Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisika adalah salah satu ilmu pasti yang dalam kajiannya terbatas pada fisik

benda. Salah satu kajian dalam fisika ialah mengenai gerak benda yang istilah

fisikanya disebut mekanika. Dalam bahasan mekanika, gerak suatu benda

dispesifikasi menjadi dua ranting bahasan yakni kinematika serta dinamika.

Kinematika menjabarkan mengenai gerakan benda tanpa mengaitkan apa

penyebab benda tersebut bergerak. Sedang dinamika mengulas mengenai gerakan

benda dengan menghubungkan apa menyebabkan benda tersebut bergerak. Jadi

dalam mengulas tentang gerakan suatu benda, dapat dilakukan dengan dua

pendekatan yakni pendekatan kinematika atau dinamika.

Menelaah tentang gerakan suatu benda dapat memberikan informasi penting

masalah benda tersebut, apa lagi benda yang menjadi objek adalah benda dinamis.

Misalnya dengan mempelajari gerakan pesawat atau traktor, kita dapat

mengetahui kecepatannya. Dan dengan data tersebut kita dapat menghitung

berapa waktu serta jarak tempuh pesawat atau traktor tersebut. Jadi dengan

mempelajari gerakan suatu benda, kita dapat memetakan semua informasi yang

berhubungan dengan gerakan benda tersebut, salah satunya ialah kecepatan benda.
B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang diatas, maka makalah ini akan membahas tentang :

1. Apa pengertian kinematika ?

2. Apa yang dimaksud dengan Gerak Lurus?

3. Apa yang dimaksud dengan Gerak Parabola?

4. Apa yang dimaksud dengan Gerak Rotasi?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain untuk ;

1. Mengetahui pengertian kinematika

2. Mengetahui yang dimaksud dengan Gerak Lurus

3. Mengetahui yang dimaksud dengan Gerak Parabola

4. Mengetahui yang dimaksud dengan Gerak Rotasi


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kinematika

Dalam fisika, kinematika adalah cabang dari mekanika yang

membahas gerakan benda tanpa mempersoalkan gaya penyebab gerakan. Hal

terakhir ini berbeda dari dinamika atau sering disebut dengan Kinetika, yang

mempersoalkan gaya yang memengaruhi gerakan.

Karena relatif sederhana, kinematika biasanya diajarkan sebelum dinamika atau

sebelum konsep mengenai gaya diperkenalkan.

2.1.2 Perpindahan

Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan posisi suatu partikel pada

waktu tertentu. Perpindahan termasuk besaran vektor. Misalkan sebuah partikel

bergerak pada bidang XY. Pada saat t1, vektor posisinya adalah r1, dan pada saat t2

(t2 > t1), vektor posisinya adalah r2, maka perpindahan partikel, ∆𝐫, dapat

dinyatakan oleh: ∆𝐫 = r2 - r1, di mana r2 = r(t = t2) dan r1 = r(t = t1).

2.1.3 Kecepatan

Kecepatan merupakan besaran vektor yang menyatakan laju perubahan posisi

(perpindahan) terhadap waktu. Selama benda bergerak, mungkin saja

kecepatannya berubah, baik besar maupun arahnya. Akan tetapi, kita dapat

menyatakan kecepatan benda dalam interval waktu tertentu sebagai kecepatan


rata-rata dan kecepatan benda pada satu titik tertentu selama geraknya sebagai

kecepatan sesaat.

a. Kecepatan Rata-rata

Kecepatan rata-rata vr adalah hasil bagi perpindahan dengan selang waktu


yang diperlukan.

Kecepatan rata-rata partikel dalam bidang dapat juga dinyatakan dalam


komponen-komponennya terhadap sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z, yaitu

b. Kecepatan Sesaat

Kecepatan sesaat adalah kecepatan eksak suatu partikel pada saat tertentu t,
yaitu limit kecepatan rata-rata ketika interval waktunya mendekati nol.

Besar kecepatan sesaat dapat dihitung dengan menggunakan rumus


Phytagoras.

