PIC Laboratorium
Pelaporan Nilai Kritis Gula Darah < 30 menit
1. Judul Indikator
terhadap Pasien Diabetes Mellitus 100%
2. Program IAK 2
- Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
3. Dasar pemikiran tentang Keselamatan Pasien
- Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
- Standar Akreditasi RS versi SNARS edisi 1
- Keselamatan
4. Dimensi Mutu - Fokus kepada pasien
- Kesinambungan
5. Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah waktu
yang diperlukan untuk memberikan jawaban kepada
dokter yang mengirim setelah keluar hasil pemeriksaan
dan mulai dibaca oleh Dokter/ Analis Laboratorium
sampai hasilnya diterima oleh dokter yang mengirim
(lisan atau tulisan).
2. PIC : Farmasi
Ketersediaan infus D40% dan Insulin untuk pasien
1. Judul Indikator
DM 100%
2. Program IAM
- Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
3. Dasar pemikiran tentang Keselamatan Pasien
- Permenkes 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit
- Standar Akreditasi RS versi SNARS edisi 1
- Keselamatan
4. Dimensi Mutu - Fokus kepada pasien
- Kesinambungan
Meningkatkan ketertiban Penggunaan obat-obatan sesuai
5. Tujuan
dengan Formularium Rumah Sakit Marina Permata
Mengontrol ketersediaan infus D40% dan insulin serta
6. Definisi Operasional
meminimalisir terjadinya kekosongan stok obat
7. Tipe Indikator Proses
8. Ukuran Indikator Presentase
Jumlah total permintaan infus D40% atau insulin yang
9. Numerator (pembilang)
tersedia dalam satu bulan
10. Denominator (penyebut) Jumlah total infus D40% atau insulin
11. Target Pencapaian 100%
12. Kriteria :
Semua resep rawat jalan dan rawat inap yang meminta
13. - Inklusi
infus D40% dan insulin
Semua resep yang tidak dilayani di rumah sakit Marina
14. - Eksklusi
Permata
Jumlah total permintaan infus D40% atau insulin yang
15. Formula tersedia dalam satu bulan dibagi Jumlah total infus D40%
atau insulin x 100%
16. Sumber data Jumlah total infus D40% dan insulin, resep.
17. Frekuensi pengumpulan data Bulanan
18. Periode pelaporan data Bulanan
19. Periode analisa Triwulan
20. Metode Pengumpulan Data Retrospective
21. Sampel Total sampel
22. Rencana Analisis Data Run Chart
Instrumen Pengumpulan Resep
23.
Data
24. Penanggung Jawab Kepala Instalasi Farmasi
Internal: Unit/Instalasi Terkait (Story board), KMKP,
25. Publikasi Data Direktur (Dashboard)
Eksternal: Sismadak/ website
3. PIC : Laboratorium
Ketersediaan Reagen Elektrolit untuk pasien
1. Judul Indikator Diabetes Mellitus dengan Ketoasidosis Diabetikum
100%
2. Program IAM
- Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
3. Dasar pemikiran tentang Keselamatan Pasien
- Permenkes 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit
- Standar Akreditasi RS versi SNARS edisi 1
- Keselamatan
4. Dimensi Mutu - Fokus kepada pasien
- Kesinambungan
Mengontrol ketersediaan reagen elektrolit serta
5. Tujuan
meminimalisir terjadinya kekosongan reagen elektrolit.
Ketersedian reagen elektrolit adalah ketersediaan reagen
elektrolit pada saat ada permintaan untuk dilakukan
6. Definisi Operasional
pemeriksaan elektrolit khususnya pada pasien Diabetes
Mellitus dengan Ketoasidosis Diabetikum.
7. Tipe Indikator Proses
8. Ukuran Indikator Presentase
Jumlah total permintaan pemeriksaan elektrolit pada
9. Numerator (pembilang)
pasien DM dengan KAD yang tersedia dalam satu bulan
Jumlah total pemeriksaan elektrolit pada pasien DM
10. Denominator (penyebut)
dengan KAD
11. Target Pencapaian 100%
12. Kriteria :
Semua permintaan pemeriksaan elektrolit khususnya
13. - Inklusi
pada pasien DM dengan KAD
Semua pemeriksaan elektrolit yang tidak dilayani di
14. - Eksklusi
rumah sakit Marina Permata
Jumlah total permintaan pemeriksaan elektrolit pada
pasien DM dengan KAD yang tersedia dalam satu bulan
15. Formula
dibagi Jumlah total pemeriksaan elektrolit pada pasien
DM dengan KAD x100%
16. Sumber data Blanko permintaan laboratorium dan sensus harian
17. Frekuensi pengumpulan data Harian
18. Periode pelaporan data Bulanan
19. Periode analisa Triwulan
20. Metode Pengumpulan Data Observasi dan Retrospective
21. Sampel Total sampel
22. Rencana Analisis Data Run Chart
Instrumen Pengumpulan Blanko pemeriksaan laboratorium
23.
Data
24. Penanggung Jawab PIC data laboratorium
Internal: Unit/Instalasi Terkait (Story board), PMKP,
25. Publikasi Data Direktur (Dashboard)
Eksternal: Sismadak/ website
4. PIC : IGD
Pemberian Terapi D40% dalam waktu < 30 menit
1. Judul Indikator
pada Pasien Diabetes Mellitus dengan Hipoglikemia
2. Program IAK
- Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
3. Dasar pemikiran - Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien
- Standar Akreditasi RS versi SNARS edisi 1
- Keselamatan
4. Dimensi Mutu - Fokus kepada pasien
- Kesinambungan
Terselenggaranya pelayanan pada pasien hipoglikemia
5. Tujuan yang cepat dan tepat sehingga mampu mengoptimalkan
upaya menyelamatkan pasien dengan hipoglikemia.
Pemberian terapi D40% dalam waktu < 30 menit adalah
6. Definisi Operasional waktu yang dibutuhkan mulai pasien terdeteksi
hipoglikemia sampai mendapatkan terapi D40%
7. Tipe Indikator Proses
8. Ukuran Indikator Presentase
Jumlah total pasien hipoglikemia yang mendapatkan
9. Numerator (pembilang)
terapi D40% <30 menit
10. Denominator (penyebut) Jumlah total pasien dengan hipoglikemia
11. Target Pencapaian 100%
12. Kriteria :
13. - Inklusi Semua Pasien dengan Hipoglikemia
14. - Eksklusi Pasien dengan Hipoglikemia yang masih sadar baik
Jumlah total pasien hipoglikemia yang mendapatkan
15. Formula terapi D40% <30 menit dibagi Jumlah total pasien
dengan hipoglikemia x 100%
16. Sumber data Observasi, rekam medis
17. Frekuensi pengumpulan data Harian
18. Periode pelaporan data Bulanan
19. Periode analisa Triwulan
20. Metode Pengumpulan Data Observasi
21. Sampel Total sampel
22. Rencana Analisis Data Run Chart
Instrumen Pengumpulan Rekap Harian
23.
Data
24. Penanggung Jawab Kepala Instalasi Gawat Darurat
Internal: Unit/Instalasi Terkait (Story board), PMKP,
25. Publikasi Data Direktur (Dashboard)
Eksternal: Sismadak/ website
5. PIC : IGD
Pemberian Terapi Rehidrasi Cairan dalam waktu <
1. Judul Indikator 30 menit pada Pasien Diabetes Mellitus dengan
Ketoasidosis Diabetikum
2. Program IAK
- Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
3. Dasar pemikiran - Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien
- Standar Akreditasi RS versi SNARS edisi 1
- Keselamatan
4. Dimensi Mutu - Fokus kepada pasien
- Kesinambungan
Terselenggaranya pelayanan pada pasien DM dengan
5. Tujuan KAD yang cepat dan tepat sehingga mampu
mengoptimalkan upaya menyelamatkan pasien
Pemberian terapi Rehidrasi cairan dalam waktu < 30
menit adalah waktu yang dibutuhkan mulai pasien
6. Definisi Operasional terdeteksi Ketoasidosis Diabetikum sampai mendapatkan
terapi Rehidrasi cairan
7. Tipe Indikator Proses
8. Ukuran Indikator Presentase
Jumlah total pasien KAD yang mendapatkan terapi
9. Numerator (pembilang)
Rehidrasi cairan <30 menit
10. Denominator (penyebut) Jumlah total pasien dengan KAD
11. Target Pencapaian 100%
12. Kriteria :
13. - Inklusi Semua Pasien dengan KAD
Pasien dengan oedema pulma dan komplikasi yang
14. - Eksklusi
memperberat bila dilakukan rehidrasi cairan
Jumlah total pasien KAD yang mendapatkan terapi
15. Formula Rehidrasi cairan <30 menit dibagi Jumlah total pasien
dengan KAD x 100%
16. Sumber data Observasi, rekam medis
17. Frekuensi pengumpulan data Harian
18. Periode pelaporan data Bulanan
19. Periode analisa Triwulan
20. Metode Pengumpulan Data Observasi
21. Sampel Total sampel
22. Rencana Analisis Data Run Chart
Instrumen Pengumpulan Rekap Harian
23.
Data
24. Penanggung Jawab Kepala Instalasi Gawat Darurat
Internal: Unit/Instalasi Terkait (Story board), PMKP,
25. Publikasi Data Direktur (Dashboard)
Eksternal: Sismadak/ website
7. PIC : MPP
Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway Diabetes
1. Judul Indikator
Mellitus
2. Program IAK
- Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
3. Dasar pemikiran - Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien
- Standar Akreditasi RS versi SNARS edisi 1
- Efisiensi
4. Dimensi Mutu - Efektifitas
- Kesinambungan
Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis
Diabetes Mellitus di rumah sakit sehingga dapat
5. Tujuan memberikan jaminan kepada pasien untuk memperoleh
pelayanan klinis berdasarkan pada nilai ilmiah sesuai
kebutuhan medis/klinis pasien
Kepatuhan terhadap clinical pathway Diabetes Mellitus
adalah kepatuhan para staf medis/ DPJP dalam
menggunakan clinical pathway Diabetes Mellitus untuk
6. Definisi Operasional
memberikan asuhan klinis pasien secara terstandarisasi
dan terintegrasi sehingga dapat meminimalkan adanya
variasi proses asuhan klinis.
Setiap RS menetapkan 5 clinical pathway untuk penyakit
atau kondisi yang memenuhi satu atau lebih kriteria yang
berlaku di RS tersebut berdasarkan:
a.Penyakit atau kondisi yang paling sering atau banyak
terjadi (High Volume)
b.Penyakit atau kondisi yang memiliki risiko tinggi (High
Risk)
c.Penyakit atau kondisi yang memerlukan biaya tinggi
(High Cost)
d.Penyakit atau kondisi yang terdapat variasi/keragaman
dalam pengelolaannya.
Setiap CP mampu menunjukan komponen standar LOS,
obat dan penunjang.
Disebut patuh apabila mengikuti ketiga proses asuhan
yang telah distandarisasi dalam CP.
7. Tipe Indikator Proses dan Outcome
8. Ukuran Indikator Presentase
Jumlah kasus yang penanganannya patuh dengan kriteria
9. Numerator (pembilang)
5 clinical pathways
Jumlah total kasus yang masuk dalam kriteria 5 clinical
10. Denominator (penyebut)
pathways yang ditetapkan
11. Target Pencapaian 100%
12. Kriteria :
Semua pasien yg menderita penyakit yg ditetapkan dalam
13. - Inklusi
CP
Pasien yang pulang atas permintaan sendiri selama
14. - Eksklusi perawatan.
Pasien yang meninggal.
Jumlah kasus yang penanganannya patuh dengan kriteria
5 clinical pathways dibagi Jumlah total kasus yang
15. Formula
masuk dalam kriteria 5 clinical pathways yang ditetapkan
x 100%
16. Sumber data Format clinical pathways yang telah terisi
17. Frekuensi pengumpulan data Bulanan
18. Periode pelaporan data Bulanan
19. Periode analisa Triwulan
20. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data secara retrospektif
21. Sampel Total sampel
- Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
waktu ke waktu.
22. Rencana Analisis Data
- Diagram batang digunakan untuk menampilkan data
pembanding masing-masing Clinical Pathway
Instrumen Pengumpulan Formulir kepatuhan CP
23.
Data
24. Penanggung Jawab MPP/ Bidang Pelayanan
Internal: Unit/Instalasi Terkait (Story board), PMKP,
25. Publikasi Data Komite Medik, Direktur (Dashboard)
Eksternal: Sismadak/ website
8. PIC : IRJA
Waktu tunggu rawat jalan pada area prioritas
1. Judul Indikator
penyakit dalam ≤ 60 menit
2. Program IAM
- Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
3. Dasar pemikiran - Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien
- Standar Akreditasi RS versi SNARS edisi 1
- Keselamatan
- Efisiensi
- Efektifitas
4. Dimensi Mutu
- Aksesbilitas
- Fokus kepada pasien
- Kesinambungan
Tersedianya pelayanan dokter/ dokter spesialis di rawat
5. Tujuan jalan yang mudah dan cepat diakses oleh pasien pada hari
kerja
Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai
pasien kontak dengan petugas pendaftaran sampai
dilayani oleh dokter/ dokter spesialis.
