Anda di halaman 1dari 12

Yuliati: PERANCANGAN SISTEM PENGONTROLAN LEVEL PADA STEAM DRUM WASTE HEAT ...

145

PERANCANGAN SISTEM PENGONTROLAN LEVEL PADA STEAM


DRUM WASTE HEAT BOILER BERBASIS ADAPTIVE NETWORK
FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)
Theresia Yuliati1)
E-mail: yulia@mail.wima.ac.id

ABSTRAK

Unit boiler sangatlah penting pada industri pupuk seperti di PT. Petrokimia Gresik, khususnya dalam
produksi steam. Kualitas steam yang dihasilkan steam sangat dipengaruhi oleh aliran gas buang panas yang
dihasilkan dari pembakaran di dalam turbin gas dan juga dipengaruhi oleh level dari drum itu sendiri. Untuk
bisa menghasilkan kualitas steam yang baik, maka berbagai parameter di dalamnya harus dapat dikontrol
dengan baik, mengingat karakteristik dinamiknya yang sering berubah menyesuaikan beban proses yang ada.
Salah satu komponen kontrol yang penting adalah High Pressure Steam Drum (HP drum). Parameter kontrol
yang harus dijaga dengan baik adalah level air pada steam drum.
Oleh karena itu dalam penelitian ini, dengan memperhatikan struktur agar tidak terlalu mengganggu
sistem yang telah ada, maka ditawarkan solusinya menggunakan kontrol adaptif yaitu dengan merancang suatu
sistem pengontrolan level pada steam drum waste heat boiler berbasis neuro fuzzy jenis Adaptive Neuro Fuzzy
Inference System (ANFIS).
Berdasarkan hasil simulasi dan pengujian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemodelan sistem
berbasis pada neuro fuzzy dengan 3 masukan, 1 keluaran serta model dinamika invers plant pada HP steam
drum telah menunjukkan hasil yang cukup baik. Selain itu performansi pengontrol neuro fuzzy dalam kecepatan
beradaptasi dan kemampuan belajar cukup baik dalam mengejar set point .

Kata kunci : waste heat boiler, pengontrol level, ANFIS, performansi

PENDAHULUAN exchanger) untuk mengubah gas panas dan


Dalam upaya menghasilkan steam yang air menjadi steam. Prinsip kerja dari HRSG
diperlukan untuk industri proses khususnya di sama dengan kondisi riil di PT. Petrokimia
PT. Petrokimia Gresik, maka waste heat boiler Gresik yang di kondisi lapangan sering
(WHB) memegang peranan yang sangat dikenal sebagai Waste Heat Boiler (WHB).
penting. Steam yang dihasilkan tersebut harus Karakteristik serta sirkulasi operasi
memenuhi kualitas yang diinginkan, baik dalam kedua jenis boiler tersebut pada prinsipnya
hal tekanan, suhu, kemurnian dan lain-lain. sama yaitu menghasilkan steam dari air dengan
Steam yang dihasilkan akan dimanfaatkan memanfaatkan energi panas. Keduanya
untuk keperluan proses maupun untuk mempunyai kehandalan (reliability) operasi
menggerakkan mesin-mesin putar tenaga uap serta perpindahan panas maksimum yang
(steam turbine). Kualitas steam yang kurang memegang peranan penting, dan sifatnya kritis
bagus akan berpotensi merusak mesin-mesin terhadap perubahan suhu gas.
putar tersebut. Salah satu parameter operasi boiler yang
Sistem boiler merupakan sistem harus dijaga dengan baik adalah level/
pembangkit uap panas (steam generator) yang ketinggian permukaan air dalam HP drum.
memanfaatkan energi perpindahan panas dari Untuk boiler dengan kapasitas besar,
hasil pembakaran untuk mengubah air menjadi pengontrolan level steam drum dikenal dengan
produk utama berupa steam. Dua jenis istilah tiga (three) elemen dan satu (single)
pembangkit daya yaitu berupa turbin gas, dan elemen level control. Single element level
turbin steam atau dikenal sebagai Combined control akan difungsikan pada saat produksi
Cycle (CC), maupun Combined Heat Power steam masih di bawah 30%, dan begitu lebih
(CHP) menghasilkan energi listrik dan panas. besar daripada 30%, maka sistem kontrol level
Oleh sebab itu boiler dibedakan dalam dua tipe, secara otomatis pindah ke three elemen level
yaitu: control. Pada single element, level semata-mata
1. Boiler dengan pembakar (fired boiler) yang dikontrol oleh level air pada steam drum,
digunakan pada sistem pembangkit daya sedang pada three element, di mana parameter
dengan turbin steam; proses dikontrol adalah kombinasi dari level air
2. Boiler tanpa pembakar (unfired boiler atau pada steam drum, laju aliran steam yang
Heat Recovery Steam Generation/HRSG) dihasilkan, dan tekanan steam yang dihasilkan.
yang berfungsi sebagai penukar panas (heat

1)
Staf Pengajar di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
WIDYA TEKNIK Vol. 9, No. 2, 2010 (145-156)

