Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEPEMIMPINAN

“KEPEMIMPINAN ORGANISASI”

DISUSUN OLEH :

BINTAMA SIHOTANG (4192421023)

PIMPY SIGALINGGING (4192421011)

RAZITA SYAHIRA LUBIS (4191121034)

WURI CAHYANINGRUM (4193121007)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGERTAHUAN ALAM

PENDIDIKAN FISIKA DIK A 2019

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SUMATERA UTARA

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
Berkat dan Rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Isi makalah ini,
kami mengangkat topik permasalahan tentang “KEPEMIMPINAN ORGANISASI”. Semoga
dengan pembahasan makalah ini dapat berguna bagi kita.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu
kami dengan memberikan dorongan dan saran untuk menyusun makalah ini sehingga
diselesaikan dengan baik. Dan juga makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, apabila ada
kekurangan atau kesalahan kata dalam penulisan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya
dan bersedia menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi memperbaiki
makalah ini.

Medan, 08 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ................................................................................................. 1


B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................. 1
C. TUJUAN ...................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN ............................................................................. 2


B. TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN ................................................................. ............4
C. PERAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI ................................................ 7
D. SYARAT MENJADI PEMIMPIN .............................................................................. 7
E. FUNGSI PEMIMPIN DALAM ORGANISASI .......................................................... 9

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ......................................................................................................... 11
B. SARAN ...................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 12

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua orang memiliki tujuan dalam hidupnya. Namun keterbatasan yang mereka
miliki antara satu dengan yang lainnya adalah menjadi alasan mereka untuk membentuk suatu
organisasi. Dimana semua orang berkumpul dalam suatu wadah untuk bekerja sama dalam
mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan.

Dalam setiap organisasi harus memiliki pemipin agar berjalan dengan baik. Tanpa
adanya pemimpin tentu sangat sulit dan tidak mudah dalam menjalankan semua elemen dan
komponen yang ada dalam organisasi tersebut. Seorang pemimpin tidak begitu saja dipiliih
dan ditentukan. Ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dimiliki olehnya. Segenap
kemampuan dalam berpikir dan berbuat menjadi pertimbangan yang sangat urgen
diperhatikan.

Beragam kepemimpinan yang dibuat oleh setiap pemimpin di dunia ini. Cara dan
pandangan mengenai suatu permasalahan menjadi daya dari kepemimpinan seseorang. Maka
tidak bisa dielakkan lagi kalau menjadi seorang pemimpin memiliki tanggung jawab dan
peran yang sangat berat. Tetapi itu semua bisa diatasi bila ia memiliki cara dan strategi yang
baik dan sesuai dengan kondisinya. Maka penyusun mencoba menguraikan materi
kepemimpinan organisasi dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kepemimpinan ?


2. Apa saja teori-teori kepemimpinan ?
3. Bagaimana peran kepemimpinan dalam organisasi ?
4. Apa saja syarat menjadi pemimpin yang baik dan benar ?
5. Apa fungsi Pemimpin dalam organisasi ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui secara jelas tentang kepemimpinan mulai dari pengertian, teoti,
fungsi, syarat, dan kepemimpinan yang efektif.
2. Untuk memahami bagaimana menjadi pemimpin yang efektif.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan

 Kepemimpinan adalah merupakan suatu faktor atau komponen yang sangat penting
dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Lalu, apakah
kepemimpinan efektif itu? Peter Drucker, menjawabnya hanya dengan beberapa kata:
"pondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah berpikir berdasar misi organisasi,
mendefinisikannya dan menegakkannya, secara jelas dan nyata”.

Hakikat Kepemimpinan

Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan


sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan
serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu
dengan lainnya.

Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :

 Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan


wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian
dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
 Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan
wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan
yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai
tujuan perusahaan.
 Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu
menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya.
Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian
menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif,
kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang
berlainan.

2
 Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu
mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan
pemimpinnya itu.
 Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi
manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
 Sedangkan menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang
mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas
utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :

Kepemimpian tentu saja beda dengan Kekuasaan.


Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi
orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi
proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku
pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan
budayanya.
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau
melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki keterikatan
yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan
suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya
memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang
digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau
kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori
maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.
Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :

1. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi


dan menyediakan fasilitasnya.
2. Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing,
directing, commanding, controling, dsb.

3
B. Teori-Teori Kepemimpinan

 Teori Kepemimpinan Sifat

1. Kecerdasan

Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di


atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang
lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.

2. Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial

Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun


eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil.
Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan
pendirian yang diyakini kebenarannya.

3. Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta
dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja
yang optimal, efektif dan efisien.

4. Sikap Hubungan Kemanusiaan

Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya
mampu berpihak kepadanya

 Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi


Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki
kecendrungan kearah 2 hal.

1. Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecenderungan seorang pemimpin


yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada
dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan
bersedia berkonsultasi dengan bawahan.

4
2. Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang
memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat
instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil
yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang
pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang
tinggi pula

 Teori Kewibawaan Pemimpin


Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan
faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara
perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang
dikehendaki oleh pemimpin.
 Teori Kepemimpinan Situasi
Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat
fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
 Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif
antara pemimpin dengan pengikutnya.

Dari adanya berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teori
kepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan (Leadership Style),
yakni pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap filsafat,
keterampilan dan sikapnya.
Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpan bersikap, berkomunikasi, dan
berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu.Gaya
tersebut bisa berbeda – beda atas dasar motivasi , kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau
orang tertentu. Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan
negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya mereka memotivasi karyawan.
Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan atau reward (baik
ekonomis maupun nonekonomis) berartitelah digunakan gaya kepemimpinan yang positif.
Sebaliknya jika pendekatannya menekankan pada hukuman atau punishment, berarti dia

5
menerapkan gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan kedua ini dapat menghasilakan prestasi
yang diterima dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.
 Gaya kepemimpinan

1. Directing

Gaya tepat apabila kita dihadapkan dengan tugas yang rumit dan staf kita belum memiliki
pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut. Atau apabila anda berada di
bawah tekanan waktu penyelesaian. Kita menjelaskan apa yang perlu dan apa yang harus
dikerjakan. Dalam situasi demikian, biasanya terjadi over-communicating (penjelasan
berlebihan yang dapat menimbulkan kebingungan dan pembuangan waktu). Dalam proses
pengambilan keputusan, pemimpin memberikan aturan –aturan dan proses yang detil kepada
bawahan. Pelaksanaan di lapangan harus menyesuaikan dengan detil yang sudah dikerjakan.

2. Coaching

Pemimpin tidak hanya memberikan detil proses dan aturan kepada bawahan tapi juga
menjelaskan mengapa sebuah keputusan itu diambil, mendukung proses perkembangannya,
dan juga menerima barbagai masukan dari bawahan. Gaya yang tepat apabila staf kita telah
lebih termotivasi dan berpengalaman dalam menghadapi suatu tugas. Disini kita perlu
memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengerti tentang tugasnya, dengan
meluangkan waktu membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan mereka.

3. Supporting

Sebuah gaya dimana pemimpin memfasiliasi dan membantu upaya bawahannya dalam
melakukan tugas. Dalam hal ini, pemimpin tidak memberikan arahan secara detail, tetapi
tanggung jawab dan proses pengambilan keputusan dibagi bersama dengan bawahan. Gaya
ini akan berhasil apabila karyawan telah mengenal teknik – teknik yang dituntut dan telah
mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan anda. Dalam hal ini kita
perlumeluangkan waktu untuk berbincang – bincang, untuk lebih melibatkan mereka dalam
penganbilan keputusan kerja, serta mendengarkan saran – saran mereka mengenai
peningkatan kinerja.

6
4. Delegating

Sebuah gaya dimana seorang pemimpin mendelegasikan seluruh wewenang dan tanggung
jawabnya kepada bawahan. Gaya Delegating akan berjalan baik apabila staf kita sepenuhnya
telah paham dan efisien dalm pekerjaan, sehingga kita dapat melepas mereka menjalankan
tugas atau pekerjaan itu atas kemampuan dan inisiatifnya sendiri.
Keempat gaya ini tentu saja mempunyai kelemahan dan kelebihan, serta sangat tergantung
dari lingkungan di mana seorang pemimpin berada, dan juga kesiapan dari bawahannya.
Maka kemudian timbul apa yang disebut sebagai ”situational leadership”. Situational
leadership mengindikasikan bagaimana seorang pemimpin harus menyesuaikan keadaan dari
orang – orang yang dipimpinnya.

C. Peran Kepemimpinan dalam Organisasi


Dalam pelaksanaan penyelesaian konflik ada beberapa hal yang harus diperhatikan
oleh para pemimpin, yaitu :

1. Bahwa penyelesaian konflik bukanlah menilai mana yang benar atau yang salah,
tetapi untuk membawa pihak-pihak yang terlibat agar melihat apa yang menjadi inti
permasalahan secara lebih obyektif. Disini seorang pemimpin dituntut untuk melihat
permasalahan secara dingin, tetapi dalam menghadapi pihak-pihak yang terlibat
konflik harus secara hangat.
2. Dalam penyelesaian konflik organisasi pemimpin dituntut untuk mempunyai sikap
empati dan adil, bukannya netral. Karena kalau netral berarti tidak tahu apa-apa.
Empati artinya bahwa seolah-olah kita menghayati atau mengetahui apa yang
dirasakan oleh pihak-pihak yang terolibat, tetapi bukan berarti setuju. Sedangkan adil
artinya bahwa tak aa pihak yang merasa direndahkan atau diabaikan.
3. Mencari temuan-temuan fakta, penelusuran bersama sejauh mungkin dan pemecahan
masalah yang masuk di akal sehingga membuka pintu menuju hal-hal yang
konstruktif.

D. Syarat Menjadi Pemimpin yang Baik dan Benar


Beberapa hal yang harus dimiliki seorang pemimpin :

1. Kemampuan analitis (analytical skills) yakni kemampuan untuk menilai tingkat


pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.

7
2. Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills) yaitu kemampuan
untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa
terhadap situasi.
3. Kemampuan berkomunikasi (communication skills) yakni kemampuan untuk
menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang kita
terapkan.

Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar
biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut
mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut
tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita.
Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.
Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari
kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Maka jika ingin menjadi
pemimpin yang baik jangan pikirkan orang lain, pikirkanlah diri sendiri dulu. Tidak akan bisa
mengubah orang lain dengan efektif sebelum merubah diri sendiri. Bangunan akan bagus,
kokoh, megah, karena ada pondasinya. Maka sibuk memikirkan membangun umat,
membangun masyarakat, merubah dunia akan menjadi omong kosong jika tidak diawali
dengan diri sendiri. Merubah orang lain tanpa merubah diri sendiri adalah mimpi
mengendalikan orang lain tanpa mengendalikan diri.
Pengembangan kemampuan itu adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus
dengan maksud agar yang bersangkutan semakin memiliki ciri-ciri kepemimpinan.

Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat-syarat ideal
yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, akan tetapi beberapa di antaranya yang
terpenting adalah sebagai berikut :

 Pendidikan umum yang luas.


 Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang genoralist yang baik juga.
 Kemampuan berkembang secara mental
 Ingin tahu
 Kemampuan analistis
 Memiliki daya ingat yang kuat
 Mempunyai kapasitas integratif
 Keterampilan berkomunikasi

8
 Keterampilan mendidik
 Personalitas dan objektivitas
 Pragmatismo
 Mempunyai naluri untuk prioritas
 Sederhana
 Berani
 Tegas dan sebagainya.

E. Fungsi Pemimpin Dalam Organisasi


Tugas pokok seorang pemimpin pada dasarnya adalah melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen yang terdiri dari: merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan
mengawasi. Terlaksananya tugas-tugas tersebut tidak dapat dicapai hanya oleh pimpinan
seorang diri, tetapi dengan menggerakan orang-orang yang dipimpinnya. Agar orang-orang
yang dipimpin mau bekerja secara erektif seorang pemimpin di samping harus memiliki
inisiatif dan kreatif harus selalu memperhatikan hubungan manusiawi. Secara lebih terperinci
tugas-tugas seorang pemimpin dalam sebuah organisasi meliputi: pengambilan keputusan,
menetapkan sasaran dan menyusun kebijaksanaan, mengorganisasikan dan menempatkan
pekerja, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan baik secara vertikal (antara bawahan dan
atasan) maupun secara horisontal (antar bagian atau unit), serta memimpin dan mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.

 Fungsi Pemimpin dalam Pengambilan Keputusan


Salah satu fungsi pemimpin dalam manajemen adalah mengambil keputusan secara
efektif. Keberadaan sumber-sumber, biaya, bahan, keahlian, tenaga, pengetahuan, waktu dan
ruang sangat terbatas, oleh karena itu timbulah pengambilan keputusan.
Fungsi kepemimpinan pada dasarnya menyangkut dua hal pokok, yakni:

1. fungsi yang berkaitan dengan tugas yang disebut fungsi pemecahan masalah
2. fungsi pemeliharaan kelompok yang disebut fungsi sosial

Langkah pengambilan keputusan bervariasi, meskipun demikian secara umum meliputi :

1. Merumuskan masalah
2. Merumuskan hasil yang diharapkan
3. Mengembangkan pilihan penyelesaian

9
4. Mengetahui apa yang harus dilaksnakan setelah keputusan diambil.

Dibawah ini merupakan beberapa contoh pemimpin dalam berorganisasi :


 Contoh Pada Prilaku Individu
Ketika sedang mengikuti perkuliahan softskill, dosen ingin menjelaskan materinya
dengan menggunakan OHP, ada seorang mahasiswa yang sadar kemudian dia berjalan
ke depan dan meminta ijin kepada dosen untuk membantu mempersiapkan OHP dan
mematikan sebagian lampu yang menyala agar materi yang berada di OHP dapat
terlihat jelas dan mahasiswa lebih nyaman dalam mengikuti perkuliahan.
 Contoh Pada Kelompok atau Interpersonal
Kelompok didalam universitas yang terdiri dari dosen, mahasiswa, karyawan dan
pemimpin kampus harus dapat saling bekerja sama untuk mewujudkan tujuan
organisasi. Organisasi akan cepat mencapai tujuanya apa bila ada keterpaduan antara
tujuan kelompok tersebut dengan tujuan organisasi.
Keterpaduan dalam kerjasama antara kelompok dalam organisasi tidak mungkin
didapatkan apabila tidak ada keterpaduan individu-individu dalam sebuah kelompok.
Tidak hanya ketepaduan antara individu dalam kelompok tersebut, tetapi harus ada
komitmen yang sama antar anggota kelompok. Contoh Kasus : Masalah pemukulan
yang dilakukan oleh dosen (seorang individu bagian dari kelompok dosen) terhadap
seorang mahasiswa (Seorang individu yang merupakan bagian dari kelompok
mahasiswa). Ini disebut juga konflik antar individu yang ada dalam sebuah organisasi.
Menurut Kast (2000), konflik antar individu dalam organisasi disebabkan oleh
perbedaan peranan dan kepribadian. Jelas bahwa antara dosen dan mahasiswa
mempunyai peran yang berbeda. Dosen mempunyai peranan untuk mengajar dan
mendidik mahasiswa, sedangkan mahasiswa mempunyai peranan untuk menghargai
dosen dan partisipatif aktif dalam perkulihan. Perbedaan peranan tersebut memang
sudah diatur oleh organisasi agar spesialisasi dalam sebuah kelompok dapat
membantu untuk melakukan tugasnya dengan efektif dan efisien. Maka dari itu setiap
individu harus mengetahui dan belajar apa itu Arti Penting Kepemimpinan Dalam
Berorganisasi, agar suatu saat nanti setelah kita terjun di dunia organisasi kita dapat
menyatukan perbedaan dari setiap individu yang ada menjadi kesatuan yang utuh
dalam berorganisasi.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam suatu organisasi tidak dapat dilepaskan dengan seorang pemimpin. Seorang
pemimpin pasti memiliki suatu hal yang istimewa dibandingkan dengan anggota yang lain
yang ada pada organisasi itu. Kelebihan-kelebihan inilah yang kemudian menjadi suatu
penilaian dari para anggotanya. Tidak semua orang memiliki kelebihan-kelehihan itu karena
ia tidak dapat dibeli melainkan dari pendidikan dan pengalamam.

Seorang pemimpin harus mampu menjalankan tugasnya secara baik. Semua anggota
merasa diperdayakan dan diberikan haknya secara maksimal. Semua rencana dijalankan
dengan prosedur yang baik. Itulah beratnya menjadi seorang pemimpin dimana semua
tumpuan dan harapan berada di tanganya.

B. Saran

Bagi seorang pemimpin haruslah dapat mengetahui serta menjalankan perannya


mengenai apa yang diperlukan dalam pemenuhan pelaksanaan pekerjaan atau tugasnya.
Banyak sekali cara yang dapat digunakan sesuai isi makalah diatas. Demikianlah makalah ini
kami susun supaya makalah ini dapat dimanfaatkan pembaca dalam memahami tentang Peran
Kepemimpinan Dalam Organisasi. Selain itu penulis juga menyarankan untuk menerapkan
apa yang baik dari makalah ini dan juga mengingatkan penulis apa yang dianggap pembaca
kurang baik dari makalah ini. Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, untuk itu
penulis menyarankan agar makalah ini bisa disempurnakan baik dari cara penulisan maupun
pada struktur pembahasan.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Winardi. 2000. Kepemimpinan dalam manajemen. Cetakan kedua. Jakarta ; PT.


Remika
2. Mappaenre, A. 2004. Kepemimpinan (leadership). Program Studi Aadministrasi
Perkantoran FEIS-UNM, Makasar
3. Mappaenre, A. 2009. Dasar-dasar Ilmu Administrasi dan Manajemen, FEIS-UNM,
Makasar
4. Maxwell, john C., Mengembangkan Kepemimpinan Didalam Diri Anda (terjemahan),
Jakarta : Binarpura Aksara, 1995
5. A. Judge. Timothy dan stephen P. Robbins. 2008. Prilaku Organisasi. Edisi
12.Jakarta: Salemba Empat.
6. Herususilofia.lecture.ub.ac.id tentang “Peran Kepemimpinan pdf” diakses pada
tanggal 23 April 2015
7. File:///data/data/com.android.browser/files/fungsi-danperanseorang-pemimpin
dalam.html.mht diakses pada tanggal 23 April 2015-04-23

12

Anda mungkin juga menyukai