Anda di halaman 1dari 33

KEPERAWATAN KECEMASAN

& DEPRESI PADA LANSIA


Ns. Muhamad Irfanudin. M.Kep., Sp.Kep.J
PENDAHULUAN
• Angka harapan hidup meningkat -> peningkatan proporsi
populasi lanjut usia (20%)
• Diperkirakan 33% pada tahun 2050. Perubahan pada lanjut
usia tidak hanya terjadi secara fisik, namun juga perubahan
keadaan mental yang sering diabaikan, seperti gangguan
depresi.
• Lansia merupakan masa manusia menapaki kehidupan
menjelang akhir hayat. Keadaan ini identik dengan
perubahan-perubahan yang mencolok pada fisik maupun
psikis manusia tersebut
PENDAHULUAN
• Pengaruh proses penuaan menimbulkan berbagai masalah
baik secara fisik, mental maupun sosial ekonomi.
• Masalah mental/Psikososial pada lansia  Kesepian,
Perasaan Bosan, Keletihan, perasaan sedih, depresi dan
kecemasan.
• Sekitar 80% lanjut usia depresi yang menjalani pengobatan
dapat sembuh sempurna dan menikmati kehidupan mereka
Perubahan Psikososial Lansia
1. Merasakan atau sadar akan kematian (sense of awarness of mortality)
2. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak
lebih sempit.
3. Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan (economic depriviation)
4. Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit bertambahnya biaya
pengobatan.
5. Penyakit kronis dan ketidakmampuan.
6. Gangguan saraf pancaindera, timbul kebutaan dan ketulian.
7. Gangguan gizi
8. Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman
dan keluarga.
9. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik: perubahan terhadap gambaran diri,
perubahan konsep diri.
CEMAS (ANXIETY)
• Kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan
dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya (Struart,2016)
• Suatu keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan
fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan
perasaan aprehensif bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi
(Jeffrey)
• Ketidakberdayaan neurotik, rasa tidak aman, tidak matang, dan
kekurangmampuan dalam menghadapi tuntutan realitas
(lingkungan), kesulitan dan tekanan kehidupan sehari-hari
(Yusuf, 2009).
Kecemasan Pada Lansia
• Pada dasarnya gejala kecemasan berupa keluhan (symptom)
dan gejala (sign) yang bersifat psikis dan fisik
• Gangguan ini diderita 1 dari 10 orang yang berusia di atas 55 tahun
dan lebih banyak menyerang wanita daripada pria dengan rasio dua
banding satu
• Gangguan kecemasan yang banyak dialami lansia adalah gangguan
kecemasan menyeluruh dan agorafobia.
• Kecemasan yang normal perlu dibedakan dengan kecemasan
yang patologis. Pada usia lanjut gangguan kecemasan sering
tersamar dan biasanya gangguannya lebih banyak bersifat fisik
(somatic)
ASPEK-ASPEK KECEMASAN
(ANXIETY) (Stuart, 2016)
• Respon Perilaku:
1. Gelisah, 8. Menarik Diri
2. Ketegangan Fisik, 9. Inhibisi
3. Tremor, 10. Melarikan Diri Dari Masalah
4. Reaksi Terkejut, 11. Hiperventilasi
5. Bicara Cepat, 12. Menghindar
6. Kurang Koordinasi, 13. Sangat Waspada
7. Cenderung Mengalami Cedera
ASPEK-ASPEK KECEMASAN
(ANXIETY) (Stuart, 2016)
• Respon Kognitif:
1. Perhatian Terganggu, 10. Bingung,
2. Konsentrasi Buruk, 11. Sangat Waspada,
3. Pelupa, 12. Keasadaran Diri
4. Salah Dlm Mmberkn Penilaian, 13. Kehilangan Objektivitas
5. Preokupasi 14. Takut Kehilangan Kendali,
6. Hambatan Berpikir, 15. Takut Pada Gambaran Visual,
7. Lapang Persepsi Menurun, 16. Takut Cedera Atau Kematian,
8. Kreativitas Menurun, 17. Kilas Balik, Dan
9. Produktivitas Menurun,. 18. Mimpi Buruk.
ASPEK-ASPEK KECEMASAN
(ANXIETY) (Stuart, 2016)
• Respon Afektif:
1. Mudah Terganggu, 8. Kekhawatiran,
2. Tidak Sabar, 9. Kecemasan,
3. Gelisah, 10. Mati Rasa,
4. Tegang, 11. Rasa Bersalah, Dan
5. Gugup, 12. Malu.
6. Ketakutan,
7. Waspada
TEORI KECEMASAN
• Teori Psikodinamik: kecemasan merupakan hasil dari
konflik psikis yang tidak disadari.
• Teori Perilaku: Kecemasan berasal dari suatu respon
terhadap stimulus khusus (fakta), waktu cukup lama,
seseorang mengembangkan respon kondisi untuk stimulus
yang penting. Kecemasan tersebut merupakan hasil
frustasi, sehingga akan mengganggu kemampuan individu
untuk mencapai tujuan yang di inginkan.
TEORI KECEMASAN
• Teori Interpersonal: Kecemasan terjadi dari ketakutan
akan penolakan antar individu, sehingga menyebabkan
individu bersangkutan merasa tidak berharga
• Teori Keluarga: kecemasan dapat terjadi dan timbul
secara nyata akibat adanya konflik dalam keluarga.
• Teori Biologik: Beberapa kasus kecemasan (5 – 42%),
merupakan suatu perhatian terhadap proses fisiologis
Penyebab Kecemasan Pada
Lansia
a) Factor biologi: reaksi saraf otonom yang berlebihan dengan
naiknya system simpatis yang berhubungan dengan kecemasan
b) Factor psikologis: akibat impuls-impuls di bawah sadar (misalnya:
sex, agresi, dan ancaman ) yang masuk kealam sadar yang dapat
menimbulkan stress
c) Factor social: Menurut teori kecemasan akibat frustasi, tekanan,
konflik atau keadaan yang tidak disukai.
d) Faktor interpersonal: kecemasan yang berhubungan dengan
trauma seperti perpisahan dan kehilangan seperti kehilangan suami
, istri atau anak.
Penyebab Kecemasan Pada
Lansia
a) Traumalitas
b) Stres yang berkepanjangan/depresi
c) Konflik-konflik
d) Ketidakseimbangan kimia dalam tubuh
e) Perubahan struktur otak
f) Stres/trauma/phobia lingkungan.
Yang Mempengaruhi
Kecemasan
a) Umur
b) Keadaan Fisik
c) Sosial Budaya
d) Tingkat Pendidikan
e) Tingkat Pengetahuan
Tanda Gejala Kecemasan
Pada Lansia
a) Gejala motorik, meliputi: gemetar, muka tegang, nyeri otot, nyeri
dada, letih, pegal, sakit kepala, sakit leher.
b) Gejala otonomik seperti gejala sesak nafas, diare dll.
c) Khawatir
Rasa khawatir yang berlebihan terutama mengenai hal-hal yang
belum terjadi seperti mau mendapat musibah, kematian dsb
d) Kewaspadaan berlebihan.
Kewaspadaan yang berlebihan meliputi gejala tidur terganggu, sulit
berkonsentrasi, mudah terkejut, tidak bisa santai dll.
Tingkat Kecemasan
• Kecemasan ringan; Kecemasan ringan berhubungan
dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan
menyebabkan seseorang menjadi waspada dan
meningkatkan lahan persepsinya
• Kecemasan sedang; Memungkinkan seseorang untuk
memusatkan pada masalah yang penting dan
mengesampingkan yang lain sehingga seseorang mengalami
perhatian yang selektif, namun dapat melakukan sesuatu
yang terarah
Tingkat Kecemasan
• Kecemasan berat; Sangat mengurangi lapang persepsi
seseorang. Seseorang dengan kecemasan berat cenderung
untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik,
serta tidak dapat berpikir tentang hal lain
• Panik; Panik berhubungan dengan ketakutan dan teror
karena mengalami kehilangan kendali. Orang yang sedang
panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan
pengarahan
Jenis Gangguan Kecemasan
• Fobia
• Agrofobia
• Fobia Sosial
• Gangguan Panik
• Gangguan Kecemasan Menyelur (GAD)
• Gangguan Obsesif kompulsif (OCD)
• Gangguan Kecemasan Pasca Trauma (PTSD)
Cara Mengurangi Kecemasan
Pada Lansia
a) Teknik relaksasi segitiga pernapasan (Triangle Breathing)
b) Hipnotis lima jari
c) Hindari kafein, alkohol dan rokok
d) Tertawa dan olahraga.
e) Bersantai
f) Dengar musik.
DEPRESI PADA LANSIA
• Prevalensi depresi pada populasi lansia diperkirakan 1-2%,
prevalensi perempuan 1,4% dan laki-laki 0,4%.
• Suatu penelitian menunjukkan variasi prevalensi depresi
pada lansia antara 0,4-35%, rata-rata prevalensi depresi
mayor 1,8%, depresi minor 9,8%, dan gejala klinis depresi
nyata 13,5%.
• Sekitar 15% lansia tidak menunjukkan gejala depresi yang
jelas dan depresi terjadi lebih banyak pada lansia yang
memiliki penyakit medis
DEPRESI PADA LANSIA
• Kondisi lingkungan juga berkaitan dengan tingkat depresi
lebih besar, orang yang tinggal di kota dua kali lebih depresi
dibanding di desa,
• Orang yang tinggal sendiri, orang yang bercerai, kondisi
ekonomi miskin, tidak punya tempat tinggal, dan tidak
bekerja selama enam bulan atau lebih tiga kali lebih sering
depresi dibanding populasi umum
DEPRESI PADA LANSIA
• Depresi adalah suatu kelainan alam perasaan berupa
hilangnya minat atau kesenangan dalam aktivitas-
aktivitas yang biasa dan pada waktu yang lampau
• Rentang respon emosi individu dapat berfluktuasi
dalam rentang respon emosi dari adaptif sampai
maladaptive, Respon depresi merupakan emosi yang
mal adaptif
ETIOLOGI
• Faktor genetic: Kelg depresi, gangguan bipolar, pengguna
alcohol, skizofrenia
• Faktor biokimia: abnormalitas monoamin yang merupakan
neurotransmiter otak  serotonin, norepinefrin, dan dopamin
• Faktor lingkungan: Lingkungan kelg & Lingk Sosial
• Faktor psikologis: Pandangan yang negatif terhadap diri
sendiri, interprestasi yang negatif terhadap pengalaman hidup
dan harapan pengalaman hidup dan harapan yang negatif untuk
masa depan.
Perubahan Pada Lansia
Depresi
Perubahan fisik
1.Perubahan nafsu makan sehingga berat badan turun (lebih dari 5% dari berat
badan bulan terakhir)
2.Gangguan tidur berupa gangguan untuk memulai tidur, tetap tertidur, atau
tidur terlalu lama
3.Jika tidur, merasa tidak segar dan lebih buruk di pagi hari
4.Penurunan energi dengan perasaaan lemah dan kelelahan fisik
5.Beberapa orang mengalami agitasi dengan kegelisahan dan bergerak terus
6.Nyeri, nyeri kepala, dan nyeri otot dengan penyebab fisik yang tidak diketahui
7.Gangguan perut, konstipasi
Perubahan Pada Lansia
Depresi
Perubahan pemikiran
1.Pikiran kacau, melambat dalam berpikir, berkonsentrasi, atau sulit
mengingat informasi
2.Sulit dan sering menghindari mengambil keputusan
3.Pemikiran obsesif akan terjadi bencana atau malapetaka
4.Preokupasi atas kegagalan atau kekurangan diri menyebabkan kehilangan
kepercayaan diri
5.Menjadi tidak adil dalam mengambil keputusan
6.Hilang kontak dengan realitas, dapat menjadi halusinasi (auditorik) atau
delusi
7.Pikiran menetap tentang kematian, bunuh diri, atau mencoba melukai diri
sendiri
Perubahan Pada Lansia
Depresi
Perubahan perasaan
1.Kehilangan minat dalam kegiatan yang dulu merupakan sumber kesenangan
2.Penurunan minat dan kesenangan seks
3.Perasaan tidak berguna, putus asa, dan perasaan bersalah yang besar
4.Tidak ada perasaan
5.Perasaan akan terjadi malapetaka • Kehilangan percaya diri
6.Perasaan sedih dan murung yang lebih buruk di pagi hari
7.Menangis tiba-tiba, tanpa alasan jelas
8.Iritabel, tidak sabar, marah, dan perasaan agresif
Perubahan Pada Lansia
Depresi
Perubahan perilaku
1.Menarik diri dari lingkungan sosial, kerja, atau kegiatan santai
2.Menghindari mengambil keputusan
3.Mengabaikan kewajiban seperti pekerjaan rumah, berkebun, atau
membayar tagihan
4.Penurunan aktivitas fisik dan olahraga
5.Pengurangan perawatan diri seperti perawatan diri dan makan
6.Peningkatan penggunaan alkohol atau obat-obatan
Perbedaan Depresi dan Dimentia
Klasifikasi & Diagnosis Gangguan Depresi
pada lansia
Klasifikasi & Diagnosis Gangguan Depresi
pada lansia
Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan psikologik (Psikoterapi)
• Penatalaksanaan dan pencegahan sosial
• Penatalaksanaan farmakologik
• Terapi tambahan (Keluarga)
• Terapi Elektrokonvulsif
“Carilah keberkahan di dunia dengan menghormati dan menyayangi ayah
Anda dan carilah keberkahan di dunia dan di akhirat dengan berbakti
sepenuhnya kepada ibu.”

Anda mungkin juga menyukai