Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah suatu rencana, struktur dan strategi dalam


melakukan penelitian yang dimaksud untuk menjawab permasalahan yang
dihadapi dengan mengupayakan pengoptimalisasi yang berimbang antara
validasi dalam dan validasi luar dengan melakukan pengendalian varian
(Arikunto, 2013).
Penelitian disini menggunakan metode Quasy Experimen dengan
rancangan Pretes-Postes, pengukuran skala nyeri sebelum dilakukan terapi
back massage dan pengukuran skala sesudah dilakukan terapi back
massage.

Kerangka Penelitian Pengaruh Terapi Back Massage Terhadap


Nyeri Reumatik pada Lansia di BPSTW Ciparay

Variabel Independen Variabel Dependen

Masalah pada
lansia : 1.Osteoatritis
1. Gangguan 2. Gout arthritis
sirkulasi
darah
2. Gangguan 3. Remathoid
metabolisme arthritis Nyeri
3. Gangguan
persendian Penatalaksanaan

Non-farmakologi :

1. Guide
imaginary
2. Terapi Musik
3. Teknik
Distraksi
3. kompres hangat Nyeri berkurang
Keterangan :

Variabel yang diteliti

Variabel yang tidak diteliti

3.2 Paradigma Penelitian

Rheumatoid arthritis (RA) merupakan suatu penyakit autoimun yang


mengakibatkan peradangan kronis pada sendi. Penyakit autoimun adalah
penyakit yang terjadi ketika jaringan-jaringan tubuh diserang oleh sistem
imunnya sendiri yang keliru (Aletha et al., 2010). RA juga merupakan
inflamasi non-bakterial yang bersifat sistemik, progresif, cenderung kronik
dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara simetris. (chairuddin
,2003 dalam nurarif & Kusumah, 2015).

Back massage adalah tindakan massage yang dilakukan pada bagian


punggung dengan usapan yang perlahan selama 3-10 menit (Potter &
Perry, 2005). Massage punggung ini dapat menyebabkan timbulnya
mekanisme penutupan terhadap impuls nyeri saat melakukan gosokan
penggung yang dilakukan dengan lembut.

Massage yaitu tindakan penekanan oleh tangan pada jaringan lunak,


bisanya otot, tendon atau ligamen, tanpa menyebabkan pergeseran atau
perubahan posisi sendi, menghasilkan relaksasi, dan meningkatkan
sirkulasi (Henderson, 2006). Sedangkan Back massage itu sendiri adalah
tindakan massage yang dilakukan pada bagian punggung dengan usapan
yang perlahan selama 3-10 menit (Potter & Perry, 2005).
Nyeri sendi pada lansia banyak sekali penyebabnya yang beragam,
dengan bertambahnya umur seseorang termasuk pada lansia akan
mengalami perubahan-perubahan pada sistem muskuloskletal, nyeri sendi
pada lansia diakibatkan adanya penyakit seperti osteoatritis, rhematoid
atritis dan gout atritis dimana terjadinya infeksi pada tulang dan sendi,
trauma pada tulang, dengan bertambahnya usia akan mengakibatkan
degenerasi tulang rawan dan terjadi deposisi keristal (Bear, 2014).

3.3 Hipotesa Penelitian

Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara dari pertanyaan


penelitian. Hipotesis berfungsi untuk menentukan kearah pembuktian,
artinya hipotesis ini merupakan pernyataan yang harus dibuktikan. Pada
hakikatnya hipotesis adalah sebuah pertanyaan tentang sesuatu yang diduga
atau yang diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara
empiris (Notoatmodjo, 2010). Hipotesa penelitian ini sebagai berikut :
Ha : ada pengaruh antara terapi back massage terhadap intensitas nyeri
reumatik pada lansia di BPSTW ciparay.

3.4 Variabel Penelitian

1. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang sering dikatakan sebagai
variabel stimulus, predictor, anctecedent. Dalam bahasa Indonesia sering
disebut juga sebagai variabel bebas.Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2016). Variabel independen dalam
penelitian ini adalah terapi back massage.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang sering dikatakan sebagai
variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering juga
disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2016). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
intensitas nyeri.

3.5 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

3.5.1 Definisi Konseptual

1. Nyeri reumatik
Merupakan keluhan utama pada rematik.nyeri sendi ada dua macam
yaitu nyeri sendi mekanis dan nyeri inflamasi (nyeri karena radang), nyeri
mekanis biasanya timbul setelah seseorang melakukan kegiatan atau
aktifitas dan akan hilang setelah beristirahat, nyeri inflamasi biasanya
terjadi pada pagi hari ketika sesorang bangun tidur. Nyeri inflamasi
biasanya nyeri hebat ketika digerakan, biasanya nyeri akan menghilang
setelah beberapa saat.
2. Back Massage
Back massage adalah tindakan massage yang dilakukan pada bagian
punggung dengan usapan yang perlahan selama 3-10 menit (Potter &
Perry, 2005). Massage punggung ini dapat menyebabkan timbulnya
mekanisme penutupan terhadap impuls nyeri saat melakukan gosokan
penggung yang dilakukan dengan lembut.

