Anda di halaman 1dari 4

GEOLOGI REGIONAL PRANGTRITIS

I. Geomorfologi Regional
Daerah pemetaan termasuk ke dalam zona Pegunungan Selatan. Pegunungan
Selatan memiliki 3 morfologi utama sebagai berikut:
Secara morfologis daerah pegunungan selatan merupakan pegunungan yang dapat
dibedakan menjadi 3 satuan morfologi utama, yaitu:
1. Satuan Morfologi Perbukitan Berelief Sedang hingga Curam
Berada di sekitar Imogiri di bagian Barat, memanjang ke Utara hingga
Prambanan, kemudian membelok ke arah Timur (Pegunungan Baturagung),
menerus ke arah Timur melalui Perbukitan Panggung, Plopoh, Kambangan hingga
di daerah yang terpotong oleh jalan raya Pacitan – Slahung. Litologi yang terdapat
di satuan morfologi ini berasal dari Formasi Semilir, Nglanggran, Wuni dan Besole.
2. Satuan Dataran tinggi
Satuan ini meliputi daerah Gading, Wonosari, Playen hingga Semanu dengan
ketinggian rata-rata 200 meter di atas permukaan laut. Litologinya terutama
tersusun atas batugamping. Topografi pada daerah ini relatif datar.
3. Satuan Perbukitan Kerucut
Satuan ini meliputi sebelah Timur Parangtritis memanjang ke arah Timur
melalui Baron dan menerus ke arah Timur melewati Punung hingga Pacitan.
Morfologinya tersusun atas bukit-bukit kecil berbentuk kerucut dengan litologi
utamanya adalah batugamping terumbu maupun batugamping klastik.

II. Stratigrafi regional


Stratigrafi Pegunungan Selatan bagian Barat Laut tersusun oleh batuan hasil
penengendapan gaya berat. Proses pengendapannya mengakibatkan struktur
perlapisan batuan pada Pegunungan Selatan memiliki kemiringan yang khas, yaitu
ke arah Selatan. Stratigrafi regional urut dari formasi tua ke muda, antara lain:
1. Formasi Kepek – Wonosari
Litologi penyusunnya terdiri atas: batugamping, batugamping napalan,
batugamping tufan, batugamping konglomerat, batupasir tufaan , napal serta

1
batulanau. Umur pengendapan batuan yaitu pada Kala Miosen Tengah – Miosen
Akhir.
2. Formasi Oyo
Litologi penyusunnya terdiri atas napal tufaan, tuf andesitan, dan batugamping
konglomeratan. Umur pengendapan formasi ini adalah Kala Miosen Tengah.
Formasi Oyo terendapakan secara tak selaras diatas Formasi Sambipitu
3. Formasi Sambipitu
Formasi Sambipiti tersusun atas batupasir, batulanau, serta batulempung.
Memiliki struktur gradasi. Bagian bawah bersifat volkanik dan makin ke atas
makin bersifat gampingan. Umur pengendapan formasi ini adalah Miosen Awal –
Tengah. Ketebalan formasi ini sekitar 150 meter.
4. Formasi Nglanggran
Litologinya tersusun atas breksi volkanik (berkomposisi bongkah lava dan
bomb andesit). Umur pengendapan formasi diperkirakan Miosen Tengah bagian
bawah. Ketebalan formasi sekitar 750 meter.
5. Formasi Semilir
Litologinya terdiri dari batupasir tufaan, batu lanau, batulempung, serta
batupasir tufan konglomeratan (fragmen pumis). Formasi ini terbentuk pada kala
Miosen Awal bagian Tengah.
6. Formasi Kebo-Butak
Litologi formasi ini terdiri atas batupasir, batulempung, serpih, tuf, dan
agglomerat. Formasi ini terbentuk pada kala Miosen Awal bagian awal.

Berdasarkan litologinya, stratigrafi Parangtritis dapat dibedakan menjadi:


1. Batuan Sedimen Klastik Volkanik
Batuan sedimen klastik volkanik berumur Tersie ini berupa tufa yang terdiri
atas material volkanik berukuran debu hingga lapili dengan sifat non-gampingan
dan tidak terdapat fosil. Ketebalan perlapisan tufa yang tersingkap 75 meter.
2. Batuan Gunungapi

Batuan gunungapi berumur Tersier ini tersusun atas breksi andesit, andesit,
serta lava Parangkusumo.

2
 Breksi andesit yang diselingi oleh aliran lava bersifat andesitik, berstruktur
lempeng, serta telah mengalami pelapukan dan perubahan yang ditandai
ditemukannya mineral serisit serta klorit pada batuan.
 Batuan andesit berupa lava berwarna abu-abu kehijau-hijauan. Memiliki
struktur kekar tiang serta telah mengalami perubahan ditandai dengan
ditemukannya klorit pada batuan tersebut.
 Satuan Lava Parangkusumo berupa lava basal, berstuktur kekar lempeng.
Batuan ini telah mengalami perubahan yang ditandai adanyamineral khlorit
dan kalsit.
3. Batuan Sedimen Klastik karbonat

Penyebaran sedimen kastik karbonat terdapat dibagian Barat dan Timur


Parangtritis. Litologinya terdiri dari batugamping terumbu serta pasiran.

4. Endapan Permukaan

Endapan permukaan atau Satuan Aluvium tersusun atas sedimen lempung


hingga kerakal. Sedimen-sedimen tersebut merupakan hasil rombakan, pelapukan
dan pencucian batuan sekitar serta endapan pantai (terdiri atas sedimen
berukuran halus yang membentuk gumuk pasir).

III. Struktur Geologi


Pola struktur geologi yang ada di daerah pemetaan berkaitan dengan
pembentukan pegunungan di Selatan Jawa serta Palung Jawa. Struktur yang ada
berupa sesar normal (Bantul, Bambang Lipuro sertan Mudal); sesar medatar
(Parangkusumo, Soka Nambangngan serta Siluk); ketidakselarasan; keselarasan;
kekar.
Orientasi sesar N 275°W hingga N 310° W (Tenggara - Barat Laut) dan N20°E
hingga 50°E (Timur Laut - Barat Daya). Pada daerah Parangtritis terdapat
pemunculan mata air panas yang disebabkan penunjaman Sesar parangkusumo
dengan arah N 300°W / 80°. Sudut penunjaman sesar membentuk zona kekar.

3
DAFTAR PUSTAKA

http://teguhgeost.blogspot.com/2012/03/geologi-regional-gunung-kidul-
dan.html

Diakses pada: Senin, 25 Maret 2013 pukul 12.48 WIB

http://wachidgeologist.wordpress.com/2012/05/16/geologi-regional-
pegunungan-selatan/

Diakses pada: Senin, 25 Maret 2013 pukul 15.46 WIB

Anda mungkin juga menyukai