Catatan:
6. Definisi Operasional Yang dimaksud kontak dengan petugas pendaftaran
adalah waktu petugas mencatat identitas pasien.
Yang dimaksud dilayani oleh dokter/ dokter spesialis
adalah waktu pasien kontak awal dengan dokter/ dokter
spesialis.
7. Tipe Indikator Proses
8. Ukuran Indikator Presentase
Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang
9. Numerator (pembilang)
disurvey
10. Denominator (penyebut) Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey
11. Target Pencapaian 100%
12. Kriteria :
13. - Inklusi Semua pasien yang berobat di poliklinik
Pasien medical check up/ pasien tidak datang saat
14. - Eksklusi
dipanggil
Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang
15. Formula disurvey dibagi Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang
disurvey x 100%
16. Sumber data Formulir pengambilan data rawat jalan
17. Frekuensi pengumpulan data Bulanan
18. Periode pelaporan data Bulanan
19. Periode analisa Triwulan
20. Metode Pengumpulan Data Observasi
Bagi RS yang input data Elektronik Medical Record
21. Sampel (Rekam Medis Elektromedik) Besaran sample
disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistik
Menggunakan Diagram garis digunakan untuk
22. Rencana Analisis Data
menampilkan data dari waktu ke waktu
Instrumen Pengumpulan Formulir Pengumpulan data waktu tunggu rawat jalan
23.
Data Formulir Rekapitulasi Bulanan
24. Penanggung Jawab Kepala Instalasi Rawat Jalan
Internal: Unit/Instalasi Terkait (Story board), PMKP,
25. Publikasi Data Direktur (Dashboard)
Eksternal: Sismadak/ website
9. PIC : IGD
Kepatuhan perawat dalam melakukan identifikasi
1. Judul Indikator pasien Penyakit Dalam sebelum melakukan tindakan
di Instalasi Gawat Darurat
2. Program ISKP 1
3. Dasar pemikiran ISKP
4. Dimensi Mutu Keselamatan
Mengetahui kepatuhan perawat dalam melakukan
5. Tujuan identifikasi pasien penyakit dalam sebelum melakukan
tindakan di Instalasi Rawat Inap
Kepatuhan perawat dalam melakukan identifikasi pasien
panyakit dalam sebelum melakukan tindakan adalah
semua perawat melakukan identifikasi sebelum
6. Definisi Operasional melakukan tindakan ke pasien.
Identifikasi pasien identitas adalah dengan menanyakan
nama pasien, no rm dan tanggal lahir, kemudian
dicocokkan dengan status pasien
7. Tipe Indikator Proses
Pasien panyakit dalam yang di lakukan identifikasi
8. Ukuran Indikator
sebelum melakukan tindakan
Jumlah keseluruhan pasien panyakit dalam yang di
9. Numerator (pembilang) lakukan identifikasi sebelum tindakan di Instalasi Rawat
Inap
Jumlah keseluruhan pasien panyakit dalam yang di
10. Denominator (penyebut)
lakukan observasi di Instalasi Rawat Inap
11. Target Pencapaian 100%
12. Kriteria :
Semua pasien panyakit dalam yang di lakukan
13. - Inklusi identifikasi sebelum melakukan tindakan di Instalasi
Rawat Inap
14. - Eksklusi -
Jumlah keseluruhan pasien panyakit dalam yang di
lakukan identifikasi sebelum tindakan di Instalasi Rawat
15. Formula
Inap dibagi Jumlah keseluruhan pasien yang di lakukan
observasi di Instalasi Rawat Inap x 100%
16. Sumber data Observasi dan Check list
17. Frekuensi pengumpulan data Harian
18. Periode pelaporan data Bulanan
19. Periode analisa Triwulan
20. Metode Pengumpulan Data Retrospektif
21. Sampel Semua Populasi
22. Rencana Analisis Data Run Chart
Instrumen Pengumpulan Form identifikasi perawat
23.
Data
24. Penanggung Jawab Kepala Instalasi Rawat Inap
Internal: Unit/Instalasi Terkait (Story board), KMKP,
25. Publikasi Data Direktur (Dashboard)
Eksternal: Sismadak
14.