MALEBER 2019
KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
DESA MALEBER KECAMATAN KARANGTENGAH KABUPATEN CIANJUR
NOMOR : 02 TAHUN 2019
TENTANG
PERATURAN TATA TERTIB BPD MALEBER KECAMATAN KARANGTENGAH
KABUPATEN CIANJUR
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
Kedudukan
Pasal 3
Fungsi
Pasal 4
Wewenang
Pasal 5
1. Hak Anggaran
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 11
Pasal 12
8. Hak Penyelidikan
a. Hak penyelidikan dilaksanakan oleh Panitia khusus yang dibentuk dari anggota
bidang bidang
b. Hak penyelidikan dilaksanakan apabila diduga terjadi suatu permasalahan yang
diakibatkan oleh kebijakan Kepala Desa
c. sehingga menjadi opini negatif publik dan menjadi kasus dan perlu
pembenaran.
d. Penyelidikan sebagaimana dimaksud dilaksanakan melalui investigasi,
klarifikasi ,konfirmasi dan pengumpulan data kepada perorangan, lembaga,dan
atau organisasi yang ada relevansinya dengan permasalahan yang timbul,
dengan tetap menjungjung tinggi azas praduga tidak bersalah.
e. Hasil penyelidikan dilaporkan kepada Pimpinan BPD didalam rapat BPD serta
tidak menjadi bukti hukum bagi upaya penyidikan.
f. Dalam rapat khusus Kepala Desa diberikan kesempatan untuk memberikan
jawaban atas hasil penyelidikan.
g. Setelah dibahas dengan Kepala Desa Rapat BPD memutuskan menerima atau
menolak hasil penyelidikan diatas.
Pasal 13
KEWAJIBAN
BAB IV
KEANGGOTAAN BPD
Pasal 14
(1) Anggota BPD adalah terdiri dari 9 orang anggota hasil Penetapan oleh Panitia
Musyawarah Tingkat Desa serta sudah diambil sumpah dan dilantik oleh
Bupati atau Pejabat berwenang yang ditunjuk.
(2) Anggota cadangan BPD adalah anggota daftar tunggu sesuai dengan urutan
penetapan Panitia Musyawarah desa.
(3) Anggota BPD antar waktu adalah anggota BPD pengganti disumpah dan
dilantik oleh pejabat yang berwenang
Pasal 15
Masa bhakti keanggotaan BPD adalah 6 Tahun dan berhenti bersama sama setelah
masam bhakti keanggotaanya berakhir.serta dapat dipilih kembali untuk satu kali masa
bhakti lagi
Pasal 16
PERGANTIAN ANTAR WAKTU
BAB V
Pasal 17
BADAN KEHORMATAN BPD
(1) Badan kehormatan BPD dibentuk dalam rangka menjaga fakta integritas BPD dan
bersiftat Add Hock
(2) Dalam hal menjalan kan tugas badan kehormatan BPD bersifat kompromistis /
Komisi etis
(3) Keanggotaan badan Kehormatan BPD maksimal 3 orang
BAB VI
KEUANGAN
Pasal 18
(1) Anggota BPD berhak menerima tunjangan uang sidang, uang kehormatan,
uang perjalanan dinas uang pakaian seragam dan tunjangan-tunjangan lainnya
sesuai dengan kemampuan keuangan desa.
(2) Uang tunjangan-tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) 1 pasal ini ditetapkan setiap tahun dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa
(4) Keuangan-keuangan BPD sebagaimana dimaksud ayat 1 dan 2 pasal ini dicatat
dan dikelola oleh Sekretaris BPD
BAB VII
ALAT KELENGKAPAN BPD
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Tugas Pimpinan BPD
Pasal 23
(1) Ketua dan Wakil Ketua memegang pimpinan BPD
(2) Wakil Ketua membantu Ketua didalam memimpin BPD
(3) Apabila Ketua berhalangan maka tugas/kewajibannya dilakukan oleh wakil ketua.
