Anda di halaman 1dari 12

REKAYASA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INVENTARIS JURUSAN

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

INVENTORY MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM IN DEPARTMENT OF


INDUSTRIAL ENGINEERING BRAWIJAYA UNIVERSITY

Harry Kurniawan1), Purnomo Budi Santoso2), Ceria Farela Mada Tantrika3)


Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
Email : kurniawan.harry_ti@yahoo.com1), budiakademika@yahoo.com2), ceria_fmt@ub.ac.id3)

Abstrak

Inventaris barang merupakan salah satu alat penunjang suatu jurusan dalam menjalankan aktivitasnya,
baik dalam akademik maupun non akademik, untuk meningkatkan pelayanan. Salah satu upaya peningkatan
pelayanan yang dapat dilakukan yaitu dengan menambah jumlah inventaris yang dimiliki. Semakin
banyaknya inventaris maka diperlukan juga manajemen inventaris yang tepat dengan menggunakan sistem
basis data. Pengembangan sistem basis data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi Microsoft Access
untuk membantu perancangan database. Sebelum disimpan dalam database, data dan informasi mengenai
inventaris akan dikelompokkan menggunakan menggunakan konsep Group Technology (GT) untuk
mempermudah proses penyimpanan data. Data yang disimpan juga disesuaikan dengan kebutuhan user.
Kebutuhan user dapat diperoleh dengan menggali informasi kepada karyawan recording dan kepala
laboratorium dengan cara interview. Selain mendefinisikan kebutuhan user, dilakukan perancangan Entity
Relationship Diagram (ERD) dan Data Flow Diagram (DFD) untuk memahami sistem yang ada. Untuk
menganalisis sistem yang ada, dilakukan analisis berdasarkan Performance, Information, Economy, Control,
Efficiency dan Service (PIECES). Dengan mengetahui kelemahan sistem yang ada dan kebutuhan user maka
dapat dirancang prototype manajemen inventaris jurusan teknik industri dengan menggunakan Microsoft
Access. Berdasarkan hasil uji validasi, uji verifikasi dan uji prototipe, kelemahan sistem yang ada dapat
diperbaiki dan kebutuhan user dapat terpenuhi. Untuk mengetahui kelemahan sistem, dapat dilakukan
dengan analisis PIECES terhadap sistem yang lama dan sistem yang baru. Sedangkan untuk mengetahui
bahwa kebutuhan user sudah terpenuhi dapat dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan user dengan
prototype melalui uji validasi dan uji verifikasi.

Kata kunci : database, group technology , microsoft access, manajemen inventaris.

1. Pendahuluan agar membantu proses pelayanan jurusan.


Fasilitas merupakan sarana untuk Objek penelitian dan pengembangan dalam
memudahkan suatu proses. Begitu pula dengan rekayasa sistem informasi ini adalah
proses belajar mengajar, adanya fasilitas manajemen inventaris di Jurusan Teknik
pendukung yang lengkap akan semakin Industri (JTI) Universitas Brawijaya. JTI
memudahkan proses belajar mengajar. Menurut merupakan salah satu Jurusan di Universitas
Sukandi (2010), fasilitas yang terdapat dalam Brawijaya yang bisa dikatakan masih baru.
suatu jurusan dapat mempengaruhi kepuasan Teknik Industri Universitas Brawijaya adalah
mahasiswa. Untuk memenuhi kepuasan jurusan ke – 7 dalam Fakultas Teknik
mahasiswa, suatu jurusan akan menyediakan Universitas Brawijaya yang didirikan pada
berbagai macam fasilitas agar dapat tahun 2005. Saat ini Jurusan Teknik Industri
memberikan pelayanan yang optimal. Adapun Universitas Brawijaya memiliki dua gedung
fasilitas yang disediakan suatu jurusan perkuliahan yaitu Gedung Barat Teknik Industri
diantaranya dapat berupa gedung, ruang kelas (GBTI) dan Gedung Timur Teknik Industri
dan inventaris. Akan tetapi semakin banyaknya (GTTI). Pada masing – masing gedung terdapat
fasilitas yang dimiliki jurusan, khususnya berbagai fasilitas yang digunakan untuk
inventaris, akan menimbulkan permasalahan membantu memfasilitasi kegiatan belajar
dalam proses manajemen inventaris seperti mengajar dan proses akademik mahasiswa. Saat
pencatatan, pengecekan kondisi, status dan ini GBTI memiliki 1 ruang sidang, 4 ruang
perawatan inventaris tersebut. Sebaiknya laboratorium, 1 recording, 1 musholla, ruang
dilakukan manajemen inventaris yang tepat baca, ruang Ketua Jurusan dan 3 kamar mandi.

