Komunikasi Antar Budaya
Komunikasi Antar Budaya
DOSEN
SAIFUDDIN DHUHRI, MA
PROGRAM PASCA SARJANA
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM [KPI]
STAIN MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2014
1. Fase-fase sejarah Aceh, fase yang paling penting untuk dikaji lebih dalam
lagi, dan alasannya
Dari berbagai literatur sejarah, setidaknya sejarah Aceh bisa dibagi dalam
empat pase, yaitu pertama masa kerajaan dimana terjadi proses Islamisasi warga
Aceh dan pengembangan Islam di nusantara, kedua pase kerajaan Aceh
menghadapi serangan asing, ketiga peran Aceh dimasa kemerdekaan dan keempat
pemberontakan Aceh terhadap Indonesia.
Pada pase pertama, Aceh berperan aktif dalam mengembangkan konsep
pendidikan Islam di nusantara. Awalnya, Sultan Malikussaleh, raja Kerajaan
Samudera Pase, mewajibkan ulama menyebarkan agama Islam di seluruh negeri.
Ulama asing dari Timur Tengah dan Asia Pasifik juga diberikan ruang untuk
berinteraksi secara langsung dengan masyarakat Aceh. Perbauran budaya antara
ulama asing itu semakin menyatu ketika mereka menikahi wanita Aceh. Patut
dicatat, Aceh merupakan satu-satunya kerajaan yang tidak berhasi ditaklukkan
oleh Panglima Perang, Majapahit, Patih Gajah Mada dalam ikral sumpah palapa
(Putra Gara : 2012).
Di sektor pendidikan Islam, sistem pendidikan Islam secara struktural
dikembangkan oleh Kerajaan Iskandar Muda. Dimana, pada saat itu, telah
dibentuk struktur dayah tinggi, dan lain sebagainya, bahkan pada masa ini telah
dibentuk lembaga penjamin mutu pendidikan Islam. Konsep ini pula kemudian
dikembangkan oleh pemikir Islam, di Padang, Sumatera Barat yang belakangan
dibentuk dalam Sekolah Tinggi Agama Islam dan lain sebagainya.
Pada pase kedua, ini bisa dilihat dalam buku Alfian Ibrahim, Perang di
Jalan Allah: Perang Aceh 1873-1912 buah karya Ibrahim Alfian. Buku ini ingin
menjawab kekuatan yang mendorong orang Aceh tetap terus berperang melawan
kekuatan asing. Buku ini mengupas tuntas tentang Atjeh-oorlog (Perang Aceh)
serta kelemahan struktur kesultanan Aceh dalam menghadapu ujian dari pihak
luar, akan tetapi mencari sesuatu dibalik tindakan orang Aceh dalam aksi perang
yang berlangsung lebih dari tiga dasawarsa.
Buku yang direvisi dari disertasi Alfian ini membagi Perang Aceh dalam
beberapa fase yang saling bersentuhan. Waktu fase kedua bermula, fase pertama
masih berlanjut. Ketika agresi dilancarkan Batavia, maka yang terjadi ialah perang
dari dua Negara. Inilah fase pertama (1873-1875), disaat perang berada dibawah
komando Sultan atau yang mewakilinya. Tetapi, kemudian setelah dalam
(keraton) diduduki dan sultan mangkat, sementara sultan yang baru dinobatkan
masih dibawah umur (usia 3 tahun), maka Atjeh-oorlog berubah menjadi perang-
perang di daerah yang dipimpin para uluebalang, melawan gerak maju tentara
Hindia Belanda. Struktur kenegaran yang relatif lemah serta keterikatan antara
sultan dengan uleebalang melalui surat pengabsahan uluebalang (sarakata) dan
bantuan ekonomis dari ulee balang kepada sultan, menjadikan hubungan antara
dalam dengan wilayah kekuasaan uluebalang terganggu faktor luar lainnya.
Begitulah ketika faktor luar telah berhasil melumpuhkan dalam, maka uluebalang-
uluebalang lebih banyak bertindak sendiri daripada menunggu instruksi dari
sultan.
Inilah fase kedua (1876-1896), ketika para uluebalang tampil sebagai
pemimpin dan sultan atau wakilnya lebih merupakan unsur pemersatu daripada
sebuah komando. Fase ini merupakan sejarah terpanjang dan paling berdarah dari
Atjeh-oorlog. Tak lama uluebalang-uluebalang terkemuka di sepanjang pantai
Timur telah dapat ditaklukkan, maka mereka yang masih hidup bersedia
menerima pengaturan kekuasaan baru dengan mengakui kedaulatan Hindia
Belanda. Ketika itulah perang rakyat berkecamuk dengan ulama sebagai
pemimpinnya. Di bawah kepemimpinan ulama, perang bukanlah sekedar
menyabung nyawa dalam membela negeri, tetapi juga sebagai tindakan yang
secara spiritual bermakna. Dengan demikian, perangpun disakralkan, dijadikan
sebagai tugas suci. Mati tidaklah berarti berakhirnya kehidupan, akan tetapi
sebaliknya sebagai awal mula kehidupan yang semurninya dan keabadian yang
menjanjikan kebahagian tanpa henti. Dibawah ulama, ideologisasi perang
dilakukan sehingga mati dalam melawan kafir adalah syahid di jalan Allah dan
itulah sesungguhnya kehidupan seorang muslim yang taat dalam konteks perang.
Fase ketiga (1896-1903) diakhiri dengan memnyerahnya Tuanku Muhammad
Daud Syah pada 1903. Kemudian fase keempat (1903-1912) ialah perlawanan di
Aceh Besar (1903-1912), di Pidie (1902-1913), di Aceh Tengah dan Tenggara
(1903-1912), dan di Aceh Barat (1903-1912).
Berdasarkan fase-fase perang tersebut, ternyata lebih kepada perbedaan
corak kepemimpinan. Oleh sebab itu, betapapun para ule balang harus berperang
sendiri-sendiri dan para ulama kemudian lebih banyak tampil dalam memobilisasi
massa, namun wibawa sultan sebagai pewaris sah dari dalam serambi mekkah,
tetap diakui. Dalam buku ini pula, tidak terlalu banyak memperlihatkan aspek
ekonomi dan diplomatik dari perang yang lama itu dan dirasakan pula kurang
menonjolkan kegetiran dan kepahitan perang dari rakyat Aceh menghadapi gerak
maju Hindia Belanda.
Pase ketiga yaitu di masa awal kemerdekaan Dimana, Aceh dibawah
kepemimpinan Abu Daud Beureueh, menyatakan diri bergabung dalam NKRI. Di
bawah kepemimpinan ulama kharismatik itu pula, Aceh menyumbangkan dua
pesawat sebagai cikal bakal Garuda Indonesia airlines. Belakangan, konflik antar
Aceh dan pusat dipicu oleh dileburnya Aceh ke provinsi Sumatera Utara. Konflik
panjang ini, berakhir ketika perjanjian Lam Teh.
Terakhir, masa pemberontakan Aceh dan Indonesia. Sejatinya,
pemberontakan telah dilakukan oleh Abu Daud Beureueh terhadap pusat. Di
bawah bendera DI/TII Aceh, Abu Daud mengibarkan perlawanan terhadap
Indonesia dan Soekarno. Meski belakangan berkahir setelah ditandatanganinya
perjanjian Lam Teh.
Konflik berikutnya dideklrasikan Hasan Tiro. Dalam buku yang ditulis
Murizal Hamzah,Hasan Tiro, Jalan Panjang Menuju Damai Aceh mengungkapkan
fakta-fakta menarik penyebab Hasan Tiro mendeklarasikan Gerakan Aceh
Merdeka (GAM) di Gunong Halimun, Pidie, 38 tahun lalu.
Dalam buku ini, perang Aceh dilihat sebagai sebuah gerakan yang berawal
dari kekecewaan mendalam terhadap pemerintah Indonesia. Kekecewaan atas
pengelolaan Sumber Daya Alam yang melimpah, namun habis dikeruk ke
pemerintah pusat. Di sisi lain, Aceh sebagai daerah penghasil minyak dan gas
tidak mendapatkan apa pun.
Sejatinya, yang perlu diteliti kembali adalah asal mula konflik Aceh
khususnya GAM-RI. Meski beberapa buku telah mengupas tentang asal mula
konflik ini, namun belum ada literatur yang komprehensif tentang misteri Alm
Hasan Tiro dan para pendiri GAM. Banyak pertanyaan muncul, benarkah GAM
semata-mata idealisme untuk rakyat? Bukankah GAM sudah terdesak ketika
darurat militer diberlakukan, lalu tiba-tiba TNI memperkendor pengamanan di
Aceh? Apakah GAM dibentuk atau membentuk diri? Fakta ini yang belum
muncul. Layaknya sebuah referensi sejarah yang berbau “darah”, baru akan
muncul 60 tahun kemudian atau bahkan lebih. Ini melihat pengalaman Indonesia
dan peneliti sejarahnya dalam mengungkapkan fakta. Ketakutan peneliti
mengungkap fakta sebenarnya, adalah satu keniscayaan. Ini pula yang
menyebabkan, riwayat PKI baru terungkap di era 2000an.
Mengungkap konlik GAM-RI, itu sangat penting untuk memutus mata
rantai konflik berkepanjangan di Aceh. Sehingga, publik mengetahui sebenarnya
idiologi perang tersebut. Jika fakta ini diungkap, maka akan diketahui sebenarnya
niat awal dan pergeseran idiologi GAM dalam perjuangannya.
Barbie adalah boneka yang diproduksi oleh Mattel Inc, sebuah perusahaan mainan
Amerika. Boneka hasil kreasi Ruth Handler – pemilik Mattel Inc – ini pertama
kali dirilis tahun 1959 dan menjadi boneka fenomenal yang penjualannya tidak
pernah kurang dari 1 juta unit perbulan, sejak pemunculan pertamanya hingga hari
ini.
Apa yang menarik dari boneka Barbie, mampu menghipnotis anak-anak
perempuan seluruh dunia? Temukan fakta-fakta mengejutkan dari boneka
tercantik di dunia ini.
Kelahiran Boneka Barbie diawali dari keprihatinan Ruth Handler saat
melihat anak perempuannya – Barbara – yang bermain dengan boneka kertas dan
memperlakukan boneka itu layaknya manusia dewasa. Pada masa itu (tahun
1950an), mainan-mainan yang diproduksi di Amerika adalah mainan untuk bayi.
Dan melihat interaksi anaknya dengan boneka kertas itu, Ruth – yang kala itu
sudah mendirikan perusahaan mainan Mattel – menangkap peluang untuk
membuat mainan bagi anak-anak di atas lima tahun. Waktu itu, Elliot Handler –
suaminya yang juga salah satu pendiri Mattel – tidak terlalu antusias menanggapi
ide istrinya itu.
Ide itu kemudian menjadi obsesi Ruth saat bersama keluarganya berlibur
ke Jerman tahun 1956. Di sebuah toko mainan, dia menemukan boneka mainan
bernama Bild Lilli. Boneka yang dibuat berdasarkan gambar kartun kreasi
Reinhard Beuthin itu cukup populer di Jerman. Melihat animo anak-anak pada
boneka itu, akhirnya membuka mata Elliot dan Ruth untuk membuat boneka
sejenis yang diproduksi di negara mereka, Amerika Serikat.
Bersama Jack Ryan – designer Mattel – Ruth dan Elliot mendesain ulang
boneka Bild Lilli menjadi boneka cantik bernama Barbie. Boneka tersebut
pertama kali ditampilkan di American International Toy Fair di New York pada
tanggan 9 Maret 1959. Tanggal tersebut secara resmi dinyatakan sebagai tanggal
ulang tahun Barbie.
Setelah Barbie sukses dirilis di pasar Amerika, pada tahun 1964 Mattel
membeli hak cipta Bild Lilli. Pada tahun itu pula, produksi boneka Bild Lilli
dihentikan dan seluruh sahamnya dibeli oleh Mattel.
Barbie merupakan mainan pertama di dunia yang latar belakang dibuat
secara khusus dan dipublikasikan oleh media. Pada tahun 1960, penerbitan
Random House membuat serangkaian novel yang menceritakan tentang riwayat
hidup boneka ini. Dikisahkan bahwa nama lengkap Barbie adalah Barbra
Millicent Roberts, terlahir dari pasangan suami-istri George dan Margaret Roberts
yang tingggal di kota Willows, Wisconsin.
Sebagai gadis cantik, Barbie disukai banyak pria di kotanya. Namun dari
sekian banyak pria, satu-satunya pria yang berhasil merebut hatinya adalah Ken –
nama lengkapnya Ken Carson. Kisah cinta mereka dimulai tahun 1961. Hubungan
Barbie dan Ken tidak berjalan mulus dan sering mengalami putus-sambung.
Hubungan mereka berakhir tahun 2004, ketika Mattel menyatakan secara resmi
bahwa Barbie dan Ken memutuskan untuk berpisah. Namun bulan Februari 2006,
Mattel menyatakan kisah asmara Barbie dan Ken terjalin kembali.
Barbie memiliki 6 bersaudara, yaitu :
1. Skipper Roberts (biasa dipanggil Skipper, diperkenalkan oleh Mattel pada
tahun 1964), merupakan adik perempuan Barbie.
2. Sepasang saudara kembar : Todd dan Tutti (kedua karakter ini diperkenalkan
tahun 1960. Nantinya, pada tahun 1990, Tutti berganti nama menjadi Stacie).
3. Kelly Robertson (disebut juga Kelly atau Shelly. Karakter ini diperkenalkan
pada tahun 1995), merupakan adik bungsu Barbie. Kelly biasanya tampil dalam
wujudul anak berusia 4 tahun.
