A. JARINGAN KERJA
Jaringan proyek adalah alat yang digunakan untuk perencanaan, penjadwalan dan
pengawasan perkembangan suatu proyek yang mana jaringan ini menampilkan aktivitas
proyek yang harus diselesaikan, urutan pekerjaan, ketergantungan satu aktivitas dengan
yang lainnya, dan juga waktu penyelesaian suatu aktivitas dengan waktu start dan finishnya.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa jaringan kerja adalah kerangka sistem informasi
proyek yang akan digunakan oleh manajer proyek untuk membuat keputusan menyangkut
waktu, biaya dan kinerja.
serta jalur yang terpanjang di dalam suatu network – disebut critical path.
Satu langkah penyempurnaan metode bagan balok, karena dapat memberi jawaban atas
pertanyaan dalam proyek seperti :
Selain daripada itu jaringan kerja dalam proyek juga berguna untuk :
Beberapa aturan yang dapat dijadikan pegangan dalam menggambar jaringan kerja:
Buatlah anak panah dengan garis penuh dari kiri ke kanan dan garis putus-putus
untuk dummy. Dummy adalah anak panah yang hanya menjelaskan
hubunganketergantungan antara dua kegiatan, tidak memerlukan sumber daya dan
tidak membutuhkan waktu.
Dalam menggambar anak panah usahakan adanya bagian yang mendatar untuk
tempat keterangan kegiatan dan kurun waktu.
Keterangan kegiatan ditulis di atas anak panah, sedangkan kurun waktu di
bawahnya.
Hindarkan sejauh mungkin garis yang saling menyilang, kecuali untuk hal khusus,
panjang anak panah tidak ada kaitannya dengan lamanya kurun waktu.
Peristiwa/kegiatan dilukiskan sebagai lingkaran, dengan nomor yang bersangkutan
jika mungkin berada di dalamnya.
Nomor peristiwa sebelah kanan lebih besar dari sebelah kiri.
B. METODE JALUR KRITIS (CRITICAL PATH METHOD)
Critical Path Method (CPM) atau Metode Jalur Kritis merupakan model kegiatan proyek
yang digambarkan dalam bentuk jaringan.CPM mulai digunakan oleh Morgan R. Walker
dari DuPont dan James E. Kelley, Jr. dari Remington Rand di tahun 1957.
Menunjukkan alur kegiatan mana saja yang penting diperhatikan dalam menjaga
jadwal penyelesaian proyek.
CPM digunakan jika waktu penyelesaian setiap kegiatan diketahui dengan pasti, di mana
tingkat deviasi realisasi penyelesaian dibanding rencana relatif minim atau bahkan dapat
diabaikan.
SUMBER : NetMBA.COM
Langkah-langkah dalam perencanaan proyek menggunakan metode CPM :
Pada metode fast-track konvensional, penerapannya pada desain dan konstruksi yang
dilaksanakan secara tumpang tindih. Pada awalnya metodeini dipakai oleh konsultan
manajemen proyek. Konsep tumpang tindih ini dikembangkan oleh peneliti pada
pembangunan rumah menengah. Untuk mempercepat pelaksanaan dilakukan secara
paralel/tumpang tindih pada aktifitas-aktifitas pekerjaan yang berada pada lintasan kritis,
yang menentukan durasi dari proyek, sehingga durasi proyek dapat dipercepat.
Kurva-S atau S-Curve adalah suatu grafik hubungan antara waktu pelaksanaan proyek
dengan nilai akumulasi progres pelaksanaan proyek mulai dari awal hingga proyek selesai.
Kurva-S sudah jamak bagi pelaku proyek. Umumnya proyek menggunakan S-Curve dalam
perencanaan dan monitoring schedule pelaksanaan proyek, baik pemerintah maupun
swasta.
Kurva-S ini secara gampang akan terdiri atas dua grafik yaitu grafik yang merupakan
rencana dan grafik yang merupakan realisasi pelaksanaan. Perbedaan garis grafik pada
suatu waktu yang diberikan merupakan deviasi yang dapat berupa Ahead ( realisasi
pelaksanaan lebih cepat dari rencana) dan Delay (realisasi pelaksanaan lebih lambat dari
rencana).
Kurva S sendiri adalah sebuah Jadwal pelaksanaan pekerjaan yang disajikan dalam
bentuk Kurva S yang baik adalah pelan disaat awal pekerjaan kemudian cepat di tengah
dan santai lagi di akhir jadwal. bentuk grafik ini perlu dibuat sebaik mungkin karena akan
mempengaruhi arus keuangan proyek dan penjadwalan pendatangan material serta hal-hal
penting lainya.
Sebagai alat yang diperlukan untuk membuat EVM (Earned Value Method)
Sebagai alat yang dapat membuat prediksi atau forecast penyelesaian proyek
Sebagai alat untuk mereview dan membuat program kerja pelaksanaan proyek dalam
satuan waktu mingguan atau bulanan. Biasanya untuk melakukan percepatan.
Sebagai dasar perhitungan eskalasi proyek
Sebagai alat bantu dalam menghitung cash flow
Untuk mengetahui perkembangan program percepatan
Kalau dijumlah total harinya 15 hari, tapi dalam membuat kurva S, ada item pekerjaan yang
bisa dilaksanakan bersamaan, selanjutnya menghitung bobot masing – masing pekerjaan.
Rumusnya :
Langkah yang terakhir adalah menggambar kurva S sesuai dengan bilangan presentasi
pada setiap baris item pekerjaan ( huruf merah )
SUMBER
slideshare.net/tanalialayubi/perencanaan-waktu-jaringan-kerja
https://dimashpmp.wordpress.com/2016/04/02/pendekatan-sistem-jaringan-kerja-dan-pert/
https://keuanganlsm.com/apa-itu-cpm-critical-path-method/
https://www.pengadaan.web.id/2016/08/cara-membuat-kurva-s-dalam-pekerjaan-
konstruksi.html
https://cvaristonkupang.com/2012/12/19/kurva-s/
Easthan, Gerry, (2002).“The Fast Track Manual”, European Construction Institute, United
Kingdom.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkts/article/view/3775/3459