LAPORAN AKHIR FARMAKOGNOSI IV Susut Peng
LAPORAN AKHIR FARMAKOGNOSI IV Susut Peng
PRAKTIKUM IV
SUSUT PENGERINGAN
KELOMPOK B1/7
ANNISA MUSLIMAH A. I1C016022
DIAS NURBAWA L. I1C016034
LIE CLARISSA JELITA I1C016042
Simplisia
- Cawan ditimbang dan dipanaskan pada suhu 105˚C selama
30 menit hingga bobot konstan
- Sebanyak ± 2 gram simplisa ditimbang dengan seksama
dengan menggunakan cawan yang telah konstan
- Dipanaskan pada suhu 105˚C selama 60 menit
- Dimasukkan ke dalam desikator hingga suhu kamar
kemudian ditimbang
- Dipanaskan kembali pada suhu 105˚C selama 30 menit
hingga bobot konstan
- Dilakukan penetapan hingga diperoleh bobot konstan
Hasil
V. Data Pengamatan
a. Kelompok 1 (Daun Salam)
Berat (gram)
Awal Pemanasan I Pemanasan 2
*Cawan 36,3863 - -
Simplisia 2,043 - -
Cawan + Simplisia 38,4293 38,3137 38,3013
* Berat cawan setelah pemanasan hingga bobot konstan
Pemanasan 1 = 60 menit
Pemanasan 2 = 30 menit
Perhitungan Susut Pengeringan
Pemanasan 1
38,4293 − 38,3137
susut = × 100% = 0,3%
38,4293
Pemanasan 2
38,4293 − 38,3013
susut = × 100% = 0,33%
38,4293
b. Kelompok 2 (Daun Jeruk Nipis)
Berat (gram)
Awal Pemanasan I Pemanasan 2
*Cawan 34,8319 - -
Simplisia 2,002 - -
Cawan + Simplisia 36,8339 36,6321 36,213
* Berat cawan setelah pemanasan hingga bobot konstan
Pemanasan 1 = 60 menit
Pemanasan 2 = 30 menit
Perhitungan Susut Pengeringan
Pemanasan 1
36,8339 − 36,6321
susut = × 100% = 0,547%
36,8339
Pemanasan 2
36,8339 − 36,213
susut = × 100% = 0,577%
36,8339
c. Kelompok 3 (Rimpang Lengkuas)
Berat (gram)
Awal Pemanasan I Pemanasan 2
*Cawan 35,1648 - -
Simplisia 2,0125 - -
Cawan + Simplisia 37,1787 36,9694 36,9773
* Berat cawan setelah pemanasan hingga bobot konstan
Pemanasan 1 = 60 menit
Pemanasan 2 = 30 menit
Perhitungan Susut Pengeringan
Pemanasan 1
37,1787 − 36,9694
susut = × 100% = 0,576%
37,1787
Pemanasan 2
37,1787 − 36,9773
susut = × 100% = 0,542%
37,1787
d. Kelompok 4 (Rimpang Kencur)
Berat (gram)
Awal Pemanasan I Pemanasan 2
*Cawan 37,1013 - -
Simplisia 2,0033 - -
Cawan + Simplisia 39,1046 38,9342 38,9121
* Berat cawan setelah pemanasan hingga bobot konstan
Pemanasan 1 = 60 menit
Pemanasan 2 = 30 menit
Perhitungan Susut Pengeringan
Pemanasan 1
39,1046 − 38,9342
susut = × 100% = 0,435%
39,1046
Pemanasan 2
39,1046 − 38,9121
susut = × 100% = 0,492%
39,1046
e. Kelompok 5 (Herba Seledri)
Berat (gram)
Awal Pemanasan I Pemanasan 2
*Cawan 36,9172 - -
Simplisia 1.9963 1,9212 1,9203
Cawan + Simplisia 38,9135 38,8266
* Berat cawan setelah pemanasan hingga bobot konstan
Pemanasan 1 = 60 menit
Pemanasan 2 = 30 menit
Perhitungan Susut Pengeringan
Pemanasan 1
1.9963 − 1.9212
susut = × 100% = 3.8%
1.9963
Pemanasan 2
1.9963 − 1,9203
susut = × 100% = 3,8%
1.9963
f. Kelompok 6 (Rimpang Jahe)
Berat (gram)
Awal Pemanasan I Pemanasan 2
*Cawan 34,7648 - -
Simplisia 1.9963 - -
Cawan + Simplisia 36.8366 36.6344 36.6314
* Berat cawan setelah pemanasan hingga bobot konstan
Pemanasan 1 = 60 menit
Pemanasan 2 = 30 menit
Perhitungan Susut Pengeringan
Pemanasan 1
36.8366 − 36.6344
susut = × 100% = 0,5489%
36.8366
Pemanasan 2
36.8366 − 36.6314
susut = × 100% = 0,557%
36.8366
g. Kelompok 7 (Kunyit)
Berat (gram)
Awal Pemanasan I Pemanasan 2
*Cawan 37.7520 - -
Simplisia 2.0273 1.8763 1.8752
Cawan + Simplisia 39.9067 - -
* Berat cawan setelah pemanasan hingga bobot konstan
Pemanasan 1 = 60 menit
Pemanasan 2 = 30 menit
Perhitungan Susut Pengeringan
Pemanasan 1
2.0273 − 1.8763
susut = × 100% = 7.448%
2.0273
Pemanasan 2
2.0273 − 1.8752
susut = × 100% = 7.502%
2.0273
h. Kelompok 8 (Serai)
Berat (gram)
Awal Pemanasan I Pemanasan 2
*Cawan 36.8531 - -
Simplisia 2.0012 - -
Cawan + Simplisia 38.8548 38.6538 38.6531
* Berat cawan setelah pemanasan hingga bobot konstan
Pemanasan 1 = 60 menit
Pemanasan 2 = 30 menit
Perhitungan Susut Pengeringan
Pemanasan 1
38.8548 − 38.6538
