Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Vol.2 No. 1, Januari 2015

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BEROLAHRAGA


MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PUNEK PUKAK
PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1
BELIMBING HULU

Unan1, Rifa’at Hamdy2, Ari Fauzi Hakim3


1
Mahasiswa Lulusan Program Studi Penjaskesrek Tahun 2014
2
Dosen Universitas Tanjungpura
3
Dosen STKIP Melawi

ABSTRAK: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan


tingkat aktivitas olahraga siswa yang diajarkan dengan metode
permainan tradisional punek pukak pelajaran olahraga serta seberapa
besar kejujuran dan kerjasama siswa yang diajarkan dengan metode
permainan tradisional punek pukak dalam pelajaran olahraga. Metode
yang digunakan dalam meningkatkan aktivitas olahraga adalah dengan
menggunakan metode permainan tradisional punek pukak yaitu melalui
dua siklus yang terdiri dari siklus pertama (permainan punek pukak
dengan cara lari bolak balik) dan siklus yang kedua (permainan punek
pukak dengan cara lari ular atau bergandengan).
Hasil penelitian yaitu Aktivitas olahraga siswa perindividu dalam proses
pembelajaran olahraga belum memuaskan dengan jumlah skor 200
dengan nilai rata-rata 13,33% dan jumlah persentase 40% dan aktivitas
olahraga siswa perkelompok dalam proses pembelajaran olahraga
semakin meningkat dan dinyatakan berhasil dengan hasil jumlah skor
dengan nilai rata-rata17,40% dan jumlah persentase 100% sehingga
dengan metode permainan tradisional punek pukak dapat meningkatkan
aktivitas olahraga siswa pada pembelajaran olahraga pada siswa kelas
VII B SMP Negeri 1 Belimbing Hulu.
Kata Kunci : aktivitas, olahraga, dan permainan tradisional punek pukak

Berdasarkan pengalaman pada saat berolahraga, Karena


mengajar di SMP Negeri 1 Belimbing sebagian siswa beranggapan bahwa
Hulu permasalahan yang terjadi pelajaran olahraga merupakan mata
selama proses pembelajaran olahraga pelajaran yang melelahkan dan
dan berdasarkan pengalaman peneliti membosankan.
seacara langsung terhadap pelaksanaan Berdasarkan masalah siswa
proses pembelajaran olahraga di SMP kurang beraktivitas pada saat
Negeri 1 Belimbing Hulu. berolahraga, peneliti melakukan
Menunjukkan bahwa siswa lebih wawancara kepada beberapa siswa dan
banyak diam dari pada beraktivitas jawaban dari hasil wawancara tersebut

30 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i
I S S N : 2252-8148
Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Vol.2 No. 1, Januari 2015

siswa menyatakan bahwa pelajaran sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-


olahraga melelahkan dan kegiatan yang terjadi baik fisik
membosankan. Karena pelajaran maupun non-fisik, merupakan suatu
olahraga selalu praktek terus tanpa aktifitas. Menurut S. Nasution aktivitas
diselingi dengan permainan-permainan adalah keatifan jasmani dan rohani jadi
sehingga siswa merasa jenuh dan tidak kedua-duanya harus dikembangkan.
aktif dalam berolahraga. Menurut W.J.S Poewadarminto
Metode yang cocok untuk aktivitas adalah kegiatan atau
diterapkan dalam mengatasi masalah- kesibukan sehari-hari. Menurut
masalah yang dihadapi siswa kelas VII penadapat Sadoso (1989) bahwa :
B SMP Negeri 1 Belimbing Hulu aktivitas olahraga adalah segala
adalah metode permainan punek pukak sesuatu kegiatan yang dilakukan atau
dalam proses meningkatkan aktivitas kegiatan sehari-hari dengan mudah
olahraga siswa. Berangkat dari tidak mengalami kelelahan yang
masalah tersebut, peneliti sebagai guru berarti serta masih mempunyai sisa
olahraga akan mencoba meningkatkan atau cadangan tenaga untuk melakukan
aktivitas olahraga siswa dengan aktivitas lainnya.
permainan tradisional punek pukak. Menurut (Almatsier, 2003)
Permainan ini bertujuan untuk melatih aktivitas olahraga ialah gerakan
kecepatan, kelincahan, kejujuran dan olahraga yang dilakukan oleh otot
kerjasama siswa. tubuh dan sistem penunjangnya.
Permainan tradisional ini Aktivitas olahraga adalah setiap
diharapkan proses kegiatan belajar gerakan tubuh yang dihasilkan oleh
mengajar dapat meningkatkan aktivitas otot rangka yang memerlukan
berolahraga pada siswa kelas VII B pengeluaran energi. Aktivitas olahraga
SMP Negeri 1 Belimbing Hulu. Oleh yang tidak ada (kurangnya aktivitas
karena itu peneliti tertarik untuk Jasmani) merupakan faktor risiko
melakukan PTK dengan judul : upaya independen untuk penyakit kronis, dan
meningkatkan aktivitas berolahraga secara keseluruhan diperkirakan
melalui permainan tradisional punek menyebabkan kematian secara global (
pukak. Menurut Anton M. Mulyono WHO, 2010). Jadi, kesimpulan dari
(2001:26), Aktivitas artinya pengertian aktivitas olahraga ialah
“kegiatan/keaktifan”. Jadi segala gerakan tubuh oleh otot tubuh dan

31 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i
I S S N : 2252-8148
Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Vol.2 No. 1, Januari 2015

sistem penunjangnya yang Fisioligi atau disebut ilmu faal


memerlukan pengeluaran energi. (dibaca fa-al) adalah salah satu dari
Aktivitas olahraga dapat cabang-cabang bioligi yang
digolongkan menjadi tiga tingkatan, mempelajari berlangsungnya sistem
aktivitas olahraga yang sesuai untuk kehidupan. Istilah “fisiologi” diambil
remaja sebagai berikut: dari bahasa belanda, physiologie, yang
1. Kegiatan ringan : hanya dibentuk dari dua kata Yunani kuna:
memerlukan sedikit tenaga dan
physis, berarti “asal-usul” atau
biasanya tidak menyebabkan
perubahan dalam pernapasan atau “hakikat” dan logia, yang berarti
ketahanan (endurance). Contoh:
“kajian”. Istilah “faal” diambil dari
berjalan kaki, menyapu lantai,
mencuci baju/piring, mencuci bahasa Arab, berarti “pertanda”,
kendaraan, berdandan, duduk, les
“fungsi”, “kerja”.Fisiologi
di sekolah, les di luar sekolah,
mengasuh adik, nonton TV, menggunakan berbagai metode untuk
aktivitas main playstation, main
mempelajari biomolekul, sel, jaringan,
komputer, belajar di rumah,
nongkrong. organ, sistem organ dan organisme
2. Kegiatan sedang : membutuhkan
secara keseluruhan menjalankan fungsi
tenaga intens atau terus
menerus,gerakan otot yang fisik dan kimiawinya untuk
berirama atau kelenturan
mendukung kehidupan.Fisiologi
(flexibility). Contoh: berlari kecil,
tenis meja, berenang, bermain manusia adalah ilmu mekanis, fisik,
dengan hewan peliharaan,
dan biokimia fungsi manusia yang
bersepeda, bermain musik, jalan
cepat. sehat, organ-organ, dan sel-sel yang
3. Kegiatan berat : biasanya
tersusun.
berhubungan dengan olahraga dan
membutuhkan kekuatan Tingkat utama fokus dari fisiologi
(strength), membuat berkeringat.
adalah pada tingkat organ dan sistem
Contoh : berlari, bermain sepak
bola, aerobik, bela diri ( misal organ pengertian tentang fisiologi
karate, taekwondo, pencak silat )
diatas dapat disimpulkan bahwa
dan outbond. Berdasarkan
aktivitas olahraga di atas, dapat kemampuan fisiologis manusia adalah
disimpulkan faktor kurangnya
meliputi kemampuan dari organ dan
aktivitas olahraga anak penyebab
dari obesitas. Lakukan minimal 30 sistem organ tubuh pada manusia
menit olahraga sedang untuk
untuk bekerja berdasarkan fungsinya
kesehatan jantung, 60 menit untuk
mencegah kenaikan berat badan tanpa mengalami kerusakan.Pengaruh
dan 90 menit untuk menurunkan
aktivitas olahraga terhadap
berat badan.
kemampuan kerja fisiologos tubuh

32 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i
I S S N : 2252-8148
Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Vol.2 No. 1, Januari 2015

manusiaa ktivitas olahraga adalah pada aspek kognitif seseorang yang


seluruh aktivitas fisikal atau aktivitas melakukan aktivitas olahraga. Dengan
yang melibatkan tubuh manusia melakukan aktivitas olahraga maka
seperti: berjalan, berlari, menari dan akan memicu pertumbuhan dan
sebagainya. perkembangan gerak tubuh dengan
Pembelajaran olahraga aktivitas begitu aktivitas olahraga berkontribusi
olahraga menjadi suatu mediasi dalam langsung dalam peningkatan
penyampaian nilai-nilai yang kebugaran seseorang. Berolahraga
terkandung dalam pembelajaran. akan terjadi akan terjadi perubahan-
Kehidupan sehari-hari manusia perubahan pada tubuh menurut jenis,
cenderung selalu melakukan aktivitas lama, dan kerasnya latihan yang
olahraga untuk memenuhi kebutuhan dilakukan sedangkan olahraga
masyarakat aktivitas olahraga merupakan suatu aktivitas olahraga.
merupakan suatu kebutuhan entah Jadi aktivitas olahraga yang
untuk rekreasi maupun untuk prestasi dilakukan secara teratur dengan
sebagai contoh dalam kehidupan takaran yang cukup dan dalam waktu
sehari-hari anak-anak yang bermain, cukup, akan memberi dampak pada
hal tersebut merupakan suatu aktivitas kesehatan dan kebugaran seseorang.
olahraga untuk rekreasi yang mana Sebagai contoh: jantung seorang
aktivitas hanya untuk mengisi waktu olahragawan lebih besar daripada
luang dan dapat melakukan aktivitas bukan olahragawan yang mana
yang berbeda-beda sesuai kebutuhan, pembesaran terjadi karena bertambah
sedangkan aktivitas olahraga untuk tebalnya otot jantung dan ruang
prestasi orang cenderung melakukan jantung bertambah luas sehingga
aktivitas olahraga yang sama untuk kemampuan kardiovaskuler lebih baik,
mrncapai level tertinggi dalam pada sistem pernafasan otot-otot
aktivitas tersebut jadi aktivitas tersebut pernafasan bertambah kuat frekuensi
menjadi rutinitas.melakukan aktivitas pernafasan turun dengan pernafasan
olahraga tidak hanya tubuh yang lebih dalam sehingga pengambilan dan
bergerak namun disamping itu untuk penggunaan oksigen lebih efisien, pada
melakukan gerakan juga harus otot yang sering dilatih maka
berphikir jadi aspek kognitif juga cenderung akan lebih kuat, pada tulang
bekerja sehingga akan berpengaruh aktivitas olahraga akan menambah

33 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i
I S S N : 2252-8148
Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Vol.2 No. 1, Januari 2015

besar dan kuat tulang serta mencegah yaitu : Mampu menggerakkan aktivitas
pengeroposan, sehingga mampu sosial, ekonomi, dan politik: adanya
menahan beban yang lebih berat dan interaksi antar manusia (individu dan
tidak mudah mengalami cedera. kelompok), adanya kegiatan jasa,
Menurut Cholik Mutohir adanya penyerapan tenaga kerja,
olahraga adalah proses sistematik yang mampu mengangkat harga diri pelaku
berupa segala kegiatan atau usaha yang olahraga/atlet/pelatih/pembina/
dapat mendorong mengembangkan dan organisasi/daerah dan bangsa,
membina potensi-potensi jasmaniah kesejahteraan pembina olahraga, dan
dan rohaniah seseorang sebagai martabat bangsa di dunia internasional.
perorangan atau anggota masyarakat Sedang aspek negatifnya, antara lain
dalam bentuk permainan, seperti masih adanya kecenderungan
perlombaan/pertandingan, dan prestasi dari banyak atlet dalam mengikuti
puncak dalam pembentukan manusia suatu pertandingan menggunakan
seutuhnya yang berkualitas. Olahraga segala cara dalam upaya
merupakan aktivitas yang sangat memenangkan
penting untuk mempertahankan pertandingan/perlombaan, misalnya
kebugaran seseorang.Olahraga juga tidak fairplay, tidak disiplin,
merupakan salah satu metode penting memanipulasi, melanggar ketentuan
untuk mereduksi stress. (peraturan pertandingan/perlombaan),
Olahraga juga merupakan suatu dan pemakaian doping.
perilaku aktif yang menggiatkan Aspek negatif yaitu : Aspek
metabolisme dan mempengaruhi negatifnya, antara lain seperti masih
fungsi kelenjar di dalam tubuh untuk adanya kecenderungan dari banyak
memproduksi sistem kekebalan tubuh atlet dalam mengikuti suatu
dalam upaya mempertahankan tubuh pertandingan menggunakan segala cara
dari gangguan penyakit serta stress. dalam upaya memenangkan
Oleh karena itu, sangat dianjurkan pertandingan/perlombaan, misalnya
kepada setiap orang untuk melakukan tidak fairplay, tidak disiplin,
kegiatan olahraga secara rutin dan memanipulasi, melanggar ketentuan
tersetruktur dengan baik. Dalam (peraturan pertandingan/perlombaan)
aktivitas olahraga tentu ada aspek dan pemakaian doping.Jadi agar kita
positif dan negatifnya. Aspek positif bugar dan "berisi" serta menjamin

34 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i
I S S N : 2252-8148
Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Vol.2 No. 1, Januari 2015

kecepatan metabolisme tidak turun dan kebugaran fisik dan memberikan


peredaran darah tidak melambat hiburan kepada para olahragawan.
disarankan melakukan olahraga 30 Bisa secara kompetitif (dapat
menit sehari. Olahraga yang reguler dilombakan), di mana pemenang atau
dan dilakukan lebih sering akan lebih jawara dapat diidentifikasi dengan
baik daripada olahraga selama 3 jam memenangkan perlombaan atau telah
namun 2 minggu sekali atau lebih. menempuh suatu tujuan, dengan
Olahraga yang jarang ini membuat kita menggunakan atau memerlukan
cepat lelah. selain itu manfaat diatas tingkat keterampilan, khususnya pada
tidak akan kita dapatkan apabila tingkat yang lebih tinggi.Olahraga
olahraga jarang kita lakukan. merupakan setiap kegiatan fisik yang
Gerak merupakan salah satu melibatkan serangkaian aturan atau
kodrat manusia yang dibawa sejak standar untuk bermain dalam ruang
lahir. Gerak merupakan sesuatu yang atau di luar ruangan (lapangan
ditampilkan oleh manusia secara nyata bermain, lapangan, papan, meja, dll)
dan dapat diamati, namun yang sering dikaitkan dengan olahraga
melatarbelakangi suatu gerak yang kompetitif.Biasanya harus
ditampilkan dalam suatu perbuatan dilembagakan (federasi, klub),
yang nyata dalam suatu unjuk kerja membutuhkan persaingan dengan diri
sangat beraneka ragam sesuai dengan sendiri atau dengan orang lain.
kebutuhan manusia yang penuh Olahraga dapat digambarkan sebagai
perbedaan Gerak dalam konteks kekuatan fisik (misalnya renang),
aktifitas fisik sebagai bagian yang bermain fisik (sepak bola) atau
integral dari kehidupan manusia.Untuk permainan berpikir (misalnya catur)
mendorong gerak sebagai aktifitas yang sering diadakan dalam
fisik yang aktif, maka gerak tersebut perlombaan atau sebagai sarana
harus terimplementasi dalam bentuk rekreatif. Semua orang "tahu" apa yang
bermain. Olahraga adalah semua dimaksud dengan olahraga, sulit untuk
bentuk aktivitas fisik yang, melalui membuat definisi yang seragam. Istilah
partisipasi santai atau terorganisir, ini terus mengembangkan olahraga dan
bertujuan untuk menggunakan, aktivitas yang baru mereka alami
memelihara atau meningkatkan dalam penyebut ini. Kegiatan olahraga
biasanya didasarkan pada gerakan fisik

35 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i
I S S N : 2252-8148
Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Vol.2 No. 1, Januari 2015

dengan menggunakan karakteristik karena menyesuaikan lingkungan yang


seperti kekuatan, kelincahan ada.
kecepatan, dan pikiran. Berikut adalah Permainan ini merupakan
beberapa ciri-ciri dari olahraga : permainan anak-anak atau dapat juga
1. Olahraga adalah aturan yang dimainkan oleh golongan masyarakat.
menetapkan bahwa semua pemain
Permainan ini juga memerlukan
yang seharusnya telah
mengetahuinya. Ini bisa tentang ketahanan fisik bagi anak-anak.Peserta
waktu dan lokasi dapat bervariasi.
dalam permainan ini paling sedikit satu
Turnamen dapat mengatur
peraturan mereka sendiri, tetapi regu 5 orang, permainan ini
ada satu set inti padat dari aturan
memerlukan lapangan luas, paling
yang disepakati dan diterima.
2. Olahraga adalah aspek tidak berukuran panjang 10 meter dan
persaingan/perlombaan. Ini bisa
lebar 5 meter.
dalam konfrontasi langsung
dengan pemain lain, atau untuk Pukak atau tongkat kecil atau
tujuan mendapatkan skor.
kapur tulis sebanyak 15 potong dan
3. Sebuah olahraga dipraktekkan
untuk kesenangan para peserta dan lama permainannya 2 x 25 menit.
/ atau penonton.
Dalam permainan punek pukak ini
4. Olahraga terdiri dari kegiatan fisik
atau mental, yang dilakukan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
secara individu atau dalam tim,
dengan cara lari bolak-balik dan lari
dengan atau tanpa lawan bagi
Anda untuk menang (sepak bola), ular.
atau untuk mencapai suatu tujuan
1. Permainan punek pukak dengan
(misalnya gunung), atau untuk
lari bolak-balik
alasan kesehatan (misalnya
Permainan punek pukak
renang).
dengan lari bolak-balik, dilakukan
5. Tujuan utama dari kompetisi
anak-anak secara
untuk aturan untuk menang, bukan
perorangan/individu dan
untuk alasan estetika, artistik atau
memindahkan pukak ini juga
keuangan.
harus berurutan 1, 2, 3, dan
Teori-Teori yang berhubungan
seterusnya sampai pukak yang ke
dengan permainan Tradisional Punek 5 dan cara pengambilan pukak
juga harus satu persatu. Bila
Pukak Permainan tradisional punek
pukak yang kelima selesai
pukak adalah permainan yang berasal diletakan pada garis/kolom yang
telah ditentukan, maka anak-anak
dari kecamatan Bangka. Punek dalam
harus kembali pada posisi semula
bahasa Indonesia artinya ambil. Pukak yaitu garis batas.
2. Permainan punek pukak dengan
dalam bahasa Indonesia kayu tetapi
lari ular
pukak ini dapat diganti tongkat kecil Permainan punek pukak
dengan lari ular, anak-anak berlari
atau kapur (alat menulis dipapan tulis),
dengan bergandengan dan

36 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i
I S S N : 2252-8148
Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Vol.2 No. 1, Januari 2015

memegang pinggangtemannya Mula-mula disepakat


yang didepan. Dalam bersama berapa ronde
memindahkan pukak ini juga permainan ini dilakukan,
harus berurutan 1, 2, 3, dan setelah persetujuan baru
seterusnya sampai pukak yang ke permainan ini dilakukan.
5 dan cara pengambilan pukak Permainan ini dimainkan
juga harus satu persatu. Bila paling sedikit dua ronde yaitu
pukak yang kelima selesai memindahkan pukak dari
diletakan pada garis/kolom yang kanan ke kiri atau dari kiri ke
telah ditentukan, maka anak-anak kanan karena gerakannya
harus kembali pada posisi semula harus seimbang. Mula-mula
yaitu garis batas. regu A, B dan C berdiri
a. Persiapan sejajar pada garis batas yang
Permainan ini dimulai telah ditentukan, setelah aba-
harus disiapkan alat-alat aba dibunyikan tanda
untuk keperluan permainan, pertandingan dimulai.
untuk itu disiapkan pukak Apabila aba-aba
sebanyak 15 potong. dibunyikan regu A, Bdan C
Kemudian membuat kolom bergerak secepatnya
tempat meletakan memindahkan pukak yang
pukaktersebut.Jika lapangan pertama dan meletakan pukak
bermain sepanjang 10 meter, kedalam kolom, kemudian
maka lapangan dibuat garis disusul dengan pukak yang
pemisah sebagai garis batas kedua dan seterusnya hingga
anatara setiap regu. Kemudian pukak yang ke 5. Bila regu A,
dibuat garis batas tempat anak B dn C selesai meletakkan
berdiri atau tempat menunggu pukak yang ke 5 maka regu
aba-aba/komando tanda A, B dn C kembali kebarisan
dimulainya permainan. semula. Yang berarti ronde
b. Aturan permainan pertama ini dapat
Permainan punek pukak dimenangkan bagi siapa yang
anak-anak memindahkan cepat memindahkan pukak
pukak dan meletakan pukak tersebut, kemudian
harus rapi dan lurus, sesuai dilanjutkan dengan ronde
dengan kolom yang telah yang kedua.
ditentukan. Cara d. Konsekuensi kalah menang
memindahkan pukak ini harus Dalam permainan ini
berurutan 1, 2, 3, dan anak-anak berlomba untuk
seterusnya sampai pukak yang mencapai kemenangan
ke 5 dan cara pengambilan disamping mendapatkan
pukak juga harus satu persatu. hadiah bagi pemenang,juga
Bila pukak yang kelima didorong rasa kebanggaan
selesai diletakan pada kolom untuk memperoleh kedudukan
yang telah ditentukan, maka sebagai anak yang dianggap
anak harus kembali pada terbaik. Hal inilah yang
posisi semula yaitu garis mendorong diri anak untuk
batas. berusaha mencapai
c. Tahap-tahap permainan kemenangan. Jelas bahwa
anak yang menang itu

37 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i
I S S N : 2252-8148
Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Vol.2 No. 1, Januari 2015

mempunyai keterampilan dalam penelitian ini adalah penelitian


yang patut
tindakan kelas (Classroom Action
dikagumi,disamping itu juga
anak dapat berlari dengan Research) yang direncanakan dalam 2
cepat, dan memiliki ketelitian
siklus, yaitu siklus I dan siklus II.
dalam meletakan pukak sesuai
dengan garis yang ditentukan, Tahap-tahap pelaksanaan meliputi
serta anak tersebut memiliki
perencanaan tindakan, pelaksanaan
daya tahan fisik yang baik.
tindakan, observasi/evaluasi dan
METODE PENELITIAN
refleksi.
Metode dalam suatu penelitian
Penelitian tindakan kelas peneliti
harus tepat atau mengarah pada tujuan
ini dapat mencermati suatu objek
penelitian serta dapat
dalam hal ini siswa, menggunakan
dipertanggungjawabkan secara ilmiah
pendekatan atau model pembelajaran
sesuai dengan aturan yang berlaku,
tertentu untuk meningkatkan tingkat
agar dalam penelitian tersebut dapat
aktivitas olahraga siswa.Melalui
diperoleh hasil yang sesuai dengan
tindakan yang sengaja dilakukan
yang diharapkan.
dengan tujuan tertentu dalam bentuk
Menurut pendapat ahli seperti
rangkaian siklus kegiatan, dengan
Koentjoningrat, (1982). Menyatakan
demikian perkembangan dalam setiap
bahwa: “Bermacam-macam metode
kegiatan dapat terpandu.
digunakan dalam suatu penelitian.
Permasalahan yang dihadapi bukanlah PEMBAHASAN
terletak pada baik buruknya suatu Data hasil penelitian pada siklus
metode, tetapi pada ketepatan dalam I menunjukan bahwa aspek aktivitas
penggunaan metode dalam arti yang olahraga meliputi kejujuran,
sesungguhnya berasal dari bahasa kerjasama, sportifitas, kecepatan dan
yunani methodus yang artinya cara kekuatan.Dengan skor siswa yang
atau jalan. paling tertinggi 15 dan yang terendah
Sehubungan dengan ilmiah, 12. Persentase yang paling tertinggi
maka metode menyangkut masalah 75% dan yang terendah 60%, jadi
kerja, yaitu cara kerja untuk dapat jumlah skor semuanya 200 dibagi 15
memahami objek yang menjadi siswa nilai rata – ratanya adalah 13,33.
sasaran ilmu yang bersangkutan”. Keterangannya jumlah siswa yang
Metode penelitian yang digunakan tuntas hanya 6 orang dengan nilai 40%

