Skripsi T
Skripsi T
(Skripsi)
Oleh
Media Pramudita
1414111045
Oleh
Media Pramudita
Daun kelor merupakan salah satu jenis tanaman tropis yang sangat kaya akan
kandungan nutrisinya. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan digunakannya
daun kelor sebagai suplementasi pada pakan ikan baung. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui pertumbuhan ikan baung yang diberi pakan dari tepung daun
kelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling
tepat pada pakan ikan baung. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap
(RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, dengan suplementasi tepung daun kelor
0%, 2%, 4%, dan 6% ke dalam pakan komersil yang telah dihancurkan.
Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan harian,
konversi pakan, retensi protein, kelangsungan hidup dan kualitas air. Data yang
diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji
duncan pada selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
pengaruh nyata penambahan tepung daun kelor pada pakan terhadap performa
pertumbuhan ikan baung. Perlakuan 4% menujukkan hasil yang terbaik
dibandingkan dengan perlakuan lainnya, karena memiliki performa pertumbuhan
berat mutlak tertinggi yaitu (34,70±0,00 g) dan pertumbuhan harian tertinggi
(0,58±0,00 g/hari).
By
Media Pramudita
Moringa leaf is one type of tropical plant that is very rich in nutritional content.
This is one of the considerations for the use of Moringa leaf as a supplement to
baung fish feed. The purpose of this study was to determine the growth of baung
fish fed from Moringa leaf flour and to determine the proportion of the most
appropriate addition of Moringa leaf flour to baung fish feed. This study used a
completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications, with
supplementation of Moringa leaf flour 0%, 2%, 4%, and 6% into commercial feed
that has been destroyed. The parameters observed included absolute weight
growth, daily growth, feed conversion, protein retention, survival and water
quality. The data obtained were analyzed by analysis of variance and followed by
a duncan test at a 95% confidence interval. The results showed that there was a
significant effect of adding Moringa leaf flour to feed on the performance of
baung fish growth. The 4% treatment showed good results compared to other
treatments, because it had the highest absolute weight growth performance (34.70
± 0.00 g) and the highest daily growth (0.58 ± 0.00 g / day).
Oleh
MEDIA PRAMUDITA
Skripsi
Pada
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
LEMBAR PENGESAHAN
h :MediaPramudita
rurt
lbgrut Studi
n&ilbs
ir
\
,. \vIEI.IYEruJUI !
k$ortisi PembBhinq
r--\\ *.u-
"l*
--l'l
Ir.Siti Hudaidah. MiSc.
NrP. 19640215 1996032001
MENGESAHKAI{
t. TimPenguji
S&rgris
--/-r.1
r. _\1..
+Sry"p*tsn;$4apft
a
AH
M
:.f
Fenguji \i
\-
\
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapatkarya atau pendapat yang telah ditulis
atau di publikasikan orang lain kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penylmpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya
Media Pramudita
1414fi t04s
RIWAYAT HIDUP
P
Penulis dilahirkan di Waykerap pada 19 Januari 1997, sebagai
anak Pertama dari dua bersaudara, buah cinta dari pasangan
Bapak Agus Mediawan dan Ibu Arsani yang diberi nama Media
Pramudita. Penulis Menempuh Pendidikan Sekolah Dasar
Negeri (SDN) 1 Waykerap Kec. Semaka Kab. Tanggamus
2002-2008. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri
(SMPN) 1 Semaka 2008-2011. Pendidikan Sekolah Menengah
Atas (SMA) 1 Kotaagung 2011-2014. Kemudian penulis melanjutkan studi di
Universitas Lampung, Fakultas Pertanian, Jurusan Perikanan dan Kelautan,
Program studi Budidaya perairan, melalui jalur SNMPTN 2014 dan telah
diselesaikan pada 2018.
Jangan pernah malu bermimpi Tinggi, karena orang lain hanya bisa menilai
dan melihat, sedangkan yang mengetahui kerasnya usaha mu hanya dirimu
~media pramudita~
Kita tidak benar – benar tahu apa yang sudah dilalui seseorang untuk bertahan
hidup. Mereka pun tidak tahu apa yang sudah kita terjang, hingga sampai pada
titik sekarang. Kita tak berhak untuk menghina dan mencaci, kita hanya perlu
saling menghargai
~anonim~
Jangan pernah lelah berbuat baik, meskipun tidak diperlakukan baik, suatu
saat kau akan dipertemukan dengan orang baik dan ditemukan oleh orang
baik.
