Anda di halaman 1dari 2

Fatty Liver

1. Pengertian Fatty Liver


Fatty liver adalah suatu keadaan di mana adanya penimbunan lemak yang berlebihan di sel-sel hati. Dalam
kondisi normal, hati mengandung lemak. Namun bila kadar lemaknya sudah lebih dari 10% dari berat hati itu
sendiri, maka sebagian sel-sel hati yang sehat akan diganti dengan sel lemak. Hati akan berubah warnanya
menjadi kuning mengkilat karena berlemak, membesar dan lebih berat dari keadaan normal. Inilah yang
disebut dengan fatty liver (perlemakan hati).

2. Klasifikasi
Berdasarkan berat ringannya, fatty liver dapat di bagi menjadi :
1. Steatosis (hanya perlemakan hati ), keadaan ini masih ringan
2. Steatohepatitis (perlemakan hati disertai dengan peradangan sel hati) di bagi menjadi
1. ASH (Alcoholic Steatohepatitis) terjadi akibat konsumsi Alcohol yang berlebihan. Fatty liver jenis ini dapat
terjadi dengan meminum kurang lebih 300 ml Alcohol perminggu.
2. NASH (Nonalcoholic Steatohepatitis)
Fatty liver jenis ini 80% disebabkan karena obesitas (kelebihan berat badan)
Fatty liver jenis steatohepatitis lco menyebabkan kematian sel hati dan akhirnya akan membentuk jaringan
parut pada hati (fibrosis). Proses peradangan hati dapat terus berlanjut sampai 10-20 tahun, kemudian hati
menjadi keras dan mengecil (sirosis). Kondisi ini akan menyebabkan kerusakan hati yang permanen bahkan
dapat menyebabkan kanker hati.

3. Gejala Fatty Liver


Fatty liver jarang menimbulkan keluhan, karena penimbunan lemak ini terjadinya secara perlahan-lahan.
Namun bila kondisi ini berlanjut dapat menimbulkan keluhan seperti :
1. Perut terasa penuh
2. Terkadang daerah ulu hati terasa keras
3. Tidak nyaman atau nyeri tumpul pada daerah perut kanan atas

4. Lesu, mudah lelah dan lemas


5. Kadang kembung, mual dan muntah
6. Pada keadaan yang berat berat badan dapat menurun

4. Penyebab Fatty Liver


Fatty liver dapat disebabkan antara lain oleh :
1. Kegemukan (obesitas) terutama di daerah perut
2. Kencing manis (diabetes)
3. Asupan lemak dan karbohidrat yang berlebihan
4. Kebiasaan minum alcohol yang berlebihan
5. Bahan kimia dan obat-obatan misalnya kortikosteroid, tetrasiklin, asam valproat, metotreksat, karbon
tetraklorid, fosfor kuning)
6. Gangguan maupun perubahan hormonal seperti kehamilan
7. Kurang gizi dan diet rendah protein
8. Keracunan vitamin A
9. Operasi bypass pada usus kecil
10. Fibrosis kistik (bersamaan dengan kurang gizi)
11. Kelainan bawaan pada alcohol glikogen, galaktose, tirosin atau homosistin

12. Kekurangan rantai-medium arildehidrogenase


13. Kekurangan kolesterol esterase
14. Penyakit penumpukan asam fitanik (penyakit Refsum)
15. Abetalipoproteinemia
16. Sindroma Reye.
5. Penanganan Fatty Liver
Tidak ada pengobatan khusus atau pembedahan untuk mengatasi perlemakan hati. Tujuan dari pengobatan
adalah menghilangkan penyebabnya atau mengobati penyakit yang mendasarinya, antara lain dengan :
1. Menurunkan berat badan sebesar 0,5 kg per minggu secara bertahap bila menderita obesitas
2. Menurunkan lemak darah seperti kolesterol maupun trigliserida dengan diet maupun obat dari dokter
3. Menurunkan kadar gula darah bila menderita diabetes
4. Hindari minum alcohol
5. Diet rendah lemak dan karbohidrat
6. Makan makanan dengan gizi yang seimbang
7. Tingkatkan aktivitas dengan melakukan olahraga secara teratur
8. Pemberian antioksidan seperti vitamin E

6. Tips Pola Makan Untuk Mencegah Dan Menangani Fatty Liver


1. Hindari makanan hewani terutama yang berlemak, gorengan dan makanan yang diawetkan.
2. Kurangi konsumsi karbohidrat seperti gula, roti putih, nasi putih, mie, kue-kue, biscuit, pudding dll.
3. Hindari susu dan produk susu seperti susu sapi, keju atau butter.
4. Hindari semua margarine
5. Hindari semua makanan dan minuman yang manis.
6. Hindari pemanis buatan.
7. Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran.
8. Minumlah paling sedikit 2 liter air sehari

Syarat Diit :
1. Energi cukup, sesuai umur, berat dan tinggi badan
2. Protein 50 gr.
3. Lemak 20% dari kebutuhan Kalori yaitu 30 gr
4. Karbohidrat 65% sisa dari kebutuhan kalori
5. Mudah dicerna dan tidak merangsang.
6. Bahan makanan yang dapat menimbulkan gas dihindarkan.

• Bahan Makanan yang Diperbolehkan


1. Nasi, roti, bihun, biskuit, jentang
2. Gula murni, madu, gula-gula, sirup, jam
3. Susu skim, daging sapi, ayam, ikan
4. Tahu, tempe, kacang ijo
5. Margarine minyak (bukan untuk menggoreng)
6. Kacang panjang, buncis muda, bayam, labu siam, labu kuning, oyong, wortel, biit, kangkung
7. Pepaya, pisang, jeruk, nanas, sari buah
8. Garam, gula merah, gula pasir, salam, laos, kunyit, bawang merah, micin, bawang putih, ketumbar
(pemakaian terbatas)
Bahan Makanan yang Dihindari
1. Sumber lemak : semua makanan yang digoreng dan semua daging yang banyak mengandung lemak,
seperti daging babi, daging kambing, sumsum tulang, jeroan, kuning telor, santan kental dan alpokat.
2. Bahan makanan yang mengandung gas : ubu, singkong, kacang merah, kol, sawi, lobak, caisin, nangka,
durian

Anda mungkin juga menyukai