Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN


SHIZOFRENIA

A. PENGERTAIN
Shizofrenia bukan merupakan suatu penyakit tunggal tetapi merupakan suatu
kelompok gangguan dengan ciri-ciri psikotik tertentu. Selama fase akut,
lamanya paling tidak 6 bulan.
Psikosis : distorsi atau disorganisasi makro dan kapasitas mental seseorang,
yaitu suatu ketidakmampuan untuk berkomunikasi atau mengenali realitas
yang menimbulkan kesukaran dalam kemampuan seseorang untuk berperan
sebagaimana mestinya dalam kehidupan sehari-hari.
Gangguan shizofrenik umumnya ditandai oleh distorsi pikiran dan
persepsiyang mendasar dan khas dan oleh afek yang tidak wajar (inapropriate)
atau tumpul biasanya dipertahankan walaupun defisit kognitif tertentu dapat
berkembang kemudian

B. GEJALA
Gejala psikosis menyebar dalam 5 kategori utama fungsi otak
1. Kognisi
Termasuk masalah semua aspek ingatan, perhatian, bentuk, dan jumlah
ucapan, pengambilan keputusan atau delusi
2. Persepsi
Tetrasuk halusinasi, ilusi, maslah intelegensia, sensori
3. Emosi
Terkait dengan pengekspresian yang berlebihan ( hiperekspresi ), atau
kurang ( hipoekspresi ) dengan sikap yang kurang sesuai.
4. Gerakan dan Perilaku
Termasuk katatonia, waxy flexibility, gerakan mata abnormal,
agresi/anxiety, perilaku stereotipik, kurang tekun dalam bekerja dan
sekolah
5. Hubungan
Meliputi isolasi dan menarik diri, harga diri rendah dan ketidakmampuan
sosial, kerancuan identitas gender, stigma yang berhubungan dengan
penarikan diri dan orang lain.

Program Profesi Ners / Heri W / PSIK FK UGM / Jiwa RS Dr. Sadjito - RS Grhasia Pakem Yogyakarta
C. RENTANG RESPON NEUROBIOLOGIS
Respon Adaptif Respon Maladaptif

 Pikiran logis  Pikiran kadang menyimpang  Kelaianan pikiran / delusi


 Persepsi akurat  Ilusi  Halusinasi
 Emosi konsisten dengan  Reaksi emosional berlebihan  Ketidakmampuan untuk
pengalaman atau kurang mengalami emosi
 Perilaku sesuai  Perilaku ganjil / tak lazim  Ketidakteraturan
 Hubungan sosial  Menarik diri  Isolasi sosial

D. FAKTOR-FAKTOR PENCETUS / ETIOLOGI


1. Biologis
Abnormalitas otak yang menyebabkan respon neurobiologis yang
maladaptif yang baru mulai dipahami :
a. Adanya lesi pada area frontal, temporal, dan limbik, paling berhubungan
dengan perilaku psikotik.
b. Beberapa kimia otak dikaitkan dengan skhizofrenia :
 Dopamin neurotransmiter yang berlebihan
 Ketidak seimbangan antara dopamin dan neurotransmiter lain
 Masalah-masalah pada sistem reseptor dopamin
2. Psikologis
Teori psikodinamika untuk terjadinya respon neurologik yang maladaptif
belum didukung oleh penelitian
3. Sosial budaya
Strees yang menumpuk dapat menunjang awitan skizofrenia dan gangguan
psikotik lain

E. STRESSOR PENCETUS
1. Biologis
a. Gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur pusat
informasi
b. Abnormalitas pada mekanisme pintu masuk otak yang mengakibatkan
ketidakmampuan untuk secara aktif menanggapi rangsangan
2. Stress Lingkungan
Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang
berinteraksi dengan streessor lingkungan untuk menentukan terjadinya
gangguan perilaku.

Program Profesi Ners / Heri W / PSIK FK UGM / Jiwa RS Dr. Sadjito - RS Grhasia Pakem Yogyakarta
F. PEMICU / GEJALA
Pemicu merupakan prekusrsor dan stimuli yang sering menimbulkan episode
baru suatu penyakit.
Kesehatan Lingkungan Sikap/perilaku
 Gizi buruk  Rasa bermusuhan /  “Kasihan saya” konsep
 Kurang tidur lingkungan yang penuh kritik rendah diri
 Irama sirkardian  Masalh perumahan (tidak  “Keputusasaan” kurang
tidak seimbang puas dengan perumahan) percaya diri
 Keletian  Tekanan terhadap penampilan  “Saya gagal” kehilangan
 Infeksi (kehilangan kemandirian motivasi untuk
 Obat sistem dalam kehidupan) menggunakan
syaraf pusat  Perubahan dalam pola ketrampilan
 Penyeban dan kejadian terhadap pola hidup  “Kurang kendali”
akibat gangguan sehari-hari demoralisasi
 Gangguan  Stress (kurang ketrampilan  perasaan dikuasai oleh
proses informasi untuk mempertahankan gejala
 Kelainan kehidupan)  “Tidak ada seoranpun
perilaku  Kesukaran interpersonal yang menyukai saya”
 Alam perasaan  Gangguan dalam hubungan tidak mampu memenuhi
abnormal interpersonal kebutuahan spiritual
 Ansietas sedang  Kesepian ( isolasi sosial,  tampak / bertindak
sampai berat kurang dukungan sosial ) berbeda dengan orang
 Kehilangan isyarat lain yang berusia /
lingkungan berbudaya sama
 Tahanan pekerjaan  ketrampilan sosial kurang
(ketrampilan bekerja yang  perilaku agresif
kurang)  perilaku amuk
 Ketrampilan sosial yang  pengelolaan pengobatan
kurang yang kurang
 Kurang transportasi (sumber)  pengelolaan gejala yang
kurang

G. KATEGORI GEJALA
1. Gejala positif
 Halusinasi
 Delusi
 Gangguan pemikiran
2. Gejala negatif
 Affective flatering
 Aphatis
 Miskin pikir

H. SUMBER-SUMBER KOPING
Sumber koping individual harus dikaji denga pemahaman terhadap pengaruh
gangguan otak pada perilaku. Kekuatan dapat meliputi :
 Modal intelegensia / kreativitas yang tinggi
 Peran orang tua dalam mendidik anak dan remaja tentang ketrampilan
koping

Program Profesi Ners / Heri W / PSIK FK UGM / Jiwa RS Dr. Sadjito - RS Grhasia Pakem Yogyakarta
 Sumber keluarga : pengetahuan tentang penyakit, finansial yang cukup,
ketersediaan waktu dan tenaga dan kemampuan untuk memberikan
dukungan secara berkesinambungan.

I. MEKANISME KOPING
Perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi diri sendiri dari pengalaman
yang menakutkan berhubungan ndengan respons neurobiologik termasuk :
1. Regresi, berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk
menanggulangi ansietas, hanya mempunyai sedikit energi yang tertinggal
untuk aktivitas hidup sehari-hari.
2. Proyeksi sebagai upaya untuk aktivitas hidup sehari-hari
3. Menarik diri

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG SERING MUNCUL


1. Gangguan komunikasi verbal
2. Gangguan interaksi sosial
3. Perubahan proses pikir
4. Koping individu tidk efektif
5. Kerusakan interaksi sosial
6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurnagnya informasi

Program Profesi Ners / Heri W / PSIK FK UGM / Jiwa RS Dr. Sadjito - RS Grhasia Pakem Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai