Anda di halaman 1dari 10

Mekanisme Masuknya Air Ke Dalam Tumbuhan

Mata Kuliah Botani Umum

Oleh :

SINTA HANDAYANI
133112620120011

PROGRAM STUDI BIOLOGI MEDIK


FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2013
Mekanisme Masuknya Air Ke Dalam Tumbuhan

Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup. Air mempunyai
peranan sangat penting karena air merupakan bahan pelarut bagi kebanyakan
reaksi dalam tubuh makhluk hidup. Air juga digunakan sebagai medium enzimatis.
Air sangat penting bagi tumbuhan yaitu 30% sampai 90% berat tumbuhan
tersusun atas air. Tumbuhan menggunakan air pada proses fotosintesis. Mineral-
mineral yang diserap oleh akar juga terlarut dalam air.
Peristiwa masuknya air pada tumbuhan diawali dengan proses penyerapan air
dan zat hara yang terdapat di dalam tanah. Akar menyerap air dari lingkungan
sekitarnya secara osmosis. Akar juga menyerap menyerap mineral dari lingkungan
sekitarnya bersama dengan penyerapan air. Air masuk kedalam akar melalui
rambut-rambut akar. Rambut akar akan meningkatkan luas permukaan akar dan
dapat meningkatkan jumlah air yang di serap atau di ambil oleh tumbuhan. Air dan
garam mineral dari tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar, menembus
korteks akar, masuk ke dalam stele, dan kemudian mengalir naik ke pembuluh xilem
sampai ke sistem tunas.
Proses penyerapan air dan mineral dari tanah pada sistem akar terjadi di dekat
ujung akar, yaitu di mana epidermisnya permiabel terhadap air dan dimana terdapat
rambut akar. Rambut akar adalah penjuluran dan pemanjangan sel-sel epidermial
yang merupakan strukur yang menyusul sebagian besar luar permukaan dari akar.
Partikel-partikel tanah yang umumnya dilapisi dengan air dan mineral yang terlarut,
melekat erat pada rambut akar tersebut. Larutan tanah mengalir ke dalam dinding
hidrofilik sel epidermal dan dapat lewat dengan bebas di sepanjang apoplas ke
dalam korteks akar. Hal tersebut dapat mengakibatkan tereksposnya semua sel-sel
parenkima korteks ke larutan tanah, sehingga luas permukaan akan menjadi lebih
besar dari luas permukaan epidermis.
Sistem pengangkutan pada tumbuhan terdiri dari dua macam pengangkutan,
yaitu pengangkutan ekstravasikuler dan intravasikuler.
1. Pengangkutan Ekstravaskuler
Pengangkutan ekstravaskuler adalah pengangkutan yang berlangsung di luar
berkas pembuluh pengangkutan. Pengangkutan dengan sistem ini dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu apoplas dan simplas.
a. Transportasi apoplas adalah menyusupnya air tanah secara difusi bebas
atau transpor pasif melalui semua bagian tidak hidup dari tumbuhan,
misalnya dinding sel dan ruang-ruang antarsel. Transportasi apoplas tidak
dapat terjadi saat melewati endodermis sebab dalam sel-sel endodermis
terdapat pita kaspari yang menghalangi air masuk ke dalam xilem. Pita
kaspari ini terbentuk dari zat suberin (gabus) dan lignin. Oleh karena
itu,apoplas dapat terjadi di semua bagian kecuali endodermis. Air yang
menuju endodermis ditranspor secara simplas melalui sel peresap.
b. Transportasi simplas yaitu bergeraknya air tanah dan zat terlarut melalui
bagian hidup dari sel tumbuhan. Pada sistem simplas ini perpindahan
terjadi secara osmosis dan transpor aktif melalui plasmodesmata.
Transportasi simplas dimulai dari sel-sel rambut akar ke sel-sel parenkim
korteks yang berlapis-lapis, sel-sel endodermis, sel-sel perisikel, dan
akhirnya ke berkas pembuluh kayu atau xilem.
2. Pengangkutan Intravaskuler
Pengangkutan intravaskuler adalah pengangkutan yang berlangsung di dalam
pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh kulit (floem).
a. Xilem tersusun atas sel-sel yang sudah mati karena tidak memiliki
sitoplasma dan tersusun dalam struktur pembuluh yang disebut trakea.
Pada xilem air dapat bergerak di sepanjang pembuluh maupun dari satu
pembuluh ke pembuluh lain.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengangkutan air dalam xilem
yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal antara lain adalah :
 Persediaan air di dalam tanah, karena semakin tinggi kadar air akan
mempercepat proses pengangkutan air.
 Kelembaban udara, semakin tinggi kelembaban udara akan
mempersulit proses penguapan air melalui stomata sehingga akan
menghambat proses pengangkutan air.
 Suhu udara, meningkatnya suhu udara akan mempercepat proses
penguapan air di stomata, sehingg dapat mempercepat pengangkutan
air.
 Tekanan udara, meningkatnya tekanan udara akan menghambat
penguapan sehingga pengangkutan air pun akan terhambat.
 Kecepatan angin, semakin tinggi kecepatan angin akan mempercepat
pengangkutan air dalam xilem.
Sedangkan faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam tubuh
tumbuhan itu sendiri misalnya lebar, panjang dan banyaknya pembuluh.
Selain hal itu terdapat juga faktor internal yang mempengaruhi antara lain:
 Daya tekan akar.
Aktivitas epidermis akar untuk menyerap air tanah terus menurus akan
menyebabkan kadar air dan tekanan tugor sel-sel akar meningkat.
Peningkatan kadar air pada sel-sel akar akan menyebabkan
terdorongnya air dalam pembuluh xilem akar ke jaringan di atasnya.
Misalnya pada batang pisang yang dipotong, maka air akan keluar
melalui permukaan potongan batangnya. Kemampuan mendorong air
dalam xilem akar ke jaringan di atasnya yang menyebabkan terjadinya
daya tekan akar.
 Daya hisap daun.
Melalui daun akan terjadi pelepasasn uap air yang disebut transpirasi.
Karena air dalam tubuh tumbuhan membentuk benan air maka
lepasnya molekul air pada daun akan diikuti naiknya air pada akar dan
batang. Sehingga air dari tanah juga akan terserap masuk ke akar.
 Daya kapilaritas.
Diameter xilem sangat kecil sehingga menghasilkan daya kapilaritas air
di dalam xilem. Daya kapiler ini berbanding terbalik dengan jari-jari dari
xilem. Sehingga, semakin kecil jari-jari pembuluh maka akan
menghasilkan daya kapilaritas yang semakin besar. Daya kapilaritas
dipengaruhi oleh dua daya pada air, yaitu daya kohesi dan daya
adhesi.
1) Daya kohesi air. Antar molekul air saling ikat yang menyebabkan
air akan membentuk seperti benang air. Bila salah satu bagian air
bergerak menyusup ke ruang-ruang antar sel, maka akan diikuti
oleh bagian air yang lain.
2) Daya adhesi air. Air dapat merambat melalui benda yang
dilewatinya, karena air memiliki daya ikat terhadap permukaan
benda lain. Daya adhesi akan tergantung dari sifat benda yang
dilalui. Daya ikat air terhadap benda lain ini disebut daya adhesi
sehingga air dapat merambat melalui dinding sel akar yang
dilewatinya.
b. Floem tersusun oleh kelompok sel yang memiliki bentuk, seperti piramid.
Floem tersusun atas parenkim floem, serabut floem, buluh floem (buluh
tapis), dan sel pengiring. Parenkim floem berfungsi sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan dan untuk memisahkan antara floem yang
satu dengan floem yang lain. Serabut floem merupakan jaringan sklerenkim
yang berfungsi memperkuat pembuluh floem. Buluh floem (buluh tapis),
yaitu suatu saluran atau pembuluh yang berperan mengangkut hasil
fotosintetis dari daun ke seluruh tubuh tanaman. Sel pengiring (companion
cell) adalah sel yang terletak sepanjang tubuh floem. Sel ini berfungsi
menyuplai makanan ke sel-sel lain yang masih hidup.
Pengangkutan air dari akar ke batang terjadi melalui pembuluh kayu,
membentuk aliran air (benang air). Pengangkutan air dan mineral dimulai dari
xilem akar ke xilem batang menuju xilem tangkai daun dan ke xilem tulang
daun. Pada tulang daun terdapat ikatan pembuluh. Air dari xilem tulang daun
ini masuk ke sel-sel bunga karang pada mesofil. Setelah mencapai sel-sel
bunga karang, air dan garam-garam mineral disimpan untuk digunakan dalam
proses fotosintesis dan transportasi. Setelah mencapai daun, sebagian
dimanfaatkan oleh sel-sel daun untuk berfotosintesis. Sebagian air dan garam
mineral yang lain dipindah ke floem, menyatu dengan aliran sukrosa (asimilat)
yaitu zat makanan hasil fotosintesis, untuk disebarkan ke seluruh bagian
tumbuhan.
Pada tumbuhan dikotil, bagian xilem berada di bagian kayu, sedangkan
floemnya berada di bagian kulit dekat kambium. Pada monokotil seperti jagung
dan tebu, xilem dan floem bersatu membentuk satu berkas angkutan dan
letaknya tersebar. Sehingga, pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke
bagian tubuh yang lain dilakukan melalui pembuluh kulit (pembuluh tapis) dan
membentuk aliran asimilat. Selain asimilat, melalui floem juga diangkut
bermacam-macam zat organik lain, hormon dan juga ion-ion atau garam
mineral yang berasal dari xilem.
Pada dasarnya, proses pengangkutan air dan mineral dari tanah ke dalam
tumbuhan melibatkan beberapa proses, yaitu difusi, osmosis, imbibisi dan transpor
aktif.
1. Difusi
Air maupun zat hara tidak dapat langsung masuk ke dalam akar, oleh karena
itu diperlukan suatu proses tertentu, yaitu difusi. Difusi adalah penyebaran
molekul-molekul zat padat, cair maupun gas ke segala arah. Suatu proses
difusi pada tumbuhan tidak begitu saja dapat terjadi, tetapi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, misalnya konsentrasi zat terlarut, suhu dan tekanan.
2. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan zat terlarut dari larutan yang memiliki konsentrasi
rendah ke konsentrasi tinggi melalui selaput permiable. Selaput permiable
adalah suatu membran yang dapat ditembus oleh air dan molekul tertentu yang
terlarut didalamnya. Pada tumbuhan yang termasuk selaput semipermiabel
yaitu selaput sel yang terdiri atas lipid dan protein yang disebut selaput
lipoprotein. Selaput ini berperan sebagai semipermeable dan juga selektif
permeable, yaitu zat terlarut yang diperlukan oleh tumbuhan akan dapat
menembusnya, walaupun zat tersebut memiliki ukuran yang besar dan juga
selaput tersebut dapat menyeleksi zat-zat yang akan memasuki sel tumbuhan,
jadi hanya zat-zat yang diperlukan yang dibiarkan masuk ke dalam sel
tumbuhan.
3. Imbibisi
Imbibisi adalah kemampuan dinding sel dan isi sel untuk menyerap air dari
lingkungan sekelilingnya. Imbibisi hanya dapat terjadi pada sel-sel dengan
permukaan yang dapat mengikat air. Terjadinya penyerapan air disebabkan
oleh adanya perbedaan potensial air. proses penyerapan air pada tumbuhan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pH tanah, suhum aerasi atau pertukaran
gas dan daya tukar ion.
4. Transpor aktif
Transpor aktif adalah suatu proses molekul yang dapat berpindah dari
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi dengan mengaktifkan energi. Energi
yang digunakan adalah ATP. Pengangkutan transpor aktif ini melibatkan ion
Na+ dan K+ serta protein kotranspor. Protein kotranspor membawa ion Na+
dan K+ masuk ke dalam sel melewati membran.
Daftar Pustaka

Campbell, NA., Biologi, Editor: AmaliaSafitri, Erlangga, Jakarta, 2003.

www.aasdewi.files.wordpress.com/2008/06/mekanisme-air-pada-tumbuhan1.pdf ,
06/06/2008, Mekanisme Air pada Tumbuhan oleh Dewi, 27/10/2013.

www.bimbie.com/sistem-transportasi-tumbuhan.htm, Mekanisme Sistem Transpor-


tasi Tumbuhan, 27/10/2013.

www.pustakasekolah.com/jaringan-floem.html#, Jaringan Floem, 27/10/2013.

www.sentra-edukasi.com/2011/06/pengangkutan-zat-pada-tumbuhan.html#-
.UnKYPKKQbKG, 06/06/2011, Pengangkutan Zat pada Tumbuhan oleh
Muhammad Alfiansyah, 27/10/2013.

www.staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/suyitno-aloysius-drs-
ms/pengayaan-materi-penyerapan-pada-tumbuhan-bagi-siswa-sma-5.pdf
02/03/2011, Penyerapan Zat dan Transportasi pada Tumbuhan oleh Suyitno,
27/10/2013.
Gambaran umum transpor tumbuhan :
1) Akar menyerap air dan mineral yang terlarut dari tanah.
2) Akar mempertukarkan gas dengan ruangan udara tanah, dengan
memasukkan O2 dan membebaskan CO2. Pertukaran gas mendukung
respirasi seluler sel-sel akar.
3) Air dan mineral diangkut ke atas sebagai getah xilem di dalam xilem, dari akar
menunju sistem tunas.
4) Transpirasi yaitu kehilangan uap air dari daun (sebagian besar melalui
stomata), menciptakan suatu gaya di dalam daun yang menarik getah xilem
ke atas.
5) Daun berfungsi mempertukarkan CO2 dan O2 melalui stomata, mengambil
CO2, menyediakan karbon untuk fotosintesis dan membebaskan O2.
6) Gula dihasilkan melalui fotosintesis dalam daun
7) Hasil fotosintesis (gula) diangkut di dalam floem menuju akar serta bagian
tumbuhan laim dalam bentuk larutan atau getah floem.

Anda mungkin juga menyukai