Anda di halaman 1dari 9

PREVALENSI DERMATITIS KONTAK PADA PASIEN USIA LANJUT DI POLIKLINIK KULIT DAN

KELAMIN RSUP
Dr.SARDJITO YOGYAKARTA
LANNY IRIANTI KUSWADI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai dalam

melaksanakan pembangunan nasional telah berhasil

meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi pada

masyarakat. Masyarakat memiliki kemudahan untuk

memperoleh dan memanfaatkan hasil-hasil industri baik

produksi dalam negeri maupun luar negeri. Terdapat pula

dampak negatif akibat terjadinya kontak kulit manusia

dengan produk-produk industri atau pekerjaan yang

dilakukannya. Di antaranya adalah penyakit dermatitis

kontak yang merupakan respon peradangan terhadap bahan

eksternal yang kontak pada kulit. Dikenal dua macam jenis

dermatitis kontak yaitu dermatitis kontak iritan yang

merupakan respon non imunologik dan dermatitis kontak

alergik yang diakibatkan oleh mekanisme imunologik

spesifik, keduanya dapat bersifat akut maupun kronis

(Trihapsaro, 2003).

1
PREVALENSI DERMATITIS KONTAK PADA PASIEN USIA LANJUT DI POLIKLINIK KULIT DAN
KELAMIN RSUP
Dr.SARDJITO YOGYAKARTA
LANNY IRIANTI KUSWADI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Menurut Brown dan Burns (2005) bahwa eksema atau

biasa disebut dermatitis merupakan sejenis pola reaksi

peradangan kulit yang bisa disebabkan oleh berbagai

faktor internal maupun faktor eksternal. Dermatitis

sendiri sekarang ini merupakan penyakit kulit yang sering

terjadi dan terpenting dalam dunia kesehatan. Di dalam

kelompok besar penyakit peradangan kulit (dermatitis)

sebenarnya banyak sekali tipe tertentu sehingga

klasifikasi yang digunakan biasanya akan membagi kasus ke

dalam kelompok eksogen (yang disebabkan oleh agen

eksternal seperti bahan kimia, deterjen, oli, sinar,

suhu, jamur) dan kelompok endogen (bila masalah utama

adalah faktor konstitusional misalnya dermatitis atopik).

Salah satu yang termasuk dalam faktor eksogen adalah

jenis dermatitis kontak.

Dermatitis kontak merupakan suatu reaksi peradangan

yang disertai dengan adanya edema interseluler pada

epidermis karena kulit berinteraksi dengan suatu paparan

tertentu (Sularsito et al., 1986). Lokasi dari dermatitis

tersebut sesuai dengan tempat terkenanya paparan.

Terjadinya dermatitis kontak alergi disebabkan sel

2
PREVALENSI DERMATITIS KONTAK PADA PASIEN USIA LANJUT DI POLIKLINIK KULIT DAN
KELAMIN RSUP
Dr.SARDJITO YOGYAKARTA
LANNY IRIANTI KUSWADI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Langerhans mengolah dan memaparkan suatu alergen ke sel T

didekatnya sehingga sel T menanggapinya dengan respon

hipersensitivitas tipe IV terhadap alergen. Respon

tersebut membutuhkan jangka waktu beberapa jam atau hari

untuk dapat muncul, sedangkan untuk dermatitis kontak

iritan tidak melibatkan sistem imun namun sebagai respon

peradangan (Corwin, 2001).

Pada orang yang berusia lanjut memang lebih rentan

terhadap kejadian dermatitis kontak disebabkan terjadinya

penurunan pembentukan filagrin epidermis yang mengurangi

faktor pelembab alami dan berkurangnya hidrasi kulit pada

stratum korneum sehingga menyebabkan kulit menjadi lebih

kering dan bersisik. Penuaan kulit yang terjadi pada usia

lanjut akan menunjukkan penipisan epidermis dan terdapat

pendataran pada taut epidermal-dermal. Selain itu bisa

disebabkan oleh adanya respon kekebalan tubuh yang

menurun pada usia lanjut terutama yang diperantarai oleh

sel imunitas sehingga dapat menyebabkan lebih rentan

terhadap paparan iritan maupun alergen (Wey dan Chen,

2010).

3
PREVALENSI DERMATITIS KONTAK PADA PASIEN USIA LANJUT DI POLIKLINIK KULIT DAN
KELAMIN RSUP
Dr.SARDJITO YOGYAKARTA
LANNY IRIANTI KUSWADI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Menurut Scalf dan Shenefelt (2007) mengemukakan

bahwa dermatitis merupakan penyakit yang banyak terjadi

pada populasi usia lanjut. Pada tahun 1996-1997 National

Ambulatory Medical Care Survey menunjukkan bahwa

“Dermatitis, Not Otherwise Specified (NOS)” merupakan

diagnosis dermatologi keenam yang paling sering terjadi

pada orang dewasa usia 55 tahun atau lebih. Diagnosis ini

dari dokter di seluruh spesialis yang menyumbang sekitar

840.000 kunjungan tiap tahun.

Di Indonesia kejadian dermatitis kontak di Manado

dari tahun 1988-1991 dijumpai sebanyak 83 orang (4,45%),

sedangkan di RSUD Dr.Abdul Azis Singkawang, Kalimantan

Barat pada tahun 1991-1992 dijumpai sebanyak 73 orang

(17,76%). Tahun 1992 di RS Dr.Pirngadi Medan melaporkan

terdapat 37,54%, tahun 1993 sebanyak 34,74% dan tahun

1994 sebanyak 40,50%. Di RSUP H.Adam Malik Medan dari 731

pasien baru selama tahun 2000 di Poliklinik Alergi

terdapat 201 pasien (27,50%) yang didiagnosis dermatitis

kontak.Pada bulan Januari hingga bulan Juni 2001 terdapat

270 pasien dimana 64 pasien (23,70%) menderita dermatitis

kontak (Trihapsaro, 2003).

