239 746 3 PB PDF
239 746 3 PB PDF
239 746 3 PB PDF
Dedes Kusumawati
Pusat Litbang Perhubungan Udara, Jl. Merdeka Timur No.5 Jakarta Pusat 10110
email: dedeskusumawati@yahoo.com
Histori Artikel: An airport is the vital infrastructure in a region. Airport will increase the
Diterima: 4 Mei 2016 economic growth, besides supporting inter-regional connectivity. Intermodal
Direvisi: 8 Juni 2016 transportation integration planning should be considered by airport planner
Disetujui: 29 Juni 2016 since the beginning of airport development time in order to fasten airport
operation and to avoid problems in the future. The purpose of this study is to
Keywords: interpret intermodal transportation integration planning concept that can be
Airport, Intermodal, implemented in Indonesia spesifically for airport infrastructure regarding to
Transportation, Integration the experiences from other country. This study uses qualitative method
through literature review and comparative analysis. The result of this study is
Kata kunci:
Bandar Udara, Antarmoda, that Indonesia can learn from the successful of other country like Germany in
Transportasi, Integrasi intermodal transportation integration planning in airport based on some
integration aspects like organizational, operational, physical, and motives.
Realizing seamless transportation system from and to the aiport will attract
the higher people demand for using airport in Kertajati.
Bandar udara merupakan infrastruktur vital di suatu wilayah. Bandar
udara akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, selain mendukung
konektivitas antar wilayah. Perencanaan integrasi transportasi antarmoda
menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh perencana bandar udara sejak
awal pembangunan bandar udara untuk mempercepat pengoperasian
bandar udara serta menghindari adanya permasalahan di kemudian hari.
Tujuan dari studi ini adalah untuk menginterpretasikan konsep
perencanaan integrasi transportasi antarmoda yang dapat
diimplementasikan di Indonesia khususnya infrastruktur bandar udara
berdasarkan dari pengalaman negara lain. Studi ini menggunakan metode
kualitatif yaitu tinjauan pustaka dan analisis perbandingan. Hasil dari studi
ini adalah Indonesia dapat belajar dari kesuksesan negara lain seperti
Jerman dalam perencanaan integrasi transportasi antarmoda di bandar
udara berdasarkan beberapa aspek integrasi seperti organisasi, operasional,
fisik, dan motif. Mewujudkan sistem transportasi yang berkesinambungan
dari dan ke bandar udara akan menarik permintaan masyarakat yang lebih
tinggi untuk menggunakan bandar udara di Kertajati.
Tarif,
Tiket
Simulasi Dan Verifikasi Prestasi Terbang Model Remote Control Flying Boat Saat Hidro Planing
(Sayuti Syamsuar) 103
bandar udara yaitu Pemerintah Daerah Provinsi ton per tahun dan kargo internasional sebesar
Jawa Barat terkait dengan perencanaan dan 47.362 ton per tahun. Berdasarkan prakiraan,
progress pembangunan bandar udara di bandar udara dapat melayani 112.436
Kertajati. Pengumpulan data sekunder yaitu dari pergerakan pesawat per tahun.
buku dan internet berupa jurnal, artikel, Untuk fasilitas sisi udara, landas pacu pada fase
laporan, peraturan, dan lainnya. pertama berukuran 3000 meter x 60 meter.
Terdapat dua metode utama yang digunakan Untuk fasilitas sisi darat akan dibangun terminal
yaitu tinjauan pustaka (literature review) dan domestik seluas 35.423 m2 dan terminal
analisis perbandingan (comparative analysis). internasional seluas 15.410 m2. Kawasan
Tinjauan pustaka digunakan untuk mengetahui peruntukan bandar udara meliputi
penelitian sebelumnya, konsep dan teori yang pembangunan bandar udara internasional di
relevan, kontroversi di waktu lampau, Kertajati seluas kurang lebih 1.800 Ha dan
ketidakkonsistenan output, dan pertanyaan pengembangan kawasan Kertajati Aerocity
penelitian yang belum terjawab (Bryman, A; seluas kurang lebih 3.200 Ha.
2012). Tinjauan pustaka berfungsi untuk
Perencanaan Infrastruktur Kereta Api
menyusun aspek integrasi yang digunakan
dalam Mendukung Bandar Udara di
sebagai dasar analisis perencanaan integrasi
Kertajati
transportasi antarmoda. Kemudian analisis Berdasarkan informasi dari Dinas Perhubungan
perbandingan merupakan suatu metode yang Provinsi Jawa Barat (2015), terdapat rencana
berkaitan erat dengan perencanaan yang pembangunan jaringan kereta api baru
dilakukan oleh negara, swasta, atau komunitas (Bandung – Cirebon) untuk mendukung
yang akan mempengaruhi kehidupan sosial keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat,
masyarakat (Sanyal, Bishwapriya; 2005.). melalui Kecamatan Kertajati – Dawuan –
Woltjer (2014) menyatakan studi perbandingan Jatiwangi – Sumberjaya. Perencanaan
memungkinkan suatu negara dapat belajar pengembangan sistem jaringan kereta api di
kebijakan negara lain untuk dapat diterapkan di Kabupaten Majalengka, yaitu:
negaranya.
1. Perencanaan pengembangan prasarana
kereta api, terdiri dari:
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Pengembangan jalur Kereta Api lintas
Gambaran Umum Pembangunan Bandar
Utara – Selatan yang menghubungkan
Udara di Kertajati-Majalengka
Kota Kadipaten – Cirebon; dan
Studi Kelayakan Pembangunan Bandara
b. Pembangunan jalur Kereta Api antar Kota
Internasional Jawa Barat pada tahun 2003
Rancaekek – Jatinangor – Tanjungsari –
menetapkan Kecamatan Kertajati di Kabupaten
Kertajati – Kadipaten – Cirebon.
Majalengka sebagai lokasi terpilih bandar udara.
Kemudian, Rencana Induk Bandar Udara di 2. Perencanaan pengembangan sarana kereta
Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat api berupa pembangunan stasiun kereta api
ditetapkan dalam Peraturan Menteri di Kecamatan Kertajati.
Perhubungan Nomor: KM 5 Tahun 2007. 3. Perencanaan peningkatan pelayanan kereta
Berdasarkan rencana induk bandar udara api, terdiri atas:
tersebut, pada fase 1 diprakirakan terminal a. Peningkatan akses terhadap layanan
dapat menampung 7.905.316 penumpang kereta api; dan
domestik dan 1.189.100 penumpang b. Jaminan keselamatan dan kenyamanan
internasional. Bandar udara juga diprakirakan penumpang.
dapat melayani kargo domestik sebesar 35.239
Simulasi Dan Verifikasi Prestasi Terbang Model Remote Control Flying Boat Saat Hidro Planing
(Sayuti Syamsuar) 105
pembelajaran (lesson learned) untuk populasi tinggi di Rhine-Ruhr. Sejak tahun
perencanaan integrasi transportasi antarmoda 2008, lebih dari 160 layanan kereta api cepat
di Bandar Udara Internasional Jawa Barat. ditawarkan setiap harinya. Konektivitas kereta
Bandar Udara Frankfurt memiliki 61 api-bandara menjadi suatu alat yang efisien
juta penumpang pada tahun 2015 dan untuk integrasi transportasi antarmoda
merupakan 12 besar bandar udara tersibuk di penumpang pesawat udara. Hal itu bisa
dunia (Aviation voice, 2015). Konsep integrasi terwujud, salah satunya melalui penyediaan
antara bandar udara dengan kereta api muncul pelayanan kereta api cepat bukan reguler
di negara tersebut pada tahun 1972. Pada tahun dengan waktu tempuh yang bisa sangat cepat
2002, terdapat pembukaan pelayanan kereta menuju bandar udara.
api dari bandar udara ke daerah dengan
Tabel 2 Pelaksanaan Integrasi Transportasi Antarmoda di Bandar Udara Frankfurt-Jerman
Aspek Pelaksanaan
Integrasi Adanya fungsi manajer di bandar udara yang menghubungkan antara kereta api,
Organisasi otoritas, dan maskapai yang melayani bandar udara tersebut.
Sistem pendanaan adalah “Joint Venture” antara operator bandar udara di Bandar
Udara Frankfurt (Fraport), maskapai penerbangan utama (Lufthansa), dan perusahaan
kereta api (Deutsche Bahn).
Integrasi Jaringan kereta dari bandar udara melayani kota-kota dengan penduduk yang banyak,
Operasional frekuensi jadwal yang tinggi (160 layanan kereta api per hari), transfer yang mudah
terutama sistem pelayanan bagasi, informasi penerbangan telah tersedia di stasiun,
tarif yang masih terjangkau, dan tiket kereta api yang disatukan dengan tiket pesawat
(sekaligus dapat check-in pesawat di stasiun kereta api).
Integrasi Stasiun masuk ke dalam bangunan bandar udara, stasiun yang dilayani tersebar dengan
Fisik jangkauan yang lebih luas, stasiun didesain memudahkan perpindahan penumpang
secara berkesinambungan, kemudahan penumpang pesawat udara dari rumah-
menuju stasiun- sampai di bandar udara.
Motif Pemenuhan rantai transportasi yang seamless
Integrasi Jangkauan wilayah tujuan yang lebih luas dari penumpang pesawat udara
Peningkatan kepedulian lingkungan dan menghindari kemacetan
Pembukaan rute-rute jarak panjang yang baru karena rute-rute jarak pendek dapat
dilayani oleh kereta api
Pada integrasi organisasi, pendanaan kereta struk pembayaran. Sejak adanya kereta cepat,
api bandara dilaksanakan melalui joint venture. terdapat perpindahan penumpang terutama
Joint venture “AIRail” dilaksanakan melalui dari kendaraan pribadi. Untuk meningkatkan
kerja sama antara operator bandar udara kelancaran, bandar udara memiliki satu posisi
(Fraport), maskapai utama (Lufthansa), dan penting yaitu “manajer antarmoda” dalam
perusahaan kereta api (Deutsche Bahn). AIRail departemen/organisasi bandar udara. Posisi ini
menyediakan kereta api cepat ke kota Cologne yang akan bekerja sebagai coordinator
dan Stuttgart. Penumpang dapat melakukan penghubung antar manajamen kereta api,
pendaftaran calon penumpang pesawat udara otoritas, dan maskapai penerbangan yang
sebelum keberangkatan (check in) beserta melayani bandar udara tersebut.
bagasinya di stasiun kereta api dan langsung Sejak kereta api membuka layanan ke
menerima tanda penumpang pesawat udara wilayah yang lebih luas, permintaan akan sektor
(boarding pass) untuk dapat terbang. non penerbangan di wilayah tersebut semakin
Penumpang pesawat langsung menerima kursi meningkat. Bandar udara ikut berkontribusi
kereta antara kelas 1 atau kelas 2 tergantung dalam mendukung kegiatan sektor non
kepada kelas pesawat apakah kelas ekonomi penerbangan karena kemudahan aksesnya,
atau bisnis. Penumpang hanya membayar satu seperti kemudahan menuju pusat
Simulasi Dan Verifikasi Prestasi Terbang Model Remote Control Flying Boat Saat Hidro Planing
(Sayuti Syamsuar) 107
permasalahan lingkungan, kesadaraan Humphreys, et al,. 2005. UK airport surface
pengguna untuk berpindah moda, dan hambatan access targets. Journal of Air Transport
secara organisasi. Melihat adanya keuntungan Management 11 (2), 117–124.
yang akan dihasilkan dari adanya integrasi Kidd, S. 2007. Towards a framework of
transportasi antarmoda di bandar udara melalui integration in spatial planning: An
exploration from a health perspective.
pemenuhan motif-motif integrasi maka dapat
Planning Theory and Practice, 8 (2), 161-181
dikatakan suatu integrasi transportasi
Lythgoe, W.F., and Wardman, M., 2002. Demand
antarmoda di bandar udara sudah menjadi suatu
for rail travel to and from airports.
kebutuhan walaupun dalam pelaksanaannya Transportation. 29 (2), 125–143
mungkin tidak dapat sepenuhnya menjadi suatu Miller, M. A. 2004. Assessment of Service
sistem yang berkesinambungan (seamless). Integration Practices for Public
Transportation: Review of the Literature.
KESIMPULAN California Partners for Advanced Transit and
Untuk perencanaan integrasi transportasi Highways
antarmoda, pembangunan bandar udara di NEA, OGM, & TSU. 2003. Integration and
Kertajati telah mempertimbangkan adanya regulatory structures in public transport.
Final report. Brussels: DGTREN
perencanaan kereta api bandara walaupun
masih belum terlihat adanya aspek-aspek Peraturan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun
2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
integrasi transportasi antarmoda. Sampai saat
Proyek Strategis Nasional
ini masih belum ada realisasi secara fisik
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: KM 5
maupun penjadwalan waktu penyelesaian yang Tahun 2007 tentang Rencana Induk Bandar
pasti baik untuk pembangunan jalur kereta api Udara di Kabupaten Majalengka Provinsi
bandara. Jawa Barat
Sejak awal pembangunan bandar udara, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 69
sebaiknya mempertimbangkan adanya aspek Tahun 2013 tentang Tatanan
integrasi transportasi antarmoda. Perencanaan Kebandarudaraan Nasional
integrasi transportasi antarmoda di bandar Saliara. 2014. Public Transport Integration: The
udara Indonesia sebaiknya belajar dari Case Study of Thessaloniki, Greece.
Transportation Research Procedia (4), 535-
pengalaman sukses negara lain dengan
552
mempertimbangkan aspek organisasi,
Sanyal, Bishwapriya. 2005. Comparative
operasional, fisik, dan motif integrasi dalam
Planning Cultures. 2nd edition, London:
implementasinya sehingga perencanaan Routledge
integrasi transportasi antarmoda dapat Socorro, M. Pilar., and Viecens, M. Fernanda
meningkatkan minat masyarakat untuk (2013). The Effect of Airline and High Speed
menggunakan bandar udara di Kertajati. Train Integration. Transportation Research
Part A 49, 160-177
Vespermann,. and Wald. 2011. Intermodal
DAFTAR PUSTAKA integration in air transportation: status quo,
Aviation Voice. 2016. Top 12 World’s Busiest motives and future developments. Journal of
Passenger Airports In 2015. Available at Transport Geography 9 (6): 1187-1197
<https://aviationvoice.com/top-12-worlds- Woltjer, Johan. 2014. Comparative Research and
busiest-passenger-airports-in-2015- Planning Practice. Groningen University
201605101047/>
Zhang, Y., and Hansen, M., 2008. Real-time
Bryman, A. 2012. Social research methods. intermodal substitution: strategy for airline
Oxford university press recovery from schedule perturbation and for
Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, 2015. mitigation of airport congestion. Transport
Seminar Kertajati Aerotropolis Research Record: Journal of Transportation
Hornby, A. S. 2010. Oxford Advanced learner’s Research Board 2052, 90-99
dictionary of current English (8th ed.).
Oxford: Oxford University Press