𝑣 = √𝑣𝑥2 + 𝑣𝑦2 + 𝑣𝑧2


c. Menentukan Posisi dari Fungsi Kecepatan

 Metode Integral
Posisi benda rt dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Secara umum, posisi benda dalam lintasannya dapat dinyatakan


sebagai:

𝑡
𝑠 = 𝑠𝑜 + ∫ 𝑣 𝑑𝑡
𝑡0

 Metode Grafik

Apabila kecepatan benda setiap saat dinyatakan dalam grafik


kecepatan terhadap waktu, maka posisi benda dapat dihitung sebagai luas daerah
di bawah kurva. Metode ini hanya bermanfaat jika luas daerah di bawah kurva
dapat dihitung secara geometris.

Grafik di atas menunjukkan komponen kecepatan terhadap waktu.


2.1.4 Percepatan

Percepatan merupakan besaran vektor yang menyatakan laju perubahan


kecepatan terhadap waktu.

a. Percepatan Rata-rata

Kita mendefinisikan percepatan rata-rata, seperti pada pembahasan gerak


lurus, yaitu sebagai hasil bagi antara perubahan kecepatan dan interval waktu.

b. Percepatan Sesaat

Percepatan sesaat didefinisikan sebagai laju perubahan kecepatan sesaat,


yaitu limit kecepatan rata-rata ketika interval waktunya mendekati nol.

Besar vektor percepatan sesaat dapat dihitung dengan rumus Phytagoras.

√𝑎𝑥2 + 𝑎𝑦2 + 𝑎𝑧2

c. Menentukan Kecepatan dari Fungsi Percepatan

 Metode Integral
Secara umum, kecepatan benda dalam lintasannya dapat dinyatakan
sebagai:

𝑡
𝑣 = 𝑣𝑜 + ∫ 𝑎 𝑑𝑡
𝑡0

 Metode Grafik

Apabila percepatan benda setiap saat dinyatakan dalam grafik percepatan


terhadap waktu, maka kecepatan benda dapat dihitung sebagai luas daerah di
bawah kurva. Metode ini hanya bermanfaat jika luas daerah di bawah kurva dapat
dihitung secara geometris.

Grafik di atas menunjukkan komponen percepatan terhadap waktu.


2.2 PERPADUAN GERAK

Gerak dalam bidang datar sebenarnya merupakan perpaduan dua gerak atau
lebih. Akan tetapi, jenis gerak dalam bidang datar yang cukup penting adalah
gerak bidang datar sebagai hasil perpaduan dua gerak lurus beraturan dan
perpaduan antara gerak lurus beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan,

2.2.1 Perpaduan Dua Gerak Lurus Beraturan

a. Perpaduan Dua Gerak Lurus Beraturan yang Saling Tegak Lurus

Untuk menghitung besar vektor resultan baik untuk perpindahan s maupun


kecepatan v, digunakan rumus Phytagoras:

𝑠 = √𝑠𝑥2 + 𝑠𝑦2 dan 𝑣 = √𝑣𝑥2 + 𝑣𝑦2

Gambar di atas menunjukkan dua vektor perpindahan yang saling tegak


lurus dan dua vektor kecepatan yang saling tegak lurus.

Arah vektor resultan dihitung berdasarkan rumus trigonometri:

𝑠𝑦 𝑣𝑦
𝛼 = 𝑎𝑟𝑐 tan 𝑠 dan 𝛼 = 𝑎𝑟𝑐 tan 𝑣
𝑥 𝑥

Contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang perpaduan gerak ini adalah gerak
perahu dengan kelajuan konstan menyeberangi sungai yang alirannya konstan,
gerak pesawat dengan kelajuan konstan yang mendapatkan hembusan angin dari
arah tegak lurus yang kelajuannya juga konstan, dan lain-lain.
2.2.2 Perpaduan Gerak Lurus Beraturan dengan Gerak Lurus Berubah
Beraturan

Perpaduan antara gerak lurus beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan
yang terjadi dalam bidang horizontal akan menghasilkan gerak parabola. Disebut
demikian karena grafiknya berupa parabola.

Demikian juga dengan perpaduan gerak lurus beraturan dengan gerak lurus
berubah beraturan dalam bidang vertikal, sama halnya dengan dalam bidang
horizontal, juga akan menghasilkan gerak parabola. Gerak parabola dalam bidang
vertikal secara umum disebut gerak peluru.