4
PREVALENSI DERMATITIS KONTAK PADA PASIEN USIA LANJUT DI POLIKLINIK KULIT DAN
KELAMIN RSUP
Dr.SARDJITO YOGYAKARTA
LANNY IRIANTI KUSWADI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Jumlah penduduk usia lanjut di Yogyakarta mengalami

peningkatan tiap tahunnya. Hal ini dibuktikan dengan data

dari BPS pada tahun 2010 bahwa jumlah penduduk usia

lanjut sebesar 454.200 jiwa (13,2%) dari total populasi

(Anonim, 2012). Pada usia lanjut akan terjadi penurunan

fungsi dari kulit sehingga perubahan yang halus dapat

mempengaruhi kenyamanan dan fungsi karena kulit merupakan

struktur yang mudah terlihat dan mempengaruhi suatu

kesan. Perubahan tampilan dan fungsi kulit normal yang

disebabkan oleh bertambahnya usia disebut dengan penuaan

intrinsik (Lueckenotte, 1998).

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dilakukan

penelitian untuk melihat prevalensi dermatitis kontak

pada usia lanjut di Yogyakarta. Untuk penelitian ini,

populasi diambil dari pasien usia lanjut yang datang

berobat ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Dr.Sardjito

Yogyakarta.

5
PREVALENSI DERMATITIS KONTAK PADA PASIEN USIA LANJUT DI POLIKLINIK KULIT DAN
KELAMIN RSUP
Dr.SARDJITO YOGYAKARTA
LANNY IRIANTI KUSWADI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang penelitian ini, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Berapa banyak angka kejadian dermatitis kontak

pada pasien usia lanjut di RSUP Dr.Sardjito

Yogyakarta?

2. Apa saja bahan yang dicurigai sebagai penyebab

tersering timbulnya dermatitis kontak pada

pasien usia lanjut di RSUP Dr.Sardjito

Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Umum:

Untuk mengetahui prevalensi dermatitis kontak pada

pasien usia lanjut periode 1 Januari 2010–31 Desember

2010 di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Dr.Sardjito

Yogyakarta.

Tujuan Khusus:

1. Untuk mengetahui angka kejadian dermatitis kontak

pada pasien usia lanjut di RSUP Dr.Sardjito

Yogyakarta.
6
PREVALENSI DERMATITIS KONTAK PADA PASIEN USIA LANJUT DI POLIKLINIK KULIT DAN
KELAMIN RSUP
Dr.SARDJITO YOGYAKARTA
LANNY IRIANTI KUSWADI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

2. Untuk mengetahui bahan yang dicurigai sebagai

penyebab timbulnya dermatitis kontak pada pasien

usia lanjut di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta.

D. Keaslian Penelitian

Berdasarkan hasil penelusuran peneliti mengenai

prevalensi dermatitis kontak pada usia lanjut melalui

pencarian pubmed belum ada penelitian sebelumnya mengenai

prevalensi dermatitis kontak pada usia lanjut. Terdapat

penelitian yang hampir sama mengenai dermatitis kontak

namun berbeda dalam beberapa hal, seperti:

Tabel 1. Keaslian penelitian


Penulis Judul Desain Perbedaan

Yunita Rahmawati, 1995 Pola Deskriptif Subyek,


distribusi waktu
dermatitis
kontak
menurut jenis
kelamin,umur,
pekerjaan dan
bahan
penyebab di
Poliklinik
Kulit-Kelamin
RSUP
Dr.Sardjito

Angela Mistralina Lukito, 2006 Frekuensi Deskriptif, Lokasi,


kejadian cross subyek,
dermatitis sectional cara
kontak alergi pengam-
dan bilan

7
PREVALENSI DERMATITIS KONTAK PADA PASIEN USIA LANJUT DI POLIKLINIK KULIT DAN
KELAMIN RSUP
Dr.SARDJITO YOGYAKARTA
LANNY IRIANTI KUSWADI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

dermatitis data
kontak iritan
pada pekerja
dengan
diathesis
kulit atopik
di industri
penyamakan
kulit di
Magelang

Tutwuri Handayani, 2007 Prevalensi Analitik, Lokasi,


dan faktor cross subyek,
resiko sectional variabel
dermatitis
kontak pada
pedagang ikan
segar di
pasar raya
Kota Padang,
Sumatera
Barat

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat: Diharapkan masyarakat mengetahui

penyebab tersering pada kejadian dermatitis kontak

sehingga dapat lebih berhati-hati terhadap paparan

bahan iritan dan bahan alergen tersebut.

2. Bagi Peneliti: Selain sebagai syarat untuk

mendapatkan derajat sarjana kedokteran, penelitian

ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan baru bagi

peneliti.

8
PREVALENSI DERMATITIS KONTAK PADA PASIEN USIA LANJUT DI POLIKLINIK KULIT DAN
KELAMIN RSUP
Dr.SARDJITO YOGYAKARTA
LANNY IRIANTI KUSWADI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

3. Bagi Ilmu: Diharapkan penelitian ini dapat menjadi

salah satu acuan dalam pengembangan penelitian

selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai