Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“MANAJEMEN NYERI”

DI RUANG KENANGA II RSUD SUMEDANG

Disusun Oleh :

Aprilia Nur Hayati

12.042

AKPER PEMKAB SUMEDANG

Jalan Margamukti Licin Cimalaka Sumedang

453353 Telp. (0261) 203084


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur milik Allah SWT. Hanya karena ijin-nya penyusun
dapat menyelesaikan Satuan Acara Penyuluhan ini tepat pada waktunya. Tak lupa
penyusun panjatkan solawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW beserta keluarganya dan seluruh insan manusia yang dikehendakinya.

Penyusun Satuan Acara Penyuluhan ini bertujuan untuk memenuhi salah


syarat ujian akhir program dengan judul Satuan Acara Penyuluhan “Manajemen
Nyeri“ .

Dalam penyelesain Satuan Acara Penyuluhan ini, penyusun banyak


mendapatkan bimbingan yang sangat membangun. Oleh karena itu sudah sepantasnya
jika penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan Satuan Acara Penyuluhan ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu-
persatu.

Penyusun menyadari bahwa makalah Satuan Acara Penyuluhan ini masih jauh
dari sempurna. Karena penyusun mengharapkan adanya saran dan kritikan yang
sifatnya membangun demi perbaikan Satuan Acara Penyuluhan mendatang. Harapan
penyusun semoga Satuan Acara Penyuluhan ini bermanfaat dan memenuhi harapan
berbagai pihak.

Sumedang, 24 Desember 2015

Penyusun
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Manajemen nyeri

Sub Pokok Bahasan : Manajemen nyeri non farmakologis

Hari/Tanggal : Kamis, 25 juni 2015

Waktu : 30 Menit

Tempat : Di Ruang Kenanga II RSUD Sumedang

Sasaran : Pasien dan keluarga pasien

Metode : Ceramah dan tanya jawab

Media : leaftlet

Pemateri : Aprilia Nur Hayati

A. Latar Belakang Masalah


Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan
kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyak proses penyakit atau bersama banyak
proses penyakit atau bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau
pengobatan. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang
dibanding suatu penyakit manapun.
Perawat menghabiskan lebih banyak waktunya bersama pasien yang
mengalami nyeri dibanding tenaga profesional perawatan kesehatan lainnya dan
perawat mempunyai kesempatan untuk menghilangkan nyeri dan efeknya yang
membahayakan.
Manajemen nyeri merupakan suatu proses atau tindakan keperawatan yang
dilakukan baik secara kolaboratif ataupun secara individu pada pasien guna
mengontrol atau mengurangi nyeri serta mengendalikan rasa nyeri yang di rasa
oleh pasien. Manajemen nyeri penting dilakukan dan paling tidak harus
mendapat perhatian dari petugas perawat atau petugas kesehatan lainnya untuk
mengurangi keluhan nyeri pada pasien.
Manajemen secara individu dapat dilakukan dengan cara mengajarkan
teknik distraksi, relaksasi berupa nafas dalam dan teknik pengalihan perhatian
guna mengurangi resiko nyeri pada pasien. Manajemen nyeri bertujuan untuk
membantu pasien dalam mengontrol nyeri ataupun memanajemen nyeri secara
optimal, mengurangi resiko lanjut dari efek samping nyeri tersebut, yang pada
akhirnya pasien mampu mengontrol ataupun nyeri yang dirasa tersebut hilang.
Dan didapati di Ruang Kenang II RSUD Sumedang pada pasien Tn. A mengeluh
nyeri dibagian abdomen kuadran kanan atas.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan tentang manajemen nyeri selama + 30 menit
diharapkan pasien dan keluarga pasien mampu mengerti dan memahami
manajemen nyeri dengan baik.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti proses penyuluhan tentang manajemen nyeri selama + 30
menit diharapkan pasien dan keluarga pasien mampu :
1. Menjelaskan pengertian nyeri
2. Menjelaskan tujuan manajemen nyeri non farmakologis
3. Menjelaskan cara mangatasi nyeri
D. Strategi Pelaksanaan

KEGIATAN
No. TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN WAKTU
PESERTA
 Mengucapkan salam Peserta menjawab 1 menit

