Anda di halaman 1dari 2

PRAKTIK BISNIS DI INDONESIA

Dalam dunia perbankan pendapatan terbesar bersumber dari pendapatan bunga kredit,
maka sebagian besar bank-bank memiliki tujuan untuk meningkatkan penyaluran kredit,
yang berakibat pada perkembangan dan pertumbuhan modal bank itu sendiri, bagaimana
menurut anda dengan bank syariah yang tidak membebankan bunga terhadap
nasabahnya, darimana sumber pendapatan bank syariah tersebut.

Dalam hal operasionalnya, bank syariah tidak jauh berbeda dengan bank konvensional. Bank
syariah juga menerima dana dari pemilik bank dalam bentuk modal dan dari nasabah dalam
bentuk simpanan.
Selain dari pemilik modal dalam bentuk saham, bank syariah memeroleh dana utamanya juga
dari simpanan nasabah. Simpanan dapat berasal dari aneka produk seperti tabungan reguler,
deposito, dan giro. Dana dari dua sumber itulah yang kemudian disalurkan dalam bentuk
pembiayaan oleh bank syariah.
Bank Syariah juga memberikan jasa-jasa pembiayaan atau produk-produk, seperti Giro Wadiah
(titipan murni), Mudharabah (perjanjian antara pemilik modal dengan pengusaha, dimana
pemilik modal menyediakan seluruh dana yang diperlukan dan pihak pengusaha melakukan
pengelola atas usaha), Musyarakah (perjanjian usaha antara 2 atau beberapa pemilik modal untuk
menyertakan modalnya pada suatu proyek, dimana masing-masing pihak mempunyai hak ikut
serta, mewakilkan, atau menggugurkan haknya dalam manajemen proyek), Murabahah
(pembelian barang dengan pembayaran ditangguhkan 1buan, 3bulan, 1tahun, dan seterusnya),
Al-bai bitsaman ajil (pembelian barang dengan pembayaran cicilan), Ijarah (pure leasing), Bai
Takriji (sewa beli), Al-Qardhul Hasan (benevolent loan), Kafalah (perjanjian pemberian
pemjaminan atau penanggungan), Sharf (perjanjian jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya),
Hiwalah (pengalihan tagihan), Ju'alah (pelayanan khusus), dan Wakalah (jasa penitipan uang
atau surat berharga, dimana bank mengelola uang atau surat berharga tersebut).
Bank Islam atau Syariah akan memperoleh pendapatan dari pembiayaan jasa-jasa atau produk-
produk yang diberikan oleh bank Islam (investasi al-mudharabah dan al-musyarakah), berupa
bagi hasil usaha dari pembiayaan pengadaan barang al-murabahah, al-bai bitsaman ajil, dan al-
ijarah berupa mark-up dan sewa, dari pemberian pinjaman berupa biaya administrasi, dan dari
penggunaan fasilitas berupa fee. Dari semua pendapatan ini dikumpulkan dalam pendapatan bagi
hasil bank untuk dibagikan kepada pemegang rekening giro Wadiah, pemegang rekening
tabungan Mudharabah, dan pemegang rekening deposito Mudharabah.
Portofolio pembiayaan pada bank komersial menempati porsi terbesar, pada umumnya sekitar
55-60% dari total aktiva. Dari pembiayaan yang dikeluarkan atau disalurkan bank diharapkan
dapat mendapatkan hasil. Tingkat penghasilan dari pembiayaan (yield on financing) merupakan
tingkat penghasilan tertinggi bagi bank (Muhammad, 2005). Dengan demikian sumber
pendapatan bank syariah dapat diperoleh dari:
 Bagi hasil atas kontrak mudharabah dan kontrak musyarakah.
 Keuntungan atas kontrak jual beli (AL-Ba'i)
 Hasil sewa atas konstrak ijarah dan ijarah wa Iqtina.
 Fee dan biaya administrasi jasa-jasa lainnya.

Anda mungkin juga menyukai