Anda di halaman 1dari 5

PEMBAHASAN

Serangga yang biasanya disebut dengan “Insekta” adalah kelompok utama dari hewan beruas
(Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang), oleh sebab itu kadang disebut pula Hexapoda (dari
bahasa Yunani yang berarti “berkaki enam”). Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat
adaptasi yang sangat tinggi. Serangga termasuk dalam kelas insecta (Subfilum Uniramia) yang dibagi
lagi menjadi 29 odro, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya
kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidotera (misalnya kupu-kupu
dan ngengat). Lebih dari 800.000 spesies insecta sudah ditemukan. Terdapat 5.000 spesies bangsa
Capung (Odonata), 20.000 spesies bangsa belalang (Orthoptera), 170.000 spesies bangsa Kupu-kupu
dan ngengat (Lepidoptera), 120.000 bangsa Lalat dan kerabatnya (Diptera), 82.000 spesies bangsa kepik
(Hemiptera), 360.000 spesies bangsa Kumbang (Coleoptera), dan 110.000 spesies bangsa semut dan
lebah (Hymenoptera) (Campbell, 2003).

Tubuh serangga terdiri dari tiga bagian utama yaitu kepala, thoraks dan abdomen. Kutikula
dibangun oleh lapisan epikutikula, eksokutila dan endokutikula. Kepala dibangun oleh cranium di mana
terletak mulut, antena dan mata. Thoraks terdiri dari tiga yaitu segmen prothoraks, mesothoraks, dan
metathoraks. Pasangan struktur organ reproduksi terdapat pada bagian abdomen. Serta untuk
mendukung proses kehidupannya, serangga memerlukan kesetimbangan dalam makan dan pencernaan,
pernafasan, peredaran, ekskresi, syaraf danreproduksi. Saluran makanan serangga terdiri dari foregut,
midgut dan hindgut. Zat makanan yang diperlukan serangga adalah karbohidrat, asam amino, air dan
mineral. Organ ekskresi serangga yang penting adalah tubulus malpighi dan rektum. Serangga
mempunyai sistem peredaran darah terbuka, darah mengalir, dalam homosol. Untuk berespirasi,
serangga menggunakan system trakea yang berhubungan dengan spirakel. Serangga dibagi menjadi tiga
kategori yaitu visceral, segmental dan apendage. Serangga bergerak dengan berjalan, merangkak dan
terbang (Adun, 2013).

Diptera berasal dari kata Di artinya "dua" dan pteron berarti "sayap". Diptera artinya serangga
yang hanya mempunyai sepasang sayap depan sebab sepasang sayap belakangnya telah berubah bentuk
menjadi bulatan yang disebut dengan "halter". Sayap ini berfungsi sebagai alat keseimbangan pada saat
terbang, alat untuk mengetahui arah, dan juga alat pendengaran. Stadium larva Diptera disebut
"tempayak" atau "belatung" atau "set". Larva tidak mempunyai kaki, dan hidupnya di tempat-tempat
yang lembap atau basah. Perkembangan hidup Diptera adalah "holometabola" (telur - larva - pupa -
imago). Tipe alat mulut larva bersifat menggigit-mengunyah, sedang imagonya memiliki alat mulut
menusuk-mengisap atau menjilat-mengisap. Jenis serangga golongan Diptera yang sering merusak
tanaman, antara lain lalat bibit kedelai (Agromyza phaseoli Tryon); lalat buah (Bactrocera sp.); lalat
penggerek batang padi (Atherigona exigua); lalat bibit padi (Hydrellia philippind); hama ganjur
(Orseolia oryzae Wood Mason) (Borror, 2005).

1. Nyamuk

Nyamuk adalah serangga yang termasuk dalam ordo Diptera. Ukuran telur memiliki panjang 0,5-
0,8 mm (Soalani, 2010). Nyamuk mengalami tahapan daur hidup yang menyerupai rantai yang
membentuk siklus. Urutan daur hidup tersebut terdiri dari: telur, larva (jentik), pupa dan nyamuk
dewasa. Setiap tahapan perkembangan nyamuk menunjukkan perubahan yang khusus. Perubahan inilah
yang menyebabkan nyamuk termasuk golongan hewan yang bermetamorfosis sempurna (Adun, 2013).

Dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai "Mosquito", berasal dari sebuah kata dalam
bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat kecil. Penggunaan kata Mosquito bermula sejak
tahun 1583. Di Britania Raya nyamuk dikenal sebagai gnats. Pada nyamuk betina, bagian mulutnya
membentuk probosis panjang untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau
juga reptilia dan amfibi untuk menghisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk
pembentukan telur, kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan protein yang
diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai
untuk menghisap darah (Jumar, 2000).

Ukuran tubuh nyamuk antara 4 mm - 13 mm dan rapuh atau mudah patah. Pada bagian kepala
terdapat probosis yang halus dan memiliki ukuran yang melebihi panjang kepala. Pada nyamuk betina
digunakan untuk menghisap darah, sedangkan pada nyamuk jantan untuk menghisap bahan-bahan cair
seperti cairan tumbuh-tumbuhan, buah-buahan dan juga keringat. Sayap nyamuk panjang dan langsing,
mempunyai vena yang permukannya ditumbuhi sisik-sisik sayap (wing scales) yang letaknya mengikuti
vena. Pada pinggir sayap terdapat sederetan rambut yang disebut fringe. Tubuh nyamuk terdiri atas
kepala, dada dan perut. Terdapat sepasang antena berbentuk filiform yang panjang dan ramping.
Sepasang antena digunakan untuk membedakan jenis kelamin pada nyamuk dewasa. Antena pada
nyamuk jantan berambut lebat (plumose) dan pada nyamuk betina jumlah rambutnya lebih jarang
(pilose) (Jumar, 2000).

Tubuh terdiri atas 10 segmen abdomen berbentuk silinder yang terdiri atas 10 ruas. 2 ruas yang
terakhir berubah menjadi alat kelamin. Sepuluh segmen adalah bagian perut, biasanya yang terlihat
segmen pertama hingga segmen ke delapan, dan pada segmen-segmen terakhir biasanya termodifikasi
menjadi alat reproduksi. Diantara antena dan probosis terdapat sepasang palpus yang terdiri dari 5 ruas,
yang digunakan untuk mendeteksi karbondioksida dan tingkat kelembaban. Nyamuk betina mempunyai
probosis yang lebih panjang dan tajam. Tubuh membungkuk serta memiliki bagian tepi sayap yang
bersisik. Dada terdiri atas protoraks, mesotoraks, dan metatoraks. Mesotoraks merupakan bagian dada
yang terbesar yang digunakan untuk menyesuaikan tubuhnya saat terbang. Sayap nyamuk berukuran
panjang, tidak berwana (transparan) dan terdiri atas percabangan-percabangan (vena) dan dilengkapi
dengan sisik. Sebagian besar torax yang tampak (mesonotum), diliputi bulu halus. Bulu ini berwarna
putih/kuning dan membentuk gambaran yang khas untuk masing-masing spesies. Posterior dari
mesonotum terdapat skutelum yang pada anophelini bentuknya melengkung (rounded) dan pada culicini
membentuk 3 lengkung (trilobus). Nyamuk mempunyai 3 pasang kaki (hexapoda) yang melekat pada
toraks dan tiap kaki terdiri dari 1 ruas femur, 1 ruas tibia dan 5 ruas tarsus (Adun, 2013).

2. Lalat Buah (Droshopilla Melanogaster)

Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang. Berukuran
kecil, antara 3-5 mm. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat
dengan tubuhnya. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan. Crossvein
posterior umumnya lurus, tidak melengkung. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana
merah. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil dibanding mata majemuk.
Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam.
Sayap panjang, berwarna transparan, dan posisi bermula dari thorax (Chairinnissa, 2012). Sedangkan
ciri-ciri yang membedakan Drosophila jantan dan betina antara lain :

Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur – larva instar
I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago. Perkembangan dimulai segera setelah terjadi
fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi
sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan
pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan (Silvia, 2003) Periode kedua adalah
periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga
tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya
pada perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa (Silvia, 2003).
DISKUSI

1. Ciri-ciri morfologi secara umum apa sajakah yang dimiliki oleh serangga yang termasuk dalam
ordo Diptera ?
2. Apakah perbedaan alat mulut antara lalat saprofit dan lalat parasite ?

Jawab

1. Hanya mempunyai sepasang sayap depan sebab sepasang sayap belakangnya telah berubah
bentuk menjadi bulatan yang disebut dengan "halter", Mengalami metamorfosis sempurna.
Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat
mulut seperti belalai disebut probosis.
2. Lalat Saprofit : mulutnya tipe penjilat dan penghisap
Lalat Parasit : mulutnya penusuk dan penghisap

LAMPIRAN

Nyamuk
Lalat Buah

DAFTAR PUSTAKA

Adun Rusyana, Zoologi Invertebrata; Teori dan Praktik, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2013), hlm. 154.
Borror, D.J. Triplehorn, C.A. dan Johnson, N.F. 2005. Study of Insects. 7 th Edition. Thomson
Brooks/Cole. Australia, Canada, Singapura, Spain, United Kingdom, United Stated.
Campbell, N.A, J.B. Reece and L.G. Mitchell. 2003. Biologi. Alih Bahasa : L. Rahayu, E.I.M Adil, N
Anita, Andri, W.F Wibowo, W. Manalu. Penerbit Erlangga. Jakarta
Chairunnissa, Mutiara. 2012. Pengamatan Drosophila melanogaster.
Jumar, Entomologi Pertanian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 155.
Silvia Triana. 2003. “Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Formaldehida Terhadap
Perkembangan Larva Drosophila”. Bandung: Jurusan Biologi Universitas Padjadjaran.

Anda mungkin juga menyukai