~media pramudita~
PERSEMBAHAN
Alak ku tercinta H. Marhasi yang sangat aku sayangi dan aku banggakan serta
telah mendoakan ku, dan menyayangiku.
Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir “SKRIPSI” yang berjudul
“Pengaruh Suplementasi Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) Pada Pakan
Terhadap Performa Pertumbuhan Ikan Baung (Mystus nemurus)” sebagai salah
satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Perikanan (S.Pi) di Universitas
Lampung.
Penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan lancar tanpa adanya dukungan dari
orang-orang sekitar, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si. Selaku dekan Fakultas
Pertanian Universitas Lampung
2. Ibu Ir.Siti Hudaidah, M. Sc. Selaku Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan
Fakultas Pertanian Universitas Lampung
3. Bapak Limin Santoso, S.Pi., M.Si., Selaku Ketua Program Studi Budidaya
Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung sekaligus Pembimbing
Utama Skripsi yang selalu memberikan arahan dan bimbingan yang sangat
berarti dan bermanfaat
4. Ibu Esti Harpeni S.T., MAppSc. Selaku dosen pembimbing Akademik
sekaligus Pembimbing II skripsi yang selalu memberikan arahan dan
bimbingan yang sangat berarti dan bermanfaat.
5. Ibu Berta Putri S.Si., M.Si. Selaku dosen Pembahas skripsi yang selalu
memberiku arahan, motivasi dan nasihat.
6. Kedua orang tua ku Bapak Agus Mediawan dan Ibu Arsani yang selalu
mendoakan di setiap langkah kaki ku, menyayangiku, mendidik ku, dan selalu
memberikan biaya maupun keperluan yang ku butuhkan.
7. Adikku tercinta Nabawi A.rauf yang selalu ku rindukan kejailan dan
keakurannya.
8. Alak ku tersayang H. Marhasi yang selalu memberiku semangat dan
memberikan biaya maupun keperluan yang ku butuhkan.
9. Maya megawati S.Pd yang selalu menemani tangis dan tawa serata menemani
kemana saja.
10. Teman Praktik umum ku Yessica manullang, Nora sintia, dan Nursela wati
yang selalu berbagi keluh kesah bersama.
11. Teman – teman bdpi 14 ku yang sangat baik hati (Riky, Bagus, Mewa, Revita,
M.iqbal, Zikra, cici, yoppy, tere, yana dan ratih).
12. Teman seperjuangan penelitianku dilaboratorium dan dibelakang (ussy,
nandya, yesika, sela, nora)
13. Teman angkatan ku yang sangat aku cintai BDPI 14 tak ada
tandingannyaaaaaa!!!
14. Serta semua pihak yang telah memberikan dukungan
Media Pramudita
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
1.3 Manfaat Penelitian .................................................................................... 3
1.4 Kerangka Pikir Penelitian ......................................................................... 3
1.5 Hipotesis ................................................................................................... 5
i
4.2 Pertumbuhan Berat Mutlak Pada Ikan Baung ........................................ 25
4.3 Laju Pertumbuhan Harian ...................................................................... 27
4.4 Kelangsungan Hidup .............................................................................. 29
4.5 Feed Convertion Ratio(FCR) ................................................................ 30
4.6 Retensi Protein ....................................................................................... 33
4.7 Kualitas Air ............................................................................................ 34
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Kandungan nilai gizi daun kelor segar dan kering .................................. 13
Tabel 2. Kandungan asam amino per 100 g daun kelor ........................................ 13
Tabel 3. Komposisi pakan uji ............................................................................... 18
Tabel 4. Hasil Uji Proksimat Pakan Uji (%) ......................................................... 23
Tabel 5. Kualitas Air Pemeliharaan Ikan Baung ................................................... 35
iii
DAFTAR GAMKBAR
Gambar Halaman
iv
I. PENDAHULUAN
dapat ditentukan oleh tiga faktor yaitu pakan (feeding), bibit unggul (breeding),
dan manajemen budidaya yang baik. Ikan baung (Mystus numerus) adalah ikan
yang tenang lainnya, meskipun begitu ikan baung tetap memerlukan oksigen yang
Pakan merupakan unsur yang sangat penting dalam kegiatan budidaya perikanan,
sehingga pakan yang dibuat harus memiliki kandungan nutrisi yang sesuai
merupakan salah satu faktor utama untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam
Protein merupakan suatu nutrisi yang terkandung di dalam pakan yang dibutuhkan
Protein penting untuk fungsi jaringan yang normal, untuk pertahanan dan
perbaikan protein tubuh ikan juga baik untuk pertumbuhan (Watanabe, 1988).
