Mole Plough
Layout pada Sistem Drainase Bawah Permukaan
Singular Drainage System
Keuntungan singular drainage system:
• Simpel pada desain dan instalasi
• Mudah dalam pengecekan
• Pembersihan mudah
• Diameter pipa seragam
• Hanya mempetimbangkan slope untuk drainase
Kerugian:
Lebih mahal pada pemeliharaan
Layout pada Sistem Drainase Bawah Permukaan
Extended Field Drain System
Layout pada Sistem Drainase Bawah Permukaan
Composite Drainage System
Material pada Sistem Drainase Bawah Permukaan
Pipes for Field Drains
Fungsinya adalah untuk menangkap kelebihan air tanah dan
menyalurkannya pada drainase kolektor/open drain.
Envelop
Berfungsi sebagai material porus yang diletakkan disekeliling pipa :
• Filter function, menjaga agar partikel tanah tidak masuk ke pipa.
• Hydraulic function, untuk menyediakan kondisi porus untuk
mencapai permeable yang tinggi pada daerah sekitar pipa untuk
mengurangi resistensi pemasukan air pada pipa
Struktur pada Sistem Drainase Bawah Permukaan
Manholes/sumps
Struktur pada Sistem Drainase Bawah Permukaan
Manholes/sumps
Struktur pada Sistem Drainase Bawah Permukaan
Outlets
Struktur pada Sistem Drainase Bawah Permukaan
Pumps
Proses pembuatan drainase bawah
permukaan
Proses checking kualitas drainase
bawah permukaan
Maintenance drainase bawah permukaan
Maintenance drainase bawah permukaan
Perlu mempelajari sifat sifat tanah
Sifat-Sifat Tanah
INFILTRASI
Infiltrasi adalah proses meresapnya air ke dalam tanah melewati permukaan tanah.
Tekstur adalah ukuran dan proporsi kelompok ukuran butir-butir primer bagian
mineral tanah.
Butir-butir primer tanah terbagi dalam butir lempung (clay), lumpur (silt), dan pasir
(sand).
Clay
Silt
Sand
Menurut sistem USDA (united states departement of agriculture) , tekstur tanah
dapat dikelompokkan dalam beberapa kelas tekstur, seperti diberikan pada
diagram segitiga tekstur tanah
Misalkan hasil Uji analisis
distribusi butiran = menyatakan
bahwa persentase pasir (X) 32%,
lanau (Y) 42% dan lempung (Z)
26%, berdasarkan diagram
segitiga tekstur maka tanah
tersebut masuk kedalam
golongan tanah bertekstur Clay
loam (Lempung berliat).
Z
Y
X
Gambar 2. Diagram Segi Tiga Tekstur Tanah
(sumber Kirby, 1980)
Menurut Hardjowigeno (1992) tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah tersebut. Tekstur
tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat. Kelas tekstur dibedakan
berdasarkan prosentase kandungan pasir (Sand), debu (silt) dan liat (Clay).
Sumber : http://helmysuhendar.blogspot.com/2013/03/makalah-tanah-struktur-jenis-teksture.html
Menurut Hardjowigeno (1992) tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu
dengan memijit tanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus
kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat, dengan cara sebagai berikut:
1. Apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dan
gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir (Sandy)
Tanah Pasir
2. Apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi mudah
sekali hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir Berlempung (Loam Sandy).
3. Apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah hancur,
maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berpasir (Sandy Loam).
Tanah Lempung
5. Apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan
gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Lempung Berdebu (Silty Loam).
Tanah Debu
7. Apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh,
dan dapat dibentuk gulungan yang agak mudah hancur, maka tanah tersebut
tergolong bertekstur Lempung Berliat (Clay Loam)
9. Apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta
dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Lempung Liat Berdebu (Sandy-silt loam).
11. Apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan
mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berdebu
(Silty-Clay).
Tanah liat
STRUKTUR
Struktur tanah adalah ikatan butir-butir primer butiran yang berukuran kecil ke
dalam butir sekunder atau agregat.
Susunan butir-butir primer tersebut menentukan tipe struktur. Tanah-tanah yang
berstruktur granuler lebih terbuka dan akan menyerap air lebih cepat dari
pada yang berstruktur dengan susunan butiran primernya lebih rapat..
• Angka Pori
Perbandingan volume pori dengan volume padat.
Vv
e Vv adalah volume pori, Vs adalah volume padat
Vs
• Porositas
Perbandingan volume pori dengan volume total, dinyatakan dalam %.
Vv
n Vv adalah volume pori, Vt adalah volume total
Vt
Ketika Tanah bertemu Air
Sebelum Hujan
Setelah Hujan
HUBUNGAN GENANGAN DAN WAKTU
Genangan
Waktu (t)
Lengkung somasi adalah gambaran gerakan air di dalam tanah yang memberikan
hubungan antara kedalaman tanah sebagai sumbu vertikal dan lama waktu
resapan sebagai sumbu horizontal.
KINERJA DRAINASE BAWAH PERMUKAAN