Anda di halaman 1dari 5

4/27/2017 Makalah Tentang K3 Mekanikal dan Elektrikal

9th August 2012 Makalah Tentang K3 Mekanikal dan Elektrikal

BAB 1
PENDAHULUAN
 
1.1 Latar Belakang

K3  Mekanikal  dan  Elektrikal  adalah  pemahaman  tentang  Keselamatan  dan  Kesehatan  Kerja  dalam
penerapannya pada Mekanikal dan Elektrikal.
K3  Mekanikal  ditunjukkan  bagi  para  pekerja  yang  bekerja  pada  pekerjaan  lift,  pengolahan  limbah  dan
sanitasi.  K3  Elektrikal  ditunjukkan  bagi  para  teknisi  listrik  yang  terlibat  dalam  perencanaan,  instalasi  dan
pemeliharaan  bidang  kelistrikan  dengan  pengalaman  di  bidang  kelistrikan  lebih  dari  2  tahun.  Selain  itu  K3
Mekanikal dan Elektrikal juga di peruntukkan bagi peserta magang.
K3  Mekanikal  dan  Elektrikal  di  industri  konstruksi  berperanan  penting  dalam  mencegah  terjadinya
kecelakaan  kerja,  terutama  pada  saat  ereksi  (pemasangan),  operasi,  pemeliharaan  dan  pembongkaran.  Pihak
manajemen industri bertanggung jawab terhadap keselamatan dan keamanannya.

1.2 Tujuan

         Mengetahui Sistem K3 Mekanikal dan Elektrikal
      Memahami  bagaimana  menangani  pekerjaan  dan  peralatan  K3  Mekanikal  dan  Elektrikal  pada  proyek
konstruksi
Mengetahui  berbagai  hal  yang  menyangkut  kesehatan  di  tempat  kerja  atau  proyek  yang  berhubungan
dengan K3 Mekanikal dan Elektikal
         Mengetahui cara­cara pertolongan pertama pada kecelakaan listrik (P3K listrik) dan mekanik
         Memahami prosedur pengoperasian dan pemeliharaan mesin

1.3 Batasan Masalah

  Sistem K3 Mekanikal
  Sistem K3 Elektrikal

1.4 Sistematika Pembahasan
 
Untuk  mempermudah  penulis  dan  pembaca  maka    penulisan  makalah  ini  menggunakan  sistematika
sebagai berikut:
 
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang, tujuan, batasan masalah pada system K3 Mekanikal dan
Elektrikal.

BAB II DASAR TEORI
Dasar teori merupakan bagian yang berisikan dasar­dasar teoritis atau konsep­konsep yang digunakan
sabagai dasar pemikiran untuk membahas dan menjelaskan sesuatu hal yang berhubungan dengan K3
Mekanikal dan Elektrikal.
 
BAB III PENUTUP
Dalam bab ini menulis kesimpulan dan saran.

BAB II
http://muhridwan28.blogspot.co.id/2012/08/makalah­tentang­k3­mekanikal­dan.html 1/5
4/27/2017 Makalah Tentang K3 Mekanikal dan Elektrikal

DASAR TEORI
 
2.1 Definisi K3 Mekanikal dan Elektrikal
 
K3 Mekanikal dan Elektrikal adalah pemahaman dan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
pekerjaan instalasi komponen jaringan dan peralatan sistem utilitas bangunan, diantaranya instalasi perpipaan
penyediaan  air  bersih  dan  pembuangan  air  kotor,  pengolahan  limbah  dan  sanitasi,  instalasi  listrik,  instalasi
sistem pengkondisian udara, instalasi lift, dll. Tujuannya adalah untuk mengurangi resiko kerja, penyakit yang
timbul dari pekerjaan dan penanganannya.
Mesin­mesin, alat­alat, pesawat­pesawat baru dan sebagainya yang serba pelik banyak dipakai sekarang
ini, bahan­bahan teknis baru banyak diolah dan dipergunakan, sedangkan mekanisasi dan elektrifikasi diperluas
dimana­mana.
Dengan majunya industrialisasi, mekanisasi, elektrifikasi dan modernisasi, maka dalam kebanyakan hal
berlangsung pulalah peningkatan intensitet kerja operasionil dan tempo kerja para pekerja.
Hal­hal  ini  memerlukan  pengerahan  tenaga  secara  intensif  pula  dari  para  pekerja.  Kelelahan,  kurang
perhatian akan hal­hal lain, kehilangan keseimbangan dan lain­lain merupakan akibat dari padanya dan menjadi
sebab  terjadinya  kecelakaan.  Bahan­bahan  yang  mengandung  racun,  mesin­mesin;  alat­alat;  pesawat­pesawat
dan  sebagainya  yang  serba  pelik  serta  cara­cara  kerja  yang  buruk,  kekurangan  ketrampilan  dan  latihan  kerja,
tidak adanya pengetahuan tentang sumber bahaya yang baru, senantiasa merupakan sumber­sumber bahaya dan
penyakit­penyakit  akibat  kerja.  Maka  dapatlah  dipahami  perlu  adanya  pengetahuaan  keselamatan  kerja  dan
kesehatan  kerja  yang  maju  dan  tepat.  Selanjutnya  dengan  peraturan  yang  maju  akan  dicapai  keamanan  yang
baik  dan  realistis  yang  merupakan  faktor  sangat  penting  dalam  memberikan  rasa  tenteram,  kegiatan  dan
kegairahan  bekerja  pada  tenaga  kerja  yang  bersangkutan  dan  hal  ini  dapat  mempertinggi  mutu  pekerjaan,
meningkatkan  produksi  dan  produktivitas  kerja.  Pengawasan  berdasarkan  Veligheidsreglement  seluruhnya
bersifat represssief.

2.2 Manajemen Pelaksanaan K3 Mekanikal dan Elektrikal Di Proyek
 
Sistem  Manajemen  Keselamatan  dan  Kesehatan  Kerja  yang  selanjutnya  disebut Sistem  Manajemen  K3
adalah  bagian  dari  sistem  manajemen  secara  keseluruhan  yang  meliputi  struktur  organisasi,  perencanaan,
tanggung  jawab,  pelaksanaan,  prosedur,  proses  dan  sumberdaya  yang  dibutuhkan  bagi  pengembangan,
penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
Tujuan dan sasaran Sistem Manajemen K3 adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan
kerja  di  tempat  kerja  dengan  melibatkan  unsur  manajemen,  tenaga  kerja,  kondisi  dan  lingkungan  kerja  yang
terintegrasi  dalam  rangka  mencegah  dan  mengurangi  kecelakaan  dan  penyakit  akibat  kerja  serta  terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Proyek  adalah  sekumpulan  aktifitas  yang  saling  berhubungan  dari  awal  hingga  akhir  untuk  suatu  hasil
tertentu.  Proyek  merupakan  aktivitas  sementara  dari  personil,  material  ataupun  sarana  untuk  mewujudkan
sasaran­sasaran dalam kurun waktu tertentu yang kemudian akan berakhir.
Seluruh  kegiatan  yang  mendukung  pelaksanaan  proyek  memerlukan  suatu  manajemen  yang  biasanya
disebut  Manajemen  Proyek.  Manajemen  proyek  adalah  suatu  usaha  untuk  mengelola  dan  mengorganisasikan
beragam  sumber  daya  selama  masa  pelaksanaan  proyek,  dengan  tujuan  untuk  mewujudkan  sasaran  proyek
yang meliputi kualitas, waktu dan biaya sesuai yang telah ditentukan dalam perencanaan

Pelaksanaan kegiatan K3 di lapangan meliputi:
Kegiatan K3 di lapangan berupa pelaksanaan safety plan, melalui kerja sama dengan instansi yang terkait
K3, yaitu depnaker, polisi dan rumah sakit.
Pengawasan pelaksanaan K3, meliputi kegiatan:
                  Safety patrol,  yaitu  suatu  tim  K3  yang  terdiri  dari  2  atau  3  orang  yang  melaksanakan  patroli  untuk
mencatat hal­hal yang tidak sesuai ketentuan K3 dan yang memiliki resiko kecelakaan.
                  Safety supervisor;  adalah  petugas  yang  ditunjuk  manajer  proyek  untuk  mengadakan  pengawasan
terhadap pelaksanaan pekerjaan dilihat dari segi K3.
         Safety meeting; yaitu rapat dalam proyek yang membahas hasil laporan safety patrol maupun safety
supervisor
http://muhridwan28.blogspot.co.id/2012/08/makalah­tentang­k3­mekanikal­dan.html 2/5
4/27/2017 Makalah Tentang K3 Mekanikal dan Elektrikal

Pelaporan dan penanganan kecelakaan, terdiri dari:
  Pelaporan dan penanganan kecelakaan ringan
  Pelaporan dan penanganan kecelakaan berat
  Pelaporan dan penanganan kecelakaan dengan korban meninggal
  Pelaporan dan penanganan kecelakaan peralatan berat

2.3 Tujuan Pelaksanaan K3 Mekanikal dan Elektrikal
Adapun tujuan dari pelaksanaan K3 Mekanikal adalah:
        Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental, terutama dalam
penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja.
       Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan  kesehatan  yang  timbul  dari  pekerjaan  atau  lingkungan
kerja. 
       Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja.
Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita sakit.

2.4 Pelaksanaan K3 Mekanikal dan Elektrikal

Cara pencegahan kecelakaan:
                  Memberitahukan  terlebih  dahulu  Berbagai  faktor  bahaya  di  tempat  kerja  yang  dapat  menimbulkan
gangguan  keselamatan  dan  kesehatan  kerja,  termasuk  bahaya  kebakaran  dan  peledakan  serta  cara
penanggulangannya.
         Faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja
         Alat pelindung diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan
         Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya
         Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja;
         Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik;
         Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
                  Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja serta mengambil langkah­langkah
yang diperlukan
         Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja, hygiene perusahaan, kesehatan
kerja dan ergonomi
         Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan makanan di perusahaan
         Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja
         Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja

2.5 Prosedur Pengoperasian Dan Pemeliharaan Mesin dan Pemasangan Instalasi Listrik

1.      Lift
Lift adalah pesawat dengan peralatan yang mempunyai kereta bergerak naik turun mengikuti rel pemandu
yang dipasang pada bangunan dan digunakan untuk mengangkut orang dan barang atau khusus barang.
Teknisi perawatan dan atau perbaikan lift ialah orang yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk
mengerjakan, memperbaiki dan atau merawat lift. Sedangkan Teknisi Penyetel (adjuster) lift ialah orang yang
mempunyai  keahlian  dan  keterampilan  melakukan  pekerjaan  komisoning,  pemeriksaan  dan  pengujian  untuk
menetapkan  kelaikan  operasi  lift.  Teknisi  Lift  di  bagi  atas  Pengawas  pemasangan  lift,  Teknisi  perawatan  dan
atau perbaikan lift, Teknisi penyetel (adjuster) lift, dan Pengawas operasi lift. Teknisi Lift harus memiliki ijin
kerja dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
Setiap  pemasangan,  perawatan  dan  atau  perbaikan  lift  harus  dilaksanakan  oleh  Perusahaan  Jasa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) pemasangan, perawatan dan atau perbaikan lift yang telah mendapat
penunjukan Menteri Tenaga Kerja.

2.      Instalasi Listrik
Listrik  mengandung  potensi  bahaya  yang  dapat  mengancam  keselamatan  tenaga  kerja  dan  orang  lain
yang berada di dalam lingkungan tempat kerja, dan mengancam keamanan bangunan beserta isinya.

http://muhridwan28.blogspot.co.id/2012/08/makalah­tentang­k3­mekanikal­dan.html 3/5
4/27/2017 Makalah Tentang K3 Mekanikal dan Elektrikal

Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik di tempat kerja harus
sesuai dengan ketentuan­ketentuan yang ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04­0225­
2000  mengenai  Persyaratan  Umum  Instalasi  listrik  2000  (PUIL  2000)  di  Tempat  Kerja.  Instalasi  listrik  yang
telah  terpasang  wajib  disesuaikan  dengan  Standar  Nasional  Indonesia  (SNI)  No.  04­0225­2000  mengenai
Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja dalam jangka Waktu 3 (tiga) tahun
 
2.6 Tata Cara Pelaporan Dan Pemeriksaan Kecelakaan

Kecelakaan  adalah  suatu  kejadian  yang  tidak  dikehendaki  dan  tidak  diduga  semula  yang  dapat
menimbulkan  korban  manusia  dan  atau  harta  benda.  Kejadian  berbahaya  lainnya  ialah  suatu  kejadian  yang
potensial, yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja kecuali kebakaran, peledakan
dan bahaya pembuangan limbah.
Kewajiban  melaporkan  berlaku  bagi  pengurus  atau  pengusaha  yang  telah  dan  yang  belum
mengikutsertakan pekerjaannya kedalam program jaminan sosial tenaga kerja berdasarkan Undang­undang No.
3  Tahun  1992.  Pengurus  atau  pengusaha  wajib  melaporkan  secara  tertulis  kecelakaan  kepada  Kepala  Kantor
Departemen  Tenaga  Kerja  setempat  dalam  waktu  tidak  lebih  dari  2  x  24  (dua  kali  dua  puluh  empat)  jam
terhitung  sejak  terjadinya  kecelakaan  dengan  formulir  laporan  kecelakaan  sesuai  contoh  bentuk  3  KK2  A
lampiran I. Penyampaian laporan dapat dilakukan secara lisan sebelum dilaporkan secara tertulis.
Setelah menerima laporan, Kepala Kantor Departemen Tenaga Kerja memerintahkan pegawai pengawas untuk
melakukan pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan. Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan harus
dilaksanakan terhadap setiap kecelakaan yang dilaporkan oleh pengurus atau pengusaha. Pemeriksaan dan
pengkajian kecelakaan dilakukan sesuai peraturan perundang­undangan ketenagakerjaan.  
BAB III
PENUTUP
 
3.1 Kesimpulan
K3  Mekanikal  dan  Elektrikal  adalah  hal  yang  tidak  boleh  terlepas  dari  pekerjaan  instalasi  perpipaan
penyediaan  air  bersih  dan  pembuangan  air  kotor,  pengolahan  limbah  dan  sanitasi,  instalasi  listrik,  instalasi
sistem  pengkondisian  udara,  instalasi  lift  dan  sebagainya.  Karna  begitu  pentingnya  maka  pemerintah  melalui
Menteri Tenaga kerja telah membuat peraturan dan keputusan mengenai hal tersebut. Tujuan utamanya adalah
untuk mengurangi resiko akibat dari pekerjaan dan lingkungan kerja.
 
3.1 Saran
Beberapa  keputusan  menteri  tenaga  kerja  ada  yang  harus  di  revisi  karna  peralatan  sekarang  ini  telah
bertambah modern. Dengan berjalannya waktu keamanan dan kenyaman dalam melakukan pekerjaan semakin
di tingkatkan. Disini penulis hanya member saran agar supaya para pengusaha dan tenaga kerja yang bergerak
di  bidang  mekanikal  dan  elektrikal  semakin  memperhatikan  pekerjaan  dan  untuk  pekerja,  setidaknya  harus
memiliki pengalaman untuk di pekerjakan di bidang ini.
Diposkan 9th August 2012 oleh Muh Ridwan Hasan
Label: Makalah Teknik Sipil

2   Lihat komentar

http://muhridwan28.blogspot.co.id/2012/08/makalah­tentang­k3­mekanikal­dan.html 4/5
4/27/2017 Makalah Tentang K3 Mekanikal dan Elektrikal

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:  Budi Sulistiyo (Google) Keluar

 
Publikasikan Pratinjau   Beri tahu saya

http://muhridwan28.blogspot.co.id/2012/08/makalah­tentang­k3­mekanikal­dan.html 5/5

Anda mungkin juga menyukai