Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN ANAK

NAMA : RISALDI. FERNANDO LOASANA


NIM :01.2018.0388
KELAS : K
MK : PAK ANAK

SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN NEGRI KUPANG


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
KUAPANG 201
Kata pengantar

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas segalah rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak trimakasi atas bantuan dari pihak yang berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikiran .

Dan harapankami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca,untuk kedepanya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah agar makalah menjadi lebih baik lagi .

Karna keterbatasan maupun pengalaman kami kami yakin masi banyak


kekurangan dalam makalah ini oleh karna itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini

Kupang , 2019

penyusun
Daftar isi

Cover………………………………………………………………………………….i
Kata pengantar…………………………………………………………………………ii.
Isi……………………………………………………………………………………….iii
BAB 1 : PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1
A.latar belakang……………………………………………………………………….2
B.rumusan masalah……………………………………………………………………3
C.tujuan……………………………………………………………………………….4
BAB 2 : PEMBAHASAN………………………………………………………………………5
A.pengertian tugas perkembangan……………………………………………………6
B.perkembangan perkembangan pada anak ………………………………………….7
C.tugas tugas perkembangan awal anak……………………………………………….8
D.tugas perkembangan akhir anak…………………………………………………….9
E.perkembangan yang terjadi pada periode ini dari segi psikososial………………….10
F.faktor factor yang mempengaruhi awal anak……………………………………….11
BAB 3 : PENUTUP…………………………………………………………………………….12
Kesimpulan ……………………………………………………………………………13
Daftar pustaka………………………………………………………………………….14
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Jauh sebelum dilakukan usaha untuk membahas anak-anak
secara ilmiah, selama bertahun-tahun kenyataan yang diterima adalah
bahwa pada awal perkembangan anak merupakan masa yang kritis bagi
perkembangan.Petunjuk ilmiah pertama yang penting dari pentingnya
tahun-tahun awal berasal dari penelitian Freud tentang kesulitan
penyesuaian kepribadian.Kesulitan seperti itu dikatakan dapat dilacak
sampai ke suatu pengalaman yang tidak menyenangkan di masa
kanak-kanak.Dikatakan bahwa, “Awal masa kanak-kanak dimulai sebagai
penutup masa bayi, usia dimana ketergantungan secara praktis sudah
dilewati, diganti dengan tumbuhnya kemandirian dan berakhir di sekitar
usia masuk sekolah dasar”.Dikatakan juga bahwa, “Perkembangan biologis
pada masa-masa ini berjalan pesat, tetapi secara sosiologis ia masih
sangat terikat oleh lingkungan keluarganya.Oleh karena itu,
fungsionalisasi lingkungan keluarga pada fase ini penting sekali untuk
mempersiapkan anak terjun ke dalam lingkungan yang lebih luas terutama
lingkungan sekolah”.Dikatakan juga bahwa, “Masa ini disebut juga Masa
Raja Kecil atau Masa Trotz Alter dengan sikap egosentris karena merasa
dirinya berada di pusat lingkungan, yang ditampilkan anak dengan sikap
senang menentang atau menolak sesuatu yang datang dari orang di
sekitarnya. Perkembangan seperti itu antara lain disebabkan oleh
kesadaran anak, bahwa dirinya mempunyai kemauan dan kehendak sendiri,
yang dapat berbeda dengan orang lain. Kesadaran itu merupakan awal dari
usaha untuk mewujudkan diri (self realization) sebagai satu diri
(individu), dengan menunjukkan bahwa dirinya tidak sama dengan orang
lain Dikatakan juga bahwa,Masa kanak-kanak sering disebut masa
estetika, masa indera, dan masa menentang orang tua.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tugas perkembangan?
2. Apa saja perkembangan-perkembangan pada anak?
3. Bagaimana tugas perkembangan awal anak?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian tugas perkembangan
2. Mengetahui perkembangan-perkembangan pada anak
3. Mengetahui tugas perkembangan awal anak
4. Mengetahui tugas perkembangan akhir anak
5. Mengetahui ciri-ciri masa anak-anak

BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Tugas Perkembangan


Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas
yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan
tertentu, dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia,
tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua
atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami
kesulitan. Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan
tersebut menurut Havighurst adalah kematangan pisik, tuntutan masyarakat
atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi
individu.(http://prayitno54.wordpress.com/makalah-tugas-tugas-perkembangan/)
Robert J. Havighurst (1961) mengartikan tugas-tugas perkembangan itu
merupakan suatu hal yang muncul pada periode tertentu dalam rentang
kehidupan individu yang apabila berhasil dituntaskan akan membawa
kebahagiaan dan kesuksesan ke tugas perkembangan selanjutnya, tapi jika
gagal akan menyebabkan ketidak bahagiaan pada individu yang bersangkutan
dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas berikutnya.
Hurlock (1981) menyebut tugas-tugas perkembangan sebagai
social expectations yang artinya setiap kelompok budaya mengharapkan
anggotanya menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh
pola perilaku yang disetujui oleh berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.

B.Perkembangan – Perkembangan Pada Anak


1.Perkembangan Fisik Anak
Mengenai perkembangan fisik anak bisa dilihat dari perkembangan motroik
anak. Perkembangan motorik anak ini terbagi lagi ke dalam perkembangan
motorik halus dan perkembangan motorik kasar.
2.Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak usia dini terbagi ke dalam beberapa tahap, yaitu:
Periode prelingual usia anak0-1 thn, ciri utama adalah anak
mengoceh untuk dapat berkomunikasi dengan orang tua, anak masih
bersifat pasif saat menerima stimulus dari luar tapi anak akan
menerima respon yang berbeda. Contoh: bayi akan senyum kepada orang
yang dikenalnya dan menangis kepada orang yang tidak dikenal dan
ditakutinya.
Periode Lingual usia antara 1-2,5 tahun, dalam taha ini anak
sudah mampu membuat sebuah kalimat, satu atau dua kata dalam
percakapannya dengan orang lain.
Periode Diferensiasi usia anak 2,5 - 5 thn, anak sudah memiliki
kemampuan bahasa sesuai dengan peraturan tata bahasa yang baik dan
benar. Permbendaharaan katanya sudang berkembang secara baik dilihat
dari segi kuantitas dan kualitas.
3.Perkembangan Sosio-emosional
Perkembangan sosio emosisonal anak terbagi ke dalam beberapa tahap, yaitu:
Tahap percaya versus curiga (trust vs mistrust) usia anak 0-2
tahun, dalam tahap ini anak akan tumbuh rasa percaya dirinya jika
mendapatkan pengalaman yang menyenangkan, namun akan tumbuh rasa
curiga jika anak mendapat pengalaman yang tidak menyenangkan.
Tahap Mandiri versus Ragu ( Autonomy vs Shame) usia anak 2-3
tahun, perasaan mandiri mulai muncul tatkala anak sudah mulai
menguasai seluruh anggota tobuhnya, sifat ragu dan malu akan muncul
pada tahap ini ketika lingkungan tidak memberinya sebuah kepercayaan.
Tahap berinisiatif versus bersalah (initiative versus guilt) usia
anak 4-5 tahun. Pada masa ini anak sudah mulai lepas dari orang
tuanya, anak sudah mampu bergerak bebas dan berhubungan dengan
lingkungan. Kondisi ini dapat menimbulkan inisiatif pada diri anak,
namun jika anak masih belum bisa terlepas dari ikatan orang tuanya
dan belum bisa berinteraksi dengan lingkungan, rasa bersalah akan
muncul pada diri anak.
1.Belajar Berjalan
Belajar berjalan terjadi pada usia antara 9 sampai 15 bulan, pada usia
ini tulang kaki, otot dan susunan syarafnya telah matang untuk belajar
berjalan.
2.Belajar Memakan Makanan Padat
Hal ini terjadi pada tahun kedua, sistem alat-alat pencernaan makanan
dan alat-alat pengunyah pada mulut telah matang untuk hal tersebut.
3.Belajar Berbicara
Yaitu mengeluarkan suara yang berarti dan menyampaikannya kepada orang
lain dengan perantaraan suara itu, diperlukan kematangan otot-otot dan
syarat dari alat-alat bicara. Ada dua pendapat mengenai cara permulaan
anak dalam belajar berbicara, yaitu:
a.Pendapat pertama, mengemukakan bahwa bayi mulai belajar bicara
dengan jalan mengeluarkan macam-macam suara yang tidak berarti
(meraban). Kemudian orang disekitarnya mengajarkan kepadanya nama-nama
atau kata-kata tentang sesuatu secara teratur dalam situasi tertentu
sampai anak belajar mengasosiasikan (menghubung-hubungkan) suara-suara
tertentu dengan benda atau situasi (prilaku) tertentu. Misalnya, suara
bapak yang diucapkan anak secara kebetulan, kemudian oleh orang di
sekitarnya diulanginya apabila sang ayah hadir di dekatnya, maka
terjadilah asosiasi antara “bapak” dengan orangnya.
b.Pendapat kedua, justru sebaliknya, menurut teori ini suara bayi
Tidaklah searah kebetulan tetapi mempunyai arti baginya karena
suara-suara itu mengekspresikan (menyatakan) perasaan-perasaannya.
Perkembangan selanjutnya dari belajar bahasa ini terjadi dengan jalan
meniru (imitasi).
4.Belajar Buang Air Kecil Dan Buang Air Besar
Tugas ini dilakukan pada tempat dan waktu yang sesuai dengan norma
masyarakat. Sebelum usia 4 tahun, anak pada umumnya belum dapat
mengatasi (menahan) ngompol karena perkembangan syaraf yang mengatur
pembuangan belum sempurna. Untuk memberikan pendidikan kebersihan
terhadap anak usia di bawah 4 tahun, cukup dengan pembiasaan saja, yaitu
setiap kali mau buang air, bawalah anak ke WC tanpa banyak memberikan
penerangan kepadanya.

C.Tugas-Tugas Perkembangan Awal Anak


Secara kronologis (menurut urutan waktu), masa kanak-kanak (early childhood) adalah
masa perkembangan dari usia 1 atau 2 tahun hingga 5 atau 6 tahun. Perkembangan biologis
pada masa-masa ini berjalan pesat, tetapi secara sosiologis ia masih sangat terikat oleh
lingkungan dan keluarganya. Oleh karena itu , fungsionalisasi lingkungan keluarga pada fase
ini penting sekali untuk mempersiapkan anak terjun ke dalam lingkungan yang lebih luas
terutama lingkungan sekolah. Masa kanak-kanak sering disebut masa estetika, masa indera,
dan masa menentang orang tua.Disebut estetika karena pada masa ini merupakan saat
terjadinya perasaan keindahan.Disebut masa indera, karena pada masa ini indera berkembang
pesat dan merupakan kelanjutan dari perkembangan selanjutnya.Berkat kepesatan
perkembangan itulah, dia senang mengadakan eksplorasi.Kemudian disebut dengan masa
menentang.Masa itu disebut juga Masa Raja Kecil atau Masa Trotz Alter dengan sikap
egosentris karena merasa dirinya berada di pusat lingkungan, yang ditampilkan anak dengan
sikap senang menentang atau menolak sesuatu yang datang dari orang di sekitarnya.
Perkembangan seperti itu antara lain disebabkan oleh kesadaran anak, bahwa dirinya
mempunyai kemauan dan kehendak sendiri, yang dapat berbeda dengan orang lain. Kesadaran
itu merupakan awal dari usaha untuk mewujudkan diri (self realization) sebagai satu diri
(individu), dengan menunjukkan bahwa dirinya tidak sama dengan orang lain. Anak-anak
pada masa ini bersifat meniru, banyak bermain dengan lelakon (sandiwara) atau khayalan,
yang kadang-kadang dapat membantu dalam mengatasi kekurangan-kekurangannya dalam
kenyataan. Kegiatan yangbermacam-macam itu akan memberikan ketrampilan dan
pengalaman-pengalaman terhadap si anak.
1.Belajar Berjalan/ Belajar berjalan terjadi pada usia antara 9 sampai 15 bulan, pada usia ini
tulang kaki, otot dan susunan syarafnya telah matang untuk belajar berjalan.
2.Belajar Memakan Makanan Padat Hal ini terjadi pada tahun kedua, sistem alat-alat pencernaan
makanan dan alat-alat pengunyah pada mulut telah matang untuk hal tersebut.
3.Belajar Berbicara/ Yaitu mengeluarkan suara yang berarti dan menyampaikannya kepada orang
lain dengan perantaraan suara itu, diperlukan kematangan otot-otot dan syarat dari alat-alat
bicara. Ada dua pendapat mengenai cara permulaan anak dalam belajar berbicara, yaitu:

a.Pendapat pertama, mengemukakan bahwa bayi mulai belajar bicara dengan jalan mengeluarkan
macam-macam suara yang tidak berarti (meraban). Kemudian orang disekitarnya
mengajarkan kepadanya nama-nama atau kata-kata tentang sesuatu secara teratur dalam
situasi tertentu sampai anak belajar mengasosiasikan (menghubung-hubungkan) suara-suara
tertentu dengan benda atau situasi (prilaku) tertentu. Misalnya, suara bapak yang diucapkan
anak secara kebetulan, kemudian oleh orang di sekitarnya diulanginya apabila sang ayah hadir
di dekatnya, maka terjadilah asosiasi antara dengan orangnya.
b.Pendapat kedua, justru sebaliknya, menurut teori ini suara bayi tidaklah searah kebetulan
tetapi mempunyai arti baginya karena suara-suara itu mengekspresikan (menyatakan)
perasaan-perasaannya. Perkembangan selanjutnya dari belajar bahasa ini terjadi dengan jalan
meniru (imitasi).

4.Belajar Buang Air Kecil Dan Buang Air Besar/ Tugas ini dilakukan pada tempat dan waktu
yang sesuai dengan norma masyarakat. Sebelum usia 4 tahun, anak pada umumnya belum
dapat mengatasi (menahan) ngompol karena perkembangan syaraf yang mengatur
pembuangan belum sempurna. Untuk memberikan pendidikan kebersihan terhadap anak usia
di bawah 4 tahun, cukup dengan pembiasaan saja, yaitu setiap kali mau buang air, bawalah
anak ke WC tanpa banyak memberikan penerangan kepadanya.
5.Belajar Mengenal Perbedaan Jenis Kelamin/ Melalui observasi (pengamatan) anak dapat
melihat tingkah laku, bentuk fisik dan pakaian yang berbeda antara jenis kelamin yang satu
dengan yang lainnya. Dengan cara tersebut, anak dapat mengenal perbedaan anatomis pria
dan wanita, anak menaruh perhatian besar terhadap jenis kelamin (sex) itu berjalan normal,
maka orang tua perlu memperlakukan anaknya, baik dalam memberikan alat mainan, pakaian,
maupun aspek lainnya sesuai dengan jenis kelamin anak.

6. Mencapai Kesetabilan Jasmaniah Fisiologis/ Keadaan jasmani anak sangat labil apabila
dibandingkan dengan orang dewasa, anak cepat sekali merasakan perubahan suhu sehingga
temperatur badannya mudah berubah. Perbedaan variasi makanan yang diberikan dapat
merubah kadar garam dan gula dalam darah dan air di dalam tubuh. Untuk mencapai
kesetabilan jasmaniah, bagi anak diperlukan waktu sampai usia 5 tahun. Dalam proses
mencapai kesetabilan jasmaniah ini, orang tua perlu memberikan perawatan yang intensif,
baik menyangkut pemberian makanan yang bergizi maupun pemeliharaan kebersihan.

7.Membentuk Konsep-Konsep (Pengertian) Sederhana Kenyataan Sosial dan Alam / Pada


mulanya duniainbagi anak merupakan suatu keadaan yang kompleks dan membingungkan.
Lama kelamaan anak dapat mengamati benda-benda atau orang-orang di sekitarnya.
Perkembangan lebih lanjut, anak menemukan keteraturan dan dapat membentuk generalisasi
(kesimpulan) dari berbagai benda yang pada umumnya mempunyai ciri yang sama. Anak
belajar bahwa bayangan tertentu dengan suara tertentu yang nyaring memenuhi kebutuhannya
disebut Anak belajar bahwa benda-benda khusus dapat dikelompokan dan diberi satu nama,
seperti kucing, ayam, kambing, burung dapat disebut binatang. Untuk mencapai kemampuan
tersebut (mengenal pengertian-pengertian) diperlukan kematangan sistem syaraf, pengalaman
dan bimbingan dari orang dewasa.

8.Belajar Mengadakan Hubungan Emosional Dengan Orang Tua, Saudara, dan Orang Lain./
Anak mengadakan hubungan dengan orang-orang yang ada disekitarnya menggunakan
berbagai cara yaitu isyarat, menirukan dan menggunakan bahasa. Cara yang diperoleh dalam
belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang lain, sedikit banyaknya akan
menentukan sikapnya di kemudian hari. Apakah ia bersikap bersahabat, bersikap dingin,
introvert, extrovert dan sebagainya. Misalnya, apabila anak memperoleh pergaulan dengan
orang tuanya itu menyenangkan, maka cenderung akan bersikap ramah dan ceria.

9.Belajar Mengadakan Hubungan Baik dan Buruk, Yang Berarti Mengembangkan Kata Hati/
Anak kecil dikuasai oleh hedonisme naif, dimana kenikmatan dianggapnya baik,
sedangkan penderitaan dianggapnya buruk (hedonisme adalah aliran yang menyatakan bahwa
manusia dalam hidupnya bertujuan mencari kenikmatan dan kebahagiaan). Apabila anak
bertanbah besar ia harus belajar pengertian tentang baik dan buruk, benar dan salah, sebab
sebagai makhluk sosial (bermasyarakat), manusia tidak hanya
memperhatikankepentingan/kenikmatan sendiri saja, tetapi juga harus memperhatikan
kepentingan orang lain. Anak mengenal pengertian baik dan buruk, benar dan salah ini
dipengaruhi oleh pendidikan yang diperolehnya. Pada mulanya anak belajar apa yang dilarang
itu berarti buruk atau salah dan apa yang diperbolehkan itu berarti baik atau benar.
Pengalaman ini merupakan permulaan pembentukan kata hati anak.Perkembangan selanjutnya
terjadi melalui nasihat, bimbingan, buku-buku bacaan dan analisis pikiran sendiri.Sesuatu
yang penting dalam mengembangkan kata hati anak adalah suri teladan dari orang tua dan
bimbingannya.Hal ini lebih baik daripada penggunaan hukuman dan ganjaran, meskipun
dalam situasi tertentu masih tetap diperlukan.

D.Tugas-tugas Perkembangan Akhir Anak


Jika pada bayi dan kanak-kanak, dunia anak lebih banyak dalam rumah
bersama keluarganya, pada masa anak yang berusia 6-12 tahun, dunianya
lebih banyak di sekolah dan lingkungan sekitar. Sejalan dengan hal
tersebut, terdapat tiga dorongan besar yang dialami anak pada masa ini:
(1)dorongan untuk keluar dari rumah dan masuk dalam kelompok sebaya
(peer group), (2) dorongan fisik untuk melakukan permainan dan kegiatan
yang menuntut ketrampilan/gerakan fisik, dan (3) dorongan mental untuk
ke dunia konsep, pemikiran, interaksi, dan simbol-simbol orang dewasa.
Beberapa tugas perkembangan yang dituntut pada masa ini adalah:
1.Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan dalam permainan.
Anak dimasa sekarang senang sekali bermain. Oleh karena itu, diperlukan
ketrampilan fisik seperti menangkap, melempar, menendang bola, berenang
dan mengendarai sepeda.

3.Belajar berkawan dengan teman sebaya.


Pada masa ini, anak dituntut untuk mampu bergaul, bekerja sama, dan
membina hubungan baik dengan teman sebaya, saling menolong, dan
membentuk kepribadian social.
5.Belajar menguasai ketrampilan-ketrampilan intelektual dasar,
yaitu membaca, menulis, dan berhitung.
Untuk melaksanakan tugas-tugasnya di sekolah dan perkembangan belajarnya
lebih lanjut, anak pada awal masa ini dituntut telah menguasai kemampuan
membaca, menulis, dan berhitung.
Secara berangsur-angsur pada masa ini anak dituntut memiliki kemerdekaan
pribadi. Anak mampu memilih, merencanakan, dan melakukan pekerjaanatau
kegiatan tanpa tergantung pada orang tuanya atau orang dewasa lainnya.
1.Mempelajari ketrampilan fisik yang diperlukan untuk
permainan-permainan yang umum.
2.Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk
yang sedang tumbuh.
3.Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
4.Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat
5.Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar untuk membaca,
menulis dan berhitung
6.Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk
kehidupan sehari-hari
7.Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata dan
tingkatan nilai
8.Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan
lembaga-lembaga
Adapun ciri-ciri masa kanak-kanakadalah :
a. Usia yang mengandung masalah atau usia sulit
b. Usia mainan
c. Usia prasekolah
d. Usia belajar berkelompok
e. Usia menjelajah dan bertanya
f. Usia meniru dan kreatif
Dengandemikian,ciri-ciri masa kanak-kanak tidak bisa dipisahkan antara
yang satu dengan yang lain. Adapun kekurangan dari salah satu ciri-ciri
tersebut merupakan suatu kondisi yang harus diperhatikan sunguh-sungguh
oleh orang tua ataupun masyarakat.
E.Perkembangan yang terjadi pada periode ini dari segi
perkembangan Psikososial
Adapun perkembangan yang terjadi pada periode ini adalah :
1. Perkembangan fisik dan motorik
2. Perkembangan intelektual (pengertian)
3. Perkembangan berbicara (bahasa)
4. Perkembangan emosi

Emosi yang meninggi pada awal masa kanak-kanak ditandai oleh ledakan
amarah yang kuat, ketakutan yang hebat dan iri hati yang tidak masuk
akal. Penyebab emosi ini adalah akibat lamanya bermain, tidak mau tidur
siang, dan makan terlalu sedikit.
Di antara beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain ;
kecerdasan, anak yang cerdas lebih aktif dalam menjelajahi lingkungannya
dan lebih banyak bertanya daripada anak yang kecerdasannya lebih rendah.
Perbedaan seks, dalam emosi terutama karena tekanan sosial untuk
mengungkapkan emosi sesuai dengan kelompoknya.Besarnya keluarga juga
sangat mempengaruhi sering dan kuatnya rasa cemburu dan iri
hati.Lingkungan sosial rumah memainkan peranan yang penting dalam
menimbulkan sering dan kuatnya rasa marah anak-anak, misalnya bila ada
tamu di rumah.Jenis disiplin dan metode latihan anak juga mempengaruhi
frekuensi dan intensitas ledakan amarah anak.Semakin orang tua otoriter,
semakin besar kemungkinan anak bereaksi dengan amarah.
Emosi yang umum pada awal masa kanak-kanak adalah :
a. Amarah
b. Takut
c. Cemburu
d. Ingin tahu
e. Gembira
f. Sedih
g. Kasih sayang

5. Perkembangan sosial
Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh iklim
sosio-psikologis keluarganya. Jika di lingkungan keluarga tercipta
suasana yang harmonis, saling memperhatikan, saling membantu (bekerja
sama) dalam menyelesaikan tugas-tugas keluarga atau anggota keluarga,
dan konsisten dalam melaksanakan aturan, maka anak akan memiliki
kemampuan atau penyesuaian sosial dalam hubungan dengan orang lain.
Pola perilaku sosial pada anak antara lain ; meniru, persaingan,
kerja sama, simpati, empati (mengerti perasaan dan emosi orang lain dan
membayangkan dirinya pada kondisi orang lain tersebut), dukungan sosial,
membagi / berbagi, perilaku akrab.
Sedangkan perilaku tidak sosial antara lain ; negativisme, agresif,
perilaku berkuasa, mementingkan diri sendiri, merusak, pertentangan seks
(sering kali laki-laki berperilaku agresif melawan anak perempuan),
prasangka.
7. Perkembangan kepribadian
Lingkungan keluarga merupakan dunia sosial awal bagi anak-anak,
maka bagaimana perasaan mereka kepada anak-anak dan bagaimana perlakuan
mereka merupakan faktor penting dalam pembentukan konsep-diri, yaitu
inti pola kepribadian. Dan dalam perkembangan selanjutnya, sikap dan
cara teman-teman sebaya memperlakukannya mulai membawa pengaruh dalam
konsep diri.

8. Perkembangan moral
Dalam tahap ini, anak secara otomatis mengikuti peraturan tanpa
berfikir ataupun menilai. Anak sebaiknya cenderung dilatih untuk
berdisiplin, karena ini merupakan cara mengajarkan berperilaku moral
sesuai yang diterima kelompoknya.
F.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Awal Anak*
Pada masa pekembangan, yang merentang dari masa bayi hingga usia lima
atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah.
Selama masa ini, anak-anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga
diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah
(mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu
berjam-jam untuk bermain dengan teman-teman sebaya.Jika telah memasuki
kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak anak.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan, yang merajuk pada
aliran psikologi diantaranya:
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas
yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan
tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia,
tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua
atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami
kesulitan. Robert J. Havighurst (1961) mengartikan tugas-tugas
perkembangan itu merupakan suatu hal yang muncul pada periode tertentu
dalam rentang kehidupan individu yang apabila berhasil dituntaskan akan
membawa kebahagiaan dan kesuksesan ke tugas perkembangan selanjutnya
tapi jika gagal akan menyebabkan ketidak bahagiaan pada individu yang
bersangkutan dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

. Universitas Negeri Malang


Yusuf, Syamsi. 2008. /Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja/. Bandung:

Anda mungkin juga menyukai