Anda di halaman 1dari 8

Konfigurasi, Integrasi dan System Operasi Jaringan

A. konfigurasi
konfigurasi adalah pengaturan - atau proses pembuatan pengaturan - dari bagian
bagian yang membentuk keseluruhan.
Konfigurasi Jaringan menggambarkan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan membangun dan
mempertahankan jaringan data. Konfigurasi Jaringan mencakup isu-
isu yang berkaitan dengan memungkinkan protokol dari perspektif perangkat lunak, dan isu-
isu yang berkaitan dengan router,switch, dan firewall dari perspektif hardware.

B. Integrasi
Integrasi merupakan penyatuan unsur-
unsur dari sesuatu yang berbeda atau beraneka ragam sehingga menjadi satu kesatuan dan pengen
dalian terhadap konflik atau penyimpangan dari penyatuan unsur-unsur tersebut.
Integrasi data merupakan suatu proses menggabungkan atau menyatukan data yang berasal dari su
mber yang berbeda dalam rangka mendukung manajemen informasi dan mendukung pengguna unt
uk melihat kesatuan data.

C. System Operasi Jaringan Sistem operasi jaringan adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujuk
an untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service
yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat penc
etak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya.
Konfigurasi integrasi system operasi jaringan adalah konfigurasi yang dilakukan agar antar sub siste
m saling keterkaitan sehingga data dari satu sistem secara rutin dapat melintas, menuju atau diambil
oleh satu atau lebih sistem yang lain.

1. Fungsi Integrasi Sistem Operasi dengan Jaringan

· Menghubungkan sejumlah komputer dan perangkat lainnya ke sebuah jaringan


· Mengelola sumber daya jaringan
· Menyediakan layanan
· Menyediakan keamanan jaringan bagi multiple users
· Mudah menambahkan client dan sumber daya lainnnya
· Memonitor status dan fungsi elemen – elemen jaringan
· Distribusi program dan update software ke client
· Menggunakan kemampuan server secara efisien
· Menyediakan tolerasi kesalahan
2. Konfigurasi intergrasi sistem operasi dengan jaringan (Internet).

Ada beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam membangun sistem terintegrasi, yaitu :

1) Vertical Integration
merupakan proses mengintegrasikan sub-
sub sistem berdasarkan fungsionalitas dengan menghubungkan sub-
sub sistem yang sudah ada tersebut supaya bisa berinteraksi dengan sistem terpusat dengan tetap b
erpijak pada arsitektur sub sistem yang lama. Metode ini memiliki keuntungan yaitu dapat dilakukan
dengan cepat dan hanya melibatkan beberapa entitas development yang terkait dalam proses pemb
uatan sistem lama. Kelemahannya, metode ini tidak memungkinkan untuk mengimplementasikan fu
ngsi-fungsi baru atau proses bisnis baru ke dalam sub-sistem yang sudah ada –
karena effortlebih tinggi ada di proses“mempelajari” arsitektur sistem lama dan menjadikannya acu
an untuk membuat sistem terintegrasi. Untuk menghadirkan ekspansi fungsionalitas atau proses bis
nis baru adalah harus membuat sub-sistem baru.

2) Star Integration
atau lebih dikenal sebagai spaghetti integration, adalah proses mengintegrasikan sistem dengan cara
menghubungkan satu sub sistem ke semua sub-
sub sistem lainnya. Sebuah fungsi bisnis yang diimplementasikan dalam sebuah sub sistem akan di-
broadcast ke semua sub-
sub sistem lain yang dependen terhadap fungsi bisnis tersebut supaya dapat dipergunakan sebagaim
ana mestinya. Untuk integrasi sistem dengan ruang lingkup kecil atau menengah dan dengan pemisa
han fungsi bisnis yang jelas dan spesifik, metode integrasi ini layak untuk dipertimbangkan. Namun ji
ka fungsi bisnis banyak terlibat di beberapa sub sistem secara dependen, pada akhir proses integrasi
sistem akan terlihat sedikit “kekacauan” dalam diagram –
proses interkoneksi antar sub sistem akan tampak seperti spaghetti. Efeknya, biaya perawatan dan
ekspansi sistem di masa yang akan datang akan memerlukan effort yang sangat berat untuk mempel
ajari skema integrasi sistem berikut dependency-nya.

3) Horizontal Integration
atau ada yang mengistilahkan dengan Enterprise Service Bus (ESB), merupakan sebuah metode yang
mengintegrasikan sistem dengan cara membuat suatu layer khusus yang berfungsi sebagaiinterprete
r, dimana semua sub-
sub sistem yang sudah ada akan berkomunikasi ke layer tersebut. Model ini lebih menawarkan fleksi
bilitas dan menghemat biaya integrasi, karena yang perlu difokuskan dalam implementasi proses pe
ngintegrasian hanya layer interpreter tersebut. Untuk menangani ekspansi proses bisnis juga hanya
perlu diimplementasikan dilayer interpreter itu juga, dan sub sistem baru yang akan menanganiinterf
ace dari proses bisnis ekstensi tersebut akan berkomunikasi langsung ke layer dan layer akan menye
diakan keperluan-keperluan data/interface untuk sub sistem lain yang memerlukannya.

3. Menguji hasil integrasi sistem operasi dengan jaringan (internet).

Definisi Uji integrasi


· Menurut wikipedia, adalah aktivitas pengujian software dalam mana modul-
modul software dikombinasikan dan diuji sebagai satu kesatuan.
· Menurut Roger S. Pressman adalah teknik sistematis untuk membangun arsitektur software sa
mbil pada saat yang sama menjalankan pengujian untuk menemukan error terkait dengan interfacin
g, komunikasi antar modul. Uji integrasi setelah uji unit sebelum uji sistem.

Tujuan Uji Integrasi


pemeriksaan fungsional, kinerja dan kehandalan dari struktur program yang telah dirancang. Kelomp
ok-
kelompok modul, data bersama, komunikasi antar proses diperiksa melalui antarmukanya menggun
akan uji black box. Sukses atau gagal disimulasikan melalui uji parameter dan masukan data. Kasus-
kasus pengujian dibangun untuk menguji interaksi di antara seluruh komponen dalam kumpulan mo
dul, melalui pemanggilan prosedur atau aktivasi proses.
Pendekatan Big bang Ada kecenderungan orang untuk melakukan uji integrasi ini dengan cara tidak
bertahap, pendekatan “big bang”. Seluruh komponen dikombinasikan bertahap. Keseluruhan progra
m diuji sebagai satu kesatuan. Dan biasanya dihasilkan chaos. Sekumpulan error ditemukan. Koreksi
sulit dilakukan karena sulitnya mengisolasi penyebab kesalahan. Satu kesalahan dapat diatasi, kesala
han yang lain muncul dan proses berlanjut seolah tanpa henti. Salah satu tipe pendekatan “big bang”
adalah pengujian model penggunaan, usage model testing. Pengujian dilakukan dengan mengambil
kasus-
kasus beban kerja mirip pengguna dalam lingkungan kerja akhir yang terintegrasi. Lingkungan diuji, k
omponen individu diuji secara tidak langsung melalui Uji Integrasi penggunaan mereka. Beban kerja
mirip pengguna perlu didefinisikan dengan hati-
hati untuk membuat skenario yang realistis dalam memeriksa lingkungan.
Pendekatan Incremental Berlawanan dengan pendekatan “big bang”, program dibangun dan diuji b
ertahap sedikit demi sedikit. Kesalahan akan mudah diisolasi dan diperbaiki, antarmuka dapat diuji le
ngkap, dan pendekatan pengujian sistematis dapat diterapkan. Pengujian dilakukan mungkin secara
top down, bottom up, regression testing atau smoke testing. Dalam metode ini, modul-
modul diintegrasikan dengan perjalanan turun melalui hirarki kendali, mulai dari modul utama kemu
dian ke modul-modul subordinat. Modul-
modul subordinat dapat digabungkan ke dalam struktur program dengan pola depth-
first atau breadth-first.
Pola depth-
first, modul diintegrasikan satu demi satu melalui struktur kendali utama program. pola breadth-
first, seluruh komponen subordinat langsung di setiap level, menelusuri struktur secara horisontal.
Integrasi Bottom up Dalam metode ini komponen level paling bawah diuji pertama kali. Pengujian i
ni tidak memerlukan modul stub. Proses diulang sampai komponen puncak hirarki diuji. Pendekatan
ini sangat membantu ketika seluruh atau kebanyakan modul dari level pengeembangan yang sama s
udah siap. Metode ini juga membantu menentukan level pengembangan software yang memudahka
n pelaporan kemajuan pembuatan software dalam bentuk persentase.
Tahap-tahap untuk melakukan integrasi bottom up adalah sebagai berikut:
1. Komponen-
komponen level bawah dikombinasikan ke dalam cluster yang menjalankan subfungsi software khus
us.
2. Driver ditulis untuk mengkoordinasikan kasus pengujian masukan dan keluaran.
3. Cluster diuji.
4. Driver dihapus dan cluster dikombinasikan ke atas menelusuri struktur program.
Oleh karena integrasi dilakukan dalam arah ke atas, kebutuhan test driver yang berbeda muncul. Dal
am praktek, jika dua level puncak struktur program diintegrasikan top down, jumlah driver dapat dik
urangi, integrasi cluster dapat disederhanakan. Menggabungkan pengujian bottom up dengan top d
own ini sebagian orang menyebutnya pengujian sandwich.

Pengujian Regressi adalah menjalankan kembali beberapa subset pengujian yang telah dilakukan un
tuk meyakinkan bahwa perubahan tidak punya efek samping yang tidak diharapkan. Perlu dilakukan
mengingat setiap kali modul baru diintegrasikan, software berubah. Ada aliran data yang baru, atau I
/O baru, atau logika kendali yang baru. Perubahan ini boleh jadi punya efek samping yang tidak dihar
apkan. Kesalahan harus diperbaiki. Ketika dikoreksi, data atau program atau dokumentasi berubah.
Dengan pengujian regressi diharapkan perubahan ini tidak menimbulkan kesalahan lain. Menguji ke
mbali setiap modul pada setiap kali modul baru ditambahkan adalah tidak praktis dan tidak efisien. S
eiring berlangsungnya uji integrasi, jumlah uji regresi dapat meningkat dalam jumlah besar. Sekump
ulan uji yang perlu diulang perlu dirancang untuk menyertakan hanya modul berikut :
· sampel uji representatif yang memeriksa seluruh fungsi software.
· uji tambahan yang fokus pada fungsi-
fungsi software yang kemungkinan besar dipengaruhi perubahan.
· pengujian yang fokus pada komponen-komponen software yang telah berubah.
Modul kritis, critical module adalah modul yang memiliki karakterisitik:
· memenuhi beberapa kebutuhan software
· memiliki level kendali yang tinggi
· kompleks atau mudah salah
· memiliki kebutuhan kinerja yang definitif
Modul kritis sebaiknya diuji seawal mungkin. Uji regresi sebaiknya fokus pada fungsi modul kritis. Pe
ngujian regresi dapat dijalankan secara manual atau menggunakan tool capture/playback otomatis.
Tool ini memungkinkan capture kasus-kasus pengujian dan urutan hasil-
hasil playback sebagai bahan perbandingan. Pengujian Smoke McConnel mendefinisikan smoke test,
uji asap, sebagai pemeriksaan keseluruhan sistem dari status terakhir ke status terakhir berikutnya. T
idak perlu uji menyeluruh, tetapi sanggup menunjukkan masalah penting. Uji menyeluruh harus cuku
p menyeluruh sedemikian hingga jika suatu modul sudah jadi, ia cukup stabil untuk uji-
uji berikutnya. Software perlu diuji setiap hari. Untuk ini, aktivitas berikut perlu dilakukan :
· komponen-komponen software diintegrasikan ke dalam “build”
· pengujian beruntun dirancang untuk menemukan kesalahan yang dapat membuat deliveri soft
ware terlambat.
· Modul jadi diintegrasikan dengan modul jadi lain
· keseluruhan produk diuji asap setiap hari.
Mungkin ada batas waktu pembuatan software yang ketat, yang kritis. Pengujian setiap hari akan m
enunjukkan perkembangan uji integrasi pada manajer dan praktisi dengan seksama. Pengujian ini m
enguntungkan dari sisi :
-
resiko integrasi diminimalkan : kesalahan ditemukan sejak dini, perbaikan dapat segera dilakuk
an, deliveri software dapat tepat waktu.
-
kualitas produk akhir diperbaiki : kesalahan coding, design, analsysis dapat segera ditemukan, p
erbaikan rancangan dapat segera dilakukan, kualitas produk akhir dapat lebih baik.
-
diagnosa kesalahan dan perbaikan disederhanakan : biasanya kesalahan integrasi ditemukan p
ada saat modul baru diintegrasikan, perbaikan kesalahan dapat fokus pada modul baru tersebut dan
modul lain yang terkait.
-
kemajuan lebih mudah diperiksa : setiap hari ada modul baru diintegrasikan dan sudah diuji be
kerja. Ini dapat meningkatkan moral tim dan memberi indikasi bagus pada manajer bahwa kemajuan
sudah dibuat.

Dokumentasi Tes Integrasi Seluruh rencana integrasi software dan gambaran uji khusus didokument
asi dalam Test Specification, spesifikasi pengujian. Dokumen ini berisi rencana dan prosedur pengujia
n. Ia merupakan produk kerja proses software, dan menjadi bagian konfigurasi software. Rencana pe
ngujian berisi satu atau beberapa hal berikut:
· kapan dan bagaimana pengujian akan dilakukan
· daftar hal-hal yang akan diuji
· siapa yang menguji dan apa tanggung jawabnya
· apa yang diperlukan untuk pengujian - lingkungan pengujian
· asumsi-asumsi - apa yang perlu dilakukan ketika kesalahan ditemukan
· apa yang perlu dilakukan ketika kesalahan tidak ditemukan
· daftar istilah.
Kriteria berikut diterapkan di setiap tahap pengujian:
· Interface integrity : integritas antarmuka setiap modul diuji, internal (pemanggilan prosedur a
nak) atau eksternal (pemanggilan prosedur lain).
· Functional validity : apakah modul dan integrasinya telah memberikan hasil yang valid
· Information content : apakah data lokal, global, file, basis data tetap konsisten akibat eksekusi
modul atau integrasinya.
· Performance : apakah kinerja software sesuai dengan yang direncanakan. Rencana pengujian
perlu disiapkan untuk masing-masing kriteria.
Faktor-faktor yang sering berpengaruh dalam tes integrasi adalah:
· manajemen konfigurasi software: gunakan versi komponen yang benar untuk pengujian.
· otomatiskan proses kompilasi jika diperlukan
· dokumentasi: membantu tidak kehilangan error yang harus diatasi.
· pelacakan kesalahan : uji integrasi akan kehilangan maknanya jika kesalahan tidak dilacak deng
an benar.
Riwayat hasil uji aktual, masalah atau keanehan yang muncul disampaikan dalam Test Report, Lapor
an pengujian. Laporan ini ditambahkan dalam Spesifikasi Test. Informasi di laporan pengujian ini pen
ting untuk perawatan software. Nasehat Cem Kner dan kawan-
kawan perlu direnungkan, ”Penguji terbaik bukan siapa yang menemukan bug terbanyak...., penguji t
erbaik adalah siapa yang mendapatkan sebanyak-banyaknya bug diatasi.”
Uji integrasi dalam Konteks OO Software berorientasi objek tidak memiliki struktur kendali hirarki, s
ehingga integrasi top-down atau bottom-
up kurang berarti. Integrasi boleh jadi dalam dua bentuk yaitu thread-based testing dan use-
based testing. Dalam thread-
based testing, integrasi dilakukan terhadap sekumpulan class yang dibutuhkan untuk menjawab satu
input atau event untuk sistem. Setiap thread diintegrasikan dan diuji individual. Uji regresi dilakukan
untuk meyakinkan bahwa tidak terjadi efek samping. Dalam use-
based testing, konstruksi sistem dimulai dengan menguji class-
class yang menggunakan class server paling sedikit. Class ini disebut class independent. Setelah class
independent diuji, class yang menggunakannya (class dependent) diuji. Pengujian class dependent di
lakukan berturut-
turut, lapis demi lapis, hingga keseluruhan sistem dibangun. Driver dapat digunakan untuk menguji o
perasi-
operasi di level terendah dan untuk menguji sekumpulan class. Driver juga dapat digunakan untuk m
engganti antarmuka untuk menguji fungsionalitas sistem. Stub diperlukan untuk mengganti class yan
g belum jadi ketika dibutuhkan kolaborasi antar class. Ada yang menyebut class-
class yang berkolaborasi dengan istilah cluster. Cluster testing, pengujian cluster, memeriksa kolabor
asi antar class dengan beragam kasus.
Uji Arsitektur Client/Server Arsitektur client/server menantang para penguji software. Sifat tersebar
nya, isu kinerjanya terkait dengan pemrosesan transaksi, kemungkinan penggunaan sejumlah hardw
are yang berbeda, kompleksitas komunikasi jaringan, kebutuhan melayani banyak client dari basis da
ta terpusat atau tersebar, koordinasi ragam aplikasi di server membuat pengujian arsitektur client/se
rver lebih sulit daripada aplikasi standalone. Pada umumnya pengujian software client/server terjadi
dalam tiga level yang berbeda :
· aplikasi client individual diuji dalam mode “disconnected” dengan server, operasi server dan jari
ngan belum diperhatikan,
· software client dan aplikasi server yang terkait diuji, tetapi operasi jaringan belum diperhatikan,
· arsitektur client/server yang lengkap, termasuk operasi jaringan dan kinerjanya diuji. Pendekata
n pengujian berikut umum dilakukan pada aplikasi client/server:
- application function tests : fungsionalitas aplikasi client diuji dalam tampilan standalone.
-
server tests : koordinasi dan fungsi manajemen data dari server diuji. Kinerja server juga diperi
ksa.
-
database tests : keakuratan dan integritas data yang disimpan di server diuji. Transaksi yang dik
irim aplikasi client diteliti untuk meyakinkan bahwa data disimpan, dicari, diupdate dengan benar. Pe
ngarsipan data kadaluwarsa juga perlu diperiksa.
-
transaction tests : uji beruntun dibuat untuk meyakinkan bahwa setiap jenis transaksi diproses
sesuai kebutuhan. Uji berfokus pada kebenaran pemrosesan dan isu kinerja (waktu pemrosesan dan
volume transaksi).
- network communication tests : uji ini memeriksa komunikasi di antara node-
node jaringan : pengiriman pesan, transaksi, dan lalu lintas jaringan terkait tidak terjadi kesalahan. K
eamanan jaringan menjadi bagian dari uji ini. Mungkin operational profile bermanfaat untuk meranc
ang prioritas pengujian, siapa melakukan apa dan seberapa sering.
Uji Navigasi, uji integrasi untuk aplikasi Web Pengguna Web menelusuri aplikasi Web dalam cara yan
g sangat mirip dengan pengunjung toko atau museum. Banyak alternatif lintasan dapat diambil peng
unjung, banyak perhentian dapat dibuat, banyak benda diamati dan dipelajari, aktivitas pendaftaran
anggota dimulai, atau ragam keputusan dibuat di tengah jalan. Proses navigasi dapat diprediksi, dala
m arti setiap kategori pengunjung biasanya memiliki sejumlah tujuan tertentu. Proses navigasi dapat
juga tak dapat diprediksi, dalam arti pengunjung dapat melakukan hal tak terduga terkait dengan tuj
uan semula setelah melihat dan mempelajari apa yang ia lihat.
Tugas uji navigasi adalah :
· untuk meyakinkan bahwa mekanisme penelusuran Web untuk setiap kategori pengguna Web sel
uruhnya berfungsi dengan baik,
· untuk memvalidasi bahwa setiap navigation semantic unit (NSU) dapat dicapai oleh setiap kateg
ori pengguna. navigasi diuji untuk meyakinkan bahwa masing-
masing menjalankan fungsi yang diharapkan.
Splaine dan Jaskiel menyarankan mekanisme navigasi berikut diuji:
· Navigation links : link internal, eksternal atau bagian halaman diuji.
· Redirects : boleh jadi resource yang diminta pengguna tidak ada, dihapus, atau namanya diuba
h, sehingga permintaan dialihkan ke halaman lain. Apakah redirect sudah berfungsi?
· Bookmarks : ketika bookmark dibuat, apakah judul halaman dapat diambil.
· Frame and framesets : setiap frame berisi halaman Web khusus, framesets berisi banyak frame
yang dapat muncul dalam saat yang sama. Hal itu yang perlu diuji, apakah benar isinya, benar layout
dan ukurannya, bagaimana kinerja downloadnya, dan kompatibilitas browsernya.
· Site maps : link-
link yang dipilih oleh pengguna apakah isi dan fungsinya sudah sesuai dengan yang diharapkan.
· internal search engines : bila ada ratusan dan ribuan halaman Web, apakah fasilitas pencarian i
nternal sudah berfungsi.
Beberapa jenis pengujian dapat dilakukan secara otomatis sementara yang lain harus dirancang dan
dijalankan manual. Pengujian dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam mekanisme na
vigasi sebelum aplikasi Web online.
Uji Semantik Navigasi Cachero mendefinisikan Navigation Semantic Unit (NSU) sebagai sekumpulan i
nformasi dan struktur navigasi terkait yang bekerja sama memenuhi sejumlah kebutuhan pengguna t
erkait. Setiap NSU didefinisikan dengan sejumlah lintasan navigasi yang menghubungkan node-
node navigasi (e.g., halaman- halaman Web, objek-
objek isi, atau fungsionalitas). Setiap NSU mengijinkan seorang pengguna mencapai kebutuhan mere
ka yang didefinisikan dalam satu atau lebih use-
case untuk setiap kategori pengguna. Uji Navigasi memeriksa setiap NSU untuk meyakinkan bahwa k
ebutuhan-kebutuhan ini dapat dicapai.
Tim rekayasa Web perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut terkait dengan setiap NSU:
- apakah NSU dapat dicapai keseluruhan tanpa kesalahan?
- apakah setiap node dalam NSU dapat dicapai?
- jika ada banyak lintasan, apakah setiap lintasan berfungsi? apakah petunjuk navigasi benar? -
adakah mekanisme ke halaman sebelumnya atau homepage?
- jika node navigasi sangat besar, apakah semua berfungsi?
-
jika sebuah node menjalankan suatu fungsi, namun pengguna tidak memberi masukan yang len
gkap, atau ada kesalahan lain apakah NSU yang tersisa dapat dilengkapi?
-
jika navigasi ditengah jalan, pengguna memilih NSU lain, apakah pengguna dapat kembali ke te
mpat perhentian tadi dan memulai dari sana?
- apakah setiap node dapat dicapai dari site map, apakah nama-
nama node dapat dipahami pengguna?
-
jika sebuah node dapat diakses dari luar, apakah pengguna luar dapat ke halaman sebelum ata
u sesudahnya?
-
apakah pengguna tahu sekarang ada di posisi mana? Uji navigasi sebaiknya dilakukan oleh seba
nyak mungkin peserta yang berbeda.
Di tahap awal pengujian dilakukan oleh perekayasa Web, tahap berikutnya dilakukan oleh project sta
keholder, dan tim penguji independent, dan terakhir pengguna nonteknik. Setiap orang perlu memer
iksa navigasi aplikasi Web.

Soal

1. Jelaskan apa yang dimaksud integrasi menurut Roger S. Pressman


a. teknik sistematis untuk membangun arsitektur software sambil pada saat yang sama menjalan
kan pengujian untuk menemukan error terkait dengan interfacing, komunikasi antar modul.
b. aktivitas pengujian software dalam mana modul-
modul software dikombinasikan dan diuji sebagai satu kesatuan.
c. sebuah metode yang mengintegrasikan sistem dengan cara membuat suatu layer khusus
d. proses mengintegrasikan sistem dengan cara menghubungkan satu sub sistem ke semua sub-
sub sistem lainnya.
e. arsitektur sistem lama dan menjadikannya acuan untuk membuat sistem terintegrasi.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan spaghetti integration
a. proses mengintegrasikan sistem dengan cara menghubungkan satu sub sistem ke semua sub-
sub sistem lainnya.
b. arsitektur sistem lama dan menjadikannya acuan untuk membuat sistem terintegrasi.
c. pengujian software dalam mana modul-
modul software dikombinasikan dan diuji sebagai satu kesatuan.
d. pemeriksaan fungsional, kinerja dan kehandalan dari struktur program yang telah dirancang.
e. program dibangun dan diuji bertahap sedikit demi sedikit.
3. teknik sistematis untuk membangun arsitektur software sambil pada saat yang sama menjalank
an pengujian untuk menemukan error terkait dengan interfacing, komunikasi antar modul adalah de
finisi uji integrasi menurut
a. big bang
b. Incremental
c. Roger S. Pressman
d. John development
e. Wikipedia
4. proses mengintegrasikan sistem dengan cara menghubungkan satu sub sistem ke semua sub-
sub sistem lainnya adalah pengertian dari..
a. Horizontal intergration
b. Star Integration
c. Vertical Integration
d. Effort
e. Interpreter
5. proses mengintegrasikan sub-
sub sistem berdasarkan fungsionalitas dengan menghubungkan sub-
sub sistem yang sudah ada, supaya bisa berinteraksi dengan sistem terpusat dengan tetap berpijak p
ada arsitektur sub sistem yang lama merupakan pengertian dari
a. Horizontal intergration
b. Star Integration
c. Vertical Integration
d. Effort
e. Interpreter

Anda mungkin juga menyukai