(4) Apabila Ketua dan Wakil Ketua berhalangan, meletakan jabatan sakit yang lama
atau meninggal dunia maka rapat dan kegiatan BPD dipimpin oleh anggota tertua
dibantu dengan annggota termuda dan atau anggotra lain yang dipandang mampu.
Pasal 24
TATA CARA PEMILIHAN PIMPINAN BPD
Pasal 25
PENGISIAN LOWONGAN JABATAN PIMPINAN BPD
Apabila terjadi lowongan pada jabatan Pimpinan BPD maka secepatnya dilakukan
pengisian yang dilakukan melalui pemilihan dari dan oleh anggota BPD dengan
mengacu pada pasal 22 peraturan tata tertib ini.
Pasal 26
BIDANG -BIDANG
(1) Bidang adalah alat klelengkapan BPD yang bersifat tetap dan dibentuk oleh BPD
pada permulaan masa keanggotaan BPD melalui rapat BPD
(2) Setiap anggota BPD kecuali Pimpinan BPD harus menjadi anggota salah satu
bidang
(3) Penetapan anggota BPD dalam bidang bidang didasarkan atas :
a. Efesiensi dan efektipitas kerja BPD
b. Latar belakang pendidikan, pengalaman , dan kultur sumber daya manusianya.
c. Pertimbangan-pertimbangan lain yang dapat mendorong kinerja bidang
(1) Masa penempatan anggota BPD dalam bidang dan perpindahan ke bidang lain
diputuskan oleh Pimpinan BPD atas usul anngota.
(2) Jumlah anggota BPD dalam tiap bidang diusahakan sama banyak.
(3) Setiap anggota BPD dapat menghadiri rapat bidang yang bukan bidangnya dengan
terlebih dahulu memberitahukan kepada ketua bidang /pimpinan rapatnya.
Pasal 27
TUGAS DAN KEWAJIBAN BIDANG
(1) Menyusun Rencana Kerja bidang pada setiap awal tahun sidang/rapat dan
melaporkan hasil kinerjanya diakhir tahun sidang.
(2) Melakukan pembahasan terhadap rancangan Peraturan Desa dan rancangan
Keputusan BPD yang masuk kedalam tugas bidangnya.
(3) Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan
dan kemasyarakatan yang termasuk kedalam tugas bidang nya
(4) Membantu Pimpinan BPD untuk mengupayakan penyelesaian masalah yang
disampaikan Kepala Desa kepada BPD
(5) Mengadakan peninjauan dan kunjungan kerja yang dianggap perlu oleh bidang
yang bersangkutan atas persetujuan pimpinan BPD.
(6) Mengadakan rapat kerja dengan Kepala Desa dan Perangkat Desa.
(7) Mengadakan rapat dengar pendapat dengan lembaga,organisasi untuk
menampung aspirasi masyarakat
(8) Mengajukan usul , saran dan pernyataan pendapat kepada pimpinan BPD yang
termasuk dalam ruang lingkup tugas masing-masing bidang
(9) Mengajukan / menyampaikan masukan masukan kepada pimpinan BPD mengenai
masalah-masalah yang berkembang di bidang bidang untuk dimasukan kedalam
acara rapat.
(10)Membahas nota dari pimpinan BPD, surat-surat masuk dan pengaduan langsung
masyarakat.
Pasal 28
PIMPINAN BIDANG
1. Pimpinan bidang merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif, serta
terdiri dari 1 orang ketua dan beberapa orang anggota.
2. Bidang dalam melaksanakan tugasnya dipimpin oleh ketua bidang masing-masing
yang dipilih oleh anggota bidang yang bersangkutan dan ditetapkan dengan
keputusan BPD.
