Anda di halaman 1dari 10

TINJAUAN TEORI

Hiperemesis Gravidarum

Sebagian besar emesis gravidarum (mual muntah) saat hamil dapat diatasi dengan berobat jalan,
serta pemberian obat penenang dan anti muntah. Tetapi sebagian wanita hamil tidak dapat mengatasi
mual muntah yang berkelanjutan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan
kekurangan cairan dan terganggunya keseimbangan elektrolit.
Muntah yang berlebihan menyebabkan cairan tubuh makin berkurang,sehingga darah menjadi
kental (hemokonsentrasi) yang dapat melambatkan peredaran darah yang berarti konsumsi oksigen dan
makanan ke jaringan berkurang yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan sehingga menambah
beratnya keadaan ibu dan janin.

Penyebab Hiperemesis Gravidarum


1. Faktor adaptasi dan hormonal
Pada wanita hamil yang kurang darah lebih sering terjadi hiperemesis gravidarum. Dapat
dimasukan dalam ruang lingkup faktor adaptasi adalah wanita hamil dengan
anemia,primigravida dan overdistensi rahim pada hamil ganda dan hamil mola hidatidosa.
Sebagian kecil primigravida belum mampu beradaptasi terhadap hormon estrogen dan
khorionik gonadotropin,sedangkan pada hamil ganda, jumlah hormon dikeluarkan terlalu
tinggi dan dapat menyebabkan terjadi hiperemesis gravidarum.
2. Faktor psikologis
Hubungan faktor psilologis dengan hiperemesis gravidarum belum jelas. Besar
kemungkinan bahwa wanita yang menolak hamil,takut kehilangan pekerjaan, keretakan
rumah tangga, diduga menjadi faktor penyebab terjadi hiperemesis gravidarun.
3. Faktor alergi
Pada kehamilan, diduga terjadi infasi jaringan villi korialis yang masuk ke dalam darah ibu,
maka faktor alergi dianggap dapat menyebabkan kejadian hiperemesis gravidarum

Gejala Klinik Hiperemesis Gravidarum


Gambaran gejala hiperemesis gravidarum secara klinis dapat dibagi menjadi tiga tingkat:
1. Hiperemesis gravidarum tingkat I
 Muntah berlangsung terus
1
 Nafsu makan berkurang
 Berat badan menurun
 Kulit dehidrasi-tonusnya lemah
 Nyeri di daerah epigastrium
 Tekanan darah turun dan nadi meningkat
 Lidah kering
 Mata tampak cekung
2. Hiperemesis gravidarum tingkat II
 Penderita tampak lebih lemah
 Mata cekung(gejala dehidrasi),turgor kulit makin kurang, lidah kering dan kotor
 TD turun nadi meningkat
 BB makin menurun
 Mata ikterik
 Gejala hemokosentrasi makin tampak: urine berkurang,badan aseton dalam urin
meningkat
 Gangguan BAB
 Gangguan kesadaran, menjadi apatis
 Napas berbau aseton
3. Hiperemesis gravidarum tingkat III
 Muntah berkurang
 KU ibu makin menurun: TD,nadi meningkat dan suhu tubuh naik, keadaan dehidrasi
makin jelas
 Gangguan faal hati teradi dengan manifestasi ikterik
 Gangguan kesadaran.

Diagnosis Hiperemesis Gravidarum


Muntah yang terus-menerus tanpa pengobatan dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang
janin dalam rahim. Oleh karena itu,hiperemesis gravidarum berkelanjutan harus di cegah dan dapat
pengobatan yang adekuat.
Kemungkinan penyakit lain yang menyertai hamil harus di pikirkan dan harus konsultasi
dengan dokter seperti : penyakit hati, penyakit ginjal dll.

2
Pengobatan Hiperemesis Gravidarum
Konsep pengobatan yang harus sebagai berikut :
1. Isolasi dan pegobatan psikologis
2. Pemberian cairan pengganti
3. Obat yang diberikan
Memberikan obat pada hiperemesis gravidarum sebaiknya konsultasi dengan
dokter,sehingga dapat di pilih obat yang tidak bersifat teratogenik( penyebab kelainan
congenital-cacat bawaan).
Komponen (susunan obat) yang dapat di berikan adalah :
a. Sedativa ringan:
 Phenobarbital(luminal) 30 gr
 Valium
b. Anti alergi:
 Antihistamin
 Dramamim
 Avomin
c. Obat anti mual-muntah:
 Mediamer B6
 Emetrole
 Stimetil
 Avopreg
d. Vitamin:
 B kompleks
 Vitamin C.
4. Menghentikan kehamilan
Dilakukan pada kasus-kasus seperti:
 Gangguan kejiwaan
 Gangguan penglihatan
 Gangguan faal.

3
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. T. L HAMIL 12-13 MINGGU
DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM GRADE I
RSUD PROF. Dr. V. L. RATUMBUYSANG
MANADO

I. PENGUMPULAN DATA
A. Identitas/ Biodata
Nama pasien : Ny. T. L Nama suami : Tn. F. T
Umur : 24 Thn Umur : 26 Thn
Suku/ bangsa : Minahasa / Indonesia Suku/bangsa : Minahasa/ Indonesia
Agama : Kr. Protestan Agama : Kr. Protestan
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Malalayang I lingk II Alamat : Malalayang I Lingk II

B. Anamnesa ( Data Subjektif)


Pada tanggal : 25- 10- 2010 Pukul : 07. 40 wita
1. Keluhan utama : Mual dan muntah secara terus menerus
2. Riwayat keluhanutama : - Mual muntah dirasakan sejak seminggu yang lalu (3-4 kali/hari), dan
frekuensinya terus meningkat hingga 7-8 kali/hari.
- Badan terasa lemas
- Nyeri di sekitar ulu hati
- Nafsu makan menurun
4. Riwayat menstruasi
 Haid pertama : 13 tahun
 Siklus : 28 hari
 Banyaknya : 2 – 3 kali ganti pembalut/ hari
 Dismenorrhoe : Tidak ada
 Teratur/tidak teratur : Teratur
 Lamanya : 5-6 hari
 Sifat darah : Encer
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :
4
Ini : G1 P0 A0
6. Riwayat kehamilan ini :
- HPHT : 15 – 07 – 2010
- TP : 22 – 04 – 2011
- UK : 12 - 13 minggu
- Pola Nutrisi
 Makan : 1x sehari ( nasi, ikan, sayur ) porsi sedang tidak dihabiskan
 Minum : 3-4 gelas sehari ( air putih )
- Pola Eliminasi
 BAB : 2 hari sekali
 BAK : 1-2x sehari
7. Riwayat penyakit sistimatik yang pernah diderita :
Tidak ada
8. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada
9. Riwayat Sosial
Perkawinan : Sah
Kehamilan ini : Di rencanakan dan diterima oleh keluarga
Perasaan Tentang Kehamilan ini : Ibu mengatakan menerima dan merencanakan kehamilan ini
Status perkawinan : Kawin sah
Jumlah anak : Belum ada

C. Pemeriksaan fisik ( Data Objektif)

1. Keadaan Ibu : Lemah


Keadaan Emosional : Stabil
Kesadaran : Compos mentis
2. Tanda-tanda vital
- TD : 90/60 mmHg
- Nadi : 92x/m
- Respirasi : 24 x/m
- suhu : 37,3° C

