Anda di halaman 1dari 18

PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

“RINGKASAN APBD KABUPATEN DONGGALA TAHUN 2017-2019”

Kelompok : 2

Disusun Oleh :

Rifky Vebrianto F231 17 006

Fahrul Pratama F231 17 013

Mirnaliza Shafitri F231 17 021

Nur ainun Ramadhani F231 17 038

Muhammad Rosal Yusuf K F231 17 142

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

JURUSAN ARSITEKTUR

UNIVERSITAS TADULAKO
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang


Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan, kesempatan serta
pengetahuan sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan
para pembacanya agar lebih mengetahui mengenai pengelolaan APBD pada wilayah
kabupaten Donggala.

Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil kami susun ini bisa
dengan mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami meminta
maaf bilamana terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan. Serta tak
lupa kami juga berharap adanya masukan serta kritikan yang membangun dari Anda
demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

Palu, 24 Agustus 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ 4
BAB I................................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 5
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 6
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................ 6
BAB II .............................................................................................................................. 7
GAMBARAN UMUM ..................................................................................................... 7
2.1 Kondisi Geografis ................................................................................................... 7
2.2 Kependudukan ........................................................................................................ 8
2.3 Pertanian ................................................................................................................. 9
2.4 Pertambangan dan Energi ....................................................................................... 9
2.5 Pariwisata ............................................................................................................. 10
BAB III ........................................................................................................................... 11
PEMBAHASAN............................................................................................................. 11
3.1 Pendapatan, Belanjan dan Pembiayaan Daerah .................................................... 11
3.3.1 Pendapatan ..................................................................................................... 11
3.3.2 Belanja ...................................................................................................... 11
3.3.3 Pembiayaan .................................................................................................... 11
3.2 APBD Kabupaten Donggala Tahun Anggaran 2017, 2018, dan 2019 ................. 12
3.1.1 APBD Kabupaten Donggala Tahun Anggaran 2017 ..................................... 12
3.1.2 APBD Kabupaten Donggala Tahun Angaran 2018 ....................................... 13
3.1.3 APBD Kabupaten Donggala Tahun Anggaran 2019 ..................................... 14
3.3 Grafik APBD Kabupaten Donggala 2017,2018, dan 2019 .................................. 16
BAB IV ........................................................................................................................... 17
PENUTUP ...................................................................................................................... 17
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 17
4.2 Rekomendasi ........................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 18
DAFTAR TABEL
Tabel 1. APBD Tahun 2017 ........................................................................................... 13
Tabel 2. APBD Tahun 2018 ........................................................................................... 14
Tabel 3. APBD Tahun 2019 ........................................................................................... 15
Tabel 4. Perbandingan APBD 2017-2019 ...................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban Daerah dalam rangka
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban
daerah tersebut, dalam kerangka Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) (PP
No.105 Tahun 2000). Terdapat empat dimensi penting yang tercermin dari pengertian
tersebut, yaitu : (1) adanya dimensi hak dan kewajiban; (2) adanya dimensi tujuan dan
perencanaan; (3) adanya dimensi penyelenggaraan dan pelayanan publik; (4) adanya
dimensi nilai uang dan barang (investasi dan inventarisasi). Uraian tersebut
menunjukkan bahwa keuangan daerah harus dikelola dengan baik agar semua hak dan
kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang dapat dimanfaatkan semaksimal
mungkin untuk kepentingan daerah, sehingga dengan adanya pengelolaan keuangan
daerah, pendapatan dan pengeluaran daerah dapat dialokasikan dengan baik dan efisien.

Menurut Menteri Negara Otonomi Daerah RI dan PAU-SE UGM, APBD pada
hakikatnya merupakan instrumen kebijakan yang dipakai sebagai alat untuk
meningkatkan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Oleh kerena
itu, DPRD dan pemerintah daerah harus selalu berupaya secara nyata dan terstruktur
untuk menghasilkan suatu APBD yang dapat mencerminkan kebutuhan riil masyarakat
atas dasar potensi masing-masing daerah serta dapat memenuhi tuntuta n terciptanya
anggaran daerah yang berorientasikan kepentingan dan akuntabilitas publik. Suatu
anggaran yang telah direncanakan dengan baik, sehingga baik tujuan maupun sasaran
akan dapat tercapai secara berdayagunan dan berhasil guna.

Keuangan daerah merupakan salah satu faktor penting dalam mengukur secara
nyata kemampuan daerah dalam melaksanakan otonomi dan menyangkut upaya dalam
mendapatkan uang maupun membelanjakannya, sehingga masalah yang timbul dalam
keuangan daerah adalah bagaimana sumber pendapatan itu digali dan didistribusikan
(Moneyzar Usman; 1997:2).

APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan
disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan
daerah. Suatu daerah tidak akan dapat menjalankan kegiatan pemerintahan tanpa adanya
anggaran, oleh karena itu setiap tahunnya APBD ditetapkan guna meningkatkan
efektifitas dan efisiensi perekonomian daerah berdasarkan fungsi alokasi APBD.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 22 tahun 2011 Pedoman


penyusunan APBD Tahun Anggaran 2012, meliputi:

1. Sinkronisasi kebijakan pemerintah dengan kebijakan pemerintah daerah;


2. Prinsip penyusunan APBD;
3. Kebijakan penyusunan APBD;
4. Teknis penyusunan APBD; dan
5. hal-hal khusus lainnya.

APBD merupakan kependekan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.


APBD adalah anggaran pendapatan dan belanja daerah setiap tahun yang telah disetujui
oleh anggota DPRD (Dewan perwakilan Rakyat Daerah). Menurut Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, struktur APBD merupakan satu kesatuan yang
terdiri dari Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan Pembiayaan Daerah. Struktur
APBD tersebut diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan dan organisasi yang
bertanggung jawab melaksanakan urusan pemerintahan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun Rumusan Masalah pada pembahasan kali yaitu Bagaimana
keadaan/Kondisi Keuangan daerah di wilayah Kabupaten Donggala

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui Ringkasan dan grafik
dari APBD Kabupaten Donggala dalam 3 tahun terakhir
BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Kondisi Geografis


Secara astronomi kabupaten Donggala terletak antara 0o ,30” Lintang Utara dan
2o ,20” Lintang Selatan serta 119o ,45”-121o ,45” Bujur Timur. Berdasarkan Posisi
Geografisnya, Kabupaten Donggala memiliki batas-batas sebagai berikut :

 Sebelah utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Tolitoli


 Sebelah selatan berbatas langsung dengan Provinsi Sulawesi Barat dan
Kabupaten Sigi serta Kota Palu
 Sebelah barat berbatasan langsung dengan Selat Makassar dan wilayah
Provinsi Sulawesi Barat
 Sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Sigi dan
Kabupaten Parigi Moutong

Berikut adalah peta dari Wilayah kabupaten donggala, berdasarkan data dari
indogeospasial:

Gambar 1. Peta Administrasi Kab.Donggala


Sumber : Arcgis 10.3
Kabupaten Donggala dengan wilayah seluas 5.275,69 kilometer persegi terbagi
menjadi 16 kecamatan dimana Kecamatan Rio Pakava merupakan kecamatan terluas
(872,16 km2 ) se-dangkan kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan
Banawa Tengah yang hanya memiliki luas 74,64 km2. Sebagaimana dengan
daerahdaerah lain di Indonesia, Kabupaten Donggala memiliki dua musim, yaitu musim
panas dan musim hujan. Musim panas terjadi antara bulan April – September,
sedangkan musim hujan terjadi pada bulan Oktober –Maret.

2.2 Kependudukan
Sumber utama data kependudukan adalah sensus penduduk yang dilaksanakan
setiap sepuluh tahun sekali. Sensus penduduk telah dilaksanakan sebanyak enam kali
sejak Indonesia merdeka, yaitu tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010. Di
dalam sensus penduduk, pencacahan dilakukan terhadap seluruh penduduk yang
berdomisili di wilayah teritorial Indonesia termasuk warga negara asing kecuali anggota
korps diplomatik negara sahabat beserta keluarganya.

Penduduk Kabupaten Donggala berdasarkan penduduk tahun 2018 sebanyak


301.591 jiwa yang terdiri atas 154.073 jiwa penduduk laki-laki dan 147.518 jiwa
penduduk perempuan, Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2017,
penduduk Kabupaten Donggala mengalami pertumbuhan sebesar 1,07 persen dengan
masing-masing persentase pertumbuhan penduduk laki-laki sebesar 0,76 persen dan
penduduk perempuan sebesar 0,86 persen. Sementara itu besarnya angka rasio jenis
kelamin tahun 2018 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 104.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Donggala tahun 2018 mencapai 57 jiwa/km2.
Kepadatan Penduduk di 16 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk
tertinggi terletak di Kecamatan Banawa dengan kepadatan sebesar 344 jiwa/km2 dan
terendah di Kecamatan Pinembani sebesar 18 jiwa/km2.

Pemerintah Daerah Kabupaten Donggala pada tahun 2018 mencapai 5.774


orang. PNS tersebut 48,30 persen berada pada jenjang golongan III, 30,94 persen berada
pada jenjang golongan II, 18,86 persen berada pada jenjang golongan IV, dan sisanya
pada jenjang golongan I. Dilihat dari pendidikannya, mayoritas PNS Pemda Kabupaten
Donggala berpendidikan sarjana (47,07 persen) dan pendidikan SLTA/sederajat (33,33
persen).
Jumlah anggota DPRD Kabupaten Donggala di Tahun 2018 sebanyak 25 orang,
terdiri dari 23 laki-laki dan 2 perempuan. DPRD Kabupaten Donggala selama tahun
2018 telah berhasil membuat beberapa keputusan antara lain: 3 Peraturan Daerah, 18
Keputusan DPRD, dan 15 keputusan Pimpinan DPRD.

2.3 Pertanian
Sektor pertanian merupakan sektor paling spektakuler untuk wilayah Kabupaten
Donggala. Hal tersebut ditunjukka, sektor ini memegang peranan penting, lebih dari 50
persen tiap tahunnya dalam perekonomian di wilayah ini. Sektor pertanian terdiri dari
beberapa sub sektor, yaitu:

1. Subsektor Pertanian Tanaman Pangan


2. Subsektor Hortikultura
3. Subsektor Perkebunan
4. Subsektor Peternakan
5. Subsektor Perikanan
6. Subsektor Kehutanan

Dengan luas dan banyaknya lahan yang tersedia tentu akan sangat
menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi di kabupaten donggala, akan tetapi masih
belum maksimalnya dalam pengelolaan hasil pertanian tersebut menyebabkan
kebocoran pada wilayah itu sendiri. Sektor pertanian sendiri memiliki peran penting
dalam perkembangan wilayah kabupaten donggala sehingga untuk beberapa tahun
kedepan pada sektor ini diharapkan mampu dikelola secara maksimal agar menjadi
sektor unggulan yang mampu mendobrak perekonomian kabupaten donggala.

2.4 Pertambangan dan Energi


Sebagaimana yang telah diamanatkan oleh RPJMD pembangunan industri
ditujukan untuk memperluas lapangan kerja, pemerataan kesempatan berusaha,
meningkatkan ekspor, menunjang pembangunan di daerah, memanfaatkan sumber daya
alam serta sumber daya manusia. Dewasa ini pemerintah memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya kepada masyarakat untuk membuka berbagai kegiatan di bidang industri.
Berdasarkan hasil pencatatan administrasi tahun 2015 diperoleh hasil bahwa terdapat
sembilan perusahaan yang terklasifikasi sebagai perusahaan industri di Kabupaten
Donggala. Dari sembilan perusahaan tersebut, tiga diantaranya adalah perusahaan
industri pengolahan minyak mentah kelapa sawit dengan jumlah pekerja sebanyak 357
orang. Berdasarkan data administrasi, dapat dilihat bahwa nilai produksi dari
perusahaan industri pengolahan kelapa sawit pada tahun 2015 mencapai nilai 2,9 miliar
rupiah.

Pada tahun 2018 jumlah pelanggan listrik PLN sebanyak 19.136. Pelanggan
listrik PLN tersebut didominasi oleh pelanggan dari kalangan rumah tangga yang
mencapai 17.142. Suplai air bersih di Kabupaten Donggala pada tahun 2018 dari
PDAM menurun tahun sebelumnya. Pada Tahun 2018 banyak air yang disalurkan
PDAM tercatat sebanyak 1.832.472 m3.

2.5 Pariwisata
Untuk wilayah kabupaten Donggala, pada sektor pariwisata sendiri mulai terus
mengembangkan sarana dan prasarana pendukung untuk membuat wisatawan menjadi
betah dan nyaman jika mengunjungi suatu kawasan pariwisata yang ada di kabupaten
donggala. Sektor pariwisata juga berperan penting dalam pengembangan kawasan
kabupaten donggala, sektor ini juga terus dibenahi agar dapat menjadi salah satu sektor
yang dapat membuat perekonomian menjadi lebih maju. Ditambah lagi donggala
merupakan salah satu daerah yang memiliki lokasi-lokasi wisata yang banyak sehingga
dapat dimanfaatkan pemerintah untuk meraup keuntungan dalam pegembangan wilayah
kabupaten donggala itu sendiri.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pendapatan, Belanjan dan Pembiayaan Daerah


3.3.1 Pendapatan
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan
tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi
masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.

APBD terdiri atas:

 Anggaran Pendapatan, terdiri atas;


- Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang meliputi Pajak Daerah, Retribusi
Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah, dan Penerimaan lainnya.
- Bagian Dana Perimbangan, yang meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi
Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus.
- Lain-lain pendapatan yang sah seperti Dana Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi
Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya, Dana Penyesuaian
dan Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah
Lainnya dan Pendapatan Lain-Lain.

3.3.2 Belanja
Anggaran Belanja, yang digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas
pemerintahan di daerah. Belanja daerah meliputi belanja langsung dan belanja tidak
langsung yang keduanya mempunya turunan masing-masing sesuai kebutuhannya.

3.3.3 Pembiayaan
Pembiayaan yaitu setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.
3.2 APBD Kabupaten Donggala Tahun Anggaran 2017, 2018, dan 2019
3.1.1 APBD Kabupaten Donggala Tahun Anggaran 2017
RINGKASAN APBD
TAHUN ANGGARAN 2017

Nomor
Uraian Jumlah
Urut
1. PENDAPATAN 1.077.925.429.838
1.1. Pendapatan Asli Daerah 58.604.263.396
1.1.1 Pajak Daerah 28.685.668.157
1.1.2 Retribusi daerah 2.209.486.860
1.1.3 Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 2.645.844.479
1.1.4 Lain-lain PAD yang sah 25.063.263.900

1.2. Dana Perimbangan 853.072.586.876


1.2.1 Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak 25.274.647.654
1.2.2 Dana alokasi umum 652.945.096.000
1.2.3 Dana alokasi khusus 174.852.843.222

1.3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah 166.248.579.566


1.3.1 Hibah 9.914.051.680
1.3.2 Dana darurat
1.3.3 Dana bagi hasil pajak dari Propinsi dan Pemda lainnya 23.831.584.102
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 131.717.943.784
1.3.5 Bantuan keuangan dari Propinsi atau Pemda lainnya 785.000.000
1.3.6 Lain-lain

2. BELANJA 1.095.207.664.658
2.1. Belanja Tidak Langsung 649.780.620.613
2.1.1 Belanja Pegawai TL 425.634.440.512
2.1.2 Belanja Bunga
2.1.3 Belanja Subsidi
2.1.4 Belanja Hibah 26.650.432.000
2.1.5 Belanja Bantuan sosial 560.151.850
2.1.6 Belanja Bagi hasil kpd Prop/Kab/Kota dan Pemdes 622.606.773
2.1.7 Belanja Bantuan keuangan kpd Prop/Kab/Kota dan Pemdes 193.971.318.378
2.1.8 Belanja tidak terduga 2.341.671.100
445.427.044.045
2.2 Belanja Langsung 55.812.081.302
2.2.1 Belanja Pegawai 226.427.876.438
2.2.2 Belanja Barang dan jasa 163.187.086.305
2.2.3 Belanja Modal

SURPLUS / ( DEFISIT) (17.282.234.821)

3. PEMBIAYAAN DAERAH 20.147.255.541


3.1. Penerimaan pembiayaan daerah 24.347.255.541
3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya 24.347.255.541
3.1.2 Pencairan dana cadangan
3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah
3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman

3.2. Pengeluaran pembiayaan daerah 4.200.000.000


3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan
3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Daerah 4.200.000.000
3.2.3 Pembayaran Pokok Utang
3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah
3.2.5 Pembayaran Kegiatan Lanjutan -
3.2.6 Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga -
3.2.7 Status Data

Tabel 1. APBD Tahun 2017

3.1.2 APBD Kabupaten Donggala Tahun Angaran 2018


RINGKASAN APBD
TAHUN ANGGARAN 2018

Nomor
Uraian Jumlah
Urut
1. PENDAPATAN 1.178.494.164.656
1.1. Pendapatan Asli Daerah 66.233.979.656
1.1.1 Pajak Daerah 28.461.289.560
1.1.2 Retribusi daerah 5.016.456.840
1.1.3 Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 2.1.8.172.600
1.1.4 Lain-lain PAD yang sah 30.574.960.656

1.2. Dana Perimbangan 910.143.496.000


1.2.1 Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak 38.804.321.000
1.2.2 Dana alokasi umum 659.731.826.000
1.2.3 Dana alokasi khusus 211.607.349.000

1.3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah 202.116.689.000


1.3.1 Hibah 52.260.200.000
1.3.2 Dana darurat -
1.3.3 Dana bagi hasil pajak dari Propinsi dan Pemda lainnya 26.856.714.000
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 122.999.775.000
1.3.5 Bantuan keuangan dari Propinsi atau Pemda lainnya -
1.3.6 Lain-lain -

2. BELANJA 1.207.494.164.656
2.1. Belanja Tidak Langsung 730.812.540.616
2.1.1 Belanja Pegawai TL 479.574.521.060
2.1.2 Belanja Bunga -
2.1.3 Belanja Subsidi -
2.1.4 Belanja Hibah 43.022.500.000
2.1.5 Belanja Bantuan sosial 4.742.000.000
2.1.6 Belanja Bagi hasil kpd Prop/Kab/Kota dan Pemdes 635.371.356
2.1.7 Belanja Bantuan keuangan kpd Prop/Kab/Kota dan Pemdes 194.838.148.200
2.1.8 Belanja tidak terduga (8.000.000.000)

2.2 Belanja Langsung 476.681.624.040


2.2.1 Belanja Pegawai 61.181.478.850
2.2.2 Belanja Barang dan jasa 241.498.271.527
2.2.3 Belanja Modal 174.001.873.663

3. SURPLUS / ( DEFISIT) 29.000.000.000


3.1. PEMBIAYAAN DAERAH 29.000.000.000
3.1.1 Penerimaan pembiayaan daerah 33.500.000.000
3.1.2 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya 33.500.000.000
3.1.3 Pencairan dana cadangan -
3.1.4 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan -
3.1.5 Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah -
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman -

3.2. Pengeluaran pembiayaan daerah 4.500.000.000


3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan -
3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Daerah 4.500.000.000
3.2.3 Pembayaran Pokok Utang -
3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah -
3.2.5 Pembayaran Kegiatan Lanjutan -
3.2.6 Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga
3.2.7 Status Data
Tabel 2. APBD Tahun 2018

3.1.3 APBD Kabupaten Donggala Tahun Anggaran 2019


RINGKASAN APBD
TAHUN ANGGARAN 2019

Nomor
Uraian Jumlah
Urut
1. PENDAPATAN 1.391.659.784.152
1.1. Pendapatan Asli Daerah 90.194.514.584
1.1.1 Pajak Daerah 29.670.668.158
1.1.2 Retribusi daerah 2.226.087.660
1.1.3 Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 1.976.904.963
1.1.4 Lain-lain PAD yang sah 56.320.853.803

1.2. Dana Perimbangan 1.076.975.303.000


1.2.1 Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak 32.153.185.000
1.2.2 Dana alokasi umum 693.934.355.000
1.2.3 Dana alokasi khusus 350.887.763.000
1.3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah 224.489.966.568
1.3.1 Hibah 49.760.200.000
1.3.2 Dana darurat -
1.3.3 Dana bagi hasil pajak dari Propinsi dan Pemda lainnya 26.207.168.959
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 142.050.156.000
1.3.5 Bantuan keuangan dari Propinsi atau Pemda lainnya 785.000.000
1.3.6 Lain-lain -
6.472.441.609
2. BELANJA 1.393.267.415.362
2.1. Belanja Tidak Langsung 760.427.187.914
2.1.1 Belanja Pegawai TL 528.970.494.957
2.1.2 Belanja Bunga -
2.1.3 Belanja Subsidi -
2.1.4 Belanja Hibah 3.880.500.000
2.1.5 Belanja Bantuan sosial 1.363.300.000
2.1.6 Belanja Bagi hasil kpd Prop/Kab/Kota dan Pemdes 2.967.066.815
2.1.7 Belanja Bantuan keuangan kpd Prop/Kab/Kota dan Pemdes 221.245.826.142
2.1.8 Belanja tidak terduga 2.000.000.000

2.2 Belanja Langsung 632.840.227.448


2.2.1 Belanja Pegawai 70.568.255.526
2.2.2 Belanja Barang dan jasa 308.860.681.975
2.2.3 Belanja Modal 253.411.289.947

SURPLUS / ( DEFISIT)

3. PEMBIAYAAN DAERAH 1.607.631.210


3.1. Penerimaan pembiayaan daerah 5.607.631.210
3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya 5.607.631.210
3.1.2 Pencairan dana cadangan -
3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan -
3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah -
3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman -

3.2. Pengeluaran pembiayaan daerah 4.000.000.000


3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan -
3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Daerah 4.000.000.000
3.2.3 Pembayaran Pokok Utang -
3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah -
3.2.5 Pembayaran Kegiatan Lanjutan -
3.2.6 Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga -
3.2.7 Status Data -
Tabel 3. APBD Tahun 2019
3.3 Grafik APBD Kabupaten Donggala 2017,2018, dan 2019
Anggaran digunakan untuk mengalokasikan dana pemerintah agar sesuai
proporsi kebutuhan. Anggaran terdiri tiga bagian yaitu pendapatan, belanja, dan
pembiayaan. Anggaran belanja terbagi menjadi urusan wajib dan urusan pilihan, dimana
urusan wajib meliputi anggaran yang diselenggarakan untuk melindungi dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, sedangkan urusan pilihan merupakan
anggaran yang berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berikut ada grafik perbandingan dari APBD Kabupaten Donggala Tahun


2017,2018, dan 2019 :

No APBD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

1. Pendapatan 1.077.925.429.838 1.178.494.164.656 1.391.659.784.152

2. Belanja 1.095.207.664.658 1.207.494.164.656 1.393.267.415.362

3. Pembiayaan 20.147.255.541 29.000.000.000 1.607.631.210


Tabel 4. Perbandingan APBD 2017-2019

Rp1,400,000,000,000

Rp1,200,000,000,000

Rp1,000,000,000,000

Rp800,000,000,000
1. Pendapatan
Rp600,000,000,000
2. Belanja
Rp400,000,000,000 3. Pembiayaan
Rp200,000,000,000
Rp-
Tahun
Tahun
2017 Tahun
2018
2019

Berdasarkan dari tabel dan grafik diatas bahwa pendapatan tiap tahun mulai dari
tahun 2017-2019 terus meningkat, belanja daerah juga tiap tahunnya terus meningkat
berbanding terbalik dengan pembiayaan yang pada tahun 2019 agak menurun.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa bahwa pendapatan tiap
tahun mulai dari tahun 2017-2019 terus meningkat, belanja daerah juga tiap tahunnya
terus meningkat berbanding terbalik dengan pembiayaan yang pada tahun 2019 agak
menurun.

Dalam penyusunan APBD dengan menggunakan system anggaran dengan berbasis


kinerja lebih mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja atau output dari perencanaan
alokasi biata atau input yang ditetapka. Oleh karena itu, setiap usulan program, kegiatan
dan anggaran satuan kerja perangkat daerah menilai wajarnya dengan menggunakan
standar analisis belanja.

4.2 Rekomendasi
Pemerintah bisa lebih memaksimalkan PAD dari wilayah kabupaten donggala
karena dilihat dari sumberdaya alam yang melimpah, seharusnya kabupaten donggala
bisa lebih berkembang melalui pendapatan asli daerahnya. Hal ini yang harus
diperhatikan oleh pemerintah agar lebih aktif lagi dalam mengelola sumberdaya yang
tersedia agar berdampak baik bagi pemangunan wilayah tersebut
DAFTAR PUSTAKA
 Data APBD 2017-2019. https://www.kemenkeu.go.id (diakses 23 Agustus 2019)
 Pengertian Pendapatan dan Belanja
https://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran_Pendapatan_dan_Belanja_Daerah
(diakses 23 Agustus 2019)
 Riadi, Muchlisin. 2015 Pengertian dan Fungsi APBD
https://www.kajianpustaka.com/2015/02/pengertian-dan-fungsi-apbd.html
(diakses 24 Agustus 2019)
 IndogeospasialPortal.2019 “ShpKab.Donggala”
http://tanahair.indonesia.go.id/portal-web (diakses 24 Agustus 2019)

Anda mungkin juga menyukai