884
Sedangkan GTTI memiliki 1 ruang kuliah, 1 sistem yang mempunyai kemampuan
ruang sidang, 12 ruang dosen, 1 kamar mandi, mengumpulkan informasi dari semua sumber
dan 1 himpunan mahasiswa. Pada masing – dan menggunakan berbagai media untuk
masing ruangan memiliki banyak menampilkan informasi.
fasilitas/barang yang memerlukan manajemen Dalam penelitian ini menerapkan sistem
agar tidak rusak atau bahkan hilang. basis data untuk mengembangkan Sistem
Ruangan di JTI yang memiliki banyak Informasi Manajemen Inventaris (SIMIN).
fasilitas dan berperan aktif dalam mendukung SIMIN merupakan tools untuk membantu
kegiatan jurusan salah satunya adalah memudahkan user dalam proses manajemen
laboratorium. Peran laboratorium di JTI, inventaris guna meningkatkan pelayanan
diantaranya adalah membantu proses jurusan.
pengajaran dengan melakukan praktikum, dan Masalah yang dihadapi dalam manajemen
melakukan penelitian guna membantu inventaris di JTI adalah kompleksitas data dan
masyarakat maupun Usaha Kecil Menengah banyaknya informasi mengenai inventaris
(UKM). Dalam melakukan kegiatan tersebut seperti jumlah, jenis, kondisi, nilai, penanggung
laboratorium memiliki peralatan pendukung jawab, dan lain sebagainya. Pengelolaan data
yang cukup banyak misalnya meja, kursi, LCD, inventaris dapat dikatakan kompleks karena
layar, AC, dan peralatan pendukung lainnya. banyaknya jenis dan jumlah fasilitas pendukung
Sedangkan saat ini terdapat 5 laboratorium di dengan spesifikasi yang berbeda – beda. Di
JTI, diantaranya adalah laboratorium samping itu, kurangnya kemudahan untuk
Pemrograman Komputer, laboratorium memperoleh informasi yang cepat, tepat dan
Simulasi dan Aplikasi Industri, laboratorium relevan masih belum terpenuhi mengingat JTI
Statistik dan Rekayasa Kualitas, laboratorium belum memiliki sistem informasi yang baik
Perancangan Kerja dan Ergonomi, dan guna mengelola peralatan atau inventaris.
laboratorium Sistem Manufaktur. Masing – Ketergantungan informasi peralatan atau
masing laboratorium memiliki inventaris inventaris kepada staf administrasi sangat besar
dengan fungsi berbeda untuk menunjang tujuan karena mereka yang mengetahui secara pasti
laboratorium tersebut. Sehingga dengan data – data yang berkaitan dengan inventaris di
banyaknya peralatan tersebut maka terdapat JTI.
kompleksitas dalam manajemen inventaris Pada saat ini manajemen inventaris di JTI
laboratorium secara menyeluruh. masih menggunakan cara manual, yaitu dengan
Recording JTI merupakan ruangan yang menggunakan microsoft excel maupun
juga memiliki banyak inventaris. Dalam ruang dokumen kertas yang kurang efektif dan efisien.
recording terdapat banyak sekali inventaris Secara ringkas dan jelas, digunakan analisis
jurusan yang berfungsi untuk membantu proses PIECES (Performance, Information, Economy,
belajar mengajar, diantaranya terdapat Control, Efficiency, dan Service) untuk
komputer, LCD, kabel, meja, kursi, printer, mengetahui kelemahan-kelemahan sistem yang
lemari dan lain sebagainya. sedang berjalan. Analisis PIECES terhadap
Selain inventaris yang terdapat di dalam sistem yang sedang berjalan dapat dilihat pada
ruangan, terdapat juga inventaris yang berada di Tabel 1.
luar ruangan. Inventaris yang berada di luar Berdasarkan penjelasan produk Microsoft
ruangan sebaiknya juga dilakukan manajemen Office (Microsoft Office 2013), microsoft excel
inventaris karena merupakan aset milik JTI. masih kurang tepat untuk digunakan sebagai
Adapun contoh inventaris yang berada di luar tool mengingat fungsi microsoft excel adalah
ruangan adalah invetaris yang terdapat di hall sebagai spreadsheet yang digunakan untuk
GBTI lantai 2, diantaranya terdapat televisi, perhitungan, menuliskan rumus dan menyajikan
sofa, maket, kemera pengintai, kursi dan data dalam bentuk diagram. Sedangkan untuk
komputer. melakukan manajemen inventaris, yang
Banyaknya fasilitas yang terdapat di JTI diperlukan adalah melakukan pencarian data,
maka sebaiknya dilakukan manajemen penyimpanan data dan membuat struktur data
inventaris menggunakan sistem informasi yang yang saling berhubungan dalam tabel lainnya
tepat untuk mengumpulkan informasi dan untuk memperoleh laporan data yang
menampilakan informasi inventaris sesuai merupakan fungsi dari microsoft access.
dengan keinginan user. Menurut Mc Leod
(2001), sistem informasi merupakan suatu

885
Tabel 1. Analisis Pieces Terhadap Sistem Yang mengembangkan sistem pelayanan.
Sedang Berjalan Oktamianiza (2013) merancang sistem
informasi untuk RSUD Sawahlunto agar
pelayanan rumah sakit dapat lebih efektif dan
efisien.
Penelitian ini mengembangkan SIMIN untuk
JTI dengan mempertimbangkan faktor yang
telah disebutkan diatas guna meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pengelolaan semua
inventaris jurusan.