WHB merupakan tipe boiler yang konvensional, model matematika plant, dan
memanfaatkan aliran gas buang dari turbin gas tuning parameter pengontrol harus ditentukan
yang masih memiliki suhu tinggi. Sekitar 60% sebelum mengimplementasikan pengontrolnya.
dari 70% panas yang dihasilkan oleh Oleh sebab itu dalam penelitian ini,
pembakaran di dalam turbin gas dimanfaatkan dengan memperhatikan struktur agar tidak
kembali oleh WHB untuk membantu terlalu mengganggu sistem yang telah ada,
menghasilkan steam. maka ditawarkan solusinya menggunakan
Besar/kualitas steam yang dihasilkan baik kontrol adaptif yaitu dengan merancang suatu
itu suhu, tekanan maupun laju aliran steam sistem pengontrolan level pada steam drum
sangat dipengaruhi oleh aliran gas buang panas waste heat boiler berbasis neuro fuzzy jenis
yang dihasilkan dari pembakaran di dalam Adaptive Neuro Fuzzy Inference System
turbin gas. Di samping itu, steam yang (ANFIS).
dihasilkan juga dipengaruhi oleh level dari
drum itu sendiri. Untuk bisa dihasilkan steam
dengan kualitas yang baik tersebut, maka TINJAUAN PUSTAKA
berbagai parameter di dalamnya harus dapat Sistem Waste Heat Boiler
dikontrol dengan baik, mengingat karakteristik Produk utama unit proses boiler di PT.
dinamiknya yang sering berubah menyesuaikan Petrokimia Gresik yang berupa steam ini pada
beban proses yang ada. Salah satu komponen proses selanjutnya dipakai pada unit proses
kontrol yang penting adalah High Pressure amonia, dan urea. Adapun skema sistem boiler
Steam Drum (HP Drum). Parameter kontrol secara umum dapat disajikan pada Gambar 1 di
yang harus dijaga dengan baik adalah level air mana terdiri dari beberapa sub sistem yang
pada steam drum tersebut yang harus selalu antara lain berhubungan dengan: air (feedwater,
dijaga pada ketinggian tertentu. Apabila terlalu drum), steam (drum, superheater), combustion
tinggi, maka steam akan basah sehingga chamber, waterwalls (risers), reheater, dan
berpotensi merusak peralatan-peralatan yang economizer. Hal ini berakibat terdapatnya
menggunakan steam tersebut, seperti steam beberapa variabel yang berpengaruh secara
turbine dan lain-lainnya. Sebaliknya apabila internal, dan hanya digunakan di dalam loop
terlalu rendah, maka tube-tube dari boiler yang kontrol lokal (misalnya: level air di drum, suhu,
bersangkutan akan menjadi over heated dan tekanan steam boiler, serta tekanan udara di
sehingga umur boiler menjadi singkat. ruang bakar (furnace).
Pada saat ini, sistem yang digunakan di
PT. Petrokimia Gresik menggunakan algoritma
klasik Proportional Integral Derivative (PID)
Control yang diimplementasikan pada sistem
kontrol terdistribusi yang tidak mempunyai
kemampuan melakukan auto tuning.
Keberhasilan pemakaian algoritma tersebut
sangat tergantung seberapa baik hasil tuning
parameter pengontrol, yang umumnya
dilakukan dengan metoda coba-coba (trial
error).
Teknik pengontrol klasik P, PI, dan PID
telah menjadi basis dalam sistem kontrol yang
sederhana, dan implementasinya memang telah
begitu meluas dalam berbagai industri. Namun,
Gambar 1. Skema Umum Sistem Boiler
teknik pengontrol klasik ini tidak mampu
mengkompensasi perubahan parameter yang
Dari skema umum sebagaimana yang
terjadi di dalam plant, dan tidak dapat
disajikan pada Gambar 1 dapat dijelaskan
beradaptasi terhadap perubahan lingkungannya,
bahwa boiler feedwater dialirkan ke drum di
di samping itu terdapat kendala pada tuning
mana di dalam drum tersebut terjadi evaporasi
parameter-parameter pengontrolnya yang masih
air. Air kemudian mengalir ke dalam
manual, sehingga sangat tergantung dari
downcomers, dan masuk ke risers. Di dalam
pengetahuan, dan pengalaman operator serta
risers panas dari pembakaran digunakan untuk
masih sedikitnya penggunaan pengontrol yang
menaikkan suhu air yang berakibat akan terjadi
well tuned. Di lain pihak, dalam teknik kontrol
evaporasi dari air. Jadi sirkulasi air, steam, serta

146
Yuliati: PERANCANGAN SISTEM PENGONTROLAN LEVEL PADA STEAM DRUM WASTE HEAT ...

campuran air dan steam terjadi di dalam drum, pada kondisi tertentu. Selain gas buangan dari
downcomers, dan risers. Steam yang dibuat di turbin gas, masukan utama yang dikontrol ke
dalam risers kemudian dipisahkan di dalam sistem boiler adalah air umpan boiler
drum dari steam yang mengalir melalui (feedwater) disebut juga Boiler Feed Water
superheater yang berasal dari HP turbine. Hal (BFW). BFW akan masuk ke sistem WHB
ini kemudian di-recycle ke reboiler (terlebih melalui pompa kondensat P2221A/B, dan
dahulu ke dalam reheater) di mana energinya menuju ke Low Pressure drum (LP drum)
dinaikkan. Adapun desuperheating spray water melalui deaerator. LP drum ini juga terhubung
di dalam superheater digunakan untuk dengan LP evaporator yang berperan untuk
mengontrol suhu steam. Risers menyerap panas menaikkan suhu air di dalam drum, sehingga air
di dalam pembakaran. Perpindahan panas gas menguap menjadi steam.
hasil pembakaran dengan cara radiasi, dan Proses sirkulasi antara LP drum, dan LP
konveksi ke superheater. Kemudian panas evaporator akan berlangsung secara internal,
tersebut ditransfer dengan konveksi ke reheater, dan berulang sehingga steam yang dihasilkan
dan akhirnya ke economiser sebelum ke luar dari BFW di dalam deaerator akan menuju pada
boiler melalui stack. suhu jenuhnya. Namun, ketika suhu jenuhnya
Sistem boiler yang ada di PT. Petrokimia masih belum tercapai untuk menghasilkan
Gresik merupakan sistem boiler tipe Waste steam pada LP drum, maka diperlukan masukan
Heat Boiler (WHB) yang memanfaatkan energi steam tambahan yang berasal dari High
panas gas buangan (exhaust gas) dari turbin Pressure drum (HP drum). Steam pada LP
gas. Proses ini bertujuan untuk memanaskan drum yang telah mencapai titik jenuhnya akan
feedwater pada superheater, sehingga meninggalkan drum, dan dipompakan kembali
menghasilkan laju aliran steam. Diagram Proses oleh pompa BFW P2222 A/B menuju
sistem WHB (berdasarkan Piping & Instrument economizer. Kondisi yang sama seperti pada LP
Diagram (P&ID) Exhaust Gas PT. Petrokimia- drum, maka HP drum ini juga terhubung
Gresik No. 55012/6200) dapat dilihat pada dengan High Pressure (HP) evaporator yang
Gambar 2. mempunyai fungsi yang sama. Selanjutnya
steam pada HP drum ini akan menuju
superheater untuk terus dipanaskan, sehingga
mencapai suhu steam yang diinginkan, dan juga
menjadi keluaran dari sistem WHB selain aliran
dan tekanan steam.
Sebagai catatan bahwa suhu keluaran dari
steam akan dikontrol pada suhu acuan 460oC
dengan menginjeksi kembali ke superheater.
Berdasarkan referensi sistem manual operasi
WHB PT. Petrokimia Gresik[1], sistem WHB ini
terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu
Superheater, Evaporator tekanan tinggi (High
Pressure Evaporator) dan Evaporator tekanan
rendah (Low Pressure Evaporator),
Economizer, Lower Header, LP/HP
Gambar 2. Skema P&ID (Exhaust Gas Sistem Downcomers, Drum, Saluran pipa Ducting),
Waste Heat Boiler) Ruang pembakar (Firing Room), dan
Pembungkus Boiler (Casing).
Pada kondisi operasi normal, aliran gas
buang akan dialihkan langsung menuju ke Kondisi Operasi Sistem WHB
WHB, namun ketika hanya turbin gas yang Loop proses kontrol sistem WHB
beroperasi, maka katup pengalih (diverter) akan beroperasi pada dua kondisi baik secara manual
mengalihkan gas buang tersebut menuju by- maupun otomatik. Secara manual apabila sinyal
pass stack untuk dibuang ke udara. Peran dari kontrol tidak berasal dari kalkulasi pengontrol,
pembakar (duct burner) sangat penting untuk tetapi langsung berasal dari perintah operator di
mempertahankan aliran panas dengan cara lapangan. Loop proses ini dapat dianggap
mengatur suhu yang masuk ke boiler agar sebagai suatu proses loop terbuka (open loop
kondisi steam yang diproduksi baik berupa system). Sebaliknya apabila operasi dilakukan
suhu, laju aliran, maupun tekanan dapat terjaga secara otomatis, maka sinyal kontrol yang
diberikan oleh pengontrol dirancang dengan

147
WIDYA TEKNIK Vol. 9, No. 2, 2010 (145-156)

suatu unjuk kerja tertentu. Sebagian besar dikeluarkannya indikasi tanda bahaya. Apabila
pengontrol di lapangan pada sistem WHB keadaan memburuk, dan membahayakan, maka
menggunakan pengontrol PID, dan merupakan sistem otomatis akan shutdown. Dalam hal
sistem kontrol loop tertutup (closed loop boiler kondisi unhealthy (salah satu peralatan
system). pengaman boiler memberikan sinyal trip) dan
Selama beroperasi, agar steam bisa diverter tidak mau menutup, maka turbine gas
dihasilkan dengan kualitas yang baik, maka akan secara otomatis shut down.
berbagai parameter di dalamnya harus dapat
dikontrol dengan baik, mengingat karakteristik Model Neuro Fuzzy
dinamiknya yang sering berubah menyesuaikan Pada perancangan sistem kontrol berbasis
beban proses yang ada. Salah satu komponen pada pemodelan sistem (model based control)
kontrol yang penting adalah pengontrolan level tentunya diperlukan suatu model yang bisa
air pada High Pressure steam drum (HP drum) merepresentasikan dinamika suatu proses.
yang harus tetap terjaga pada batas normalnya, Khusus untuk model yang mempunyai
dan harus dipastikan bahwa level tersebut tidak karakteristik non linier, maka dalam
berada pada batas level terendah (minimum perancangan sistem kontrolnya diperlukan
30% level) daerah aman operasi. Hal ini untuk penentuan struktur modelnya terlebih dahulu,
menghindari terjadinya tube dari boiler yang dan biasanya struktur model dari proses tidak
bersangkutan menjadi over heated sehingga diketahui. Oleh karena itu, diperlukan suatu
umur boiler menjadi lebih singkat.. Sebaliknya, metode pendekatan dalam menentukan struktur
apabila level air terlalu tinggi (maksimum 80% modelnya. Dalam hal ini akan dilakukan
level), maka steam akan basah sehingga pendekatan dengan menggunakan teknik
berpotensi merusak peralatan-peralatan yang identifikasi sistem yang merupakan salah satu
menggunakan steam tersebut, seperti: steam dari sekian banyak metode pemodelan sistem
turbine dan sebagainya. berdasarkan pada data masukan dan keluaran
Kondisi aman lain yang harus tetap dijaga proses (plant).
adalah tekanan steam untuk mencegah Pemodelan berbasis model Neuro fuzzy
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama Nonlinear Auto Regressive with eXogeneous
proses berlangsung yang diakibatkan oleh input (NARX) merupakan suatu model yang
tekanan maksimum. Oleh sebab itu menyatakan bagaimana hubungan antara
perancangan sistem interlock sebagaimana masukan keluaran sebelumnya dengan keluaran
tertera pada Tabel 1 dilakukan untuk prediksinya. Secara umum model NARX
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dinyatakan dalam bentuk persamaan:
tersebut. Prosedurnya dilakukan secara bertahap ym (k 1)  F( y(k),...,y(k  na 1),u(k),u(k  nb 1)
dimulai dari pengecekan, dan pengujian sistem (1)
secara interval regulasi sampai dengan dengan:
Tabel 1. Perancangan Trip pada Sistem Pembakar, y (k ),..., y (k  na  1) dan
Boiler, dan Turbin Gas
u (k ),..., u (k  n b  1)
berturut-turut adalah
Boiler* Pembakar
Terjadi Trip apabila: keluaran dan masukan proses sebelumnya,
 Tekanan steam  Tekanan steam high y m (k  1) merupakan keluaran prediksi proses,
high high high
n a , nb adalah dinamika order dari proses, dan
 Suhu steam high  Suhu steam high high
high  Level pada LP drum F adalah fungsi nonlinier.
 Level pada LP low low (2x) Dengan demikian dalam hal ini,
drum low low (2x)  Level pada HP drum pemilihan model dan penentuan parameter
 Level pada HP low low (2x) model sangat mempengaruhi perhitungan
drum low low (2x)  Suhu ruang bakar high keluaran prediksinya, dan pada tahap
 Suhu ruang bakar high selanjutnya berperan pada perancangan
high high  Tekanan udara dari pengontrolnya.
kipas bertekanan Metode neuro fuzzy, merupakan
rendah low low kolaborasi antara algoritma pembelajaran dari
Ket : * indikasi trip terjadi dan diikuti dengan
Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dengan teori
penutupan diverter valve
** indikasi trip terjadi diiukuti dengan tidak Logika Fuzzy. Algoritma JST digunakan untuk
menutupnya diverter valve dalam 60 menentukan parameter-parameter dari sistem
detik inferensi fuzzy. Selanjutnya, pada penelitian ini

148
Yuliati: PERANCANGAN SISTEM PENGONTROLAN LEVEL PADA STEAM DRUM WASTE HEAT ...

digunakan Adaptive Neuro Fuzzy Inference


System (ANFIS) yang merupakan suatu
arsitektur jaringan yang secara fungsional
ekuivalen dengan kaidah/aturan fuzzy tipe
Takagi Sugeno-Kang (TSK), dan basis fungsi
pada JST dengan algoritma pembelajaran
(learning) berdasarkan pada data pelatihan.
Kelebihan dari sistem fuzzy Sugeno adalah cara
perhitungan yang lebih sederhana, transparan,
dan efisien serta lebih memudahkan dalam
pekerjaan komputasi dibandingkan dengan
sistem fuzzy model Mamdani[2].
Gambar 3. (a). Mekanisme Sistem Inferensi
Arsitektur ANFIS [2,3,4,5] Fuzzy Model Sugeno
Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (b). Arsitektur ANFIS TSK orde satu
dengan dua masukan dan satu
(ANFIS) adalah suatu jaringan adaptif berbasis keluaran[2]
pada sistem inferensi fuzzy. Parameter ANFIS Lapisan 1:
terdiri dari dua bagian, yaitu parameter premise Semua node dalam lapisan ini adalah
(nonlinier), dan parameter konsekuen (linier) adaptive nodes, i merupakan derajat
yang dapat diadaptasikan dengan pembelajaran keanggotaan dari masukan terhadap fungsi
hybrid yang menggabungkan dua metode keanggotaan fuzzy (membership function = MF)
pembelajaran yaitu metode kuadrat terkecil yang dinyatakan dalam node:
(least square estimator), dan metode penurunan
O1,i   Ai ( x) i=1,2 (2)
gradien (steepest descent). Dalam hal ini,
penentuan jumlah, tipe, dan parameter dari O1,i   Bi  2 ( y ) i=3,4
fungsi keanggotaan (membership function)
beserta aturan-aturannya memegang peranan Ai , dan Bi merupakan himpunan fuzzy dalam
yang sangat penting dalam mencapai bentuk parameter. Misal MF adalah fungsi
performansi yang diinginkan, namun seringkali generalized bell (gbell) dengan persamaan
sulit untuk dilakukan. Bahkan selama ini, hanya
1
berdasarkan trial and error, padahal hal ini  Ai ( x)  bi
, i=1,2 (3)
yang sangat penting dalam tuning sistem fuzzy.  x  c 2 
1   i  
 ai  
Model ANFIS dari fuzzy Sugeno
(sebagaimana disajikan pada Gambar 3) yang  
diambil dari jaringan yang adaptif untuk dengan: ai , bi , dan ci merupakan parameter
kerangka pembelajaran, dan adaptasi. Dengan
dari MF. Semua nilai dari parameter-parameter
mempertimbangkan kesederhanaan, dan
di lapisan ini akan berubah sesuai dengan
kemudahan komputasi, maka sistem inferensi
fungsi gbell yang dipilih sebagai fungsi
fuzzy yang digunakan adalah sistem fuzzy model
keanggotaan untuk setiap masukan himpunan
TSK orde satu. Untuk arsitektur ANFIS,
fuzzy-nya. Parameter di lapisan ini disebut
misalkan model Sugeno orde satu dengan dua
sebagai parameter premise.
masukan dengan dua aturan (rules) serta satu
keluaran dapat dinyatakan dalam bentuk:
Lapisan 2:
Aturan I : Jika (x adalah A1 ) dan (y adalah B1 ),
Node-node dalam lapisan ini merupakan
maka ( f1  p1 x  q1 y  r1 ) node tetap (tidak adaptif). Keluaran dari node
Aturan II : Jika (x adalah A2 ) dan (y adalah ini adalah:
B2 ), maka ( f 2  p2 x  q2 y  r2 ) O2,i  wi   Ai ( x)  Bi ( y ) i=1,2 (4)
Secara umum, struktur jaringannya
mengadaptasi parameter nonlinier pada lapisan Keluaran dari setiap node dalam lapisan ini
1, dan parameter linier pada lapisan 4. menyatakan firing strength dari aturannya.
Keseluruhan arsitektur ANFIS mempunyai lima
lapisan dengan fungsi yang berbeda-beda. OLi Lapisan 3:
adalah simbol untuk keluaran dari node i dalam Node-node dalam lapisan ini juga
lapisan L. Kelima lapisan pada arsitektur ANFIS merupakan fixed node. Node ini merupakan
dapat dijelaskan sebagai berikut: normalisasi dari lapisan sebelumnya. Keluaran
dari lapisan ini dinyatakan dalam persamaan:

149
WIDYA TEKNIK Vol. 9, No. 2, 2010 (145-156)

wi Permasalahan utama dalam merancang


O3,i  wi  i=1,2 (5) sistem kontrol adalah menentukan aksi kontrol
w1  w2
u sebagai fungsi dari keluaran plant x untuk
Lapisan 4:
mencapai set point yang diinginkan. Ada
Semua node dalam lapisan ini merupakan
beberapa metode perancangan pengontrol yang
adaptive node. Keluaran dari setiap node
berhubungan dengan pengontrol neuro fuzzy,
merupakan perkalian dari normalisasi firing
dan salah satu di antaranya yang digunakan
strength-nya dengan polinomial orde satu:
dalam penelitian ini adalah metode neuro fuzzy
O4,i  wi fi  wi  pi x  qi y  ri  ,i=1,2 (6) dengan dinamika inverse sebagai pengontrol
dengan: pi , qi , dan ri merupakan parameter (invers control).
linier atau parameter konsekuen dari aturan
fuzzy (consequent parameters).

Lapisan 5:
Lapisan ini hanya terdiri dari satu node. Gambar 4. Blok Diagram Sistem Kontrol Umpan
Keluaran dari lapisan ini adalah: Balik Sistem Waktu Diskrit

wi f i

Tahap pembelajaran inverse plant untuk
Oi ,5  f  wi f i  i i=1,2 (7)
i 
wi
i
merancang pengontrol berbasis neuro fuzzy
dilakukan dalam dua tahap secara bersamaan,
Adapun ringkasan keseluruhan tahap proses sehingga sesuai dengan metode adaptif kontrol
pembelajaran hybrid dapat disajikan pada Tabel klasik. Tahap pertama merupakan tahap
2. pembelajaran, di mana teknik secara on line
maupun off line dilakukan untuk memodelkan
Tabel 2. Proses Pembelajaran Hybrid pada ANFIS dinamika inverse dari plant. Selanjutnya, model
Keterangan Arah maju Arah mundur neuro fuzzy yang diperoleh merepresentasikan
Parameter Tetap Gradient dinamika inverse dari plant, kemudian
premis descent digunakan untuk membangkitkan aksi kontrol
Parameter Least Square Tetap dalam tahap aplikasi. Adapun blok diagram
konsekuen Estimate untuk metode invers control ini dapat disajikan
Sinyal Keluaran Sinyal error pada Gambar 5. Misalkan plant berorde n dapat
node
dinyatakan dalam bentuk persamaan (9).
Misalkan dipilih pada state k  2 , maka
Pengontrol Neuro Fuzzy[3,4]
Secara umum sistem kontrol time berlaku bahwa:
invariant dapat dinyatakan dalam bentuk x( k  2)  f ( x (k  1), u ( k  1)) (10)
persamaan :  f ( x ( k ), u ( k ), u (k  1))
x (t )  f ( x (t ), u (t )) (dinamic plant) (8) Secara umum untuk plant berorde n dapat
u (t )  g ( x (t )) (pengontrol) dinyatakan dalam bentuk:
x(k  n)  F ( x(k ),U ) (11)
Tujuan dari pengontrol adalah untuk
menentukan fungsi pengontrol g(.) sedemikian
sehingga state plant x(t) mengikuti sedekat
mungkin trayektori x d (t ) yang diinginkan.
Adapun blok diagram sistem kontrol umpan
balik sistem waktu diskrit dapat disajikan pada
Gambar 4 atau dapat dinyatakan dalam bentuk
persamaan:
x ( k  1)  f ( x (k ), u (k )) (plant) (9)
u ( k )  g ( x ( k )) (pengontrol)
dengan:
x( k  1) dan x(k ) berturut-turut merupakan
keluaran state pada saat k  1 dan k dan (b)
Gambar 5. Blok Diagram Metode Inverse Kontrol
u (k ) sinyal kontrol pada k . (a). Tahap Pembelajaran, (b). Tahap Aplikasi

150
Yuliati: PERANCANGAN SISTEM PENGONTROLAN LEVEL PADA STEAM DRUM WASTE HEAT ...

dengan: n adalah orde plant, F sebagai fungsi untuk memperoleh landasan teori dan
komposit berulang, dan U merupakan aksi eksperimen baik melalui studi pustaka
kontrol pada k sampai dengan k  n  1 . maupun survei langsung ke lapangan.
Dengan asumsi bahwa plant bersifat dinamika Melalui studi pustaka ini akan diperoleh
informasi tentang mekanisme serta model
inverse, U dapat dinyatakan sebagai: proses yang menjadi subyek penelitian,
U  G ( x(k ), x(k  n)) (12) yaitu steam drum waste heat boiler;
dengan G merupakan dinamika inverse plant. 2. Perancangan eksperimen dan pengambilan
Proses pembelajaran neuro fuzzy menggunakan data sebagai awal rangkaian proses
 
3n data input x(k ) T , x(k  1) T sesuai data identifikasi. Eksperimen, dan pengambilan
data dilakukan di sistem WHB selama
pelatihan yaitu keluaran plant pada k dan k+1
sesuai data pelatihan dan n keluaran data U T   kurang lebih satu bulan. Langkah-langkah
persiapan yang telah dilakukan baik
sesuai data pelatihan. Selanjutnya, selisih antara persiapan bahan maupun instrumentasi
aksi kontrol sebenarnya dengan aksi kontrol dalam penelitian ini adalah:
prediksi digunakan untuk menala parameter a. Kalibrasi empat buah instrument level,
premis, dan konsekuen pada ANFIS sehingga suhu, aliran, dan tekanan sebagai
diperoleh nilai error yang minimum. Setelah instrumentasi penelitian dalam
proses pembelajaran, maka kaidah aturan mendapatkan variable-variabel
berdasarkan sistem neuro fuzzy akan mengikuti pengukuran yang diperlukan untuk
kaidah aturan model Takagi Sugeno Kang order memperoleh data baik masukan
satu yaitu: maupun gangguan terukur, dan tak
Jika x(k ) adalah A l dan x( k  1) adalah B l , terukur yang mempengaruhi keluaran
system;
maka u l  a l x(k )  b l x(k  1)  c l
b. Melakukan simulasi gangguan operasi
dengan l  1,2,3,..., M , A l , B l merupakan boiler dengan bantuan operator pabrik
himpunan fuzzy, dan a l , b l , c l parameter- untuk mendapatkan data percobaan;
c. Pengambilan data sistem WHB yang
parameter konsekuen. Jika pengontrol neuro diambil secara langsung dari alat dan
fuzzy sesuai dengan dinamika inverse G, maka software Plant Historical Data (PHD);
apabila diberikan masukan x (k ), dan set point Pelaksanaan desain eksperimen di sistem
x d (k  n) , pengontrol akan membangkitkan WHB PT. Petrokimia Gresik dilakukan
aksi kontrol berupa: dengan sangat hati-hati dengan
Uˆ  Gˆ x ( k ), x d ( k  n) 
mempertimbangkan banyak faktor seperti:
(13) keamanan (safety), keselamatan, biaya,
Setelah langkah ke n, maka sekuens kontrol ketersediaan alat ukur di setiap variabel
akan membuat nilai keluaran plant x(k ) pengukuran di plant, keterbatasan, dan
menyamai nilai set point x d (k  n) yang telah kendala pada daerah operasi pengukuran,
serta interaksi setiap variabel masukan, dan
ditentukan. gangguan yang akan mempengaruhi
variabel keluaran sistem. Hal ini
METODE PENELITIAN dimaksudkan agar data yang akan
Pelaksanaan desain eksperimen ini digunakan memiliki hubungan secara
menyangkut industri proses yang sangat penting langsung baik masukan, maupun gangguan
di industri pupuk pada PT. Petrokimia Gresik terukur, dan tak terukur yang
yang bertujuan meningkatkan performansi, dan mempengaruhi keluaran sistem.
unjuk kerja dari proses Waste Heat Boiler Perancangan eksperimen juga dapat
(WHB). Penelitian ini dilaksanakan dengan menggambarkan bagaimana interaksi loop
pendekatan simulasi yang divalidasi oleh data kontrol secara riil di lapangan. Hal lain
pengukuran nyata, dan tidak langsung yang harus diperhatikan dalam membangun
berhubungan dengan proses yang sedang blok sistem ekperimen, dan pengambilan
berjalan untuk menghindari resiko yang sangat data di plant adalah bagaimana hubungan
mahal, baik dari segi keamanan, keselamatan, loop kontrol tersebut terhadap variabel–
maupun biaya. Adapun pendekatan penelitian variabel dari sistem yang akan
yang dimaksud adalah: diidentifikasi. Sistem WHB di PT.
1. Sebagai studi pendahuluan dalam penelitian Petrokimia Gresik merupakan sistem
ini adalah telah dilakukan survei informasi dengan siklus loop tertutup, di mana semua

151
WIDYA TEKNIK Vol. 9, No. 2, 2010 (145-156)

proses dikontrol pada nilai yang telah umumnya dapat dilihat pada persamaan (1).
ditetapkan; Dilakukan pendekatan sistem multi input single
3. Membangun model sistem WHB output (MISO) dalam memodelkan level di HP
berdasarkan data yang diperoleh baik dari drum di mana sebagai pengidentifikasi
studi pustaka maupun dari data pengukuran (identifier) adalah konfigurasi dari tiga
di lapangan melalui pendekatan model masukan satu keluaran sistem sebagaimana
NARX berbasis ANFIS; disajikan pada Gambar 6.
4. Berdasarkan hasil pemodelan sistem yang
telah diperoleh, maka akan dirancang x1(k-1)
sistem pengontrolan level air berbasis y(k)
ANFIS; x2(k-1) HP Steam
5. Eksperimen, dan simulasi sistem Drum
pengontrolan level yang telah dibangun y(k-1)
serta melakukan validasi dengan data
Gambar 6. Sistem MISO Dengan Tiga Masukan
pengukuran di lapangan;
Satu Keluaran
6. Analisis hasil eksperimen dan simulasi.

HASIL PENELITIAN DAN Variabel x1 , dan x2 merupakan variabel


PEMBAHASAN masukan proses dari sistem HP drum masing-
Struktur Model ANFIS yang Digunakan masing berupa flow BFW, dan steam product
dalam Identifikasi Sistem flow. Variabel y (k ), dan y ( k  1) masing-
Istilah model dapat diartikan sebagai cara masing merupakan variabel keluaran proses
untuk merepresentasikan hubungan dari berupa level water di HP drum pada saat k dan
masing-masing variabel seperti: variabel k-1. Data-data variabel proses tersebut diambil
masukan (input), dan variabel keluaran (output) dari Plant Historical Data dari DCS di PT
dari suatu sistem. Hal ini dapat juga diartikan Petrokimia Gresik di mana secara detil dapat
sebagai cara untuk memprediksi keluaran dari disajikan pada Tabel 3.
sistem sebenarnya dari informasi masukan
keluaran sebelumnya. Model dinamik sangat Tabel 3. Variabel Masukan dan Keluaran
penting dalam merepresentasikan suatu sistem Proses
di mana eksperimen secara langsung sangatlah Variabel Tag Keterangan
mahal, berbahaya, sulit dilakukan, dan sering number
menjadi tidak mungkin dikarenakan dapat x (k  1)
1
FC.22220 Flow BFW
mengganggu jalannya operasi di lapangan. Oleh
sebab itu muncul setidaknya dua metode x2 (k  1) FC.22221 Steam Product Flow
pendekatan yang digunakan untuk membangun y ( k  1) LC.22220 Level air di HP
model persamaan sistem dinamik, yaitu drum pada saat k-1
pemodelan secara fisis/teoritis di mana sebagai masukan
melibatkan penggunaan persamaan-persamaan model
dasar: fisika, kimia, matematika, mekanika, dan y (k ) LC.22220 Level air di HP
sebagainya yang seringkali mengalami drum pada saat k
sebagai keluaran
kesulitan dalam hal kompleksitas, dan
model
keakuratan yang juga akan menyebabkan
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka
kesulitan dalam hal perancangan. Pendekatan
sebagai vektor masukan pengidentifikasi dari
yang kedua adalah pendekatan secara
keluaran model adalah:
eksperimental/identifikasi berdasarkan pada
x  x1 (k  1), x 2 (k  1), y (k  1)
data pengukuran untuk mendapatkan model
dinamik suatu sistem. Di samping itu, juga (14)
digunakan untuk menjelaskan penentuan
struktur model dari pengumpulan data proses Pendekatan model Nonlinear Auto
secara empiris. Regressive with eXogeneous input (NARX)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dalam hal ini diasumsikan bahwa proses plant
bahwa model Nonlinear Auto Regressive with berorde satu (n=1) dengan tidak ada estimasi
eXogeneous input (NARX) seringkali digunakan terhadap waktu tunda, sehingga model proses
dalam banyak metode sistem identifikasi untuk dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan
dinamika sistem non linier di mana bentuk sebagai berikut:

152
Yuliati: PERANCANGAN SISTEM PENGONTROLAN LEVEL PADA STEAM DRUM WASTE HEAT ...

y ( k )  Fˆ  y ( k  1), x1 ( k  1), x 2 ( k  1)   e( k ) g. Konstanta pembelajaran: 0,1;


h. Step size decrease rate: 0,9;
(15)
i. Step size increase rate : 1,1.
Adapun ANFIS sebagai estimator model
Hasil simulasi pemodelan dengan
yang digunakan untuk pemodelan level air di
menggunakan 500 data pertama sebagai data
HP drum dapat disajikan pada Gambar 7.
pelatihan diperoleh bahwa keseluruhan struktur
model ANFIS dengan tiga masukan satu
keluaran sebagaimana disajikan pada Gambar 8
adalah bahwa jumlah node adalah 34, total
jumlah parameter adalah 50 terbagi dalam
parameter linier (konsekuen), dan non linier
(premis) berturut turut berjumlah 32, dan 18,
dengan banyaknya aturan fuzzy adalah 8.
Adapun hasil identifikasi disajikan pada
Gambar 9. Besarnya RMSE pada akhir tahap
pelatihan (epoch ke 50) adalah 0,0325.

Gambar 7. ANFIS Sebagai Estimator Model

Dari Gambar 7 dapat dilihat bahwa terdapat 3


masukan dan 1 keluaran pada model neuro
fuzzy, sehingga keseluruhan struktur model
yang digunakan dapat disajikan pada Gambar 8.

Gambar 9. Hasil Identifikasi Model Keluaran


ANFIS

Perancangan dan Simulasi Pengontrol Level


Pengontrol level merupakan salah satu
bagian loop kontrol dalam konfigurasi loop
kontrol boiler untuk menjaga level air pada
drum dengan cara mengontrol laju aliran boiler
feed water (BFW). Konfigurasi rancangan
Gambar 8. Struktur Model ANFIS Dengan Tiga
Masukan dan Satu Keluaran
pengontrol masih menggunakan skema seperti
yang sudah terpasang, yakni 3/1 element level
control, kecuali pengontrolnya menggunakan
Simulasi Pemodelan Sistem HP Steam Drum pengontrol ANFIS.
Simulasi pemodelan (modelling) dengan Adapun blok diagram dari pengontrol
pendekatan ANFIS dimaksudkan untuk ANFIS dapat disajikan pada Gambar 10.
menganalisis, dan mengevaluasi metode
pendekatan berbasis neuro fuzzy tipe TSK orde
satu. Beberapa parameter awal yang telah
ditentukan terlebih dahulu untuk prosedur
pemodelan berbasis neuro fuzzy antara lain:
a. Sistem inferensi fuzzy: TSK orde Satu;
b. Jumlah epoch: 50;
c. Jumlah fungsi keanggotaan setiap masukan
: 2;
d. Fungsi keanggotaan yang digunakan: gbell;
e. Jumlah data pelatihan: 500;
Gambar 10. Pengontrol ANFIS
f. Jumlah data uji: 500;

153
WIDYA TEKNIK Vol. 9, No. 2, 2010 (145-156)

Pada umumnya, sistem kontrol 3 elemen Tabel 4. Variabel Masukan dan Keluaran Model
konvensional untuk pelatihan, dan simulasi dari Dinamika Invers
pengontrol level air adalah seperti yang Variabel Tag Number Keterangan
disajikan pada Gambar 11, di mana skema y(k ) LC22220.PV % level HP steam
sistem kontrol yang digunakan adalah skema drum
feedforward untuk steam flow. y ( k  1) LC22220.PV % level HP steam
drum (k-1)
x(k ) FC22220.PV Flow BFW (k)
x1 ( k  1) FC22220.PV Flow BFW (k+1)

Metode pemodelan yang digunakan


adalah metode ANFIS seperti pemodelan level
air pada HP steam drum dengan tiga masukan
dan satu keluaran pada struktur model ANFIS-
Gambar 11. Skema Umum Sistem Kontrol Tiga nya. Beberapa parameter yang telah ditentukan
Elemen terlebih dahulu untuk prosedur invers model
dinamik berbasis neuro fuzzy antara lain:
Dengan demikian, pengontrol neuro fuzzy a. Sistem inferensi fuzzy: TSK orde Satu;
dengan metode invers learning control dengan b. Jumlah epoch: 50;
mengacu pada blok diagram pada Gambar 11 c. Jumlah fungsi keanggotaan setiap masukan
dapat disajikan pada Gambar 12. : 3;
d. Fungsi keanggotaan yang digunakan: gbell;
e. Jumlah data pelatihan: 500;
f. Jumlah data uji: 500;
g. Konstanta pembelajaran: 0,1;
h. Step size decrease rate: 0,9;
i. Step size increase rate : 1,1.

Hasil model dinamika invers sampai


dengan iterasi ke-50 berturut-turut dapat
Gambar 12. Proses Pembelajaran Sistem Neuro
disajikan pada Gambar 14.
Fuzzy Untuk Pemodelan Invers Dinamika dari Plant

Permasalahan utama dalam perancangan


pengontrol neuro fuzzy adalah akan
ditentukannya aksi kontrol u sebagai fungsi dari
keluaran plant x untuk mencapai set point yang
diinginkan. Dalam penelitian ini akan
digunakan metode neuro fuzzy dengan dinamika
inverse sebagai pengontrol (invers control).
Lebih lanjut, untuk membangun dan
mensimulasikan pengontrol level air berbasis
neuro fuzzy harus disesuaikan dengan loop
kontrol yang ada, sehingga dalam hal ini
terdapat 3 masukan, dan 1 keluaran dalam
invers model yang diberikan, dan dijelaskan
pada Gambar 13, dan Tabel 4. Gambar 14. Hasil Model Dinamika Invers

Dari hasil model dinamika invers pada


Gambar 14 menunjukkan bahwa nilai RMSE
sampai dengan epoch ke-50 sebesar 0,1857
yang nilainya relatif kecil, sehingga model
dinamika invers dari plant dapat diterima
Gambar 13. Pemodelan Invers Learning Control
sebagai model invers untuk keperluan
(Tiga Variabel Masukan dan Satu Variabel perancangan pengontrol level air pada sistem
Keluaran)
WHB.

154
Yuliati: PERANCANGAN SISTEM PENGONTROLAN LEVEL PADA STEAM DRUM WASTE HEAT ...

Hasil Simulasi dan Analisis Hasil Simulasi Apabila Terjadi Perubahan


Berdasarkan pada proses pembelajaran Set Point
yang diimplementasikan secara off-line dari Hasil simulasi dengan menggunakan
pasangan data masukan, dan keluaran dari algoritma kontrol ANFIS untuk kondisi set
plant, maka model dinamika invers dari plant point berubah dari 70 ke nilai 75% level air
tersebut telah diperoleh. Tujuan dari pengontrol disajikan pada Gambar 17.
dalam hal ini adalah agar dapat mengikuti set
point tracking, dan menyelidiki lebih lanjut
sifat-sifatnya apabila terjadi perubahan
dinamika plant. Simulasi dibedakan dalam dua
kondisi yaitu pada kedudukan set point level air
konstan sebesar 75% dengan waktu cacah 1
menit, serta pada saat set point diubah pada
kondisi dari 50 menuju 75%. Adapun blok
diagram aplikasi pengontrol neuro fuzzy dengan
dinamika invers plant disajikan pada Gambar
15.
Gambar 17. Hasil Simulasi Perubahan Set Point
dari 70 ke 75% Level Air

Berdasarkan hasil simulasi keluaran


sinyal kontrol ANFIS untuk 500 data pertama
yang disajikan pada Gambar 17, maka
pengontrol ANFIS dapat mengikuti perubahan
set point yang diberikan, walaupun masih
Gambar 15. Pengontrol Neuro Fuzzy Dengan
terdapat error di titik balik grafik. Hal ini
Metode Dinamika Invers
disebabkan karena kecepatan kemampuan
pembelajaran, dan adaptasi dari ANFIS. Oleh
Hasil Simulasi Pada Saat Tidak Terjadi
karena sifatnya yang cepat belajar, dan adaptif,
Perubahan Set Point
maka adaptasi parameter ANFIS pun juga cepat
Hasil simulasi dengan menggunakan
dalam mengejar set point yaitu sekitar 6 menit
algoritma kontrol ANFIS untuk kondisi set
dengan overshoot maksimum sebesar 7,7%.
point tetap pada kondisi 75% level air disajikan
Adaptasi parameter yang terus berubah dapat
pada Gambar 16.
dilihat dari dinamika sinyal kontrol dari
pengontrol ANFIS.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan berkenaan dengan simulasi, dan
pengujian, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pemodelan sistem berbasis pada neuro
fuzzy dengan 3 masukan, 1 keluaran serta
model dinamika invers plant pada HP
steam drum dengan 3 masukan, 1 keluaran
Gambar 16. Hasil Simulasi Pada Set Point 75% telah menunjukkan hasil yang cukup baik.
Konstan Hal ini disajikan dari nilai RMSE masing-
masing untuk setiap validasi model
Dari Gambar 16 dapat dianalisis bahwa berturut-turut sebesar 0,0487, dan 0,1857;
pengontrol ANFIS dapat bekerja dengan baik 2. Performansi pengontrol neuro fuzzy dalam
apabila diberikan set point konstan yaitu pada kecepatan beradaptasi, dan kemampuan
kondisi 75% level air. Hal ini disajikan pada belajar cukup baik dalam mengejar set
respons transiennya di mana overshoot yang point. Hal ini disajikan dengan lamanya
timbul tidak terlalu tinggi yaitu sekitar 13% waktu mengikuti set point pada dua kondisi
serta waktu untuk mencapai kondisi steady yaitu apabila set point tetap, dan apabila
state tidak terlalu panjang yaitu 7 menit. terjadi perubahan set point, di mana waktu

155
WIDYA TEKNIK Vol. 9, No. 2, 2010 (145-156)

untuk mencapai kondisi steady state-nya Hlm. 1-29, The Proceeding of the IEEE
berturut-turut sekitar 7 dan 6 menit dengan International Conference on Control
maksimum overshoot berturut-turut sebesar Application, 2005
13, dan 7,7%. [4] Nazaruddin, Y. Y., Joko W, dan
Hadisupadmo, S. A., Inverse Learning
DAFTAR PUSTAKA Control Using Neuro Fuzzy Approach for a
[1] Standard Fasel Lantjes, Waste Heat Boiler, Process Mini Plant, International
Hlm. 1-20, PT. Petrokimia, Gresik, 1992 Conference on Physics and Control,
[2] Jang, J. S. R., Sun, C. T., dan Mizutani, Moskow, 2003
E., Neuro – Fuzzy and Soft Computing: A [5] Sudarto, Identifikasi Nonlinier Plant
Computational Approach to Learning and Amoniak Menggunakan Metoda Neuro
Machine Intelligent, Prentice-Hall, Fuzzy dan Wavenet, Hlm. 3-50, Tesis
International Edition, New Jersey, 1997 Magister, Institut Teknologi Bandung,
[3] Jan, J. R. dan Sun, C. T., Neuro Fuzzy Bandung, 2004
Modelling and Control, Vol. 83, No. 3,

156

Anda mungkin juga menyukai