Anda di halaman 1dari 3

Universitas Brawijaya Malang, atau yang dikenal dengan UNBRA, UNIBRA,

UNBRA, atau UB (singkatan resminya) merupakan salah satu perguruan tinggi


negeri tersohor di Kota Malang. Ribuan pelajar dari penjuru indonesia datang dan
menuntut ilmu di perguruan tinggi ini. Saat ini Universitas Brawijaya sudah
berumur 56 tahun.

Universitas Brawijaya berdiri pada tahun 1963 di Kota Malang, Jawa Timur melalui
Ketetapan Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan no.1 tanggal 5 Januari 1963.
Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai Dies Natalis UB, namun sejatinya,
pembentukan universitas itu sendiri sudah dilakukan enam tahun sebelumnya.
Tepatnya pada 10 Mei 1957 ketika para petinggi Pemerintah Kota bersidang di
Balaikota Malang untuk menindaklanjuti gagasan membentuk perguruan tinggi
negeri. Pertemuan yang diprakarsai oleh Ketua DPRD itu melibatkan tokoh-tokoh
masyarakat dan pemerintahan kota Malang, membahas rencana pembentukan
sebuah universitas milik Kotapraja (Gemeentelijke Universiteit).

Sebagai awal mula, didirikan sebuah yayasan bernama Yayasan Perguruan Tinggi
Malang (YPTM). Yayasan ini yang berperan membuka Perguruan Tinggi Hukum dan
Pengetahuan Masyarakat (PTHPM). Dibentuk pula Yayasan Perguruan Tinggi
Ekonomi Malang (YPTEM) pada 15 Agustus 1957. Yayasan ini yang kemudian
mendirikan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (PTEM). aktivitas perkuliahan PTEM
dan YPTM dilakukan di Balaikota Malang.

Nama Brawijaya diberikan khusus oleh Presiden Soekarno dengan harapan mampu
gemilang seperti Raden Wijaya (Brawijaya I) selaku pendiri Kerajaan Majapahit sekaligus
menjadi kampus kebanggan bangsa Indonesia. Nama Brawijaya baru dipakai secara
resmi pada 3 Oktober 1961, setelah Yayasan Perguruan Tinggi Malang (Universitas
Kotapraja Malang) dan Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (PTEM)
digabungkan menjadi satu dengan nama baru, Yayasan Universitas Malang, yang
disahkan dengan akte notaris nomor 11 tanggal 12 Oktober 1961.

Saat itu, Universitas Brawijaya baru memiliki empat fakultas, yaitu FHPM, FE, FAN,
dan FP. Untuk memenuhi syarat penegerian, pada 26 Oktober 1961 UB membuka
sebuah fakultas lagi, yakni Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP).

Pada 7 Juli 1962, dalam sebuah pertemuan dengan Menteri PTIP, Pangdam VIII
Brawijaya, Presiden Universitas Airlangga, Presiden Universitas Brawijaya, dan
Presiden Universitas Tawangalun dicapai kesepakatan bahwa hanya fakultas-
fakultas eksakta saja yang dinegerikan terlebih dahulu. Akhirnya, FP dan FKHP
berhasil dinegerikan dengan jalan dimasukkan menjadi bagian dari Universitas
Airlangga Surabaya.

Pada 5 Januari 1963, universitas negeri bernama Brawijaya resmi berdiri sendiri di
Malang, Universitas Brawijaya di Malang terdiri dari Fakultas Ekonomi, Fakultas
Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan,
Fakultas Pertanian, serta Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan. Lalu
Fakultas Pertanian, dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan resmi
memisahkan dari Universitas Airlangga dan bergabung ke dalam bagian Universitas
Brawijaya di Malang. Pada tahun yang sama Universitas Brawijaya meresmikan tiga
fakultas yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Pendidikan. Sebagai tambahan,
Fakultas Ketatanegaraan di Jember memisahkan diri dan menjadi bagian dari
Universitas Brawijaya.

Pada 23 September 1963, fakultas-fakultas yang bergabung ke dalam Universitas


Brawijaya, yakni FE, FHPM, FKK, FP dan FKHP di Malang, serta Fakultas Hukum,
Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Ilmu Sosial, dan Fakultas
Kedokteran di Jember, berstatus negeri. Tak lama berselang, Universitas Brawijaya
membuka Fakultas Teknik (FT).

Pada tahun 1966 seluruh kegiatan di Universitas Brawijaya sempat berhenti total,
sebab pada waktu tersebut terjadi pemberontakan PKI. Namun tak lama berselang,
Universitas Brawijaya kembali di buka. Pada tahun 1969, pembangunan fisik
dilaksanakan. Fakultas dan jurusan yang berada diluar malang, secara berangsur-
angsur dipindah lokasikan ke malang. Sedangkan jurusan kedokteran hewan
disurabaya bergabung dengan Universitas Airlangga.

Di bawah kepemimpinan Rektor Dardji Darmodihardjo SH, Kantor Pusat


dipindahkan dari Jalan Guntur 1 ke Kampus Dinoyo, lalu singakatan resmi
Universitas Brawijaya yang mulanya “Unbra” diganti dengan “Unibraw”.Jumlah
fakultas pun bertambah dengan bergabungnya Sekolah Tinggi Kedokteran Malang
(STKM) yang kemudian menjadi Fakultas Kedokteran UB.Tahun 1993, UB kembali
menambah fakultas, yakni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FMIPA). Pada 21 Oktober 1993. Jurusan Teknologi Pertanian yang sebelumnya
berada di Fakultas Pertanian, juga ditingkatkan levelnya menjadi Fakultas Teknologi
Pertanian (FTP).

Sejak tahun 1998, UB mulai menerima mahasiswa asing dari Malaysia, merintis era
jaringan serat optik untuk pengembangan teknologi informasi (TI) di kampus,
melaksanakan pembelajaran jarak jauh bekerjasama dengan Keio University,
Jepang, dan memulai program pemberian beasiswa studi lanjut bagi staf
administrasi.

Sejak Desember 2004, diterbitkanlah keputusan Senat mengenai Otonomi Kampus


Universitas Brawijaya. Keputusan ini mulai disosialisasikan bagi kalangan pejabat di
lingkungan kampus dan bagi para fungsionaris mahasiswa yaitu Eksekutif
Mahasiswa, Dewan Perwakilan Mahasiswa, serta Himpunan Mahasiswa Jurusan
dan Program Studi mulai tahun 2005.

Dimulai pada 2 Juni 2007, UB mencanangkan diri menuju Entrepreneurial


University (EU) yang merupakan perwujudan Visi dan Misi, untuk menghasilkan
lulusan yang mandiri dan berjiwa pelopor. Universitas Brawijaya diarahkan untuk
menjadi entrepreneurial university yang bertaraf internasional, dibuat logo
Universitas Brawijaya, singkatan Unibraw berganti menjadi UB, diberlakukan SPP
proporsional bagi mahasiswa baru, dibangun gedung Pusat Bisnis, gedung kuliah
Fakultas Ekonomi, gedung Pusat Pendidikan Fakultas Kedokteran, dan monumen
tugu UB, dan pembentukan Laboratorium Sentral Ilmu Hayati.

Anda mungkin juga menyukai