𝑣𝑥 = 𝑣0 cos 𝛼
𝑣𝑦 = 𝑣0 sin 𝛼 − 𝑔𝑡

𝑥 = 𝑣0 cos 𝛼 𝑡

𝑦 = 𝑣0 sin 𝛼𝑡 − ½ 𝑔𝑡 2

𝑟 = √𝑥 2 + 𝑦 2
𝑦
𝜃 = 𝑎𝑟𝑐 tan
𝑥

𝑣02 sin2 𝛼 𝑣0 sin 𝛼


Ketinggian maksimum: 𝐻 = → 𝑡ℎ =
2𝑔 𝑔

𝑣02 sin 2𝛼 2𝑣0 sin 𝛼


Jarak jangkauan : 𝑅 = → 𝑡𝑅 =
𝑔 𝑔
2.3 PPERSAMAAN FUNGSI POSISI SUDUT, KECEPATAN SUDUT, DAN
PERCEPATAN SUDUT

Posisi sudut 𝜃,kecepatan sudut ,dan percepatan sudut  sebagai


persamaan fungsi terhadap waktu t dan ketiga besaran tersebut berhubungan, baik
secara grafis maupun secara sistematis dengan metode integral atau metode
turunan.

2.3.1 Posisi Sudut

Perpindahan posisi sudut  dari waktu 𝑡1 dengan posisi sudut 1 ke waktu


𝑡2 dengan posisi sudut 2.

2.3.2 Kecepatan Sudut

Kecepatan rata-rata r(laju purubahan posisi sudut ) terhadap interval


waktu t.

Kecepatan sudut sesaat (limit perubahan posisi sudut ) ketika interval
waktu t mendekati nol.

Menentukan besar kecepatan sudut sesaat dari kemiringan -t

 : kecepatan sudut sesaat


: sudut kemiringan garis singgung grafik posisi sudut 
terhadap waktu t.
Menentukan posisi sudut dari fungsi kecepatan sudut sesaat dengan
metode integral.

Jika t : 0 sekon posisi sudut awal partikel o,maka posisi


sudut partikel pada setiap saat t.

2.3.3 Percepatan Sudut

Percepatan sudut rata-rata r (laju perubahan kecepatan sudut terhadap


interval waktu).

Percepatan sudut sesaat.

Menentukan percepatan sudut sesaat dari kemiringan grafik -t

Menentukan kecepatan sudut dari fungsi kecepatan sudut sesaat


2.3.4 Kinematika Rotasi

Untuk gerak rotasi benda terhadap sumbu tetap, dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu gerak rotasi beraturan dan gerak rotasi berubah beraturan.

1. Gerak rotasi beraturan (GRB)


Gerak rotasi pada sumbu tetap yang memiliki kecepatan sudut konstan
atau percepatan sudutnya sama dengan nol.

Jika kecepatan sudut  konstan, maka dengan metode integral diperoleh:

2. Gerak rotasi berubah beraturan (GRBB)


Gerak rotasi pada sumbu tetap yang memiliki percepatn sudut konstan.

Jika percepatan  adalah konstan , maka dengan metode integral.

Posisi sudut t dapat ditentukan dengan memasukkan persamaan t: o


+t ke persamaan

sehingga diperoleh .
Apabila ingin memperoleh persamaan gerak rotasi berubah tanpa
melibatkan besaran waktu t.

Subtitusi t ke persamaan menghasilkan:

Analogi Kinematika Translasi dan Rotasi


BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

kinematika adalah cabang dari mekanika yang membahas gerakan benda

tanpa mempersoalkan gaya penyebab gerakan. Hal terakhir ini berbeda

dari dinamika atau sering disebut dengan Kinetika, yang mempersoalkan gaya

yang memengaruhi gerakan.

Karena relatif sederhana, kinematika biasanya diajarkan sebelum dinamika atau

sebelum konsep mengenai gaya diperkenalkan.

3.2 SARAN

Dengan makalah ini, semoga pembaca dapat mengkaji lebih dalam lagi
mengenai cabang ilmu kinematika gerak, karena sangat bermanfaat bagi
kehidupan sehari-hari.

Makalah ini sekaligus merupakan kewajiban penulis dalam memenuhi tugas


pada saat proses pembelajaran. Adapun kritik maupun saran sangat kami perlukan
untuk penyusunan ke depan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai