Anda di halaman 1dari 9

IMPLEMENTASI KESELAMATAN PASIEN

DI RUMAH SAKIT

Miftahul Jannah /181101006

miftahuljannahkasyi@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Keselamatan pasien adalah suatu kebijakan yang ada dirumah sakit dimana
keselamatan pasien merupakan komponen utama dari mutu pelayanan di rumah sakit,
keselamatan disini mencakup mencegah terjadinya cidera pada pasien, melindungi pasien dari
hal yang berbahaya saat melakukan tindakan. Tujuan: Tujuan dari penulisan kajian ini adalah
untuk menjelaskan mengenai keselamatan pasien di rumah sakit, kebijakan keselamatan pasien
di rumah sakit serta bagaimana cara mengimplementasikannya di rumah sakit atau
menerapkannya. Metode: Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah Literature review,
dengan menganalisis, eksplorasi, kajian bebas pada artikel, jurnal, text book, maupun e-book
yang releven dan berfokus pada metode pembelajaran klinik yang mempengaruhi kemampuan
berpikir kritis mahasiswa keperawatan. Artikel yang digunakan pada literature review ini adalah
artikel yang didapatkan dengan memuat 3 database Pubmed, Geogle Scholar dan Science
Direct. Artikel yang digunakan minimal 14 referensi yang diterbitkan. Hasil: Berdasarkan hasil
literature review dapat disimpulkan bahwa implementasi keselamatan pasien di rumah sakit
berhasil dengan adanya kebijakan dari pimpinan, pengetahuan perawat yang memadai, dan
faktor-faktor yang berhubungan dengan implementasi keselamatan pasien. Kesimpulan:
kesimpulan yang didapat dari analisis jurnal adalah implementasi keselamatan pasien di rumah
sakit sangatlah penting bagi kesembuhan dan kenyamanan pasien.

Kata Kunci: Keselamatan Pasien, Implementasi Keselamatan Pasien, Rumah Sakit.


LATAR BELAKANG keselamatan pasien, masyarakat,
lingkungan rumah sakit dan sumber
Keselamatan pasien merupakan suatu
daya manusia di rumah sakit, c.
peraturan di rumah sakit atau kebijakan
meningkatkan mutu dan standar
dari rumah sakit untuk memberikan
pelayanan kesehatan di rumah sakit, d.
asuhan kepeda pasien lebih aman,
memberikan kepastian hukum kepada
nyaman, tentram, dan damai.
pasien, masyarakat, sumber daya
Keselamatan pasien juga mencakup
manusia di rumah sakit. (Fitriani,
mencegah terjadinya cidera pada pasien
2018)
akibat tindakan yang dilakukan perawat
atau bahkan cidera yang diakibatkan Pada UURS diatas Pasal 3 point b