5
- Lila : 24 cm
- TB : 162 cm
- BB sekarang : 49 Kg
- BB sebelum hamil : 48 Kg

D. Pemeriksan Khusus
Inspeksi ( Head to toe )
 Kepala : Rambut bersih, warna hitam, berminyak, tidak ada ketombe
 Mata : Konjungtiva pucat, skelera tidak kuning
 Hidung : Tidak ada secret
 Telinga : Simetris Kiri/kanan, tidak ada secret
 Mulut : Bibir bibir, lidah kering, terdapat caries pada gigi
 Muka : Ada chloasma gravidarum
 Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid
 Dada : Puting susu menonjol, benjolan tidak ada, areola coklat kehitaman, terdapat
nyeri tekan pada epigastrik
 Abdomen : Ada striae albicans, bentuk perut membesar, bekas luka operasi tidak ada
 Ekstremitas : Atas : tidak ada edema tangan dan jari ada, kuku pendek bersih
Bawah : tidak ada edema tibia ada, kuku pendek bersih
Kulit : tonus otot lemah
 Genitalia : Bersih, tidak ada pengeluaran cairan, tidak varices, tidak ada luka, kemerahan
tidak ada, ada luka parut pada perineum, anus tidak haemoroid.

Palpasi ( Pemeriksaan Kebidanan )


Leopold I : TFU: 1 jari atas symphisis
Leopold II : Balotement
Leopold III dan IV belum dilakukan

Auskultasi : belum terdengar

E. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan HCG (+)
6
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosa: G1 P0 A0, 24thn, hamil 12 -13 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum grade I
Dasar : - Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama
- HPHT : 15 – 07 – 2010
- TP : 22 – 04 – 2011
- TFU : 1 jari atas symphisis
- Mual muntah dirasakan sejak seminggu yang lalu(3-4 kali/hari), dan
frekuensinya terus meningkat hingga 7-8 kali/hari.
- Badan terasa lemas
- Nyeri pada epigastrium
- Kulit dehidrasi dan tonusnya lemah
- Nadi meningkat dan tekanan darah turun
Masalah : Ibu merasa cemas dengan kondisi kehamilannya sehubungan dengan mual
dan muntah yang dirasakan.
Kebutuhan :- Pemenuhan nutrisi dan cairan
- Pemberian obat anti muntah dan vitamin B kompleks
- Istirahat yang cukup
- Diet ringan

III. DIAGNOSA POTENSIAL


Pada Ibu : potensial terjadi hiperemesis gravidarum grade II
Pada bayi: terhambatnya tumbuh kembang janin

IV. KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA


Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi

V. INTERVENSI ( PERENCANAAN )
1. Observasi KU dan TTV
2. Pasang infus dextrose 5%
3. Berikan obat anti mual muntah dan vitamin B kompleks
4. Pemberian nutrisi

7
VI. IMPLEMENTASI ( PELAKSANAAN )
Tanggal: 25-10-2010 Pukul : 08.00 WITA
1. Mengobservasi KU dan TTV
KU : lemah
Kesadaran : Compos mentis
TD : 90/60mmHg
Nadi : 92x/m
Respirasi : 24 x/m
2. Mengatur posisi tidur ibu untuk memberikan rasa nyaman
3. Memasang infus dextrose 5%, 20 tetes/m sesuai anjuran dokter
4. Memberikan ibu obat anti mual muntah dan injeksi farbion 1 amp via IV
5. Memberikan dukungan moril pada ibu agar merasa aman dan nyaman, serta menganjurkan
keluarga ibu untuk memberi ibu makan biskuit dan minum teh gula, sedikit namun sering.

VII. EVALUASI
Pada Tanggal: 25-10- 2010 Pukul: 11.00 WITA
- Pemberian cairan pengganti ( dextrose 5%) telah diberikan
- Obat anti mual muntah dan vitamin B kompleks telah diberikan
- Keadaan umum ibu mulai membaik
- Ibu bersedia untuk dirawat di rumah sakit

8
Daftar Pustaka

Manuaba,Ida Bagus Gde (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. Penerbit: EGC, Jakarta

9
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. T. l HAMIL 12-13 MINGGU
DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM GRADE I DI RUANG NIFAS
RSU PROF. DR. V.L RATUMBUYSANG
MANADO

Oleh:
Melynsia
PO717124008078

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO


PRODI D-III KEBIDANAN
2011

10

Anda mungkin juga menyukai