Laporan Praktikum
Laporan Praktikum
Laporan Praktikum
Kimia Dasar I
IKATAN KIMIA
H031191045
KELOMPOK IV
IKATAN KIMIA
Asisten, Praktikan,
PENDAHULUAN
Dasar atau fondasi kimia merupakan atom. Namun, kimia tidak hanya
mempelajari tentang atom saja. Kimia pertama kali muncul ketika dua atom
bentuk senyawa lewat ikatan kimia. Atom-atom terikat ini memberikan dampak
bagi terhadap sifat sifat fisika dan kimia. Misalnya, grafit memiliki sifat lunak dan
dapat menghantarkan arus listrik, dan intan yang merupakan material keras dan
beberapa molekul netral atau ion donor elektron. Kation tersebut berfungsi
sebagai ion pusat sedangkan molekul netral atau ion donor elektron berfungsi
sebagai gugus pengeliling atau sering disebut ligan. Ikatan yang terbentuk adalah
ikatan kovalen koordinasi, yang terjadi karean pendonoran pasangan elektron dari
Dalam memahami ikatan kimia ini, perlu dilakukan sebuah praktikum agar
praktikum yang sudah dilaksanakan maka disusunlah laporan ini. Sehingga dapat
kovalen, serta dapat diketahui juga bahwa kation bersama dengan ligannya dapat
serta dapat mengetahui dan memahami reaksi pembentukan kompleks dan bukan
kompleks.
kovalen.
ion dan ikatan kovalen dengan mengamati endapan yang dihasilkan ketika
CH3COOH dan C2H5OH dengan Metil Orange (MO), dan pengamatan pada
perbedaan senyawa kompleks dan bukan kompleks dari perubahan warna yang
TINJAUAN PUSTAKA
Kapan saja dua atom atau ion sangat terikat, dapat dikatakan ada ikatan
kimia di antara atom atau ion tersebut. Ada tiga jenis umum ikatan kimia: ionik,
kovalen, dan logam. Contoh sederhana dari ikatan kimia dapat dilihat ketika
menambahkan garam dapur ke dalam segelas air. Garam dapur adalah natrium
klorida (NaCl) yang terdiri dari ion natrium, dan ion klorida. Struktur ini
disatukan oleh ikatan ion, yang disebabkan oleh adanya daya tarik antara ion
pembentuknya yaitu atom hidrogen dan oksigen terikat satu sama lain melalui
ikatan kovalen, karena terjadi pembagian elektron antar atom. Sendok terdiri dari
logam besi, di mana atom Fe terhubung satu sama lain melalui ikatan logam, yang
Unsur-unsur gas mulia, hampir tidak membentuk ikatan dengan atom lain
dan karena kereaktifannya kurang , maka gas mulia sering disebut sebagai gas
inert. Kecuali helium yang memiliki 2 elektron (duplet), semua gas mulia
memiliki 8 elektron (oktet) pada kulit terluarnya. Susunan yang demikian menurut
Kossel dan Lewis sangat stabil, sehingga atom-atom gas mulia tidak menerima
seperti gas mulia karena gas mulia stabil. Hal ini bisa terjadi jika atom-atom yang
tidak stabil tersebut membentuk ikatan kimia antar atom yang satu dengan atom
lainnya. Adapun cara atom-atom mencapai konfigurasi gas mulia (oktet atau
b) Menerima tambahan elektron dari atom lain sehingga membentuk ion negatif
(anion)
kovalen).
senyawa ion. Misalnya, reaksi antara litium dan fluorin untuk membentuk litium
fluorida. Konfigurasi elektron litium adalah 1s2 2s1, dan fluorin adalah 1s2 2s2 2p5.
Ketika atom litium dan florin bereaksi, elektron valensi 2s1 litium ditransfer ke
atom florin. Hal inilah yang dinamakan ikatan ion, yaitu ketika terjadi sumbang
menyumbang elektron antara atom yang kelebihan elektron kepada atom yang
Sebagian besar zat yang digunakan untuk kehiupan sehari-hari, seperti air yang
cenderung berupa gas, cairan, atau padatan dengan titik leleh yang rendah.
Banyak bahan, seperti bensin yang mudah menguap. Banyak bahan lentur dalam
bentuk padat misalnya, kantong plastik dan parafin. Untuk kelas zat yang sangat
besar yang tidak berperilaku seperti zat ionik, G. N. Lewis mengemukakan alasan
bahwa atom dapat memperoleh konfigurasi elektron gas mulia dengan berbagi
elektron dengan atom lain. Ikatan kimia yang terbentuk dengan berbagi sepasang
ligan. Atom pusat bisa berupa logam transisi, alkali atau alkali tanah. Ion atau
molekul netral yang memiliki atom - atom donor yang dikoordinasikan dengan
atom pusat disebut dengan ligan. Senyawa kompleks terbentuk akibat terjadinya
ikatan kovalen koordinasi antara ion logam atom pusat dengan suatu ligan
dari sumbangan atom-atom yang membentuk ikatan. Beberapa molekul ada yang
pasangan elektronnya berasal dari salah satu atom saja, sedang atom lainnya
satu pasang elektron yang belum digunakan bersama, sedang ion H + dapat
menerima satu pasang elektron untuk menjadi lebih stabil karena mempunyai
konfigurasi elektron helium. Oleh karena itu pasangan elektron tersebut dapat
digunakan bersama oleh molekul NH3 dan ion H+ sehingga terbentuk ion
amonium, NH4+. Ikatan antara NH3 dengan ion H+ ini juga merupakan ikatan
logam kadmium dapat diubah menjadi suatu senyawa kompleks dan diikuti
ekstraksi dalam pelarut organik yang sesuai, sehingga konsentrasi logam dapat
kompleks dengan kupferon, kompleks kupferon dari logam bervalensi dua dapat
METODE PERCOBAAN
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, pipet tetes
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah AgNO3 (Perak Nitrat),
1 mL AgNO3. Tabung pertama ditetesi 3 tetes NaCl, tabung kedua ditetesi tiga
tetes etanol (C2H5OH), dan tabung ketiga ditetesi tiga tetes CHCl3. Kemudian
Disiapakan tiga buah tabung reaksi. Tabung satu diisi dengan 2,5mL HCl,
tabung dua diisi dengan 2,5mL CH3COOH, dan tabung ketiga diisi dengan 2,5mL
Disiapkan tiga tabung reaksi yang diisi dengan 1mL CuSO4. Dua dari
antara tiga tabung ditetesi dengan larutan amonia. Tabung pertama ditetesi amonia
berlebih, tabung kedua ditetesi dengan sedikit amonia, dan tabung ketiga tidak
FeCl3 dan tabung kedua diisi dengan 1mL K3 Fe(CN)6. Kemudian, ke dalam
masing-masing tabung ditetesi 3 tetes KCNS. Lalu dicatat perubahan yang terjadi.
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. senyawa yang memiliki ikatan ion dan ikatan kovalen dapat dibedakan pada
Dalam pengendapan garam nitrat, senyawa yang memiliki ikatan ion, yakni
NaCl dengan terbentuknya endapan putih dan senyawa yang memiliki ikatan
perubahan warna menjadi merah tua dan termasuk asam lemah, yakni
2. senyawa kompleks dan bukan kompleks juga dapat dibedakan pada saat
penambahan BaCl2 dan senyawa yang bukan kompleks yakni CuSO4 tanpa
pereaksi K4Fe(CN)6 dan BaCl2. Dalam reaksi dengan KCNS, yang termasuk
dalam senyawa kompleks, yakni FeCl3 dengan perubahan warna menjadi
merah darah dan senyawa yang bukan kompleks yakni K3 Fe(CN)6 dengan
5.2 Saran
dilengkapi sehingga praktikum dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan
melakukan percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, T.E., LeMay, H.E., Bursten, B.E., Murphy C.J. dan Woodwar, P.M.,
2012, Twelfth Edition Chemistry: The Central Science, Pearson Prentice
Hall, New York.
AgNO3 1 mL
reaksi
CuSO4 1 mL
-Dimasukkan ke dalam 2 tabung reaksi
Hasil \
FeCl3 1 mL K4 Fe(CN)6 1 mL
Hasil
Lampiran 2. Gambar Percobaan