38 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i
I S S N : 2252-8148
Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Vol.2 No. 1, Januari 2015

dan yang belum tuntas 9 orang dengan karena itu siswa tersebut belum
nilai 60%, oleh karena itu siswa mencapai ketuntasan dan belum
tersebut belum mencapai ketuntasan dinyatakan berhasil dalam aktivitas
dan belum dinyatakan berhasil dalam berolahraga.
aktivitas berolahraga. Kemudian data Kemudian data hasil penelitian
hasil penelitian pada siklus II pada siklus II permainan tradisional
menunjukan bahwa aspek aktivitas punek pukak dengan cara lari lari ular
olahraga meliputi kejujuran, atau bergandengan dengan jumlah
kerjasama, sportifitas, kecepatan dan siswa yang tuntas 15 orang siswa
kekuatan. Skor siswa yang paling dengan nilai 100% dan dinyatakan
tertinggi 18 dan yang terendah 17 berhasil. Setelah diteliti peningkatan
maka persentase yang paling tertinggi aktivitas olahraga siswa dalam proses
90% dan yang terendah 85%. Jadi pembelajaran olahraga pada permainan
jumlah skor semuanya 261 dibagi 15 punek pukak semakin meningkat, dari
siswa nilai rata – ratanya adalah 17,40. Siklus I permainan punek pukak
keterangannya 15 orang siswa telah dengan cara lari bolak balik dengan
mencapai ketuntasan dengan nilai Skor siswa yang paling tertinggi 15
100% dan dinyatakan berhasil dalam dan yang terendah 12. Jadi persentase
aktivitas berolahraga. yang paling tertinggi 75% dan yang
SIMPULAN terendah 60% sehingga jumlah skor
Berdasarkan analisis terhadap semuanya 200 dibagi 15 siswa nilai
data hasilpenelitian ini, maka dapat rata – ratanya adalah 13,33.
disimpulkan bahwa penerapan metode Keterangannya jumlah siswa
permainan punek pukak dapat yang tuntas hanya 6 orang dengan nilai
meningkatkan aktivitas olahraga siswa 40% dan yang belum tuntas 9 orang
pada siswa kelas VII B SMP Negeri 1 dengan nilai 60%, oleh karena itu
Belimbing Hulu semester ganjil. Data siswa tersebut belum mencapai
hasil penelitian pada siklus I ketuntasan dan belum dinyatakan
permainan tradisional punek pukak berhasil dalam aktivitas
dengan cara lari bolak balik jumlah berolahraga.Terjadi peningkatannya
siswa yang tuntas hanya 6 orang pada Siklus II permainan punek pukak
dengan nilai 40% dan yang belum dengan cara lari ular atau
tuntas 9 orang dengan nilai 60%, oleh bergandengan dengan Skor siswa yang

39 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i
I S S N : 2252-8148
Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Vol.2 No. 1, Januari 2015

paling tertinggi 18 dan yang terendah keterangannya 15 orang siswa telah


17. Persentase yang paling tertinggi mencapai ketuntasan dengan nilai
90% dan yang terendah 85%. Jadi 100% dan dinyatakan berhasil dalam
jumlah skor semuanya 261 dibagi 15 aktivitas berolahraga.
siswa nilai rata – ratanya adalah 17,40.
Sadoso (1989). Aktivitas Olahraga.
DAFTAR PUSTAKA Universitas Terbuka. Dekdibud.
Sukiman (2008 : 19). Permainan
Almatsier, Aktivitas Olahraga, Jakarta,
Tradisional. Jakarta, Grasindo
Grasindo. 1990
Sukinta,1978. Permainan Punek
Anton M.Mulyono (2001:26). Aktivitas
Pukak.(http://www. gatoetn-
(Modul). Jakarta. Pusat
artikel.blogspot.com)
Penerbitan UT.
Sutrisno Hadi, (1987). Hipotesis
Aqib, Z. (2006). Penelitian Tindakan
Tindakan.(http://www. gatoetn-
Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
artikel.blogspot.com)
Cholik Mutohir (1996). Olahraga.
Tanggal buka 1 Maret 2013
Penjasorkes. Jakarta. Dikti-
Tanggal buka 1 Maret 2013
Dekdikbud.
Tanggal buka 1 Maret 2013.
Koentjoningrat, (1982). Metode
Penelitian.(http://www.gatoetn-
artikel.blogspot.com)

40 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i
I S S N : 2252-8148

Anda mungkin juga menyukai