TINJAUAN PUSTAKA
A. Minyak Atsiri
1. Definisi
dihasilkan oleh akar, daun, buah, batang maupun bunga dari berbagai
adalah Indonesia. Ada beberapa jenis minyak atsiri yang telah dieksport ke
industi, antara lain dalam industri komestik seperti sabun, pasta gigi,
b. Memiliki bau khas, umumnya sama dengan bau tanaman aslinya. Bau
minyak atsiri satu dengan yang lain berbeda- beda, sangat tergantung
4
penyusunnya.
memberi kesan hangat sampai panas, atau justru dingin ketika terasa di
d. Dalam keadaan murni mudah menguap pada suhu kamar sehingga bila
e. Bersifat tidak bisa disabunkan dengan alkali dan tidak bisa berubah
5
ekor
kepala
kepala ke ekor, yaitu dari ujung bercabang dari satuan isopren yang
yang lain. Terpen minyak atsiri dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu
a. Monoterpen
Monoterpen berupa cairan yang tidak berwarna, tidak larut dalam air,
pinen.10
6
Mi rsen Limonen α -Pinen
b. Seskuiterpen
dan berperan penting dalam memberi aroma pada buah dan bunga.
o
Seskuiterpen memiliki titik didih di atas 200 C. Seskuiterpen dipilah
CH2OH
sebagai berikut: 11
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
7
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
yang sangat lebat. Tingginya sekitar 0,5 - 3,5 meter. Batang pohonnya
batang dengan diameter 1,5 - 2,5 cm berbentuk bintang putih dan berbau
wangi pula. Buahnya berbentuk bulat seperti telur ayam dengan diameter
3,5 - 5 cm. Kulit luar jeruk nipis bewarna hijau atau kekuning-kuningan
bila telah masak dan rasanya asam dan wangi. Tanaman ini menyukai
8
3. Komposisi Minyak Atsiri Kulit Jeruk Nipis
Tabel 2.1 : Komposisi Minyak Atsiri Kulit Jeruk Nipis Varietas “Kaghzi
Nimbu”14
Unsur Persentase Jumlah
komponen
D-Limonene 82,84
β-pinene 0,86
β-terpinene 0,61
Isoterpinolene 0,53
4-terpineol 0,39
α-terpineol 0,39
Geraniol 0,39
Tran carveol 0,33
β-bisabolene 0,22
α-Cedrene 0,18
γ- Candinene 0,18
α-thujene 0,16
Geranyl alcohol 0,11
3-carene 0,01
penghasil minyak atsiri dimana bagian kulit dari buah jeruk nipis
9
media transport aktif, dan sebagai pengontrol komposisi internal sel.
ATP) akan keluar dari sel kemudian sel menjadi rusak sehingga terjadi
kematian.3
C. Salmonella Typhi
1. Definisi
Phylum : Eubacteria
Class : Prateobacteria
Ordo : Eubacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Salmonella
Serotipe : typhi
sederhana.15
10
disebut juga penyakit demam tifoid atau typhus abdominalis atau demam
enterik.16
2. Klasifikasi
a. Morfologi
pewarnaan gram bersifat gram negatif, ukuran 2-4 x 0.5 - 0.8 µm. Pada
biakan agar darah, koloninya besar bergaris tengah 2 – 3 mm, bulat, agak
11
b. Fisiologi
c. Daya Tahan
pada keadaan kering. Akan tetapi bakteri Salmonella typhi ini dapat
bertahan hidup pada es, salju dan air selama 4 minggu sampai berbulan-
bulan. Disisi lain bakteri dapat hidup subur pada medium yang
mengandung garam metil, tahan terhadap zat warna hijau brilian dan
12
Gambar 2.7 : Struktur Umum Bakteri18
d. Struktur Antigen
merupakan antigen O-spesifik atau antigen dinding sel. Antigen ini terdiri
pada genus tertentu. Region III adalah lipid A yang melekat pada region II
unit dasar yang merupakan disakarida yang menempel pada lima atau
13
Antigen H merupakan antigen yang terdapat pada flagela dari
bakteri ini, yang disebut juga flagelin. Antigen H adalah protein yang
diri serta tidak terpengaruh oleh antibodi pada penderita. Setelah periode
14
kantung empedu dan plaque Peyer akan menyebabkan radang, sehingga
3 hari dan paling lama 2 bulan. Gejalanya demam tinggi timbul pada
minggu ke-2 dan ke-3. Gejala lain yang sering ditemukan nyeri otot, sakit
kepala, batuk dan lain-lain. Selain itu dapat dijumpai adanya bradikardia
5. Diagnosis Laboratorium
tifoid, yaitu :
dalam minggu pertama. Hasil ini akan turun drastis setelah pemberian
15
b. Diagnosis serologik
i. Widal test
titer uji widal ≥ 4 kali lipat setelah satu minggu memastikan diagnosis.
Uji widal tunggal dengan titer antibodi O 1/320 atau H 1/640 ditambah
penderita.6
infeksi.6
dalam serum atau whole blood penderita. Uji ini menggunakan strip
16
6. Efek Farmakologis Kloramfenikol Terhadap S. typhi
protein sel mikroba, sehingga sel mikroba tidak bisa bereplikasi untuk
(2013) menyatakan dari tiga puluh tujuh sampel darah penderita demam
2012 didapatkan dua puluh isolat positif Salmonella typhi dan telah
17
enzim bakteri yang menghancurkan obat ini, sehingga dibentuk plasmid
yang resisten. Plasmid ini menyebabkan obat tidak aktif dengan asetil
(KHM).25-27
nitrogen, karbon, sulfur dan nutrisi penting lainnya bagi bakteri. Zat pati /
berwarna krim kekuningan dan pada saat menjadi media cair berwarna
18
disimpan dibawah 30 °C dalam wadah tertutup rapat dan media cair siap
nitrogen, karbon, sulfur dan nutrisi penting lainnya bagi bakteri. Zat pati /
berwarna krim kekuningan dan pada saat menjadi media padat berwarna
19
disimpan dibawah 30 °C dalam wadah tertutup rapat dan media padat siap
3. Temperatur Inkubasi
bakteri mesofilik yaitu tumbuh antara suhu 250 C – 37o C, maka dari itu
4. Waktu Inkubasi
dilihat dari pertumbuhan koloni pada agar atau kekeruhan pada pembiakan
pada 37⁰C. Kadar Bunuh Minimum (KBM) adalah ketika tidak terjadi
menentukan KBM.30
20
E. Kerangka Teori
Salmonella typhi
(integritas Makromolekul & ion keluar sel LISIS
sitoplasma rusak)
F. Kerangka Konsep
G. Hipotesis
21