Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN PERKEMBANGAN EMBRIO AYAM

Perkembangan embrio merupakan proses yang dimulai dari fertilisasi antara sel
gamet jantan dan betina, blastulasi, gastrulasi, neurulasi hingga organogenesis.
Organogenesis merupakan tahap perkembangan dari bentuk primitig embrio menjadi
bentuk definitive yang memiliki bentuk dan rupa yang mirip pada satu spesies
(Kusumawati, dkk., 2016). Fertilisasi pada ayam terjadi di oviduk sebelum telur dilapisis
oleh albumen dan cangkang. Tipe telur ayam ialah telolecithal dan mengalami
pembelahan secara meroblastic discoid yang terjadi hanya pada blastodisc dengan
diameter 2-3 mm dan terletak di kutub animal (Gilbert, 2010).
Berdasarkan hasil pengamatan pada embrio ayam usia 24 jam telah terbentuk 5
pasang somit. Somit pertama mulai terbentuk saat usia embrio 20 jam dan terus
bertambah sepasang setiap jamnya (Kusumawati, dkk., 2016). Pembentukan somit
disebut dengan proses somitogenesis yaitu proses pembagian anterior-posterior pada
aksis embrionik hewan bertulang belakang menjadi unit morfologi pada umumnya
(Nurunnabi, et.al., 2010). Secara umum somit terbagi menjadi tiga komponen yang
berasal dari perkembangan epimer yaitu dermis, otot skeletal dan skelerotom (Ningsih,
2012). Pada embrio usia 24 juga ditemukan garis primitive, neural fold, dan fore gut. Hal
ini sesuai dengan Ningsih (2012) yang menyatakan bahwa embrio ayam usia 24 jam
memiliki ditemukan garis primitive, neural fold, fore gut, lima pasang somit, head foldin,
neural groove, chorda, nodus hensen dan mesoderm tidak bersegmen.
Embrio ayam memasuki tahap transisi sejak usia 23 jam, perkembangan lipatan
kepala di bagian anterior dan somitenya mulai terlihat jelas. Tahap ini merupakan tahap
kedua dari perkembangan embrio ayam yaitu pada usia 22-28 jam (Radbound University
Nijmegan, 2011). Menurut Rahman, dkk. (2014) zona transparan pada sekitar embrio
usia 24 jam terbentuk karena adanya pertumbuhan pada daerah pinggiran embrionik ke
arah atas membrane vitelin dan perkembangan embrio akan menurunkan membrane
vitelin yang saling berdekatan.
Pengamatan embrio ayam usia 33 jam menunjukkan bagian-bagian embrio
semakin berkembang. Pada pengamatan nampak bagian awal perkembangan
prosensefalon, mesensefalon dan rombensefalon. Somit telah berkembang sebanyak 14
pasang. Menurut Kusumawati, dkk. (2016) pada perkembagan embrio usia 33 jam telah
terjadi perkembangan vesikula optic, jantung mulai terbentuk dan berada sedikit ke
sebelah kanan serta pembagian 3 vesikel otak (prosensefalon, mesensefalon dan
rombensefalon) mulai terlihat jelas. Vesikula optic merupakan jaringan yang akan
membentuk mata dan perkembangannya terjadi pada bagian lateral prosensefalon.
Perkembangan somit pada usia ini memanjang di samping primitive streak. Selain itu
pada usia 30-33 jam embrio ayam mulai muncul sinus romboorbitalis sementara stia
primitive akan berpindah semakin ke arah posterior embrio.
Menurut Evelyn (2009) bagian-bagian yang mulai terbentuk saat usia embrio 30
jam ialah sebagai berikut :
1) Jantung terbentuk di daerah ventral anterior intestinal. Pembentukan dimulai
dari median yang merapat sepanjang kapiler sub intestinal di ventral foregut
diikuti selandus mesoderm spinalis. Mesoderm spinalis akan membentuk lapisan
epicardium direntang mesoderm yang akan melipat kedalam
2) Ectoderm, endoderm dan mesoderm mulai nampak perbedaannya
3) Somit terbentuk pada bagian posterior dari bagian pertama setiap jamnya
4) Terdapat sepasang aorta dan vena vitelina
Adapun menurut Ningsih (2012) ciri-ciri embrio usia 33 jam ialah memiliki jantung
yang sudah berdetak. Kemudian spot-spot darah mulai pada embrio. Bagian anterior
embrio berkembang lebih cepat dari bagian posteriornya. Pada usia ini mulai terlihat
gelembung mata sedangkan bagian posterior masih berupa garis primitive.
Perkembangan embrio ayam pada usia 48 jam jumlah somit yang terbentuk
semakin banyak. Karena pertumbuhan somit selalu bertambah setiap jamnya
setelah 20 jam pertama, maka somit yang terbentuk saat usia 48 jam ialah sebanyak
29 pasang somit. Namun pada hasil pengamatan jumlah somit embrio usia 48 jam
ialah sebanyak 16 pasang somit. Hal ini dapat disebabkan oleh lingkungan luar
