Anda di halaman 1dari 7

MODEL KEPERAWATAN

SELF CARE DORETHEA OREM

Disusun oleh Kelompok 10 :

1. Made Andreyantika (16089014013)


2. Ni Luh Debby Ayu Paramita Sari (16089014032)
3. Putu Diva Guna Prahasta (16089014043)
4. Ketut Krisna Sari (16089014054)
5. Kadek Lisna Dwi Cahyani (16089014060)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

2018
1.1 Sejarah Dorothea Orem
Dorothea Orem lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914. Ia menerima diploma di
keperawatan pada tahun 1934 dari Providence Hospital School of Nursing, Washington, DC
Orem menerima sarjana sains dalam pendidikan keperawatan pada tahun 1939 dan master
ilmu dalam pendidikan keperawatan pada tahun 1945 dari Catholic University of America,
Washington DC . Selama tahun 1958 - 1959 Dorothea Orem bekerja sebagai seorang
konsultan pada bagian pendidikan Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan
dan berpartisipasi dalam suatu proyek pelatihan peningkatan praktek perawat (vokasional).
Pekerjaan ini menstimulasi Orem untuk membuat suatu pertanyaan : “Kondisi apa dan kapan
seseorang membutuhkan pelayanann keperawatan?” Orem kemudian menekankan ide
bahwa seorang perawat itu adalah “Diri sendiri”. Ide inilah yang kemudian dikembangkan
dalam konsep keperawatannya “Self Care”. Pada tahun 1959 konsep keperawatn Orem ini
pertama sekali dipublikasikan. Tahun 1965 Orem bekerjasama dengan beberapa anggota
fakultas dari Universitas di Amerika untuk membentuk suatu Comite Model Keperawatan
(Nursing Model Commitee). Tahun 1968 bagian dari Nursing Model Commitee termasuk
Orem melanjutkan pekerjaan mereka melalui Nursing Development Conference Group
(NDCG). Kelompok ini kemudian dibentuk untuk menghasilkan suatu kerangka kerja
konseptual dari keperawatan dan menetapkan disiplin keperawatan. Orem Kemudian
mengembangkan konsep keperawatanya “self care” dan pada tahun 1971 dipublikasikan
Nursing; Concepts of Practice. Pada edisi pertama fokusnya terhadap individu, sedangkan
edisi kedua (1980), menjadi lebih luas lagi meliputi multi person unit (keluarga, kelompok
dan masyarakat). Edisi ketiga (1985) Orem menghadirkan General Theory Keperawatan dan
pada edisi keempat (1991) Orem memberikan penekanan yang lebih besar terhadap anak -
anak, kelompok dan masyarakat. Sepanjang karirnya, Orem banyak menerima gelar
kehormatan, seperti penghargaan Sigma Theta Tau International. Dorothea Orem meninggal
dunia pada bulan Juni 2007.
1.2 Pengertian
Keperawatan mandiri “self care” menurut orem adalah : “Suatu pelaksanaan kegiatan
yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan sesuai keadaan, baik sehat
maupun sakit.” (orem’s 1980)

1.3 Theory Self Care Deficit


Orem mengembangkan teori Self Care Deficit meliputi 3 teori yang berkaitan yaitu :
1.3.1 Self Care
Self care adalah performance atau praktek kegiatan individu untuk berinisiatif dan
membentuk prilaku mereka dalam memelihara kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan.
Jika self care dibentuk dengan efektif maka hal tersebut akan membantu membentuk
integritas struktur dan fungsi manusia dan erat kaitannya dengan perkembangan manusia
1.3.2 Self care deficit
Merupakan hal utama dari teori general keperawatan menurut Orem. Dalam teori ini
keperawatan diberikan jika seorang dewasa (atau pada kasus ketergantungan) tidak
mampu atau terbatas dalam melakukan self care secara efektif. Keperawatan diberikan
jika kemampuan merawat berkurang atau tidak dapat terpenuhi atau adanya
ketergantungan. Orem mengidentifikasi lima metode yang dapat digunakan dalam
membantu self care:
1.3.2.1 Tindakan untuk atau lakukan untuk orang lain.
1.3.2.2 Memberikan petunjuk dan pengarahan.
1.3.2.3 Memberikan dukungan fisik dan psychologis.
1.3.2.4 Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung pengembangan
personal.
1.3.2.5 Pendidikan. Perawat dapat membantu individu dengan menggunakan
beberapa atau semua metode tersebut dalam memenuhi self care.
1.3.3 Nursing system Nursing system didesain oleh perawat didasarkan pada kebutuhan
self care dan kemampuan pasien melakukan self care. Orem mengidentifikasi tiga
klasifikasi nursing system yaitu Wholly Compensatory , Partially Compensatory ,
Supportie Education. Ketiga nursing system ini digunakan sebagai dasar
pengetahuan dan keterampilan praktek perawat.

1.4 Model Konseptual dan Kebutuhan Dasar


1.4.1 Model konseptual keperawatan mandiri didasari oleh enam pasal berikut ini.
1.4.1.1 Keperawatan mandiri didasarkan pada tindakan dimana manusia
melaksanakannya.
1.4.1.2 Keperawatan mandiri didasarkan pada kesengajaan dan pengambilan
keputusan sebagai pedoman tindakan.
1.4.1.3 Setiap orang menghendaki keperawatan mandiri dan menjadi kebutuhan
dasar manusia.
1.4.1.4 Orang dewasa mempunyai hak dan tanggung jawab untuk merawat diri
sendiri dan orang lain untuk memelihara kesehatan mereka agar hidup sehat.
1.4.1.5 Keperawatan mandiri adalah perubahan tingkah laku secara lambat dan terus
–menerus didukung dari pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal.
1.4.1.6 Keperawatan mandiri akan meningkatkan harga diri seseorang, sehingga
memengaruhi konsep diri
1.4.2 Orem mengemukakan beberapa kebutuhan mendasar dalam keperawatan mandiri
(self care) yang dapat dijadikan dasar untuk melakukan pengkajian dan menetukan
masalah atau diagnosis keperawatan, diantaranya yaitu :
1.4.2.1 Pemeliharaan dengan cukup pengambilan udara.
1.4.2.2 Pemeliharaan dengan cukup pengambilan air.
1.4.2.3 Pemeliharaan dengan cukup pengambilan makanan;
1.4.2.4 Pemeliharaan proses eliminasi.
1.4.2.5 Pemeliharaan dengan keseimbangan antara aktifitas dan istirahat.
1.4.2.6 Pemeliharaan dan keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial.
1.4.2.7 Pencegahan risiko pada kehidupan dan keadaan sehat manusia.
1.4.2.8 Perkembangan dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi, pengetahuan
dan keinginan manusia.
1.5 Keyakinan dan nilai – nilai Keyakinan orem’s tentang empat konsep utama
Keperawatan
1.5.1 Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit / trauma atau
coping dan efeknya.
1.5.2 Sehat : kemapuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang
berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan
perkembangan.
1.5.3 Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan Keperawatan
self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
1.5.4 Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan
untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam
mempertahankan self care yang mencakup integritas structural, fungsi dan
perkembangan berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orem’s
mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan.

1.6 Tujuan
Tujuan model keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah :
1.6.1 Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat memenuhinya,
ini berarti menghilangkan self care deficit.
1.6.2 Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan
self care.
1.6.3 Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan
asuhan dependent (dependent care) jika self care tidak memungkinkan, oleh
karena self care deficit apapun dihilangkan.
1.6.4 Jika ketiganya diatas tidak ada yang bisa tercapai, perawat secara langsung dapat
memenuhi kebutuhan Kebutuhan self care klien. Tujuan keperawatan pada model
Orem’s yang diterapkan kedalam praktek keperawatan keluarga atau komunitas
adalah :
1.6.4.1 Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
therapeutic.
1.6.4.2 Menolong klien bergerak kearah tindakan – tindakan asuhan mandiri.
1.6.4.3 Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan secara kompoten. Dengan demikian maka focus asuhan keperawatan
pada model Orem’s yang diterapkan pada praktek keperawatan keluarga /
komunitas adalah : Aspek Interpersonal : Hubungan didalam keluarga, aspek
Sosial : Hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya, aspek Prosedural :
Melatih keterampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi
perubahan yang terjadi, aspek Tehnis : Mengajarkan kepada keluarga tentang
tehnik dasar yang dilakukan dirumah misalnya melakukan tindakan kompres
secara benar.

1.7 Pengetahuan dan Keterampilan untuk praktek


Perawat menolong klien untuk menemukan kebutuhan self care dengan menggunakan
tiga kategori dalam system keperawatan dan melalui lima metode bantuan :
1.7.1 holly Compensatory : Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang
tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan tidak berespon
terhadap rangsangan.
1.7.2 Partially Compensatory : Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang
mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
1.7.3 Supportie Education : Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang
memerlukannya untuk dipelajari, agar mmapu melakukan perawatan mandiri.
1.7.4 Metode Bantuan : Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan
melalui lima metode bantuan yang meliputi : Acting atau melakukan sesuatu
untuk klien, Mengajarkan klien, mengarahkan klien, mensupport klien, m
enyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang. Untuk
melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek keperawatan
didiskripsikan sebagai berikut :
1.7.4.1 Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat – klien dengan individu,
keluarga atau kelompok sampai klien dapat diizinkan pulang dari perawatan,
menetapkan jika dan bagaiman klien dapat dibantu melalui perawatan,
merespon keperluan klien, keinginannya dan kebutuhannya untuk kontak
dengan perawat dan asisten, engkoordinasikan dan mengintegrasikan
keperawatan dan kehidupan sehari – hari klien, pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan atau diterima, Pelayanan sosial dan penyuluhan yang dibutuhkan
atau yang diterima.
1.7.4.2 Model konsep / teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua
manusia mempunyai kebutuhan –kebutuhan self care dan mereka mempunyai
hak untuk memperolehnya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian
perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri
pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan
yang akan diberikan. Untuk menetapkan model konsep / teori keperawatan ini
diperlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang mendalam terhadap teori
keperawatan sehingga diperoleh kemampuan teknikal dan sikap yang
terapeutik.

1.8 Aplikasi Terhadap Keperawatan Keluarga Model konseptual menurut Orem


Digunakan untuk keperawatan keluarga karena tujuan akhir dari keperawatan keluarga
adalah kemandirian keluarga dalam melakukan upaya kesehatan yang terkait dengan lima
tugas kesehatan keluarga, yaitu : mengenal masalah, mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah, merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan, memodifikasi
lingkungan yang dapat menunjang kesehatan dan menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan secara tepat. Sebagai contoh perawatan anggota keluarga yang mengidap diabetes
mellitus dengan tipe ketergantungan insulin, sehingga perlu dilakukan penyuntikan
insulinberkala diperlukan pelatihan kemandirian klien dan keluarga dalam melakukan
penyuntikan insulin tersebut.

Anda mungkin juga menyukai