 Memperkenalkan diri Peserta mendengar 1 menit


1. PEMBUKAAN
 Menjelaskan tujuan Peserta mendengar 2 menit
penyuluhan
 Kontrak waktu Peserta menyetujui 1 menit
 Menjelaskan materi Peserta memperhatikan 15 menit
 Pengertian nyeri
 Tujuan manajemen nyeri
non faramakologis
2. ISI
 cara mengatasi nyeri

 Mempersilahkan untuk Peserta mengajukan 3 menit


bertanya pertanyaan
 Menanyakan kembali Peserta menjelaskan 3 menit
mengenai penjelasan yang kembali apa yang
3 PENUTUPAN
telah diberikan ditanyakan
 Membuat kesimpulan. Peserta mendengarkan 2 menit
 Mengucapkan salam Peserta menjawab 2 menit

E. Evaluasi
Dilakukan secara lisan dengan mengajukan beberapa pertanyaan
1. Jelaskan pengertian nyeri ?
2. Sebutkan tujuan manajemen nyeri non farmakologis?
3. Jelaskan cara mengatasi nyeri?
Lampiran: Materi

A. Pengertian nyeri
Nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat.
Nyeri merupakan suatu ketidaknyamanan yang meningkat dan sensasinya sangat
subyektif, serta menimbulkan gangguan dan perubahan aktifitas fisik, psikis yang
meliputi emosi, pola fikir dan sebagainya.

B. Tujuan manajemen nyeri Non farmakologis


1. Menangani nyeri akut atau kronis
2. Memberikan rasa nyaman
3. Mengurangi ketergantungan pasien pada obat-obatan penghilang rasa sakit

C. Cara mengatasi nyeri


1. Distraksi
Tujuannya mengalihakan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulus
yang lain.
a. Distraksi visual dengan menonton televisi, membaca koran, melihat
pemandangan dan gambar.
b. Distraksi pendengaran dengan mendengarkan musik yang
disukai atau suara burung serta gemercik air.
c. Distraksi pernafasan dengan bernafas ritmik, anjurkan klien untuk
memandang fokus pada satu objek atau memejamkan mata dan
melakukan inhalasi perlahan melalui hidung dengan hitungan satu sampai
empat dan kemudian menghembuskan nafas melalui mulut secara
perlahan dengan menghitung satu sampai empat dalam hati.
Anjurkan klien untuk berkonsentarasi pada sensasi pernafasan dan
terhadap gambar yang memberi ketenangan instruksikan klien untuk
melakukan pernafasan ritmik dan pada saat yang bersamaan lakukan
massase pada bagaian tubuh yang mengalami nyeri dengan melakukan
pijatan atau gerakan memutar di area nyeri.
d. Distraksi intelektual dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu,
melakukan kegemaran (di tempat tidur) seperti mengumpulkan perangko,
menulis cerita.
e. Imajinasi terbimbing adalah kegiatan klien membuat suatu bayangan yang
menyenangkan dan mengonsentrasikan diri pada bayangan tersebut serta
berangsur-angsur membebaskan diri dari dari perhatian terhadap nyeri

2. Relaksasi napas dalam


Tujuan teknik relaksasi yaitu
a. Menurunkan kecemasan /stress
b. Menurunkan nyeri
c. Membantu melupakan nyeri yang dirasakan
d. Meningkatkan rasa nyaman

Langkah-langkah relaksasi pernapasan menurut Stewart (1976: 959), yaitu


sebagai berikut :

1) Tarik nafas dalam-dalam dan tahan di dalam paru


2) Keluarkan udara perlahan-lahan dan rasakan tubuh menjadi kendor dan
rasakan betapa nyaman hal tersebut
3) Bernafaslah secara normal dalam beberapa waktu
4) Ambil nafas dalam-dalam kembali dan keluarkan secara perlahan-lahan,
5) Biarkan telapak kaki rileks.
6) Konsentrasikan pikiran pada kaki
7) Ulangi langkah 4 dan konsentrasikan fikiran pada lengan, perut,
punggung dan kelompok otot-otot lain
8) Setelah merasa relaks, bernafaslah secara perlahan.
9) Bila nyeri menjadi hebat klien bernafas secara dangkal dan cepat
DAFTAR PUSTAKA

Potter, P.,A & Perry, A.,G.(2005). Buku ajar fundamental keperawatan:


Konsep,proses,dan praktik (edisi 4). Jakarta : EGC.

Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2001).Buku ajar keperawatan medikal-bedah Brunner


& Suddarth

(Edisi 8). Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai