Anda di halaman 1dari 2

BAHASA SEBAGAI SARANA BERFIKIR ILMIAH

Bahasa adalah sistim simbol yang memiliki makna, bahasa adalah alat komunikasi manusia,
bahasa adalah penuang emosi manusia.

Filsafat sebagai suatu aktifitas manusia yang berpangkal pada akal fikiran manusia untuk
menemukan kearifan dalam hidupnya, terutama dalam mencari dan menemukan hakikat realitas
dari segala sesuatu. Oleh karena itu, untuk dapat mengungkapkan struktur realitas maka
diperlukan suatu sistem simbol bahasa yang memenuhi syarat logis, sehingga satuan-satuan
dalam ungkapan bahasa terwujud dalam bentuk yang preposisi.

Keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang khas milik manusia tidak hanya merupakan simbol
belaka, melainkan media pengembang fikiran manusia terutama dalam mengungkap realitas dari
segala sesuatu.

Kemampuan berbahasa dan kemampuan berfikir saling berpengaruh satu sama lain.
Kemampuan berfikir berpangaruh terhadap kemampuan berbahasa, sebaliknya kemampuan
berbahasa berpengaruh pada kemampuan berfikir. Seseorang yang rendah kemampuan
berfikirnya akan mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat yang baik, logis, dan sistematis,
dan hal ini tentu akan berakibat dalam sulitnya untuk berkomunikasi.

Seseorang menyampaikan suatu ide atau gagasannya melalui bahasa dan dapat menangkap ide
serta gagasan orang lain juga melalui bahasa. Ketidaktepatan dalam menagkap arti bahasa akan
berakibat pada kekaburan presepsi dan ketidaktepatan hasil proses berfikir diakibatkan oleh
kekurangmampuan dalam berbahasa.

Dalam kehidupan manusia bahasa bukan sekedar alat komunikasi, melainkan juga proses
berfikir dalam memahami dunia luar. Oleh karena itu, selain memiliki fungsi komunikatif bahasa
juga memiliki fungsi kognitif dan emotif.

Persoalan yang mendasar adalah, bagaimana kegiatan bernalar manusia dapat di komunikasikan
pada orang lain dan dapat mewakili kebenaran isi fikiran manusia?. Dalam pengertian ini peran
bahasa di dalam logika tentu menjadi sangat penting.

Untuk dapat berfikir ilmiah, seseorang harus menguasai kriteria maupun langkah-langkah dalam
kegiatan ilmiah. Disamping menguasai langkah-langkah ilmiah tentunya kegiatan ini dibantu oleh
sarana yang salah satunya adalah bahasa.

Bahasa sebagai alat komunikasi verbal yang digunakan dalam proses berfikir ilmiah dimana
bahasa merupakan alat berfikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan fikiran tersebut
kepada orang lain, baik fikiran yang berlandaskan logika induktif maupun deduktif. Dengan kata
lain, kegiatan berfikir ilmiah ini sangat erat kaitannya dengan bahasa.

Menggunakan bahasa yang baik dalam berfikir belum tentu dapat memperoleh kesimpulan yang
benar, apalagi dengan bahasa yang kurang benar.
Premis yang salah akan menghasilkan kesimpulan yang salah juga. semua itu tidak lepas dari
fungsi bahasa itu sendiri, yakni sebagai sarana berfikir.

Anda mungkin juga menyukai