susut = × 100% = 0,517%
38.8548
Pemanasan 2
38.8548 − 38.6531
susut = × 100% = 0,524%
38.8548
VI. Pembahasan
praktikum kali ini cawan yang digunakan untuk menentukan susut pengeringan
harus di panaskan terlebih dahulu pada suhu 105⁰C selama 30 menit atau hingga bobot
konstan. Pemanasan dilakukan menggunakan oven tujuannya agar air yang terkandung
dalam suatu bahan akan menguap bila bahan tersebut dipanaskan pada suhu 105˚C
selama waktu tertentu (Anonim, 2012). kelebihan metode oven adalah suhu dan
kecepatan proses pengeringan dapat diatur sesuai keinginan, tidak terpengaruh cuaca,
sanitisi dan higiene dapat dikendalikan. Kelemahan metode oven adalah memerlukan
keterampilan dan peralatan khusus, serta biaya lebih tinggi dibanding pengeringan alami
(Anonim, 2012). Setelah cawan dipanaskan baru ditimbang dengan bahan dan dipanaskan
selama 60 menit dan 30 menit pada suhu 105 ˚C. Fungsi dari pemanasan ini untuk
memperoleh bobot konstan dan menentukan perubahan kadar air selama pengeringan
bahan yang mengandung air tinggi hal ini akan menyebabkan perubahan bentuk,
densitas dan porositas bahan.
Perubahan bentuk dan ukuran ini mempengaruhi sifat-sifat fisik dan akhirnya juga
berdampak pada berubahnya tekstur dan sifat transport (transport properties) produk yang
dihasilkan (Yan et al.,2008). Salah satu perubahan fisik yang penting selama pengeringan
adalah pengurangan volume eksternal bahan. Kehilangan air dan pemanasan
menyebabkan tekanan terhadap struktur sel bahan diikuti dengan perubahan bentuk dan
pengecilan ukuran (Yadollahinia & Jahangiri, 2009). Kemudian di masukan dalam
desikator, fungsi dari desikator sebagai tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
dan mengeringkan dan mendinginkan sample yang akan digunakan untuk uji kadar air
(Crank, 1975).
Hasil yang didapat dari praktikum susut pengeringan ini ialah pada simplisia daun
salam didapat susut pengeringannya yaitu pada pemanasan pertama 0,3% dan pada
pemanasan kedua 0,33%. Pada Farmakope Herbal Indonesia Edisi I (2008) menyatakan
bahwa susut pengeringan daun salam tidak lebih dari 10%. Dari hasil susut pengeringan
yang didapat sesuai dengan literatur.
Hasil yang didapat untuk susut pengeringan simplisia daun jeruk nipis pada
pemanasan pertama ialah 0,547% dan pada pemanasan kedua ialah 0,577%.
Susut pengeringan simplisia rimpang lengkuas pada pemanasan pertama 0,576%
ialah dan pada pemanasan kedua ialah 0,542%. Menurut Farmakope Herbal Indonesia
(2008), susut pengeringan untuk rimpang lengkuas tidak lebih dari 10%. Dari hasil susut
pengeringan yang didapat sesuai dengan literatur.
Susut pengeringan simplisa rimpang kencur pada pemanasan pertama ialah 0,435%
dan pada pemanasan kedua ialah 0,492%. Menurut Farmakope Herbal Indonesia (2008),
susut pengeringan untuk rimpang kencur tidak lebih 10%. Dari hasil susut pengeringan
yang didapat sesuai dengan literatur.
Susut pengeringan simplisia herba seledri pada pemanasan pertama ialah 3,8% dan
pada pemanasan kedua juga 3,8%.
Susut pengeringan simplisia rimpang jahe pada pemanasan pertama ialah 0,5489%
dan pada pemanasan kedua ialah 0,557%. Menurut Farmakope Herbal Indonesia (2008),
susut pengeringan rimpang jahe tidak lebih dari 10%. Hal ini sesuai antara literatur
dengan hasil susut pengeringan yang didapat.
Susut pengeringan simplisia rimpang kunyit pada pemanasan pertama ialah 7,448%
dan pada pemanadan kedua ialah 7,508%. Menurut Farmakope Herbal Indonesia (2008),
susut pengeringan rimpang kunyit tidak lebih dari 12%. Hal ini sesuai antara literature
dengan hasil susut pengeringan kunyit yang didapat.
Susut pengeringan simplisa serai pada pemanasan pertama ialah 0,517% dan pada
pemanasan kedua ialah 0,524%.
Pada praktikum kali ini, hasil susut pengeringan yang didapat pada kedelapan
simplisia semuanya sesuai dengan literature.