Pasal 29
JUMLAH BIDANG BPD
BAB VIII
PANITIA KHUSUS
Pasal 30
1. Pimpinan BPD dapat membentuk panitia khusus setelah mendengarkan saran dan
pertimbangan para anggota
2. Panitia khusus terdiri dari sekurang-kurangnya 3 orang termasuk seorang ketua
yang ditentukan oleh Pimpinan BPD
3. Panitia khusus dapat menunjuk seorang anggota sebagai pelapor
4. Sekretaris BPD karena jabatannya dapat ditunjuk sebagai sekretaris dan bukan
anggota Panitia khusus.
Pasal 31
1. Panitia khusus melaksanakan tugas tertentu dalam jangka waktu tertentu yang
ditetapkan dengan Keputusan BPD.
2. Panitia khusus bertanggungjawab kepada Pimpinan BPD.
3. Rapat BPD dapat memperpanjang atau memperpendek jangka waktu penugasan
panitia khusus.
4. Panitia khusus dibubarkan oleh rapat BPD setelah jangka waktu penugasanya
berahir atau karena tugasnya dinyatakan telah selesai.
5. Tindak lanjut hasil kerja panitia khusus dilaporkan dalam rapat BPD.
Pasal 32
RAPAT-RAPAT BPD
(1) Tahun Rapat BPD dimulai sejak 1 Januari dan berahir tanggal 31 Desember tahun
yang sama.
(2) Rapat BPD sedikit-dikitnya dilaksanakan 4 kali dalam setahun.
Pasal 33
JENIS JENIS RAPAT BPD
(1) Rapat Paripurna : adalah rapat yang dipimpin oleh ketua atau wakil ketua dan
merupakan forum tertinggi dalam melaksanakan wewenang dan tugas BPD
untuk membahas Rancangan Peraturan Desa dan menetapkan Keputusan BPD.
(2) Rapat Paripurna Istimewa : adalah rapat anggota yang dipimpin oleh Pimpinan
BPD untuk melaksanakan suatu acara tertentu dengan tidak mengambil
keputusan.
(3) Rapat Paripurna Khusus : adalah rapat anggota yang dipimpin oleh Pimpinan
BPD untuk membahas hal-hal yang khusus
(4) Rapat bidang : adalah rapat anngota bidang yang dipimpin oleh ketua bidang
(5) Rapat Pansus : adalah rapat panitia khusus yang dipimpin oleh Ketua Panitia
khusus
(6) Rapat Kerja : adalah rapat antara Pimpinan BPD, Ketua bidang Kepala Desa
dan Perangkat Desa.
(7) Rapat dengar pendapat : adalah rapat antara pimpinan BPD, ketua bidang
dengan lembaga/organisasi/badan dan atau masyarakat.
Pasal 34
SIFAT RAPAT
Rapat Paripurna pada dasarnya bersifat terbuka untuk umum kecuali Pimpinan BPD
menganggap perlu atau sekurang-kurangnya setengah plus 1 anggota BPD
mengusulkan untuk dinyatakan sebagai rapat tertutup.
Pasal 35
(1) Rapat bidang , rapat gabungan bidang dan rapat pansus pada dasarnmya bersifat
tertutup
(2) Rapat Pimpinan BPD bersifat tertutup
(3) Rapat terbuka adalah rapat anggota BPD yang dapat dihadiri oleh umum.
(4) Rapat tertutup adalah rapat anggota BPD yang tidak dapat dihadiri oleh umum
Pasal 36
WAKTU WAKTU RAPAT
Waktu rapat BPD dapat dilaksanakan pagi hari, siang hari, sore hari atau malam hari
sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi yang ada, dengan mengambil tempat
di Aula Desa, Sekretariat BPD, atau di tempat lain sesuai dengan kesepakatan.
Pasal 37
TATA CARA RAPAT
(1) Sebelum rapat dimulai setiap anggota BPD harus menanda tangani daftar hadir
terlebih dahulu
(2) Untuk para undangan disediakan daftar hadir tersendiri
(3) Setiap anggota BPD didalam rapat harus berpakaian rapi, sopan dan bersepatu.