4. Krissy Roberts (diperkenalkan Mattel pada tahun 1999) juga adalah salah satu
adik Barbie yang kurang populer. Karakter Krissy ditarik dari peredaran pada
tahun 2001.
5. Chelsea (akan diperkenalkan Mattel pada tahun 2011), adalah adik Barbie yang
akan muncul di pertengahan tahun 2011.
Nama Barbie terinspirasi dari nama anak perempuan Ruth dan Elliot
Handler : Barbara. Sementara nama Ken – kekasih Barbie – adalah nama anak
laki-laki mereka : Kenneth.
Jika dikonversi menjadi seukuran manusia, maka postur Barbie adalah :
Berat : 49 kg
Tinggi : 161 cm
Ukuran vital : 29 – 46 – 84 cm
Boneka Barbie pertama yang dirilis pada tahun 1959 mengenakan pakaian
renang berstrip zebra hitam-putih dengan rambut kucir ekor kuda (yang kelak
menjadi ciri khas semua boneka Barbie). Dalam pemunculan perdananya itu,
Barbie muncul dalam 2 versi : Barbie berambut pirang (blonde) dan berambut
coklat (brunette).
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Mattel sejak tahun 1959 hingga
2010 : Sedikitnya ada 100,000 orang kolektor Barbie fanatik di dunia ini.
Sembilan puluh persen diantaranya adalah wanita – rata-rata berusia 40 tahun –
yang rata-rata membeli dua puluh boneka Barbie setiap tahunnya. Sekitar 40%
dari mereka menghabiskan sedikitnya US$ 1000 / tahun hanya untuk membeli
pernak-pernik boneka Barbie (mulai dari pakaian, asesoris, dan lain-lain).
Barbie adalah mainan ketiga yang dipromosikan lewat televisi. Mainan
pertama yang dipromosi dan diiklankan di media tersebut adalah Mr Potato Head.
Mainan ini pertama kali ditayangkan di televisi pada tanggal 1 Mei 1952 dan
dijual seharga US$ 0.98. Sedangkan mainan kedua, adalah Mrs Potato yang
iklannya ditayangkan di televisi pada tahun 1953.
Barbie adalah mainan pertama yang dijual secara internasional ke 150
negara. Mattel mengklaim sedikitnya 3 boneka Barbie terjual setiap detik.
Barbie adalah mainan pertama yang memperkenalkan "Modeling Skala
1/6″ (1:6 Scale Modeling), yang kelak menjadi standar ukuran mainan modelling
dan action figure. "Modeling Skala 1/6″ disebut juga Playscale Miniaturism.
Barbie pun adalah boneka – serta mainan – pertama yang dijual di
pelelangan Christie, London. Pada tanggal 26 September 2006, Boneka Barbie in
Midnight Red (produksi tahun 1965) terjual dengan harga tertinggi US$ 17,000
(9,000 poundsterling)
Barbie adalah mainan dan boneka pertama yang menjadi aktris virtual.
Sejak tahun 1987 hingga hari ini, Barbie telah "berperan" dalam 23 film dan
menjadi figuran dalam 2 film. Film pertama Barbie adalah Barbie and the Rockers
: Out of this World (dirilis tahun 1987, dibuat oleh DIC Entertainment dan Saban
Productions). Sementara film teranyar Barbie berjudul Barbie Princess Charm
School akan dirilis pertengahan tahun 2011 ini. Barbie pun turut berperan sebagai
figuran dalam film Toy Story 2 dan Toy Story 3. Di film itu, Barbie berperan
sebagai dirinya sendiri.
Boneka Barbie menjadi Ikon Budaya dunia dan merupakan mainan
pertama yang mendapatkan gelar kehormatan tersebut. Sebagai penghargaan, pada
tahun 1974, Pemerintah New York mengubah nama Times Square menjadi Barbie
Boulevard & menggunakan nama tersebut selama 1 minggu.
Dalam tampilan Barbie berjilbab merupakan bentuk penghinaan terhadap
kaum muslim. Pada saat bersamaan barbie ditampilkan mengenakan cawat,
berpakaian seksi, hanya mengenakan pakaian dalam dan pada sisi lain
menampilkan pakaian barbie berjilbab. Sehingga, yang ingin dimunulkan adalah
mengenakan pakaian jilbab pada saat bersamaan bisa mengenakan pakaian seksi.
Doktrinisasi pada pola pikir anak sejak dini untuk berpakaian seksi dan pada saat
bersamaan bisa berpakaian muslim. Padahal, hukum Islam menyatakan wajib
menutup aurat.