2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah software prototyping, yaitu
salah satu pendekatan dalam rekayasa
perangkat lunak yang secara langsung
mendemonstrasikan bagaimana sebuah
perangkat lunak atau komponen-komponen
perangkat lunak akan bekerja dalam
lingkungannya sebelum tahapan konstruksi
Alternatif yang dapat dilakukan untuk aktual dilakukan. Penelitian pada skripsi ini
mengatasi permasalahan dalam manajemen dilaksanakan di Jurusan Teknik Industri
inventaris JTI adalah memanfaatkan IT dengan Universitas Brawijaya Kota Malang pada bulan
melakukan rekayasa sistem basis data yang Januari – Agustus 2014.
menggunakan prinsip Group Technology.
Keuntungan sistem basis data menurut Indrajani 2.1 Langkah-Langkah Penelitian
(2011), dalam basis data semua data Langkah-langkah penelitian merupakan
diintegrasikan dengan menghindari duplikasi suatu tahapan kegiatan yang dilakukan dalam
data. Basis data dapat digunakan oleh banyak penelitian yang tersusun secara berurutan dan
user. Basis data merupakan sekumpulan elemen sistematis. Langkah-langkah tersebut yaitu:
data yang terintegrasi secara logika dan saling 1. Studi lapangan
berhubungan. Sedangkan Group Technology Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti
(GT) adalah pengelompokkan suatu masalah adalah studi lapangan dengan cara
yang memiliki kemiripan dari banyak masalah mengumpulkan informasi-informasi tentang
untuk memperoleh sebuah solusi agar dapat Jurusan Teknik Industri FT-UB.
menghemat waktu dan usaha (Solaja & 2. Studi literatur
Urosevic, 1973). Dalam penelitian ini GT Studi pustaka yang digunakan untuk
digunakan untuk mengelompokkan mempelajari teori-teori yang berhubungan
menggunakan struktur hybrid. Adanya sistem dengan permasalahan yang akan diteliti.
basis data, pengelolaan data inventaris jurusan 3. Identifikasi masalah
akan lebih terstruktur dan didukung dengan GT Identifikasi masalah dilakukan dengan tujuan
untuk mengklasifikasikan barang. Sehingga untuk mencari penyebab timbulnya masalah
dapat membuat suatu sistem informasi yang sehingga diharapkan penelitian ini dapat
dapat dimanfaatkan oleh JTI, yaitu SIMIN memberikan solusi yang bermanfaat bagi
merupakan sebuah aplikasi yang membantu Jurusan Teknik Industri FT-UB.
memudahkan pengelolaan inventaris. 4. Perumusan masalah
Terdapat beberapa penelitian pendukung Setelah dilakukan identifikasi masalah, tahap
yang dapat menjelaskan perlunya selanjutnya adalah merumuskan masalah sesuai
pengembangan SIMIN. Rahmadani (2010) dengan kondisi nyata di Jurusan Teknik Industri
membuat prototipe Sistem Informasi FT-UB.
Manajemen Aset untuk memudahkan 5. Tujuan penelitian
pengelolaan aset pada PT HM Sampoerna Tbk. Dalam hal ini, tujuan penelitian adalah
Khairizal (2011) melakukan pengembangan membangun Sistem Informasi Manajemen
sistem informasi di laboratorium Teknik Inventaris bagi Jurusan Teknik Industri FT-UB.
Informatika Politeknik Kampar agar dapat

886
6. Pengumpulan data yang harus disertakan ke dalam sistem
Adapun informasi yang diperlukan meliputi: informasi guna memenuhi kebutuhan bisnis
a. Data umum jurusan. yang dapat diterima oleh pengguna (Laudon &
b. User requirement yang berisi apa saja Laudon, 2005). Kebutuhan sistem digambarkan
keinginan serta atribut/karakter sistem yang ke dalam lima kategori umum: output, input,
diperlukan pada saat menggunakan aplikasi ini process, performance, and control.
nanti, serta fungsi-fungsi lain yang dibutuhkan a. Membuat Data Modeling (Model Data)
oleh pengguna aplikasi. Proses manajemen invetaris dilukiskan dengan
7. Analisis dan perancangan sistem Entity Relationship Diagaram agar aliran data
Proses analisis dan perancangan sistem ini dan informasi yang dihasilkan dari dan untuk
dilakukan sebagai tahap awal dibuatnya suatu entity pelaku dalam manjemen inventaris
aplikasi. Perancangan sistem dilakukan dengan nampak jelas.
membuat konsep terlebih dahulu, kemudian b. Membuat Process modeling (Model
dibuat sesuai dengan keinginan dan tetap sesuai Proses)
dengan konsep dasar. Setelah sistem jadi, Melukiskan logika atau aturan bisnis dalam
kemudian dilakukan pengujian dengan manajemen inventaris yang dapat dinyatakan
melakukan uji verifikasi, uji validasi, serta uji dengan Data Flow Diagram
prototipe. 3. Mengembangkan prototipe
8. Kesimpulan dan saran a. Desain Database
Kesimpulan berisi hal dan manfaat yang Desain database terdiri dari desain logis dan
didapat setelah melakukan penelitian, desain fisik, desain logis merupakan bentuk
penulisan, dan pembuatan skripsi ini. Saran desain yang masih berupa konsep. Desain logis
yang diberikan dapat memberikan manfaat terdiri dari ERD (Entity Relationship Diagram),
untuk Jurusan Teknik Industri FT-UB terutama bentuk Relasi, dan Normalisasi dari relasi yang
dalam pengembangan aplikasi Sistem Informasi terlibat. Sedangkan desain fisik merupakan
Manajemen Inventaris. aktualisasi dari desain logis. Disini entity sudah
berubah menjadi tabel.
2. Langkah-Langkah Pengembangan b. Desain antarmuka/user interface
Prototipe Desain antarmuka bertujuan untuk merancang
Menurut Sommervile (2006) langkah- antarmuka yang efektif untuk sistem perangkat
langkah pengembangan prototipe terdiri dari lunak. Efektif artinya siap digunakan, dan
menetapkan tujuan, mendefinisikan tujuan, hasilnya sesuai dengan kebutuhan pengguna.
mengembangkan dan mengevaluasi prototipe Desain UI meliputi hirarki menu, form dan
yang dapat dijelaskan sebagai berikut: report. Sedangkan desain algoritma bertujuan
1. Menetapkan tujuan prototipe, yang meliputi: untuk merancang tahapan proses apa saja yang
a. Mengidentifikasi masalah dalam sistem harus dilakukan sehingga input, user interface,
manajemen inventaris peralatan yang sedang dan database menghasilkan output yang
berjalan dengan menggunakan analisis PIECES diharapkan dan dapat ditampilkan, algoritma
(Performance, Information, Economy, Control, dapat dinyatakan dengan flowchart ataupun
Eficiency dan Services) pseudocode.
b. Menetapkan batasan-batasan (constraints) c. Implementasi
atau ruang lingkup prototipe dari manajemen Langkah ini adalah membuat aplikasi pada
inventaris peralatan. tingkatan prototipe dari spesifikasi desain yang
c. Menetapkan tujuan dan manfaat dari dihasilkan di langkah sebelumnya. Alat yang
prototipe. digunakan adalah Microsoft Access.
2. Mendefinisikan fungsi prototipe 4. Mengevaluasi prototipe
Membuat daftar kebutuhan (requirement Dalam pelaksanaan verifikasi dilakukan oleh
modelling), dalam hal ini daftar kebutuhan yang karyawan, mahasiswa/assisten lab dan dosen
dibuat sesuai dengan kebutuhan recording dan sebagai pengguna aplikasi. Pengujian aplikasi
semua kepala laboratorium JTI sebagai ini dapat ditinjau dari tiga segi yaitu: verifikasi,
pengguna SIMIN. Daftar kebutuhan dapat validasi, dan uji prototipe.
dinyatakan sebagai system requirements a. Verifikasi, mengacu pada pertanyaan apakah
checklist atau SRC. SRC adalah barometer prototipe SIMIN yang dibuat telah sesuai
ukuran kesuksesan suatu prototipe sekaligus dengan hasil rancangannya. Verifikasi meliputi
merupakan kumpulan karakteristik atau fitur

887
menguji hirarki menu, form, dan report beserta kebutuhan sistem. System requirement adalah
ketelitian perhitungan. suatu karakteristik atau fitur yang harus
b. Validasi, mengacu pada pertanyaan apakah dimasukkan dalam sebuah informasi untuk
program yang dibuat telah sesuai dengan memenuhi kebutuhan bisnis dan dapat diterima
fungsinya. Fungsi prototipe SIMIN dari sisi oleh user (Kendall, 2003). System requirement
SIM harus nampak dari fungsi laporan yang dapat memberikan penilaian untuk mengukur
bersifat rutin, summary dan dadakan. sistem yang telah ada secara keseluruhan.
c. Uji prototipe bertujuan untuk mengetahui System requirement dapat dibagi menjadi 5
apakah prototipe dapat menjawab dan kategori umum, diantaranya output, input,
mengatasi kelemahan sistem manajemen processes, performance, dan control.
inventaris yang lama yang dirangkum sebagai Kebutuhan sistem dan metode pengumpulan
hasil analisis PIECES. data termasuk dalam interview, review
dokumen, observasi, survei dan kuesioner,
3. Pengumpulan dan Analisis Data sampling, dan penelitian. Melihat pernyataan
3.1 Pengumpulan Data tersebut, maka kebutuhan fungsional SIMIN
Pengumpulan data merupakan pencatatan JTI dapat ditunjukkan dengan system
atau hal atau keterangan atau karakteristik requirement check list dapat dilihat pada
sebagian atau seluruh elemen populasi yang Lampiran 1.
akan menunjang penelitian. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam 3.2.2 Process Modelling
penelitian ini adalah sebagai berikut: Process Modeling mendiskripsikan rincian
1. Studi lapangan (field research) fungsional primitif, dan merupakan satu set
Studi lapangan yang dilakukan dalam penelitian spesifik langkah-langkah pengolahan dan
ini antara lain sebagai berikut: logika bisnis. Menggunakan satu set alat
a. Interview, merupakan cara pengumpulan deskripsi proses, membuat sebuah model yang
data dengan jalan mengadakan wawancara akurat, lengkap, dan ringkas. Untuk process
langsung dengan pihak – pihak di jurusan yang modeling SIMIN akan dijelaskan pada Tabel 2
berkompetensi dengan materi penelitian. dan Tabel 3.
b. Brainstorming, merupakan suatu cara dalam
menemukan solusi dengan menggabungkan Tabel 2. Aturan Manajemen Inventaris
beberapa ide atau pendapat dengan praktisi
yang ahli dalam bidang yang diteliti.
2. Studi pustaka (literature research)
Studi pustaka dilakukan untuk mempelajari
teori dan ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan permasalahan yang ada, sehingga dapat
dicari solusi pemecahannya.

3.2 Analisis Data


Dalam diagram alir pengembangan
prototype, langkah pertama yang dilakukan
adala menetapakan tujuan prototype yang telah 3.2.3 Data Modeling
ditentukan. Langkah kedua dari proses Data Modeling dapat dilakukan dengan
pengembangan ini adalah mendefinisikan menggunakan Data flow diagram (DFD). DFD
fungsi prototype dengan menganalisis data yang secara grafis menunjukkan gerakan dan
ada untuk diterjemahkan menjadi suatu transformasi data dalam sistem informasi. Pada
kebutuhan sistem. Fase analisis data meliputi fase pemodelan proses akan dilakukan
tiga kegiatan atau fase utama yaitu membuat pembuatan DFD yang menggambarkan aliran
model kebutuhan sistem (requirement data dalam sebuah sistem yang menghasilkan
modelling), model data (data modelling) dan informasi.
model proses (process modelling).

3.2.1 Requirements Modeling


Dalam requirement modelling, perancang
sistem harus mengidentifikasikan semua

888
Tabel 3. Aturan Proses Peminjaman dan Perawatan 3.2.4 Development Strategies
Inventaris Tahap ini menjelaskan transisi dari analisa
sistem ke sistem desain, prototyping, dan
pedoman desain sistem diakhiri dengan
bagaimana pengembangan perangkat lunak
yang dirancang. Berikut merupakan strategi
pengembangan dari analisa yang telah
dilakukan:
1. Level prototype: Stand Alone, desktop
2. Hardware requirement.
Adapun spesifikasi hardware requirement
untuk mengembangkan SIMIN JTI ditunjukkan
pada Tabel 4.

1. Context Diagram Tabel 4. Kebutuhan Minimum Hardware


Context diagram merupakan diagram yang Hardware Keterangan
terdiri dari suatu proses dan menggambarkan processor 1.30 Ghz intel Core 2
ruang lingkup suatu sistem dan merupakan Server Memory (RAM) 2 GB
level tertinggi dari DFD, dapat dilihat pada
Gambar 1. 32-bit atau 64-bit Operating System
Input Mouse, Lampu LED
Peminjam
3. Software requirement.
ID peminjam
Sedangkan spesifikasi software
Data Inventaris
Data Kondisi Inventaris
Inventaris
Data Kondisi Inventaris requirement untuk mengembangkan SIMIN JTI
Data Peminjaman
Data Peminjaman
Data Perawatan
Data Perawatan ditunjukkan pada Tabel 5.

Tabel 5. Kebutuhan Minimum Hardware


Sistem Informasi
Admin
Manajemen Inventaris
Penanggungjawab No. Software Keterangan
1. Operating System Windows 7
2. Microsoft Office Microsoft Access 2007
Laporan Inventaris Laporan Inventaris
Laporan Peminjaman Laporan Peminjaman
Laporan Perawatan Laporan Perawatan 4. Desain, Implementasi, dan Testing
Gambar 1. Context Diagram SIMIN 4.1. Desain Database
Langkah-langkah untuk mendesain database
1. DFD Level 0 adalah sebagai berikut:
DFD Level 0 merupakan diagram yang 1. Peran Group Technology Dalam Desain
memberikan pandangan secara menyeluruh dari Database
sistem. DFD Level 0 dari SIMIN dapat dilihat Konsep GT tersebut digunakan untuk
pada Lampiran 2. mengklasifikasikan inventaris yang memiliki
2. DFD Level 1 Proses 1 : Penyimpanan Data ciri yang sama. Klasifikasi didefinisikan
Inventaris sebagai sebuah proses dari pengelompokkan
DFD Level 1 merupakan diagram yang bagian – bagian menjadi sebuah grup atau
menunjukkan proses detail dari penyimpanan famili berdasarkan suatu aturan dan prinsip
data inventaris. DFD Level 1 dapat dilihat pada tertentu. Aplikasi klasifikasi konsep GT dalam
Lampiran 2. SIMIN dilakukan dengan mengklasifikasikan
3. DFD Level 1 Proses 2 : Peminjaman inventaris berdasarkan kategori inventaris, jenis
Inventaris inventaris, fungis umum, fungsi khusus, nama
Diagram yang menunjukkan proses detail barang dan nomor barang seperti ditunjukkan
peminjaman inventaris dari SIMIN JTI dapat pada Gambar 2.
dilihat pada Lampiran 2.
4. DFD Level 1 Proses 3 : Perawatan Invetaris
Diagram yang menunjukkan proses detail
perawatan inventaris dari SIMIN JTI dapat
dilihat pada Lampiran 2.

889
Digit 1 Digit 2, 3 Digit 4, 5 Digit 6, 7 Digit 8, 9, 10 Digit 11, 12, 13 f. Nomor Inventaris (digit 11-13)
Kategori Barang Jenis Barang Fungsi Umum Fungsi Khusus Nama Barang Nomor Urut
Nomor inventaris merupakan kodefikasi yang
Mesin Ketik
berhubungan dengan nama invetaris. Nomor
Alat Kantor
Alat
Pengukur
inventaris ini untuk memberikan spesifikasi
Alat Kantor dan
Rumah Tangga
Alat Rumah
Tangga
Waktu
lebih lanjut mengenai keterangan nama
Alat Nomor Urut
Peralatan Alat Studio dan
Pembersih
Nama Barang
Barang inventaris. Nomor inventaris diwakili dengan 3
Alat Studio
dan Mesin Pemancar
Peralatan angka untuk mengantisipasi jumlah barang
Studio Audio

Komputer
Komputer yang banyak.
Unit Komputer
Jaringan
Peralatan
Komputer Peralatan Tabel 6. Tabel Parameter dan Attribute
Mainframe

Gambar 2. Konsep Hybrid Pengelompokan


Inventaris

Metode klasifikasi dan kodefikasi SIMIN


menggunakan GT dengan sistem kodefikasi
hybrid karena dapat dengan mudah dipahami
dan diterapkan di JTI untuk memasukkan data
sesuai dengan kondisi yang ada. Dalam 2. Logical Model
melakukan entry data user juga akan Logical model dapat digambar dengan
dimudahkan dengan kodefikasi GT. Sebelum menggunakan ERD (Entity Relation Diagram).
membuat suatu tabel data maka diperlukan Sebelum membuat ERD, sebaiknya dilakukan
suatu parameter yang digunakan dalam identifikasi entitas-entitas yang terlibat serta
pengkodean dengan menggunakan konsep atribut dari masing-masing entitas untuk
pengkodean hybrid yang ditunjukkan pada mempermudah membuat ERD. Daftar entitas
Tabel 6. Berikut merupakan penjelasan dan atribut ditunjukkan pada Tabel 7.
parameter yang digunakan pada pengkodean: 3. Relasi dan Normalisasi
a. Kategori Inventaris (digit 1) Relasi merupakan hubungan antar entitas
Kategori inventaris ini merupakan dalam sistem yang memuat ketergantungan
pengelompokkan berdasarkan kategori yang primary key dan foreign key. Sedangkan
dimiliki inventaris tersebut. Kategori inventaris normalisasi adalah suatu bentuk yang
dilambangkan dengan satu digit angka. menunjukkan bahwa tabel telah memenuhi
b. Jenis Inventaris (digit 2-3) kriteria untuk dilakukan normalisasi.
Jenis inventaris berisi 2 digit angka yang Berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan
menjelaskan informasi jenis inventaris. Kode pada Tabel 8, maka ERD selanjutnya dapat
ini akan memudahkan pencarian inventaris dibuat dengan jenis relasinya.
berdasarkan jenis. 4. Physical System
c. Fungsi umum (digit 4-5) Pada fase ini, aktifitas coding pada program
Fungsi umum ini merupakan pengelompokkan dilakukan, dimana pembuatan database dan
inventaris berdasarkan fungsi umum yang user interface dibuat dengan menggunakan
dimiliki oleh inventaris tersebut. Contoh: fungsi Microsoft Access 2013.
umum inventaris berupa “alat rumah tangga”
diwakili dengan kode 3.05.01. 4.2Implementasi
d. Fungsi Khusus (digit 6-7) Implementasi bertujuan agar user dapat
Fungsi khusus ini merupakan kode untuk menggunakan program yang telah dianalisa dan
mengidentifikasi lebih detail mengenai dirancang sebelumnya. Pada fase ini terdapat
informasi inventaris yang dimiliki. Fungsi dua bagian, yaitu implementasi database dan
khusus ini merupakan penjabaran dari fungsi implementasi user interface.
umum. 1. Implementasi Database
e. Nama Inventaris (digit 8-10) Pembuatan database ini diperlukan untuk
Nama inventaris merupakan kodefikasi terkait memasukkan, menghapus, mengubah,
nama inventaris secara langsung. Nama mamanipulasi, dan memperoleh data atau
inventaris ini diwakili dengan 3 angka untuk informasi seluruh content yang ada di dalam
mengidentifikasi fungsinya.

890
Tabel 7. Daftar Entitas dan Atribut ERD

Gambar 3. Menu Utama SIMIN JTI

Tabel 8. Identifikasi Relasi

Gambar 4. Menu Edit Data

SIMIN nantinya. Pembuatan database pada


aplikasi SIMIN JTI dengan menggunakan
Microsoft Access dapat dilakukan dengan cara
pembuatan database. Setelah entitas dan relasi
ditentukan, langkah selanjutnya adalah
membuat tabel inventaris, peminjaman, dan
perawatan. Gambar 5. Menu Tambah Data
2. Implementasi User Interface
Implementasi ini didasarkan atas analisa dan 4.3Pengujian (Testing)
desain yang telah dibuat pada fase sebelumnya. Tahapan terakhir setelah sistem sudah
Menu utama SIMIN JTI dapat dilihat pada menjadi prototype adalah testing (pengujian).
Gambar 3. Implementasi User Interface Edit Langkah pengujian ini penting untuk melihat
Data untuk melakukan penambahan data, apakah prototype yang telah dibuat sudah
menghapus data dan melihat data. Implementasi sesuai dengan harapan atau tidak. Tahap
user interface edit data dapat dilihat pada pengujian ini ditinjau dari tiga segi, yaitu uji
Gambar 4. Implementasi User Interface verifikasi, uji validasi dan uji prototype yang
Tambah Data Inventaris untuk melakukan masing-masing terdapat tujuan yang saling
penambahan data Inventaris. User interface terhubung.
untuk menu tambah data dapat dilihat pada Verifikasi adalah proses pemeriksaan desain
Gambar 5. dan ketelitian antara logika operasional model
(program komputer) dengan logika diagram
alur. Verifikasi dari suatu model ini memeriksa
penerjemahan model matematis konseptual
(diagram alur dan asumsi) ke dalam bahasa
pemrograman secara benar. Hasil uji verifikasi
dapat dilihat pada Tabel 9.

891
Tabel 9. Uji Verifikasi Tabel 11. Uji Prototype

Uji validasi bertujuan untuk melihat dan


memeriksa apakah proses yang telah dirancang
setelah verifikasi sesuai dengan kebutuhan user.
Uji validasi admin dilakukan oleh manajemen
JTI. Hasil uji validasi dapat dilihat pada Tabel
10.

Tabel 10. Uji Validasi

c. Melakukan fase analisa dan dihasilkan


persyaratan sistem yang harus dipenuhi,
Data Flow Diagram (DFD), logika bisnis
Uji prototype dilakukan dengan tujuan untuk
dan strategi pengembangan sistem untuk
mengetahui apakah prototype yang dibuat telah
menghasilkan spesifikasi sistem yang
memenuhi kebutuhan user. Pada pengujian ini
sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan
mendiskripsikan mengenai kelebihan sistem
hasil analisa dapat diperoleh kebutuhan
baru dibanding sistem lama yang akan
user yang akan diimplementasikan dalam
dijelaskan pada Tabel 11.
pembuatan desain database dan desain
user interface. Pada fase desain database
5. Kesimpulan
terdiri dari Logical Model, Relasi dan
1. Perancangan desain dengan konsep GT Normalisasi, dan physical system.
sebagai pondasi SIMIN JTI telah Sedangkan desain user interface terdiri
dilakukan dengan fase sebagai berikut: dari hirarki menu dan desain inteface.
a. Perencanaan sistem menggunakan PIECES 2. Implementasi dibuat atas dasar rancangan
untuk menganalisa kelemahan sistem lama. yang telah dibuat dengan menggunakan
b. Membuat struktur GT untuk tools Microsoft Access 2013. Implementasi
mengklasifikasikan Inventaris dan sebagai sistem terdiri atas:
pondasi pemuatan SIMIN JTI. Konsep GT a. Implementasi database.
yang digunakan menggunakan sistem Implementasi database dilakukan untuk
hybrid yang merupakan gabungan dari melakukan Edit Data Inventaris,
struktur hirarki dan atribut. Sistem menambah, menghapus dan mencari data
kodefikasi inventaris dengan menggunakan Inventaris.
GT akan memudahkan user dalam b. Implementasi user interface.
melakukan pencarian data, membuat Implementasi user interface ditujukan
laporan berdasarkan atribut yang dimiliki supaya user lebih mudah untuk mengelola
inventaris maupun melakukan edit data. SIMIN. Implementasi user interface terdiri
atas menu utama, submenu dan form untuk
menambah data.

892
3. Fase terakhir setelah sistem sudah menjadi Microsoft. (2014) .Introduction Visual Basic for
prototype adalah testing (pengujian). Application. http://msdn.microsoft.com/en-
Langkah pengujian ini penting untuk us/library/office/aa188202(v=office.10).aspx
melihat apakah prototype yang telah dibuat (diakses pada 16 Januari 2014)
sudah sesuai dengan harapan atau tidak
fase pengujian terdiri dari: Oktamianiza, Putra & Mayliza. (2013).
a. Uji Verifikasi Efektifitas dan Efisiensi Penggunaan Aplikasi
Uji verifikasi dilakukan dengan beberapa Microsoft Access Dalam Pelaksanaan KIUP di
pertanyaan kunci apakah program sudah RSUD Sawahlunto Tahun 2012. Jurnal
sesuai dengan logika diagram alur sistem. Momentum.
Dengan hasil user dapat mengakses semua
fitur program dan dapat melakukan Rahmadani, Amandha. (2010). Perancangan
penyimpanan data. Sistem Informasi Manajemen Aset pada
b. Uji Validasi Sampoerna Entrepreneurship Trainning Center
Uji validasi bertujuan untuk melihat dan (SETC) PT. HM Sampoerna Tbk. Skripsi tidak
memeriksa apakah proses yang telah dipublikasikan. Malang: Universitas Brawijaya.
dirancang setelah verifikasi sesuai dengan
kebutuhan user. Uji Validasi ini dilakukan Sommerville, Ian. (2006). Software
oleh manajemen JTI. Dengan hasil user Engineering. USA: Addison-Wesley
dapat mengelola database dengan baik,
dapat membuat laporan sesuai dengan Sukandi, Pipin. (2010). Hubungan Antara
kebutuhan dan dapat melakukan pencarian Fasilitas Kampus Dengan Kepuasan Mahasiswa
dengan cepat. Dalam Mengatasi Daya Saing Jasa Pendidikan.
c. Uji Prototype Makalah dalam National Conference on
Uji prototype dilakukan dengan tujuan Management Research 2010. Fakultas Bisnis
untuk mengetahui apakah prototype yang dan Manajemen Universitas Widyatama.
dibuat telah memenuhi kebutuhan user.
Pada uji prototype dibandingkan
kelemahan sistem lama dengan sistem
baru. Dengan hasil sistem baru yang lebih
baik dari sistem lama dari segi
performance, information, economy,
control, efficiency dan control.

Daftar Pustaka

Indrajani. (2011). Perancangan Basis Data All


in 1. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Kendall, Keneth. (2003). Analisis dan


Perancangan Sistem. Klaten: PT Intan Sejati.

Khairizal. (2011). Sistem Informasi Inventaris


Barang Laboratorium Teknik Informatika di
Politeknik Kampar. Bangkinang: Politeknik
Kampar

Laudon & Laudon. (2005). Sistem Informasi


Manajemen : Mengelola Perusahaan Digital.
Yogyakarta: Andi.

Mc Leod, Raymond. (2007). Sistem Informasi


Manajemen. New Jersey: Pearson Education.

893
Lampiran 1.
System Requirement Checklist SIMIN
System
No. Keterangan
Requirement
1. Input a. Admin dapat memasukkan data inventaris, berupa kode inventaris, nama
inventaris, letak inventaris, jumlah inventaris, harga inventaris, tahun
perolehan, merk dan spesifikasi inventaris
b. Admin atau user dapat menambahkan data perawatan, berupa nama inventaris,
letak inventaris, biaya perawatan, dan tanggal perawatan
c. Admin atau user dapat menambahkan data peminjaman inventaris, berupa
letak inventaris, nama inventaris, jumlah peminjaman, nama peminjam dan
tanggal peminjaman.
d. Admin dapat mengedit dan menghapus data inventaris, data perawatan serta
data peminjaman inventaris.
2. Output a. Sistem dapat menampilkan laporan peminjaman, perawatan, dan inventaris JTI.
b. Sistem dapat menampilkan informasi dadakan mengenai inventaris JTI.
c. Sistem dapat melakukan pencarian data peminjaman, perawatan, dan inventaris
JTI.
3. Process a. Sistem melakukan proses login untuk akses admin pada sistem database.
b. Admin berhak mengatur, mengelola, dan melakukan proses menambahkan,
menghapus dan pencarian data yang dimunculkan pada form.
c. Sistem melakukan logout untuk keamanan data yang dikelola oleh admin.
4. Performance a. Sistem dapat mendukung penyimpanan data dengan menggunakan database
agar data dapat tersimpan dengan baik.
b. Sistem memungkinkan admin untuk melakukan update data secara keseluruhan.
c. Sistem dapat digunakan sesuai dengan fungsinya untuk melakukan
penyimpanan data (efektif)
d. Sistem dijalankan dengan menggunakan tools yang tepat (efisien)
5. Control Sistem memberikan keamanan untuk akses admin dengan adanya username dan
password yang hanya dapat diakses oleh admin itu sendiri.

894
Lampiran 2.
Data Flow Diagram Laporan Data Data
Peminjaman peminjaman
Laporan Laporan exception
Laporan Inventaris
Inventaris
Admin Penanggungjawab
Inventaris
Data Kondisi
Penanggungjawab
Data
exception Data
Inventaris
Data Inventaris Exception peminjaman
Laporan Inventaris Laporan Data

Data Perawatan
Data
Kategori Inventaris
Peminjaman
exception Laporan exception
Menambah Peminjaman
Inventaris
Exception
Laporan Id data

Kode Inventaris

Inventaris
Data Kategori peminjam

Kode
Kategori
Data Data Inventaris
Laporan Peminjaman
peminjam
kategori
Input data Id peminjam

Inventaris
Peminjaman
Kategori dan dan letak Data Peminjaman Inventaris Id peminjam
letak
inventaris Laporan
Admin
Laporan Peminjaman
peminjam
kategori dan Peminjam
letak Inventartis
Data Letak Laporan Data Peminjam Peminjam
Letak Perawatan

Letak Inventaris Data Perawatan


Inventaris
Laporan Perawatan
Inventaris
Peminjaman
Laporan Perawatan
Data Laporan Perawatan
Inventaris
Perawatan Inventaris

Perawatan DFD Level 1 Proses 2 Peminjaman SIMIN JTI

User
Data User Data User

Data User

User
Inventaris

DFD Level 0 SIMIN JTI Kode Inventaris


Laporan kondisi inventaris
Laporan
Laporan Laporan Perawatan
Inventaris
Menambah Perawatan Inventaris Inventaris
Admin data
Data Inventaris Tambah Data
inventaris Admin Penanggungjawab
Data Perawatan perawatan Data
Data Perawatan
Inventaris Laporan Inventaris
Laporan
Inventaris
Data Perawatan Perawatan
Data
Kode
Inventaris
kondisi Perubahan Inventaris
data kondisi Penanggungjawab
Laporan kondisi inventaris Tambahan
Perawatan
Data Baru Inventaris
Data

DFD Level 1 Proses 1 Inventaris SIMIN JTI DFD Level 1 Proses 2 Perawatan SIMIN JTI

895

Anda mungkin juga menyukai