oleh fasilitas yang diberikan kurang menjelaskan bahwa rumah sakit

memadai. Memberikan keselamatan memiliki tugas dan kewenangan untuk

pada pasien merupakan komponen memberikan pelayanan kesehatan

penting dari mutu layanan kesehatan. dengan memebrikan perlindungan


terhadap keselamatan pasien. semua
Rumah Sakit (RS) adalah sebuah
psien di rumah sakit pasti membutuhkan
institusi pelayanan kesehatan bagi
adanya perlindungan keselamatan
masyarakat yang bersifat penyembuhan
terhadap mereka maka dari itu penting
(kuratif) dan pemulihan (rehabilitative).
untuk meperawat menerapkan
Rumah sakit ini dalam menjalankan
keselamatan pasien di rumah sakit.
tujuan, fungsi dan perannya harus
Selain itu di rumah sakit juga
mengimplementasikan keselamatan
diperlukan yang namanya kebijakan
pasien baik itu saat melakukan tindakan
keselamatan pasien agar semua yang
ataupun tidak. Berdasarkan tujuan
memberikan pelayanan di rumah sakit
penyelenggara pelayanan rumah yang
menerapkan kebijakan tersebut.
tercantum dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 44 tahun TUJUAN
2009 tentang Rumah Sakit (selanjutnya
Tujuan dari penulisan kajian ini adalah
disingkat UURS) pada Pasal 3 yaitu: a.
untuk menjelaskan mengenai
mempermudah akses masyarakat untuk
keselamatan pasien di rumah sakit,
mendapatkan pelayanan kesehatan, b.
kebijakan keselamatan pasien di rumah
memberikan perlindungan terhadap
sakit serta bagaimana
caramengimplementasikannya di rumah menurut hasil yang didapatkan dari
sakit atau menerapkannya. beberapa jurnal banyak dipengaruhi
oleh berbagai faktor-faktor yang
METODE PENULISAN
berhubungan dengan implementasi
Metode yang digunakan dalam kajian keselamatan pasien di rumah sakit.
ini adalah Literature review. Metode ini
Penerapan keselamatan pasien di rumah
menganalisis, eksplorasi dan kajian
sakit berhasil tergantung dengan
bebas pada artikel, jurnal, text book,
kemampuan tenaga kesehatan untuk
maupun e-book yang releven dan
menerapkan dan mempunyai ilmu
berfokus pada metode pembelajaran
pengetahuan mengenai kesalamatan
klinik yang mempengaruhi kemampuan
pasien. Berdasarkan jurnal yang di
berpikir kritis mahasiswa keperawatan.
analisis pemimpin suatu rumah sakit
Adapun artikel yang digunakan pada
mempunyai pengaruh dalam
literature review ini adalah artikel yang
meningkatkan keselamatan dan
didapatkan dengan memuat 3 database
menyelesaikan permasalahan
Pubmed, Geogle Scholar dan Science
keselamatan pasien yang ada dalam
Direct dengan memasukkan kata kunci
rumah sakit. Pemimpin
“Keselamatan Pasien”, “Implementasi
menginterpretasikan, mengansumsikan
Keselamatan Pasien”, “Rumah Sakit”.
dan memberikan penilaian terhadap
Artikel yang digunakan minimal
persoalan dan akan memberikan solusi
menggunakan 14 referensi yang
baik menyangkut pengetahuan, sikap
diterbitkan sepuluh tahun terakhir.
maupun tindakan yang harus dijalankan
HASIL agar keselamatan pasien tetap terjaga.
(Yusuf, 2017)
Berdasarkan hasil dari metode
pencarian literature review didapatkan Pada saat menganalisis jurnal penulis
bahwa keselamatan pasien sangat juga mendapatkan banyak perbedaan
berpengarus bagi suatu instalasi rumah antara rumah sakit satu dengan yang
sakit karena hal itu merupakan lain terkait dengan penerapan patient
komponen penting fungsi, tujuan dan safetysemua tergantung dengan tingkat
peran dari rumah sakit. Kebijakan pengetahuan tenaga medis serta faktor-
keselamatan pasien di rumah sakit faktor yang menghambat serta
mendukung dari keselamatan pasien di Budaya keselamatan ini juga sangat
sebuah rumah sakit. berpengaruh terhadap penerapan
keamanan pasien agar memperoleh
PEMBAHASAN
tujuan dan peran dari rumah sakit
Dalam menerapkan atau tersebut. (Rivai, F.,2016)
mengimplementasikan keselamatan
Hubungan Kepemimpinan Tim
pasien di rumah sakit semua terkait
dengan Implementasi Keselamatan
dengan kemampuan perawat dalam
Pasien
melindungi pasien, semua itu bisa
dicapai dengan pengetahuan dan Kepemimpinan dinilai sebagai suatu

kesadaran serta motivasi perawat untuk proses interaktif yang dinamis dan

melakukan tindakan melindungi pasien, mencakup tiga dimensi yaitu pemimpin,

memberikan keamanan dan bawahan dan situasi. Masing-masing

kenyamanan pasien serta mampu komponen saling berpengaruh demi

melakukan pencegahan apabila terjadi mencapai tujuan yang sama yaitu

sesuatu. Ada beberapa hubungan yang tercapainya keselamatan pasien yang

dapat di analisis serta dipelajari perawat sempurna di rumah sakit. Kerjasama

agar bisa menerapkan keselamatan antara tenaga kesehatan dengan atasan

pasien di rumah sakit, diantaranya sangat berpengaruh bagi kesehatan

yaitu: pasien dan rasa nyaman pasien di rumah


sakit, oleh karena itu kerjasama
Hubungan Budaya Keselamatan
memiliki kedudukan penting agar
dengan Implementasi Keselamatan
keamanan, kesehatan, dan keselamatan
Pasien
kerja terlaksana dengan baik.
Budaya keselamatan pasien adalah
Hubungan Komunikasi dengan
suatu kepercayaan yang dianut bersama
Implementasi Keselamatan Pasien
yang berkaitan dengan keamanan yang
akan diperoleh pasien. budaya Komunikasi juga sangat penting dalam

keselamatan pasien merupakan menjalankan proses keperawatan bait

komponen penting dan mendasar karena itu verbal maupun nonverbal.

membangun budaya keselamatan pasien Komunikasi juga harus terdokumentasi

merupakan suatu cara untuk terbiasa dengan baik agar tidak terjadi

menerapkan keamanan di rumah sakit. miskomunikasi sesama perawat. Dalam


jurnal (Rival, F. 2016) mengatakan Hubungan Supervisi dengan
bahwa buruknya komunikasi antara Implementasi Keselamatan Pasien
perawat dengan dokter merupakan
Supervisi adalah proses pemberian
penyebab salah satu terjadinya kejadian
bimbingan, pengarahan, dorongan,
yang tidak diharapkan oleh pasien yang
melakukan observasi dan evaluasi
berdampak pada kematian pasien,
terhadap tindakan keperawatan yang
terutama di ruangan intensif yang
berhubungan dengan kesehatan dan
menangani kondisi kritis dan pasien
keselamatan pasien. hubungan
membutuhkan perlindungan. (Rival, F.
supervise dengan implementasi
2016)
keselamatan pasien merupakan hal yang
Hubungan Kerjasama Tim dengan sangat perlu perawat dapatkan karena
Implementasi Keselamatan Pasien dengan itu seorang perawat akan
semakin terlatih dan dapat menerapkan
Kerjasama merupakan suatu kelompok
keselamatan pasien di rumah sakit.
kecil yang dimana dalam kelompok itu
(Rival, F. 2016)
masing-masing memiliki kemampuan
tersendiri dan saling melengkapi satu Kebijakan Rumah Sakit Terkait
dengan yang lainnya. Dengan Keselamatan Klien
melakukan kerjasama atau kolaborasi
Kebijakan suatu rumah sakit terkait
antar sesame tenaga kesehatan
dengan keselamatan pasien merupakan
perencanaan atau yang akan di
suatu peraturan yang dibuat oleh
implementasikan dalam rumah sakit
pemimpin suatu rumah sakit yang harus
mudah terlaksana. Keamanan dan
diterapkan oleh perawat yang bekerja,
keselamatan pasien yang ingim
kebijakan itu antara lain adalah sebagai
diterapkan perawat akan terlaksana,
berikut:
pasien yang diberikan asuhan
keperawatan akan merasa puas dengan 1. Kecelakaan yang disebabkan

tindakan yang diberikan perawat oleh klien (client-inherent

tersebut. Dengan bekerjasama perawat accident)