(4) Rapat dibuka oleh Pimpinan BPD apabila anggota yang hadir sudah mencapai
qorum ( 2/3 dari jumlah anggota = 5 orang )
(5) Apabila jumlah anggota kurang dari qorum maka Pimpinan BPD dapat
memberikan waktu tunggu selama-lamanya 60 menit, dan apabila dalam waktu 60
menit masih juga belum mencapai qorum maka pimpinan BPD menunda rapat
sampai dengan waktu yang ditentukan ( selama-lamanya 7 hari )
(6) Setiap anggota BPD apabila tidak dapat menghadiri rapat hendaknya
menyampaikan pemberitahuan kepada pimpinan BPD
(7) Anggota BPD didalam rapat apabila akan meninggalkan rapat karena sesuatu hal
agar memberitahukan terlebih dahulu kepada pimpinan rapat
Pasal 38
Undangan dan Peninjau
Pasal 39
TATA CARA PEMBICARAAN
(1) Setiap anggota BPD berhak berbicara untuk menyampaikan pendapat dan
pandangannya terhadap sesuatu masalah yang sedang dibahas dalam rapat setelah
mendapat ijin dari pimpinan rapat
(2) Pimpinan rapat memberikan ijin berbicara kepada setiap anggota BPD
berdasarkan urutan permintaan, dan selama anggota BPD tersebut sedang
berbicara tidak boleh diganggu.
(3) Setiap pokok pembicaraan dicatat oleh Sekretaris BPD dalam Notula Rapat untuk
bahan risalah rapat.
(4) Untuk lancarnya jalanya rapat pimpinan rapat menetapkan lamanya waktu
berbicara dan tempat dimana berbicara
(5) Apabila pembicara telah melampoi waktu berbicara yang telah ditetapkan maka
pimpinan rapat dapat mengingatkan pembicara supaya segera mengahiri
pembicaraannya.
(6) Pimpinan rapat dapat mengingatkan pembicara apabila pembicaraanya
menyimpang dari pokok bahasan/permasalahan atau bertentangan dengan tata
tertib.
(7) Didalam rapat pembicara dapat mengunakan sapaan/panggilan Saudara terhadap
sesama anggota Kepala Desa dan atau perangkat desa.
(8) Setiap pembicara hendaknya menggunakan perkataan yang sopan, layak dan
baku.
(9) Pimpinan rapat hanya berbicara selaku pimpinan rapat untuk menyelesaikan suatu
masalah yang menjadi pokok bahasan dan menyimpulkannya dalam rapat.
(10)Apabila pimpinan rapat hendak berbicara selaku anggota rapat maka untuk
sementara pimpinan rapat diserahkan kepada unsur pimpinan rapat yang lain.
(11)Pada saat seorang anggota sedang berbicara, kepada anggota yang lain dengan
seijin pimpinan rapat dapat menyampaikan pembicaraan sela ( INTERUPSI )
untuk :
- minta penjelasan tentang duduk permasalahan yang sebenarnya mengenai hal-hal
yang sedang sedang dibicarakan serta hal hal yang berkaitan
- usul menunda pembicaraan.
(12)lamanya interupsi ditentukan pimpinan rapat
Pasal 40
RISALAH DAN CATATAN RAPAT
(1) Untuk setiap Rapat Paripurna dan Rapat Paripurna Istimewa dibuat risalah rapat
yang ditanda tangani oleh Sekretaris BPD dan diketahui oleh Pimpinan rapat.
(2) Risalah rapat adalah catatan catatan rapat secara lengkap yang meliputi jalannya
pembicaraan, pokok-pokok pembicaraan, kesimpulan rapat dan keputusan rapat
yang dilengkapi dengan keterangan mengenai :
a. Jenis rapat dan sipat rapat
b. Hari dan tanggal rapat
c. Tempat rapat
d. Acara Rapat
e. Waktu pembukaan dan penutupan rapat
f. Ketua dan Sekretaris rapat
g. Jumlah dan unsur yang hadir
h. Jumlah undangan yang hadir
BAB IX
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 41
(1) Pengambilan keputusan dalam rapat BPD diusahakan sejauh mungkin dengan
cara musyawarah dan mupakat.
(2) Apabila usaha musyawarah dan mufakat tidak juga tercapai maka pengambilan
keputusannya ditetapkan berdasarkan suara terbanyak ( Votting ).baik terbuka
maupun tertutup.
Pasal 42
JENIS KEPUTUSAN DAN PENETAPANNYA
BAB X
KUNJUNGAN KERJA DAN PENINJAUAN
Pasal 44
(1) Kunjungan kerja dan peninjauan dapat dilaksanakan oleh pimpinan BPD dan
anggota didalam desa maupun diluar desa
(2) Kunjungan dan peninjauan sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini hanya
dilakukan untuk peningkatan kinerja dan studi banding
BAB XI
SEKRETARIAT BPD
Pasal 45
Sekretariat BPD adalah alat kelengkapan BPD dan unsur staf yang membantu pimpinan
BPD dalam menyelenggarakan tugas dan kewajibannya.
BAB XII
KEPANITIAAN DAN PEMILIHAN KEPALA DESA
Pasal 46
(1) BPD membentuk Panitia Pemilihan Kepala Desa selambat- lambatnya 4 bulan
sebelum habis masa jabatan Kepala Desa
(2) Panitia Pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini
diangkat dan diberhentikan ditetapkan dengan keputusan BPD sehingga Panitia
Pemilihan Kepala Desa bertanggungjawab kepada BPD.
(3) Setiap anggota BPD tidak boleh menjadi Panitia Pemilihan Kepala Desa.
(4) Apabila anggota BPD mencalonkan diri sebagai calon Kepala Desa maka
kedudukan dan keanggotaanya dinonaktifkan sampai dengan selesai pelaksanaan
pemilihan berdasarkan keputusan BPD.
(5) Selama anggota BPD di non aktifkan maka otomatis segala hak dan kewajibannya
berhenti.
(6) Apabila anggota BPD yang pada saat mencalonkan Kepala Desa tersebut berhasil,
maka yang bersangkutan harus mengundurkan diri dari keanggotaan BPD
nya.secara tertulis kepada pimpinan BPD.
(7) Apabila anggota BPD yang pada saat mencalonkan Kepala Desa tersebut tidak
berhasil, maka yang bersangkutan kembali menjadi anggota BPD dan surat non
aktifnya dicabu
BAB XIII
PENETAPAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
Pasal 47
(1) Setiap tahun menjelang berlakunya Tahun anggaran baru Kepala desa wajib
menyampaikan Rancangan Peraturan Desa tentang Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa ( RAPBDES ) lengkap dengan lampiran
lampiranya.
(2) Pembahasan terhadap Rancangan Peraturan Desa tentang RAPB DES tersebut
dibahas dalam rapat BPD yang diadakan secara khusus untuk keperluan itu.
(3) Ketentuan pada ayat 2 pada pasal ini berlaku juga pada Rancangan Peraturan
Desa tentang Perubahan dan Perhitungan Anggaran
BAB XIV
KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA
Pasal 48
Pasal 49
Peraturan Tata Tertib ini hanya dapat dirubah jika diajukan oleh sekurang-kurangnya
setengah ditambah 1 dari jumlah anggota BPD
Perubahan sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini dilakukan dalam rapat Paripurna
yang khusus diadakan untuk itu dan harus dihadiri sekurang kurangnya 2/3 dari jumlah
anggota BPD.
Keputusan yang diambil harus atas persetujuan suara terbanyak atau sekurang-
kurangnya 2/3 dari jumlah anggota BPD yang hadir.
Pasal 50
DITETAPKAN DI : MALEBER
PADA TANGGAL : Juni 2019
PIMPINAN BPD MALEBER ,
Ketua
TEMBUSAN :
1. Yth. Bapak camat Karangtengah
2. Yth. Kepala Desa Maleber
3. Masing-masing anggota BPD