ke kelas 2
/kelas 1.
Pasien yang menggunakan bpjs atau
umum harus menambah
pembayaran
- Rasa tidak nyaman pasien 0.5 3 1.5
Di tiap tempat tidur tidak terdapat
sketsel/korden pembatas sehingga
membuat pasien dan keluarga tidak
nyaman terhadap privasinya
3.5
Total
3. METHOD S–W
Internal Faktor (IFAS) 3.2– 3.1 = 0.1
Strength
- Ronde kebidanan rutin dilakukan 2 0.2 3 0.6
bulan sekali
- Melakukan timbang terima, 0.2 3 0.6
- Melakukan discharge planning, 0.2 3 0.6
- Dalam melakukan penerimaan pasien 0.2 4 0.8
baru, bidan memberikan penjelasan
kepada pasien dan keluarga mengenai
denah ruang, hak, dan kewajiban
pasien.
- Saat RDK membahas semua kasus 0.2 3 0.6
yang berada di IRNA
TOTAL 3.2
Weakness
- Ronde kebidanan hanya dilakukan 0.3 4 1.2
oleh bidan primer dan bidan
pelaksana, tanpa kepala ruangan dan
tenaga medis lainnya
- Timbang terima tidak dituliskan di 0.4 3 1.2
dalam buku, tetapi hanya pada catatan
kecil
- Pada saat pasien pulang tidak 0.1 3 0.3
diberikan KIE dan leaflet
- RDK tidak pernah dilakukan di dalam 0.2 2 0.4
ruangan

Total 3.1
Eksternal Faktor (EFAS) O–T
Opportunity 3.4– 3.2 = 0.2
- Ronde kebidanan rutin dilakukan 2 0.3 4 1.2
bulan sekali bersama bidan primer,
bidan pelaksana, kepala ruangan, dan
tenaga medis lainnya
- Timbang terima harus selalu 0.2 4 0.8
dilakukan dan ditulis di buku
perawatan
- Saat timbang terima bidan 0.1 2 0.2
menyampaikan data objektif, data
subjektif, diagnosa, dan tindakan
medis yang akan dilakukan
- Saat discharge planning pasien 0.2 3 0.6
pulang sebaiknya pasien diberikan
KIE dan leaflet
- RDK dilakukan di ruangan rapat 0.2 3 0.6

Total 3.4
Treatened
- Kepala ruangan terlalu banyak 0.2 4 0.8
pekerjaan dan terbatas waktu
- Proses dokumentasi timbang terima 0.2 4 0.8
terhalang fasilitas dari rumah sakit
- Bidan tidak mencatat data timbang 0.2 4 0.8
terima dengan lengkap
- Pada penerimaan pasien baru tidak 0.2 2 0.4
dijelaskan secara lengkap mengenai
denah ruang, hak dan kewajiban
pasien
- RDK dilakukan diluar ruangan, 0.2 2 0.4
proses diskusi menjadi terganggu.

Total 3.2
4. MONEY S–W
Internal Faktor (IFAS)
3.3 – 3.0 = 0.3
Strength
- Tarif pelayanan sesuai dengan 0.3 4 1.2
peraturan Rumah Sakit
- Rumah sakit bekerja sama dengan
pemerintah, terbukti dengan rumah 0.4 3 1.2
sakit menerima pasien JKN
- Sumber dana berasal dari dana APBD 0.9
0.3
pemerintah 3

Total 3.3
Weakness
- Sebagian besar pendapatan rumah
0.6
sakit berasal dari pasien JKN 3 1.8
sehingga membutuhkan waktu lebih
lama untuk meng-klaim JKN
sedangkan pendapatan dari tarif biaya
pasien sendiri hanya sebagian kecil,
hal tersebut dapat menghambat
alokasi dana jika rumah sakit
membutuhkan inventaris/sarana
kesehatan baru atau memperbaiki
inventaris/ sarana kesehatan yang
rusak segera
- Belum bekerja sama dengan
0.4
Jamkesmas/ Jamkesda/ Jampersal 3 1.2

Total 3.0
Opportunity O–T
- Bekerja sama dengan asuransi
1 4 4 4 – 3.6 = 0.4
kesehatan pemerintah lain seperti
Jamkesmas/ Jamkesda/ Jampersal

Total 4
Treathened
- Meningkatkan mutu dan kualitas 0.6 4 2.4
pelayanan sehingga pendapatan dapat
bertambah terutama pasien dengan
biaya sendiri/ umum lebih meningkat
jumlahnya
- Memperkuat hubungan kerjasama
dengan pemerintah 0.4 3 1.2

TOTAL
3.6
5. MARKETING S–W
Internal Faktor (IFAS) 3.6 – 3= 0.6
Strength
- 80% pasien menyatakan puas atas 0.3 4 1.2
pelayanan bidan
- Iklan dan program konsultasi di radio 0.2 3 0.6
- Pameran produk unggulan 0.2 3 0.6
- Baksos 0.3 4 1.2

Total
3.6
Weakness
- Lokasi dan denah tidak dideskripsikan 0.4 3 1.2
secara jelas.
- Perawatan pasien kelas II dan III lama 0.6 3 1.8
(52.4)

Total 3
Eksternal Faktor (EFAS) O–T
Opportunity 3.6 – 3 = 0.6
- Lokasi di tengah kota dan dekat 0.6 4 2.4
dengan fasilitas umum lainnya, seperti
warung makan , toko, ada angkutan
umum yang llewat depan RS
- Merupakan RS rujukan pertama 0.4 3 1.2