Tanaman kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu jenis tanaman tropis
sebagai salah satu pangan alternatif untuk mengatasi masalah gizi (malnutrisi),
daun kelor merupakan salah satu bagian dari tanaman kelor yang telah banyak
diteliti kandungan gizi dan kegunaannya. Daun kelor sangat kaya akan nutrisi,
Daun kelor mengandung zat besi lebih tinggi daripada sayuran lainnya yaitu
sebesar 17,2 mg/100 g, kandungan nilai gizi daun kelor yaitu kadar air pada daun
segar 94,01% pada daun kering 4,09 % protein pada daun segar 22,7% pada daun
kering 28,44% kandungan lemak pada daun segar 4,65% pada daun kering 2,74%
kadar abu pada daun kering 7,95% kandungan karbohidrat pada daun segar
51,66% pada daun kering 57,01% kandungan serat pada daun segar 7,92% pada
daun kering 12,63% dan kandungan kalsium pada daun segar berkisar antara 350-
550 mg sedangkan pada daun kering berkisar antara 1600 – 2200 mg(Yameogo et
al, 2011).
Ketersediaan daun kelor yang cukup melimpah serta tersedia sepanjang tahun
2
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pertumbuhan ikan baung yang
diberi pakan dari tepung daun kelor dan mengetahui proporsi penambahan tepung
budidaya mengenai penggunaan tepung daun kelor sebagai bahan tambahan untuk
Daun kelor merupakan salah satu bagiandari tanaman kelor yang telah banyak
diteliti kandungan gizi dan kegunaannya. Daun kelor sangat kaya akan nutrisi,
Daun kelor juga mengandungberbagai macam asam amino, antara lainasam amino
yang berbentuk asam aspartat, asam glutamat, alanin, valin, leusin, isoleusin,
kelor juga mempunyai nilai gizi tinggi dan dianggap sebagai suplemen protein
dan kalsium,dari berbagai penelitian diketahui bahwa pada daun kelor terdapat
komposisi vitamin A, B dan kalsium, zat besi dan protein yang tinggi dan daun
3
kelor memiliki kandungan asam amino essensial seimbang. (Simbolan et al.
2007).
Faktor makanan memegang peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan ikan
baung, namun pakan yang menjadi sumber utama makanan bagi ikan baung masih
cenderung kurang mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan baung, sehingga
kurang terpenuhi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
pengaruh penambahan tepung daun kelor pada pakan buatan terhadap laju
4
Tepung Daun Kelor
Tidak dapat
digunakan
Berbe Pertumb sebagai
da Ya uhan Tidak suplementasi
nyata lebih pada pakan
baik benih ikan
baung
Tidak Ya
1.5 Hipotesis
kepercayaan 95%.
5
Hı : µi ≠ 0 Minimal ada satu perlakuan penambahan tepung daun kelor pada
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
Ikan baung merupakan jenis ikan asli Indonesia yang biasa hidup di sungai-sungai
besar, rawa dan danau di perairan Jawa, Sumatera, Bangka dan Kalimantan. Ikan
baung merupakan salah satu jenis ikan catfish selain sama seperti ikan lele dan
juga ikan patin. Ikan baung memiliki bentuk tubuh seperti ikan patin dengan
warna putih perak pada bagian bawah dan kecoklatan pada punggung. Ikan baung
memiliki tekstur daging berwarna putih, lembut dan tebal, tanpa duri halus serta
rasanya yang gurih dan lezat melebihi rasa daging ikan patin dan ikan lele atau
ikan catifish lainnya. Ikan baung juga memiliki kandungan protein yang tinggi
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Famili : Bagridae
Genus : Mystus
dipunggung sama panjang dengan sirip dubur, pinggiran ruang mata bebas, bibir
tidak bergerigi yang dapat digerakkan, daun-daun insang terpisah, langit - langit
bergerigi, lubang hidung berjauhan yang dibelakang dengan satu sungut hidung,
Ikan ini tidak bersisik, mulutnya tidak dapat disembulkan, tulang rahang atas
bergerigi, 1-4 pasang sungut dan umumnya berupa sirip tambahan (Sukendi,
2010).