akan saling mengingatkan, mengoreksi Contoh kecelakaan atau cedera

dan berkomunikasi sehingga peluang ini adalah terbakar, memakan

tidak tercapainya keamanan dan atau menyuntikkan zat asing,

keselamatan pasien tidak akan terjadi. mencederai diri sendiri, dan


sebagainya. Peran seorang suatu rumah sakit yang memberikan
perawat pada kasus ini antara asuhan keperawatan kepada pasien
lain adalah mencatat dan sehingga pasien menjadi lebih aman,
mendokumentasi kecelakaan termasuk juga mengukur resiko
yang terjadi secara akurat dan terjadinya kesalahan pada saat
komplek serta berkoordinasi melakukan tindakan. keselamatan
dengan tim kesehatan lain untuk pasien adalah suatu sistem yang sangat
membuat perlindungan hukum dibutuhkan mengingat banyak rumah
bagi profesi dan institusi yang sakit yang perawatnya tidak
bersangkutan dari tuntutan klien. bersungguh-sungguh dalam
2. Kecelakaan terkait prosedur memberikan asuhan keperawatan.
(procedure-related accidents) Dengan adanya sistem ini atau dengan
Jenis kecelakaan ini biasanya diterapkan keselamatan pasien (patient
terjadi pada saat terapi sebagai safety) diharapkan resiko terjadinya
akibat kesalahan prosedur. kesalahan dalam penanganan minim
Contohnya adalah kesalahan tidak meningkat.
dalam pemberian cairan,
Di rumah sakit sekarang baik itu rumah
penggunaan peralatan eksternal,
sakit umum maupun swasta tidak
atau ketika melakukan tindakan
banyak yang bisa menerapkan
keperawatan.
keselamatan dan melindungi pasien
3. Kecelakaan terkait peralatan
dengan seutuhnya hal ini disebkan oleh
(equipment-related accident)
pemahaman responden yang masih
Kecelakaan ini biasanya
sangat kurang. Rendahnya pehaman
disebabkan oleh tidak
responden inilah yang akan
berfungsinya atau rusaknya alat-
menyebabkan tidak terlaksana patiet
alat elektronik, misalnya
safety di rumah sakit.
tersengat arus listrik saat
menggunakan peralatan Solusi yang dapat dilakukan agar hal ini

elektronik, baterai tidak bekerja. tidak berlarut-larut adalah pemberian

(Mubarak, W. I. 2008) pelatihan secara berkala kepada semua


tenaga kesehatan di rumah sakit.
Keselamatan pasien di rumah sakit
Pelatihan dinyatakan sebagai bagian
merupakan sistem pelayanan dalam
pendidikan yang menyangkit proses
balajar untuk memperoleh dan lainya agar implementasi keselamatan
meningkatkan keterampilan di luat pasien terlaksana.
sistem pendidikan yang berlaku dalam
Saran
waktu yang relative singkat.
Keterampilan yang dimaksud disini Diharapkan kepada pelayanan

adalah ketarampilan dalam bentuk kesehatan agar dapat menerapkan

physical skill, intellectual skill, dan keselamatan pasien di rumah sakit agar

managerial skill. Dengan memberikan pasien juga merasa terlindungi, tidak

pelatihan yang dimaksud perawat akan terancam keamanannya dan resiko yang

lebih mudah menerapkan patient safety berbahaya tidak terjadi.

di rumah sakit. (Fitriana, Y. 2018)

Penerapan keamanan dan keselamatan


DAFTAR PUSTAKA
pasien juga mempunyai pengaruh
dengan kebijakan yang dibuat oleh Cahyono, A. (2015). Hubungan
pemimpin rumah sakit tersebut, karena Karakteristik dan Tingkat
ada sebagian pememimpin yang tidak Pengetahuan Perawat Terhadap
terlalu focus membuat kebijakan K3 di Pengolalan Keselamatan
rumah sakit, oleh sebab itu kebijakan Pasien di Rumah Sakit. Jurnal
pemimpin juga sangat berpengaruh Ilmiah Widya, 4(3).
demi terjalankannya K3 dengan Firawati, Pabuty, A., & Putra, A. S.
sempurna. (2012, Maret). Pelaksanaan

PENUTUP Program Keselamatan Pasien


di RSUD Solok. Jurnal
Kesimpulan
Kesehatan Masyarakat, 6(2).
Implementasi keselamatan pasien
Fitriani, Y., & Pratiwi, K. (2018).
(patient safety) sangat penting
Pelaksanaan Patient Safety di
diterapkan di rumah sakit karena
Rumah Sakit Umum Daerah
dengan menerapkan keselamatan pasien
dan Rumah Sakit Umum
di rumah sakit pasien akan lebih merasa
Swasta Bantul Berdasarkan
terlindungi. Perawat juga harus dapat
Ketentuan Undang-Undang
berkolaborasi dengan tenaga medis
Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit. Jurnal Implementasi Keselamatan
Kebidanan, 7(1): 28-39. Pasien di RSUD Ajjappange
Soppeng Tahun 2015. Jurnal
Gunawan, Widodo, F. Y., & Harijanto,
Kebijakan Kesehatan
T. (2015). Analisis Rendahnya
Indonesia, 5(4).
Laporan Insiden Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit. Jurnal Simamora, R. H. (2018). Buku Ajar
Kedokteran Brawijaya, 28(2). Keselamatan Pasien Melalui
Timbang Terima Pasien
Iskandar, E. (2017). Tata Kelola dan
Berbasis Komunikasi Efektif:
Keputusan Penerapan Standar
SBAR.
Patient Safety Penyakit Stroke
di Rumah Sakit Dr. Kanujoso Syam, N. S. (2017, September).
Djatiwibowo Tahun 2015. Implementasi Budaya
Jurnal Administrasi Rumah Keselamatan Pasien oleh
Sakit, 3(3). Perawat di Rumah Sakit Ibnu
Sina Makassar. Jurnal
Lombogia, A., Rottie, J.,& Karundeng,
Fakultas Kesehatan
M. (2016). Hubungan Perilaku
Masyarakat, 11(2).
dengan Kemampuan Perawatan
Dalam Melaksanakan Tristantia, A. D. (2018). Evaluasi
Keselamatan Pasien di Ruang Sistem Pelaporan Insiden
Akut Instalasi Gawat Darurat Keselamatan Pasien di Rumah
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Sakit. Jurnal Administrasi
Manado. Jurnal Keperawatan, Kesehatan Indonesia,6(2).
4(2).
doi:
Mubarak, W. I., & Chayatin, N. (2008). 10.20473/jaki.v6i2.2018.83-94.
Buku Ajar Kebutuhan Dasar
Triwibowo, C., Yuliawati, S., & Husna,
Manusia Teori dan Aplikasi
N. A. (2016, Juli). Handover
dalam Praktik. Jakarta: EGC.
Sebagai Upaya Peningkatan
Rivai, F., Sidin, A. I., & Kartika, I. Keselamatan Pasien (Patient
(2016, Desember). Faktor yang Safety) di Rumah Sakit. Jurnal
Berhubungan dengan Kesehatan Soedirman, 11(2).
Ultaria, T. D., Arso, S. P., & Sriatmi, S. Pelayanan Kesehatan. Jurnal
(2017, Januari). Gambara Manajemen Pelayanan
Budaya Keselamatan Pasien di Kesehatan, 15(4), 159-160.
RS Roermani
Yusuf, M. (2017). Penerapan Patient
Muhammaddiyah Semarang.
Safety di Ruang Rawat Inap
Jurnal Kesehatan Masyarakat,
Rumah Sakit Umum Daerah
5(1).
Dr. Zainoal Abidin. Jurnal
Utarini, A., & Djasri, H. (2012). Ilmu Keperawatan, 5(1).
Keselamatan Pasien dan Mutu

Anda mungkin juga menyukai