Disusun oleh:
Ali Nur Azis (180421621609)
Alya Adelia Herdiani (180421621547)
Amaliya Nafisatul Hanisah (180421621556)
Andary Hemas Hapsari (180421621502)
Arselinus Ukel (180421621505)
Diantri Fifi Puji Ayu Alaida (180421621578)
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang strategi
pembelajaran kooperatif ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita dalam mengetahui bagaimana implementasi strategi pembelajaran
kooperatif yang baik untuk siswa. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang
akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif............................................................................. 5
B. Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif.................................................................... 6
C. Karakteristik dan Prinsip-prinsip Strategi Pembelajaran Kooperatif............................ 7
D. Prosedur Pembelajaran Kooperatif................................................................................ 9
E. Macam-Macam Model Pembelajaran Kooperatif.......................................................... 10
F. Teknik-Teknik dalam Pembelajaran Kooperatif............................................................ 14
G. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Kooperatif...................................... 17
H. Implemaentasi Strategi Pembelajaran Kooperatif dalam Akuntansi.............................. 18
DAFTRA PUSTAKA....................................................................................................... 21
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Masih terdapat beberapa sekolah yang didapati mementuk kelas-kelas unggulan atas
dasar prestasi. Namun fenomena tersebut menyebabkan pro dan kontra di ranah pendidikan.
Sebab, perlakuan tidak adil dan kurang humanistik terhadap peserta didik di suatu sekolah
tersebut sangatlah terlihat mencolok. Mereka yang mendapat label unggul dengan segala
bentuk fasilitas akan cenderung menggebu-gebu dalam berkompetisi secara individualistik,
sementara mereka yang mendapat label tidak unggul akan merasa rendah diri dan minder
karena menganggap mereka tidak mampu sehingga menyebabkan frustasi.
Faktor lain yang menyebabkan timbulnya karakter individualistik yaitu adanya model
pembelajaran konvensional. Dalam model pembelajaran ini siswa cenderung pasif karena
lebih banyak guru yang melakukan ceramah untuk mentransfer berbagai macam informasi
kepada siswa tanpa adanya partisipasi siswa untuk menemukan ide-ide maupun
menyampaikan gagasan mereka. Sistem penugasan dalam model pembelajaran ini pun juga
cenderung berbentuk tugas individu. Sehingga sebagai konsekuensinya semua yang terlibat
dalam pembelajaran akan menjadi individual.
Keberhasilan suatu pembelajaran dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang muncul dari dalam diri masing-
masing individu seperti minat, kemampuan, dan motivasi. Sedangkan, faktor eksternal
merupakan faktor yang muncul dari lingkungan sekitar masing-masing individu. Salah satu
faktor eksternal yang cukup berpengaruh terhadap siswa adalah strategi pembelajaran.
Strategi pembelajaran berpengaruh cukup signifikan terhadap kegiatan belajar
mengajar. Tingkat pemahaman siswa dipengaruhi oleh pemilihan strategi pembelajaran yang
tepat, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya dapat tercapai secara
maksimal. Terdapat berbagai alternatif yang dapat digunakan oleh guru dalam rangka
meningkatkan efektivitas dan pengoptimalan pembelajaran, salah satunya dengan
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif.
Dalam pembelajaran kooperatif lebih menekankan kerjasama antar siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif ini,
pembelajaran yang semula berpusat kepada guru, berubah menjadi pembelajaran yang
menekankan pengelolaan siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Pembelajaran kooperatif
ini dapat menjadi media bagi siswa untuk mengembangkan kemampuannya. Hal ini
3
dikarenakan dalam pembelajaran kooperatif ini lebih menekankan kepada partisipasi atau
keaktivan siswa melalui kerjasama antar siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Sehingga,
guru dapat membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi sosial dan
hubungan antar manusia.
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas,
diantaranya:
a. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif?
b. Bagaimana konsep strategi pembelajaraan kooperatif?
c. Apa saja karakteristik strategi pembelajaran kooperatif?
d. Bagaimana prinsip strategi pembelajaran kooperatif?
e. Bagaimana prosedur pembelajaran kooperatif?
f. Apa saja macam-macam model pembelajaran yang ada pada strategi pembelajaran
kooperatif?
g. Apa saja teknik-teknik dalam pembelajaran kooperatif?
h. Apa keunggulan dan kelemahan pembelajaran kooperatif?
i. Bagaimana implementasi strategi pembelajaran kooperatif dalam kegiatan belajar
mengajar akuntansi?
3. Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut, dapat diketahui tujuan disusunnya makalah ini, yaitu:
a. Untuk mengetahui arti dari pembelajaran kooperatif
b. Untuk mengetahui konsep dalam strategi pembelajaran kooperatif
c. Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran kooperatif
d. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif
e. Untuk mengetahui prosedur pembelajaran kooperatif
f. Untuk mengetahui macam-macam model pembelajaran yang ada dalam strategi
pembelajaran kooperatif
g. Untuk mengetahui teknik-teknik yang digunakan dalam pembelajaran kooperatif
h. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran kooperatif
i. Untuk mengetahui implementasi strategi pembelajaran kooperatif dalam kegiatan belajar
mengajar akuntansi
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Pembelajaran kooperatif ini memberikan kebebasan untuk setiap siswa terlibat secara
aktif dalam kelompok dan melalui kelompok ini siswa dapat membangun komunitas
pembelajaran untuk membantu satu sama lain.
Setelah gambaran umum materi pelajaran dijelaskan oleh guru, maka selanjutnya
siswa dituntun untuk belajar dengan kelompok yang sudah dibentuk. Dalam tahap ini
pengelompokan bersifat heterogen, dengan kata lain pengelompokan tidak berdasarkan
persamaan gender, agama, social-ekonomi, kemaampuan akademis atau hal yang
lainnya. Dalam hal kemampuan akademis, biasanya dalam kelompok pembelajaran
terdiri dari satu orang yang kemampun akademisnya tinggi dan dua orang yang
kemampuannya sedang, dan satu lainnya anak yang kemampuannya kurang (Anita Lie,
2005). Lie juga menjelaskan beberapa alasan lebih suka pengelompokan secara
9
heterogen. Yang pertama, dengan pengelompokan secara heterogen dapat mendorong
siswa untuk saling mengajar dan saling mendukung satu sama lain. Kedua, dengan
pengelompokan secara heterogen akan meningkatkan relasi dan interaksi antar tas,
agama etnis, dan gender. Dan yang terakhir, dengan pengelompokan secara keterogen
akan memudahkan pengelolaan kelas karena guru memiliki asisten yang dapat
mengondisikan kelompok, yaitu anak yang berkemampuan akademis tinggi. Melalui
pembelajaran ini siswa akan terdorong untuk saling tukar pikiran (sharing) untuk
mendiskusikan masalah secara bersama-sama, membandingkan jawaban, dan juga
mengoreksi hal-hal yang kurang tepat.
c. Penilaian
Dalam SPK penilaian bisa dilakukan melalui tes atau kuis, baik secara kelompok
maupun individual. Tes yang dilakukan secara kelompok akan memberikan informasi
kemampuan setiap kelompok, dan tes individual akan memberikan informasi
kemampuan setiap individunya. Nilai akhir setiap siswa adalah penggabungan dari nilai
hasil tes kelompok dan individu dibagi dua.
d. Pengakuan tim
Pengakuan tim (team recognition) adalah penetapan anggota kelompok yang terbaik
atau kelompok tang paling berprestasi untuk diberikan hadiah atau penghargaan. Hal ini
dilakukan untuk mendorong tim untuk terus berprestasi dang juga memotivasi tim yang
lain untuk lebih berprestasi dan menjadi lebih baik.
10
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya
dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah atau diskusi yang
dipimpin guru.
b. Tim/ Kelompok
Kelompok biasanya terdiri atas empat sampai lima orang siswa. Fungsi kelompok
adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus
untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada
saat game.
c. Game/ Tournament
Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan
yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan games
terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu
bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa
yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapatkan skor.
d. Rekognisi Tim (Penghargaan Tim)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan
mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang
ditentukan. Penghargaan kelompok diberikan sesuai kriteria berikut:
Kriteria (rata-rata tim) Penghargaan
40 Tim baik
45 Tim sangat baik
50 Tim super
2. Model Jigsaw
11
a. Siswa dikelompokkan sebanyak 1 sampai 5 orang siswa.
b. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi berbeda.
c. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan.
d. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian sub bagian yang sama
bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab
mereka.
e. Setelah berdiskusi, tiap anggota kembali ke dalam kelompok asli dan bergantian
mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap
anggota lainnya memperhatikan.
f. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
g. Guru mengevaluasi.
h. Penutup.
12
g. Guru memeriksa hasil kuis dan memberikan penghargaan kepada siswa yang
memperoleh skor tertinggi. Serta memberikan apresiasi pada seluruh kerja siswa agar
lebih termotivasi dalam pembelajaran.
Teknik Make a Match ini merupakan teknik yang dikembangkan oleh Lorna
Curran pada tahun 1994. Dalam teknik ini siswa dituntut untuk mencari pasangan
sambil mempelajari suatu konsep atau topik tertentu. Teknik ini dapat diterapkan untuk
semua mata pelajaran dan semua tingkatan kelas.
Prosedur dari teknik ini yaitu sebagai berikut:
1. Tahap pertama merupakan tahap review (persiapan menjelang tes atau ujian).
Dilakukan dengan cara guru menyiapkan bahan ajar misalnya berupa kartu yang
didalamnya terdapat topik-topik.
2. Kartu yang telah disiapkan kemudian dibagikan kepada setiap siswa.
3. Siswa yang telah mendapatkan kartu kemudian mencari pasangan yang mempunyai
kartu yang cocok dengan kartunya.
14
b. Teknik Bertukar Pasangan
Teknik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan
siswa lain. Teknik ini juga dapat diterapkan ke dalam semua mata pelajaran dan semua
tingkatan kelas.
Prosedur dari teknik ini yaitu sebagai berikut:
1. Setiap siswa membentuk pasangan-pasangan yang terdiri dari 2 orang.
Pembentukan pasangan ini bisa ditentukan oleh guru atau pilihan siswa sendiri.
2. Seklanjutnya guru memberikan tugas kepada masing-masing pasangan untuk
mereka kerjakan.
3. Setelah pasangan tersebut menyelesaikan tugasnya, salah satu siswa diminta untuk
bergabung dan bertukar pasangan dengan pasangan yang lain.
4. Masing-masing pasangan yang baru kemudian saling mendiskusikan hasil diskusi
yang telah mereka kerjakan dengan pasangan sebelumnya.
5. Hasil diskusi yang baru didapat dari pasangan baru ini kemudian didiskusikan
kembali dengan pasangan semula.
15
d. Teknik Berkirim Salam dan Soal
Teknik berkirim salam dan soal ini dapat melatih keterampilan dan
pengetahuan siswa dengan meminta mereka untuk membuat pertanyaan-
pertanyaannya sendiri. Sehingga mereka menjadi lebih termotivasi untuk belajar dan
menjawab pertanyaan yang dibuat oleh teman-temannya. Teknik ini juga dapat
diterapkan untuk semua mata pelajaran dan semua tingkatan kelas.
Prosedur dari teknik ini yaitu sebagai berikut:
1. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari minimal 4 orang.
2. Guru mengistruksikan kepada setiap kelompok untuk membuat pertanyaan-
pertanyaan yang kemudian akan dikirimkan ke kelompok-kelompok yang lain.
3. Masing-masing kelompok kemudian mengirimkan salah seorang anggotanya yang
akan menyampaikan “salam dan soal”. Salam biasanya berupa yel-yel atau
ungkapan-ungkapan kalimat unik, sesuai kreatifitas masing-masing kelompok
membuatnya semenarik mungkin.
4. Setiap kelompok mengerjakan soal kiriman yang telah dibuat oleh kelompok lain.
5. Setelah selesai dikerjakan, jawaban dari soal tersebut dikirim kembali ke
kelompok asal untuk dikoreksi dan dibandingkan satu sama lain.
16
yang diberikan. Semakin sulit tugas, semakin banyak jumlah kancing yang
diberikan kepada siswa.
4. Setelah guru menyampaikan atau memberikan tugas, masing-masing siswa dari
setiap kelompok berhak menjawab atau mengerjakan tugas tersebut. Namun,
dengan syarat setiap setelah menjawab atau menyampaikan pendapatnya, siswa
wajib menyerahkan satu buah kancing yang dimilikinya.
5. Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa telah habis, maka dia tidak
memiliki kesempatan lagi untuk menjawab atau menyampaikan pendapat sampai
semua kancing yang dimiliki masing-masing temannya telah habis.
6. Jika kancing yang dimiliki masing-masing siswa telah habis namun tugas masih
belum selesai, guru dapat membagi kancing itu kembali kepada masing-masing
siswa untuk menyelesaikan tugas selanjutnya dengan prosedur yang sama.
19
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengertian pembelajaran kooperatif secara umum adalah model pembelajaran yang
lebih mengutamakan adanya kelompok. Model pembelajaran kooperatif juga
mengutamakan kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan dan menerapkan
pengetahuan, keterampilan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif
ini memberikan kebebasan untuk setiap siswa terlibat secara aktif dalam kelompok dan
melalui kelompok ini siswa dapat membangun komunitas pembelajaran untuk membantu
satu sama lain agar membangun pemikiran-pemikiran antar siswa menjadi lebih
berkembang daripada sebelumnya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media.
Shabrina, Arina. dkk. 2014. Strategi Pembelajaran Kooperatif. Online. https://www.
academia.edu/8141007/STRATEGI_PEMBELAJARAN_KOOPERATIF_-
_SBMA_Strategi_Belajar_Mengajar_Akuntansi_Kelompok_3. Diakses pada 12
September 2019.
Thobroni, M. 2015. Belajar & Pembelajaran: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
21