3.6
Total
Treatened
- Persaingan yang cukup ketat di bidang 1 3 3
kesehatan.

Total
3
DIAGRAM LAYANG SWOT

0.7
Marketing (0,6;0,6)
0.6 0,6;0,4)

0.5
Money (0,3;0,4)
0.4

0.3
Methode (0,1;0,2) Man (0,4;0,2)

0.2
Material (0,2;0,1)
Man
0.1 Material

0 Methode
-0.7 -0.6 -0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 Money
-0.1
Marketing

-0.2

-0.3

-0.4

-0.5

-0.6

-0.7
Keterangan :

M1 (Man) : (0,4;0,6)
Berdasarkan diagram diatas kekuatan dan peluang pada M1
atau man lebih dominan daripada kelemahan dan ancaman.
Ini dapat bermakna bahwa komponen M1 (man) tidak
ditemukan masalah yang berarti. Hal yang perlu dilakukan
adalah mempertahankan dan meningkatkan kekuatan serta
peluang guna meminimalkan kekurangan dan ancaman
terhadap komponen M1.
M2 (Material) : (0,2;0,1)
Berdasarkan diagram diatas titik koordinat berada pada
kuadran I yang berarti kekuatan dan peluang pada M2 atau
Material lebih dominan daripada kelemahan dan ancaman
yang ada. Ini dapat bermakna bahwa komponen M2
(Material) di RSUD “Y” tidak ditemukan masalah yang
berarti. Hal yang perlu dilakukan adalah mempertahankan
dan meningkatkan kekuatan serta peluang guna
meminimalkan kekurangan dan ancaman terhadap komponen
M2.
M3 (Method) : (0,1;0,2)
Berdasarkan diagram diatas titik koordinat berada pada
kuadran I yang berarti kekuatan dan peluang pada M3 atau
method lebih dominan daripada kelemahan dan ancaman yang
ada. Ini dapat bermakna bahwa komponen M3 (method) di
RSUD “Y” tidak ditemukan masalah yang berarti. Hal yang
perlu dilakukan adalah mempertahankan dan meningkatkan
kekuatan serta peluang guna meminimalkan kekurangan dan
ancaman terhadap komponen M3.
M4 (Money) : (0,3;0,4)
Berdasarkan diagram diatas titik koordinat berada pada
kuadran I yang berarti kekuatan dan peluang pada M4 atau
money lebih dominan daripada kelemahan dan ancaman yang
ada. Ini dapat bermakna bahwa komponen M4 (money) di
RSUD “Y” tidak ditemukan masalah yang berarti. Hal yang
perlu dilakukan adalah Mempertahankan dan meningkatkan
kekuatan serta peluang guna meminimalkan kekurangan dan
ancaman terhadap komponen M4.
M5 (Marketing) : (0,6;0,6)
Berdasarkan diagram diatas titik koordinat berada pada
kuadran I yang berarti kekuatan dan peluang pada M5 atau
marketing seimbang antara kelemahan dan ancaman yang
ada. Ini dapat bermakna bahwa komponen M5 (marketing)
di RSUD “Y” tidak ditemukan masalah yang berarti. Hal
yang perlu dilakukan adalah Mempertahankan dan
meningkatkan kekuatan serta peluang guna meminimalkan
kekurangan dan ancaman terhadap komponen M5.
Masalah Skor Analisis SWOT Prioritas
IFAS EFAS
IFAS
1. Perawatan pasien kelas II 0,6 1
dan III terlalu lama
2. Jumlah tenaga bidan 0,4 2
lulusan D4/S1 Kebidanan
masih 3 orang
3. Sebagian besar bidan 0,4 3
merasa tidak puas karena
tidak ada fasilitas kamar
mandi, parkir, dan kantin
4. Sebagian besar pendapatan 0,3 4
rumah sakit berasal dari
pasien JKN sehingga
membutuhkan waktu lebih
lama untuk meng-klaim
JKN sedangkan
pendapatan dari tarif biaya
pasien sendiri hanya
sebagian kecil, hal tersebut
dapat menghambat alokasi
dana jika rumah sakit
membutuhkan
inventaris/sarana kesehatan
baru atau memperbaiki
inventaris/ sarana
kesehatan yang rusak
segera
5. Belum bekerja sama 0,3 5
dengan Jamkesmas/
Jamkesda/ Jampersal
6. Jumlah tempat tidur dan 0,2 6
jumlah pasien per harinya
tidak memadai.
7. Ronde kebidanan hanya 0,1 7
dilakukan oleh bidan
primer dan bidan
pelaksana, tanpa kepala
ruangan dan tenaga medis
lainnya
8. Timbang terima tidak 0,1 8
dituliskan di dalam buku,
tetapi hanya pada catatan
kecil
EFAS 0,4 9
1. Persaingan yang cukup ketat
di bidang kesehatan. 0,4 10
2. Meningkatkan mutu dan
kualitas pelayanan sehingga
pendapatan dapat bertambah
terutama pasien dengan
biaya sendiri/ umum lebih
meningkat jumlahnya 0,4 11
3. Memperkuat hubungan
kerjasama dengan
pemerintah 0,2 12
4. Ada tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk pelayanan
yang lebih profesional 0,2 13
5. Makin tingginya kesadaran
masyarakat akan hukum 0,2 14
6. Persaingan antar RS yang
semakin kuat 0,2 15
7. Kepala ruangan terlalu
banyak pekerjaan dan
terbatas waktu 0,2 16
8. Proses dokumentasi timbang
terima terhalang fasilitas
dari rumah sakit 0,2 17
9. Bidan tidak mencatat data
timbang terima dengan
lengkap 0,1 18
10. Kekecewaan pasien 0,1 19
11. Rasa tidak nyaman pasien

Anda mungkin juga menyukai