Ikan baung merupakan ikan perairan umum yang mempunyai nilai ekonomis
baung banyak hidup di perairan tawar, daerah yang paling disukai adalah perairan
yang tenang, bukan air yang deras. Ikan baung banyak ditemukan di rawa-rawa,
danau-danau, waduk dan perairan yang tenang lainya. DiSumatera, ikan baung
adanya penangkapan yang tidak selektif. Selain itu ikan baungjuga sering
8
2.2 Pertumbuhan Ikan Baung
tubuh telah dipenuhi. Protein merupakan zat yang sangat penting karena ikan
Protein merupakan zat pembangun jaringan otot dan daging, serta menjadi
al.,2002).
Laju pertumbuhan ikan, ditentukan oleh banyaknya protein yang dapat diserap
dan dimanfaatkan oleh ikan sebagai zat pembangun. Oleh sebab itu, agar ikan
dapat tumbuh dengan cepat, pakan yang diberikan harus memiliki kandungan
Lebar badan ikan baung lima kali lebih pendek dari panjang standar. Pertumbuhan
ikan baung adalah allometrik, yakni pertambahan berat lebih cepat daripada
ikan baung jantan berpola isometrik dimana pertambahan berat sebanding dengan
9
adalah untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan. Makanan yang dimakan
ikan digunakan untuk kelangsungan hidup dan apabila ada kelebihan makanan
Nutrisi yang harus ada pada ikan adalah protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan
mineral. Sekitar 50% dari kebutuhan kalori yang diperlukan oleh ikan berasal dari
protein. Bahan ini berfungsi untuk membangun otot, sel-sel, dan jaringan tubuh,
umumnya kebutuhan protein pada ikan dapat digolongkan sebagai berikut : 15%
sampai 30% dari total pakan bagi ikan-ikan herbivora, dan 45% bagi ikan
Kebutuhan protein pada ikan berkaitan dengan kebutuhan energi total (protein,
optimal ikan harus diberi protein dengan kandungan energi yang seimbang secara
cukup dan terus menerus. Protein dalam pakan diperlukan sebagai sumber asam
Protein memegang peranan penting dalam penyusunan jaringan dan organ tubuh
hewan termasuk ikan. Kebutuhan protein ikan baung yang berukuran 14 g sampai
ikan terhadap protein pada suhu dibawah 24 oC ikan channel catfish tidak tumbuh
10
lebih baik pada protein 35% dibandingkan kadar protein 25%, tetapi jika suhu air
diatas 24 oC ikan akan tumbuh baik pada 30% dan 35% protein dalam pakan.
metabolisme tubuh dan sebagai bahan bakar apabila keperluan energi tubuh tidak
ternak. Selain itu jenis dan umur ikan juga berpengaruh terhadap jumlah
kebutuhan protein. Ikan pemakan daging membutuhkan protein yang lebih banyak
protein yang lebih banyak daripada ikan dewasa sebab ikan muda masih giat-
ketinggian ± 1000 dpl. Kelor banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di
halaman rumah atau ladang. Daun kelor dapat dipanen setelah tanaman tumbuh
1,5 hingga 2 meter yang biasanya memakan waktu 3 sampai 6 bulan. Namun
dalam budidaya intensif yang bertujuan untuk produksi daunnya, kelor dipelihara
dengan ketinggian tidak lebih dari 1 meter. Pemanenan dilakukan dengan cara
memetik batang daun dari cabang atau dengan memotong cabangnya dengan jarak
11
Di Indonesiasendiri pemanfaatan kelor masih belumbanyak diketahui, umumnya
hanya dikenalsebagai salah satu menu sayuran. Selain dikonsumsi langsung dalam
bentuk segar, kelor juga dapat diolah menjadi bentuk tepung, tepung daun kelor
al., 2003).
Kingdom : Plantae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Brassicales
Famili : Moringaceae
Genus : Moringa
Daun kelor muda berwarnahijau muda dan berubah menjadi hijau tua pada daun
yang sudah tua, daun muda teksturnya lembut dan lemas sedangkan daun tua agak
kaku dan keras. Daun kelor berbentuk bulat telur dengan tepi daun rata dan
12
Daun kelor merupakan salah satu bagiandari tanaman kelor yang telah banyak
diteliti kandungan gizi dan kegunaannya. Daun kelor sangat kaya akan nutrisi,
2012 ; Misra & Misra, 2014). Daun kelor mengandung zat besi lebih tinggi
daripada sayuran lainnya yaitu sebesar 17,2 mg/100 g (Yameogo et al., 2011)
(Tabel 1).
Daun kelor juga mengandungberbagai macam asam amino, antara lainasam amino
yang berbentuk asam aspartat, asam glutamat, alanin, valin, leusin, isoleusin,
histidin, lisin, arginin, venilalanin, triftofan, sistein dan methionin (Tabel 2).
13
Daun kelor mengandung fenoldalam jumlah yang banyak yang dikenal sebagai
penangkal senyawa radikal bebas. Kandungan fenol dalam daun kelor segar
sebesar 3,4% sedangkan pada daun kelor yang telah diekstrak sebesar 1,6% (Foild
et al., 2007).
14
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2018 sampai bulan Juli 2018 selama
Lampung.
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kolam terpal berukuran
1. Ikan uji
Ikan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan baung yang berasal
dari Balai Benih Ikan Sentral Trimurjo, Lampung Timur sebanyak 120 ekor
2. Pakan uji
Pakan yang digunakan adalah pakan komersil protein 30%, tepung daun kelor,
tepung tapioka dan air.
sebagai berikut :
Keterangan :
Px = Perlakuan
y = Ulangan
Yij = π + σi + Ɛij
Keterangan :
J =Ulangan 1,2,3
Yij = Nilai pengamatan dari pemberian pakan dengan persentase tepung daun
16
kelor yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan ikan baung pada ulangan
ke-j
tepung daun kelor yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan ikan baung
selama 5 jam dengan kurun waktu 2 hari hingga air yang terkandung
17
1) Pakan komersial digiling menggunakan mesin penepung hingga hancur,
pakan yang digunakan pakan jenis apung dengan kandungan protein 30%.
sesuai dengan komposisi yang digunakan yaitu 0%, 2%, 4% dan 6%,
3) Setelah pakan komersial, tepung daun kelor, tepung tapioka dan air
4) Pakan uji yang sudah kering disimpan dan siap diberikan ke ikan baung.
buah dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan berukuran 1 x 1,5 x 0,5 m3. Diisi
Air setinggi ± 40 cm. Penebaran benih dilakukan pada pagi hari. Benih yang
ditebar sebanyak 10 ekor per kolam dengan berat rata-rata 2 g/ekor dan
18
3.4.2 Tahap Penelitian
1. Pemberian Pakan
frekuensi pemberian pakan tiga kali sehari pada pukul 08.00 WIB, 12.00 WIB,
17.00 WIB dengan feeding rate (FR%) 3% dari bobot tubuh ikan.
mutlak ikan baung, rasio konversi pakan, tingkat kelangsungan hidup, retensi
perlakuan. Analisis proksimat yang dilakukan yaitu kadar air, kadar abu dan
serat kasar.
ikan baung, yang dapat diuji dengan pengamatan aspek pertumbuhan yaitu :
19
1) Pertumbuhan Berat Mutlak
sebagai berikut :
W = Wt – Wo
Dimana:
2) Pertumbuhan harian
–
x 100%
Dimana:
perbandingan antara jumlah pakan yang diberikan dengan berat ikan yang
20
–
Dimana:
yaitu:
Dimana:
5) Retensi Protein
yaitu :
RP=[ ]×100%
Dimana:
21
P = Jumlah protein yang dikonsumsi ikan (g).
Pengukuran kualitas air yang akan diukur dalam penelitian meliputi suhu, oksigen
terlarut (DO) dan tingkat keasaman (pH). Pengamatan kualitas air dilakukan pada
berpengaruh terhadap perubah yang diukur, maka akan dilakukan uji Duncan
22
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh yaitu pertumbuhan ikan baung yang diberi pakan
atau tepung daun kelor 4% sebesar 34,70 g, dan perlakuan terendah pada
daun kelor hingga 4% berpotensi menjadi suplementasi bagi pakan ikan baung
5.2 Saran
Boer, I. & Adelina. 2006. Buku Ajar Ilmu Nutrisi dan Pakan Ikan. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru. 79 hal.
Boyd, C.E. 1979. Water Quality Management in Pond Fish Culture Aquaculture
Experiment Station, Auburn University, Alabama.
Broin. 2010. Growing & processing moringa leaves. France: Imprimerie Horizon.
Febriani, M. 2006. Substitusi Protein Hewani dengan Tepung Kedelai & Khamir
Laut untuk Pakan Patin (Pangasiussp.) & Kerapu Tikus (Cromileptus
altibelis). Jurnal Perikanan.8 (2): 169-176.
Foild N., Makkar, H.P.S. & Becker. 2007. The Potential of Moringa Oleifera for
Agricultural & Industrial Uses. Dar Es Salaam. Mesir.
Hariati, E. 2010. Potensi Tepung Cacing Sutera (Tubifex sp) & TepungTapioka
untuk Substitusi Pakan Komersial Ikan Patin (Pangasius
Hypophtalmus).Skripsi. Universitas Atma JayaYogyakarta.Yogyakarta.
Hermiastuti, M. 2013. Analisis Kadar Protein & Identifikasi Asam Amino pada
Ikan Patin (Pangasius djambal). Skripsi. Universitas Jember. Jember.
Khalil, M., Zahnila., &Hartami, P. 2015. Studi Penggunaan Pakan Pelet Hasil
Formulasi dari Bahan Baku Nabati untuk Meningkatkan Pertumbuhan
Benih Ikan Gurami (Osphronemus gouramy). Berkala Perikanan Terubuk
43(1) : 32 - 44.
Lovell, T. 1989. Nutrision and Feeding of Fish. Van Nostrand Reinhold, Auburn.
Mahmood, K.T., Tahira, M., & Ikram, U.H. 2011. Moringa oleifera: anatural gift-
A review. Journal of Pharmaceutical Sciences & Research. 2 (11): 775-
781.
Melo, N. V., Vargas. T. Quirino., & C.M.C., Calvo. 2013. Moringa oleifera L. An
underutilized tree with macronutrients for human health. Emir. J. Food
Agric. 25 (10): 785-789.
39
Misra, S.& Misra, M. K. 2014. Nutritional evaluation of some leafy vegetable
used by the tribal & rural people of south Odisha. India. Journal of
Natural Product & Plant Resources. 4 : 23-28.
Rukmini. 2012. Teknologi Budidaya Biota Air. Karya Putra Darwati. Bandung.
Simbolan, J.M. Simbolan M., & Katharina N. 2007. Cegah Malnutrisi dengan
Kelor. Kanisius. Yogyakarta.
State, A.H. Hammouda, Y., El-Nadi, A., & Abozaid, H. 2014. Evaluation of
Feeding Raw Moringa (Moringa oleifera Lam.) Leaves Meal in Nile
Tilapia Fingerlings (Oreochromis niloticus) Diets. GlobalVeterinaria
13(1): 105 -111.
40
Sukendi. 2010. Biologi Reproduksi & Pengendaliannya Dalam Upaya
Pembenihan Ikan Baung (Mystus nemurus CV) dari Perairan Sungai
Kampar Riau. IPB. Bogor.
Steel, Rober G.D dan Torrie, James H. (1981). Prinsip dan Prosedur Statistika:
Suatu Pendekatan Biometrik. Gramedia, Jakarta.
Syamsuhidayat & Hutapea, J.R., 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, 305-
306, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, BadanPenelitian dan
Pengembangan Kesehatan , Jakarata.
Taufik, I. 2006. Pemeliharaan larva ikan betutu dengan periode penyinaran yang
berbeda. Jurnal riset akuakultur. 3: 431-436. Pusat riset perikanan
budidaya. Pasar Minggu.
Verma, A.R. Vijayakumar. M., & Mathela. C.S. Rao. C.V. 2009. In vitro & in
vivo antioxidant properties of different fractions of Moringa oleifera
leaves. Food Chem. Toxicol. 47. 2196–2201.
Yanti, S. Priyadi, A., & Mundriyanto, H. 2003. Rasio energi dan protein yang
berbeda terhadap efisiensi pemanfaatan protein pada benih ikan baung
(Mystus nemurus). Jurnal Penelitian Perikanan indonesia 9(1):1-4
Yameogo, W.C. Bengaly. D. M., Savadogo. A., Nikiema, P. A., & Traore. S. A.
2011. Determination of Chemical Composition & Nutritional values of
Moringa oleifera Leaves. Pakistan Journal of Nutrition. 10 (3): 264-268.
41
Zonneveld, N., E. A. Huisman and J. H. Boon. 1991. Prinsip - Prinsip Budidaya
Ikan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 318 hal.
42