ID None
ID None
Abstrak
Inventaris barang merupakan salah satu alat penunjang suatu jurusan dalam menjalankan aktivitasnya,
baik dalam akademik maupun non akademik, untuk meningkatkan pelayanan. Salah satu upaya peningkatan
pelayanan yang dapat dilakukan yaitu dengan menambah jumlah inventaris yang dimiliki. Semakin
banyaknya inventaris maka diperlukan juga manajemen inventaris yang tepat dengan menggunakan sistem
basis data. Pengembangan sistem basis data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi Microsoft Access
untuk membantu perancangan database. Sebelum disimpan dalam database, data dan informasi mengenai
inventaris akan dikelompokkan menggunakan menggunakan konsep Group Technology (GT) untuk
mempermudah proses penyimpanan data. Data yang disimpan juga disesuaikan dengan kebutuhan user.
Kebutuhan user dapat diperoleh dengan menggali informasi kepada karyawan recording dan kepala
laboratorium dengan cara interview. Selain mendefinisikan kebutuhan user, dilakukan perancangan Entity
Relationship Diagram (ERD) dan Data Flow Diagram (DFD) untuk memahami sistem yang ada. Untuk
menganalisis sistem yang ada, dilakukan analisis berdasarkan Performance, Information, Economy, Control,
Efficiency dan Service (PIECES). Dengan mengetahui kelemahan sistem yang ada dan kebutuhan user maka
dapat dirancang prototype manajemen inventaris jurusan teknik industri dengan menggunakan Microsoft
Access. Berdasarkan hasil uji validasi, uji verifikasi dan uji prototipe, kelemahan sistem yang ada dapat
diperbaiki dan kebutuhan user dapat terpenuhi. Untuk mengetahui kelemahan sistem, dapat dilakukan
dengan analisis PIECES terhadap sistem yang lama dan sistem yang baru. Sedangkan untuk mengetahui
bahwa kebutuhan user sudah terpenuhi dapat dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan user dengan
prototype melalui uji validasi dan uji verifikasi.
884
Sedangkan GTTI memiliki 1 ruang kuliah, 1 sistem yang mempunyai kemampuan
ruang sidang, 12 ruang dosen, 1 kamar mandi, mengumpulkan informasi dari semua sumber
dan 1 himpunan mahasiswa. Pada masing – dan menggunakan berbagai media untuk
masing ruangan memiliki banyak menampilkan informasi.
fasilitas/barang yang memerlukan manajemen Dalam penelitian ini menerapkan sistem
agar tidak rusak atau bahkan hilang. basis data untuk mengembangkan Sistem
Ruangan di JTI yang memiliki banyak Informasi Manajemen Inventaris (SIMIN).
fasilitas dan berperan aktif dalam mendukung SIMIN merupakan tools untuk membantu
kegiatan jurusan salah satunya adalah memudahkan user dalam proses manajemen
laboratorium. Peran laboratorium di JTI, inventaris guna meningkatkan pelayanan
diantaranya adalah membantu proses jurusan.
pengajaran dengan melakukan praktikum, dan Masalah yang dihadapi dalam manajemen
melakukan penelitian guna membantu inventaris di JTI adalah kompleksitas data dan
masyarakat maupun Usaha Kecil Menengah banyaknya informasi mengenai inventaris
(UKM). Dalam melakukan kegiatan tersebut seperti jumlah, jenis, kondisi, nilai, penanggung
laboratorium memiliki peralatan pendukung jawab, dan lain sebagainya. Pengelolaan data
yang cukup banyak misalnya meja, kursi, LCD, inventaris dapat dikatakan kompleks karena
layar, AC, dan peralatan pendukung lainnya. banyaknya jenis dan jumlah fasilitas pendukung
Sedangkan saat ini terdapat 5 laboratorium di dengan spesifikasi yang berbeda – beda. Di
JTI, diantaranya adalah laboratorium samping itu, kurangnya kemudahan untuk
Pemrograman Komputer, laboratorium memperoleh informasi yang cepat, tepat dan
Simulasi dan Aplikasi Industri, laboratorium relevan masih belum terpenuhi mengingat JTI
Statistik dan Rekayasa Kualitas, laboratorium belum memiliki sistem informasi yang baik
Perancangan Kerja dan Ergonomi, dan guna mengelola peralatan atau inventaris.
laboratorium Sistem Manufaktur. Masing – Ketergantungan informasi peralatan atau
masing laboratorium memiliki inventaris inventaris kepada staf administrasi sangat besar
dengan fungsi berbeda untuk menunjang tujuan karena mereka yang mengetahui secara pasti
laboratorium tersebut. Sehingga dengan data – data yang berkaitan dengan inventaris di
banyaknya peralatan tersebut maka terdapat JTI.
kompleksitas dalam manajemen inventaris Pada saat ini manajemen inventaris di JTI
laboratorium secara menyeluruh. masih menggunakan cara manual, yaitu dengan
Recording JTI merupakan ruangan yang menggunakan microsoft excel maupun
juga memiliki banyak inventaris. Dalam ruang dokumen kertas yang kurang efektif dan efisien.
recording terdapat banyak sekali inventaris Secara ringkas dan jelas, digunakan analisis
jurusan yang berfungsi untuk membantu proses PIECES (Performance, Information, Economy,
belajar mengajar, diantaranya terdapat Control, Efficiency, dan Service) untuk
komputer, LCD, kabel, meja, kursi, printer, mengetahui kelemahan-kelemahan sistem yang
lemari dan lain sebagainya. sedang berjalan. Analisis PIECES terhadap
Selain inventaris yang terdapat di dalam sistem yang sedang berjalan dapat dilihat pada
ruangan, terdapat juga inventaris yang berada di Tabel 1.
luar ruangan. Inventaris yang berada di luar Berdasarkan penjelasan produk Microsoft
ruangan sebaiknya juga dilakukan manajemen Office (Microsoft Office 2013), microsoft excel
inventaris karena merupakan aset milik JTI. masih kurang tepat untuk digunakan sebagai
Adapun contoh inventaris yang berada di luar tool mengingat fungsi microsoft excel adalah
ruangan adalah invetaris yang terdapat di hall sebagai spreadsheet yang digunakan untuk
GBTI lantai 2, diantaranya terdapat televisi, perhitungan, menuliskan rumus dan menyajikan
sofa, maket, kemera pengintai, kursi dan data dalam bentuk diagram. Sedangkan untuk
komputer. melakukan manajemen inventaris, yang
Banyaknya fasilitas yang terdapat di JTI diperlukan adalah melakukan pencarian data,
maka sebaiknya dilakukan manajemen penyimpanan data dan membuat struktur data
inventaris menggunakan sistem informasi yang yang saling berhubungan dalam tabel lainnya
tepat untuk mengumpulkan informasi dan untuk memperoleh laporan data yang
menampilakan informasi inventaris sesuai merupakan fungsi dari microsoft access.
dengan keinginan user. Menurut Mc Leod
(2001), sistem informasi merupakan suatu
885
Tabel 1. Analisis Pieces Terhadap Sistem Yang mengembangkan sistem pelayanan.
Sedang Berjalan Oktamianiza (2013) merancang sistem
informasi untuk RSUD Sawahlunto agar
pelayanan rumah sakit dapat lebih efektif dan
efisien.
Penelitian ini mengembangkan SIMIN untuk
JTI dengan mempertimbangkan faktor yang
telah disebutkan diatas guna meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pengelolaan semua
inventaris jurusan.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah software prototyping, yaitu
salah satu pendekatan dalam rekayasa
perangkat lunak yang secara langsung
mendemonstrasikan bagaimana sebuah
perangkat lunak atau komponen-komponen
perangkat lunak akan bekerja dalam
lingkungannya sebelum tahapan konstruksi
Alternatif yang dapat dilakukan untuk aktual dilakukan. Penelitian pada skripsi ini
mengatasi permasalahan dalam manajemen dilaksanakan di Jurusan Teknik Industri
inventaris JTI adalah memanfaatkan IT dengan Universitas Brawijaya Kota Malang pada bulan
melakukan rekayasa sistem basis data yang Januari – Agustus 2014.
menggunakan prinsip Group Technology.
Keuntungan sistem basis data menurut Indrajani 2.1 Langkah-Langkah Penelitian
(2011), dalam basis data semua data Langkah-langkah penelitian merupakan
diintegrasikan dengan menghindari duplikasi suatu tahapan kegiatan yang dilakukan dalam
data. Basis data dapat digunakan oleh banyak penelitian yang tersusun secara berurutan dan
user. Basis data merupakan sekumpulan elemen sistematis. Langkah-langkah tersebut yaitu:
data yang terintegrasi secara logika dan saling 1. Studi lapangan
berhubungan. Sedangkan Group Technology Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti
(GT) adalah pengelompokkan suatu masalah adalah studi lapangan dengan cara
yang memiliki kemiripan dari banyak masalah mengumpulkan informasi-informasi tentang
untuk memperoleh sebuah solusi agar dapat Jurusan Teknik Industri FT-UB.
menghemat waktu dan usaha (Solaja & 2. Studi literatur
Urosevic, 1973). Dalam penelitian ini GT Studi pustaka yang digunakan untuk
digunakan untuk mengelompokkan mempelajari teori-teori yang berhubungan
menggunakan struktur hybrid. Adanya sistem dengan permasalahan yang akan diteliti.
basis data, pengelolaan data inventaris jurusan 3. Identifikasi masalah
akan lebih terstruktur dan didukung dengan GT Identifikasi masalah dilakukan dengan tujuan
untuk mengklasifikasikan barang. Sehingga untuk mencari penyebab timbulnya masalah
dapat membuat suatu sistem informasi yang sehingga diharapkan penelitian ini dapat
dapat dimanfaatkan oleh JTI, yaitu SIMIN memberikan solusi yang bermanfaat bagi
merupakan sebuah aplikasi yang membantu Jurusan Teknik Industri FT-UB.
memudahkan pengelolaan inventaris. 4. Perumusan masalah
Terdapat beberapa penelitian pendukung Setelah dilakukan identifikasi masalah, tahap
yang dapat menjelaskan perlunya selanjutnya adalah merumuskan masalah sesuai
pengembangan SIMIN. Rahmadani (2010) dengan kondisi nyata di Jurusan Teknik Industri
membuat prototipe Sistem Informasi FT-UB.
Manajemen Aset untuk memudahkan 5. Tujuan penelitian
pengelolaan aset pada PT HM Sampoerna Tbk. Dalam hal ini, tujuan penelitian adalah
Khairizal (2011) melakukan pengembangan membangun Sistem Informasi Manajemen
sistem informasi di laboratorium Teknik Inventaris bagi Jurusan Teknik Industri FT-UB.
Informatika Politeknik Kampar agar dapat
886
6. Pengumpulan data yang harus disertakan ke dalam sistem
Adapun informasi yang diperlukan meliputi: informasi guna memenuhi kebutuhan bisnis
a. Data umum jurusan. yang dapat diterima oleh pengguna (Laudon &
b. User requirement yang berisi apa saja Laudon, 2005). Kebutuhan sistem digambarkan
keinginan serta atribut/karakter sistem yang ke dalam lima kategori umum: output, input,
diperlukan pada saat menggunakan aplikasi ini process, performance, and control.
nanti, serta fungsi-fungsi lain yang dibutuhkan a. Membuat Data Modeling (Model Data)
oleh pengguna aplikasi. Proses manajemen invetaris dilukiskan dengan
7. Analisis dan perancangan sistem Entity Relationship Diagaram agar aliran data
Proses analisis dan perancangan sistem ini dan informasi yang dihasilkan dari dan untuk
dilakukan sebagai tahap awal dibuatnya suatu entity pelaku dalam manjemen inventaris
aplikasi. Perancangan sistem dilakukan dengan nampak jelas.
membuat konsep terlebih dahulu, kemudian b. Membuat Process modeling (Model
dibuat sesuai dengan keinginan dan tetap sesuai Proses)
dengan konsep dasar. Setelah sistem jadi, Melukiskan logika atau aturan bisnis dalam
kemudian dilakukan pengujian dengan manajemen inventaris yang dapat dinyatakan
melakukan uji verifikasi, uji validasi, serta uji dengan Data Flow Diagram
prototipe. 3. Mengembangkan prototipe
8. Kesimpulan dan saran a. Desain Database
Kesimpulan berisi hal dan manfaat yang Desain database terdiri dari desain logis dan
didapat setelah melakukan penelitian, desain fisik, desain logis merupakan bentuk
penulisan, dan pembuatan skripsi ini. Saran desain yang masih berupa konsep. Desain logis
yang diberikan dapat memberikan manfaat terdiri dari ERD (Entity Relationship Diagram),
untuk Jurusan Teknik Industri FT-UB terutama bentuk Relasi, dan Normalisasi dari relasi yang
dalam pengembangan aplikasi Sistem Informasi terlibat. Sedangkan desain fisik merupakan
Manajemen Inventaris. aktualisasi dari desain logis. Disini entity sudah
berubah menjadi tabel.
2. Langkah-Langkah Pengembangan b. Desain antarmuka/user interface
Prototipe Desain antarmuka bertujuan untuk merancang
Menurut Sommervile (2006) langkah- antarmuka yang efektif untuk sistem perangkat
langkah pengembangan prototipe terdiri dari lunak. Efektif artinya siap digunakan, dan
menetapkan tujuan, mendefinisikan tujuan, hasilnya sesuai dengan kebutuhan pengguna.
mengembangkan dan mengevaluasi prototipe Desain UI meliputi hirarki menu, form dan
yang dapat dijelaskan sebagai berikut: report. Sedangkan desain algoritma bertujuan
1. Menetapkan tujuan prototipe, yang meliputi: untuk merancang tahapan proses apa saja yang
a. Mengidentifikasi masalah dalam sistem harus dilakukan sehingga input, user interface,
manajemen inventaris peralatan yang sedang dan database menghasilkan output yang
berjalan dengan menggunakan analisis PIECES diharapkan dan dapat ditampilkan, algoritma
(Performance, Information, Economy, Control, dapat dinyatakan dengan flowchart ataupun
Eficiency dan Services) pseudocode.
b. Menetapkan batasan-batasan (constraints) c. Implementasi
atau ruang lingkup prototipe dari manajemen Langkah ini adalah membuat aplikasi pada
inventaris peralatan. tingkatan prototipe dari spesifikasi desain yang
c. Menetapkan tujuan dan manfaat dari dihasilkan di langkah sebelumnya. Alat yang
prototipe. digunakan adalah Microsoft Access.
2. Mendefinisikan fungsi prototipe 4. Mengevaluasi prototipe
Membuat daftar kebutuhan (requirement Dalam pelaksanaan verifikasi dilakukan oleh
modelling), dalam hal ini daftar kebutuhan yang karyawan, mahasiswa/assisten lab dan dosen
dibuat sesuai dengan kebutuhan recording dan sebagai pengguna aplikasi. Pengujian aplikasi
semua kepala laboratorium JTI sebagai ini dapat ditinjau dari tiga segi yaitu: verifikasi,
pengguna SIMIN. Daftar kebutuhan dapat validasi, dan uji prototipe.
dinyatakan sebagai system requirements a. Verifikasi, mengacu pada pertanyaan apakah
checklist atau SRC. SRC adalah barometer prototipe SIMIN yang dibuat telah sesuai
ukuran kesuksesan suatu prototipe sekaligus dengan hasil rancangannya. Verifikasi meliputi
merupakan kumpulan karakteristik atau fitur
887
menguji hirarki menu, form, dan report beserta kebutuhan sistem. System requirement adalah
ketelitian perhitungan. suatu karakteristik atau fitur yang harus
b. Validasi, mengacu pada pertanyaan apakah dimasukkan dalam sebuah informasi untuk
program yang dibuat telah sesuai dengan memenuhi kebutuhan bisnis dan dapat diterima
fungsinya. Fungsi prototipe SIMIN dari sisi oleh user (Kendall, 2003). System requirement
SIM harus nampak dari fungsi laporan yang dapat memberikan penilaian untuk mengukur
bersifat rutin, summary dan dadakan. sistem yang telah ada secara keseluruhan.
c. Uji prototipe bertujuan untuk mengetahui System requirement dapat dibagi menjadi 5
apakah prototipe dapat menjawab dan kategori umum, diantaranya output, input,
mengatasi kelemahan sistem manajemen processes, performance, dan control.
inventaris yang lama yang dirangkum sebagai Kebutuhan sistem dan metode pengumpulan
hasil analisis PIECES. data termasuk dalam interview, review
dokumen, observasi, survei dan kuesioner,
3. Pengumpulan dan Analisis Data sampling, dan penelitian. Melihat pernyataan
3.1 Pengumpulan Data tersebut, maka kebutuhan fungsional SIMIN
Pengumpulan data merupakan pencatatan JTI dapat ditunjukkan dengan system
atau hal atau keterangan atau karakteristik requirement check list dapat dilihat pada
sebagian atau seluruh elemen populasi yang Lampiran 1.
akan menunjang penelitian. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam 3.2.2 Process Modelling
penelitian ini adalah sebagai berikut: Process Modeling mendiskripsikan rincian
1. Studi lapangan (field research) fungsional primitif, dan merupakan satu set
Studi lapangan yang dilakukan dalam penelitian spesifik langkah-langkah pengolahan dan
ini antara lain sebagai berikut: logika bisnis. Menggunakan satu set alat
a. Interview, merupakan cara pengumpulan deskripsi proses, membuat sebuah model yang
data dengan jalan mengadakan wawancara akurat, lengkap, dan ringkas. Untuk process
langsung dengan pihak – pihak di jurusan yang modeling SIMIN akan dijelaskan pada Tabel 2
berkompetensi dengan materi penelitian. dan Tabel 3.
b. Brainstorming, merupakan suatu cara dalam
menemukan solusi dengan menggabungkan Tabel 2. Aturan Manajemen Inventaris
beberapa ide atau pendapat dengan praktisi
yang ahli dalam bidang yang diteliti.
2. Studi pustaka (literature research)
Studi pustaka dilakukan untuk mempelajari
teori dan ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan permasalahan yang ada, sehingga dapat
dicari solusi pemecahannya.
888
Tabel 3. Aturan Proses Peminjaman dan Perawatan 3.2.4 Development Strategies
Inventaris Tahap ini menjelaskan transisi dari analisa
sistem ke sistem desain, prototyping, dan
pedoman desain sistem diakhiri dengan
bagaimana pengembangan perangkat lunak
yang dirancang. Berikut merupakan strategi
pengembangan dari analisa yang telah
dilakukan:
1. Level prototype: Stand Alone, desktop
2. Hardware requirement.
Adapun spesifikasi hardware requirement
untuk mengembangkan SIMIN JTI ditunjukkan
pada Tabel 4.
889
Digit 1 Digit 2, 3 Digit 4, 5 Digit 6, 7 Digit 8, 9, 10 Digit 11, 12, 13 f. Nomor Inventaris (digit 11-13)
Kategori Barang Jenis Barang Fungsi Umum Fungsi Khusus Nama Barang Nomor Urut
Nomor inventaris merupakan kodefikasi yang
Mesin Ketik
berhubungan dengan nama invetaris. Nomor
Alat Kantor
Alat
Pengukur
inventaris ini untuk memberikan spesifikasi
Alat Kantor dan
Rumah Tangga
Alat Rumah
Tangga
Waktu
lebih lanjut mengenai keterangan nama
Alat Nomor Urut
Peralatan Alat Studio dan
Pembersih
Nama Barang
Barang inventaris. Nomor inventaris diwakili dengan 3
Alat Studio
dan Mesin Pemancar
Peralatan angka untuk mengantisipasi jumlah barang
Studio Audio
Komputer
Komputer yang banyak.
Unit Komputer
Jaringan
Peralatan
Komputer Peralatan Tabel 6. Tabel Parameter dan Attribute
Mainframe
890
Tabel 7. Daftar Entitas dan Atribut ERD
891
Tabel 9. Uji Verifikasi Tabel 11. Uji Prototype
892
3. Fase terakhir setelah sistem sudah menjadi Microsoft. (2014) .Introduction Visual Basic for
prototype adalah testing (pengujian). Application. http://msdn.microsoft.com/en-
Langkah pengujian ini penting untuk us/library/office/aa188202(v=office.10).aspx
melihat apakah prototype yang telah dibuat (diakses pada 16 Januari 2014)
sudah sesuai dengan harapan atau tidak
fase pengujian terdiri dari: Oktamianiza, Putra & Mayliza. (2013).
a. Uji Verifikasi Efektifitas dan Efisiensi Penggunaan Aplikasi
Uji verifikasi dilakukan dengan beberapa Microsoft Access Dalam Pelaksanaan KIUP di
pertanyaan kunci apakah program sudah RSUD Sawahlunto Tahun 2012. Jurnal
sesuai dengan logika diagram alur sistem. Momentum.
Dengan hasil user dapat mengakses semua
fitur program dan dapat melakukan Rahmadani, Amandha. (2010). Perancangan
penyimpanan data. Sistem Informasi Manajemen Aset pada
b. Uji Validasi Sampoerna Entrepreneurship Trainning Center
Uji validasi bertujuan untuk melihat dan (SETC) PT. HM Sampoerna Tbk. Skripsi tidak
memeriksa apakah proses yang telah dipublikasikan. Malang: Universitas Brawijaya.
dirancang setelah verifikasi sesuai dengan
kebutuhan user. Uji Validasi ini dilakukan Sommerville, Ian. (2006). Software
oleh manajemen JTI. Dengan hasil user Engineering. USA: Addison-Wesley
dapat mengelola database dengan baik,
dapat membuat laporan sesuai dengan Sukandi, Pipin. (2010). Hubungan Antara
kebutuhan dan dapat melakukan pencarian Fasilitas Kampus Dengan Kepuasan Mahasiswa
dengan cepat. Dalam Mengatasi Daya Saing Jasa Pendidikan.
c. Uji Prototype Makalah dalam National Conference on
Uji prototype dilakukan dengan tujuan Management Research 2010. Fakultas Bisnis
untuk mengetahui apakah prototype yang dan Manajemen Universitas Widyatama.
dibuat telah memenuhi kebutuhan user.
Pada uji prototype dibandingkan
kelemahan sistem lama dengan sistem
baru. Dengan hasil sistem baru yang lebih
baik dari sistem lama dari segi
performance, information, economy,
control, efficiency dan control.
Daftar Pustaka
893
Lampiran 1.
System Requirement Checklist SIMIN
System
No. Keterangan
Requirement
1. Input a. Admin dapat memasukkan data inventaris, berupa kode inventaris, nama
inventaris, letak inventaris, jumlah inventaris, harga inventaris, tahun
perolehan, merk dan spesifikasi inventaris
b. Admin atau user dapat menambahkan data perawatan, berupa nama inventaris,
letak inventaris, biaya perawatan, dan tanggal perawatan
c. Admin atau user dapat menambahkan data peminjaman inventaris, berupa
letak inventaris, nama inventaris, jumlah peminjaman, nama peminjam dan
tanggal peminjaman.
d. Admin dapat mengedit dan menghapus data inventaris, data perawatan serta
data peminjaman inventaris.
2. Output a. Sistem dapat menampilkan laporan peminjaman, perawatan, dan inventaris JTI.
b. Sistem dapat menampilkan informasi dadakan mengenai inventaris JTI.
c. Sistem dapat melakukan pencarian data peminjaman, perawatan, dan inventaris
JTI.
3. Process a. Sistem melakukan proses login untuk akses admin pada sistem database.
b. Admin berhak mengatur, mengelola, dan melakukan proses menambahkan,
menghapus dan pencarian data yang dimunculkan pada form.
c. Sistem melakukan logout untuk keamanan data yang dikelola oleh admin.
4. Performance a. Sistem dapat mendukung penyimpanan data dengan menggunakan database
agar data dapat tersimpan dengan baik.
b. Sistem memungkinkan admin untuk melakukan update data secara keseluruhan.
c. Sistem dapat digunakan sesuai dengan fungsinya untuk melakukan
penyimpanan data (efektif)
d. Sistem dijalankan dengan menggunakan tools yang tepat (efisien)
5. Control Sistem memberikan keamanan untuk akses admin dengan adanya username dan
password yang hanya dapat diakses oleh admin itu sendiri.
894
Lampiran 2.
Data Flow Diagram Laporan Data Data
Peminjaman peminjaman
Laporan Laporan exception
Laporan Inventaris
Inventaris
Admin Penanggungjawab
Inventaris
Data Kondisi
Penanggungjawab
Data
exception Data
Inventaris
Data Inventaris Exception peminjaman
Laporan Inventaris Laporan Data
Data Perawatan
Data
Kategori Inventaris
Peminjaman
exception Laporan exception
Menambah Peminjaman
Inventaris
Exception
Laporan Id data
Kode Inventaris
Inventaris
Data Kategori peminjam
Kode
Kategori
Data Data Inventaris
Laporan Peminjaman
peminjam
kategori
Input data Id peminjam
Inventaris
Peminjaman
Kategori dan dan letak Data Peminjaman Inventaris Id peminjam
letak
inventaris Laporan
Admin
Laporan Peminjaman
peminjam
kategori dan Peminjam
letak Inventartis
Data Letak Laporan Data Peminjam Peminjam
Letak Perawatan
User
Data User Data User
Data User
User
Inventaris
DFD Level 1 Proses 1 Inventaris SIMIN JTI DFD Level 1 Proses 2 Perawatan SIMIN JTI
895