3.5.2 Definisi Operasional

NO Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skal


oprasional a
uku
r
1 2 3 4 5 6 7
1 (Independen) tindakan panduan pijat
Terapi Back massage yang punggung yang
massage dilakukan pada terdiri dari metode:
bagian (a) hand changing,
punggung (b) teknik
dengan usapan mengggesek dan
yang perlahan memutar dengan
selama 3-10 ibu jari, (c) teknik
menit efleurasi
merupakan tipe
pijatan dengan cara
menggosok pijatan
yang lambat dan
luwes, (d) teknik
petrisasi atau
menarik secara
lembut, dan (e)
teknik tekanan
menyikat

2 (Dependen) Selisih skala Menggunak 1 . mengukur skala 1 = nyeri No


Perubahan nyeri sebelum an skala nyeri sebelum ringan min
skala nyeri dan sesudah nyeri diberi back 2 = nyeri al
sendi dilakukan numerik (0- massage sedang
terapi back 10) 2. mengukur skala 3 = nyeri
massage nyeri sesudah berat
diberi back 4 = nyeri
massage sangat berat

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Notoatmodjo, 2010).


Sedangkan menurut Sugiyono (2016) populasi adalah setiap objek / subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jumlah
populasi yang akan digunakan untuk penelitian adalah sebanyak 20 orang
yang ada di BPSTW Ciparay.

3.6.2 Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Notoatmodjo, 2010).


Sedangkan menurut Sugiyono (2016) populasi adalah setiap objek / subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

3.7 Pengumpulan Data

3.7.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk


mengukur nilai variabel yang diteliti. (Sugiyono, 2016). Instrumen dalam
penelitian ini menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Tujuan untuk
mengukur skala intensitas nyeri pada lansia sebelum dan sesudah
dilakukan tindakan.

1. Instrumen Terapi Back Massage


panduan pijat punggung yang terdiri dari metode: hand changing,
teknik mengggesek dan memutar dengan ibu jari, teknik efleurasi
merupakan tipe pijatan dengan cara menggosok pijatan yang lambat dan
luwes, teknik petrisasi atau menarik secara lembut, dan teknik tekanan
menyikat.
2. Insstrumen Nyeri Reumatik
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Numeric Rating Scale
(NRS) untuk mengukur skala nyeri sendi. Skala nyeri 1= 1-3, 2= 4-6 , 3=
7-9, 4= 10. Klien dikategorikan nyeri sendi dengan level nyeri ringan, nyeri
sedang, nyeri berat, nyeri sangat berat.

3.7.2 Validasi dan Reabilitas Instrumen

Validitas merupakan ketepatan atau kecermatan pengukuran, atau


dapat dikatakan bahwa alat tersebut mengukur apa yang ingin diukur.
Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang
dimaksud (Sugiyono, 2016).
1. Validasi
Uji validitas ialah suatu indeks yang dapat menunjukan bahwa alat
ukur itu benar untuk mengukur apa yang diukur (Notoatmojo, 2010).
2. Reabilitas Instrumen
Uji reabilitas yaitu untuk menentukan sejauh mana alat ukur
tersebut dapat dipercaya. Sejauh mana hasil dari pengukuran tersebut
tetap stabil apabila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama dan alat ukur yang sama (Notoatmojo, 2010).
3.7.3 Teknik Pengumpulan Data

1. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mendatangi klien di BPSTW


Ciparay
2. Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan
penelitian
3. Peneliti melakukan informed concent kepada responden dan meminta
responden untuk menandatangani informed concent, sebagai tanda
kesediaan responden menjadi sampel.
4. Peneliti menjelaskan cara melakukan terapi back massage terhadap
nyeri reumatik
5. Peneliti melakukan pengukuran skala nyeri sebelum dilakukan back
massage
6. Peneliti melakukan tindakan massage yang dilakukan pada bagian
punggung dengan usapan yang perlahan selama 3-10 menit
7. Peneliti melakukan pengukuran skala nyeri pada lansia setelah
dilakukan back massage
8. Terapi back massage disepakati dilakukan dalam beberapa hari
9. Peneliti mengucapkan terima kasih dan memberikan cinderamata
kepada responden sebagai tanda terima kasih peneliti.

3.8 Langkah-langkah Penelitian

3.8.1 Tahap persiapan

1. Menentukan masalah dan judul penelitian


2. Memilih lahan penelitian
3. Melakukan studi kepustakaan
4. Mengurus perizinan melakukan penelitian
5. Penelitian meminta surat pengantar kepada staf Stikes Bhakti Kencana
Bandung untuk meminta surat pengantar
6. Peneliti meminta surat pengantar kepada Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Provinsi Jawa Barat.
7. Peneliti mengajukan izin kepada Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat
untuk melakukan studi pendahuluan dan penelitian di tempat tersebut.
8. Melakukan studi pendahuluan dan penelitian di BPSTW Ciparay.

3.8.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian

1. Mendapat izin dari lahan penelitian


2. Peneliti melakukan pendekatan kepada lansia untuk mendapatkan
persetujuan dari klien sebagai responden penelitian.
3. Peneliti menjelaskan tujuan peneliti kepada responden
4. Melakukan pengumpulan data
5. Melakukan pengeloloaan dan analisa data sesuai dengan rencana yang
ada
6. Menarik kesimpulan

3.8.3 Tahap Akhir

1. Menyusun laporan hasil penelitian


2. Menyalin hasil penelitian
3. Perbaikan hasil penelitian
4. Presentasi atau menyampaikan hasil penelitian.

3.9 Pengolahan Data Analisa Data

3.9.1 Langkah-Langkah Pengolahan Data


Tehnik dalam pengelolaan data yang digunakan dalam penelitian ini ada
6 tahap, antara lain :

1. Editing
Peneliti melakukan pengecekan kembali data-data dan penilaian
skala ukur nyeri yang telah terkumpul dan memeliksa kelengkapan data
untuk memeriksa apabila ada kesalahan, jika data yang didapat tidak
lengkap maka peneliti mengkonfirmasi dan mengkoreksi ulang skoring
responden.
2. Coding
Setelah melakukan editing maka peneliti akan melakukan coding
data, tahap ini peneliti meberikan kode pada setiap variabel agar
memudahkan saat pengelolaan data. Kode yang digunakan dengan
menggunakan angka yang disesuaikan dengan sekala nyeri sendi. Diberi
kode 1= nyeri ringan, 2= nyeri sedang, 3= nyeri berat, 4= nyeri sangat
berat.
3. Entry
Setelah melakukan coding maka peneliti akan melakukan entry
yaitu dengan memasukan data dari lembar instrumen kedalam program
komputer untuk diolah datanya menggunakan software statistik yaitu
SPSS.
4. Scoring
Pada tahap ini peneliti mejumlahkan data yang telah di entry.
5. Cleaning
Peneliti harus melakukan pengecekan ulang data untuk melihat ada
kesalahan data yaitu data yang tidak kemasukan atau kosong dan
pengkodean yang tidak sesuai
6. Transfering data
Peneliti memasukan data hasil penelitian dalam bentuk kode
kedalam program komputer.
3.9.2 Analisa Data

1. Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan terhadap tiap
variabel dan hasil penelitiannya, yang bertujuan untuk menjelaskan dan
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel (Notoatmodjo, 2012).

1. Analisa Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengungkapkan hubungan dua
variabel yaitu variabel bebas dengan variabel terikat yang diduga
saling berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2012).

3.10 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu mengajukan


permohonan izin kepada institusi atau lembaga tempat penelitian.
Setelah mendapatkan persetujuan barulah melakukan penelitian
dengan menekankan masalah pada etika penelitian. Masalah etika
penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam
penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung
dengan manusia (Hidayat,2014).
1. Imformed Consent
Imformed consent merupakan surat persetujuan antara peneliti
dengan responden yang akan diletiti dengan memberikan selembar
kertas imformed consent kepada subjek sebelum dilakukan penelitian,
imformed consent ini dijadikan sebagai bukti bahwa klien bersedia
dijadikan responden penelitian maka klien harus menandatangani
lembar imformed consent. Informasi yang terdapat pada lembaran
imformed consent ialah maksud dan tujian dilakukannya penelitian,
manfaat dari penelitian yang akan dilakukan dan kerahasiaan klien.
2. Anomiti (Tanpa Nama)
Masalah etika keperawatan ialah masalah yang akan memberikan
jaminan dalam penelitian dengan tidak mencantumkan nama
responden hanya akan menuliskan inisial.
3. Confidentialiti (Kerahasiaan)
Semua informasi yang didapatkan dari klien akan di jamin
kerahasiaannya oleh peneliti.
4. Justice (Keadilan)
Peneliti akan memberikan perlakuan yang sama dan peneliti juga
tidak akan membedakan jenis kelamin, agama, dan lain-lainnya.

3.11 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.11.1 Lokasi

Penelitian ini dilakukan di BPSTW Ciparay kabupaten Bandung.

3.11.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2019.

Anda mungkin juga menyukai