HASIL PENGAMTAN
Bakteri uji : E-Coli dan S.Aureus
Antibiotik uji : Tetracyclin 1000 ppm dan Ciprofloxacin 1000 ppm
1. Tabel Pengamatan
0.025
0.02
0.015
0.01
0.005
0
0 20 40 60 80 100 120 140
WAKTU
BLANKO TETRACYCLIN
0.2
ABSORBANSI
0.15
0.1
0.05
0
0 20 40 60 80 100 120 140
-0.05
WAKTU
BLANKO CIPROFLOXACIN
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan sifat kerja antibiotika yaitu bakteriostatik dan
bakterisid. Pada bakteri E.Colli terhadap antibiotic Tetracyclin dan pada bakteri S.Aureus terhadap
antibiotic Ciprofloxacin. Bakteriostatik yaitu sifat kerja antibiotic yang menghambat pertumbuhan
bakteri dengan cara menghambat metabolismenya sedangkan Bakterisid yaitu sifat kerja antibiotic
yang dapat membunuh pertumbuhan bakteri misalnya dengan merusak dinding sel bakteri.
Tetracyclin termasuk antibiotic dengan spectrum luas karena menghambat pertumbuhan
hampir semua bakteri gram negative maupun gram positif. Mekanisme kerjanya dengan
menghambat atau menginhibisi sintesis protein pada bakteri dengan cara mneggangu fungsi submit
30S ribosom. Sedangkan Ciprofloxacin memiliki spectrum anti bakteri yang luas, efektif terhadap
bakteri gram positif maupun negative. Ciprofloxacin adalah salah satu antibiotic sintetik derivate
quinolone yang mekanisme kerjanya dengan menghambat aktivitas DNA gyrase bakteri yang
berifat bakterisid.
Bakteri e. coli adalah salah satu jenis spesies bakteri gram negatif sehingga bakteri ini
dapat dihambat pertumbuhannya oleh antibiotic tetracyclin, karena antibiotic tetracyclin
merupakan antibiotic spectrum luas . Sedangkan bakteri s.aureus ini merupakan bakteri gram
positif sehiingga bakteri ini dapat dihambat atau dibunuh pertumbuhan bakterinya dengan
antibiotic ciprofloxacin, karena antibiotic ciprofloxacin merupakan spectrum luas.
Dalam percobaan ini membandingkan nilai absorbansi pada tabung control yang berisi
nutrient broth (NB) dan bakteri saja pada interval tertentu, dan nilai absorbansi pada tabung uji
yang berisi nutrient broth (NB), dan dengan bakteri dan antibitotik yang berbeda. Cara ini
digunakan untuk melihat apakah antibiotic yang digunakan bersifat bakterisid atau bakteriostatik.
Sehingga akan terlihat pada konsentrasi berapa antibiotic bersifat bakterisid dan bakteriostatik.
Dari kurva yang didapat terlihat kerja antibiotic tetracylin terhadap bakteri e.coli adalah
bakterisid. Hasil yang didapat tidak sesuai dengan literature, karena seharusnya antibiotk
tetracyclin bersifat bakteriostatik terhadap bakteri e.coli. Hal ini bisa terjadi mungkin dikarenakan
praktikan kurang bekerja aseptic pada saat praktikum berlangsung. Sedangkan pada kurva
antibiotic ciprofloxacin terhadap bakteri s.aureus sudah sesuai karena pada dasarnya antibiotic
ciprofloxacin bersifat bakterisid terhadap bakteri s.aureus.
KESIMPULAN
Dari hasil yang didapat dapat disimpulkan :
1. Metode penentuan sifat kerja antibiotic dapat dilakukan dengan metode turbidimetri
2. Sifat kerja antibiotic ada yang bakteriostatik yaitu dengan cara menghambat pertumbuhan
bakteri dan bakterisid yaitu dengan cara membunuh pertumbuhan bakteri.
DAFTAR PUSTAKA