Disusun Oleh:
Andi Anggraini Hamzah D011171311
Muhammad Amrin Kahar D131171002
Youndree Rudy Mangaluk D011171020
Universitas Hasanuddin
2019
HALAMAN PENGESAHAN
i
ii
DAFTAR ISI
COVER ....................................................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................................. v
ABSTRAK .............................................................................................................................................. 1
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................... 3
1.2. Perumusan Masalah .................................................................................................................. 3
1.3. Tujuan Karya ............................................................................................................................ 3
1.4. Manfaat Karya .......................................................................................................................... 3
BAB 2 LANDASAN TEORI ............................................................................................................... 4
2.1 Light Concrete .......................................................................................................................... 4
2.2 Polyethylene Terephthalate ...................................................................................................... 4
2.3 Lereng dan Kelongsoran........................................................................................................... 4
BAB 3 METODE PENELITIAN ......................................................................................................... 5
BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN ...................................................................................................... 7
4.1. Lokasi Pengimplementasian Light Concrete ............................................................................ 7
4.2. Kriteria Desain.......................................................................................................................... 7
4.3. Desain Rencana ........................................................................................................................ 9
BAB 5 PENUTUP .............................................................................................................................. 11
5.1. Kesimpulan ............................................................................................................................ 11
5.2. Saran ...................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
iii
DAFTAR TABEL
iv
iv
DAFTAR GAMBAR
v
v
POLYETHYLENE TEREPHTHALATE (BOTOL PLASTIK)
SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI BANGUNAN RINGAN
DAERAH RAWAN LONGSOR KABUPATEN BARRU
POLYETHYLENE TEREPHTHALATE (PLASTIC BOTTLES)
AS LIGHT BUILDING CONSTRUCTION MATERIAL ON
BARRU LANDSLIDE PRONE AREAS
Andi Anggraini Hamzah1, Muh. Amrin Kahar2, Youndree Rudy Mangaluk3
andianggrainisafran@gmail.com , youndreespinifer@gmail.com
ABSTRAK
Kabupaten Barru merupakan salah satu daerah tingkat II di provinsi Suawesi Selatan. Kabupaten ini
memiliki luas wilayah 1.174,72 km2 dengan bentuk permukaan wilayah tengah, timur, dan selatan
merupakan daerah kemiringan perbukitan hingga begunung-gunung. Hal ini mengakibatkan masyarakat
harus bermukim di daerah pegunungan bahkan pada area rawan longsor. Material konstruksi yang ringan
dan kuat sangat dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan hunian yang beresiko kecil terhadap
longsor pada daerah tersebut. Bangunan yang terus bertambah jumlahnya seiring meningkatnya populasi
menjadi faktor utama penyebab longsor karena daya dukung tanah tak lagi mampu memikul jumlah
beban yang besar. Polyethylene Terephthalate (PET) hadir sebagai solusi guna mengatasi masalah
tersebut dengan memanfaatkan sampah botol plastik sebagai material konstruksi. Botol plastik
merupakan sampah domestik yang dapat dengan mudah diperoleh di berbagai tempat dan merupakan
material ringan yang dapat mengurangi berat beton serta dapat menyatu dengan baik dengan campuran
mortar. Adapun botol yang digunakan adalah sampah botol dengan ketebalan berbeda dan dihancurkan
hingga ukuran mikro. Metode penulisan karya ilmiah ini adalah studi literatur atau kajian pustaka.
Diharapkan dengan adanya teknologi ini, resiko dampak bencana longsor daerah Kabupaten Barru dapat
kurangi dan masalah sampah botol plastic juga dapat teratasi.
Kata kunci : Polyethylene Terephlate (PET), longsor, konstruksi.
ABSTRACT
Barru Regency is one of the second-level regions in the South Sulawesi Province. This regency has
an area of 1,174.72 km ‘with the surface of the central, eastern, and south regions are mountainous
slope area. This causes the community to live in undulating areas even in dangerous landslide. Light
and strong construction material is needed in order to reduce shelter of landslides in the area. Buildings
that continue to grow in number as the population increases become a factor in the cause of landslides
because of over capacity so the land is no longer able to carry more of weight. Polyethylene
Terephthalate (PET) has been used as a solution to overcome this problem by utilizing plastic bottle
waste as a construction material. Plastic bottles are domestic waste that can be easily obtained in any
places and are lightweight material that can reduce the weight of concrete and it can mixed well with
1
mortar. The bottles used are trash bottles of different thicknesses and cutted to the size of micro . The
method of writing this Scientific work is an literature study and review. It is hoped that with this
technology, the impact of the landslide disaster in the Barru Regency can be reduced and the problem of
plastic bottle waste can also be overcome.
Keywords : Polyethylene Terephlate (PET), landslide, construction.
2
BAB 1
PENDAHULUAN
4
BAB 3
METODE PENELITIAN
1. Tahapan Persiapan
a. Pemilihan Tema atau Topik Tulisan
Menentukan tema yang akan ditulis berdasarkan issue yang menjadi permasalahan dalam
kehidupan. Setelah melakukan beberapa pertimbangan, diperoleh sebuah topik tentang
Polyethylene Terephthalate sebagai material light concrete anti longsor.
b. Perumusan Masalah
Kabupaten Barru merupakan daerah yang memiliki area pegunungan yang luas dan rawan
longsor akibat beban pemukiman. Salah satu hal yang akan ditinjau adalah mengenai studi
kelayakan material Polyethylene Terephthalate sebagai material light concrete pemukiman
masyarakat Kabupaten Barru.
5
Mulai
Pengadaan Material
Polyethilene Terephthalate
Memenuhi
Spesifikasi
Analisa Data
Selesai
6
BAB 4
PEMBAHASAN
Kuat tekan adalah karakteristik mekanik utama dari beton yang dapat diketahui melalui
penelitian uji tekan di laboratorium, dengan membebani setiap benda uji silinder secara
longitudinal sampai pada kekuatan maksimumnya. Pengujian kuat tekan beton ini
dilakukan pada saat beton berumur 7,14 dan 28 hari. Namun untuk kasus ini hanya
dilakukan pengujian selama 7 hari.
Kuat tarik belah adalah salah satu parameter penting kekuatan beton. Nilai kuat tarik belah
diperoleh melalui pengujian tekan di laboratorium dengan membebani setiap benda uji
silinder secara lateral sampai pada kekuatan maksimumnya. Pengujian dilakukan pada
umur 28 hari. Namun untuk kasus ini hanya dilakukan pengujian selama 7 hari.
e. Kuat lentur adalah kemampuan balok beton yang diletakkan pada dua perletakan untuk
menahan gaya dengan arah tegak lurus sumbu benda uji, yang diberikan kepadanya,
sampai benda uji patah. Pengujian dilakukan pada umur 28 hari. Namun untuk kasus ini
hanya dilakukan pengujian selama 7 hari.
8
Gambar 4.1 Desain rencana material polyethylene terehalate
Dengan menggunakan material plastik dapat menurunkan berat beban bangunan. Untuk rumah
hunian dengan luas area 10 m x 10 m, apabila menggunakan campuran beton konvensional pada
pengerjaan pondasi ataupun tiang, maka diketahui dengan berat 2200 – 2400 kg/m3 akan dibutuhakan
setidaknya 1150 ton campuram beton untuk satu buah rumah hunian. Untuk suatu pemukiman yang
memiliki setidaknya 10 unit rumah, maka beban yang harus dipikul oleh area pegunungan adalah 11.500
ton. Belum lagi terbangunnya suatu pemukiman artinya mengganggu keadaan air tanah yang
mempengaruhi stabilitas lereng. Hal ini menyebabkan resiko terjadinya longsor menjadi lebih besar dan
keamanan nyawa masyarakat terancam sedangkan wilayah kabupaten Barru sebagian besar adalah
wilayah pegunungan. Mau tidak mau, terbangunnya pemukiman di daerah rawan tak dapat dihindari.
Dengan mengganti 20 % dari agregat halus (pasir) menjadi polyethylene terephtalate, berat campuran
beton dapat berkurang secara signifikan menjadi 1921 kg / m3. Walaupun kuat tekan betonnya
berkurang, namun beban bangunan dapat dikurangi secara signifikan dari yang semula 1.150 ton untuk
sampel rumah hunian 10 mx 10 m, menjadi hanya 961 ton, dengan selisih berat yaitu 189 ton. Untuk
pemukiman dengan minimal 10 unit rumah, maka berat yang dapat dikurangi adalah 1.890 ton. 1.890
ton lebih ringan dan tentunya dapat mengurangi resiko bencana longsor area pemukiman di daerah
pegunungan kabupaten Barru. Saat beban luar yang bekerja berkurang, maka tanah akan lebih stabil
sehingga masyarakat dapat menjadi lebih aman beraktifitas.
9
Gambar 4.2 Sampel beton
10
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan mengenai upaya pengantisipasian bencana longsor
menggunakan light concrete berbahan polyethylene terephthalate, antara lain :
1. Kabupaten Barru merupakan daerah yang sebagian besar wilayahnya adalah wilayah
pegunungan, oleh karenanya masyarakat mau tidak mau terpaksa bermukim diwilayah tersebut
dan berpotensi menjadi korban bencana longsor akibat terganggunya stabilitas lereng
pegunungan.
2. Dengan mengganti 20 % agregat halus penyusun campuran beton, berat bangunan dapat dengan
signifikan berkurang sebanyak 189 ton untuk setiap unit rumah.
3. Inovasi ini sangat cocok untuk di implementasikan pada Kabupaten Barru untuk membangun
rumah hunian ringan agar gaya luar yang mempengaruhi stabilitas tanah tidak begitu besar
sehingga masyarakat bisa terhindar dari resiko bencana longsor.
5.2. Saran
Dengan diadakannya lomba ini, diharapkan ide-ide kreatif dari teman-teman mahasiswa di seluruh
indonesia terkait pengembangan ilmu dalam bidang konservasi air dapat ditingkatkan dan
dimaksimalkan. Harapnya ilmu teknik dan non teknik kedepannya dapat tersalurkan agar proyek ini
dapat ditinjau lebih lanjut dengan riset oleh praktisi dan akademisi di dunia perteknologian untuk
kemajuan Indonesia.
11
DAFTAR PUSTAKA
[1] Erric Permana, 2019, Indonesia Hasilkan 67 Juta Ton Sampah pada 2019, Available from:
https://www.aa.com.tr/id/headline-hari/indonesia-hasilkan-67-juta-ton-sampah-pada-2019/1373712. Update :
Jan 24, 2019. Accessed April 12, 2019.
[2] CNN Indonesia, 2019, Aturan Soal Pengurangan Sampah di Sector Bisnis Terbit 2019, Available from:
(https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190311151320-92-376221/aturan-soal-pengurangan-sampah-di-
sektor-bisnis-terbit-2019). Update : March 12, 2019. Accessed April 12, 2019.
[3] Osei, D.Y, 2014, Experimental Investigation on Recycled Plastics as Aggregate in Concrete, International
Journal in Structure and Civil Engineering Research 3(2), p p . 168-74.
[4] Liu, F., Yan, Y. and Lan, C., 2015, Performance of Recycled Plastic-Based Concrete Journal Materials and
Civil.
[5] Sofi, A and Phanikumar, B.R., 2015, Effect of Pond Ash and Steel Fibre on Engineering Properties of
Concrete, AinShams Engineering Journal, 7(1), pp 89-99.
[6] Rebeiz, K.S., Rosett, J.W and Craft, A.P., 1996, Strength Properties of Polyester Mortar using PET and Fly
Ash Wastes, Journal Energy Engineering, 122(1) 11052.
[7] Patil, P.S, Mali, J.R, Tapkire, G.V and Kumavat, H.R., 2014, Innovative Techniques of Waste Plastic
Used in Concrete Mixture, International Journal Research Engineering Technology, 3(9), pp 29-32.
[8] Zhen, Y., et all, 2018, Mechanical Properties of Steel Fiber-Reinforced Concrete by Vibratory Mixing
Technology, Advances in Civil Engineering,
Volume 2018, Article ID 9025715, 11 pages.
[9] Job Thomas and Ananth Ramaswamy, 2007, Mechanical Properties of Steel Fiber-Reinforced Concrete, Journal
of Materials in Civil Engineering, 19(5).
[10] Neville. A. M. dan Brooks J.J., 2005, Concrete Technology :4th Edition, New York: Longman Scientific &
Technical.
[11] Nugraha, Paul dan Antoni, 2007, Teknologi Beton, Yogyakarta: Andi Offset.
[12] Nawi, Edward. G., 1998, Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar, Jilid I . Bandung: Refika Aditama
[13] Purwaningrum, Pramiati, 2016, Upaya Mengurangi Timbulan Sampah Plastik di Lingkungan, JTL Vol 8 No.2,
Universitas Trisakti, Jakarta.
12
LAMPIRAN
13