seperti suhu yang tidak sesuai saat inkubasi terjadi. Selain itu perkembangan somit
juga dipengaruhi oleh factor genetic, kualitas telur, selang pelontaran telur, dan
ukuran telur (Nurunnabi, et.al., 2010). Ciri-ciri embrio usia 48 jam menurut
Radbound University Nijmegan (2011) ialah terdapat amnion, terlihatnya peredaran
darah dan sebagian embrio telah mulai ditutupi oleh organ.
Pada preparat embrio usia 48 jam sudah terdapat perubahan organ tubuh yaitu
mulai terbentuknya kepala yang melekuk. Bagian-bagian yang terlihat pada usia ini
ialah somit, mesensfalon, ventrikel, dan optic cup. Hal ini telah sesuai dengan
Ningsih (2012) yang menjelaskan bagian-bagian yang terbentuk pada embrio usia 48
jam antara lain ialah metensefalon, mesensefalon, optic cup, prosensefalon, otic
vesikel, branchial arches, atrium, ventrikel, somit dan arteri vitelin. Saat embrio
berusia 48 jam perbedaan nampak terlihat jelas dari tahapan sebelumnya. Pada usia
ini bagian anterior embrio akan memutar ke arah kanan, bersamaan dengan itu
lubang hidung auditorius akan mulai terbuka. Jantung berkembang dan bentuknya
menyerupai huruf S. Lekukan kepala amnion akan menutupi seluruh bagian
telensefalon, diensefalon, dan juga mesensefalon. Organ-organ yang sudah mulai
terbentuk pada usia ini ialah plat oral, batang mata dan juga tuba neural
(Kusumawati, dkk., 2016).
Rahman, dkk. (2014) menjelaskan bahwa pada usia 48 jam perkembangan
embrio ayam merupakan tahapan dimana hati, telinga, dan pembuluh darah pada
kantung kuning telur mulai terbentuk. Pada tahap ini pembuluh darah akan
menyebar ke seluruh membrane vitelin atau kantung kuning telur. Terdapat dua
jalur sirkulasi yang berbeda disekitar embrio yaitu jalur sirkulasi untuk embrio dan
system vitelin untuk kantung kuning telur. Posisi embrio berada pada pusat
blastoderm kuning telur. Kepala, mata dan kolom vertebral akan mulai muncul dan
kepala embrio akan sedikit miring ke arah kanan. Akibat pelekukan ini
mesensefalon akan terlihat dari sebelah dorsal sementara prosensefalon dan
rombensefalon nampak sejajar.
Hasil pengamatan pada embrio ayam usia 72 jam menunjukkan perkembangan
ayam yang semakin kompleks. Somit terus berkembang menjadi semakin banyak.
Bagian-bagian embrio yang diamati pada preparat ayam usia 72 jam antara lain ialah
ventrikel, telensefalon, diensefalon, mesensefalon, metensefalon, mielensefalon,
caudal dan auditory. Hal ini sesuai dengan penelitian Ningsih (2012) bahwa bagian-
bagian embrio yang telah berkembang pada usia 72 jam antara lain adalah otic
vesikel, mielensefalon, metensefalon, mesensefalon, diensefalon, telensefalon,
arteri dan vena vitelin serta hindlimb bud.
Perkembangan organ mulai terjadi pada usia 72 jam ialah mulai terbentuknya
kuntum sayap dan kuntum kaki yang semakin membesar. Ukuran kuntum kaku lebih
besar daripada kuntum sayap. Perkembangan ruang jantung sudah semakin jelas
karena atrium dan ventrikelnya dapat dibedakan. Tube neural berkembang menjadi
corda neural. Otak embrio berkembang lebih lanjut menjadi telensefalon,
diensefalon, mesensefalon dan rombensefalon. Pada organ mata sudah mulai
mengalami pigmentasi. Sementara kuntum ekor akan mulai menekuk ke arah depan
tubuh. Pada usia ini jumlah somit tidak dapat digunakan sebagai penentu usia
embrio karena terjadi pelebaran mesoderm pada daerah anterior somit
(Kusumawati, dkk., 2016)
Lumsangkul, et.al. (2018) menyatakan bahwa selama 72 jam pertama
perkembangan embrio ayam terbentuk struktur utama dari proses gastrulasi ialah
pembentukan garis primitive. Garis ini akan menentukan sumbu anterior-posterior
pada embrio dan juga membentuk sebagian besar jaringan endodermal dan
mesodermal selama perkembangan embrio selanjutnya. Proses perkembangan
diawali dengan penebalan regional sel epiblas ke belakang embrio dan memanjang
ke wilayah kepala bagian depan. Pemanjangan ini terjadi di sepanjan area pelusida.
Setelah pemanjangan yang terjadi maksimal maka garis primitive akan mundur
dengan bergeser dari wilayah pelusida ke posisi yang lebih posterior. Sementara itu
pembentukan kepala mulai terlihat jelas.

Tujuan
Tahap pembentukan organ pada berbagai umur embrio ayam
Lapisan embrional yang membentuk bakal organ embrio ayam

Kesimpulan
1. Pada umur 24 jam perkembangan yang terjadi ialah
Daftar rujukan

Anda mungkin juga menyukai