Anda di halaman 1dari 20

DASAR DASAR MANAJEMEN BENCANA

DAN
PENGEMBANGAN LINGKUNGAN BERBASIS MITIGASI
1
I.PENGERTIAN

MENGGANGGU . KORBAN JIWA


PERISTIWA/ FAKTOR
KEHIDUPAN
. ALAM . KERUSAKAN LINGK.
BENCANA RANGKAIAN DAN
. NON ALAM
PENGHIDUPAN . KERUGIAN HARTA BENDA
PERISTIWA . MANUSIA
MASYARAKAT
. DAMPAK PSIKOLOGIS

KEJADIAN/
ANCAMAN MENIMBULKAN
PERISTIWA BENCANA

. PEMBANGUNAN FISIK
SERANGKAIAN MENGURANGI
. PENYADARAN
MITIGASI UPAYA RESIKO
MELALUI . PENINGKATAN
BENCANA
KEMAMPUAN
TERJADINYA BENCANA 2

Pemicu

Bahaya

RESIKO BENCANA
BENCANA

Kerentanan
II. SIKLUS MANAJEMEN BENCANA 3

BENCANA

Tanggap
Darurat
Kesiapsiagaan

Pencegahan Pemulihan
dan Mitigasi
III.PARADIGMA PENDEKATAN PENANGG.BENCANA 4

1. Response/ Prevention
Tangg.Darurat (kesiapsiagaan-mitigasi)

2. Pendekatan
Multisektor
sektor

3. Sentralistik Desentralistik

4. Pendekatan Pendekatan
Konvensional Komprehensif
(Holistik)

5. Dominasi
Peran Berbasis
Pemerintah masyarakat
PARADIGMA MITIGASI BENCANA 5

• Penanggulangan bencana dengan memfokuskan pada


upaya pengenalan bahaya yang mengancam dan pola
perilaku individu/ masyarakat yang menimbulkan
kerentanan terhadap bencana.
• Mitigasi atau meminimalkan dampak terhadap
bencana dilakukan secara fisik struktural/ bangunan,
sedangkan mitigasi terhadap pola perilaku yang
rentan melalui non struktural, seperti penyuluhan,
relokasi permukiman, peraturan-peraturan bangunan
dan penataan ruang.
6
IV.FENOMENA BENCANA EKOLOGIS

MANU CARA
SIA PANDANG
BENCANA

TANAH LONGSOR TERKAIT


BANJIR/BANJIR- KESEIMBA-
BANDANG NGAN INTERELASI
LIKUEFAKSI &
INTERAKSI

EKOTEOLOGI
HEWA
N/TUM FISIKAL
BUHAN
BENCANA DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
7

PENGELOLAAN KAITAN CARA PAND.


LINGKUNGAN ERAT (MIND-SET)

ANTROPOSEN HARMONY IN
TRISME INFIRONMENT

PANDANGAN HOLISTIK
FILSAFAT RASIONALISME
(DIKEMBANGKAN NENEK
MENEMPATKAN MANUSIA
MOYANG RIBUAN TAHUN)
SEBAGAI TITIK SENTRAL
(Iqnas Kleden) MELALUI
IPTEK KEKUATAN HARMONI DALAM
LINDUNGAN TUHAN

FLORA/
EKSPLOITASI MAN
LINGKUNGAN FAUNA

LIVING
CARA PANDANG SUPREMASI HARMONY 1. TRI HITA KARANA
BENCANA
MANUSIA ATAS LINGKUNGAN WITH 2. TALLU LOLONA
ALAM
DISASTER 3. MANUNGGALING
KAWULA GUSTI
(YG.MEMPENGARUHI)
KONDISI MATERIAL 8
ITU SENDIRI /DAYA TAMPUNG/
DAYA RESAP AIR

FAKTOR EROSI
PENDU
KUNG
HUJAN

BENCANA
EKOLOGIS PERUBAHAN PENYE- GEMPA
KESEIMBANGAN BUMI
(BANJIR, BAB/PE
ALAM SEBAB GRAFITASI
LONGSOR MICU
,LIKUEFAKSI) SECARA CEPAT
LAIN G BERAPI

GETARAN
FAKTOR
PEMICU BERAT
BERLEBIH

(PENYEBAB)
BERGERAKNYA
MATERIAL/VOLUME AIR
V.LONGSOR
9
10

11
11

PENYEBAB TANAH LONGSOR

• Gaya gravitasi / beban material melampaui kuat geser tanah


• Penambahan air memperbesar beban dan menurunkan kuat geser
• Sudut lereng, semakin tegak semakin tak stabil
• Adanya pemicu berupa getaran alam (hujan, badai, gempa bumi), atau
ulah manusia (transportasi, mesin industri, ledakan dsb).
12
PENCEGAHAN DAN MITIGASI TANAH LONGSOR

• Pengenalan & hindari daerah yg rawan longsor


• Relokasi permukiman di tempat yg aman
• Pondasi tiang pancang untuk menghindari liquifaction.
• Stabilisasi lereng (dg terasering dan penghijauan)
• Pembuatan tanggul penahan dan reruntuhan
• Penutupan rekahan di atas lereng
13
14

KEJADIAN BANJIR

• Kejadian melimpasnya aliran sungai melewati batas tepi sungai (alami


atau buatan) ke wilayah sekitar karena volume aliran telah melebihi
kapasitas angkut sungai

• Daya rusak banjir dicirikan oleh daya angkut dan genangan (tinggi dan
luas), tentunya dengan akibat kerusakan yang ditimbulkan (harta dan jiwa,
termasuk valuasi moneternya)

Penyebab banjir adalah ‘basin wide rainfall’ dengan intensitas tinggi (hujan
deras, curah hujan maksimum 24 jam) dan durasi ‘lama’, kondisi biofisik
DAS, dan faktor manusia
15
BANJIR

• PENYEBAB
• Curah hujan di atas normal
• Saluran pembuang / sungai tak mampu
menampung sehingga air meluap
• Penyempitan sungai akibat pembangunan
• Pendangkalan karena sedimentasi
• Kepadatan bangunan di permukiman
• Jebolnya bangunan air
( bendungan / waduk / dam)
16

PENCEGAHAN DAN MITIGASI BANJIR

• Pengendalian tata ruang dan penggunaan lahan


• Pengelolaan DAS bagian hulu (penghijauan)
• Peningkatan kewaspadaan (peringatan dini)
• Pembuatan bangunan penahan/tanggul sungai
• Pembuatan rumah/bangunan yg ‘akrab’ banjir
• Pelatihan cara-cara penyelamatan dan evakuasi
• Penyiapan sarana penyelamat (perahu karet dll)
17
18

ANGIN TOPAN

• Penyebab:
• Perbedaan tekanan udara, dari daerah tekanan udara tinggi ke rendah.
Jika melalui daerah yg sempit akan menimbulkan pusaran angin yg
bersifat menghancurkan.
• Peringatan Dini
• Terjadi secara mendadak, tetapi sebagian besar terbentuk melalui
proses yg dapat diikuti perkembangannya dengan citra satelit cuaca.
19
UPAYA PENCEGAHAN DAN MITIGASI

• Identifikasi daerah rawan angin topan


• Memilih lokasi yang terlindung dari topan
• Membuat struktur bangunan tahan angin topan
• Penetapan standar bangunan yg memperhitungkan beban akibat angin
topan
• Menyiapkan bangunan yg luas untuk dapat menampung sementara
bagi orang maupun barang selama serangan angin topan.

Anda mungkin juga menyukai