Anda di halaman 1dari 6

2.

8 INVESTASI

Investasi merupakan salah satu dari beberapa aset keuangan.Aset keuangan adalah aset berbentuk
kas,instrument ekuitas yang diterbitkan entitas lain,hak kontraktual untuk menerima kas atau aset
keuangan,atau berbentuk kontrak yang akan diselesaikan dengan menggunakan instrument ekuitas
yang diterbitkan oleh entitas.

1. Investasi jangka pendek

Walaupun investasi dalam surat berharga dapat dilakukan untuk jangka panjang atau selama beberapa
tahun,tetapi investasi itu disebut sebagai investasi sementara karena dua alasan utama,yaitu:

a. Surat berharga tersebut mudah diperjualbelikan,sehingga dapat dijual dan dijadikan uang tunai
setiap saat dibutuhkan.

b. Manajemen perusahaan akan segera menjualnya setiap saat diperlukn uang tunai.

2. Investasi jangka panjang

Investasi jangkan panjang adalah dana perusahaan yang ditanamkan dalam berbagai aset produktif yang
dapat memberikan penghasilan bagi perusahaan dalam waktu lebih dari satu tahun.

3. Investasi dalam obligasi

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh suatu perusahaan berupa janji untuk membayar
sejumlah uang(seperti yang tercantum dalam nominal obligasi) dikemudian hari beserta pembayaran
bungannya secara berkalat.

2.9 PERSEDIAAN:BIAYA PEROLEHAN

Persediaan meliputi aset yang:

1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa

2. Berada dalam proses produksi untuk dijual

3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi atau pemberian
jasa.

Persediaan pada umumnya merupakan aset lancer terbesar dari perusahaan dagang dan perusahaan
manufaktur.

2.9.1 BIAYA PERSEDIAAN

Biaya persediaan(product cost) meliputi semua biaya pembelian,biaya konversi,dan biaya lain yang
timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dapat dijual.

1. Biaya pembelian

Adanya akun potongan pembelian dalam system persediaan periodik menunjukkan bahwa entitas
melaporkan pembelian dan utang dagangannya dalam jumlah bruto.Jika menggunakan metode
bruto,maka dalam laporan laba rugi entitas melaporkan potongan pembelian sebagai pengurang
pembelian.Apabila menggunkan metode neto,dimana pencatatan pembelian dan utang dagang sebesar
jumlah neto setelah dikurangi potongan,maka entitas mencatat kegagalan untuk memperoleh potongan
pembelian dalam periode potongan kea kun rugi potongan pembelian yang dilaporkan dalam laporan
laba rugi pada pos laba atau rugi lain-lain.

2. Biaya konversi

Overhead produksi tetap adalah biaya produksi tidak langsung yang relative konstan,tanpa
memperhatikan volume produksi yang dihasilkan.Contoh overhead produksi tetap antara lain adalah
penyusutan dan pemeliharaan bangunan atau peralatan pabrik,asuransi,serta biaya manajemen dan
administrasi pabrik.

Overhead produksi variable adalah biaya produksi tidak langsung yang berubah secara langsung(atau
hampir secara langsung) mengikuti perubahan volume produksi,misalnya bahan baku tidak
langsung,biaya tenaga kerja tidak langsung,dan listrik.

3. Biaya yang dikeluarkan dari biaya persediaan

Berikut adalah contoh biaya-biaya yang dikeluarkan dari biaya persediaan dan diakui sebagai beban
pada periode terjadinya:

1. Pemborosan bahan karena rusak,tenaga kerja,atau biaya produksi lainnya yang tidak normal

2. Biaya penyimpanan,kecuali biaya tersebut diperlukan dalam proses produksi sebelum


dilanjutkan pada tahap produksi berikutnya

3. Biaya administrasi dan umum yang tidak memberikan kontribusi untuk membuat persediaan
berada dalam kondisi siap dijual dan berada dilokasi saat ini

4. Biaya penjualan

2.9.2 METODE PENCATATAN PERSEDIAN

Perusahaan yang menjual atau menghasilkan produk melaporkan persediaan dan beban pokok
penjualan(cost of goods sold) pada setiap akhir periode.Besarnya beban poko penjualan dihitung
dengan cara:

Persediaan awal xxx

Pembelian xxx

Barang tersedia untuk dijual xxx

Persediaan akhir (xxx)

Beban pokok penjualan xxx

1. System perpetual

System perpetual adalah system persediaan yang melacak perubahan yang terjadi pada rekening
persediaan secara terus-menerus.Cara kerja system perpetuall adalah;
a. Pembelian barang dagangan untuk dijual kembali atau pembelian bahan baku untuk produksi
didebit ke akun persediaan.

b. Biaya angkut persediaan didebit ke akun persediaan

c. Beban pokok penjualan dicatat pada saat terjadi penjualan dengan mendebit akun beban pokok
penjualan dan mengkredit akun persediaan

d. Buku pembantu persediaan digunakan sebagai rekening control.

Contoh: Pada akhir periode,saldo persediaan menurut catatan adalah sebesar


Rp50.000.000.Namun,berdasarkan perhitungan fisik persediaan hanya sebesar Rp49.000.000.Jurnal
penyesuaian yang diperlukan adalah:

Selisih(lebih atau kurang) persediaan 1.000.000

Persidiaan 1.000.000

2.10 PERSEDIAAN:METODE LAIN

1. Lower-of-Cost-or-Net Realizable Value (LCNRV)

Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual persediaan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi
biaya penyelesaian dan estimasi biaya untuk merealisasikan penjualan.

Penurunan persediaan dapat dsebabkan oleh keusangan,penurunan harga jual,atau kerusakan.Praktik


penurunan nilai persediaan dibawah biaya perolehan ke realisasi neto konsisten dengan pemandangan
bahwa aset seharusnya tidak dinyatakan melebihi perkiraan jumlah yang dapat direalisasi dari penjualan
atau penggunaanya.

Contoh: PT Makmur memiliki persediaan yang belum selesai dengan biaya perolehan sebesar
Rp950.000.Harga jual persediaan tersebut adalah Rp 1.000.000,estimasi biaya penyelesaiannya
Rp50.000,dan estimasi biaya penjualan sebesar Rp 200.000

Perhitungan nilai realisasi neto persediaan adalah:

Harga jual persediaan yang belum selesai Rp 1.000.000

Dikurangi:

Estimasi biaya penyelesaian Rp 50.000

Estimasi biaya penjualan Rp200.000

Rp 250.000
Nilai realisasi bersih Rp750.000

2. LCNRV Berdasarkan item individual

Buah Biaya perolehan Nilai realisasi Nilai persediaan

Apel 8.000 12.000 8.000

Anggur 10.000 11.000 10.000

Nangka 5.000 4.000 4.000

Jeruk 9.000 7.200 7.200

Campuran buah-buahan 9.500 9.200 9.200

Total 38.400

3. Metode Beban Pokok Penjualan dan Metode Kerugian

Pada metode beban pokok penjualan,akun beban pokok penjualan didebit untuk menurunkan nilai
persediaan ke nilai realisasi neto.Sebagai akibatnya,entitas tidak perlu melaporkan kerugian akibat
penurunan persediaan dalam laporan laba rugi karena kerugian telah dimasukkan kedalam beban
pokok penjualan.Pada kerugian,akun kerugian didebit untuk menurunkan nilai persediaan ke nilai
realsisasi neto.

Contoh:

PT Cerah yang menggunakan system persediaan perpetual memiliki data persediaan sebagai berikut:

Beban pokok penjualan(sebelum penyesuaian ke nilai realisasi) Rp 120.000

Persediaan akhir (biaya perolehan) Rp 90.000

Persediaan akhir(nilai realisasi neto) Rp 75.000

Berdasarkan metode beban pokok penjualan,jurnal untuk mencatat penurunan persediaan tersebut:

Beban pokok penjualan 15.000

Persediaan 15.000

Sedangkan,menurut metode kerugian jurnal untuk mencatat penurunan persediaan tersebut:

Rugi akibat penurunan persediaan ne nilai realisasi neto 15.000

Persediaan 15.000

Penyajian laporan laba rugi berdasarkan metode beb an pokok penjualan adalah:

Pendapatan penjualan Rp 300.000


Beban pokok penjualan Rp 135.000

Laba bruto penjualan Rp 65.000

Penyajian laporan laba rugi berdasarkan metode kerugian adalah:

Pendapatan penjualan 300.000

Beban pokok penjualan 120.000

Laba bruto penjualan 80.000

Rugi akibat penurunan persediaan ke nilai realisasi neto 15.000

Laba bruto penjualan 65.000

4. Metode Laba Bruto

Metode laba bruto memiliki asumsi:

a. Persediaan awal + pembelian = total persediaan

b. Barang yang belum terjual terdapat di gudang entitas

c. Persediaan awal + pembelian – penjualan(sebesar beban pokok penjualan) = persediaan akhir

Contoh:

PT Aloha memiliki data sebagai berikut:

• Persediaan awal Rp 160.000(sebesar biaya perolehan)

• Pembelian sebesar Rp300.000(sebesar biaya perolehan)

• Penjualan Rp380.000(sebesar harga jual)

• Persentase laba bruto terhadap penjualannya sebesar 20%

Persediaan akhir PT Aloha dihitung sebagai berikut:

Persediaan awal Rp160.000

Pembelian Rp300.000

Barang yang tersedia untuk dijual Rp460.000

Penjualan Rp380.000

Dikurangi :Laba bruto(20% x Rp380.000) Rp76.000

Penjualan(sebesar beban pokok penjualan) (Rp304.000)

Estimasi persediaan Rp156.000

5. Markup dan Markdown


Markup artinya kenaikan diatas harga eceran awal.Pemebatalan markup berarti penurunan harga yang
telah di markup sebelumnya.Sebagai contoh,TokoAbadi menjual kembang api”spektakuler”dengan
harga Rp20.000 per buah.Beban pokok penjualan kembang api tersebut Rp15.000.Begitu memasuki
akhir tahun,penjualan kembang api tersebjt melonjak tajam,sehingga took Abadi menambahkan markup
Rp2.000.Namun,ternyata markup tesebut membuat harga kembang api dirasa terlalu tinggi oleh
konsumen,sehingga penjualannya menurun.Oleh karena itu,took Abadi lalu mengurangi harganya
menjadi Rp21.000.Jadi,took Abadi dalam contoh tersebut melakukan markup sebesar Rp2.000 lalu
melakukan pembatalan markup Rp1.000

Mardown berarti penurunan dari harga eceran awal.Markdown sering kali diperlukan jika terdapat
obral,barang rusak,atau karena persaingan pasar.Pembatalan markdown terjadi misalnya setelah”obral
sehari”,dimana harga barang yang di markdown telaah dinaikkan lagi.Baik pembatalan markup maupun
ppemabatalan markdown tidak dapat melebihi markup dan markdown sebelumnya.Melanjutkan contoh
diatas,took Abadi sebulan kemudia melakukan markdown kembang apinya sehingga harganya menjadi
Rp18.000.Hal ini berarti,toko Abadi melakukan tambahan pembatalan markup sebesar Rp1.000(harga
kembali ke harga awal,yaitu Rp20.000) lalu markdown sebesar Rp 2.000.

6. Pengungkapan

Laporan keuangan harus mengungkapkan :

1. Kabijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan

2. Total jumlah tercatat persediaan dan jumlah tercatat menurut klasifikasi yang sesuai bagi entitas

3. Jumlah tercatat persediaan yang dicatat dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual

4. Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada periode berjalan

5. Jumlah setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurang jumlah persediaan yang diakui
sebgai beban dalam periode berjalan

6. Jumlah dari setiap pemulihan penurunan nilai yang diakui sebagai pengurang jumlah persediaan
yang diakui sebagai beban

7. Kondisi atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan penurunan nilai persediaan yang
diturunkan nilainnya

8. Jumlah tercatat persediaan yang diperuntukkan sebagai jaminan liabilitas.

Anda mungkin juga menyukai