Anda di halaman 1dari 5

TUGAS REKAYASA TEKNOLOGI

BERWAWASAN LINGKUNGAN

Nur Kholifah (18071000002)


Achmad Syarifuddin (18071000003)
Anggi Setyo Wibowo (18071000004)
CIANJUR, KOMPAS.com – Bencana
tanah longsor dan banjir bandang
melanda tiga kecamatan di
wilayah selatan Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat, Kamis
(21/3/2019). Tidak ada korban
jiwa dalam peristiwa tersebut,
namun puluhan rumah warga
rusak dan akses jalan lintas
provinsi terganggu karena amblas.
“Berdasarkan asesmen petugas
kami di lapangan, kemarin terjadi
bencana alam longsor dan banjir
di tiga wilayah kecamatan, yakni
Kecamatan Leles, Kecamatan
Pagelaran dan Kecamatan
Sukanagara,” kata Sekretaris BPBD
Kabupaten Cianjur Sugeng
Supriyatno saat ditemui di ruang
kerjanya, Jumat (22/3/2019).

Khusus untuk bencana tanah longsor, Sugeng menyebutkan terjadi di dua titik lokasi, yakni di ruas jalan
Sukanagara menuju Pagelaran dan jalur Sukanagara menuju Kadupandak dan Takokak dengan merusak
setengah badan jalan atau sekitar 2-3 meter. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten
dan Provinsi Jawa Barat, termasuk unsur muspika setempat, untuk segera melakukan pembersihan agar
jalan bisa kembali aman digunakan. “Sempat tidak bisa dilalui kendaraan, namun kondisi terkini sekarang
sudah bisa, namun harus buka-tutup dari kedua arah dan hanya mobil kecil. Kalau kendaraan berat tidak
bisa, berbahaya,” katanya.

Sementara itu, lanjut Sugeng, banjir bandang melanda sekitar lima desa di tiga wilayah kecamatan
tersebut, yakni Desa Sindangsari, Desa Sukarame, Desa Sukajaya dan Desa Sukalaksana. Terkait jumlah
kerugian materil, pihaknya masih melakukan pendataan di lapangan. Namun kerusakan terjadi pada
rumah-rumah warga. “Kalau korban jiwa tidak ada, paling ada seorang warga yang mengalami luka,
namun itu juga tidak parah, sekarang sedang pemulihan,” ucapnya. “Beberapa KK (Kepala Keluarga)
sempat kami ungsikan, namun kami tidak bangun tenda darurat karena setelah surut dan dirasa aman
mereka memilih kembali ke rumahnya,” lanjut dia. Sugeng menuturkan, tingginya intensitas hujan
menjadi pemicu kejadian tersebut. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk semakin
meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana. “Curah hujan masih akan
tinggi dalam beberapa waktu ke depan. Karena itu, masyarakat perlu waspada, dan pihak BPBD juga telah
siap siaga menghadapi hal ini,” imbuhnya.
LOS ANGELES – Hujan deras pada Kamis
15 Oktober 2015 mengakibatkan banjir
dan tanah longsor di wilayah kaki bukit
di Los Angeles, Amerika Serikat (AS).
Banjir menggenangi mobil dan
membuat pengendara terdampar. Polisi
pun terpaksa menutup jalan-jalan
utama.

Badan Meteorologi Amerika Serikat


(NWS) menerbitkan peringatan. Warga
dan pengendara yang tinggal di barat
laut Los Angeles dan timur laut Ventura
disarankan menghindari area tersebut.

“Putar balik. Jangan sampai tenggelam.


Kebanyakan korban tenggelam di dalam
kendaraan,” tulis NWS dalam peringatannya, seperti dikutip dari Thompson Reuters, Jumat (16/10/2015).

Sebanyak 45 pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian. Mereka berusaha untuk mengeluarkan
pengendara yang terjebak dalam mobil.

Genangan dipicu oleh curah hujan yang tinggi. Hujan berlangsung selama satu jam di wilayah kaki bukit
Los Angeles. Operator Jalan Tol California terpaksa menutup jalur antar-perbatasan negara bagian.
JAKARTA, iNews.id – Ratusan rumah di Kota
Padang, Sumatera Barat, terendam banjir,
Jumat (2/11/2018). Di samping itu, tiga
jembatan mengalami kerusakan parah. Tidak
ada korban jiwa dalam musibah tersebut.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB,


Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, banjir
terjadi di sejumlah titik, seperti Kecamatan
Pauh, Kecamatan Padang Utara, Kecamatan
Padang Selatan, Kecamatan Bungus Teluk
Kabung, Kecamatan Lubuk Begalung, dan
Kecamatan Bukuk.

"Dilaporkan kurang lebih 600 rumah terendam dengan tinggi muka air mencapai 80 sampai 150
sentimeter (cm). Satu jembatan hanyut dan dua jembatan putus," kata Sutopo dalam keterangan persnya,
Jumat (2/11/2018).

Bencana banjir dan tanah longsor diawali dengan hujan deras di bagian hulu dan hilir. "BPBD Kota Padang
telah meninjau lokasi kejadian untuk melakukan pendataan dan penanganan darurat," ucapnya.

Sebelumnya, sekira pukul 05.00 WIB pagi tadi, pergerakan tanah terjadi di Desa Santur, Kecamatan
Barangin, Sawah Lunto, Sumatera Barat. Akibatnya, lima kepala keluarga yang terdiri dari 22 jiwa
mengungsi ke rumah warga sekitar yang tidak terdampak. “Tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut,"
ujar Sutopo.

“Peristiwa tersebut terjadi setelah cuaca ekstrem sejak dari tanggal 11 Oktober 2018 dengan intensitas
curah hujan tinggi mengguyur posisi perumahan di kemiringan, sehingga terjadi pergerakan tanah akibat
infiltrasi air hujan ke dalam tanah, bangunan rumah banyak retak dan miring, lantai rumah amblas, saluran
drainase dan jalan lingkungan retak-retak,” ucap Sutopo.

URAIAN

1. Isu / Masalah
Bencana tanah longsor kerap dipicu karena kombinasi tingginya curah hujan, lereng terjal, tanah yang
kurang padat serta tebal, terjadinya pengikisan, berkurangnya tutupan vegetasi, dan getaran. Bencana
longsor biasanya terjadi begitu cepat sehingga menyebabkan terbatasnya waktu untuk melakukan
evakuasi mandiri. Material longsor menimbun apa saja yang berada di jalur longsoran. Oleh karena itu,
masyarakat mesti mengetahui kondisi alam dengan potensi tanah longsor tersebut.
2. Dampak
Akibat terjadinya tanah longsor di Kota Padang mengakibatkan bangunan rumah retak dan miring,
lantai rumah amblas, saluran drainase dan jalan lingkungan retak-retak.
3. Penyebab
Besarnya infiltrasi air hujan ke dalam tanah akibat intensitas hujan yang tinggi.
4. Penyebab utama
Hujan lebat yang terjadi pada bagian hulu sampai hilir.
5. Solusi alternatif
Untuk mencegah terjadinya tanah longsor adalah dengan menjaga kelestarian hutan, menanam pohon
dan semak kecil di lereng. Ketika pohon-pohon dan semak-semak ini tumbuh, akarnya menyatukan
tanah, dan membantu mengurangi erosi tanah yang kemungkinan akan membuat lereng tidak stabil
dalam perjalanan waktu.
6. Solusi prioritas
Melakukan rehabilitasi sarana dan prasarana terdampak longsor
7. Rencana tindak lanjut
Dalam mengatasi terjadinya tanah longsor perlu disusunnya rencana tindak lanjut diantaranya:
 Pembuatan peta tingkat dan persebaran bencana tanah longsor Kota Padang dan
menginformasikan ke masayarakat luas.
 Pembentukan organisasi penanggulangan bencana di tingkat desa maupun forum-forum yang aktif
membahas terkait bencana tanah longsor terutama di desa-desa yang sering terjadi tanah longsor.
 Memperbanyak pembangunan tanggul atau parit di area yang rawan terjadi tanah longsor.
8. Kesimpulan
 Tanah longsor dapat terjadi karena proses alam ataupun karena dampak kecerobohan manusia.
tanah longsor dapat merusak struktur tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman, sarana dan
prasarana penduduk serta berbagai bangunan lainnya.
 Perlu dilakukan upaya konservasi daerah aliran sungai

Anda mungkin juga menyukai