Anda di halaman 1dari 67

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BAB I
PENDAHULUAN

Dinamika kehidupan kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan


sekarang ini menuntut setiap aparatur pemerintahan untuk mampu menyesuaikan
diri dengan perkembangan yang terjadi. Salah satu upaya itu, adalah dengan
melakukan reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi, pada tataran struktural
dilakukan melalui penataan kembali organisasi pemerintahan agar lebih tanggap
terhadap tuntutan kepentingan masyarakat. Sementara reformasi birokrasi pada
tataran kultural dilakukan melalui pengembangan profesionalitas dan penguatan
etos kerja aparatur pemerintahan.
Reformasi birokrasi merupakan langkah terencana yang dilakukan
Pemerintah, untuk membangun dan mengembangkan kinerja Birokrasi
pemerintahan. Reformasi birokrasi menjadi bagian penting dalam mewujudkan
kepemerintahan yang baik. Titik berat dari pemerintahan yang baik adalah pada
upaya peningkatan kualitas pelayanan publik dan pemberantasan korupsi secara
terarah, sistematis, dan terpadu. Reformasi birokrasi mustahil akan terwujud jika
tata pemerintahan masih memberikan peluang terhadap praktik-praktik kolusi,
korupsi, dan nepotisme (KKN). Selain memberantas praktik KKN, reformasi
birokrasi harus dijalankan dengan meningkatkan budaya kerja, meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman para penyelenggara negara terhadap prinsip-prinsip
good governance. Para pegawai negeri didorong untuk meningkatkan budaya
kerja yang efektif, efisien, dan profesional dalam melayani kepentingan
masyarakat, bangsa, dan negara.
Reformasi birokrasi merupakan perubahan signifikan elemen-elemen
birokrasi, antara lain kelembagaan, sumber daya manusia aparatur,
ketatalaksanaan, akuntabilitas, pengawasan, dan pelayanan publik. Hal yang
penting dalam reformasi birokrasi adalah perubahan mind-set dan culture-set serta
pengembangan budaya kerja. Reformasi birokrasi diarahkan pada upaya-upaya
mencegah dan mempercepat pemberantasan korupsi secara berkelanjutan, dalam
menciptakan tata pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa (good

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 1


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

governance), pemerintah yang bersih (clean government ), dan bebas KKN.


Keseluruhan aspek dimaksud saling terkait satu sama lain. Perubahan di satu
aspek akan memberikan pengaruh kausal pada aspek lain. Karena itu, reformasi
birokrasi membutuhkan waktu yang panjang, biaya yang tidak sedikit, serta
konsistensi, kesabaran, pantang menyerah dan pengorbanan besar dari para
pelakunya. Dengan demikian, maka pendekatan reformasi birokrasi yang
dilakukan harus merupakan pendekatan yang sistematis, terstruktur, bertahap,
dimana satu tahapan Pemerintah Kabupaten Blitar 2 harus menghasilkan output
yang memberikan dampak penguatan perubahan pada tahapan selanjutnya. Terkait
dengan hal tersebut di atas, pemerintah Kabupaten Blitar menempatkan reformasi
birokrasi sebagai agenda prioritas, dituangkan dalam dokumen Road Map
reformasi birokrasi yang diharapkan dapat mendukung akselerasi pencapaian visi
dan misi Pemerintah Kabupaten Blitar yang tertuang dalam rencana pembangunan
jangka menengah maupun jangka panjang daerah. Road Map reformasi birokrasi
Kabupaten Blitar ini merupakan bentuk operasionalisasi yang menggambarkan
rencana rinci reformasi birokrasi dari satu tahap ke tahapan berikutnya selama
lima tahun dengan sasaran pertahun yang jelas. Sasaran tahun pertama akan
menjadi dasar bagi sasaran tahun berikutnya, demikian seterusnya.
Secara harfiah, roadmap dapat diartikan sebagai peta penentu/ petunjuk
arah. Roadmap ini akan menjadi alat bantu pemerintah daerah untuk mencapai
tujuan penyelesaian kegiatan-kegiatan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.
Salah satu tonggak penting yang menandai mulai berprosesnya
Pemerintah Daerah dalam melaksanakan reformasi birokrasi, adalah tersedianya
dokumen usulan yang di dalamnya terdapat roadmap reformasi birokrasi
Pemerintah Daerah. Dalam konteks ini, yang dimaksud roadmap adalah rencana
kerja rinci dan berkelanjutan yang menggambarkan pelaksanaan reformasi
birokrasi. Selain rencana pelaksanaan kegiatan, roadmap menjelaskan informasi
penting lain yang mencakup: penanggungjawab, pelaksana, dukungan yang
diperlukan, anggaran yang diperlukan serta target atau indikator pencapaiannya.
Roadmap reformasi birokrasi akan menjadi alat bantu bagi Pemerintah Daerah
untuk mencapai tujuan penyelesaian kegiatan-kegiatan dalam pelaksanaan
reformasi birokrasi.

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 2


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

Tujuan reformasi birokrasi adalah membangun kepercayaan masyarakat


(Public Trust Building) dan menghilangkan citra negatif birokrasi pemerintahan
dengan membentuk aparatur Negara yang professional, sedangakan sasaran
reformasi birokrasi adalah terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas dari
KKN, terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan public kepada masyarakat,
serta meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi melalui
pembenahan pola pikir (mind set) dan pola budaya (culture set) pegawai negeri
dalam pengelolaan urusan pemerintahan dan system manajemen pemerintahan.
Ada 3 (tiga) sasaran utama dilakukannya reformasi birokrasi di
lingkungan pemerintahan kabupaten blitar, yaitu
1. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN;
2. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat;
3. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja pemerintahan.

Terwujudnya pemerintahan yang bersih (good governance) sebagai


sasaran reformasi birokrasi antara lain ditandai dengan kondisi birokrasi yang
akuntanbel, transparan, efektif dan efisien.
Efektif dan efisien artinya mampu memberikan dampak positif atu
manfaat bagi kepada masyarakat dan mampu menjalankan tugas dengan cepat,
tepat, berdaya guna dan tepat guna; Birokrasi yang akuntabel adalah birokrasi
yang bertanggung jawab atas semua proses dan kinerja atau hasil akhir dari
program maupun kegiatan; Maksud dari transparan adalah birokrasi yang
membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar
dan tidak diskriminatif dengan tetap memerhatikan perilndungan atas hak asasi
pribadi, golongan, dan rahasia Negara.
Berdasarkan peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 37 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan
Roadmap Reformasi Pemerintah Daerah, maka sistematika penyusunan dokumen
road map reformasi birokrasi Pemerintah Kabupaten Blitar meliputi :

Ringkasan eksekutif, berisi uraian singkat substansi road map reformasi birokrasi
pemerintah daerah yang mencakup gambaran kondisi saat ini, kondisi yang
diharapkan, prioritas program, kegiatan, quick wins, anggaran, rencana

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 3


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

penghematan yang diharapkan, rencana waktu pelaksanaan dan kriterian


keberhasilan yang ditetapkan.

Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang perlunya disusun road map
sebagai dasar perencanaan pelaksanaan reformasi birokrasi di pemerintah daerah.
Secara umum dan ringkas mengurai isi dari road map reformasi birokrasi;

Bab II Gambaran Birokrasi Pemerintah Daerah, berisi :


1. Gambaran umum birokrasi pemerintah daerah yang menguraikan kondisi
birokrasi pemerintah daerah saat ini dilihat dari tiga hal terkait dengan
capaian sasaran reformasi birokrasi nasional, yaitu pemerintahan bersih
dan bebas KKN, kualitas pelayanan public, kapasitas dan akuntabilitas
kinerja pemerintah. Penguraian kondisi mencakup hal-hal yang sudah
dicapai/ sudah baik dan perlu terus dipertahankan atau ditingkatkan, dan
hal-hal yang masih perlu disempurnakan.
2. Kebutuhan/ harapan pemangku kepentingan mengenai gambaran profil
birokrasi yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun kedepan sesuai
dengan harapan pemangku kepentingan.
3. Permasalahan birokrasi pemerintah daerah menguraikan berbagai
permasalahan yang dihadapi pemerintah daerah dalam rangka
mewujudkan harapan pemangku kepentingan;

Bab III Agenda Reformasi Pemerintah Daerah, berisi :


1. Fokus perubahan reformasi birokrasi yang menguraikan focus perubahan
reformasi yang menyangkut empat bagian, yaitu :
a. Prioritas pembenahan manajemen pemerintah daerah, yatu focus
perubahan yang menjadi prioritas daerah terkait dengan area perubahan
reformasi birokrasi.
b. Prioritas yang terus dipelihara.
c. Prioritas yang terkait dengan peningkatan kualitas pelayanan, prioritas
ini menyangkut 2 (dua) fokus, yaitu pertama pelayanan sector-sektor
tertentu yang strategis dan memerlukan jangka waktu secara bertahap

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 4


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

untuk melakukan peningkatan kualitasnya dan kedua quick wins yang


akan dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun kedepan.
d. Prioritas SKPD, yaitu fokus perubahan yang menjadi prioritas masing-
masing SKPD.
2. Sasaran, menguraikan sasarang dengan mengacu pada harapan pemangku
kepentingan yang sudah diklarifikasi sesuai prioritasnya.
3. Kegiatan-kegiatan, menguraikan kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai
dengan klarifikasi dalam program-program reformasi birokrasi
sebagaimana tertuang dalam peraturan menteri pendayagunaan aparatur
Negara dan reformasi birokrasi nomor 20 tahun 2010, dan criteria dalam
komponen model penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi
(perMENPANRB nomor 1 tahun 2012).
4. Rencana Aksi berisi uraian tentang rencana kegiatan reformasi birokrasi
yang akan dilaksanakan dalam lima tahun kedepan sesuai dengan prioritas
atau fokus perubahan, program/ criteria/ sub kegiatan, tahapan/ aktifitas
target-target sasaran tahunan yang ingin diwujudkan, sekuensi waktu
pelaksanaannya, termasuk pelaksanaan quick wins, penanggung jawab
serta rencana anggaran yang diperlukan. Rencana aksi inidisusun dalam
bentuk matrik yang member gambaran menyeluruh lima tahun kedepan
langkah-langkah yang akan dilakukan.

Bab IV Monitoring dan Evaluasi, menguraikan mekanisme monitoring dan


evaluasi yang dilakukan dalam rangka menjamin konsistensi, efektifitas dan
keberlanjutan serta dampaknya bagi masyarakat dari pelaksanaan reformasi
birokrasi di pemerintah daerah.

Bab V Penutup.

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 5


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BAB II
GAMBARAN BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH

2.1. Gambaran Umum Birokrasi Pemerintah Daerah


Sasaran reformasi birokrasi secara nasional ialah Terwujudnya
pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN; Terwujudnya peningkatan
kualitas pelayanan publik kepada masyarakat; Meningkatnya kapasitas dan
akuntabilitas kinerja birokrasi. Kebijakan reformasi birokrasi terbsebut didasarkan
masih ditemukannya praktek KKN di berbagai bidang, masih rendahnya kualitas
pelayanan public yang belum mampu memenuhi harapan public, kurang
optimalnya tingkat efisiensi, efektivitas dan produktifitas di bidang kelembagaan,
sumber daya manusia (SDM), ketatalaksanaan dan pengawasan; dan masih
rendahnya tingkat transparansi dan akuntabilitas birokrasi pemerintah.

A. Hal-hal yang sudah dicapai


Dalam rangka mewujudkan dan memberikan kontribusi terhadap
pencapaian sasaran reformasi birokrasi “Terwujudnya Pemerintahan yang
Bersih dan Bebas KKN”, berbagai upaya telah difokuskan pada pencegahan
praktek KKN melalui pembenahan system pengelolaan anggaran,peningkatan
pengawasan dan penegakan aturan hukum. Berikut ini disampaikan beberapa
program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Blitar yang telah dicapai adalah
sebagai berikut :
1. Teridentifikasi dan tersusunnya sejumlah peraturan perundang-undangan
yang tidak harmonis atau sinkron;
2. Peningkatan pemahaman bagi aparatur tentang peraturan perundang-
undangan melalui kegiatan bimbingan teknis;
3. Ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Blitar dan Peraturan Bupati
Blitar tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah
(SPIP) yang merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
pada 4 SKPD terpilih;

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 6


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

4. Pemberian pendidikan dalam hal peningkatan kesadaran anti korupsi dan


perilaku koruptif melalui sosialisasi/ bimbingan teknis tentang pengisian
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), invetarisasi
wajib lapor LHKPN bagi penyelenggara Negara, dan monitoring/ evaluasi
LHKPN bagi penyelenggara Negara yang melaporkan formulir LHKPN
kepada KPK;
5. Sosialisasi dan bimbingan teknis Control Self Assessment (CSA) kepada
seluruh SKPD;
6. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memberikan opini WDP kepada
Pemerintah Kabupaten Blitar berdasarkan laporan keuangan Tahun 2014;
7. Implementasi e-government berbasis teknologi informasi melalui tampilan
website www.blitarkab.go.id;
8. Tersusunnya Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2016.

Dalam rangka mencapai sasaran reformasi birokrasi “Terwujudnya


Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Kepada Masyarakat”, berbagai
upaya telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Blitar diantaranya sebagai
berikut :
1. Penyusunan Standart Operasional Prosedur (SOP) tentng Penyelenggaraan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Organisasi Sekretariat Daerah
Kabupaten Blitar;
2. Bimbingan teknis penyusunan Standart Operasional Prosedur (SOP) di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar;
3. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana layanan seperti ruang kerja
yang cukup representative;
4. Rumah sakit umum daerah dan kantor perijinan daerah Kabupaten Blitar
telah memiliki standart pelayanan berbasis manajemen mutu (Layanan
Standart ISO);
5. Pelayanan pajak kendaraan elektronik (Samsat Online) telah berjalan
dengan baik;
6. Dalam hal pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik
(LPSE) pada tahun 2012 dan telah dibentuk Unit Layanan Pengadaan

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 7


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

(ULP) tahun 2014 sebagai pengelola layanan pengadaan barang dan jasa
secara elektronik (e-procurement) Pemerintah Kabupaten Blitar telah
diterapkan;
7. Penyusunan Standart Operasional Prosedur (SOP) pada beberapa unit
kerja SKPD;
8. Survey kepuasan pelanggan melalui pengukuran Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) dan tools pengukuran kepuasan pelanggan;
9. Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD) telah mulai
dipergunakan dalam proses penyusunan APBD pada tahun 2012.

Dalam rangka mencapai sasaran reformasi birokrasi “Meningkatnya


Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi”, berikut ini disampaikan
program dan kegiatan pemerintah Kabupaten Blitar yang telah dicapai adalah
sebagai berikut :
1. Pemerintah Kabupaten Blitar telah memiliki Tim Reformasi Birokrasi
yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Blitar;
2. Mendapat penghargaan tingkat provinsi Jawa Timur diantaranya sebagai
Juara II Gelar Kelompok Budaya Kerja;
3. Sosialisasi dan bimbingan teknis reformasi birokrasi bekerjasama dengan
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;
4. Telah diterbitkannya berbagai Peraturan daerah dan Peraturan Bupati
terkait tentang organisasi dan tata kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar;
5. Evaluasi kelembagaan SKPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten
Blitar;
6. Penyusunan analisa jabatan dan analisa beban kerja pada unit kerja di
lingkungan Pemerintahan Kabupaten Blitar;
7. Tersedianya dokumen laporan standart pelayanan minimal (SPM) di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar;
8. Monitoring dan evaluasi pelayanan public di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Blitar;
9. Terselenggaranya kegiatan dan gelar KBK Kabupaten Blitar dan Provinsi

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 8


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

Jawa Timur;
10. Terfasilitasi Standart Operasional Prosedur (SOP) Sekretariat Daerah;
11. Terselenggaraanya pelaksanaan pemeliharaan ISO 9001 : 2008;
12. Terselenggaranya aplikasi informasi perangkat daerah Kabupaten Blitar;
13. Tersedianya laporan hasil penilaian kinerja aparatur Negara;
14. Pengembangan karir Pegawai Negeri Sipil (PNS) sesuai dengan
persyaratan administrative yang diatur sesuai ketentuan yang berlaku;
15. Tersedia data hasil analisa kebutuhan pendidikan dan pelatihan dari SKPD.
16. Invetarisasi kebutuhan diklat dan pengiriman peserta berbasis kompetensi;
17. Pengembangan manajemen kepegawaian berbasis teknologi informasi
yaitu simpeg Badan Kepegawaian Daerah berbasis web;
18. Penyusunan pedoman evaluasi akuntabilitas kinerja di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Blitar;
19. Pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Blitar;
20. Review indicator kinerja utama SKPD di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Blitar dan tersusunnya kumpulan indikator kinerja sebagai
ukuran keberhasilan SKPD agar lebih spesifik;
21. Review RPJMD, perbaikan sasaran dan indicator yang relevan dalam
RPJMD dan renstra SKPD agar sesuai tugas fungsi dan lebih
menggambarkan hasil (output oriented);
22. Dalam kaitannya dengan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP), Pemerintah Kabupaten Blitar sudah berhasil
memperoleh nilai kategori CC;
23. Penyusunan petunjuk pelaksanaan tentang mekanisme penanganan
pengaduan masyarakat sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 25 Tahun 2007;
24. Pembuatan kotak pengaduan masyarakat yang dikoordinir oleh Inspektorat
Kabupaten Blitar;
25. Pembuatan kotak saran pada SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Blitar;
26. Review terhadap sasaran dalam renstra SKPD serta melakukan monitoring

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 9


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

capaian indikator kinerja tahunan.

B. Hal-hal yang harus diperbaiki


Beberapa capaian yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Blitar tidak semuanya mencapai target yang optimal, berikut ini kondisi
birokrasi yang masih memerlukan perbaikan yang berfokus pada pencapaian 3
(tiga) sasaran reformasi birokrasi seperti yang tersebut diatas adalah sebagai
berikut:
 Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN
1. Masih adanya overlapping antara peraturan perundang-undangan
secara sektoral dan hirarkis;
2. Belum maksimalnya e-government pada jajaran SKPD untuk
meningkatkan transparansi dan akuntabel;
3. Belum optimalnya penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) pada SKPD;
4. Masih rendahnya kualitas sumber daya aparatur dalam penyusunan
pelaporan keuangan dan administrasi penataan barang milik daerah;
5. Masih adanya wajib lapor laporan harta kekayaan penyelenggara
Negara (LHKPN) serta masih adanya penyelenggara Negara yang
belum menyampaikan formulir LHKPN kepada KPK;
6. Belum ditetapkannya satu atau lebih organisasi perangkat daerah
sebagai Zona Integritas (ZI) menuju Wilyah Bebas Korupsi (WBK);
7. Penyesuaian produk hokum daerah dengan peraturan perundangan
yang berlaku, baik dengan regulasi yang lebih tinggi maupun regulasi
terkait lainnya.
8. Belum optimalnya sistem Control Self Assessment (CSA) pada SKPD.

 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada


Masyarakat
1. Belum optimalnya asistensi dalam penyusunan standart operasional
prosedur (SOP) di semua SKPD;
2. Belum semua SKPD telah menyusun standart operasional prosedur

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 10


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

(SOP), standart pelayanan dalam rangka peningkatan kualitas


pelayanan public;
3. Belum maksimalnya penerapan standart pelayanan pada unit kerja;
4. Belum maksimalnya penerapan standart pelayanan minimal (SPM)
pada SKPD pengampu;
5. Belum semuat unit pelayanan melakukan survei Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM);
6. Belum maksimalnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan public;
7. Belum semua proses penerbitan perijinan dan non perijinan dilakukan
melalui pelayanan terpadu satu pintu.

 Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi


1. Peta tugas dan fungsi antar SKPD belum dirumuskan secara
komprehensif dan terpadu berdasarkan fungsi-fungsi yang diemban
Pemerintah Kabupaten Blitar untuk menghasilkan kinerja secara
optimal;
2. Belum jelasnya rumusan tugas dan fungsi dari eselon tertinggi hingga
eselon terendah pada jajaran SKPD;
3. Tumpang tindah atau duplikasi tugas dan fungsi antar SKPD;
4. Belum tersedianya standart kompetensi jabatan yang valid dan reliable
untuk seluruh jabatan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar;
5. Belum diterapkannya penilaian kinerja pegawai berdasarkan
pendekatan manajemen kinerja;
6. Masih adanya mutasi dan promosi dalam jabatan yang tidak sesuai
antara kompetensi individu dengan syarat jabatan;
7. Belum maksimalnya data analisis kebutuhan diklat;
8. Pengiriman peserta diklat tidak sesuai dengan kompetensi;
9. Belum tersedianya database pegawai yang absah, meneyeluruh dan
lengkap;
10. Belum tersedianya formasi jabatan berbasis kompetensi sesuai
kebutuhan;

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 11


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

11. Indikator Kinerja Utama (IKU) belum disusun berbasis outcome


(hasil);
12. Perlunya penguatan akuntabilitas kinerja berorientasi pada indikator
outcome pada SKPD sehingga secara keseluruhan penerapan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dapat memperoleh
nilai kategori B;
13. Redefinisi RPJMD dan Renstra SKPD berbasis outcome belum
dirumuskan secara komperehensif berdasarkan fungsi-fungsi yang
diemban pemerintah kabupaten Blitar;
14. Perlunya peningkatan kualitas dalam penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP);
15. Belum adanya penerapan indikator kinerja pada SKPD secara
konsisten untuk menilai capaian kinerja;
16. Belum adanya peningkatan partisipasi masyarakat dalam rangka
peningkatan kinerja aparatur.

2.2. Kebutuhan/ Harapan Pemangku Kepentingan


Dari pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Blitar serta berbagai
permasalahan yang ditemukan, maka kondisi reformasi birokrasi yang menjadi
harapan pemangku kepentingan adalah sebagai berikut :
No. Harapan Pemangku Kepentingan
Sasaran : Terwujudnya Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN
1. Meningkatnya integritas dan profesionalisme aparatur
Meningkatnya pemahaman aparatur tentang peraturan perundangan yang
2.
dikeluarkan atau diterbitkan
Menurunnya penyimpangan yang terjadi dalam pertanggungjawaban
3.
pengelolaan keuangan daerah
Penegakan supremasi hukum dalam pemberantasan KKN, termasuk
4.
pemberian reward dan hukuman
Adanya peningkatan kesadaran bagi wajib lapor LHKPN untuk
5.
menyampaikan formulir LHKPN kepada KPK
6. Transparansi keuangan daerah

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 12


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

7. Peningkatan kesejahteraan pegawai


Sasaran : Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
1. Peningkatan pemahaman budaya melayani bagi aparatur
Perbaikan atau pembangunan fasilitas umum atau sosial (fasum/ fasos) di
2.
seluruh wilayah Kabupaten Blitar
3. Meningkatnya partisipasi masyarakat terhadap pelayanan publik
Peningkatan kemampuan aparatur pelayanan publik untuk memberikan
4.
pelayanan prima kepada masyarakat
5. Terpenuhinya kualitas pelayanan dasar
6. Proses penyaluran beasiswa dioptimalkan
Sasaran : Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja
1. Optimalisasi system layanan yang akuntabel
2. Meningkatkan keterbukaan informasi publik
3. Tidak ada duplikasi tugas dan fungsi aparatur
4. Perbaikan sistem penilaian pegawai
5. Peningkatan jabatan sesuai dengan kompetensi dan aturan
6. Peningkatan kualitas laporan akuntabilitas kinerja
7. Peningkatan kualitas indikator Kinerja Utama (IKU) pada SKPD
8. Perolehan nilai akuntabilitas sampai pada kategori nilai A
9. Tersedianya data pegawai yang mutakhir dan akurat
10. Diklat berbasis kompetensi
Mutasi dan promosi jabatan dilakukan sesuai dengan kompatensi dan
11.
aturan yang berlaku
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan sarana dan
12.
prasarana pengaduan masyarakat serta menindaklanjutinya
13. Sistem rekruitmen pegawai negeri sipil yang transparan dan akuntabel
Dirumuskannya peta tugas dan fungsi antar SKPD, agar tidak terjadi
14.
tumpang tindih atau duplikasi tugas dan fungsi

2.3. Permasalahan Birokrasi Pemerintah Daerah


Dalam menjalankan roda pemerintahan, pemerintah Kabupaten Blitar
banyak menghadapi permasalahan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 13


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

lingkungan pemerintahan. Adapun permasalahan yang dihadapi pemerintah


Kabupaten Blitar dalam rangka mewujudkan harapan pemangku kepentingan
adalah sebaga berikut :
 Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN
1. Masih adanya overlapping antara peraturan perundang-undangan secara
sektoral dan hirarkis;
2. Belum maksimalnya e-government pada jajaran SKPD untuk
meningkatkan transparansi dan akuntabel;
3. Belum optimalnya penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) pada SKPD;
4. Masih rendahnya kualitas sumber daya aparatur dalam penyusunan
pelaporan keuangan dan administrasi penataan barang milik daerah;
5. Masih adanya wajib lapor laporan harta kekayaan penyelenggara Negara
(LHKPN) serta masih adanya penyelenggara Negara yang belum
menyampaikan formulir LHKPN kepada KPK;
6. Belum ditetapkannya satu atau lebih organisasi perangkat daerah sebagai
Zona Integritas (ZI) menuju Wilyah Bebas Korupsi (WBK);
7. Penyesuaian produk hukum daerah dengan peraturan perundangan yang
berlaku, baik dengan regulasi yang lebih tinggi maupun regulasi terkait
lainnya;
8. Belum optimalnya sistem Control Self Assessment (CSA) pada SKPD.

 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada


Masyarakat
1. Belum optimalnya asistensi dalam penyusunan standart operasional
prosedur (SOP) di semua SKPD;
2. Belum semua SKPD telah menyusun standart operasional prosedur (SOP),
standart pelayanan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan public;
3. Belum maksimalnya penerapan standart pelayanan pada unit kerja;
4. Belum maksimalnya penerapan standart pelayanan minimal (SPM) pada
SKPD pengampu;
5. Belum semuat unit pelayanan melakukan survei Indeks Kepuasan

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 14


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

Masyarakat (IKM);
6. Belum maksimalnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan publik;
7. Belum semua proses penerbitan perijinan dan non perijinan dilakukan
melalui pelayanan terpadu satu pintu.

 Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi


1. Peta tugas dan fungsi antar SKPD belum dirumuskan secara komprehensif
dan terpadu berdasarkan fungsi-fungsi yang diemban Pemerintah
Kabupaten Blitar untuk menghasilkan kinerja secara optimal;
2. Belum jelasnya rumusan tugas dan fungsi dari eselon tertinggi hingga
eselon terendah pada jajaran SKPD;
3. Tumpang tindah atau duplikasi tugas dan fungsi antar SKPD;
4. Belum tersedianya standart kompetensi jabatan yang valid dan reliable
untuk seluruh jabatan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar;
5. Belum diterapkannya penilaian kinerja pegawai berdasarkan pendekatan
manajemen kinerja;
6. Masih adanya mutasi dan promosi dalam jabatan yang tidak sesuai antara
kompetensi individu dengan syarat jabatan;
7. Belum maksimalnya data analisis kebutuhan diklat;
8. Pengiriman peserta diklat tidak sesuai dengan kompetensi;
9. Belum tersedianya database pegawai yang absah, meneyeluruh dan
lengkap;
10. Belum tersedianya formasi jabatan berbasis kompetensi sesuai kebutuhan;
11. Indikator Kinerja Utama (IKU) belum disusun berbasis outcome (hasil);
12. Perlunya penguatan akuntabilitas kinerja berorientasi pada indikator
outcome pada SKPD;
13. Redefinisi RPJMD dan Renstra SKPD berbasis outcome belum
dirumuskan secara komperehensif berdasarkan fungsi-fungsi yang
diemban pemerintah kabupaten Blitar;
14. Perlunya peningkatan kualitas dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP);

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 15


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

15. Belum adanya penerapan indikator kinerja pada SKPD secara konsisten
untuk menilai capaian kinerja;
16. Belum adanya peningkatan partisipasi masyarakat dalam rangka
peningkatan kinerja aparatur.

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 16


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BAB III
AGENDA REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH

3.1. Fokus Perubahan Reformasi Birokrasi


1. Prioritas Pembenahan Manajemen Pemerintah Daerah
Mewujudkan pemerintahan yang baik secara tata kelola, bersih
dan bebas korupsi tentulah harus didukung oleh pemangku kepentingan
beserta jajarannya dalam pemerintahan tersebut. Menyadari betapa
pentingnya mewujudkan pemerintahan yang baik serta mengingat peran
strategis birokrasi pemerintahan dalam mengayomi, memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada
prinsipnya sasaran umum reformasi birokrasi pemerintah daerah adalah
pembaruan pola pikir (mind set), pola budaya (culture set) dan system
tata kelola pemerintahan.
Prioritas pembenahan manajemen pemerintah daerah Kabupaten
Blitar berdasarkan peentuan skor yang dilihat dari setiap sasaran
reformasi birokrasi dan dikaitkan dengan 8 (delapan) area perubahan
reformasi birokrasi, hasil dari scoring yang dilakukan, maka ditetapkan
3 (tiga) permasalahan prioritas area perubahan yang dihadapi
pemerintah kabupaten blitar sebagai berikut:
1) Area perubahan Sumber Daya : Skor 234 (Prioritas I)
Manusia
2) Area perubahan pengawasan : Skor 228 (Prioritas II)
3) Area perubahan pola pikir (mind set) : Skor 223 (Prioritas III)
dan pola budaya (culture set)
4) Area perubahan akuntabilitas : Skor 215
5) Area perubahan tatalaksana : Skor 198
6) Area perubahan organisasi : Skor 192
7) Area perubahan undang-undang : Skor 173
8) Area perubahan pelayanan : Skor 163

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 17


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

 Area perubahan sumber daya manusia


1) Masih rendahnya kualitas sumber daya aparatur dalam penyusunan
pelaporan keuangan dan administrasi penataan barang milik daerah;
2) Masih adanya wajib lapor laporan harta kekayaan penyelenggara
Negara (LHKPN) serta masih adanya penyelenggara Negara yang
belum menyampaikan formulir LHKPN kepada KPK;
3) Belum semua SKPD telah menyusun standart operasional prosedur
(SOP), standart pelayanan dalam rangka peningkatan kualitas
pelayanan public;
4) Belum maksimalnya penerapan standart pelayanan pada unit kerja;
5) Belum maksimalnya penerapan standart pelayanan minimal (SPM)
pada SKPD pengampu;
6) Belum tersedianya standart kompetensi jabatan yang valid dan
reliable untuk seluruh jabatan dilingkungan Pemerintah Kabupaten
Blitar;
7) Belum diterapkannya penilaian kinerja pegawai berdasarkan
pendekatan manajemen kinerja;
8) Masih adanya mutasi dan promosi dalam jabatan yang tidak sesuai
antara kompetensi individu dengan syarat jabatan;
9) Belum maksimalnya data analisis kebutuhan diklat;
10) Pengiriman peserta diklat tidak sesuai dengan kompetensi;
11) Belum tersedianya database pegawai yang absah, meneyeluruh dan
lengkap;
12) Perlunya peningkatan kualitas dalam penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP);

 Area perubahan pengawasan


1) Belum optimalnya penerapan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) pada SKPD;
2) Belum optimalnya sistem Control Self Assessment (CSA) pada
SKPD.

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 18


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

3) Belum optimalnya asistensi dalam penyusunan standart operasional


prosedur (SOP) di semua SKPD;
4) Belum ditetapkannya satu atau lebih organisasi perangkat daerah
sebagai Zona Integritas (ZI) menuju Wilyah Bebas Korupsi (WBK);
5) Belum jelasnya rumusan tugas dan fungsi dari eselon tertinggi
hingga eselon terendah pada jajaran SKPD;
6) Peta tugas dan fungsi antar SKPD belum dirumuskan secara
komprehensif dan terpadu berdasarkan fungsi-fungsi yang diemban
Pemerintah Kabupaten Blitar untuk menghasilkan kinerja secara
optimal;
7) Tumpang tindah atau duplikasi tugas dan fungsi antar SKPD;
8) Belum tersedianya standart kompetensi jabatan yang valid dan
reliable untuk seluruh jabatan dilingkungan Pemerintah Kabupaten
Blitar;
9) Belum diterapkannya penilaian kinerja pegawai berdasarkan
pendekatan manajemen kinerja;
10) Masih adanya mutasi dan promosi dalam jabatan yang tidak sesuai
antara kompetensi individu dengan syarat jabatan;

 Area perubahan pola pikir (mind set) dan pola budaya (culture set)
1) Belum maksimalnya e-government pada jajaran SKPD untuk
meningkatkan transparansi dan akuntabel;
2) Belum semuat unit pelayanan melakukan survei Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM);
3) Belum maksimalnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan publik;
4) Indikator Kinerja Utama (IKU) belum disusun berbasis outcome
(hasil);
5) Perlunya penguatan akuntabilitas kinerja berorientasi pada indikator
outcome pada SKPD;
6) Redefinisi RPJMD dan Renstra SKPD berbasis outcome belum
dirumuskan secara komperehensif berdasarkan fungsi-fungsi yang

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 19


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

diemban pemerintah kabupaten Blitar;


7) Belum adanya penerapan indikator kinerja pada SKPD secara
konsisten untuk menilai capaian kinerja;
8) Belum adanya peningkatan partisipasi masyarakat dalam rangka
peningkatan kinerja aparatur.

2. Prioritas yang harus terus dipelihara


Dalam rangka pemeliharaan atau peningkatan terhadap hal-hal
yang sudah dicapai atau sudah baik dan dikaitkan dengan sasaran
reformasi birokrasi, maka prioritas yang harus terus dipelihara oleh
pemerintah Kabupaten Blitar yaitu :
 Pemerintahan Bersih dan Bebas KKN
1) Perubahan atau penggantian sejumlah peraturan perundang-
undangan yang tidak harmonis atau sinkron;
2) Peningkatan pemahaman bagi aparatur tentang peraturan
perundang-undangan melalui kegiatan bimbingan teknis;
3) Penerapan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar dan Peraturan Bupati
Blitar tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah (SPIP);
4) Pemberian pendidikan dalam hal peningkatan kesadaran anti
korupsi dan perilaku koruptif melalui sosialisasi/ bimbingan teknis
tentang pengisian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
(LHKPN), invetarisasi wajib lapor LHKPN bagi penyelenggara
Negara, dan monitoring/ evaluasi LHKPN bagi penyelenggara
Negara yang melaporkan formulir LHKPN kepada KPK;
5) Sosialisasi dan bimbingan teknis Control Self Assessment (CSA)
kepada seluruh SKPD;
6) Peningkatan kinerja aparatur birokrasi pemerintah Kabupaten Blitar
yang difokuskan pada perencanaan dan penggunaan anggaran
sehingga nantinya dapat memperoleh opini WDP menjadi WTP dari
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK);

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 20


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

7) Implementasi e-government berbasis teknologi informasi melalui


tampilan website www.blitarkab.go.id;
8) Implementasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun
2016.
 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Kepada Masyarakat
1) Penyusunan dan penerapan Standart Operasional Prosedur (SOP)
tentang Penyelenggaraan tugas dan fungsi di lingkungan Bagian
Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar;
2) Bimbingan teknis penyusunan Standart Operasional Prosedur (SOP)
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar;
3) Penyusunan Standart Operasional Prosedur (SOP) pada beberapa
unit kerja SKPD;
4) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana layanan seperti ruang
kerja yang cukup representatif;
5) Rumah sakit umum daerah dan kantor perijinan daerah Kabupaten
Blitar telah memiliki standart pelayanan berbasis manajemen mutu
(Layanan Standart ISO);
6) Pelayanan pajak kendaraan elektronik (Samsat Online) telah
berjalan dengan baik;
7) Dalam hal pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik
(LPSE) pada tahun 2012 dan telah dibentuk Unit Layanan
Pengadaan (ULP) tahun 2014 sebagai pengelola layanan pengadaan
barang dan jasa secara elektronik (e-procurement) Pemerintah
Kabupaten Blitar telah diterapkan;
8) Penerapan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan tools
pengukuran kepuasan pelanggan;
9) Peningkatan kuantitas dan kualitas pemberian beasiswa kepada
putera daerah berprestasi;
10) Peningkatan kualitas Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan
Daerah (SIPPD) dalam proses penyusunan APBD.

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 21


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

 Peningkatan Kualitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi


1) Peningkatan kualitas Tim Reformasi Birokrasi;
2) Meningkatkan atau memperbaiki kualitas budaya kerja di
lingkungan pemerintah Kabupaten Blitar, sehingga pada tahun
berikutnya mendapat penghargaan tingkat provinsi Jawa Timur
sebagai Juara I Gelar Kelompok Budaya Kerja;
3) Sosialisasi dan bimbingan teknis reformasi birokrasi bekerjasama
dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi;
4) Penerapan berbagai Peraturan daerah dan Peraturan Bupati terkait
tentang organisasi dan tata kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar;
5) Evaluasi kelembagaan SKPD di lingkungan Pemerintahan
Kabupaten Blitar;
6) Penyusunan analisa jabatan dan analisa beban kerja pada unit kerja
di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Blitar;
7) Penerapan Standart Pelayanan Minimal (SPM) di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Blitar;
8) Monitoring dan evaluasi pelayanan publik di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Blitar;
9) Terselenggaranya kegiatan dan gelar KBK Kabupaten Blitar dan
Provinsi Jawa Timur;
10) Terfasilitasi Standart Operasional Prosedur (SOP) Sekretariat
Daerah;
11) Terselenggaraanya pelaksanaan pemeliharaan ISO 9001 : 2008;
12) Terselenggaranya aplikasi informasi perangkat daerah Kabupaten
Blitar;
13) Tersedianya laporan hasil penilaian kinerja aparatur Negara;
14) Pengembangan karir Pegawai Negeri Sipil (PNS) sesuai dengan
persyaratan administratif yang diatur sesuai ketentuan yang berlaku;
15) Tersedia data hasil analisa kebutuhan pendidikan dan pelatihan dari
SKPD.

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 22


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

16) Invetarisasi kebutuhan diklat dan pengiriman peserta berbasis


kompetensi;
17) Pengembangan manajemen kepegawaian berbasis teknologi
informasi yaitu simpeg Badan Kepegawaian Daerah berbasis web;
18) Penyusunan pedoman evaluasi akuntabilitas kinerja di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Blitar;
19) Pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Blitar;
20) Review indikator kinerja utama SKPD di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Blitar dan tersusunnya kumpulan indikator kinerja
sebagai ukuran keberhasilan SKPD agar lebih spesifik;
21) Review RPJMD, perbaikan sasaran dan indicator yang relevan
dalam RPJMD dan renstra SKPD agar sesuai tugas fungsi dan lebih
menggambarkan hasil (output oriented);
22) Peningkatan atau perbaikan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP), Pemerintah Kabupaten Blitar
sehingga berhasil memperoleh nilai kategori B;
23) Penerapan petunjuk pelaksanaan tentang mekanisme penanganan
pengaduan masyarakat sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 25 Tahun 2007;
24) Menindaklanjuti pengaduan masyarakat yang dikoordinir oleh
Inspektorat Kabupaten Blitar;
25) Menindaklanjuti saran pada SKPD di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Blitar;
26) Review terhadap sasaran dalam renstra SKPD serta melakukan
monitoring capaian indikator kinerja tahunan.

3. Prioritas yang terkait dengan peningkatan pelayanan


Dalam rangka penentuan prioritas yang terkait dengan
peningkatan pelayanan, ada 2 (dua) fokus yang terkait dengan hal
tersebut yaitu :

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 23


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

 Pelayanan sektor-sektor tertentu yang strategis dan memerlukan


jangka waktu secara bertahap untuk melalukan peningkatan
kualitas kualitasnya.
Berikut ini sector-sektor yang menjadi prioritas peningkatan
kualitas pelayanannya pada Pemerintah Kabupaten Blitar, yaitu :
a. Sektor Pendidikan
Jenis pelayanan pada sector ini yang menjadi prioritas untuk
ditingkatkan kualitas pelayanannya adalah :
1) Kompetensi Guru
Dengan adanya guru yang profesional dan berkualitas
maka akan mampu mencetak anak bangsa yang berkualitas
pula. Kunci yang harus dimiliki oleh setiap pengajar adalah
kompetensi. Kompetensi adalah seperangkat ilmu serta
ketrampilan mengajar guru di dalam menjalankan tugas
profesionalnya sebagai seorang guru sehingga tujuan dari
pendidikan bisa dicapai dengan baik. Standard kompetensi
yang tertuang ada dalam peraturan Menteri Pendidikan
Nasional mengenai standar kualifikasi akademik serta
kompetensi guru dimana peraturan tersebut menyebutkan
bahwa guru profesional harus memiliki 4 kompetensi guru
profesional yaitu kompetensi pedagogic dan kompetensi
kepribadian, professional serta kompetensi sosial.
SKPD penanggungjawab adalah Dinas Pendidikan
Kabupaten Blitar dengan pihak terkait Badan Kepagawaian
Daerah Kabupaten Blitar.

2) Penyediaan Kuantitas dan Kualitas Penunjang Pendidikan


Pendidikan mempunyai peranan penting dan strategis
dalam pembangunan bangsa serta memberikan kontribusi
signifikan atas pertumbuhan ekonomi dan transformasi sosial.
Lebih lanjut, pendidikan yang memiliki empat pilar utama,
yaitu belajar untuk belajar (learning how to learn), belajar
untuk mengetahui (learning how to know), belajar untuk

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 24


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

menjadi (learning how to be), dan belajar untuk hidup dengan


orang lain (learning how to live together), akan menciptakan
masyarakat terpelajar yang menjadi prasyarat terbentuknya
masyarakat yang maju, mandiri, demokratis, sejahtera, dan
bebas dari kemiskinan.
SKPD penanggungjawab adalah Dinas Pendidikan
Kabupaten Blitar dengan pihak terkait Badan Kepagawaian
Daerah Kabupaten Blitar, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

3) Pengembangan Sistem Informasi dan Penerimaan Siswa Baru


Berbasis Online.
Pengolahan data penerimaan siswa baru di lingkungan
Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar sudah dilakukan secara
online yaitu calon pendaftar tidak harus datang langsung ke
tempat pendaftaran kemudian mengisi formulir pendaftaran
kemudian data-data pendaftaran dicatat pada buku-buku dan
pembuatan laporan juga menggunakan rekap yang
konvensional sehingga sering terjadinya hilangnya arsip serta
waktu yang digunakan untuk membuat laporan memerlukan
waktu yang sangat lama. Dengan adanya sistem tersebut bukan
tidak ada permasalahan, maka perlu adanya perbaikan dan
pengembangan sistem informasi penerimaan siswa baru yang
online sehingga calon siswa maupun orang tua tidak lagi
kebingungan dalam mengakses hal tersebut.
SKPD penanggungjawab adalah Dinas Pendidikan
Kabupaten Blitar dengan pihak terkait Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informasi Kabupaten Blitar.

4) Penyediaan dan pengembangan guru dan sekolah berkebutuhan


khusus (formal dan informal)
Paradigma baru dalam dunia Pendidikan Luar Biasa
(special education) telah mulai bergeser pada Pendidikan Anak

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 25


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

Berkebutuhan Khusus (special needs education) yang


cakupannya lebih luas, menjangkau seluruh jenis anak yang
memiliki kesulitan belajar. Pendidikan Luar Biasa umumnya
hanya menargetkan pada anak- tunanetra, tunarungu,
tunagrahita dan tunadaksa, itupun tidak selalu memenuhi
kebutuhan pendidikan anak. Cakupan dari Pendidikan Anak
Berkebutuhan khusus meliputi seluruh anak yang memiliki
kesulitan belajar, termasuk anak yang mempunyai kesulitan
dalam berbahasa, membaca, menulis, dan /atau matematika,
anak yang dianggap nakal dan dikucilkan akibat keadaan
sosial, emosional, ekonomi atau politik dapat dilayani melalui
pendidikan anak berkebutuhan khusus.
SKPD penanggungjawab adalah Dinas Pendidikan
Kabupaten Blitar dengan pihak terkait Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Blitar.

b. Sektor Sarana dan Prasarana


Jenis pelayanan pada sektor ini yang menjadi prioritas untuk
ditingkatkan kualitas pelayanannya adalah :
1) Instalasi Air Bersih
Masalah air bersih merupakan hal yang paling fatal
bagi kehidupan kita; dimana setiap hari kita membutuhkan air
bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan
sebagainya. Dengan air yang bersih tentunya membuat kita
terhindar dari penyakit.
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian
besar disebabkan oleh tangan manusia, pencemaran air dan
tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti
sungai, danau, laut, air tanah dan sebagainya. Alam memiliki
kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah
tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami
dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro
organism yang ada di alam sekitar kita.

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 26


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

SKPD penanggungjawab adalah Dinas Pekerjaan


Umum Kabupaten Blitar dengan pihak terkait Badan
Lingkungan Hidup dan PDAM Kabupaten Blitar.

2) Peningkatan Kualitas Jalan


Jalan sebagai prasarana bagi distribusi barang dan jasa
merupakan urat nadi bagi kehidupan masyarakat, bangsa dan
Negara. Memperhatikan peran strategis dari jalan, maka
pemerintah daerah mempunyai kewenangan dalam dalam
melaksanakan penyelenggaraan jalan.
SKPD penanggungjawab adalah Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Blitar dengan pihak terkait Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar.

3) Penyediaan dan Optimalisasi Drainase


Drainase (pematusan) kota yang buruk selama ini
sering dijadikan penyebab terjadinya banjir (oleh air hujan) di
kota, sehingga terkadang secara parsial, penanggulangan
masalah banjir hanya tertumpu pada upaya memperbanyak
saluran-saluran drainase. Ditinjau dari pengelolaan siklus air
(hujan), perencanaan drainase kota saat ini tidak hanya
menganut konsep pematusan atau pengaliran air saja, tapi juga
menganut konsep konservasi air. Tata guna lahan yang
serampangan dan parsial, serta tidak mengindahkan pola
peresapan air permukaan, terutama dari air hujan, akan sangat
mengganggu siklus air dalam lingkungan. Apalagi bila dalam
pemenuhan air bersihnya hanya "mengandalkan" pola jaringan
distribusi air dari perusahaan air bersih, yang sepenuhnya
hanya diambilkan dari mata air, maka pemanfaatan siklus air
(hujan) yang potensinya sebenarnya cukup besar menjadi
terabaikan. Datangnya musim hujan malah dianggap sebagai
"musibah" munculnya banjir dan genangan.

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 27


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

Butuh turun tangan pemerintah dan partisipasi aktif


masyarakat untuk mengoptimalkan fungsi saluran drainase,
yang tidak hanya sekedar sebagai pematus air, tapi juga
dimaksimalkan untuk peresapan air. Dasar saluran drainase
dibuat tidak seluruhnya tertutup, tapi dibuat alami atau
dibuatkan sumur-sumur peresapan yang aman pada jarak
tertentu, atau dibuatkan biopori-biopori/pipa resapan kecil.
Sehingga pada saat terjadi hujan atau air dari buangan saluran
rumah tangga tidak langsung mengalir ke saluran yang lebih
besar atau sungai, tapi terlebih dahulu akan terserap pada
saluran drainase. Disamping itu, juga lebih diefektifkan dan
dipaksa pembuatan sumur resapan dalam rumah, yang juga
disyaratkan dalam mengeluarkan ijin mendirikan bangunan
(IMB).
SKPD penanggungjawab adalah Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Blitar dengan pihak terkait KPTSP
Kabupaten Blitar.

4) Penyediaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)


Keterbukaan Informasi Publik yang bertujuan untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan
bertanggungjawab (good governance) melalui penerapan
prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi dan supremasi
hukum serta melibatkan partisipasi masyarakat dalam setiap
proses kebijakan publik. Dalam proses keterlibatan masyarakat
perlu diakomodasikan dengan cara mempermudah jaminan
akses informasi public.
SKPD penanggungjawab adalah Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar.

5) Fasilitas Layanan Kesehatan


Pembangunan fasilitas layanan kesehatan hingga saat ini yang
telah terbangun 24 puskesmas dan ditunjang sekitar 10 rumah

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 28


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

sakit baik milik pemerintah maupun swasta yang tersebar


diseluruh wilayah Kabupaten Blitar. Peningkatan pelayanan
adalah dengan peningkatan fasilitas layanan kesehatan dan
upgrading tenaga medis.
SKPD penanggungjawab adalah Dinas Kesehatan,
Kabupaten Blitar dengan pihak terkait Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Blitar.

6) Ruang Terbuka Hijau


Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan suatu bentuk
pemanfaatan lahan pada satu kawasan yang diperuntukan untuk
penghijauan tanaman. Ruang terbuka hijau yang ideal adalah
40% dari luas wilayah, selain sebagai sarana lingkungan juga
dapat berfungsi untuk perlindungan habitat tertentu atau
budidaya pertanian dan juga untuk meningkatkan
kualitas atmosfer serta menunjang kelestarian air dan tanah.
Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur
dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat
terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara
alamiah maupun yang sengaja ditanam. Penyediaan dan
pemanfaatan RTH dalam RTRW Kawasan Strategis
dimaksudkan untuk menjamin tersedianya ruang yang cukup
bagi; kawasan konservasi untuk kelestarian hidrologis;
kawasan pengendalian air larian dengan menyediakan kolam
retensi; area pengembangan keanekaragaman hayati; area
penciptaan iklim mikro dan pereduksi polutan; tempat rekreasi
dan olahraga masyarakat;
SKPD penanggungjawab adalah Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Blitar dengan pihak terkait Dinas Pekerjaan
Umum Cipta Karya Kabupaten Blitar.

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 29


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

7) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana


Pemeliharaan sarana dan prasarana adalah kegiatan
untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua
sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan siap untuk
digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna dalam
mencapai tujuan. Pemeliharaan mencakup segala daya upaya
yang terus menerus untuk mengusahakan agar peralatan
tersebut tetap dalam keadaan baik. Pemeliharaan dimulai dari
pemakaian barang, yaitu dengan cara hati-hati dalam
menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus
dilakukan oleh petugas yang mempunyai keahlian sesuai
dengan jenis barang yang dimaksud. Tujuan
pemeliharaan Sarana Prasarana yaitu Untuk mengoptimalkan
usia pakai peralatan. Hal ini sangat penting terutama jika dilihat
dari aspek biaya, karena untuk membeli suatu peralatan akan
jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan merawat bagian
dari peralatan tersebut; Untuk menjamin kesiapan operasional
peralatan untuk mendukung kelancaran pekerjaan sehingga
diperoleh hasil yang optimal; Untuk menjamin ketersediaan
peralatan yang diperlukan melalui pencekkan secara rutin dan
teratur; Untuk menjamin keselamatan orang yang
menggunakan alat tersebut.
SKPD penanggungjawab adalah Sekretariat Daerah
Kabupaten Blitar dengan pihak terkait seluruh SKPD di
lingkungan Kabupaten Blitar.

c. Sektor Pelayanan Publik


Jenis pelayanan pada sector ini yang menjadi prioritas perlu
ditingkatkan kualitas pelayanan adalah :
1) Pelayanan Pajak Kendaraan Elektronik (Samsat Online)
Pelayanan pajak kendaraan elektronik (samsat online)
telah berjalan dengan baik serta mampu meningkatkan

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 30


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

pendapatan asli daerah (PAD), dengan bentuk layanan berupa


samsat corner yang ditempatkan pada pusat-pusat keramaian,
samsat drive thru, dan samsat keliling online. Peningkatan
kualitas layanan pada sektor ini yaitu mengembangkan sistem
samsat online, meningkatkan sarana dan prasarana serta sumber
daya manusia.
SKPD penanggungjawab adalah Dinas Pendapatan
Kabupaten Blitar dengan pihak terkait Kepolisian Kabupaten
Blitar.

2) Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan
ataupun masyarakat. Pada sektor ini telah berjalan dengan baik,
ini dibuktikan dengan mendapatkan sertifikat manajemen mutu
(ISO). Sedangkan peningkatan kualitas yang diperlukan pada
sector ini adalah peningkatan kuantitas dan kualitas sarana
prasarana kesehatan, system online baik antara rumah sakit
dengan rumah sakit maupun rumah sakit dengan puskesmas,
serta peningkatan sumber daya manusia.
SKPD penanggungjawab adalah Dinas Kessehatan
Kabupaten Blitar dengan pihak terkait Badan Kepegawaian
Daerah (BKD) Kabupaten Blitar.

3) Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (LPSE)


Pengadaan barang dan jasa pemerintah yang
melibatkan pemerintah sebagai pengguna barang/jasa, pihak
swasta sebagai penyedia barang/jasa, dan masyarakat sebagai
pihak penerima manfaat merupakan perwujudan nyata dari
penerapan Good Governance. Peningkatan pada sector

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 31


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

pilayanan ini yaitu upgrading system online pengadaan barang


dan jasa (LPSE) serta meningkatkan kuantitas dan kualitas
sumber daya manusia dan pembentukan unit layanan
pengadaan (ULP) tersendiri.
SKPD penanggungjawab adalah Bagian
Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar dengan
pihak terkait Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten
Blitar.

4) Pelayanan Perpustakaan
Pelayanan publik merupakan segala bentuk jasa
pelayanan yang menjadi tanggungjawab dan dilaksanakan oleh
instansi pemerintah, dalam rangka upaya pemenuhan
kebutuhan masyarakat. Peningkatan kualitas pelayanan publik
sangat diperlukan sebagai cermin dari kinerja, dan tanggung
jawab pemerintah sebagai penyedia layanan. Dalam sektor ini
peningkatan kualitas pelayanan dilakukan melalui penerapan
strategi peningkatan kualitas pelayanan publik menurut konsep
David Osborne, dengan menerapkan kelima indikator strategi
yang meliputi strategi inti, strategi konsekuensi, strategi
pelanggan, strategi pengawasan, dan strategi budaya dengan
tujuan agar pelayanan perpustakaan yang diberikan dapat
memberikan manfaat dan kepuasan bagi warga Kabupaten
Blitar.
SKPD penanggungjawab adalah Kantor Perpustakaan
dan Arsip Kabupaten Blitar.

 Quick win
Quick win merupakan pelayanan yang bersifat strategis bagi
Pemerintah Daerah, dapat dengan cepat dilakukannya perubahandan
dapat diterapkan dalam waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun dan
perubahan yang dilakukan memberikan dampak yang berarti bagi
masyarakat sehingga mampu memberikan citra positif terhadap

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 32


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

reformasi birokrasi yang sedang dilakukan oleh pemerintah daerah.


Berdasarkan harapan dari masyarakat atau pemangku
kepentingan, maka quick win reformasi birokrasi pemerintah
Kabupaten Blitar adalah :
a. Sektor Pendidikan
Quick win pada sector ini adalah optimalisasi pemberian
beasiswa kepada putera daerah yang memiliki prestasi dan potensi
untuk mengembangkan diri, dengan SKPD penanggungjawab
adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar dan SKPD terkait Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika serta pihak Bank.

b. Sektor Pelayanan Publik


Quick win pada sector pelayanan publik ini adalah :
1) Penggabungan pelaksanaan perijinan dengan penanaman modal
membentuk suatu badan tersendiri bernama Badan Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP). Dengan
penanggungjawab Bagian Organisasi Sekretariat Daerah
Kabupaten Blitar dengan SKPD terkait Kantor Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (KPTSP), Bagian Perekonomian Sekretariat
Daerah Kabupaten Blitar dan Sekretariat Dewan Perwakilan
Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar.
2) Peningkatan Standart Pelayanan pada RSUD Kabupaten Blitar
dengan SKPD penanggungjawab RSUD Kabupaten Blitar dan
SKPD terkait Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten
Blitar.
3) Peningkatan kualitas akuntabilitas kinerja birokrasi Pemerintah
Kabupaten Blitar dengan meningkatkan system kepegawaian
daerah berbasis web guna menilai kinerja aparatur berbasis
kompetensi, serta penerapan kenaikan jabatan berdasarkan
prestasi dan kompetensi aparatur dengan SKPD
penanggungjawab Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
Kabupaten Blitar dengan SKPD terkait Bagian Organisasi
Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar.

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 33


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

4. Prioritas Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD)


Fokus perubahan disini menjadi prioritas SKPD dan harus
menjadi perhatian SKPD yang bersangkutan dengan membuat rencana
aksi tersendiri. Prioritas yang telah diidentifikasi sesuai area prioritas
perubahan dalam proses bersama antara SKPD Sektoral dengan
Pemangku Kepentingan, ditetapkan fokus perubahan sebagai berikut :
a. Pencanangan dan penetapan Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/ Zona
Integritas (ZI). Dalam membangun Zona Integritas, pimpinan
instansi pemerintah menetapkan satu atau beberapa unit kerja yang
diusulkan sebagai Wilayah Bebas Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih
Melayani. Pemilihan unit kerja yang diusulkan sebagai Wilayah
Bebas Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani memperhatikan
beberapa syarat yang telah ditetapkan, diantaranya: 1) Dianggap
sebagai unit yang penting/strategis dalam melakukan pelayanan
publik; 2) Mengelola sumber daya yang cukup besar, serta 3)
Memiliki tingkat keberhasilan Reformasi Birokrasi yang cukup
tinggi di unit tersebut. SKPD penanggunjawab yaitu Bagian
Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar dengan pihak
terkait SKPD sektoral pelayanan.
b. Pengoptimalan e-government, suatu proses/ system tata kelola
pemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab
tuntutan perubahan secara lebih efektif, melahirkan inspirasi
penyediaan data informasi dan media komunikasi yang transparan.
Fokus perubahan pada sector ini yaitu peningkatan kuantitas dan
kualitas sumber daya aparatur melalui workshop, pelatihan maupun
pengiriman magang aparatur. SKPD penanggunjawab yaitu Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.

5. Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK)


Proses pembangunan Zona Integritas merupakan tindak lanjut
pencanangan yang telah dilakukan oleh pimpinan instansi pemerintah.
Proses pembangunan Zona Integritas difokuskan pada penerapan

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 34


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

program Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan


Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas
Kinerja, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang bersifat
konkrit.
Pencanangan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas
Korupsi (WBK) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar telah
dilakukan secara serentak oleh Bupati beserta Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD), bentuk pencanangan pembangunan Zona Integritas
(ZI) tersebut ditandai dengan penandatanganan piagam pencanangan
pembangunan Zona Integritas (ZI) oleh Bupati Blitar dengan disaksikan
oleh Gurbernur Jawa Timur.

3.2. Sasaran
Sasaran perubahan reformasi birokrasi pemerintah Kabupaten
Blitar dibuat untuk tahun 2016 – 2020 disesuaikan dengan dokumen
RPJMD Pemerintah Kabupaten yang akan datang. Sasaran perubahan
pemerintah Kabupaten Blitar yaitu :

A. Prioritas Pembenahan Manajemen Pemerintah Daerah


1) Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Aparatur
Target
Sasaran Perubahan Indicator
2016 2017 2018 2019 2020
Pengoptimalan Semua tata kelola
sistem e-government pemerintahan mulai
pada jajaran SKPD dari perencanaan,
untuk meningkatkan penganggaran,
transparansi dan hingga pengawasan
60% 75% 90% 100% 100%
akuntabel; menggunakan
system online
berbasis web dan
terkoneksi antara
SKPD.

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 35


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

Up grading kualitas Tersusunnya dan


sumber daya terdokumentasikan
aparatur dalam laporan keuangan
penyusunan dan administrasi
75% 90% 100% 100% 100%
pelaporan keuangan penataan barang
dan administrasi milik daerah sesuai
penataan barang dengan kaidah yang
milik daerah; berlaku
Tidak ada lagi wajib Tidak ada lagi
lapor LHKPN yang peringatan ataupun
belum himbauan bagi wajib
90% 100% 100% 100% 100%
menyampaikan lapor LHKPN dari
formulir LHKPN KPK
kepada KPK;
Tersusunnya analisa Pemanfaatan analisa
jabatan jabatan dalam 100% 100% 100% 100% 100%
penempatan aparatur
Tersusunnya analisa Pemanfaatan analisa
beban kerja beban kerja dalam
100% 100% 100% 100% 100%
restrukturisasi
organisasi
Tersedianya Penerapan standart
dokumen standar kompetansi jabatan
70% 85% 95% 100% 100%
kompetensi jabatan dalam penataan
aparatur
Kinerja individu Aparatur yang
terukur capaian kinerjanya 90% 95% 100% 100% 100%
sesuai target
Aparatur yang telah
75% 85% 95% 100% 100%
diassessment
Kepatuhan aparatur
memenuhi aturan
100% 100% 100% 100% 100%
dan peningkatan
budaya kerja
Adanya pola karir Tersusunnya pola 85% 95% 100% 100% 100%

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 36


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

karir aparatur
Peta kesenjangan Banyaknya unit
kapasitas aparatur kerja yang telah
berbasis kompetensi menyusun peta
40% 70% 85% 95% 100%
kesenjangan
kapasitas aparatur
berbasis kompetensi
Pengembangan data Penerapan system
pegawai yang database
85% 90% 95% 100% 100%
mutakhir dan akurat kepegawaian
berbasis IT

2) Penguatan Pengawasan
Target
Sasaran Perubahan Indicator
2016 2017 2018 2019 2020
Meningkatnya Aparatur
kapasitas SDM pengawasan yang 70% 75% 90% 100% 100%
APIP bersertifikat
Jumlah pegawai
yang ditingkatkan
kompetensinya 80% 90% 100% 100% 100%
sesuai kebutuhan
unit kerja
Menurunnya kasus Penyelesaian kasus
penyimpangan yang pengaduan
90% 100% 100% 100% 100%
terjadi dalam masyarakat yang
penyelenggaraan ditangani
pemerintah Berkurangnya kasus
KKN di lingkungan
pemerintah 100% 100% 100% 100% 100%
Kabupaten Blitar

Menurunnya jumlah
100% 100% 100% 100% 100%
pelanggaran disiplin

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 37


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

aparatur
Ditetapkannya unit Unit kerja organisasi
kerja organisasi sebagai zona
sebagai zona integritas menuju 2 3 4 5 6
integritas menuju wilayah bebas SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD
wilayah bebas korupsi
korupsi

3) Perubahan Pola Pikir (Mind Set) dan Pola Budaya (Culture Set)
Target
Sasaran Perubahan Indicator
2016 2017 2018 2019 2020
Up grading kualitas Optimalnya
sumber daya penyusunan
aparatur dalam pelaporan keuangan
penyusunan dan administrasi
80% 90% 100% 100% 100%
pelaporan keuangan penataan barang
dan administrasi milik daerah
penataan barang
milik daerah;
Tidak ada lagi wajib Tidak ada peringatan
lapor LHKPN yang maupun himbauan
belum terkait pelaporan
80% 90% 100% 100% 100%
menyampaikan LHKPN bagi wajib
formulir LHKPN lapor
kepada KPK;

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 38


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

B. Prioritas Yang Harus Terus Dipelihara/ Ditingkatkan


1) Meningkatkan Opini WDP menjadi WTP dari BPK
Target
Sasaran Perubahan Indicator
2016 2017 2018 2019 2020
Meningkatkan opini Opini BPK
WDP menjadi WTP WDP WTP WTP WTP WTP
dari BPK

2) Kategori Nilai Penerapan SAKIP


Target
Sasaran Perubahan Indicator
2016 2017 2018 2019 2020
Meningkatnya Nilai penerapan
kategori nilai SAKIP B B BB BB A
penerapan SAKIP

3) Pemenuhan Wajib Lapor LHKPN


Target
Sasaran Perubahan Indicator
2016 2017 2018 2019 2020
Meningkatnya wajib Wajib lapor yang
lapor LHKPN yang melaporkan formulir
telah melaporkan LHKPN kepaa KPK 80% 90% 100% 100% 100%
LHKPN kepada
KPK

C. Prioritas Yang Terkait Dengan Peningkatan Kualitas Pelayanan


1. Pelayanan sector-sektor tertentu
Sasaran perubahan pada sector-sektor tertentu yang strategis
dan memerlukan jangka waktu bertahap untuk melakukan peningkatan
kualitasnya pada pemerintah Kabupaten Blitar yaitu :

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 39


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

a. Pelayanan Sektor Pendidikan


Target
Sasaran Perubahan Indicator
2016 2017 2018 2019 2020
Kompetensi Guru Jumlah guru
tersertifikasi 70% 85% 95% 100% 100%

Penyediaan Perbaikan
kuantitas dan kuantitas dan Sangat Sangat Sangat
Baik Baik
kualitas penunjang kualitas penunjang baik baik baik
pendidikan pendidikan

b. Pelayanan Sektor Sarana dan Prasarana


Target
Sasaran Perubahan Indicator
2016 2017 2018 2019 2020
Peningkatan Indeks Kepuasan Baik Baik Sangat Sangat Sangat
instalasi air bersih, Masyarakat (IKM) baik baik baik
kualitas jalan,
penyediaan dan
optimalisasi
drainase, penyediaan
teknologi informasi
dan komunikasi,
fasilitas pelayanan
kesehatan,
penyediaan ruang
terbuka hijau, serta
pemeliharaan sarana
dan prasarana

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 40


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

c. Sector Pelayanan Publik


Target
Sasaran Perubahan Indicator
2016 2017 2018 2019 2020
Meningkatnya Indeks Kepuasan
kualitas pelayanan Masyarakat (IKM)
Sangat Sangat Sangat
pajak kendaraan Baik Baik
baik baik baik
secara elektronik
(samsat online)
Meningkatnya Indeks Kepuasan
Sangat Sangat Sangat Sangat
fasilitas pelayanan Masyarakat (IKM) Baik
baik baik baik baik
kesehatan
Meningkatnya Indeks Kepuasan
kualitas pengadaan Masyarakat (IKM) Sangat Sangat Sangat
Baik Baik
barang dan jasa baik baik baik
(LPSE)
Meningkatnya Indeks Kepuasan
Sangat Sangat Sangat
kualitas pelayanan Masyarakat (IKM) Baik Baik
baik baik baik
perpustakaan

2. Quick win
Sasaran perubahan quick win pemerintah Kabupaten Blitar
yaitu :
a. Sektor Pendidikan
Target
Sasaran Perubahan Indicator
2016 2017 2018 2019 2020
Meningkatnya Indeks Kepuasan
kualitas pelayanan Masyarakat (IKM) Sangat Sangat Sangat
Baik Baik
dan percepatan baik baik baik
penyaluran beasiswa

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 41


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

b. Sektor Pelayanan Publik


Target
Sasaran Perubahan Indicator
2016 2017 2018 2019 2020
Meningkatnya Indeks Kepuasan
kualitas pelayanan Masyarakat (IKM)
Sangat Sangat Sangat
perijinan dan Baik Baik
baik baik baik
penanaman modal
pada BPMPTSP
Meningkatnya Indeks Kepuasan
kualitas pelayanan Masyarakat (IKM)
Sangat Sangat Sangat Sangat
kesehatan pada Baik
baik baik baik baik
RSUD Kabupaten
Blitar
Meningkatnya Kategori nilai
kualitas penerapan SAKIP
akuntabilitas kinerja B BB BB A A
birokrasi
pemerintahan

D. Prioritas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)


Sasaran maupun target-target perubahan diserahkan pada masing-
masing SKPD yang bertanggung jawab dan SKPD terkait sebagai
rangkaian penyusunan rencana aksi SKPD dalam melakukan reformasi
birokrasi. Secara umum seperti tersaji dibawah ini.

Target
Sasaran Perubahan Indicator
2016 2017 2018 2019 2020
Ditetapkannya unit Unit kerja
kerja organisasi organisasi sebagai
sebagai zona zona integritas
2 3 4 5 6
integritas menuju menuju wilayah
SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD
wilayah bebas bebas korupsi
korupsi

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 42


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

Meningkatnya Indeks Kepuasan


Sangat Sangat Sangat Sangat
kualitas e- Masyarakat (IKM) Baik
baik baik baik baik
government

E. Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK)


Sebagai tindak lanjut dari pencanangan pembangunan Zona
Integritas (ZI) menuju wilayah bebas korupsi (WBK), SKPD yang
ditetapkan adalah Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPTSP)
Kabupaten Blitar yang merupakan quick wins dari reformasi birokrasi.

3.3. Kegiatan-kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan klasifikasi
dalam program reformasi birokrasi oleh pemerintah Kabupaten Blitar, yaitu
:

No Fokus Perubahan Kegiatan


A. Prioritas Pembenahan Manajemen Pemerintahan
1. Penataan Sistem Manajemen 1) Penyusunan dan penerapan
Sumber Daya Manusia (SDM) analisis jabatan.
Aparatur 2) Penyusunan analisis beban
kerja.
3) Penyusunan standart
kompetensi jabatan.
4) Penyusunan pola karir pegawai
sesuai kompetensi.
5) Penerapan system penilaian
kinerja individu.
6) Pengembangan diklat pegawai
berdasarkan kompetensi.
7) Peningkatan kompetensi
sumber daya aparatur dalam
pengelolaan keuangan dan
barang milik daerah;
8) Penataan database pegawai.
2. Penguatan Pengawasan 1) Penerapan system
pengendalian intern pemerintah
(SPIP);
2) Pengoptimalan peran aparat
pengawas intern pemerintah
(APIP);

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 43


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

3) Menindaklanjuti pengaduan
masyarakat;
4) Fasilitasi bimbingan pengisian
Laporan Harta Kekayaan
Pejabata Negara (LHKPN)
kepada wajib lapor LHKPN;
3. Perubahan Paradigma Pola 1) Up grading kualitas sumber
Pikir (Mind Set) dan Pola daya aparatur
Budaya Kerja (Culture Set) 2) Pemberian penghargaan
aparatur (reward) kepada aparatur
berprestasi
3) Assessment kompetensi
individu bagi pegawai
B. Prioritas Yang Harus Dipelihara
1. Peningkatan Kualitas 1) Meningkatkan opini WDP
Pelayanan menjadi WTP dari BPK
2) Nilai akuntabilitas kinerja
setidaknya tetap kategori B
3) Pemenuhan kewajiban bagi
wajib lapor LHKPN
C. Prioritas Yang Terkait Dengan Peningkatan Pelayanan
1. Peningkatan kualitas 1) Peningkatan kualitas pelayanan
pelayanan sector-sektor public
tertentu 2) Penerapan standart pelayanan
minimal
3) Melakukan survey indeks
kepuasan masyarakat pada
semua unit layanan
4) Penyusunan dan penerapan
standart operasional prosedur
(SOP) sesuai tugas dan fungsi
2. Quick Win 1) Menerapkan pelayanan
penanaman modal dan
perijinan/ non perijinan melalui
Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(BPMPTSP)
2) Meningkatkan konektivitas
(online) antar samsat di
wilayah provinsi jawa timur
3) Peningkatan kualitas pelayanan
melalui standart pelayanan
pada Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD)

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 44


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

D. Prioritas Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD)


Sasaran maupun target-target perubahan diserahkan pada masing-masing
SKPD yang bertanggung jawab dan SKPD terkait sebagai rangkaian
penyusunan rencana aksi SKPD dalam melakukan reformasi birokrasi.

3.4. Rencana Aksi


Rencana aksi terkait dengan rencana kegiatan reformasi birokrasi
pemerintah Kabupaten Blitar, yaitu :

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 45


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Blitar


Waktu Penyelesaian
No Program/ Kegiatan Indicator dan Target Tahapan Kegiatan Penanggungjawab Anggaran
2016 2017 2018 2019 2020
1. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur
a. Penyusunan dan Indicator : 1) Membentuk tim penyusun - Pokja SDM
Penerapan Analisis Jumlah unit kerja yang analisis jabatan dan analisis - Bagian
Jabatan (anjab). telah menyusun dan beban kerja Organisasi
menerapakn hasil analisis 2) Inventarisasi jabatan yang ada - BKD
jabatan di setiap unit kerja
3) Menyusun formulir uraian
Target : jabatan
91 Unit Kerja 4) Mengumpulkan data mengenai
jabatan
5) Mengumpulkan data dengan
menghasilkan deskripsi dan
spesifikasi jabatan
6) Melakukan analisis jabatan dan
menyusun uraian jabatan
7) Soasialisai jabatan dan
substansi uraian jabatan
8) Implementasi uraian jabatan
9) Monitoring dan evaluasi atas

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 46


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

penerapan analisis jabatan serta


mengukur dampak atau
perubahannya
b. Penyusunan analisis Indicator : 1) Membentuk tim penyusun - Pokja SDM
beban kerja (ABK) Jumlah unit kerja yang analisis jabatan dan analisis - Bagian
telah melaksanakan beban kerja Organisasi
analisis beban kerja 2) Pengumpulan data - BKD
3) Pengolahan data
Target : 4) Menelaah hasil olahan data
91 Unit Kerja 5) Menerapkan hasil analisis
jabatan dan analisis beban kerja
6) Sosialisasi hasil analisis jabatan
dan analisis beban kerja pada
setiap jabatan dan unit kerja
7) Pelaksanaan analisis jabatan
dan analisis beban kerja
8) Monitoring dan evaluasi atas
pelaksanaan analisi jabatan dan
analisis beban kerja
c. Penyusunan Standart Indicator : 1) Review uraian tugas dan criteria - Pokja SDM
Kompetensi Jabatan Jumlah unit kerja yang kinerja - Bagian
telah menyusun standart 2) Penyusunan standart Organisasi

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 47


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

kompetnsi jabatan kompetensi - BKD


3) Sosialisasi standart kompetensi
Target : jabatan
91 Unit Kerja 4) Pelaksanaan standart
kompetensi
5) Melakukan penataan pegawai
berdasarkan kompetensi jabatan
6) Monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kompetensi jabatan
d. Penerapan pola karir Indicator : 1) Pembentukan tim penilaian - Pokja SDM
pegawai berdasarkan Tersusunnya dokumen pola kepegawaian - Bagian
kompetensi karir pegawai untuk setiap 2) Penyusunan dokumen indicator Organisasi
unit kerja pola karir pegawai - BKD
3) Sosialisasi dokumen pola karir
Target : pegawai
61 Unit Kerja 4) Penerapan indicator pola
pegawai
5) Monitoring dan evaluasi atas
pelaksanaan indicator pola
pegawai
e. Penerapan sistem Indicator : 1) Penyusunan indicator penilaian - Pokja SDM
Peningkatan jumlah kinerja kinerja individu - Bagian

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 48


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

penilaian kinerja aparatur diukur dari hasil 2) Menyusun system penilaian Organisasi
individu penerapan pedoman kinerja individu yang - BKD
penilaian indicator kinerja didasarkan pada posisi, kinerja,
individu dan kehadiran
3) Mengembangkan system
Target : penilaian kehadiran pegawai
85 % Dari Jumlah 4) Sosialisasi indicator penilaian
Pegawai kinerja
5) Implementasi system penilaian
kinerja pegawai
6) Mengukur dampak/ perubahan
atas penerapan system penilaian
kinerja pegawai
f. Pengembangan diklat Indicator : 1) Menyusun kebutuhan diklat - Pokja SDM
pegawai berbasis Hasil analisis diklat sesuai pegawai - Bagian
kompetensi (analisis dengan kebutuhan 2) Menyusun system aplikasi Organisasi
kebutuhan diklat) organisasi diklat pegawai - BKD
3) Menyusun pedoman diklat
Target : 4) Sosialisasi pedoman
1 (satu) dokumen pengembangan dan pelatihan
penerapan AKD pegawai berdasarkan
kompetensi

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 49


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

5) Meyebarkan informasi
kebutuhan diklat pegawai
kepada seluruh pegawai
6) Menyelenggarakan diklatt
pegawai
7) Monitoring dan evaluasi
implementasi pengembangan
dan pelatihan pegawai
g. Penataan database Indicator : 1) Identifikasi kebutuhan - BKD
pegawai Aplikasi database pegawai pengembangan database
berbasis IT kepegawaian dengan
melaksanakan FGD
Target : 2) Menyusun model simpeg sesuai
1 (satu) set aplikasi kebutuhan
database kepegawaian 3) Sosialisasi model simpeg yang
sudah dikembangkan
4) Menerapkan simpeg
5) Pengukuran dampak/ perubahan
atas implementasi penerapan
simpeg

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 50


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

2. Penguatan Pengawasan
a. Penerapan sistem Indicator : 1) Menyempurnakan pedoman - Pokja
pengendalian intern Jumlah temuan pada unit pengawasan internal sesuai Pengawasan
pemerintah (SPIP) kerja berkurang dan dengan pardigma internal audit - Inspektorat
meningkatnya kualitas yang baru
laporan keuangan pada unit 2) Pre audit rencana kegiatan dan
kerja anggaran meliputi review
peraturan yang terkait
Target : 3) Membentuk satgas SPIP
85% dari jumlah unit kerja 4) Sosilisasi pedoman pengawasan
serta kriteria pre audit dan
anggaran
5) Implementasi pedoman
pengawasan serta criteria pre
audit dan anggaran
6) Menyampaikan hasil audit
kegiatan dan anggaran kepada
unit kerja
7) Memantau tindak lanjut hasil
audit dan anggaran
8) Evaluasi kesenjangan

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 51


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

pelaksanaan tindak lanjut hasil


pre audit
b. Pengoptimalan peran Indicator : 1) Menentukan kebutuhan - Pokja
aparat pengawas Jumlah tanaga APIP yang pengembangan kapasitas bagi Pengawasan
intern pemerintah ditingkatkan kapasitasnya. tenaga APIP - Inspektorat
(APIP) sebagai 2) Melakukan analisa kesenjangan
quality assurance dan Target : kapasitas tenaga APIP.
consuting 30 orang 3) Melakukan penyusunan rencana
kerja dan anggaran dalam
rangka peningkatan tenaga
APIP.
4) Implementasi pengawasan
untuk melakukan review
laporan keuangan, evalusi
LAKIP SKPD, pengelolaan
laporan gratifikasi
5) Melakukan pendampingan Zona
Integritas menuju Wilayah
Bebas Korupsi
6) Melalukan pemantauan dan
evaluasi terkait dengan peran
APIP sebagai tindak lanjut

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 52


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

pengawasan.
c. Tindak lanjut dari Indicator : 1) Melakukan inventarisasi dan - Pokja
hasil pengaduan Jumlah kasus pengaduan tabulasi pengaduan masyarakat Pengawasan
masyarakat masyarakat yang berdasarkan unit kerja - Inspektorat
ditindaklanjuti 2) Melakukan pemeriksaan dan
analisa atas pengaduan
Target : masyarakat
90% dari jumlah 3) Sosialisasi atas pengaduan
pengaduan masyarakat kepada unit kerja
yang mendapat pengaduan
masyarakat
4) Melakukan pemantauan dan
evaluasi terkait tindak lanjut
atas pengaduan masyrakat pada
unit kerja terkait
d. Fasilitasi bimbingan Indicator : 1) Mendata jumlah wajib lapor - Pokja
pengisian Laporan Jumlah wajib lapor pada LHKPN pada setiap SKPD Pengawasan
Harta Kekayaan SKPD yang 2) Mendata jumlah wajib lapor - Inspektorat
Pejabata Negara menyampaikan LHKPN pada setiap SKPD yang belum - Bagian
(LHKPN) kepada melaporkan LHKPN Organisasi
wajib lapor LHKPN; Target : 3) Melakukan pendampingan
95% dari jumlah wajib dalam pengisian formulir

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 53


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

lapor LHKPN LHKPN bagi wajib lapor yang


belum melaporkan LHKPN
4) Melakukan pemantauan dan
evaluasi pelaporan LHKPN
bagi wajib lapor yang sudah
mengisi formulir LHKPN
3. Perubahan Paradigma Pola Pikir (Mind Set) dan Pola Budaya Kerja (Culture Set) aparatur
a. Up grading kualitas Indicator : 1) Pengenalan dan pemahaman - Seluruh SKPD
sumber daya Perubahan pemahaman budaya organisasi pada setiap - Secretariat
aparatur terhadap makna pekerjaan SKPD Daerah
dan etos kerja 2) Penerapan nilai-nilai organisasi
3) Pemahaman terhadap makna
Target : bekerja
85% dari jumlah pegawai
b. Assessment Indicator : 1) Rivew kompetensi sumber daya - BKD
kompetensi individu Pengembangan kompetensi aparatur - Bagian
bagi pegawai individu sebagai bahan 2) Membangun database hasil Organisasi
pertimbangan penilaian (assessment)
pengembangan karir 3) Sosialisasi internal
pegawai 4) Melaksanakan assessment
5) Memanfaatkan hasil assessment
Target : untuk perencanaan karir

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 54


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

80% dari jumlah pegawai pegawai


c. Pemberian Indicator : 1) Mentabulasi jumlah aparatur - BKD
penghargaan Peningkatan nilai dan kebutuhan jabatan sesuai - Inspektorat
(reward) kepada akuntabilitas kinerja dengan kompetensi jabatan - Bagian
aparatur berprestasi aparatur 2) Menilai dan menganalisa Organisasi
prestasi aparatur
Target : 3) Memberikan penghargaan
80% dari jumlah pegawai (reward) kepada aparatur
berprestasi di tiap-tiap unit
kerja
4. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
a. Peningkatan kualitas Indicator : 1) Membentuk tim survey - SKPD
pelayanan public Jumlah unit pelayanan 2) Menyusun rencana kerja survey Pengampu
dengan melibatkan meningkat kinerjanya dari pelanggan - Inspektorat
partisipasi penerapan hasil survey 3) Menyusun pedoman
masyarakat pelanggan pelaksanaan survey pelanggan
4) Melaksanakan survey
Target : pelanggan
90% dari jumlah unit 5) Melakukan analisis hasil survey
pelayanan pelanggan
6) Memberikan umpan balik hasil
survey kepada unit pelayanan

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 55


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

yang bersangkutan
7) Membuat janji perbaikan
pelayanan dan rekomendasi
perbaikan pelayanan
8) Monitoring dan evaluasi
pelaksanaan hasil survey
pelanggan untuk melihat
dampak/ perubahan pelayanan
yang disediakan
b. Penerapan Standart Indicator : 1) Membentuk tim penerapan dan - Bagian
Pelayanan Minimal Jumlah SKPD Pengampu pencapaian SPM Organisasi
(SPM) yang telah menyusu dan 2) Menyelenggarakan lokakarya - Inspektorat
menerapkan SPM untuk penyusunan profil - SKPD
pelayanan dasar Pengampu
Target : 3) Sosialisasi SPM di lingkungan
Seluruh SKPD pengampu Pemerintah Kabupaten Blitar
15 bidang SPM 4) Membuat rencana kerja dan
anggaran SKPD pengampu
SPM
5) Menerapkan SPM
6) Monitoring dan evaluasi
penerapaan SPM terhadap

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 56


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

kinerja instansi dan pegawai


c. Penerapan hasil Indicator : 1) Membentuk tim IKM - Bagian
survey indeks Jumlah unit pelayanan 2) Membuat rencana kerja dan Organisasi
kepuasan yang melaksanakan survey anggaran SKPD pengampu - Inspektorat
masyarakat pada dan menerapkan hasil 3) Melaksnakan survey IKM - SKPD
semua unit survey IKM 4) Monitoring dan evaluasi Pengampu
pelayanan dampak pelaksanaan survey
Target : IKM terhadap kinerja instansi
90% dari jumlah unit dan pegawai
layanan
d. Penyusunan dan Indicator : 1) Membentuk tim penyusunan - Bagian
penerapan standart Jumlah SKPD yang telah SOP Organisasi
operasional prosedur menyusun dan menerapkan 2) Mengidentifikasi kebutuhan - Inspektorat
(SOP) sesuai tugas SOP SOP sesuai tugas dan fungsi
dan fungsi 3) Menyusun draft SOP masing-
Target : masing SKPD
Seluruh SKPD 4) Menyelenggarakan lokakarya
untuk membahas draft SOP
yang telah disusun
5) Menyempurnakan dan
menyusun SOP sesuai dengan
pendapat/ masukan yang ada

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 57


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

6) Menetapkan SOP yang telah


disempurnakan
7) Sosialisasi SOP di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Blitar
8) Menerapakan SOP yang telah
disusun dan ditetapkan
9) Monitoring dan evaluasi
dampak pelaksanaan SOP
terhadap kinerja instansi dan
pegawai
5. Quick Win
a. Menerapkan Indicator : 1) Pembentukan dan penetapan - Bagian
Jumlah investasi, perijinan Badan Penanaman Modal dan Organisasi
pelayanan
dan non perijinan yang Pelayanan Terpadu Satu Pintu - Secretariat
penanaman
dilayani oleh BPMPTSP (BPMPTSP) DPRD
modal dan memberikan tingkat 2) Melakukan studi banding ke - SKPD Terkait
perijinan/ non kepuasan masyarakat daerah lain yang sudah
perijinan melalui meningkat menerapkan pelayanan

Badan BPMPTSP
Target : 3) Melakukan rapat koordinasi
Penanaman
90% jumlah pengaduan dengan SKPD yang
Modal dan menurun
megeluarkan perijinan/ non

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 58


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

Pelayanan perijinan

Terpadu Satu 4) Menginventarisir jenis


investasi, perijinan dan non
Pintu
perijinan yang dapat
(BPMPTSP) diintegrasikan dalam pelayanan
BPMPTSP
5) Membuat profil investasi dan
peluang penanaman modal di
Kabupaten Blitar
6) Melakukan telaah penerapan
pelayanan perijinan terpadu
yang mencakup semua aspek
7) Memerapkan perijinan terpadu
satu pintu
8) Monitoring dan evaluasi
terhadap pelaksanaan
BPMPTSP
b. Meningkatkan Indicator : 1) Membentuk tim pengembangan - Dinas
konektivitas (online) Tersedianya pelayanan di samsat Pendapatan
antar samsat di beberapa wilayah di jawa 2) Melakukan koordinasi dengan - Dinas
wilayah provinsi timur stakeholder terkait di Perhubungan,
jawa timur lingkungan pemerintah jawa Komunikasi dan

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 59


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

Target : timur Informatika


Tersedianya dan 3) Merencanakan dan - Kepolisian
terkoneksinya jaringan ke Merumuskan konsep Resort Blitar
3 Kota/Kab disekitar pengembangan samsat
Kabupaten Blitar Kabupaten blitar
4) Mengintegrasikan konsep
pengembangan dengan
stakeholder terkait
5) Sosialisasi kepada masyarakat
terkait pengembangan
pelayanan samsat
6) Penerapan konsep
pengembangan pelayanan
samsat
7) Monitoring dan evaluasi konsep
pengembangan pelayanan
samsat
c. Peningkatan kualitas Indicator : 1) Membentuk tim penyusunan - Dinas
pelayanan melalui Kepuasan terhadap standar pelayanan Kesehatan
standart pelayanan pelayanan meningkat dan 2) Membuat rencana dan - Bagian
pada Rumah Sakit keluhan masyarakat merumuskan standat pelayanan Organisasi
Umum Daerah terhadap pelayanan 3) Melakukan pembahasan - RSUD

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 60


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

(RSUD) menurun rancangan standart pelayanan


dengan stakeholder terkait
Target : 4) Menetapkan standart pelayanan
90% dari jumlah yang telah disusun
pengaduan menurun 5) Menyelenggarakan pelayanan
sesuai dengan standart
pelayanan yang telah ditetapkan
6) Melakukan monitoring dan
evaluasi dampak penerapan
standart pelayanan terhadap
unit kerja pelayanan untuk
perbaikan dan penyempurnaan
standart pelayanan
6. Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK)
a. Penetapan Zona Indicator : 1) Penetapan beberapa unit kerja - Bagian
Integritas menuju Jumlah unit kerja pelayanan sebagai zona Organisasi
Wilayah Bebas pelayanan yang ditetapkan integritas - Inspektorat
Korupsi sebagai zona integritas 2) Pelaksanaan zona integritas
menuju wilayah bebas menuju WBK pada unit kerja
korupsi meningkat yang telah ditetapkan
3) Monitoring dan evaluasi
Target : terhadap penerapan zona

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 61


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

2 (dua) unit kerja integritas menuju WBK


4) Perencanaan penetapan unit
kerja lain sebagai zona
integritas menuju WBK

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 62


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI

4.1. Monitoring
Monitoring dilakukan untuk mendapatkan informasi yang setepat-
tepatnya terhadap pelaksanaan program dan untukmengetahui
perkembangan pelaksanaan program dikaitkan dengan rencana yang
disusun. Sedangkan sasaran monitoring adalah mendorong terciptanya
transparansi dalam proses pelaksanaan program serta untuk memperbaiki
proses pelaksanaan program.
Monitoring pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah daerah
dilakukan dalam tingkatan lingkup unit/ satuan kerja, lingkup pemerintah
daerah dilakukan secara berkala yakni setiap 6 (enam) bulan sejak rencana
program dari tim kerja pemerintah daerah disetujui tim kerja nasional.
Sebagai pelaksana monitoring adalah tim kerja pemerintah daerah didukung
oleh tim indepen. Obyek yang menjadi sasaran monitoring meliputi aktivitas
program yang sedang berjalan, hasil-hasil yang sudah dicapai dan pihak-
pihak yang terkait dalam proses reformasi birokrasi. Monitoring yang
dilaksanakan pemerintah Kabupaten Blitar tersaji dalam gambar dibawah
ini.

Lingkup
Pemerintah Daerah

Lingkup unit/ Program-program


satuan kerja Road Map Reformasi Birokrasi

Gambar 1. System monitoring Road Map RB Kabupaten Blitar

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 63


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

Dari gambar diatas system monitoring dilakukan pada tingkatan


terkecil yaitu lingkup unit kerja/ satuan kerja yang memeberikan laporan
kemajuan pelaksanaan road map reformasi birokrasi kepada pemerintah
daerah selaku pemangku kepentingan. Pada setiap tingkatan monitoring
dapat dilakukan melalui beberapa media, yaitu :

1. Lingkup unit/ satuan kerja


a. Pertemuan rutin dengan pimpinan unit/ satuan kerja untuk
membahas kemajuan, hambatan yang dihadapi, dan penyesuaian
yang perlu dilakukan untuk merespon permasalahan atau
perkembangan lingkungan strategis. Pertemuan ini juga dilakukan
pada unit/ satuan kerja yang melaksanakan quick win.
b. Pertemuan dengan pimpinan unit/ satuan kerja untuk merespon
permasalahan yang harus cepat diselesaikan.
c. Survey terhadap kepuasan masyarakat dan pengaduan masyarakat.
d. Pertemuan dalam rangka penilaian mandiri pelaksanaan reformasi
birokrasi yang dikoordinasikan oleh inspektorat.

2. Lingkup pemerintah daerah


a. Pertemuan rutin pada tingkat tim pengarah.
b. Pertemuan rutin pada tingkat tim pelaksana,
c. Pertemuan rutin pada tingkat kelompok kerja.
d. Survey kepuasan masyarakat dan pengaduan masyarakat.
e. Pertemuan dalam rangka penilaian mandiri pelaksanaan reformasi
birokrasi yang dikoordinasikan oleh inspektorat.

4.2. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk menilai kemajuan pelaksanaan
reformasi birokrasi secara keseluruhan termasuk tindak lanjut hasil
monitoring yang dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan. Pada tahapan ini
pemerintah Kabupaten Blitar melakukan beberapa tahapan mulai dari unit/
satuan kerja sampai pada tingkat pemerintah daerah, yaitu :

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 64


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

1. Evaluasi semesteran di tingkat unit/ satuan kerja yang dipimpin oleh


pimpinan unit/ satuan kerja untu membahas kemajuan, hambatan yang
dihadapi, dan penyesuaian kegiatan yang perlu dilakukan pada enam
bulan atau 1 (satu) tahun kedepan sehingga tidak terjadi permasalahan
yang sama atau dalam rangka merespon perkembangan lingkungan
strategis. Evaluasi dilakukan secara menyeluruh terhadapa prioritas yang
telah ditetapkan.
2. Evaluasi tahunan di tingkat pemerintah daerah yang dipimpin langsung
oleh ketua tim pelaksana reformasi birokrasi pemerintah daerah atau
langsung oleh pimpinan daerah.

Hasil dari evaluasi diharapakan dapat secara terus menerus memberikan


masukan terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi di tahun-tahun
berikutnya.

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 65


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BAB V
PENUTUP

Dalam pelaksanaan reformasi birokrasi tidak terlepas dari dukungan,


kerjasama dan partisipasi masyarakat dan dunia usaha sebagai pilar good
governance. Masyarakat adalah pihak yang berhak memperoleh layanan prima
dari pemerintah, karena pada dasarnya pemerintah dibentuk untuk melayani dan
memberdayakan masyarakat. Demikian pula dunia usaha sangat berkepentingan
dalam proses reformasi birokrasi mengingat kualitas pelayanan yang disediakan
oleh pemerintah sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dunia usaha. Terdapat
5 (lima) factor penentu kesuksesan reformasi birokrasi, yaitu :
1. Kesamaan persepsi dan tujuan
Perlu adanya kesamaan pemahaman, pandangan dan cara berpikir
setiap aparatur negara bahwa reformasi birokrasi harus dijalankan demi
meningkatkan kualitas hidup.
2. Kemauan dan komitmen politik
Kemauan dan komitmen politik (political will) yang kuat mulai dari
pimpinan tertinggi sampai terendah harus bias diterjemahkan dan
dilaksanakan oleh seluruh aparatur Negara dalam bentuk tekad melakukan
reformasi birokrasi.
3. Ketersediaan anggaran
Reformasi birokrasi memerlukan anggaran yang cukup besar untuk
melaksanakan program atau kegiatan yang menjadi prioritas reformasi
birokrasi.
4. Dukungan masyarakat
Dukungan masyarakat dalam proses reformasi birokrasi merupakan
system control yang efektif dalam pencapaian target-target reformasi
birokrasi.
5. Konsistensi dan keberlanjutan
Konsistensi disini juga berarti kedisiplinan untuk menjalankan

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 66


PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

sesuai dengan rancangan induk reformasi birokrasi dan peraturan


perundangan yang berlaku.

Penyusunan dokumen road map reformasi birokrasi pemerintah


kabupaten blitar tahun 2016 – 2020 dilakukan dengan memperhitungkan harapan
pemangku kepentingan dan kemampuan Pemerintah Kabupaten Blitar dalam
dalam merespon harapan tersebut. Meskipun dokumen road map ini disusun
secara detail, namun dalam pratiknya berbagai langkah baru yang bersifat
strategis dapat ditambahkan untuk menjawab permasalahan strategis yang harus
dipecahkan.
Upaya reformasi birokrasi merupakan upaya yang harus dilakukan
dngan penuh kesabaran, pengorbanan dan memakan banyak waktu namun harus
tetap dengan penuh rasa tanggung jawab dilaksnakan. Pemerintah Kabupaten
Blitar dalam hal ini berkomitmen untuk melaksanakan reformasi birokrasi dengan
sungguh-sungguh.

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2016 – 2020 67

Anda mungkin juga menyukai